Dalam suatu perkebunan dengan luas lahan yang cukup luas tentunya dapat memungkinkan terjadinya serangan
hama dalam skala besar sehingga menjadi perhatian penting dalam budidaya tanaman nanas. Serangan hama pada
areal perkebunan dapat menyebabkan penurunan hasil produksi serta penurunan kualitas buah nanas dan
menimbulkan kerugian yang cukup besar dari segi ekonomi.
Salah satu hama penting pada tanaman nanas adalah Dolichotetranychus floridanus (pineapple red mite). Populasi
Dolichotetranychus floridanus banyak ditemukan di permukaan daun bagian atas tepatnya pada ketiak daun dan
bersembunyi di balik daun. Serangan terjadi lebih parah pada musim hujan di mana kelembaban dalam tanaman
meningkat (Rohrbach and Johnson,2003). Oleh sebab itu, untuk mengetahui persentase populasi
Dolichotetranychus floridanus (pineapple redmite) dan intensitas kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh hama
tersebut , maka diadakan kegiatan Praktik Umum di PT. Great Giant Food (PT.GGF).
1.2 Tujuan Praktik Umum
Praktik umum ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang budidaya
tanaman nanas, melakukan pengamatan populasi Dolichotetranychus floridanus, insidensi dan intensitas
serangan Dolichotetranychus floridanus yang menyerang tanaman nanas klon GP3 di PT. Great Giant Food
secara langsung serta menyelaraskan antara ilmu yang diperoleh di kampus dengan kondisi di lapang.
Pengumpulan Data
Studi Pustaka
Praktik Lapang
Konsultasi
Wawancara
Pembuatan Laporan
PT Great Giant Pineapple (PT GGP) merupakan salah satu perusahaan agroindustri di provinsi Lampung yang didirikan
berdasarkan akte Notaris No 48 Tanggal 04 Mei 1979 dihadapan notaris Kusbiono Sarmain Hadi, S.H., serta mendapatkan
pengesahan dari menteri Kehakiman Jo No 17 Tanggal 12 April 1982 di Jakarta.
2.1 Sejarah Singkat dan PT. Great Giant Pineapple merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pengalengan nanas. Produk yang dihasilkan
Perkembangan diantaranya adalah nanas segar, nanas kaleng, consentrate, dan koktail.
Perusahaan
PT Great Giant Food (PT GGF) berada di Jalan Raya Menggala (Jalan Lintas Timur) km 77 Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten
Lampung Tengah. Jarak perusahaan ke Bandar Jaya adalah 18 km dan ke Kotabumi 50 km. Selain berbatasan dengan CV Bumi
2.2 Lokasi Perusahaan
dan Keadaan Umum
Waras yang berjarak 3 km dari perusahaan, PT GGF juga berbatasan dengan PT Gunung Madu Plantation (24 km).
Wilayah
Kekuasaan tertinggi terletak pada dewan komisaris. Direktur operasional dibantu oleh general manager yang mengkoordinir 11
departemen. Masing-masing departemen dipimpin oleh seorang manager. Bagian produksi (production departement), membawahi
tiga bagiaan yaitu bagian perkebunan (plantation departement), bagian pabrik (factory departement), dan bagian produksi dan
system (production and system).
2.3 Organisasi dan Tata Bagian perkebunan (plantation) membawahi Plantation I, Plantation II, Plantation III, dan bagian penunjang operasi kebun
Kerja Perusahaan (farming service).
Tenaga kerja di PT Great Giant Food dibagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja harian dan tenaga kerja tetap. Gaji karyawan yang
ditetapkan oleh PT GGF sudah sesuai dengan peraturan dalam UU Perburuhan dan UMR yang berlaku. Jumlah tenaga kerja di PT
GGF yang cukup banyak membuat perusahaan tersebut menempatkan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi prioritas dalam
bekerja untuk meningkatkan produktivitas.
