Anda di halaman 1dari 24

Makalah

Perkembangan dan pengelolahan industry kelapa sawit

Dosen
Djono,SP,MSi
Nama kelompok:

-Maulindia Junior

- Ofik Priyatna

-Titi Yesa

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALAN BUN
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatu

Atas berkah rahmat tuhan yang maha Esa, makalah perkembangan pengelolahan
industry kelapa sawit dapat disusun secara optimal .dalam teknologi perkebunan kelapa sawit
kita harus mampu menyiasati bahaya laten Turunnya produksi kelapa sawit akibat gangguan
musim. Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan dan
pengatahuan tentang perkembangan dan pengelolahan industry kelapa sawit . makalah ini
dibuat berdasarkan literatur-literatur ilmiah dan hasil dari kumpulan jurnal-jurnal yang ada.
Sekian makalah ini kami buat mohon maaf apabila terjadi kesalahan baik dalam isi maupun
tulisan. Kritik dan saran dapat kami terima demi perbaikan makalahyang kami susun ini.

Sekian dan terimakasih.

wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatu

Pangkalan Bun, 21 September


2021

ii
DAFTAR ISI

sampul...................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................iii
BAB1....................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN....................................................................................................................................iv
A. Latar belakang..........................................................................................................................iv
B. Rumusan masalah....................................................................................................................vi
C. Tujuan makalah........................................................................................................................vi
BABII.....................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN......................................................................................................................................1
A. Perkembangan kelapa sawit.....................................................................................................1
B. Pabrik kelapa sawit...................................................................................................................2
a. Fungsi Pabrik Kelapa Sawit...................................................................................................2
b. Faktor keselamatan Pabrik Kelapa Sawit..............................................................................2
C. Proses Awal di Pabrik Kelapa Sawit..........................................................................................3
a. peron....................................................................................................................................3
b. Proses Sortasi........................................................................................................................3
c. Proses Grading......................................................................................................................4
d. Pemuatan buah dan Sterilisasi..............................................................................................5
e. Proses di Stasiun Perebusan.................................................................................................6
f. Proses pelumatan buah Kelapa Sawit...................................................................................6
g. Proses pemurnian minyak sawit mentah (CPO)....................................................................8
h. Pengolahan Inti Sawit atau Biji (Kernel)..............................................................................11
i. Produk samping dari inti/biji Sawit.....................................................................................13
E. Fasilitas lain dalam Pabrik Kelapa Sawit..................................................................................14
BABIII..................................................................................................................................................18
PENUTUP............................................................................................................................................18

iii
BAB1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Komoditas kelapa sawit di Indonesia saat ini telah menjadi tanaman primadona
dan memiliki prospek yang baik di masa depan hal itu wajar karena Agribisnis kelapa
sawit berorientasi ekspor. Dalam era sistem informasi saat ini, perusahaan perkebunan
kelapa sawit membutuhkan teknologi dan informasi untuk membantu pelaporan,
pemantauan, serta kemajuan dalam memproduksi kelapa sawit itu sendiri.
Kelapa sawit sangat penting artinya bagi Indonesia komoditas ini meningkatkan
pendapatan dan harkat petani perkebunan serta transmigrasi di Indonesia. Dalam
perkembangan kelapa sawit di Indonesia pastinya memiliki kemajuan yang sangat
pesat dapat dilihat dari kelapa sawit saat ini menjadi salah satu bahan ekspor.
Pengelolaan kelapa sawit yang benar dan tepat pastinya menjadi tolak ukur dalam
keberhasilan dalam hasil panen. Tanaman kelapa sawit merupakan komoditas
perkebunan primadona Indonesia. Di tengah krisis global yang melanda dunia saat ini,
industri sawit tetap bertahan dan memberi sumbangan besar terhadap perekonomian
negara. Selain mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas, industri sawit
menjadi salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia. Data dari Direktorat
Jendral Perkebunan (2008) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas areal
perkebunan kelapa sawit di Indonesia, dari 4 713 435 ha pada tahun 2001 menjadi
7.363.847 ha pada tahun 2008 dan luas areal perkebunan kelapa sawit ini terus
mengalami peningkatan. Peningkatan luas areal tersebut juga diimbangi dengan
peningkatan produktifitas. Produktivitas kelapa sawit adalah 1.78 ton/ha pada tahun
2001 dan meningkat menjadi 2.17 ton/ha pada tahun 2005. Hal ini merupakan
kecenderungan yang positif dan harus dipertahankan. Untuk mempertahankan
produktifitas tanaman tetap tinggi diperlukan pemeliharaan yang tepat dan salah satu
unsur pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) adalah pengendalian hama dan
penyakit.

