Anda di halaman 1dari 46

 NUZULUL QURAN

 Pengertian

 Nuzulul quran‫ ) )ن زولا لقران‬adalah gabungan dari


lafad Nuzul dan al-Quran.

 Para ulama Ulumul Quran memberikan


pengertian nuzul scr hakiki lughawi (Bahasa) dan
majazi (istilah).
 Scr bhs,‫ ُن ُز ْول‬adalah bentuk masdar dari kata
kerja‫ ن زل‬turun pd suatu tempat.

 Kalau‫ اَ ْن َز َل‬berarti menurunkan atau menempatkan.

 Allah berfirman:

)29( َ‫ار ًكا َوأَ ْن َت َخ ْي ُر ا ْل ُم ْن ِزلِين‬
َ ‫َوقُلْ َر ِّب أَ ْن ِز ْلنِي ُم ْن َزاًل ُم َب‬
 Nuh diperintahkan berdoa: Wahai Tuhanku,
tempatkanlah (labuhkanlah) aku di tempat
labuhan yg penuh berkah. Engkau adalah sebaik-
baik Yang memberi tempat (al-Mukminun/23: 29)
 Kata nazzala juga dipakai utk nuzulul Quran, yg
berarti berangsur-angsur.

 Pengertian scr bhs tsb adalah hakiki lughawi, yaitu


makaniyah dan jismiyah. Itu berarti arti scr bhs
tidak tepat utk arti nuzulul quran. Sebab, al-Quran
yg diturunkan bukanlah jismiyah.
 Oleh krn itu, nuzulul quran harus diartikan scr
majazi, yaitu ‫( ا العالم‬memberitahukan) atau ‫ا الفهام‬
(memahamkan).
 Imam Ar-Razi, Imam as-Suyuthi, dan Az-
Zarkasyi, mengatakan: Arti Nuzulul Quran
secara hakiki lughawi tidak cocok untuk al-
Quran sebagai Kalam Allah yang berada pada
Dzat-Nya.
 Karena memakai ungkapan “diturunkan”,
menghendaki adanya materi kalimat yang riel
yang harus diturunkan.

 Karena itu, arti kalimat “nuzulul Quran harus


dipahami makna majazi yaitu “menetapkan,
memahamkan, menyampaikan al-Quran.
 Berbeda dengan ketiga Imam tersebut di atas,
Ibnu Taimiyah punya pendapat yang berbeda.

 Menurutnya, Pengertian Nuzulul Quran tidak


perlu dialihkan dari arti hakiki kepada arti
majazi, sebagaimana pendapat ketiga imam
di atas.
 Oleh krn itu, kata Nuzulul Quran tetap berarti
“turunnya al-Quran”. Sebab arti tersebut
sudah biasa digunakan dalam bahasa Arab.
 Mengutip Yunahar Ilyas, bhw menilik pndpt
ketiga Imam di atas, scr istilah Nuzulul Quran
(NQ) itu adalah cara dan fase turunnya al-Quran
dari Allah SWT kpd Nabi Muhammad SAW.
 1. NQ ke Lauh Mahfudz
 Fase ini terekam dlm al-Quran berikut:
 )22( ٍ‫حفُوظ‬
ٍ ‫) فِي َل ْو‬21( ‫َبلْ ه َُو قُ ْرآنٌ َم ِجي ٌد‬
ْ ‫ح َم‬

 Bahkan al-Quran ini benar-benar bacaan yg


mulia, tersimpan di lauh mahfudz (al-Buruj/85:
21-22).

 Kpn dan bgm caranya al-Quran diturunkan ke


Lauh Mahfudz adalah masalah ghaib.
 Menurut az-Zarqani, al-Quran diturunkan ke
Lauh Mahfudz sekaligus, tdk bertahap seperti
tatkala diturunkan kpd Nabi Muhammad SAW.

 Alasannya, pertama, teks ayat sendiri


menunjukkan hal itu.

