Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN KREATIVITAS MAHASISWA

(BASYAH RAPET)
GELOMBANG SYAHRINI MENYEJAHTERAKAN PETANI

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh :

Muhammad Ainul Yaqin 190411100065 2019

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2019
PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-KC
1. Judul Kegiatan : (BASYAH RAPET)
GELOMBANG SYAHRINI
MENYEJAHTERAKAN PETANI
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammad Ainul Yaqin
b. NIM : 19041110065
c. Jurusan : Teknik Informatika
d. Perguruan Tinggi : Universitas Trunojoyo Madura
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Gentengan 94, Kec. Dringu,
Kab. Probolinggo
f. Email : muhammadyaqin19@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : - Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : ………………………………
b. NIDN/NIDK : ………………………………
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : ………………………………
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp . ……………
b. Sumber lain (……........ ) : Rp . ……………
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : ………………Bulan
Bangkalan, 25 Oktober 2019
Menyetujui,
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Ketua Pelaksana
Jurusan/Departemen/Program Studi/ Pembimbing Kegiatan,
Unit Kegiatan Mahasiswa

( ) ( )
NIP/NIK. NIM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Direktur Dosen Pendamping,


Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi,

( ) ( )
NIP/NIK. NIDN/NIDK.
(BASYAH RAPET)

GELOMBANG SYAHRINI MENYEJAHTERAKAN PETANI


Muhammad Ainul Yaqin
Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Makassar 90245

RINGKASAN
Dampak gelombang elektromagnetik belakangan ini menjadi suatu
kajian yang hangat diperbincangkan. Pemanfaatannya hampir diaplikasikan
di semua peralatan elektronik sebagai ciri dari era modern yang mendunia.
Manfaat dan perannya dalam mempermudah kerja manusia menjadi sangat
fundamental dalam hampir semua aspek kehidupan. Namun di lain sisi,
radiasi yang ditimbulkan menjadi satu hal yang patut diwaspadai. Seimbang
dengan manfaatnya yang besar, dampak negatif yang dihasilkan juga tidak
kalah besarnya. Gelombang mikro elektromagnetik misalnya memiliki pulsa
microwaves yang dapat menimbulkan efek stres pada kimia syaraf otak.
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi
paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah
benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Ditinjau lebih
lanjut, efek yang ditimbulkan dari gelombang ini dapat diteliti lebih lanjut
untuk mengendalikan organisme-organisme tertentu yang bertindak sebagai
parasit dalam kelangsungan hidup manusia seperti hama yang mengganggu
pertumbuhan tanaman namun dengan tetap memperhatikan batas toleransi
tanaman terhadap gelombang tersebut.
Pada penelitian ini akan diteliti bagaimana efektisivasi dari
penggunaan dan pemanfaatan alat pemancar gelombang elektromagnetik
sehingga tujuan yang ingin dicapai untuk peningkatan produktivitas hasil
pertanian dapat diwujudnyatakan. Hal ini akan berdampak besar bagi
kemajuan sektor pertanian dengan meningkatnya produktivitas hasil
pertanian sebagai imbas dari pengendalian hama yang terpadu dan tepat
guna.
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan masalah 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Luaran 2
1.5 Manfaat 2
Bab 2 Tinjauan Pustaka 3
2.1 Hama Pertanian 3
2.2 Teknologi Gelombang Elektromagnetik 3
Bab 3 Tahap Pelaksanaan 5
3.1 Kehandalan 5
3.2 Langkah - langklah 6
Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan 8
4.1 Anggaran Biaya 8
4.2 Jadwal Kegiatan 8
Daftar Pustaka 8
Bab 5 Lampiran 9
5.1 Biodata 9
5.2 Justifikasi anggaran 9

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Indonesia merupakan negara berkembang. Indonesia juga disebut