iv
Sektor perkebunan merupakan salah satu potensi dari subsektor pertanian yang
berpeluang besar untuk meningkatkan perekonomian rakyat dalam pembangunan
perekonomian Indonesia. Pada saat ini, sektor perkebunan dapat menjadi penggerak
pembangunan nasional karena dengan adanya dukungan sumber daya yang besar,
orientasi pada ekspor, dan komponen impor yang kecil akan dapat menghasilkan
devisa non migas dalam jumlah yang besar.
Produktivitas kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya yang diterapkan.
Pemeliharaan tanaman merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat penting
dan menentukan masa produktif tanaman. Salah satu aspek pemeliharaan tanaman
yang perlu diperhatikan dalam kegiatan budidaya kelapa sawit adalah pengendalian
hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit yang baik dapat meningkatkan
produksi dan produktivitas tanaman.

v
B. Rumusan masalah
1. bagaimana perkembangan kelapa sawit diindonesia?

2. bagaimana proses pemanenan kelapa sawit hingga menjadi CPO

3. bagimana teknologi-teknologi pemanenan kelapa sawit?

C. Tujuan makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar pembaca dapat memahami
perkembangan kelapa sawit serta membuka wawasan tentang proses pemanenan
pengelolahan minyak kelapa sawit.

vi
BABII

PEMBAHASAN

A. Perkembangan kelapa sawit


Sejalan dengan peningkatan luas areal maka pembangunan pabrik pengolahan
CPO (Crude Palm Oil) juga telah bertambah banyak dan mulai menyebar.
Perkembangan ekspor minyak sawit Indonesia mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Ditahun 1988 sejumlah 920.000 ton, meningkat menjadi 991.000 ton di
tahun 1989 dan 1.030.000 ton di tahun 1990.
Selain mengekspor minyak sawit, Indonesia juga mengekspor RBD Olien merupakan
suatu alternatif yang positif untuk ditingkatkan. Peluang pasar yang terbesar dari
ekspor RBD Olien adalah India, Turki dan RR.China.
Di bidang industri hilir juga terjadi peningkatan yang pesat. Pada tahun 1984
Indonesia memiliki 32 pabrik pengolahan CPO menjadi minyak goreng, mentega,
shorthening, sabun dan lain-lain. Pada tahun 1988 bertambah menjadi 60 pabrik
dengan kapasitas 2.200.345 ton /tahun.
Di bidang Oleochemical berupa industri glycerin fatty acid, stearic acid, fatty alcohol
dan lain-lain yang berasal dari CPO dan PKO bahan bakunya, 6 pabrik sudah
beroperasi.
Di Indonesia konsumsi minyak sawit dikonsumsi lebih banyak dari pada minyak
nabati lainnya. Rata-rata pertumbuhan dari minyak sawit, kedele, bunga matahari,
rape dan kelapa per tahun berturut-turut adalah 11,13 %, 3,13%, 3,27%, 6,22%, dan
3,24%. Hal tersebut menunjukkan prospek minyak sawit lebih cerah dari pada minyak
nabati lainnya, ini dikarenakan
harga dari minyak sawit lebih murah dari pada minyak nabati lainnya (PT.
Perkebunan VII, 1992).

