Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
I
Menganalisis Dampak yang Ditimbulkan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaesis
guineensis) terhadap Lingkungan
Universitas Airlangga
ABSTRAK
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman yang digunakan sebagai
penghasil minyak baik untuk memasak, industri, maupun untuk bahan bakar.
Perkebunan kelapa sawit sangat berperan dalam sektor ekonomi. Namun, banyak
yang berpendapat bahwa ekspansi perkebunan kelapa sawit dapat mengakibatkan
kerusakan pada lingkungan seperti halnya, dapat mempengaruhi kualitas tanah
untuk menahan hujan. Perkebunan kelapa sawit juga diketahui dapat
mengakibatkan hilangnya spesies hewan, tumbuhan dan juga mikroorganisme
yang berguna untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. Namun, tak
sedikit juga yang berpendapat bahwa sebenarnya perkebunan kelapa sawit tidak
memberi dampak positif bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dampak yang ditimbulkan perkebunan kelapa sawit terhadap
lingkungan.
1
ABSTRACT
Oil palm is a plant that is used as a producer of oil for cooking, industry,
and for fuel. Oil palm plantations play a very important role in the economic
sector. However, many argue that the expansion of oil palm plantations can cause
damage to the environment as well as affect the quality of the soil to withstand
rain. Oil palm plantations are also known to cause the loss of species of animals,
plants and microorganisms that are useful for maintaining the balance of
environmental ecosystems. However, not a few also think that oil palm
plantations do not have a positive impact on the environment. This study aims to
analyze the impact of oil palm plantations on the environment.
2
PENDAHULUAN
Kelapa sawit (Elaesis guineensis) merupakan tanaman industri yang
berperan besar dalam sektor ekonomi khususnya dalam subsektor perkebunan.
Tanaman kelapa sawit digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan
minyak, baik untuk menghasilkan minyak industri, minyak untuk memasak,
maupun untuk bahan bakar (Lisdyani & Ameliyani, 2021). Di indonesia sendiri
kelapa sawit adalah salah satu barang dagang andalan sebagai sumber pendapatan
negara, perkebunan kelapa sawit juga menjadi sumber kesejahteraan atau
pendorong ekonomi bagi pengusahanya dan juga membuka lapangan pekerjaan
bagi petani kelapa sawit. Minyak sawit sendiri menjadi sumber penting minyak
nabati (minyak berbahan dasar tumbuhan) dunia, menggeser minyak kedelai dunia
(Darlita et al, 2017). Di Indonesia sendiri sektor ini berkembang dengan cepat,
terutama pada dua pulau utama yang menjadi pusat dari perkebunan kelapa sawit
yakni, Sumatera dan Kalimantan. Sebagian besar perkebunan kelapa sawit di
Indonesia terletak pada pulau tersebut. Sebanyak 95% produksi sawit mentah
dihasilkan oleh kedua pulau tersebut. Perkebunan kelapa sawit berkembang sangat
cepat. Hal ini ditandai dengan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang
meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2015 sendiri luas perkebunan sawit di
Indonesia mencapai 11,3 juta ha. Lalu pada tahun 2017 luas perkebunan kelapa
sawit mencapai angka 16 juta ha.
3
untuk tanaman selain tanaman kelapa sawit. Rata-rata perkebunan kelapa sawit
dengan jumlah 143 pohon per hektarnya membutuhkan air berkisar antara 2,0-5,5
mm/hari atau 140-385 l/ha/hari.
TUJUAN
Adapun tujuan dari dibentuknya artikel ilmiah ini adalah dalam rangka
memberi edukasi bagi masyarakat Indonesia, agar tersampaikannya informasi
yang tepat mengenai dampak yang ditimbulkan dari perkebunan kelapa sawit
terhadap lingkungan. Diharapkan dengan tersampaikannya informasi tersebut
masyarakat menjadi sadar akan dampak dari perkebunan kelapa sawit terhadap
lingkungan. Dengan begitu, diharapkan kedepannya akan terbentuk suatu solusi
yang konkret untuk menanggulangi fenomena tersebut.
METODE
Skematis Narrative Review dilaksanakan menggunakan metode studi
kepustakaan atau literature review. Menurut Syaodih (2009) penelitian
kepustakaan adalah serangkaian penelitian yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang obyek penelitiannya digali
melalui beragam kepustakaan informasi (buku, jurnal ilmiah, ensiklopedi, dll).
Penelitian yang dibahas di artikel ini bersifat kualitatif, sehingga mengandalkan
data deskriptif. Dalam mengumpulkan data, penulis akan mencari-cari informasi
pada artikel-artikel jurnal, dan situs kanal-kanal berita. Kemudian, penulis akan
mengidentifikasi, menilai, menganalisis, dan menginterpretasi data yang telah
diambil dari sumber-sumber tersebut. Dan menarik kesimpulan. Kata kunci yang
digunakan yaitu, kelapa sawit, lingkungan, deforestasi dan dampak perkebunan
kelapa sawit.
4
peningkatan perekonomian nasional di masa yang akan datang (Syahbana, 2007).
