Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN


KELAPA SAWIT SECARATERPADU

Oleh Kelompok 9:
Badar Reza Aditia 1804290058
Rai Akbar Khan 1804290055

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2021
KATAPENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, rasa syukur kami panjatkan ke hadirat


Tuhan yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa
kesehatan, kesempatan serta pengetahuan sehingga makalah pestisida dan
tehnik aplikasi yang berjudul “PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN KELAPA SAWIT SECARA TERPADU” ini bias selesai sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah


pengetahuan rekan rekan siswa pada khususnya dan para pembaca mengenai
bahan aktif pestisida dan cara penggunaan sesuai dengan undang undang yang
telah di tetapkan oleh pemerintah.

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini


bisadengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya
kami
memintamaafbilamanaterdapatkesalahankataataukalimatyangkurangberkenan.S
ertataklupakami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun
dari Anda demiterciptanyamakalahyanglebih baiklagi.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan....................................................................................
I.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................
I.2 Rumusan Masalah...................................................................................
I.3 Tujuan Masalah......................................................................................
Bab 2 Pembahasan.....................................................................................
2.1 Definisi Hama dan Penyakit Tanaman...................................................
a. Hama dan Penyakit Tanaman............................................................
b. Pengertian Penyakit Tanaman
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi minyak kelapa


sawit terbesar di dunia. Minyak kelapa sawit diproduksi untuk tujuan komersial
yaitu banyak digunakan sebagai bahan industri pangan, sabun, kosmetik, tekstil,
dan bahan bakar alternatif. Kelapa sawit merupakan tanaman yang mengalami
perkembangan produksi yang cukup pesat dibandingkan dengan tanaman
perkebunan lainnya di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Statistik Perkebunan
Indonesia Komoditas Kelapa sawit 2015, perkebunan kelapa sawit tahun 2013-
2015 mengalami perkembangan produksi yaitu sebesar 5.556 juta ton pada tahun
2013 menjadi 6.189 juta ton pada tahun 2015. Kelapa sawit merupakan tanaman
perkebunan yang penting karena peranannya bagi perekonomian nasional
khususnya sebagai sumber devisa bagi negara, penyedia lapangan kerja,
pengembangan wilayah dan pengembangan industri serta sebagai sumber
penghasilan bagi petani maupun masyarakat lainnya.

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman


perkebunan utama di Indonesia. Kelapa sawit menjadi komoditas penting
dikarenakan mampu memiliki rendemen tertinggi dibandingkan minyak nabati
lainnya yaitu dapat menghasilkan 5,5-7,3 ton CPO/ha/tahun (PPKS, 2013). Ekspor
minyak sawit mentah atauCrude Palm Oil(CPO) dan produk turunannya pada tahun
2013 mencapai 20,5 juta ton yang bernilai 15,8 miliar dolar Amerika (Direktorat
Jenderal Perkebunan, 2014). Kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia
mengakibatkan tuntutan tanaman kelapa sawit untuk berproduksi yang tinggi tanpa
mengabaikan kelestarian lingkungan. Saat ini Indonesia menempati posisi teratas
dalam pencapaian luas areal dan produksi minyak sawit dunia yang mencapai 8,9
juta hektar dengan 6,5 juta hektar berupa tanaman menghasilkan (TM). Produksi
tanaman kelapa sawit dari luasan tanaman menghasilkan tersebutbaru mencapai
23,53 juta ton atau masih berkisar antara 3-4 ton TBS/ha per tahun (Direktorat
Jenderal Perkebunan, 2014).

Tanaman kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan primadona


Indonesia. Di tengah krisis global yang melanda dunia di industry sawit Indonesia
tetap bertahan dan memberi sumbangan besar terhadap perekonomian Negara.
Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas, industry sawit menjadi
salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia. Data dari Direktorat Jenderal
Perkebunan 2008 menunjukkan luas areal perkebunan sawit di Indonesia, dari
4.713.425 ha pada tahun 2001 menjadi 7.363.847 ha pada tahun 2008 dan luas
areal perkebunan kelapa sawit ini terus mengalami peningkatan. Peningkatan luas
areal tersebut juga diimbangi dengan peningkatan produktivitas. Produktivitas
kelapa sawit adalah 1.78 ton/ha pada tahun 2001 dan meningkat menjadi 2.17
ton/ha pada tahun 2005. Hal ini merupakan kecendrungan yang positif dan harus
dipertahankan. Untuk mempertahankan produktivitas tanaman tetap tinggi
diperlukan pemeliharaan yang tepat dan pengendalian hama dan penyakit.