1
D. Pabrik kelapa sawit
Pada sebuah pabrik kelapa sawit terdapat mesin dan proses pengolahan mulai dari
tandan buah segar (TBS) sampai menjadi minyak mentah sawit atau crude palm oil
(CPO) dan produk turunan lain seperti minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO),
cangkang sawit dan Jangkos (janjang kosong), lantas bagaimana cara pengolahannya
dan apa saja mesin yang digunakan?

a. Fungsi Pabrik Kelapa Sawit


Pabrik kelapa sawit atau sering disingkat PKS adalah pabrik yang mengolah
tandan buah segar (TBS) sawit menjadi minyak sawit mentah atau sering disingkat
CPO (Crude Palm Oil). Dalam pengolahannya TBS akan dibawa oleh truk-truk
pengangkut sawit dari kebun menuju PKS untuk diproses lebih lanjut.
Berdasarkan pengalaman kerja di pabrik sawit, secara garis besarnya proses ini antara
lain, perebusan, penggilingan dan pengepresan. Hasil akhir yang berupa CPO akan
disimpan pada tangki-tangki penyimpanan sebelum dijual atau dikirim ke pabrik
pengolahan minyak goreng atau pabrik-pabrik lain tergantung CPO tersebut mau
diolah menjadi produk apa.
TBS yang dibawa dari perkebunan harus diproses sesegera mungkin untuk
mendapatkan hasil dengan mutu terbaik, itulah sebabnya ada istilah buah restan atau
buah sisa. Sehingga mutu dari CPO itu sendiri sangat bergantung kepada kecepatan
pengangkutan dari kebun ke pabrik kelapa sawit.

b. Faktor keselamatan Pabrik Kelapa Sawit


Dalam pabrik kelapa sawit, keselamatan kerja adalah prioritas utama, nomor satu.
Oleh sebab itu, berbagai protokol keselamatan harus diterapkan dengan sebaik
mungkin. Selama pabrik berproses ada 4 langkah keselamatan yang harus
diutamakan.
1. Periksa sekeliling anda, apakah ada sesuatu yang berbahaya?
2. Periksa sekitar anda, adakah orang yang bekerja tidak aman?
3. Periksa, adakah peralatan yang berbahaya?
4. Lakukan tindakan perbaikan jika menemukan bahaya.

2
E. Proses Awal di Pabrik Kelapa Sawit
a. peron
Peron adalah halaman tempat TBS dikumpulkan sebelum diangkut ke PKS. Pada PKS
itu sendiri juga terdapat peron, pada umumnya jika perusahaan memiliki kebun
sendiri proses sortasi dilakukan di peron kebun , dan grading dilakukaan di peron
PKS. Pada beberapa kasus misalnya pembelian TBS dari kebun non-inti, proses
sortasi dan grading dilakukan di peron PKS.

Di peron, sebelum diproses lebih lanjut TBS akan melalui proses sebagai berikut:

c. Proses Sortasi

Pada saat memasuki pabrik, TBS yang masuk dilakukan proses sortasi terlebih
dahulu. Sortasi adalah memisahkan buah mana yang layak dan kurang layak olah
serta membersihkan pengotor seperti ranting, daun dan sebagainya.

3
d. Proses Grading

proses muat ke loading ramp

Grading merupakan proses pengelompokan TBS berdasarkan kuantitas dan kualitas


buah yang dihasilkan dari kebun. Petugas akan mengukur warna, ukuran dan tingkat
kematangan. Lalu mengelompokkan TBS yang rusak/cacat atau terkontaminasi dan
sebagainya.

4
e. Pemuatan buah dan Sterilisasi

ini
loading ramp

Setelah proses pendahuluan tadi, TBS akan dimasukkan kedalam Loading Ramp
untuk ditimbun sebelum masuk kedalam lori pengangkut TBS.

Loading Ramp adalah tempat penimbunan TBS berbentuk dataran miring dengan
pintu-pintu yang dapat dibuka tutup dengan pintu hidrolik. Pada saat pintu dibuka
TBS akan masuk ke lori pengangkut yang akan membawa TBS ke stasiun perebusan
(sterilizer).

5
f. Proses di Stasiun Perebusan

Proses di Stasiun Perebusan


stasiun perebusan

Perebusan dilakukan selama kurang lebih 90 menit untuk melunakkan buah sawit
dengan tujuan memudahkan proses pelepasan buah sawit agar mudah terlepas dari
tandannya, disamping itu ini akan menurunkan kadar air serta menghilangkan kotoran
dan mensterilisasi enzim dan bakteri yang ada pada TBS. Dalam proses perebusan
yang bersuhu 140º C ini diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan
dari boiler.

g. Proses pelumatan buah Kelapa Sawit

Proses pelumatan buah Kelapa Sawit


mesin digester

Setelah proses perebusan selesai, buah akan diangkut ke thresser. Thressing adalah
proses pelepasan buah dari tandannya, buah akan diputar secara mekanis dengan
conveyor selama berkali-kali. Selanjutnya setelah brondolan terlepas maka tandan
kosong akan terpisah dan masuk ke conveyor tandan kosong, lalu buah yang telah
terpisah akan diangkut keluar dari thresser menuju stasiun pengepresan (Station
Press).