dengan negara agraris, dimana banyak masyarakatnya yang bermata
pencaharian dalam sektor pertanian. Berdasarkan data yang diperoleh dari
BPS (Badan Pusat Statistik) selama 2010 – 2013 produksi padi di Indonesia
terus mengalami fluktuasi, yaitu pada tahun 2010 Indonesia mampu
memproduksi padi sebesar 66.469.394 ton, tetapi pada tahun 2011
mengalami penurunan 0,01% sebesar 712.490 ton menjadi 65.756.905 ton.
Pada tahun selanjutnya, produksi padi di Indonesia mengalami kenaikan
menjadi 69.056.126 ton dan terus mengalami kenaikan hingga 70.866.571
ton. Hasil pertanian yang melimpah dan berkualitas, membantu tujuan
pemerintah dalam mencukupi kebutuhan nasional dalam bidang pangan,
serta meningkatkan perekonomian nasional.
Dalam kehidupan sehari – hari bidang pertanian meiliki hambatan
dalam kegiatannya. Salah satu faktor penghambatnya yaitu hama. Usaha
yang perlu dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut yaitu dengan
pestisida. Namun, penggunaan bahan kimia berlebihan juga memiliki
dampak yang kurang bagi lingkungan seikitar.
Penggunaan teknologi untuk saat ini memang sangat diperlukan,
contohnya yaitu untuk menanggulangi masalah hama yang menghambat
dalam tumbuh kembang tanaman – tanaman tani. Dengan adanya ide
tersebut, diharapkan terciptanya sebuah hasil panen yang berkuwantitas dan
berkualitas dengan tidak merusak lingkungan sekitar.
Melihat hal ini, maka penulis merancang sebuah alat yang dapat
menyejahterakan petani. Alat ini memiliki judul “BASYAH RAPET
(Gelombang Syahrini Menyejahterakan Petani)”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasar pembasahan latar belakang di atas, terususun sebuah
rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana meingkatkan hasil panen dengan meminimalisasi
gangguan hama?
2. Apa saja macam – macam hama yang menganggu sektor pertanian?
3. Teknologi yang bagaimana yang tepat untuk menanggulangi
masalah tersebut?

1
i
1.3 Tujuan
Tujuan sesuai pembahasan sebelumnya adalah :
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan sector pertanian untuk
mendorong kamajuan perekonomian bangsa.
2. Untuk mengetahui macam - macam hama yang menyerang sector
pertanian.
3. Untuk mengetahui teknologi yang sesuai untuk menanggulangi
masalah hama.

1.4 Luaran
Adapun luaran yang diharapkan dari “BASYAH RAPET
(GELOMBANG SYAHRINI MENYEJAHTERAKAN PETANI)” adalah
sebagai berikut
1. Kajian ilmiah dan penemuan baru dalam bidang pertanian, hal tersebut
diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman atau rujukan ilmiah dalam
meminimalisasi kegagalan panen oleh hama dan peningkatan kuwantitas
serta kualitas.
2. Teknologi tepat guna berupa prototype yang memuat spesifikasi
frekuensi gelombang bunyi dan Taraf Intensitas Bunyi (TI) yang tepat
dan khas untuk menurunkan jumlah hama dan meningkatkan kuwantitas
dan kualitas hasil panen.

1.5 Manfaat
Bagi Masyarakat (Petani)
1. Membantu petani Indonesia dalam mengembangkan dunia pertanian
agar memiliki daya saing di pasar global.
2. Memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat dalam
pengembangan pertanian.
3. Membantu petani dalam hal rekayasa teknologi pertanian untuk
meningkatkan taraf kesejahteraan petani.
4. Membantu petani dalam menciptakan komoditi baru hasil pertanian.

Bagi Pembaca
1.1 Mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah dan
pemanfaatannya bagi masyarakat.
2.1 Dapat menjadi referensi bagi pelaksana sendiri untuk penelitian
pengembangan yang akan dating. \

2
i
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hama Pertanian
Hama merupakan suatu organisme yang mengganggu
tanaman,merusak tanaman dan menimbulkan kerugian secara
ekonomi,membuat produksi suatu tanaman berkurang dan dapat juga
menimbulkan kematian pada tanaman,serangga hama mempunyai bagian
tubuh yang utama yaitu caput, abdomen ,dan thorax.Serangga hama
merupakan organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan
mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi. Hama dari jenis
serangga dan penyakit merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap para
petani yang selalu mengganggu perkembangan tanaman budidaya dan
hasil produksi pertanian. Hama dan penyakit tersebut merusak bagian
suatu tanaman, sehingga tanaman akan layu dan bahkan mati(Harianto,
2009).
Menurut Pranata (1982), akibat dari serangan hama, maka akan
terjadi susut kuantitatif, susut kualitatif dan susut daya tumbuh. Susut
kuantitatif adalah turunnya bobot atau volume bahan karena sebagian atau
seluruhnya dimakan oleh hama. Susut kualitatif adalah turunnya mutu
secara langsung akibat dari adanya serangan hama, misalnya bahan yang
tercampur oleh bangkai, kotoran serangga atau bulu tikus dan peningkatan
jumlah butir gabah yang rusak. Susut daya tumbuh adalah susut yang
terjadi karena bagian lembaga yang sangat kaya nutrisi dimakan oleh hama
yang menyebabkan biji tidak mampu berkecambah. Secara ekonomi,
kerugian akibat serangan hama adalah turunnya harga jual komoditas
bahan pangan (biji-bijian). Kerugian akibat serangan hama dari segi
ekologi atau lingkungan adalah adanya ledakan populasi serangga yang
tidak terkontrol (Syarief dan Halid, 1993).
2.2 Teknologi Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik dipancarkan ketika energi partikel-
partikel bermuatan listrik berubah dalam dua cara. Cara pertama, yaitu
ketika sebuah elektron berpindah ke orbit yang lebih dalam (orbit yang
energinya lebih rendah). Cara kedua, yaitu ketika elektron-elektron atau
inti atom bergetar, sehingga energi kinetisnya berubah. Makin besar
perubahan energi, atau makin cepat getarannya, makin tinggi frekuensi
atau makin pendek panjang gelombang yang dipancarkan. Misalnya
perubahan energi untuk menghasilkan sinar-X lebih besar daripada untuk
menghasilkan gelombang radio.

