Judul Proposal:
“Pengaruh Pemberian Konsentrasi AB MIX terhadap
Pertumbuhan Tanaman Sawi Pahit (Brassica juncea),
secara Hidroponik(Sistem Sumbu)”
2022
I. PENDAHULUAN
Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya tanaman yang saat ini sedang
digemari oleh masyarakat, keterbatasan lahan menjadi faktor pendukung masyarakat untuk
beralih dari sistem budidaya secara konvensional menjadi sistem hidroponik.. Hidroponik
merupakan sistem budidaya tanaman yang menggunakan media tanam seperti batuan atau
sabut kelapa yang diberi larutan campuran nutrisi (Swastika et al.2018). Penerapan sistem
budidaya hidroponik yang tidak menggunakan media tanam tanah menjadi daya tarik sendiri
untuk diterapkan, terutama di areal perkotaan.
Teknik budidaya hidroponik memiliki beberapa sistem, salah satu sistem budidaya
hidroponik yaitu sistem sumbu atau wick. Sistem sumbu merupakan sistem pasif dalam
hidroponik, karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air. Pemberian nutrisi pada sistem
sumbu disalurkan dengan media atau bantuan berupa sumbu (Susilawati 2019). Prinsip kerja
sistem sumbu yaitu menggunakan sumbu sebagai penyambung antara air nutrisi pada wadah
penampung air dengan akar tanaman. Sistem sumbu sangat cocok dilakukan untuk pemula,
hal ini dikarenakan pengeluaran biaya yang tergolong murah, pembuatannya yang mudah,
tidak bergantung pada listrik, bentuknya yang lebih sederhana dan mudah untuk dipindahkan.
Sistem sumbu juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu hanya cocok untuk jenis tanaman
yang tidak memerlukan banyak air dan tidak cocok digunakan dalam skala besar. Media
tanam yang digunakan pada sistem sumbu yaitu rockwool. Rockwool merupakan kumpulan
serat yang berlubang, rockwool mampu menampung komposisi air dan udara lebih banyak
dibandingkan media tanam lainnya.
Salah satu tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik yaitu sawi pahit (Brassica
juncea), sawi pahit merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur
sayuran yang dimanfaaatkan daun – daun yang masih muda. Daun sawi pahit memiliki
manfaat dan kegunaan dalam kehidupan masyarakat sehari – hari (Matanari, 2018). Teknik
budidaya sawi pahit yang tidak terlalu sulit menjadikan tanaman ini sangat digemari oleh
masyarakat, mulai dari penanaman, pemeliharaan, panen dan pengolahan pasca panen.
Dalam budidaya tanaman yang faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman baik
atau tidak yaitu pemberian nutrisi pada tanaman. Ketepatan pemberian nutrisi pada sistem
budidaya hidroponik, nantinya akan menentukan hasil panen dari tanaman itu sendiri. Nutrisi
pada sistem hidroponik menggunakan konsep formulasi AB MIX, formulasi ini mengandung
dua jenis pekatan yaitu pekatan A dan pekatan B. Kedua pekatan ini nantinya akan
dicampurkan dengan air dan dijadikan sumber nutrisi. AB MIX terbagi atas dua jenis yaitu
AB MIX untuk sayuran daun dan sayuran buah, yang memiliki kandungan berbeda. AB MIX
yang digunakan untuk tanaman sawi pahit yaitu AB MIX untuk sayuran daun. (Swastika et
al.2018).
Menurut Susilawati (2019) Tanaman sawi pahit membutuhkan kadar AB MIX yang
dilarutkan dengan air antara 840 – 1680 PPM dan kadar pH air antara 6 – 6,5.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tentang pengaruh pemberian konsentrasi AB
MIX terhadap pertumbuhan sawi pahit secara hidroponik (sistem sumbu) di atas maka bisa
dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
• Apa yang disebut dengan hidroponik?
• Apa yang dimaksud dengan sistem sumbu pada hidroponik?
• Kelebihan dan kekurangan dari sistem sumbu?
• Apa pengaruh AB MIX terhadap pertumbuhan sawi pahit?
• Berapa PPM kandungan AB MIX yang sesuai untuk pertumbuhan sawi pahit?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian tersebut sebagai berikut :
• Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang sistem hidroponik
• Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem sumbu pada hidroponik beserta
kelebihan dan kekurangannya.
• Mengetahui pengeruh AB MIX pada pertumbuhan sawi pahit dengan sistem
hidroponik
• Mengetahui konsentrasi AB MIX yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi pahit
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian yaitu, mengetahui konsentrasi kadar
nutrisi AB MIX yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi secara hidroponik (sistem
sumbu).
III. METODOLOGI
Penompang Netpot
Sumbu
Wadah Nutrisi
Larutan Nutrisi
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu, wadah nutrisi, netpot, kain flannel,
penompang netpot, gelas ukur, rockwool, Tray semai ,TDS meter, cutter, tusuk gigi dan
suntikan. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu, air, larutan AB MIX dan benih sawi
pahit
A1 B2 C3 A3 B1 C1
C2 A4 B4 C5 A2 B5
A6 C4 B6 A5 B3 C6
Panen
Pemanenan pada tanaman sawi pahit dilakukan setelah 28 (HST), dengan memetik
pangkal batang tanaman sawi pahit.