6
Digester adalah mesin untuk melumatkan buah sawit yang terdiri atas pisau-pisau
pengaduk (stirring arm), setelah itu lalu ditekan/dikempa agar buah terlumatkan.

Apa itu Mesin Screw Press?

Apa itu Mesin Screw Press?

mes
in screw press

Mesin Screw Press (Kempa ulir) adalah mesin bermotor listrik yang akan memutar
pulley untuk menekan dan menjepit buah dengan tekanan tinggi sekitar 30-50 bar,
lalu minyak CPO yang terperas akan dialirkan ke mesin ayakan getar (oil vibrating
screen).

Pada tahap ini ada 3 komponen yang dihasilkan yaitu:

Minyak sawit mentah (CPO) dialirkan ke ayakan getar (oil vibrating screen)
Biji (nut) yang terpisah akan diolah menjadi minyak inti atau palm kernel oil (PKO)
Serabut (fiber) dapat diolah kembali karena masih mengandung sekitar 4% minyak
sawit.

7
h. Proses pemurnian minyak sawit mentah (CPO)

Proses pemurnian minyak sawit mentah (CPO)

stas
iun klarifikasi

Setelah minyak kasar didapatkan maka dilakukan proses pemurnian. Tempat ini
disebut Stasiun Klarifikasi (Clarification Station). Pada stasiun ini minyak sawit
mentah (CPO) dimurnikan melalui beberapa tahapan proses.

8
I. Pemurnian dengan Vibro Separator

Pe
murnian dengan Vibro Separator
mesin ayak (vibro separator atau vibrating screen)

Adapun beberapa alat dan metode dalam memurnikan minyak kasar ini, antara lain

Vibro Separator. Diayak dengan ayakan getar sehingga serabut-serabut yang masih
ikut akan terpisah.

9
II. Pemurnian dengan Perangkap Pasir (Sand Trap Tank)

Pe
murnian dengan Perangkap Pasir (Sand Trap Tank)
tangki disebelah kanan Vertical Clarifier, berfungsi sebagai Sludge Tank dan Sand
Trap Tank

Sand Trap Tank, pemurnian dengan cara "disaring" prinsip kerjanya dengan
menggunakan pasir pada alat yang disebut dengan tangki perangkap pasir (sand trap
tank). Tujuannya agar air, minyak, dan lumpur yang masih tersisa akan terperangkap.
Clarification Settling Tank, berfungsi untuk memisahkan minyak air dan kotoran
secara gravitasi. Prinsip kerjanya sama seperti diendapkan. Disini minyak akan berada
pada posisi atas dan air, lumpur, kotoran akan berada pada posisi bawah.

a)

10
i. Pengolahan Inti Sawit atau Biji (Kernel)

Pen
golahan Inti Sawit atau Biji (Kernel)
Stasiun Kernel

Inti sawit adalah bagian biji yang memiliki cangkang dan inti, dari sinilah minyak inti
sawit atau Palm Kernel Oil (PKO), dihasilkan.

Station Kernel, adalah tempat untuk pengolahan biji (mesokarp) kelapa sawit, pada
stasiun ini memiliki beberapa alat seperti:
-Mesin Ripple mill, mesin ini adalah adalah mesin untuk memecahkan cangkang dari
nut (biji sawit). Pada Ripple Mill terdapat rotor dan bagian yang berputar serta bagian
mata pisau (ripper plate) yang diam. Disini nut akan saling berbenturan dan
memecahkan cangkang.
-Depericarper
Kegunaan dari Depericarper adalah untuk memisahkan serabut dengan biji. Serabut
akan diteruskan menjadi bahan bakar boiler. Fungsi kerjanya adalah tergantung pada
berat jenis, serabut yang berat jenisnya lebih ringan akan terhisap oleh kipas/fan.

