Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PRODUKSI TANAMAN KELAPA SAWIT


MATA KULIAH BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN DATARAN RENDAH

Di susun oleh : Kelompok 2


Muhamad Afandi 542010120028
Dzikra Febriyanti 542010120026
Mhita Yulianti 542010120017
Hanna Sajida C 5420101200

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS WIRALODRA
INDRAMAYU
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saya dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
DATARAN RENDAH yang berjudul
“Produksi Tanaman Kelapa Sawit” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini,
kami mendapat bantuan dari berbagai pihak maka pada kesempatan ini pula
kamimengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa juga, kami hanturkan rasa Terimakasih
kepada Ibu neneng sri mulyani M.pd Si selaku dosen bidang studi dasar-dasar agronomi
yang telah membimbing kami selama ini. Serta kepada kedua orang tua kami yang telah
memberikan bantuan materil maupun do’anya sehingga pembuatan makalah ini dapat
terselesaikan tanpa ada suatu hambatan apapun. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untukitu
kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami ucapkan terimakasih

Indramayu ,Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................3
1.3 TUJUAN................................................................................................................................3
1.4 MANFAAT PENULISAN.....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4
2.1 Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)..................................................................................4
2.2 Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit........................................................................................6
2.3 Morfologi Tanaman Kelapa Sawit.........................................................................................6
2.4 Kandungan dan Manfaat Kelapa Sawit..................................................................................8
2.5 Pengelolaan Lahan Kelapa Sawit...........................................................................................9
2.5.1 Persiapan Lahan....................................................................................................................9
2.5.2 Pembukaan Lahan.................................................................................................................9
2.5.3 Pengolahan Tanah.................................................................................................................9
2.5.4 Pemuatan Jalan,Parit, dan Teras..........................................................................................10
2.5.5 Tanah Gambut....................................................................................................................11
2.5.6 Tahapan Penanaman...........................................................................................................11
2.5.7 Tahapan Pemanenan...........................................................................................................13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................14
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................14
3.2 SARAN................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Kelapa sawit merupakan komoditi pertanian yang sedang


popular saat ini. Hal itu karena fungsinya yang dapat menggantikan
peran minyak bumi yang merupakan sumberdaya alam yang tidak
dapat diperbaharui (non-renewable resources) sebagai bahan bakar
yang cadangannya semakin lama semakin menipis. Selain itu, kelapa
sawit menghasilkan berbagai produk turunan yang dapat dimanfaatkan
yang mengakibatkan industri pengolahan produk turunan dari kelapa
sawit dapat diperpanjang dan diperluas. Banyaknya industri tersebut
akan mengakibatkan banyak penyerapan tenaga kerja dan
menghasilkan peningkatan devisa bagi negara sehingga perekonomian
di Indonesia meningkat.
Industri kelapa sawit menjadi sektor indutri yang menghasilkan
devisa yang besar bagi negara dikarenakan harga CPO yang cukup
tinggi. Pada tahun 2002, harga CPO berkisar pada level $400/ton. Pada
tahun 2007, harga CPO meningkat menjadi $600-800/ton dan akan
meningkat pesat setiap tahunnya (Bank Mandiri 2008). Jika
pengolahan produk turunan dari CPO banyak dioptimalkan di
Indonesia, maka devisa bagi negara akan lebih besar lagi.

Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia


setelah Malaysia pada tahun 2008 dan diperkirakan pada tahun 2009
Indonesia akan menempati posisi pertama (Anonim 2008). Penerapan
pengembangan perkebunan kelapa sawit yang banyak dilakukan oleh
para pengusaha yaitu dengan mengkonversi penggunaan lahan yang
awalnya merupakan hutan produksi alam atau hutan tanaman industri.
Perubahan penggunaan lahan tersebut akan menghilangkan peran

