Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA


(PNA 1602)

MEDIA TANAM YANG OPTIMAL PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI


RAWIT (Capsicum frutescens L.)

OLEH:
AHMAD RIZKI ADLANI 211510101061

PROGRAM STUDI AGRONOMI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
DAFTAR TABEL..............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................i
I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................2
II. METODE PRAKTIKUM..........................................................................................3
2.1 Waktu dan Tempat..............................................................................................3
2.2 Bahan dan Alat....................................................................................................3
2.3 Prosedur Praktikum.............................................................................................3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................5
3.1 Daya Kecambah Benih.......................................................................................5
3.2 Tinggi Tanaman..................................................................................................5
3.3 Jumlah Helai Daun..............................................................................................7
IV. KESIMPULAN....................................................................................................10
V. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11
VI. LAMPIRAN.........................................................................................................12

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daya Kecambah Benih Tanaman Cabai Rawit................................................................5
Tabel 2 Pengujian ANOVA 5% pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit..........................6
Tabel 3 Pengujian ANOVA 5% pada pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai rawit................8

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai Rawit...............................................................5
Gambar 2 Perbandingan media tanam pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit................6
Gambar 3 Pertumbuhan jumlah daun pada tanaman cabai rawit.................................................7
Gambar 4 Perbandingan media tanam pada pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai rawit.....8

i
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Rosdiana et al. (2011) Cabai rawit merupakan jenis tanaman terna atau
setengah perdu dengan tinggi 50 – 120 cm dan dapat hidup mencapai 3 tahun.Salah satu
bagian tanaman cabai rawit yang dimanfaatkan atau diperjual belikan yaitu buahnya,
buah cabai rawit berubah warna dari hijau menjadi merah saat matang. Ukuran buah
cabai rawit lebih kecil daripada cabai lainnya, namun memiliki tingkat kepedasan
mencapai 50.000 – 100.000 pada skala scoville. Cabai rawit banyak dikonsumsi dalam
bentuk segar maupun olahan yang umumnya digunakan sebagai bahan tambahan dan
penyedap untuk meningkatkan cita rasa makanan dan bergizi tinggi. Selain itu cabai
rawit juga digunakan untuk bahan baku industry seperti saus, sambal, bubuk cabai dan
penyedap makanan.
Prospek budidaya cabai rawit cukup menjanjikan, hal ini ditandai dengan
permintaan konsumen yang terus meningkat tercatat pada tahun 2020 produksi cabai
rawit mencapai 1,51 juta ton. Produksi cabai rawit pada tahun 2020 meningkat
dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 1,37 juta ton (BPS
2021).Peningkatan produksi disebabkan karena permintaan dan kebutuhan cabai rawit
yang terus meningkat, dengan begitu petani juga harus berupaya untuk meningkatkan
hasil produksinya. Apabila upaya pemenuhan kebutuhan cabai rawit hanya
ditumpuhkan pada hasil panen petani, maka akan memicu perluasan lahan dan budidaya
cabai rawit yang dilakukan terus menerus Hal ini dapat menyebabkan tidak adanya
masa jeda dalam kegiatan budidaya tanaman dan menyebabkan penurunan tingkat
kesuburan tanah (Hershey dan Neate 2013)
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan cabai rawit dalam skala rumah tangga
yaitu dengan melakukan diversifikasi tanaman sehingga kebutuhan cabai rawit dalam
skala rumah tangga tidak bergantung terhadap hasil panen petani. Salah satu upaya
diversifikasi tanaman cabai rawit yaitu dengan melakukan budidaya dalam skala pot
atau polybag. Teknik budidaya dalam skala pot atau polybag menjadikan kegiatan
pertanian lebih menguntungkan karena adanya efisiensi penggunaan lahan dan
optimalisasi penggunaan sumber daya alam lainnya. Kondisi media tanam merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan dalam budidaya tanaman cabai rawit, sifat fisik
dan ketersehdiaan unsur hara akan mempengaruhi secara langsung terhadap hasil
tanaman sehingga perlu diperhatikan beberapa faktor dalam memilih jenis bahan yang
akan dijadikan sebagai media tanam.(Sofiarani 2020).
Tanah lapisan atas atau topsoil menjadi pilihan utama sebagai media tanam yang
baik dalam kegiatan pembibitan maupun budidaya karena mengandung bahan organik,
namun penggunaan top soil secara terus menerus akan menganggu keseimbangan

