Disusun oleh :
Dibimbing oleh :
Tujuan secara khusus Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah untuk
mempelajari dan memahami manajemen pemupukan tanaman sawit
menghasilkan (TM) yang dilakukan di PT Adei Plantion & Industri.
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Pteropsida
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledonae
Ordo : Spadiciflorae (Arecales)
Famili : Palmae
Sub-famili : Cocoidae
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis guineensis Jacq.
2.2 Pemupukan
Pupuk adalah salah satu sumber hara yang diberikan bagi tanaman
untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik serta dapat
meningkatkan produktivitas pada tanaman. Kemampuan tanah untuk
menyediakan unsur hara bagi tanaman sangat terbatas, sehingga perlu
dilakukan penambahan unsur hara melalui pemupukan pada tanaman.
Tanaman sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang berumur
panjang berkisar antara 25-30 tahun. Oleh sebab itu, agar tanah tetap subur
dan produksi TBS tanaman sawit maksimal (Hakim, 2007) diperlukan input
pupuk secara terus menerus. Akan tetapi, perlu diketahui bahwasannya
pemberian pupuk yang berlebihan pada tanaman juga tidak dianjurkan karena
dapat merusak ekosistem dan mencemari lingkungan.
a. Tepat jenis
Tepat jenis merupakan ketepatan pemilihan jenis pupuk yang
diperlukan oleh tanaman. Jika tanaman kekurangan unsur N maka dapat
diberikan pemupukan Urea, atau saat tanaman kekurangan unsur P dapat
diberikan pemupukan SP36 ataupun TSP.
b. Tepat dosis
Tepat dosis yakni jumlah ataupun takaran dosis pupuk yang diberikan
pada tanaman harus tepat/ pas sesuai anjuran rekomendasi. Apabila dosis
yang diberikan berlebih, dapat berakibat sebagai toksik bagi tanaman dan
dapat menjadi sumber pencemaran bagi lingkukan. Serta apabila dosis pupuk
yang diberikan kurang dari yang seharusnya maka produksi yang dihasilkan
oleh tanaman tidak akan maksimal.
c. Tepat waktu
Tepat waktu diartikan bahwasannya dalam pengaplikasian pupuk
dilapangan hendaknya dilakukan pada waktu yang tepat. Seperti saat tanaman
akan berbunga, tanaman memerlukan unsur hara yang lebih agar pembungaan
dapat berlangsung secara optimal, ini menjadi waktu yang tepat untuk
pengaplikasian pupuk pada tanaman.
d. Tepat tempat
Tepat tempat maksudnya saat pemberian pupuk pada tanaman di
lapangan perlu diperhatikan letak lokasi daripada tanaman tersebut berada.
Apabila tanaman berada pada daerah yang tinggi dan kecepatan angin yang
besar, maka pupuk dalam bentuk cair yang disemprotkan tidak tepat untuk
diaplikasikan pada tanaman. Selain itu, letak penempatan atau peletakan
pupuk disekitar tanaman juga mempengaruhi hasil penyerapan tanaman
terhadap pupuk.
e. Tepat cara
Tepat cara artinya cara dalam pemupukan yang dilakukan harus tepat,
karena apabila cara aplikasi pupuknya salah, maka dapat menyebabkan pupuk
tercuci oleh air dan terbuang sia-sia. Misalnya untuk tanaman yang ditanam
di daerah lereng, cara pemupukan yang tepat dapat dilakukan dengan cara
membenamkan pupuk ke dalam tanah agar pupuk tidak tercuci saat terjadi
hujan.
BAB III
METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilakukan di Kebun PT
Adei Palntion & Industri, yang terletak di Desa Pinggir, Kabupatan
Bengkalis, Provinsi Riau. Kegiatan PKL dilakukan selama 1 (satu) bulan
yang dimulai pada bulan Juli- Agustus 2021.