 Kedua, tidak ada alasan al-Quran harus


diturunkan bertahap pd fase ini, krn hikmah
diturunkannya al-Quran scr bertahap tdk akan
terwujud dan tdk diperlukan.
 2. NQ ke Bait al-Izzah di langit bumi.
 Dari Lauh Mahfudz, al-Quran diturunkan
sekaligus ke Bait aI-Izzah. Perhatikan firman
Allah:
 )3( َ‫م ْنذِرين‬ َ ‫إِ َّنا أَ ْن َز ْل َناهُ فِي َل ْي َل ٍة ُم َب‬
ِ ُ ‫ار َك ٍة إِ َّنا ُك َّنا‬

 Sesungguhnyya Kami telah menurunkan al-


Quran pd malam yang barakah. Sesungguhnya,
Kamilah yg memberikan ancaman kpd org kafir
(ad-Dukhon/44: 3).
 ‫إن‬
ِ
)1( ‫إِنَّا أَ ْن َز ْلنَاهُ فِي لَ ْيلَ ِة ا ْلقَ ْد ِر‬

)185 :2( ُ‫ضانَ ا َّلذِي أ ُ ْن ِزل َ فِي ِه ا ْلقُ ْرآن‬


َ ‫ش ْه ُر َر َم‬ َ

Tiga ayat tsb, menurut Ibn Abbas, menjelaskan


bahwa turunnya al-Quran dari Lauh Mahfudz ke
Baitul Izzah di Langit Dunia.
 3. NQ kpd Nabi Muhammad SAW
 Dari Bait al-Izzah di Langit Dunia,
kemudian al-Quran diturunkan kpd Nabi
Muhammad.
 Berbeda dg Ibn Abbas, Asy Sya’bi
berpendapat bhw QS. Ad-Dukhan/44: 3;
al-Qadr/97: 1; al-Baqarag/2: 185 adalah
dalil permulaan turunnya al-Quran kpd
Rasulullah SAW.

 Setelah itu al-Quran diturunkan scr


berangsur-angsur selama lebih kurang 23
tahun.
 Ayat yg pertama kali turun berdasar riwayat al-
Bukhari dan Muslim dari Aisyah adlah lima ayat
pertama surat al-Alaq. Allah berfirman:
ْ ‫ا ْق َر ْأ ِب‬
)1( ‫اس ِم َر ِّب َك ا َّلذِي َخ َل َق‬

 Wahai Muhammad, bacalah dg nama Tuhanmu


yg telah menciptakan manusia.

)2( ‫سانَ مِنْ َع َل ٍق‬


 َ ‫َخ َل َق اإْل ِ ْن‬
 Allah telah menciptakan manusia dari segumpal
darah
)4( ‫) ا َّلذِي َع َّل َم ِبا ْل َق َل ِم‬3( ‫ا ْق َر ْأ َو َر ُّب َك اأْل َ ْك َر ُم‬

 Wahai Muhammad, bacalah, dan Tuhanmu


adalah Tuhan Yang Maha Mulia.

)5( ‫سانَ َما َل ْم َي ْع َل ْم‬


َ ‫َعلَّ َم اإْل ِ ْن‬

Yang mengajarkan manusia menulis dengan pena.


Tuhan yang mengajarkan kpd manusia hal-hal yg
sebelumnya belum diketahui
•Ada pendapat lain tentang turunnya al-
Quran.
•Merujuk Firman Allah pada Surat al-
Baqarah: 185, al-Qadar: 1, ad-Dukhan: 3,
terdapat tiga mazhab:
•1. Mazhab pertama, Ibnu Abbas dan
sejumlah ulama, yang dimaksud dengan
turunnya al-Quran dalam ketiga ayat di atas
ialah turunnya al-Quran sekaligus ke Baitul
‘Izzah di langit dunia agar para malaikat
menghormati kebesarannya
2. Mazhab kedua, yaitu yang diriwayatkan oleh asy-
Sya’bi bahwa yang dimaksud dengan turunnya
Quran dalam ketiga ayat di atas ialah permulaan
turunnya al-Quran kepada Rasulullah.

Permulaan turunnya al-Quran itu dimulai pada malam


lailatul qadar di bulan Ramadlan, yang merupakan
malam yang diberkahi.
Kemudian al-Quran turun secarabertahap kepada
Rasulullah.
‫ث َونَ َّز ْلنَاهُ تَ ْن ِزياًل‬ ِ ‫ َوقُ ْرآنًا فَ َر ْقنَاهُ لِتَ ْق َرأَهُ َعلَى النَّا‬
ٍ ‫س َعلَى ُم ْك‬
)106(
Dan Quran telah Kami turunkan dengan berangsur-
angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan
kepada manusia dan kami menurunkannya bagian
demi bagian (QS. Al-Isra’/17: 106).
 3. Mazhab ketiga, berpendapat bahwa al-
Quran diturunkan ke langit dunia selama dua
puluh tiga malam lailatul qadar itu adalah
yang ditentukan Allah untuk diturunkan pada
setiap tahunnya. Pendapat ini tidak berdalil.
Dengan demikian pendapat yang kuat ialah
bahwa al-Quran itu dua kali diturunkan:

Pertama : Diturunkan secara sekaligus pada


malam lailatul qadar ke Baitul ‘Izzah di langit
dunia.