Seiring berjalannya waktu jumlah penduduk dunia akan bertambah sehingga akan
berimbas pada kebutuhan minyak kelapa sawit, secara tidak langsung minyak
kelapa sawit akan mengalami peningkatan dalam segi pemanfaatanya. Selain itu,
ditemukannya teknologi pengolahan atau diversifikasi industri juga dapat menjadi
pemicu meningkatnya pemanfaatan minyak kelapa sawit (Dradjat, 2008;
Syahbana, 2007).
Namun, perluasan lahan kelapa sawit yang dilakukan juga berakibat pada
timbulnya masalah lingkungan yang terjadi disamping keuntungan ekonomi yang
didapat dari hasil pengolahan kelapa sawit. Dampak yang muncul akibat dari
perluasan lahan perkebunan kelapa sawit dapat mengancam makhluk hidup seperti
hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang sebelumya ada di lahan tersebut. Isu
deforestasi dan pembangunan berkelanjutan juga muncul dari adanya perluasan
lahan perkebunan kelapa sawit.
5
berkelanjutan dari generasi ke generasi. Deforestasi merupakan proses
pengubahan lahan hutan menjadi lahan yang bukan hutan. Proses deforestasi
tentunya didasari oleh suatu alasan. Proses deforestasi kerap kali digunakan oleh
negara di berbagai dunia untuk melakukan pembangunan di lingkup negara yang
dimaksud. Pembangunan ini tentunya berkenaan dengan pembangunan
infrastruktur dan fasilitas yang berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang berada di dalam negara itu sendiri. Berdasarkan pernyataan
diatas, proses pelaksanaan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit memiliki
dampak yang saling bertentangan satu sama lainnya. Sehingga kita harus
memperluas kacamata kita terhadap keseimbangan dan solusi terkait dengan
dampak apa saja yang ditimbulkan oleh perluasan lahan perkebunan kelapa sawit.
6
krusial terhadap perlindungan air dan tanah (Harahap, 1999, 2007). Kelapa sawit
juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar
fosil yang ramah lingkungan atau disebut dengan biodiesel sawit, penggunaan
bahan bakar yang ramah lingkungan akan mengurangi emisi gas buang kendaraan
bermotor sehingga dapat mengurangi efek rumah kaca dan juga penipisan lapisan
ozon bumi.
Selain itu, penurunan spesies hewan darat ataupun hewan yang terancam
punah juga menjadi dampak yang terjadi ketika perluasan perkebunan kelapa
sawit dilakukan. Perluasan perkebunan ini juga menjadi ancaman bagi hewan-
hewan yang terancam punah. Sehingga pemecahan atau fragmentasi habitat
makhluk hidup akan meningkat ari fragmentasi.
7
per hektarnya membutuhkan air berkisar antara 2,0-5,5 mm/hari atau 140-385
l/ha/hari.
KESIMPULAN
Perluasan terhadap perkebunan kelapa sawit yang dilakukan dapat
memberikan dua sisi yang berbeda. Perubahan hutan untuk dijadikan kebun
kelapa sawit berdampak pada perubahan pendapatan yang didapat oleh pebisnis
ataupun petani kelapa sawit. Selain meningkatkan pendapatan di sektor lokal
perkebunan kelapa sawit dapat membawa dampak pada sektor nasional dari hasil
pengeksporan hasil kelapa sawit ke manca negara. Kegiatan ekspor ini akan
mendatangkan devisa negara dan juga pendapatan nasional akan meningkat.
Pemanfaatan kelapa sawit sebagai bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan
bahan bakar fosil dapat meminimalisir gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan
bermotor, hal ini hasil dari kelapa sawit dapat memenuhi fungsinya pada aspek
ekologi. Meskipun dapat meningkatkan oendapatan lokal maupun nasional, tetapi
perluasan perkebuna kelapa sawit juga meninggalkan jejak yang buruk bagi alam.
Berkurangnya kuantitas air tanah, tercemarnya air, berkuragnya fauna dan flora
yang diakibatkan oleh hilangnya habitat asli mereka merupakan masalah yang
timbul dari perluasan perkebunan kelapa sawit.
8
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan rahmatnya dalam memberikan kesehatan dan kelancaran agar
penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Kemudian penulis
juga menyampaikan terima kasih kepada Dra. Dwi Handayani, M. Hum. Selaku
dosen pengajar kelas Bahasa Indonesia atas segala bimbingan dan instruksinya
dalam mendampingi penulis dalam menyusun artikel ilmiah ini. Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada keluarga penulis yang selalu mendampingi
dan memberikan dukungannya dalam menghadapi segala hal dalam hidup
9
DAFTAR PUSTAKA
Darlita, RR., Joy, B. & Sudirja, R. (2017). Analisis Beberapa Sifat Kimia Tanah
Terhadap Peningkatan Produksi Kelapa Sawit pada Tanah Pasir di
Perkebunan Kelapa Sawit Selangkun. Jurnal Agrikultura. 28(1): 15-20
10