Allah Ta’ala berfirman,
Ada riwayat dari Ibnu ‘Abbas yang menjelaskan mengenai nuzulul Qur’an,
yaitu waktu diturunkannya permulaan Al Qur’an. Ibnu ‘Abbas berkata,
ثم نزل مفصال بحسب، ال ِع ّزة من السماء الدنياEأنزل هللا القرآن جملة واحدة من اللوح المحفوظ إلى بيت
الوقائع في ثالث وعشرين سنة على رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
Nama lain dari Lauh Mahfuzh berdasarkan Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
Sep
04
Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
fk3stain
Nuzulul Quran adalah waktu turunya Al-Quran yang bertepatan dengan malam yang disebut
Lailatul Qadar. Allah SWT menurunkan Al-Quran pada Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah
Namun begitu, Nuzulul Quan sering diperingati pada malam 17 Ramadhan, sementara umum
diketahui bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada sepertiga malam yang terakhir bulan
?????? ???????????? ??? ???????? ?????????. ????? ????????? ??? ???????? ?????????. ?
???? ???????? ???????? ???? ????? ??????. ??????? ???? ?????? ???????? ?????????
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu
apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qadr 1-5).
Para ulama berbeda pendapat tentang dlamir hu atau kata ganti yang merujuk kepada Al-Quran
dalam ayat pertama. Apakah Al-Quran yang dimaksud dalam ayat itu adalah keseluruhannya,
artinya Allah SWT menurunkan Al-Quran sekaligus dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah (langit
dunia) pada malam Lailatul Qadar, ataukah sebagiannya, yaitu bahwa Allah SWT menurunkan
pertama kali Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-Alaq Ayat 1-5 pada malam
Lailatul Qadar?
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa Al-Quran yang diturunkan
pada Lailatul Qadar keseluruhnya; baru kemudian secara berangsur diturunkan kepada Nabi
Sementara itu Nuzulul Quran sering diperingati pada tanggal 17 Ramadhan, dengan mengadakan
pengajian atau tabligh akbar, dan bukan pada malam Lailatul Qadar. Hal ini didasarkan pada
pendapat yang menyatakan bahwa pada tanggal tersebut Rasulullah SAW pada umur 41 tahun
mendapatkan wahyu pertama kali. Yaitu surat Al-alaq ayat 1-5 ketika beliau berkonteplasi
Nuzulul Quran yang diperingati oleh umat Islam dimaksudkan itu adalah sebagai peringatan
turunnya ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW yakni ayat 1-5 Surat Al-Alaq.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Adapun Lailatul Qadar merujuk kepada malam diturunkannya Al-Quran dari Lauhil Mahfudz ke
Baitul Izzah atau langit dunia. Dikisahkan bahwa pada malam itu langit menjadi bersih, tidak
nampak awan sedikitpun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas.
Nuzulul Qur’an Dan Pengertiannya
DIPOSKAN OLEH MUSHOLLA BAITUL HASAN MINGGU, 29 JULI 2012
1. Pengertian Nuzulul-Qur’an.
Nuzul Al-Quran atau yang di Indonesia sering ditulis Nuzulul Qur’an terdiri dari dua kata. Yakni
Nuzul dan Al-Qur’an.
Kata Nuzul dalam bahasa arab berasal dari Madli Nazala yang berari ”Alhayuthu min uluwwin
ilaa safalin” yakni ”meluncur dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah.”
Kata Qur’an berasal dari madli qara’a. Kata Al-Qur’an itu berbentuk mashdar dengan arti isim
maf’ul yaitu maqru’un ( Yang dibaca ). Kemudian dipakai kata “Qur’an” itu untuk Al-Quran yang
dikenal sekarang ini. Adapun definisi Al-Qur’an adalah : ”Kalam allah SWT, yang merupakan
Mu’jizat yang diturunkan (di Wahyukan ) kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis di mushaf
dan diriwayatkan dengan Mutawatir serta membacanya adalah Ibadah.”
Pengertian Nuzulul Qur’an adalah ”Peristiwa diturunkannya wahyu Allah SWT (AL-Qur’an) kepada
Nabi Muhammad SAW melalui perantara Msalaikat Jibril as secara bertahap”.