2.4 Ketenagakerjaan
3.1 Hasil Kegiatan
Nanas yang dibudidayakan oleh PT Great Giant Food adalah nanas varietas Smooth Cayenne. Dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas buah nanas, PT Great Giant Food memiliki rangkaian budidaya yang
terorganisasi dengan baik sebagai berikut.
Pengolahan Tanah
Pembibitan
Penanaman
Penyulaman
Irigasi
Pemupukan
Pengendalian OPT
Pemanenan
Dolichotetranychus floridanus (pineapple red mite) merupakan salah satu hama penting pada tanaman
nanas(Rohrbach dan Johnson, 2002).Populasi Dolichotetranychus floridanus banyak ditemukan di
permukaan daun bagian atas tepatnya pada ketiak daun dan bersembunyi di balik daun.Dolichotetranychus
floridanus menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga
jaringan itu rusak dan kerdil. Kerusakan pada daun tersebut akan memungkinkan masuknya jamur dan
bakteri yang menyebabkan terjadinya busuk jaringan (Jeppson et. al, 1975.; Sanches dan Zem, 1978).
Kegiatan pengamatan sebaran Dolichotetranychus floridanus yang dilakukan di pertanaman nanas PT GGF
dilakukan di berbagai lokasi yang berbeda, jenis bibit yang berbeda, dan pada fase umur tanaman yang
berbeda. Parameter yang diamati meliputi insidensi kerusakan pada daun, intensitas serangan
Dolichotetranychus floridanus pada daun, dan populasi hama Dolichotetranychus floridanus tersebut.
Pengamatan dilakukan dengan dua tahap yakni pengamatan lapang untuk menentukan lahan yang akan
diamati dengan mengambil sampel tanaman dan pengamatan laboratorium untuk pengamatan hama
Dolichotetranychus floridanus.
Pengamatan dilakukan dua kali dalam waktu 2 minggu
dan pada musim kemarau.
50
40
30
% insidensi
20
10
0
2 BST 5 BST 8 BST 11 BST 13 BST
Penilaian persentase insidensi kerusakan daun tanaman tersebut diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus Natawigena (1989)
sebagai berikut :
I : (a/b) x 100 %
Penghitungan intensitas serangan di atas diperoleh dengan menggunakan rumusNatawigena (1989) berikut :
V1 1 ringan (1-30%)
V2 2 sedang (31-50%)
V3 3 berat (51-80%)
1.50
1.00
0.50
0.00
2 BST 5 BST 8 BST 11 BST 13 BST
50 LOKASI
40 020C LOKASI
008E
30
LOKASI
20 027G
10
0
% insidensi
crown nursery sucker
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa % insidensi kerusakan daun tanaman nanas
akibat serangan hama red mite yang paling tinggi adalah pada jenis bibit crown.
Grafik persentase intensitas serangan red mite
pada ketiga jenis bibit nanas
0.2 lokasi
lokasi 008E
0.15
020C lokasi
0.1
027G
0.05
0
% intensitas serangan
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa pada bibit nursery, % intensitas seragan red
mite nya lebih tinggi yakni sebesar 0,19% dan diikuti dengan bibit crown sebesar
0,15% . Sedangkan pada jenis bibit sucker, % intensitas serangan red mite nya
sebesar 0,11%.
Grafik populasi red mite pada ketiga jenis bibit
tanaman nanas umur 6 BST
50
40
30
20
10
0
POPULASI RED MITE
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa populasi sebaran hama red mite pada
tanaman nanas umur 6 bulan setelah tanam paling banyak terdapat pada jenis bibit
nursery yakni 47,87 individu/ tanaman. Sedangkan populasi sebaran red mite paling
sedikit terdapat pada jenis bibit sucker yakni 11,13 individu/tanaman.
1. Budidaya nanas di PT GGP dilakukan dalam beberapa
tahap, yaitu persiapan lahan, pembibitan, penanaman,
pemeliharaan, penyulaman, irigasi, pemupukan,
pengendalian OPT, forcing dan ripening, serta
pemanenan.