1
lingkungan. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan top soil
secara terus menerus yaitu erosi dan berpindahnya penyakit yang dibawa oleh tanah
(Irawan 2015).
Media tanam berperan penting dalam memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman
, upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan top soil sebagai media
tanam yaitu dengan mengkombinasikan top soil dengan pupuk kendang. Pemberian
pupuk kendang dapat meningkatkan kandungan nutrisi dalam tanah guna meningkatkan
produksi tanaman (Samekto 2006).
Pupuk kendang adalah pupuk yang berasal dari kendang ternak, baik berupa kotoran
padat yang bercampur sisa makanan maupun urine dari hewan ternak. Salah satu
kotoran hewan yang dapat dijadikan pupuk kendang yaitu kotoran sapi. Pupuk kendang
yang berasal dari kotoran sapi mengandung unsur hara yaitu N 2,33%, P2O5 0,61%,
K2O 1,58%, Ca 1,04%, Mg 0,33%, Mn 179 ppm dan Zn 70,5 ppm. Kandungan unsur
hara pada pupuk kendang yang berasal dari kotoran sapi dapat memenuhi kebutuhan
unsur hara bagi tanaman (Wiryanta 2002)
Kegiatan praktikum dilakukan dengan melakukan perbandingan perlakuan jenis
media tanam yaitu tanah, pupuk kendang dan tanah 50% + pupuk kendang 50%. Jumlah
tanaman pada setiap perlakuan yaitu 4 tanaman ulangan, sehingga total tanaman
berjumlah 12 tanaman cabai rawit.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya kegiatan praktikum yaitu :
 Memenuhi salah satu indikator penilaian dalam pembelajaran mata kuliah
Budidaya Tanaman Hortikultura
 Meningkatkan pemahaman dan wawasan praktikan terhadap media tanam yang
sesuai untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit
 Menentukan media tanam yang optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit
 Mengetahui dampak dari penggunaan beberapa jenis media tanam terhadap
pertumbuhan cabai rawit
1.3 Manfaat
Manfaat dilakukannya kegiatan praktikum yaitu:
 Terpenuhinya salah satu indikator penilaian dalam pembelajaran mata kuliah
Budiday Tanaman Hortikultura
 Meningkatknya pemahaman dan wawasan praktikan terhadap media tanam yang
sesuai untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit
 Didapatkan media tanam yang optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit

2
II. METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Kegaitan praktikum dilaksanakan mulai dari 2 april hingga 16 juni 2022 dan tempat
pelaksanaan praktikum dilakukan di rumah praktikan yang beralamat di Jl. Amal gang
puskesmas 2 perumahan griya Raihan d4, Medan Sunggal Kota Medan Sumatera Utara
2.2 Bahan dan Alat
 Bahan yang digunakan yaitu benih cabai rawit, tanah, pupuk kendang sapi,
polybag berukruan 18 cm x 26 cm dan air
 Alat yang digunakan yaitu wadah semai, meteran, gembor, spidol, dan batok
kelapa untuk memasukkan media tanam kedalam polybag
2.3 Prosedur Praktikum
a. Penyemaian Benih
Varietas benih cabai rawit yang digunakan yaitu varietas Sijantung (Var
CF1999 Kepmentan no.039/kpts/SR.120/D.2.7/5/2015). Benih disemaikan
dalam wadah penyemaian selama 28 hari. Media semai yang digunakan yaitu
tanah, benih disemaikan dengan cara memasukkan dua benih dalam satu lubang
semai.
b. Persiapan media tanam dan Penanaman
Media tanam yang digunakan yaitu tanah, pupuk kendang sapi dan
campuran tanah dengan pupuk kendang (1:1). Setiap media tanam dimasukkan
kedalam polybag berukuran 18 cm x 26 cm . Pengisian polybag dilakukan
dengan mengisi 4 polybag dengan tanah, 4 polybag diisi dengan campuran tanah
dengan pupuk kendang sapi dengan perbandingan 1:1 atau 50 % tanah dan 50 %
pupuk kendang sapi dan 4 polybag diisi dengan pupuk kendang. Penanaman
dilakukan bersamaan dengan persiapan media tanam, satu polybag ditanam satu
bibit cabai rawit. Teknik penanaman dilakukan dengan melubangi media tanam
dan memasukkan bibit cabai rawit hingga akar cabai rawit berada didalam
lubang tanam lalu lubang tanam di tutup kembali. Setiap polybag diberi tanda
menggunakan spidol berdasarkan jenis media tanam yang digunakan, symbol
“T” untuk media tanam tanah, simbol “K” untuk media tanam pupuk kendang
dan simbol T/K untuk media tanam tanah dengan pupuk kendang.
c. Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan yaitu pengendalian gulma, pengendalian
hama secara manual dan penyiraman. Penyiraman dilakukan setiap sore hari
menggunakan gembor