1
hutan dalam menjaga konservasi tanah dan air karena telah hilang
digantikan oleh perkebunan kelapa sawit. Selain itu, cara
pengkonversian lahan yang salah, seperti dengan pembakaran,
membuat lahan secara jangka panjang tidak produktif. Perubahan
lahan dan cara pengkonversian lahan yang salah tersebut akan
mengakibatkan kerusakan lingkungan seperti terjadinya pencemaran
udara berupa asap hasil dari pembakaran lahan, hilangnya cadangan
karbon yang dapat menjadi gas rumah kaca sehingga dapat
meningkatkan pemanasan global, erosi, banjir, penurunan kualitas air,
dan sebagainya.
Perkebunan kelapa sawit menjadi dilema untuk memajukan
perekonomian negara dengan berbagai turunan produk yang menjadi
produk andalan setiap sub- sektor industri. Meningkatnya lahan
perkebunan kelapa sawit akan berimplikasi terhadap lahan hutan di
Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah dalam Undang-undang
No. 41 tentang Kehutanan bahwa hutan dibagi menjadi tiga fungsi
hutan antara lain hutan lindung, hutan konservasi dan hutan produksi.
Kebijakan pemerintah menjadi tolak ukur untuk pengembangan
memajukan perkebunan kelap sawit. Sesuai dengan fungsi hutan maka
hutan konservasi dan hutan lindung akan selalu dipertahankan
sebagaimana fungsinya sehingga tidak berubah dengan hutan produksi
(Prasetyo 2009).
Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan alternatif solusi yang
dapat meminimalkan kerusakan lingkungan akibat konversi lahan
perkebunan kelapa sawit sebagai komoditi strategis agar dapat terus
berjalan sehingga tetap meningkatkan perekonomian masyarakat
Indonesia. Salah satu solusi yang dapat diterapkan yaitu penerapan
agroforestri di perkebunan kelapa sawit. Dengan ditanam dan
tumbuhnya banyak pohon secara agroforestri di perkebunan sawit,
maka konservasi tanah dan air akan dapat dikembalikan perannya.

2
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara pengelolaan lahan untuk tanaman kelapa sawit?
2. Bagaimana proses penanaman tanaman kelapa sawit?
3. Bagaimana cara pemeliharan tanaman kelapa sawit?
4. Bagaimana cara panen tanaman kelapa sawit?

I.3 TUJUAN
1. Mengetahui
I.4 MANFAAT PENULISAN
1. Adapun kegunaan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk dapat memenuhi komponen penilaian mata kuliah Budidaya Tanaman
Perkebunan Dataran Rendah.
2. Memberikan informasi dan ilmmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

Kelapa sawit adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis
dan ordo Arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian
komersial untuk memproduksi minyak sawit. Genus ini memiliki dua
spesies anggota. Kelapa sawit afrika (Elaeis guineensis) adalah sumber
utama minyak kelapa sawit. Kelapa sawit amerika (Elaeis oleifera) adalah
tanaman asli Amerika Selatan dan Tengah tropis,dan digunakan secara lokal
untuk produksi minyak.

Kelapa sawit merupakan tumbuhan industri sebagai bahan baku


penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Kelapa
sawit ini memiliki peranan yang penting dalam industri minyak yaitu dapat
menggantikan kelapa sebagai sumber bahan bakunya. Perkebunannya
menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan
lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah
penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan,
dan Sulawesi. Terdapat beberapa spesies kelapa sawit yaitu E. guineensis
Jacq., E. oleifera, dan E. odora. Varietas atau tipe kelapa sawit digolongkan
berdasarkan dua karakteristik yaitu ketebalan endokarp dan warna buah.
Berdsarkn ketebalan endokarpnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga
varietas yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera, sedangkan menurut warna
buahnya, kelapa sawit digolongkan menjadi tiga varietas yaitu Nigrescens,
Virescens, dan Albescens. Secara umum, kelapa sawit terdiri atas beberapa
bagian yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian dari kelapa sawit
yang dilolah menjadi minyak adalah buah.

