ِ ( ” ُك ُّلاَمۡ ٍر َحSegala urusan yang penuh hikmah)
Kata “ ك ۡي ٍۙم
ditafsirkan dengan segala perkara yang berhubungan
dengan kehidupan makhluk seperti hidup, mati, rezeki,
untung baik dan untung buruk.
Ketiga: Lailat Al Qadar disebut juga dengan malam
yang sempit, karena pada malam itu bumi dipenuhi
oleh para malaikat yang turun dari semua lapis
langit ke bumi memohonkan ampun ornag yang
beribadah di malam itu Sesuai dengan firman Allah
SWT:
ۤ
تَنَ َّز ُل ْال َم ٰل ِٕى َكةُ َوالرُّ ْو ُح فِ ْيهَا بِاِ ْذ ِن َربِّ ِه ۚ ْم ِم ْن ُك ِّل اَ ْم ۛ ٍر
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala
urusan”. (QS. Al Qadar: 4).
Keistimewaan
Dalam Al-Qur’an, tepatnya surat al-Qadar ayat 3
malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari
seribu, bulan . Pada malam ini juga Al-Qur’an
diturunkan, sebagaimana disebutkan pada surat
Ad-Dukhan ayat 3-6.
1. lebih baik dari 1000 bulan
2. turunnya ketetapan tahunan Allah ke Bumi
3. Malaikan turun ke bumi memohonkan ampun
Melakukan ibadah sekali dimalam itu maka dilipat
ganakan menjadi 1000 bulan atau 83 tahun4 bulan
Makna 1000 Bulan
Pendapat ini berdasarkan sebuah hadis yang menyebutkan bahwa suatu
ketika Rasulullah saw menyebutkan kisah empat orang Bani Israil –Ayyub,
Zakariya, Hezkiel dan Yosua bin Nun- yang menyembah Allah swt selama
80 tahun, tidak pernah sekedip matapun mereka berbuat maksiat kepada
Allah swt. Lantas para sahabat Rasulullah saw merasa kagum dengan
kisah tersebut. Kemudian Malaikat Jibril datang dan berkata, “Wahai
Muhammad, ummatmu kagum dengan mereka yang menyembah Allah
swt selama 80 tahun, sedangkan Allah swt telah menurunkan kepadamu
sesuatu yang lebih baik dari itu”, kemudian Malaikat Jibril membaca surat
Al Qadar dan berkata, “Ini lebih mengagumkan bagi engkau dan
ummatmu”. Hal itu membuat Rasulullah saw merasa bahagia.
Kedua: nilai 1000 adalah sebuah kiasan yang berarti banyak. Jumlah
bilangan 1000 selalu digunakan bangsa Arab masa lalu untuk
menunjukkan sesuatu yang banyak, seperti yang terdapat dalam ayat:
“Salah seorang di antara mereka ingin agar usianya dipanjangkan hingga
1000 tahun”. (QS. Al Baqarah[2]: 96).
Waktu terjadinya Lailatul Qadar
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam
Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal
ini berdasarkanhadis dari Aisyah yang mengatakan :
ُان َيعْ َت ِكفَ َأنَّ اَل َّن ِبيَّ – صلى هللا عليه وسلم – َك-:ت ْ ض َي هَّللَا ُ َع ْن َها َقا َل
ِ َعنْ َعاِئ َش َة َر
ف َأ ْز َوا ُج ُه ِمنْ َبعْ ِد ِه – ُم َّت َف ٌق
َ ُث َّم اعْ َت َك,ُ َح َّتى َت َو َّفاهُ هَّللَا,ان َ ض َ اَ ْل َع ْش َر اََأْل َوا ِخ َر ِمنْ َر َم
َع َل ْي ِه
” Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwasanya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh
hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan
oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat.
dan beliau bersabda, yang artinya: “Carilah malam Lailatul
Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan
Romadhon” (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169
2. Jika berat mencari pada 10 malam terakhir,
coba cari pada 7 malam terakhir:
ِ ِ ش ِر اَأْل َو
اخر ْ ان ُمتَ َح ِّري َها فَ ْليَتَ َح َّر َها ِمنْ ا ْل َع
َ فَ َمنْ َك
Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa shahabat
Nabi saw melihat lailatul qadr dalam mimpi
tujuh malam terakhir, maka barangsiapa
mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh
malam terakhir.” (Muttafaq Alaihi).
سو َها فِي ُ سلَّ َم ا ْلتَ ِم
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِ سو ُل هَّللاُ قَا َل َر
ف َأ َح ُد ُك ْم َأ ْوَ ض ُعَ ْش ِر اَأْل َوا ِخ ِر يَ ْعنِي لَ ْيلَةَ ا ْلقَ ْد ِر فَِإنْ ا ْل َع
س ْب ِع ا ْلبَ َواقِيَّ َع َج َز فَاَل يُ ْغلَبَ َّن َعلَى ال
Dari ibnu abbas: Bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Carilah dia pada
sepuluh malam terakhir (maksudnya Lailatul
Qadar) jika kalian merasa lemah atau tidak
mampu, maka jangan sampai dikalahkan oleh
tujuh hari sisanya." (HR. Muslim No. 1165, 209)
3. Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan ra bahwa
Nabi saw bersabda tentang lailatul qadar:
“Malam dua puluh tujuh.” [Abu Daud]
ة
ِسَ سابِ َع ِة َوا ْل َخا ِم
َّ اس َع ِة َوال ُ فَا ْلتَ ِم
ِ َّسو َها فِي الت
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw
bersabda, “Maka carilah Lailatul Qadar pada
malam ke sembilan, tujuh, dan lima (pada
sepuluh malam terakhir).
Tanda-tandanya