2. Tahap – tahap turunnya Al Qur’an.
Yang dimaksud dengan ”Tahap – tahap turunnya Al-Qur’an” ialah tertib dari fase – fase
disampaikan kitab Suci Al-Qur’an, mulai dari sisi allah SWT hingga lansung kepada nabi
Muhammad SAW. Kitab Suci ini tidak seperti Kitab – Kitab Suci sebelumnya. Sebab, Kitab Suci ini
kebanyakan diurunkan secara bertahap – tahap, sehingga betul – betul menunjukkan
kemu’jizatannya. Disamping itu, penyampaian Kitab Suci tersebut sangat luar biasa, yang tidak
diliki oleh kitab – kitab sebelumnya.
Tahap – tahap diturunkannya Al-Qur’an ada tiga fase atau tahapan, seperti yang akan dijelaskan
berikut dengan dalil, cara-cara turun, dan hikmahnya :
Tahapan Pertma, Al-qur’an diturunkan / ditempatkan ke Lauh Mahfudh. Yakni, suatu tempat
dimana manusia tidak bisa mengetahuinya secara definitif / pasti.
Dalil yang mengisyaratkan bahwa Al-qur’an itu ditempatkan di Lauh mahfudh itu ialah keterangan
Firman Allah SWT:
” Bahkan ( Yang didustakan mereka ) itu ialah al-Qur’an yang mulia yang tersimpan di lauh
mahfudh.” ( QS. Al Buruj : 21 – 22 )
Tetapi mengenai sejak kapan Al-quran ditempatkan di Lauh mahfudh, dan bagaimana caranya
adalah merupakan hal-hal ghaib tidak ada yang mampu yang mengetahuinya, selain dari Allah
SWT, Dzat Yang Maha Mengetahui segala hal yang tersembunyi. Namun, mengenai bagaimana
cara turunnya Al-qur’an itu ke lauh mahfudh dapat di sistematiskan secara sekaligus keseluruh al-
Qur’an itu.
b. Tahapan Kedua
Tahapan kedua, Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah di Langit dunia.
Jadi, setelah berada di Lauh Mahfudh, Kitab Al-Qur’an itu turun ke Baitul Izzah di Langit Dunia
atau Langit terdekat dengan bumi ini.
Banyak dalil yang menerangkan penurunan Al-Qur’an tahapan kedua ini, baik dari ayat Al-Qur’an
ataupun dari Hadits Nabi Muhammad SAW, diantaranya sebagai berikut :
Sesungguhnya Kami menurunkan-Nya ( Al-qur’an ) pada suatu malam yang diberkahi. ( QS. Ad-
Dukhon : 3 ).
Sesungguhnya Kami telah menurunkan-Nya ( Al-qur’an ) pada malam kemuliaan. ( QS. Al-Qadri :
1 ).
” ( Beberapa hari itu ) ialah Bulan Ramadlan, bulan yang didalamnya diturunkan permulaan ) Al-
Qur’an ”. ( QS. Al-Baqarah : 185 ).
Hadits Riwayat Hakim dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA dari Nabi Muhammad SAW yang
bersabda :
Al-Qur’an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di Baitul Izzah dari langir dunia,
kemudian mulailah malaikat jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW.
Hadits Riwayat An-Nasa’i, Hakim, dan Baihaqi dari Ibnu Abbas RA. Beliau berkata :
Al-Qur’an itu diturunkan secara sekaligus kelangit Dunia pada Malam Qadar, kemudian setelah itu
diturunkan ( Sedikit demi sedikit ) selama 20 tahun.
Hadits Riwayat Hakim, Baihaqi dan lain-lain dari Ibnu Abbas RA beliau berkata :
Al-Qur’an itu diturunkan secara sekaligus kelangit Dunia, dan hal itu adalah seperti perpindahan
bintang-bintang, allah menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW sebagian setelah sebagian
( yang lain ). ( HR. Hakim, Baihaqi dari Ibnu Abbas RA. ).
Semua dalil ayat dan Hadits-Hadits tersebut diatas menunjukkan turunnya Al-Qur’an tahap kedua
ini dan turunnya, yaitu secara sekaligus turun seluruh isi Al-Qur’an dari Lauh Mahfudh ke Baitul
Izzah dilangit dunia.