3
i
Gambar 1. Medan Listrik dan Medan Magnet Pada Gelombang
Elektromagnetik
Salah satu jenis gelombang elektromagnetik adalah gelombang mikro.
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi
paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh
sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika
makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi
panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Microwave oven
menggunakan gelombang mikro dalam band frekuensi ISM sekitar 2.45
GHz. Food processing hanyalah salah satu contoh saja yang
sederhana.Gelombang mikro juga dimanfaatkan untuk pemanasan material
dalam bidang industri.Pemanasan dengan gelombang mikro mempunyai
kelebihan yaitu pemanasan lebih merata karena bukan mentransfer panas
dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan
tersebut.Pemanasannya juga dapat bersifat selektif artinya tergantung dari
dielektrik properties bahan. Hal ini akan menghemat energi untuk
pemanasan. SIstem autoclave yang konvensional sangat boros energi
karena chambernya ikut panas sehingga perlu proses pendinginan yang
memakan energi juga. Dengan sifat selecting heating tersebut teknik
pemanasan gelombang mikro juga dipakai untuk terapy kanker yang sering
disebut dengan hyperthermia.Penngaturan daya dan perangcangan antena
merupakan hal yang utama dari terapi ini.Fokus pemanasan pada volume
sel kanker dapat dioptimasi ari perancangan antenna dan pengaturan daya
serta jarak antena dengan sel kanker tersebut. 

4
i
BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN
3.1 Kehandalan Alat
Ditinjau dari segi kehandalan, pengendali hama berbasis gelombang
elektromagnetik ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan
sistem pembasmi hama lainnya. Penggunaan pestisida dinilai memiliki
banyak dampak dan efek yang merugikan baik kepada lingkungan maupun
kepada tanaman itu sendiri. Demikian pula dengan alat pendeteksi hama
berbasis panel surya yang baru-baru ini dikembangkan. Manfaat dan
penggunaanya hanya sebatas alat pendeteksi saja, sehingga efektisivasinya
untuk pemberantasan hama masih belum optimal.
Sifat dasar pengendalian hama terpadu dengan pemanfaatan
gelombang elektromagnetik berbeda dengan pengendalian hama secara
konvensional yang saat ini masih banyak dipraktekkan. Strategi dari alat
ini bukanlah eradikasi, melainkan   pembatasan (containment). Program ini
mengakui bahwa ada suatu jenjang toleransi manusia terhadap populasi
hama, atau terhadap kerusakan yang disebabkan oleh hama. Dalam
keadaan tertentu, adanya invidu serangga atau binatang kemungkinan
berguna bagi manusia. Pandangan yang menyatakan bahwa setiap individu
yang ada di lapangan  harus diberantas,  tidak sesuai dengan prinsip
penggunaan gelombang elektromagnetik dalam pengendalian hama.
Dalam penelitian ini, digunakan sifat dasar dari gelombang mikro
elektromagnetik yang dapat memancarkan efek yang melumpuhkan
sasaran namun tidak kepada semua populasi dalam lahan tersebut karena
alat akan dilengkapi dengan sistem pengendali sehingga dapat diatur
seberapa banyak individu yang masih berada pada batas toleransi. Selain
itu, akan diteliti seberapa jauh gelombang elektromagnetik memberi efek
yang diinginkan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi
manusia dan tanaman itu sendiri.