3
d. Indikator Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan mengamati pertumbuhan tanaman yang
meliputi :
 Tinggi tanaman : Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan
mengukur tinggi tanaman dari mulai pangkal batang hingga ujung daun
teratas menggunakan meteran
 Jumlah helai daun : Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan
menghitung secara manual jumlah daun pada setiap tanaman.
Perhitungan helai daun dilakukan pada saat daun sudah mulai terbuka
secara sempurna
e. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan 3 taraf perlakuan dan 4 kelompok. Data hasil pengamatan akan
diolah dengan uji ANOVA dengan taraf 5%, apabila pada pengujian ANOVA
didapatkan F Hitung > F.Tabel 5% maka akan dilakukan uji lanjut menggunakan
DMRT 5%. Data yang dilakukan pengujian yaitu tinggi tanaman dan jumlah
daun.

4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Daya Kecambah Benih

Tabel 1 Daya Kecambah Benih Tanaman Cabai Rawit


Waktu 7 HSS/9 28 HSS / Total benih Daya
14 HSS/16 21 HSS/23
Penanaman April 30 April yang Tumbuh
April 2022 April 2022
benih 2022 2022 ditanam Benih (%)
65
2 April ×100 %
66 65 65 65 70 70
2022
= 92 %

Penyemaian benih tanaman cabai rawit dilakukan selama 28 hari dimulai dari
tanggal 2 april 2022 hingga 30 april. Total benih yang disemaikan yaitu 70 benih, benih
yang tumbuh sampai 28 HSS berjumlah 65 benih. Daya kecambah benih yaitu 92 %,
benih yang siap dipindah tanam kan yaitu benih yang memiliki pertumbuhan terbaik
dari segi tinggi dan jumlah helai daun pada benih tanaman cabai rawit.
3.2 Tinggi Tanaman

Pertumbuhan Tinggi Tanaman C abai R aw it


25
Tinggi Tanaman (CM)

19.625
20
14.125 13.625
15 11.25
10 6.875
6.75
6.5 8.125
7.875
6.75 7.5 8.125
5
0
1 2 3 4
Minggu ke-

Tanah Tanah 50% +Pupuk kandang 50%


Pupuk kandang

Gambar 1 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Cabai Rawit

Berdasarkan pada gambar 1 tentang pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit,


pertumbuhan tinggi tanaman pada setiap perlakuan mengalami peningkatan pada setiap
minggunya. Pertumbuhan tinggi tanaman mulai terlihat pada minggu kedua pada setiap
perlakuan yang diberikan.

5
Pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit yang terbaik terjadi pada media tanam
campuran tanah 50% + pupuk kendang 50%, sedangkan pertumbuhan tinggi tanaman
cabai rawit terendah terjadi pada media tanam tanah. Kombinasi media tanam tanah dan
pupuk kendang mampu mencukupi unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga
pertumbuhan tinggi tanaman menjadi optimal.