4
Buahnya berwarna kemerahan, seukuran plum besar, dan tumbuh dalam
tandan besar. Setiap buah terdiri dari lapisan luar yang mengandung minyak
(perikarp), dengan biji tunggal (inti sawit), juga kaya akan minyak.

Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter.


Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain
itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping
atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.

Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. Daun


berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda.
Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri
yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah
hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan
terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa.

Bunga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon
(monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga
sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk
lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.

Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril


sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih
unggul digunakan sebagai tetua jantan.

Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang
muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak
bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang,
kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan
buah akan rontok dengan sendirinya.

5
II.2 Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit

 Kingdom : Plantae
 Sub Kingdom : Viridiplantae
 Infra Kingdom : Streptophyta
 Super Divisi : Embryophyta
 Divisi : Tracheophyta
 Sub Divisi : Spermatophytina
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Arecales
 Famili : Arecaceae

6
II.3 Morfologi Tanaman Kelapa Sawit

Kelapa Sawit merupakan spesies Cocoideae yang paling besar habitusnya. Titik
tumbuh aktif secara terus-menerus menghasilkan primordia daun setiap sekitar 2
minggu. Daun memerlukan waktu 2 tahun untuk berkembang dari proses inisiasi sampai
menjadi daun dewasa pada pusat tajuk dan dapat berfotosintesis secara aktif sampai 2
tahun lagi. Proses inisiasi daun sampai lau kira-kira 4 tahun.

Daun merupakan para-pinnate dengan pinnae/anak daun tersusun dalam 2 atau


lebih bidang yang ada pada setiap sisi rachis. Pada setiap ketiak dau terdapat satu
primordium bunga. Tidak semua primordia bunga pada ketiak daun akan berkembang.
Secara proporsional, beberapa bakal bunga akan rontok sebelum penyerbukan. Bunga
jantan dan betina yang dihasilkan mempunyai siklus di mana jumlahnya beragam dari
waktu ke waktu.

Setelah terjadi penyerbukan, bunga betina berkembang menjadi tandan buah.


Dari daging buah serta intinya, dihasilkan minyak nabati.

 Akar
Kelapa sawit memiliki akar serabut yang memiliki arah tumbug
geotropis atau ke bawah dan ke arah samping.
Kelapa sawit juga memiliki akar napas yang tumbuh ke arah samping
atas.
 Batang
Batang kelapa sawit pada umumnya memiliki diameter sekitar 25-75 cm.
Tanaman kelapa sawit memiliki batang tunggal yang dapat mencapai
tinggi 15-18 meter.
 Daun

7
Kelapa sawit memiliki bentuk daun majemuk berwarna hijau tua
sedangkan pelepah daun berwarna hijau muda.
Bentuk daun tanaman kelapa sawit menyirip, berjumlah 40 hingga 55
daun.
 Bunga
Bunga betina tanaman kelapa sawit cenderung lebih besar sedangkan
bunga jantan berbentuk lancip, dan mengerucut panjang.
 Buah
Buah tanaman kelapa sawit berwarna ungu, hitam, atau merah sesuai
dengan jenis tanaman yang ditanam.
Buah tanaman kelapa sawit berkumpul pada tandan yang muncul di
setiap pelepah.
Kandungan minyak bertambah sesuai dengan tingkat kematangan buah.
Setelah fase matang terlewati, kandungan asam lemak bebas akan
meningkat dan buah akan rontok.

II.4 Kandungan dan Manfaat Kelapa Sawit

 Kandungan Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit dalam komposisi seimbang mengandung hampir


50% asam lemak jenuh dan hampir 50% lemak tidak jenuh.Oleh karena itu
jika minyak kelapa sawit digunakan untuk memasak, hasilnya tidak akan
awet, tidak mudah tengik, dan tidak mengandung radikal bebas tinggi.

Minyak kelapa sawit juga bermanfaat bagi kesehatan,misalnya


dimanfaatkan sebagai anti aging atau anti penuaan dan dapat menghambat
penyakit degeneratif.Selain itu meski dikonsumsi melebihi batas, asam
palmitat pada minyak kelapa sawit tidak akan mengakibatkan
hiperkolestrolemia jika dikonsumsi bersama asam linoleat >4,5 persen dari
total energi dan diet minyak sawit menurunkan serum TC, LDL-C dan
TC/HDL=C.

