b. Apa saja nama-nama lain dari Al-qur`an itu dan berikan penjelasan
1. Al-Kitab Al Quran memiliki nama lain adalah Al-Kitab yang artinya kitab. Hal ini
tertuang dalam Quran surat Al Baqarah ayat 2 yang berbunyi
Arab: َْب ۛ فِ ْي ِه ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِ ْي ۙن َ ِٰذل
َ ك ْال ِك ٰتبُ اَل َري
Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
2. Al-Huda
Nama lain Alquran adalah Al-Huda yang artinya petunjuk. Hal ini tertulis dalam Quran surat Al
Baqarah ayat 185 yang berbunyi
Arab: َص ْمهُ ۗ َو َم ْن َكان ُ َان فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر فَ ْلي ِ ۚ َت ِّمنَ ْاله ُٰدى َو ْالفُرْ ق ٍ اس َوبَي ِّٰن ِ َّضانَ الَّ ِذيْٓ اُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ هُدًى لِّلن َ َش ْه ُر َر َم
َم ِر ْيضًا اَوْ ع َٰلى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِّم ْن اَي ٍَّام اُ َخ َر ۗ ي ُِر ْي ُد هّٰللا ُ بِ ُك ُم ْاليُ ْس َر َواَل ي ُِر ْي ُد بِ ُك ُم ْال ُع ْس َر ۖ َولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوا هّٰللا َ ع َٰلى َما ه َٰدى ُك ْم
ََولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka
berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib
menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, agar kamu bersyukur.
3. Al-Furqan
Al-Fuqan memiliki arti pembeda. Nama lain Alquran ini tertuang dalam Quran surat Al-Furqan
ayat 1
Arab: ك الَّ ِذيْ نَ َّز َل ْالفُرْ قَانَ ع َٰلى َع ْب ِد ٖه ِليَ ُكوْ نَ لِ ْل ٰعلَ ِم ْينَ نَ ِذ ْيرًا
َ ۙ تَ ٰب َر
Artinya: Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya
(Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).
4. Ar-Rahmah
Nama lain Alquran yang perlu diketahui lainnya adalah Ar-Rahmah. Nama ini memiliki arti
rahmat yang seperti terdapat dalam Quran surat Al-Isra ayat 82
ٰ ونُن َِّز ُل منَ ْالقُرْ ٰان ما هُو شفَ ۤا ٌء َّورحْ مةٌ لِّ ْلمْؤ من ْي ۙنَ واَل يز ْي ُد
Arab: الظّلِ ِم ْينَ اِاَّل خَ َسارًا ِ َ َ ِِ ُ َ َ ِ َ َ ِ ِ َ
Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah
kerugian.
5. Ar-Ruh
Ar-Ruh memiliki arti ruh. Nama lain ini terdapat dalam Quran surat Asy Syuraa ayat 52 yang
berbunyi
Arab: ك رُوْ حًا ِّم ْن اَ ْم ِرنَا ۗ َما ُك ْنتَ تَ ْد ِريْ َما ْال ِك ٰتبُ َواَل ااْل ِ ْي َمانُ َو ٰل ِك ْن َج َع ْل ٰنهُ نُوْ رًا نَّ ْه ِديْ بِ ٖه َم ْن نَّ َش ۤا ُء ِم ْن ِعبَا ِدنَا
َ َو َك ٰذلِكَ اَوْ َح ْينَٓا اِلَ ْي
ِ ي اِ ٰلى
ص َرا ٍط ُّم ْستَقِي ۙ ٍْم ْٓ ك لَتَ ْه ِد
َ َّۗ َواِن
Artinya: Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan
perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah
iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa
yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar
membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,
6. Asy-Syifa
Asy-Syifa yang berarti obat. Nama lain ini Allah SWT firmankan dalam Quran surat Yunus ayat
57 yang berbunyi
Arab: َٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُدوْ ۙ ِر َوهُدًى َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين
Artinya: Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang
beriman.
7. Al-Haq
Al-Haq artinya kebenaran. Nama lain Al Quran ini tertuang di dalam Quran surat Al Baqarah
ayat 147 yang berbunyi
Arab: َق ِم ْن َّربِّكَ فَاَل تَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْال ُم ْمت َِر ْين
ُّ اَ ْل َح
Artinya: Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad)
termasuk orang-orang yang ragu.