Perkebunan kelapa sawitmerupakan sistem monokultur yang rentan


terhadap serangan hama. Serangan hama merupakan salah satu kendala utama
dalam budidaya tanaman kelapa sawit yang mengakibatkan produktivitas tandan
menurun. Salah satu upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman kelapa
sawit adalah pengendalian hama. Upaya tersebut akan membawa perubahan
khususnya perbaikan hasil ekonomi yang diperoleh masyarakat (Yustina, dkk.,
2011).

Hama tanaman didefinisikan sebagai binatang yang memakan tanaman dan


secara ekonomis merugikan. Hama merupakan semua organisme pengganggu
tanaman budidaya. Kelas Insekta merupakan bagian yang terbesar hama yang
diketahui. Insekta sangat mudah berpindah dan mempunyai daya adaptasi tinggi
terhadap lingkungan baru, selain itu insekta berkembangbiak dengan cepat
terutama pada kondisi yang menguntungkan (Sembiring, dkk ., 2013).
Ordo lepidoptera merupakan ordo paling banyak berperan sebagai hma
pada perkebunan kelapa sawit. Tipe mulut lepidoptera ini yaitu penghisap
(sponging ). Serangga dari ordo ini menghisap makannnya pada tanaman kelapa
sawit yang sudah menghasilkan maupun tanaman yang belum menghasilkan.
Family dari ordo lepidoptera yang tergolong sebagai serangga hama pada kelapa
sawit diantaranya yaitu Amatidae, Crambinae, Geometridae, Lymantriidae,
Noctuidae, Nymphalidae dan Pyralidae (Arifin, dkk., 2016)

Hama perusak tanaman kelapa sawit dan tersebar luas di seluruh wilayah
Indonesia hingga Asia Tenggara, Pasifik dan daerah sentra perkebunan kelapa
sawit lainnya yaituOryctes rhinoceros. HamaOryctes rhinocerosterutama
menyerang tanaman kelapa sawit yang kurang terawat dan dapat menyebabkan
kerusakan yang sangat serius. Gejala tanaman yang terserang nampak daunnya
membentuk potongan segitiga akibat dimakan hama ini (Badan Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan, 2011).

Ulat pemakan daun kelapa sawit terdiri dari ulat api (Setothosea asigna),
ulat kantong (Mahasena corbatti) dan ulat bulu (Dasychirainclusa) merupakan
hama yang paling sering menyerang kelapa sawit. Untuk daerah tertentu, ulat api
dan ulat kantong sudah menjadi endemik sehingga sangat sulit dikendalikan.
Kejadian yang sering terjadi di perkebunan kelapa sawit adalah terjadi suksesi
hama ulat bulu dari ulat api atau ulat kantong apabila kedua hama ini dikendalikan
secara ketat. Meskipun tidak mematikan tanaman, hama ini sangat merugikan
secara ekonomi. Daun yang habis akan sangat mengganggu proses fotosintesis
tanaman kelapa sawit, yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kelapa
sawit. Biasanya produksi akan turun 2 tahun setelah terjadi serangan ulat api.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dalam pembutan makalah ini, adapun


rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut :

1. Apa definisi Hama dan Penyakit tanaman kelapa sawit ?

2. Apa saja jenis Hama dan Penyakit pada tanaman kelapa sawit ?
3. Apa kerugian akibat serangan Hama dan Penyakit pada tanaman kelapa
sawit?

4. Bagaimana cara penanggulangan Hama dan Penyakit tanaman kelapa sawit ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Pembaca mengetahui definisi Hama dan Penyakit tanaman kelapa sawit.