11
Sedangkan inti yang berat jenisnya lebih berat akan masuk menuju ke Nut Polishing
drum.

-Nut Polishing Drum


Fungsi dari Nut Polishing Drum adalah:Membersihkan biji dari serabut yang masih
melekat Memisahkan biji dari sampah Memisahkan gradasi biji Nut Silo
Nut Silo adalah sebagai tempat penyimpanan sementara nut sebelum diolah pada
proses berikutnya.
-Claybath
Merupakan tempat pemisahan antara cangkang dan inti sawit pecah, dengan prinsip
pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenis antar keduanya.
-Hydro Cyclone
Fungsi Hydro Cyclone adalah:
Mengutip kembali inti yang terikut dalam cangkang Mengurangi losses dan kadar
kotoran
-Kernel Tray Dryer
Fungsi dari Kernel Tray Dryer adalah untuk mengurangi kadar air yang terkandung
dalam inti produksi sehingga lebih kering.
-Kernel Storage
Sebagai tempat penyimpanan inti, produk hasil akhir dari keseluruhan pengolahan
sebelum dijual atau diolah lebih lanjut.

12
j. Produk samping dari inti/biji Sawit

Can
gkang Sawit

Cangkang sawit merupakan sisa-sisa dari akhir proses pengolahan inti sawit,
cangkang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar mesin boiler di pabrik kelapa
sawit. Beberapa pabrik kelapa sawit menjualnya untuk menghasilkan keuntungan
tambahan.

Di Jepang cangkang sawit dijadikan bahan bakar untuk pembangkit tenaga listrik,
karena harganya yang cukup terjangkau dan hasil pembakarannya yang sangat baik.

Disamping itu cangkang juga bisa digunakan sebagai campuran pakan ternak dan
bahan pengeras jalan. Penyimpanan cangkang juga cukup mudah, dan bisa disimpan
dalam jangka waktu relatif lama.

F.

13
G. Fasilitas lain dalam Pabrik Kelapa Sawit

Fasi
litas lain dalam Pabrik Kelapa Sawit

a) water basin

Water Basin
Water Basin adalah tempat penampungan air untuk supply ke dalam pabrik kelapa
sawit. Air sangat dibutuhkan untuk mesin boiler dan berbagai peralatan lainnya.

Untuk menjalankan pabrik kelapa sawit sangat dibutuhkan air, oleh karena itu
ketersediaan air harus terjamin secara kuantitas dan itulah alasannya water basin
dibuat.

14
b) Fasilitas pembangkit listrik

Fasi
litas pembangkit listrik
ruang mesin atau kamar mesin

Ruang Mesin adalah pusat pasokan sumber daya listrik yang menyuplai aliran listrik
untuk setiap peralatan yang digunakan di pabrik. Operator harus selalu mengawasi
setiap jalannya mesin di pabrik.

15
c) Fasilitas kolam limbah

Fasi
litas kolam limbah
kolam limbah

Kolam limbah, adalah tempat penampungan air sisa rebusan TBS dan limbah lainnya.
Limbah cair disebut POME (Palm Oil Mill Effluent) jika diolah dengan baik dapat
dimanfaatkan kembali sebagai pupuk. Produk limbah akan dikembalikan lagi ke areal
perkebunan untuk mengembalikan kesuburan tanah.

1)

16
d) Penampungan Jangkos

Pen
ampungan Jangkos
tankos/jangkos

Tankos atau Jangkos, singkatan dari tandan kosong atau janjangan kosong adalah
tangkai buah kelapa sawit kosong yang telah diambil buahnya. Limbah ini dapat
dimanfaatkan kembali sebagai pupuk dan dapat juga diolah menjadi kertas.

17
BABIII

PENUTUP

A. kesimpulan
Dari makalah yang kami buat dapat disimpulkan bahwa :
1. inidustri klapa sawit menjadi peluang keuntungan bagi petani sawit
2. dalam industry kelapa sawit mekanisme serta teknologi sudah cukup memadai dan
modern
3. diindonesia sawit sudah menjadi produksi andalan bagi negara karna sudah bisa
mempasok kebutuhan dalam neggri dan luar negri dan telah menjadi pemasukan
negara.

18

Anda mungkin juga menyukai