Kedua: Diturunkan dari langit dunia ke bumi


secara berangsur-angsur selama dua puluh
tiga tahun.
TURUNNYA AL-QURAN SECARA BERTAHAP

Firman Allah QS as-Syu’ara’ :192-195:

)2 :45\ ِ ‫ب ِم َن هَّللا ِ ا ْل َع ِزي ِز ا ْل َح ِك‬


‫يم (الجا ثية‬ ِ ‫تَ ْن ِزي ُل ا ْل ِكتَا‬
“Kitab ini diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa dan
Maha bijaksana”.

Berdasar ayat-ayat tersebut bahwa Jibril telah


menurunkannya ke dalam hati Rasulullah secara bertahap.
Ungkapan (untuk arti menurunkan) dalam ayat-ayat di
atas menggunakan kata tanzil bukannya inzal. Ini
menunjukkan bahwa turunnya itu secara bertahap dan
berangsur-angsur.

Tanzil berarti turun berangsur-angsur sedang inzal


menunjukkan turun atau menurunkan dalam arti umum.
‫ُم ْك ٍث َونَ َّزلْنَا ُه تَزْن ِياًل‬ ‫النَّ ِاس عَىَل‬ ‫ َوقُ ْرآاًن فَ َر ْقنَا ُه ِل َت ْق َرَأ ُه عَىَل‬
)106 :‫( الارساء‬

 al-Quran itu Kami turunkan berangsur-


angsur agar kamu membacakannya kpd
manusia sedikit demi sedikit utk lebih
mudah dihayati. Sungguh Kamil yg
menurunkannya kpd Muhammad.
 Kesimpulan: Yang dimaksud Nuzulul
Quran adalah fase-fase turunnya al-
Quran. Seperti dijelaskan sebelumnya, ada
tiga fase, yaitu:
a. Tahapan pertama (at-Tanazzulul Awwalu)
b. Tahapan kedua (at-Tanazzulu Ats-Tsani)
Al-Quran turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul
Izzah di langit dunia atau langit terdekat dengan
bumi ini.
c. Tahapan ketiga (at-Tanazzulu Ats-Tsalitsu)
Al-Quran turun dari Baitul Izzah di langit
dunia langsung kepada Nabi Muhammad, baik
melalui perantaraan Malaikat Jibril, ataupun
secara langsung ke dalam hati Nabi Muhammad,
maupun dari balik tabir.
Cara Rasulullah menerima wahyu al-Quran
dari malaikat Jibril adalah dengan salah satu
dari dua cara berikut :

a. Datang kepadanya suara seperti


dencingan lonceng sbg tanda dan suara yang
amat kuat yang mempengaruhi kesadaran,
sehingga ia dengan segala kekuatannya siap
menerima, menghafal, dan memahaminya.
Cara ini berat bagi Rasul.
b. Kadang-kadang Malaikat Jibril
menyamar sebagai manusia, lalu Rasul
menerima wahyu al-Quran darinya.
Kedua cara tsb, terekam dalam hadis
riwayat al-Bukhari, dari Aisyah.

Cara Malaikat meyampaikan al-Quran


adalah dg masukkan melalui hati Nabi
Muhammad SAW. Perhatikan firman Allah
berikut:
)192( ‫ َو ن َّ ُه لَ َتزْن ِي ُل َر ِ ّب الْ َعالَ ِم َني‬
‫ ِإ‬
Sungguh al-Quran ini turu dari :)192(
.Tuhan yang menguasai seluruh alam