2. Pembaca mengetahui apa saja jenis Hama dan Penyakit pada tanaman kelapa
sawit.

3. Pembaca mengetahui apa kerugian akibat serangan Hama dan Penyakit pada
tanaman kelapa sawit.

4. Pembaca mengetahui bagaimana cara penanggulangan Hama dan Penyakit


tanaman kelapa sawit.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Hama dan Penyakit Tanaman
a. Hama dan Penyakit Tanaman
“Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan
merugikan tanaman yang diusahakan manusia” (Pracaya, 2003: 5). “Hama tanaman
sering disebut ‘serangga hama’ (pest) atau dalam dunia pertanian dikenal sebagai
‘musuh petani’” (Rukmana, 2002:14). Para ahli pertanian membuat beberapa versi
pengertian (definisi) hama tanaman, diantaranya sebagai berikut:
Organisme “jahat” yang mempunyai kemampuan untuk merusak, mengganggu, atau
merugikan organisme lainnya (inang); Organisme yang “memusuhi” (merugikan)
kesejahteraan manusia; Setiap spesies organisme yang dalam jumlah besar tidak kita
kehendaki kehadirannya; Organisme yang merugikan dari segi andangan manusia;
Organisme hidup yang merupakan saingan kita dalam memenuhi kebutuhan pangan
dan pakaian, ata menyerang kita secara langsung.
Berdasarkan pernyataan (pendapat) di atas, hama tanaman dalam arti luas
adalah semua organisme atau binatang yang karena aktivitas hidupnya merusak
tanaman sehingga menimbulkan kesugian ekonimi bagi manusia.
Ada beberapa golongan hama yang biasanya menyerang tanaman budidaya yaitu:
golongan Serangga, golongan Mamalia, golongan Binatang Lunak, dan golongan
Aves (Burung). Serangga adalah binatang kecil yang memiliki kaki beruas-ruas,
bernafas dengan pembuluh nafas, tubuh, dan kepalanya berkulit keras. Contoh
serangga yang sering menyerang tanaman budidaya adalah belalang, wereng, kutu,
ulat, kumbang, lalat, dan lain-lain. Mamalia adalah mahluk hidup yang memiliki
tulang belakang yang tubuhnya tertutup oleh rambut. Mamalia adalah binatang
menyusui, yang betina memiliki kelenjar mammae (air susu) yang tumbuh baik.
Binatang dari golongan mamalia yang merusak tanaman antara lain: kelelawar, tupai,
musang, tikus, kera, gajah, babi, kijang, beruang, dan lain-lain. Golongan binatang
lunak yang potensial menjadi hama tanaman adalah mollusca dan nematode.
Mollusca atau siput adalah golongan hewan bertubuh lunak dan tidak beruas.
Binatang ini suka mengeluarkan lender, dan aktif makan pada malam hari. Pada siang
hari biasanya bersembungi di tempat teduh dan lembab. Nematode adalah jenis
cacing berukuran kecil dan umumnya berbentuk silindris.
Golongan nematoda ini sering ditemukan pada tempat-tempat atau habitat yang
basah, misalnya dalam air, tanah, tanaman, binatang, dan manusia. Nematode dapat
hidup sebagai parasit dalam tubuh mahluk hidup. Binatang yang termasuk ke dalam
golongan aves tubuhnya ditutupi kulit dan berbulu, mempunyai paruh, serta kakinya
bersisik. Anggota bagian depan berupa sayap yang digunakan untuk terbang. Meski
demikian terdapat pula golongan aves yang tidak dapat terbang, seperti: kasuari, kiwi,
dan burung unta (Rukmana, 2002).
Seluruh ataupun sebagian tanaman yang terserang hama dapat mengalami penurunan
fungsi atau bahkan tidak berfungsi sama sekali proses metabolisme (fisiologis) pada
tubuh tanaman tersebut, sehingga pertumbuhannya tidak normal dan bahkan berakhir
dengan kematian tanaman. Beberapa contoh akibat serangan hama pada tanaman
adalah sebagai berikut (Rukmana, 2002):
Serangan hama pada bagian akar tanaman menyebabkan proses penyerapan unsur
hara, air, dan lain-lain terganggu.
Serangan hama pada bagian batang atau cabang dan rangitng menyebabkan
pengangkutan (transportasi) zat makanan terganggu atau terhenti sama sekali
sehingga tanaman menjadi layu atau mati. Serangan hama pada bagian daun dapat
menyebabkan proses fotosintesis terganggu (terhambat). Serangan hama pada bagian
buah atau biji dapat menyebabkan buah rusak ataupun bijinya hampa.