Dari Sama’ al-Dun-ya, atau tepatnya di Bait al-Izzah kemudian Malaikat Jibril membawa lafadh Al-
Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, secara berangsur-angsur. Dan lafadh yang dibawa Malaikat
Jibril untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Kalam Allah yang disebut Al-Qur’an.
Baik Jibril yang menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW maupun Nabi Muhammad sendiri
yang menerima Kalam Allah itu, samasekali tidak mempunyai otoritas menyusun apalagi
mengubahnya. Segala sesuatunya baik dalam susunan kalimat maupun maknanya merupakan
wewenang Allah SWT. Dan susunan kalimat, berikut isi kandungan Al-Qur’an adalah Mu’jiz,
artinya, susunan dan kata letak huruf-huruf Al-Qur’an adalah Mu’jizat yang tak tertandingi oleh
susunan kata dan huruf mahluk manapun.
Hikmah diturunkannya Al-Qur’an dari Lauh Mahfudh ke Baitul Izzah ada tiga hal sebagai berikut :
Menunjukkan kehebatan dan kemu’jizatan Al-Qur’an, yang turunnya tidak sama dengan kitab-kitab
suci yang lain, tetapi berbeda dan secara khusus, yaitu dengan diturunkan secara bertahap-tahap.
Menjelaskan kebesaran Nabi Muhammad SAW yang menerimakitan suci Al-Qur’an ini, yang tidak
diterimanya langsung secara sekali diterima, melainkan diatur secara bertahap. Mula-mula di
tempat Lauh Mahfudh, lalu ke Baitul Izzah secara sekaligus, baru kemudian disampaikan langsung
kepada beliau secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit.
Memberitahukan kepada para Malaikat dan para Nabi serta para Rasul terdahulu, mengenai
kemuliaan dan ketinggian Nabi Muhammad SAW sebagai rasul penghabisan, dan kitab suci
terakhir yang diterimanya.
c. Tahapan Ketiga
Tahapan Ketiga, Al-qur’an turun dari Baitul Izzah dilangit dunia langsung kepada Nabi Muhammad
SAW. Artinya, baik melalui perantaraan Malaikat Jibril, atau pun secara langsung ke dalam hati
sanubari Nabi Muhammad SAW, maupun dari balik tabir.
” Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas.” ( QS. Al-Baqarah ;
99 ).
”Dia-lah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat,
itulah pokok-pokok isi Al-Qur’an, dan yang lain (ada ayat-ayat) yang mutasyabbihat.” ( QS. Ali
Imran :7 ).
”Ia ( Alquran ) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin(Jibrl) ke dalam hatimu ( Muhammad ) agar
kamu menjadi salah seorang diantara orang – orang yang memberi peringatan .” ( QS.Asy –
Syu’ara :193 – 194).
”Sesungguhnya Al-Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah SAW seraya berkata: ” Wahai
Rasulullah, bagaimanakah wahyu itu datang kepadamu ? Maka Rasulullah SAW bersabda: ”
kadang-kadang datang kepadaku seperti gemurunnya bunyi lonceng, dan itu paling berat bagiku.
Maka begitu berhenti bunyi itu dariku, aku telah mengusai apa yang sudah diucapkannya. Dan
kadang-kadang malaikat menyamar kepadaku sebagai laki-laki, lalu mengajak berbicara denganku.
Maka aku kuasai apa yang dikatakannya.” Aisyah lalu berkata: ” Saya pernah melihat beliau wahyu
pada hari yang sangat dingin, tetapi begitu selesai wahyu itu dari beliau, maka bercucurlah
keringat dipelipis beliau.” ( H.R. Al-Bukhari ).
”Dan Alquran itu telah Kami turunkan dengan berangsur – angsur, agar kamu membacakannya
perlahan – lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian ( QS. Al – Isra:
106 ).
” Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali
turun saja?”; demikianlah[***] supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya
secara tartil (teratur dan benar).
[ *** ]. Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-
angsur agar dengan cara demikian hati nabi Muhammad s.a.w menjadi kuat dan tetap
Demikian sekilas sejarah singkat Peristiwa turunnya Al-Qur’an Al-Karim. Semoga Manfaat