8
Sebagai minyak goreng, minyak kelapa sawit memiliki karakter yang
lebih stabil terhadap oksidasi dibanding minyak kedelai, minyak bunga
matahari dan minyak canola.Minyak kelapa sawit juga kaya karotenoid
yang mampu melindungi jantung terhadap stress oksidatif.

Minyak kelapa sawit memiliki molekul yang kecil sehingga bila


dikonsumsi akan menghasilkan sedikit kolestrol LDL.

 Manfaat Kelapa Sawit

* Sebagai bahan baku minyak goreng atau food oil

* Sebagai campuran bahan bakar solar atau biodiesel, bioavtur

* Sebagai oli dan pelumas

* Bahan pembuatan mentega atau oleo-margarine

* Bahan pembuatan pomade

* Bahan pembuatan produk kecantikan seperti lotion

Dan masih banyak manfaat lainnya dari kelapa sawit.

II.5 Pengelolaan Lahan Kelapa Sawit


2.5.1 Persiapan Lahan
Persiapan atau pembukaan lahan merupakan kegiatan fisik awal terhadap areal
lahan pertanaman. Pembukaan lahan sangat tergantung pada jenis vegetasi, topografi,
sarana, dan prasarana pendukung.Pembukaan lahan sangat tergantung pada jenis
vegetasi,topografi,sarana,dan prasaran pendukung.

9
2.5.2 Pembukaan Lahan
 Survei Lapangan
-Menentukan klasifikasi hutan primer,sekunder,atau tersier.
-Menggambar topografi lahan (datar,bergelombang,atau berbukit).
-Membuat jalan rintisan untuk pengukuran.
-Memeriksa sumber air,dan mengambil contoh tanah.
-dll
 Menebas pohon kurang dari 3 inchi.
 Menebas pohon lebih dari 3 inchi.
2.5.3 Pengolahan Tanah
Mengolah tnah dilakukan dengan cara membersihkan lahan dari gulma dan
menyiapkan menjadi media yang cocok untuk perakaran dan mendukung pertumbuhan
tanaman kelapa sawit.

1. Tindakan Konservasi Tanah dan Air


Secara singkat konservasi tanah dan air atau sering disebut pengawetan
tanah merupakan usana-usaha yang dilakuan untuk menjaga dan
meningkatkan produktivitas tanah,kuantitas dan kualitas air.
2. Metode Konservasi Tanah dan Air
a).Metode Vegetatif
Pengendalian longsor dengan pendekatan vegetatif pada prinsipnya
adalah mencegah air terakumulasi di atas bidang luncur (Departemen Pertanian,
2006). Sangat dianjurkan menanam jenis tanaman berakar dalam, dapat
menembus lapisan kedap air, mampu merembeskan air ke lapisan yang lebih
dalam, dan mempunyai massa yang relatif ringan.

b).Metode Mekanik
Pengendalian erosi pada tanah dapat juga dilakukan dengan cara
mekanis. Metode mekanik atau Teknik Sipil adalah semua perlakuan fisik
mekanis yang diberikan terhadap tanah pembuatan bangunan untuk mengurangi
aliran permukaan dan erosi dan meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
c).Metode Mekanik

10
Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yanag
menentukan tingkat kepekaan tanah terhadap erosi.Yang dimaksud dengan cara
kimia dalam usaha pencegahan erosi,yaitu dengan pemanfaatan soil conditioner
atau bahan-bahan pemantap tanah dalam hal memperbaiki struktur
tanah,sehingga tanah akan tetap resisten terhadap erosi (Kartasapoetra dan
Sutedjo,1985).