a. Pengertian Penyakit Tanaman


Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian organ-organ
tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari. Secara
singkat penyakit tanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal” (Pracaya,
2003: 320). Suatu tanaman dapat dikatakan sehat atau normal jika tanaman tersebut
dapat menjalankan fungsi-fungsi fisiologis dengan baik, sepertipembelahan dan
perkembangan sel, pengisapan air dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain. Gangguan
pada proses fisiologis atau fungsi-fungsi tanaman dapat menimbulkan penyakit.
Rahmat Rukmana dan Sugandi Saputra (2005: 11) menyatakan, Penyakit tanaman
adalah sesuatu yang menyimpang dari keadaan normal, cukup jelas menimbulkan
gejala yang dapat dilihat, menurunkan kualitas atau nilai ekonomis, dan merupakan
akibat interaksi yang cukup lama. Tanaman sakit adalah suatu keaadaan proses hidup
tanaman yang menyimpang dari keadaan normal dan menimbulkan kerusakan.
Makna kerusakan tanaman adalah setiap perubahan pada tanaman yang menyebabkan
menurunya kuantitas dan kualitas hasil.
Penyakit pada tanaman budidaya biasanya disebabkan oleh Cendawan, Bakteri,
Virus dan faktor lingkungan (iklim, tanah, dan lain-lain). Cendawan dapat juga
disebut jamur. Cendawan adalah suatu kelompok jasad hidup yang menyerupai
tumbuhan tingkat tinggi karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang
biak dengan spora, tetapi tidak mempunya klorofil. Cendawan tidak mempunyai
batang, daun, akar, dan sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.
Bakteri adalah salah satu jenis mahluk kecil (organisme) yang sebagian besar
termasuk saprofit (numpang hidup di dalam tubuh mahluk lain, tidak merugikan dan
menguntungkan mahluk lain tersebut). Virus adalah pathogen obligat (hanya hidup
dan berkembang biak dalam organisme hidup). Ukuran virus amat kecil
(submikroskopik) dan terdiri atas komposisi kimia, yaitu protein dan nucleic acid.
Virus bersifat parasitic dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada
semua bentuk organisme hidup. Penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan
biasanya diakibatkan oleh ketidaksesuaian kondisi lingkungan tempat tanaman
tumbuh dengan kondisi lingkungan yang menjadi habitat asli tanaman, sehingga
tanaman tumbuh tidak sehat atau tidak normal. “Gejala penyakit akibat faktor
lingkungan biasanya mirip dengan gejala penyakit akibat dari mahluk hidup,
perbedaannya adalah penyakit akibat faktor lingkungan tidak menular” (Rukmana,
2005).
Penyakit tanaman yang merupakan suatu penyimpangan atau abnormalitas
tanaman amat beragam bentuknya, misalnya keriput daun, kuning pucat, bercak-
bercak coklat dan busuk. Akibatnya, tanaman tidak mampu melakukan proses
fotosintesis secara maksimal. Gangguan tersebut menyebabkan gangguan ekonomis,
berupa penurunan kuantitas dan kualitas hasil. Semua bagian tanaman berpotensi
diserang penyakit sehingga tanaman tersebut sakit.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hama ialah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman yang
diusahakan manusia” (Pracaya, 2003: 5). “Hama tanaman sering disebut ‘serangga
hama’ (pest) atau dalam dunia pertanian dikenal sebagai ‘musuh petani’” (Rukmana,
2002:14). Para ahli pertanian membuat beberapa versi pengertian (definisi) hama
tanaman, diantaranya sebagai berikut:
Organisme “jahat” yang mempunyai kemampuan untuk merusak, mengganggu,
atau merugikan organisme lainnya (inang); Organisme yang “memusuhi”
(merugikan) kesejahteraan manusia; Setiap spesies organisme yang dalam
jumlah besar tidak kita kehendaki kehadirannya; Organisme yang merugikan
dari segi andangan manusia;
Organisme hidup yang merupakan saingan kita dalam memenuhi kebutuhan
pangan dan pakaian, ata menyerang kita secara langsung.
Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian organ-organ
tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari. Secara
singkat penyakit tanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal” (Pracaya,
2003: 320). Suatu tanaman dapat dikatakan sehat atau normal jika tanaman tersebut
dapat menjalankan fungsi-fungsi fisiologis dengan baik, sepertipembelahan dan
perkembangan sel, pengisapan air dan zat hara, fotosintesis dan lain-lain. Gangguan
pada proses fisiologis atau fungsi-fungsi tanaman dapat menimbulkan penyakit.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini,semoga pembaca khususnya calon petani dapat
mengerti dan dapat memahami materi hama dan penyakit tanaman agar memudahkan
dalam penanaman dan mengurangi resiko kegagalan pada tanaman.
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi KelapaSawit Perkebunan Rakyat 2007- 2015.
Padang: Sumatera Barat.

Bagian llmu Hama dan Penyakit Tanaman. 1971. Beberapa Hama Pertanian Penting
di Indonesia. Bagian Ilmu dan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. 129 hlm.

E-prints,2018. Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori.


https://eprints.akakom.ac.id/7301/3/3_105410326_BAB_II.pdf, diakses pada
tanggal 27 juni 2021.

e-Modul UNTAD,2021.Pengertian Hama dan Penyakit Tanaman,


http://emodul.untad.ac.id/mod/page/view.php?id=5 diakses pada tanggal 27 juni
2021.

Kompas.com,2008. Hama dan Penyakit pada Tumbuhan: Jenis dan Contohnya.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/04/090000069/hama-dan-penyakit-
pada-tumbuhan-jenis-dan-contohnya?page=all, diakses pada tanggl 27 juni 2021.

Schaar, Van der.2018. Minyak kelapa Sawit. indonesia-


investments.com/id/bisnis/komoditas/minyak-sawit/item166?, diakes pada tanggal
27 juni 2021.

Anda mungkin juga menyukai