5
i
3.2 Langkah – langkah
Adapun langkah-langkah yang akan diambil yaitu sebagai berikut :
a). Alat dan Bahan
1. Alat ukur osiloskop
2. Tabung sinar katoda
3. Alat pengatur gelombang mikroelektromagnetik
4. Generator sinyal
5. Amplifer
6. Rangkaian high dan low pass filter
7. Panel surya
b). Prosedur dan Sistem Kerja Alat
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam perancangan alat yaitu
dengan menentukan spektrum gelombang elektromagnetik dengan
menggunakan alat ukur osiloskop dimana bentuk gelombang sinyal listrik
yang diukur akan tergambar pada layar tabung sinar katoda. Dengan
menggunakan alat pengatur gelombang mikro elektromagnetik kita bisa
mengatur panjang-pendek gelombang, intensitas gelombang, kekuatan
gelombang (hz) sehingga gelombang elektromagnetik yang dihasilkan
mampu mencapai sasaran yang dituju.
Pengukuran spektrum gelombang kadang terjadi beda fase, hal
tersebut bisa diatur dengan menggunakan generator sinyal pda frekuensi
tertentu(khz) gelombang sinus dengan tegangan tertentu(volt) peak to peak.
Sementara itu, untuk mengukur faktor penguatan frekuensi akan digunakan
amplifier dalam metode input sinus. Untuk mengukur penguatan dari sinyal
input keoutput menggunakan metode osiloskop dual-trace.
Dalam pengaplikasian alat, dibutuhkan rangkaian high pass filter dan
low pass filter untuk mengatur tinggi rendahnya frekuensi suatu sinyal yang
dipancarkan sehingga dapat menyesuaikan dengan keberadaan dan daya
tahan dari objek yang dituju (hama). Selain iu diperlukan adanya sebuah alat
yang dapat mengatur gelombang agar bergerak dengan arus bolak-balik.
Gelombang sinyal sebuah osilator dapat dibentuk dengan rangkaian menjadi

6
i
gelombang berperiode dalam beberapa bentuk dengan menggunakan sistem
rangkaian Op-Amp sebagai penghasil gelombang. Gelombang inilah yang
kemudian akan bekerja mendeteksi keberadaan hama dan kemudian
mengirimkan informasi kepada pusat pengendalian sehingga jumlah hama
dapat diatur/dikendalikan dengan sistem kerja RADAR. Radar pada
umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di
dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda
yang melintas pada daerah tangkapan. Sistem kerja tersebut akan
diaplikasikan pada alat ini. Ketika suatu benda masuk dalam daerah
tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat
sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak
dalam layar kemudian sistem pusatakan mengidentifikasi jenis hama dan
kembali memantulkan ke sumber awal gelombang untuk mengendalikan
populasi hama sesuai dengan kendali server. Adapun yang bertindak sebagai
sumber listrik dalam sistem kerja alat ini adalah dari pemasangan panel
surya.

7
i
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggran Biaya
Penggunaan anggaran yang dibutuhkan untuk pembuatan alat ini -+
Rp. 10.500.000,-
Table 1. Ringkasan Anggaran biaya kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya
.
1. Peralatan Penunjang Rp.4.000.000,-
2. Bahan Habis Pakai Rp.3.500.000,-
3. Perjalanan Rp.500.000,-
4. Lain-lain Rp.2.500.000,-
Jumlah Rp. 10.500.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Table 2. Jadwal Rencana Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perecanaan
Kegiatan

2. Pembuatan
Proposal
3. Pengajuan
Proposal
4. Observasi
5. Eksperimen
6. Uji Lab
7. Evaluasi
8. Penyusunan
Laporan

Daftar Pustaka
Bottrel, D. G. 1979. Integrated Pest Management Council of Environ.
Quality. Washington D.C.
Gautreau, Ronald dan William Savin. 2006. Fisika modern. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Jurnal Informatika. 2012. Jurnal INKOM-LIPI. http://lipi.go.id. Diakses
pada tanggal 20 Maret 2014.
BAB 5
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Peserta 8
i
Nama : Muhammad Ainul Yaqin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Prodi : Teknik Informatika
NIM : 190411100065
Ttl : Probolinggo, 08 Juni 2001
Email : muhammadyaqin19@gmail.com / 082331707615
Riwayat Pendidikan :
a. SDN TRIWUNG LOR III 2014
b. SMPN 5 Kota Probolinggo 2017
c. SMAN 1 DRINGU 2019

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta.

Bangkalan, 25 Oktober 2019


Pengusul,

[Muhammad Ainul Yaqin]

Lampiran 2. Justifikasi Dana

9
i

Anda mungkin juga menyukai