Perbandingan media tanam pada pertumbuhan


tinggi tanaman cabai raw it
14
12.1875
12
9.875
Tinggi Tanaman (CM)

10
8 7.21875
6
4
2
0
Tanah Tanah 50% +Pupuk kandang Pupuk kandang
50%
Perlakuan

Gambar 2 Perbandingan media tanam pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit

Berdasarkan gambar 2 tentang perbandingan media tanam pada pertumbuhan tinggi


tanaman cabai rawit, didapatkan media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan tinggi
tanaman cabai rawit yaitu campuran tanah 50% + pupuk kendang 50%. Hal ini
menunjukkan media tanam tanah 50 % + pupuk kendang 50 % mampu mencukupi
unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit. Data hasil
pengamatan pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit dilakukan pengujian
ANOVA 5% dengan dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Berikut hasil
pengujian ANOVA 5 % pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit.
Tabel 2 Pengujian ANOVA 5% pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai rawit

Sumber Jumlah Kuadrat


db F Hitung F Tabel 5 %
Keragaman Kuadrat Tengah
Perlakuan 2 49,45 24,725 17,29021 5,143253
Kelompok 3 0,87 0,29 0,202797 4,757063
Galat 6 8,58 1,43
Total 11 58,9
Pada tabel 1 menunjukkan sumber keragaman pada kelompok tidak berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman atau tolak H1 dan terima H0. Pada sumber
keragaman perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman cabai rawit atau terima H1 dan tolak H0, hal ini didukung dengan F Hitung > F

6
Tabel 5%. Selanjutnya dilakukan uji lanjut menggunakan metode DMRT 5 %. Berikut
hasil uji lanjut yang dilakukan.

Sehingga didapatkan notasi sebagai berikut


Perlakuan Notasi
Tanah C
Pupuk Kandang B
Tanah 50 % + Pupuk Kandang 50 % A

3.3 Jumlah Helai Daun

Pertumbuhan jumlah daun pada tanaman


cabai raw it
7.75
8 7 6.75
6
6 5.25
hELAU dAUN

4.5 4.75
4.25
4 4
4 3.25

0
1 2 3 4
mINGGU KE-

Tanah Tanah 50% +Pupuk kandang 50%


Pupuk kandang

Gambar 3 Pertumbuhan jumlah daun pada tanaman cabai rawit

Berdasarkan gambar 3 tentang pertumbuhan jumlah daun pada tanaman cabai


rawit, menunjukkan pertumbuhan jumlah daun mengalami peningkatakn pada perlakuan
media tanam tanah 50 % + pupuk kendang 50 % dan perlakuan media tanam pupuk
kendang.

7
Perlakuan media tanam menggunakan tanah mengalami peningkatan dan
penurunan, hal ini disebabkan karena terdapat beberapa daun yang mati pada perlakuan
tersebut.

Perbandingan media tanam pada


pertumbuhan jumlah daun tanaman
cabai rawit
7 6.125
6 5.375
5 4.0625
Helai daun

4
3
2
1
0
Tanah Tanah 50% +Pupuk kandang Pupuk kandang
50%
Perlakuan

Gambar 4 Perbandingan media tanam pada pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai rawit

Berdasarkan gambar 4 tentang perbandingan media tanam terhadap


pertumbuhan jumlah daun pada tanaman cabai rawit, menujukkan perlakuan media
tanam tanah 50% + pupuk kendang 50 % memiliki hasil yang terbaik . Hal ini
menujukkan penggunaan media tanam tanah 50% + pupuk kendang 50% mampu
mencukupi unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jumlah helai daun tanaman
cabai rawit.
Data hasil pengamatan pada pertumbuhan jumlah helai daun tanaman cabai rawit
dilakukan pengujian ANOVA 5% dengan dengan metode Rancangan Acak Kelompok
(RAK). Berikut hasil pengujian ANOVA 5 % pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai
rawit.
Tabel 3 Pengujian ANOVA 5% pada pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai rawit

Sumber db Jumlah Kuadrat F Hitung F Tabel


Keragaman Kuadarat Tengah 5%
Perlakuan 2 8,71 4,35 7,67 5,14
Kelompok 3 0,89 0,29 0,52 4,75
Galat 6 3,40 0,56
Total 11 13,01