2.5.4 Pemuatan Jalan,Parit, dan Teras


 Pembuatan Jalan
-Jalan Utama (main road) merupakan jalan induk yang menghubungkan afdeling
yang satu dengan yang lainnya,dan dengan pabrik.Lebar jalan utama 8 meter.
-Jalan traspor,submain road,jalan primer,jalan afdeling atau jalan produksi yang
menghubungkan jalan utama dengan jalan koleksi.Lebar jalan traspor 6 meter.
-Jalan Koleksi (colleting road) atau jalan sekunder atau (jalan tengah)
merupakan jalan yang terletak dalam blok-blok penananman yang berfungsi
sebagai tempat pngumpulan hasil atau produksi kebun.Lebar jalannya 4 meter.
-Jalan control atau jalan tersier merupakan jalan didalam kebun yang berfungsi
sebagai sarana mengonntrol kegiatan di kebun.Lebar jalannya 2-3 meter.
 Pembuatan Parit
Parit atau drainase merupakan saluran yang menghubungkan lembah
bukit yang satu dengan yang lainnya agar air dapat dialirkan menuju arah bawah
dan akhirnya masuk kesaluran pembuangan.Pembuatan parit dikerjakan dengan
menggali tanah seusai ukuran dasar.Tanah galiannya dibuang ketempat tertentu.
 Pembuatan Teras
Berdasarkan derajat kemiringan lahan dikenal teras kontur (bersambung)
dan teras individu (tapak kuda).Teras bersambung untuk lahan memillki
kemiringan 4-29 derajat dan teras individu dengan kemiringan 30-40 derajat.

2.5.5 Tanah Gambut


Lahan Gambut yang telah terdegradasi dan akan dimanfaatkan untuk melakukan
budidaya kelapa sawit perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Penilaian kesesuaian lahan
b) Pembukaan lahan yang baik
c) Tata air (water management)
11
d) Pemadatan gambut
e) Pembangua dan peningkatan kualitas jalan
f) Pelaksanaan kultur yang baik
g) Pemupukan
h) Waspada terhadap air
2.5.6 Tahapan Penanaman
Mekanisme pemeliharaan bibit dalam polybag harus dengan baik agar sehat.
Pemeliharaannya mencakup penyiraman, penyiangan, pengawasan dan seleksi, serta
pemupukan.

a. Penyiraman :

Penyiraman dilakukan dua kali sehari, kecuali apabila hujan lebih dari 7-8 mm pada hari
yang bersangkutan. Air untuk menyiram pohon muda harus bersih dan cara
menyiramnya harus dengan semprotan halus agar benih dalam polybag tidak rusak dan
tanah tempat tumbuhnya tidak padat.

b. Penyiangan :

Gulma yang tumbuh dalam polybag dan di tanah antara polybag harus dibersihkan, atau
disemprot dengan bioherbisida. Penyiangan gulma harus dilakukan 2-3 kali dalam
sebulan, atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma.

c. Pengawasan dan Seleksi :

Pengawasan bibit dilakukan untuk mengamati pertumbuhan bibit dan perkembangan


gangguan hama dan penyakit. Benih yang tumbuh kerdil, abnormal, berpenyakit dan
mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Tanaman yang bentuknya abnormal
dibuang, yakni dengan ciri-ciri;

 Benih tumbuh meninggi dan kaku


 Bibit terkulai
 Anak daun tidak membelah sempurna
 Terkena penyakit
 Anak daun tidak sempurna

12
d. Pemupukan :

Pemupukan benih sangat penting untuk memperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat dan
subur.

e. Bibit Pindah ke Lapangan :

Pemindahan benih ini jangan sampai membuat polybag pecah. Adapun usia benih yang
telah berumur 8 bulan dapat dipindahkan ke lahan, tetapi umumnya benih ini
dipindahkan ke lapangan pada umur 10-14 bulan.

f. Teknik Penanaman :