12. Al-Busyra
Al-Busyra memiliki arti berita gembira. Nama lain tersebut menjadi keistimewaan Al-Quran dan
tertulis dalam Quran surat An-Nahl ayat 89 yang berbunyi
Arab: ب تِ ْبيَانًا لِّ ُكلِّ َش ْي ٍء َّوهُدًى َ ك َش ِه ْيدًا ع َٰلى ٰهُٓؤاَل ۤ ۗ ِء َونَ َّز ْلنَا َعلَ ْي
َ ك ْال ِك ٰت َ ِث فِ ْي ُك ِّل اُ َّم ٍة َش ِه ْيدًا َعلَ ْي ِه ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ِه ْم َو ِجْئنَا ب
ُ َويَوْ َم نَ ْب َع
ََّو َرحْ َمةً َّوبُ ْش ٰرى لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْين
Artinya: Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan engkau (Muhammad) menjadi saksi atas
mereka. Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu,
sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri (Muslim).
c. Al-Qur`an banyak menceritakan kisah-kisah masa lalu…. Apa saja faedah yang bias
Anda ambil dari cerita/kisah itu
a) Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan pokok-pokok syariat yang
dibawa oleh para nabi:
b. Meneguhkan hati Rasulullullah dan hati umat Muhammad atas agama Allah, memperkuat
kepercayaan orang mukmin tentang menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta
hancurnya kebatilan dan para pembelanya.
e) Menyibak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang membeberkan keterangan dan petunjuk
yang mereka sembunyikan, dan menentang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum
kitab itu diubah dan diganti.
f. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan
memantapkan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya ke dalam jiwa
3. Jelaskan!
a. Apa yang dimaksud nasikh dan mansukh.?
Nasikh dalam Ulumul Qur’an diartikan sebagai sesuatu yang membatalkan, menghapus,
memindahkan, maka Mansukh diartikan sesuatu yang dibatalkan, dihapus dan dipindahkan.
Sedang pengertian secara terminologi adalah mengangkatkan hukum syara' dengan perintah
atau khitab Allah yang datang kemudian dari padanya.
Dalam Al Qur’an, kata nasakh ditemukan sebanyak empat kali dengan berbagai
bentuknya, Yaitu dalam Qur’an Surah Al Baqarah ayat 106, Surah A1-A’raf ayat 154, Surah
A1-Hajj ayat 52, dan Surah Al Jatsiah ayat 29. Nasikh-Mansukh berasal dari kata nasakh.
Dari segi etimologi, kata ini dipakai untuk beberapa pengertian: menghilangkan,
melenyapkan, atau menghapus, dapat juga berarti memindahkan(memindahkan sesuatu dari
suatu tempat ke tempat lain). Kata nasakh dapat juga berarti mengganti atau menukar,
membatalkan dan mengubah, dapat juga berarti pengalihan. Sesuatu yang membatalkan,
menghapus, memindahkan dan sebagainya dinamakan nasikh. Sedangkan bagian yang
dihapus dinamakan mansukh. Singkatnya dalam Al Qur’an dan Tafsirnya disebutkan nasikh
ialah ayat yang menasakh dan mansukh ialah ayat yang dinasakh.
Pengertian nasakh secara terminology menurut Manna’ Khalil al Qattan sebagaimana
termaktub dalam buku Studi Ilmu-ilmu Al Qur’an nasakh ialah “mengangkat(menghapus)
hukum syara’ dengan dalil hukum (khitab) syara’ yang lain”. Menurut Muhammad ‘Abd
Azhim al Zarqaniy sebagaimana dikutip Dr Usman, M.Ag dalam buku Ulumul Qur’an, bahwa
nasakh adalah mengangkat/menghapus hukum syara’ dengan dalil syara’ yang lain yang
datang kemudian.
Mengenai nasakh, al Syatibi sebagaimana dikutip oleh Dr. M Quraish Shihab
menandaskan bahwa para ulama mutaqaddimin(ulama abad I hingga III H) memperluas arti
nasakh, mencakup hal-hal, yaitu :
1. Pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan kemudian
2. Pengecualian hukum yang bersifat umum oleh hukum yang bersifat khusus yang datang
kemudian
3. Penjelasan yang datang kemudian terhadap hukum yang bersifat samar
4. Penetapan syarat terhadap kukum terdahulu yang belum bersyarat.
Bahkan menurut Muhammad Azhim al Zarqaniy seperti dikutip oleh Quraish Shihab
diantara para ulama tersebut ada yang beranggapan bahwa suatu ketetapan hukum yang
ditetapkan oleh satu kondisi tertentu telah menjadi mansukh apabila ada ketentuan lain
yang berbeda akibat adanya kondisi lain, seperti misalnya perintah untuk bersabar atau
menahan diri pada periode Makkah disaat kaum muslim lemah, dianggap telah dinasakh
oleh perintah atau izin berperang pada periode Madinah.
Pengertian yang begitu luas tersebut dipersempit oleh para ulama yang datang
kemudian(muta’akhirin). Menurut mereka nasakh terbatas pada ketentuan hukum yang
datang kemudian guna membatalkan atau mencabut atau menyatakan berakhirnya masa
pemberlakuan hukum yang terdahulu, sehingga ketentuan hukum yang berlaku adalah yang
ditetapkan terakhir. Sedang mansukh menurut Syaikh Manna’ adalah” hukum yang
diangkat atau yang dihapuskan” Dalam buku Al Qur’an dan Tafsirnya Departemen Agama
RI disebutkan bahwa” Nasakh dalam arti istilah adalah mengangkat atau menghapuskan
hukum syara’ dengan dalil syara’. Nasikh ialah dalil syara’ yang menghapus suatu hukum,
dan mansukh ialah hukum syara’ yang telah dihapus.