Menyetujui :
1. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Metode pengumpulan data terdiri atas dua bagian yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah informasi yang diperoleh secara langsung melalui
observasi lapangan dan kegiatan di kebun. Data primer berupa hasil sensus
tanaman yang telah diamati di setiap lokasi pengamatan. Selain itu juga data
primer berupa hasil diskusi dengan karyawan harian, mandor, dan asisten kebun.
Data primer yang diamati mengenai pengendalian hama meliputi:
1. Sensus Hama
Sensus hama merupakan kegiatan yang di lakukan untuk mengetahui luas
serangan, tingkat serangan, jenis hama, populasi hama, tingkat perkembangan
hama beserta musuh alaminya. Sensus hama dilakukan dengan cara
mengidentifikasi hama yang menyerang, melakukan pengamatan langsung di
lapangan dan memperhatikan pengamatan atau perhitungan mengenai ambang
batasnya. Adapun rumus untuk menghitung luas serangan hama yaitu:
n
K= X 100 %
N
3. Pengendalian Hama
Pengendalian hama dilakukan setelah sensus, pengamatan gejala serangan,
serta pengamatan intensitas serangan. Pengendalian hama dilakukan dengan cara
mekanis, kimia, biologi, dan hayati. Upaya yang dilakukan jika serangan 0-2%
maka belum dilakukan pengendalian, dan jika serangan sudah diatas 2% maka
mulai dilakukan pengendalian. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui tindakan
pencegahan serta pengendalian yang efektif untuk digunakan.
4. Pengamatan lingkungan
Pengamatan lingkungan dilakukan dengan mengamati keadaan sekitar
tanaman. Adapun parameter yang diukur yaitu :suhu, kelembapan, serta intensitas
cahaya matahari. Alat yang digunakan dalam pengamatan yang akan dilakukan
antara lain thermohygrometer dan luxmeter. Tujuan dilakukan pengamatan untuk
mengetahui pengaruh lingkungan terhadap intensitas serangan hama pada
tanaman belum menghasilkan kelapa sawit.
Data sekunder merupakan informasi yang didapatkan dari hasil wawancara
ataupun meminta berkas yang dibutuhkan secara langsung. Data sekunder
diperoleh dari arsip kantor induk kebun berupa keadaan umum, letak geografis,
keadaan tanah, iklim, luas areal konsesi, struktur organisasi, peta kebun, produksi,
dan produktivitas tanaman.
Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan konsep ilmiah dan
perhitungan matematis sehingga diperoleh informasi dengan hasil yang akurat
melalui gambar, table dan grafik. Data hasil yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan SOP yang berlaku Kebun Aek Nabara PT Supra Matra
Abadi Labuhan Batu, Sumatera Utara.
2.5. Pelaporan
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Kelapa Sawit Indonesia . [internet]. [diunduh
2020 Desember 16]. Tersedia di:
http://https://www.bps.go.id/publication/download.html
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2016. Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit (Minyak
Sawit), Menurut Pusat Data dan Sumber Informasi Pertanian [internet]. [diunduh
2020 Oktober 3]. Tersedia di:
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/167005-[_Konten_]-Konten
%20D1891.pdf