 Penentuan Pola Tanaman


Pola tanam menggunakan sistem monokultur.Tanaman pennutup tanah
(legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat
penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika,kimia dan biologi
tanah,mencegah erosi,mempertahankan kelembaban tanah dan
menekankan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma).
 Pembuatan Lubang Tanam
Penggalian lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupasehingga ajir
berada tepat ditengah lubang tanam.Buat tanda batas penggalian dengan
tongkat berukuran tadi sebelum ajir dicabut untuk penggalian
lubang.Setelah lubang selesai,ajir harus dikembalikan pada posisi tepat
ditengah lubang.
 Cara Penanaman
Penanaman pada musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan
Novemmber,stelah hujan turun dengan teratur.Sehari sebelum
tanam,siram bibit pada polybag.Lepaskan plastik polybag,hati-hati dan
masukkan bibit ke dalam lubang.

2.5.7 Tahapan Pemanenan


Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

13
 Memerhatikan piringan apakah terdapat brondolan yang jatuh. Kalau ada
yang jatuh, pelepah harus dipotong dengan mempertahankan songgo dua.
Jadi jangan sampai songgo ini jatuh karena akan merusak pohon kelapa
sawit.
 Melakukan pemotongan buah dengan standardisasi yang tepat. Tidak
seperti menebang pohon lainnya, ada standardisasi yang harus diikuti
pada saat melakukan proses pemotongan buah-buah yang akan diolah ini.
Jika anda belum paham sebaiknya berikan tugas ini kepada yang ahli.
 Setelah buah terpotong jatuh di piringan, tangkai buah sawit dipotong
sampai kandas. Semua sisinya harus dipotong sampai sehabis-habisnya.
Jangan sampai ada buah yang tersisa.
 Pengumpulan Tandan Buah Segar (TBS) di piringan. Nah di sinilah TBS
di kumpulkan. Dikumpulkan semuanya sebelum selanjutnya memasuki
proses lain dan dibawa ke tempat penampungan sebelum dijadikan
minyak mentah yang berfungsi menjadi banyak bahan baku masyarakat
dunia.
 Pemotongan buah ke pohon selanjutnya. Setelah pohon yang satu selesai
dipotong buahnya, maka anda bisa melanjutkan panen ke pohon
selanjutnya tentunya dengan metode dan langkah yang sama seperti
disebutkan sebelum ini. Dan terus lanjutkan seperti itu hingga semua
pohon selesai diambil buahnya. Lakukan secara teratur dan jangan
sampai meninggalkan satu pohonpun.
 Pelangsiran seluruh buah yang ada di piringan ke tempat penampungan
hasil (TPH) agar buah dapat langsung diangkut ke Pabrik Kelapa Sawit
(PKS) agar pengolahan di PKS tidak berhenti dan tidak mengalami
kerugian. Sesegera mungkin hasil panen kelapa sawit harus di pindahkan
ke tempat penampungan. Jangan dibiarkan berlama-lama di tempat
terbuka atau di sekitar area perkebunan

14
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 KESIMPULAN
Kelapa sawit merupakan sebuah komoditas unggulan Indonesia yang mampu
memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Tak hanya masyarakat, kegiatan ekspor
juga dapat menambah anggaran dana negara.

III.2 SARAN
Untuk mewujudkan tujuan pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama di sektor
pertanian maka perlu dipersiapkan kebijakan strategis untuk memperbesar atau
mempercepat pertumbuhan sektor pertanian, khususnya peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adaiah
pengembangan agribisnis yang terencana dengan baik dan terkait dengan pembangunan
sektor ekonomi lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

PERSIAPAN LAHAN DAN PENANAMAN KELAPA SAWIT Oleh : ILHAM


JOHARI 150304107 RIFKY JUWANDA 150304130

Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir

https://www.slideshare.net/ilhamvinci/persiapan-lahan-dan-penanaman-kelapa-sawit

ojsadmin-herry-iswahudi-prooread.pdf

https://pkt-group.com/sawitnotif/cara-panen-tanaman-kelapa-sawit-yang-baik-dan-
benar/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit

https://www.tribunnewswiki.com/2019/08/27/kelapa-sawit

16

Anda mungkin juga menyukai