ُ ‫ نَ َز َل ِب ِه ُّالر‬
)193( ‫وح اَأْل ِم ُني‬
al-Quran turun dibawa oleh :)193( 
.Malaikat Jibril
)194( ‫ون ِم َن الْ ُم ْن ِذ ِر َين‬
َ ‫ عَىَل قَلْب َِك ِل َت ُك‬
Wahai Muhammad, al-Quran disampaikan :)194( 

ke dalam hatimu, agar kamu menjadi salah


seorang yang menyampaikan ancaman Allah
.kpd seluruh umat manusia

)195( ‫ ِب ِل َس ٍان َع َريِب ٍ ّ ُمب ٍِني‬


 (195): al-Quran diwahyukan dg Bahasa Arab yg
mudah dipahami.
‫َع ْن عَائِ َش َة ُأ ِّم الْ ُم ْؤ ِم ِن َني َريِض َ اهَّلل ُ َعهْن َا َأ َّن الْ َح ِار َث ْب َن ِه َشا ٍم َريِض َ اهَّلل ُ َع ْن ُه َسَأ َل‬ 

ُ ‫يك الْ َويْح ُ فَ َقا َل َر ُس‬


‫ول‬ َ ‫َر ُسو َل اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ فَ َقا َل اَي َر ُسو َل اهَّلل ِ َك ْي َف يَْأ ِت‬
‫اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ َأ ْح َيااًن يَْأ ِتييِن ِمثْ َل َصلْ َصةَل ِ الْ َج َر ِس َوه َُو َأ َش ُّد ُه عَيَل َّ فَ ُي ْف َص ُم‬
ُ ‫َعيِّن َوقَ ْد َو َع ْي ُت َع ْن ُه َما قَا َل َوَأ ْح َيااًن ي َ َت َمث َُّل يِل الْ َمكَل ُ َر ُجاًل فَ ُيلَك ِ ّ ُميِن فََأ ِعي َما ي َ ُق‬
‫ول‬
)‫(البخاري‬
 Aisyah ra. meriwayatkan bahwa Haris b Hisyam
bertanya kpd Rasul ttg cara wahyu turun. Jawab Rasul:
terkadang datang seperti suara gemerincingnya
lonceng, dan cara ini yang berat bagiku. Lalu terhenti
sehinggga aku dpt mengerti apa yg disampaikan.
Kadang Malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu
berbbicara kpdku, mk aku ikuti apa yg diucapkannya
Hikmah Turunnya Al-Quran secara
bertahap

1. Menguatkan atau meneguhkan hati


Rasulullah (ketika menyampaikan dakwah
menghadapi orang-orang yang membangkang
dan mengganggunya)
َ ‫ َوقَا َل اذَّل ِ َين َك َف ُروا لَ ْواَل نُ ّ ِز َل عَلَ ْي ِه الْ ُق ْرآ ُن مُج ْ ةَل ً َوا ِحدَ ًة َك َذكِل‬
)32( ‫ت ِب ِه فُ َؤا َد َك َو َرتَّلْنَا ُه تَ ْر ِتياًل‬ َ ّ‫ِل ُنثَ ِب‬
Org2 kafir berkata: alangkah baiknya sekiranya al-Quran
ini diturunkan sekaligus kpd Muhammad. Kami turunkan
berangsur2 agar hatimu menjadi mantap. Kami bacakan
al-Quran ini kpdmu ayat demi ayat (al-Furqon/25: 32)
2. Tantangan dan mukjizat, untuk
menjawab dan mematahkan tantangan
orang-orang kafir.
3. Mempermudah hafalan dan
pemaham thd al-Quran bagi Nabi dan
umat Islam pada waktu itu

4. Kesesuaian dengan peristiwa-peristiwa


dan pentahapan dalam penetapan
hukum.
5. Bukti yang pasti bahwa al-Quran
diturunkan dari sisi Yang
Mahabijaksana dan Maha Terpuji

6. Memberikan pengaruh yang besar thd


proses dakwah Islam dan pembentukan
umat.
URGENSI TELAAH NUZUL AL-QURAN

 1. Kajian nuzulul al-Qur’an sangat


urgen utk membuktikan bahwa al-
Qur’an itu benar dari Allah, bukan
dari Nabi Muhammad saw.
 2. Bukti dari Allah adalah bagaimana
cara dan fase turunnya al-Quran. Jadi
ini menyangkut otentisitas dan validitas
al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran
Islam.

 Dg demikian, keyakinan seorang Muslim


thd al-Quran semakin kokoh dan
bersemangat utl mengamalkannya

Anda mungkin juga menyukai