8
Berdasarkan tabel 2 tentang pengujian ANOVA 5% pada pertumbuhan jumlah
daun tanaman cabai rawit, sumber keragaman kelompok tidak berpengaruh nyata atau F
Hitung < F Tabel 5%.
Pada sumber keragaman perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan jumlah helai daun tanaman cabai rawit, hal ini dibuktikan dari hasil F
Hitung > F Tabel 5%. Selanjutnya dilakukan uji lanjut dengan metode DMRT 5 %,
berikut hasil uji lanjut yang dilakukan.

Sehingga didapatkan notasi sebagai berikut:


Perlakuan Notasi
Tanah B
Pupuk Kandang A
Tanah 50 % + Pupuk Kandang 50 % A

9
IV. KESIMPULAN
Kegiatan praktikum dilakukan untuk menentukan media tanama yang optimal
terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan
bahan media tanam yang berbeda dengan 3 taraf perlakuan media tanam, media tanam
menggunakan tanah, tanah 50% + pupuk kendang 50% dan pupuk kendang.
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan praktikum , didapatkan media tanam
menggunakan tanah 50% dan pupuk kendang 50% merupakan media tanam yang
optimal untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit. Pertumbuhan tinggi dan jumlah daun
pada perlakuan tanah 50% + pupuk kendang 50% merupakan media yang terbaik, hal
ini dikarenakan media tanam menggunakan tanah 50% + pupuk kendang 50% mampu
memberikan unsur hara yang cukup dan sesuai sehingga pertumbuhan tanaman cabai
rawit menjadi optimal dalam segi pertumbuhan tinggi dan jumlah daun.

10
V. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS). 2021. Produksi Cabai Rawit di Indonesia Capai 1,51 Juta
Ton pada 2020. Kata Data.[jurnal nasional]
Hershey,Clair H. and Paul Neate. 2013. Eco-Efficiency : From Vision to Reality.
Colombia.International Center for Tropical Agricultur [jurnal internasional]

Irawan, A. Y, Kafiar. 2015. Pemanfaatan cocopeat dan arang sekam padi sebagai
media tanam bibit cempaka warisan (Elmerrilia ovalis). Prosiding Seminar
Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia [jurnal nasional]
Rosdiana et al. 2011. Teknologi Budidaya Cabai Rawit. Hal 3-4. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Gorontalo. Kementerian Pertanian [Buku]
Samekto,R. 2006. Pupuk Kandang. PT. Citra Aji Parama. Yogyakarta [jurnal nasional]
Sofiarani, Nur Fridia. Erlina Ambarwati. 2020. Growth and Yield of Chili Papper
(Capsicum frutescens L.) on Different Planting Media Composition on Polybag.
Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Gajah Mada
[jurnal internasional]
Wiryanta,W. Bernardinus.T. 2002. Bertanam Cabai Rawit Pada Musim Hujan.
Agromedia Pustaka. Jakarta [buku]

11
VI. LAMPIRAN

Deskripsi Varietas

Deskripsi Varietas Cabai Rawit


Varietas :Sigantung(VarCF1999Kepmentan no.039/kpts/SR.120/D.2.7/5/2015)
Sertifikat : 10-LSSM BTPH
Nomor SKPBH : 048/Badan Hukum/JTM/XI/2019
Produsen : PT. Benoh Citra Asia
Nomor Seri label : 210167895
Masa Berlaku : 03-2023
Volume kemasan : 2 gram
% kecambah minimal : 85 %
% kecambah maksimal: 99 %
Umur panen : 90 – 100 HST
Volume Kemasan : 2 gram
Harga : Rp.22.700

12
Dokumentasi
Persiapan media tanam dan penanaman

Pertumbuhan tanaman
Perlakua 7 HST 14 HST 21 HST 28 HST
n
Tanah

Tanah
50% +
Pupuk
Kandan
g 50 %
Pupuk
Kandan
g

Pemeliharaan dan pengukuran

13
14

Anda mungkin juga menyukai