Oleh:
Dian Haryanto
NIM : 1407123394
Dian Haryanto
NIM. 1407123394
Program Studi Sarjana Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau,
Menyetujui,
................................................ ....................................................
NIP. NIP.
Mengetahui,
Program Studi Sarjana Teknik Mesin
Ketua,
...................................................
NIP.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang
melimpah baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati
dan juga memiliki keunggulan geografis yaitu berada di kawasan khatulistiwa
sehingga Indonesia memiliki iklim tropis yang memungkinkan untuk melakukan
kegiatan pertanian sepanjang tahun. Dengan potensi alam yang mendukung ini
membuat Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar mata
pencaharian masyarakatnya bergerak di bidang pertanian.
Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
perekonomian nasional karena kontribusinya terhadap peningkatan Produk
Domestik Bruto (PDB), menyediakan lapangan pekerjaan, sumber devisa negara
dan juga sebagai motor penggerak dalam pertumbuhan output dan diversifikasi
produksi di sektor ekonomi lain atau dengan kata lain menjadi bahan baku untuk
kegiatan industri. Sektor pertanian terdiri dari beberapa subsektor yaitu subsektor
tanaman pangan, subsektor perkebunan, subsektor peternakan, subsektor
kehutanan dan subsektor perikanan.
Menurut data Sensus Pertanian Nasional, dari sekitar 220 komoditas
pertanian yang diekspor Indonesia dalam periode 2005-2011, terdapat sekitar 50
komoditas yang memiliki keunggulan komparatif (RCA). Dan sektor pertanian di
Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif berasal kelompok industri primer
yang didominasi oleh komoditas perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, kopi,
kakao, lada, dan teh. Subsektor ini tercatat memberikan kontribusi yang berarti
bagi perekonomian Indonesia, yakni sebesar 13 persen dari PDB pertanian.
Meskipun masih dibawah 20 persen, namun angka ekspornya terus alami
peningkatan dari tahun ke tahun.
Dari data sensus di atas salah satu kontribusi dari sektor perkebunan adalah
kelapa sawit. Karena permintaan dan pengeksporan kelapa sawit semakin banyak
maka tidak dapat di pungkiri bahwa semakin banyak produksi yang dilakukan
maka akan banyak pula menimbulkan limbah dari sisa industri pengolahannya.
Maka dari itu di perlukan sebuah penangan terhadap limbah yang dihassilkan oleh
industri tersebut.
Limbah yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit diantaranya adalah tandan
kosong dari kelapa sawit tersebut, cangkang, limbah serabut atau fiber kelapa
sawit, limbah sisa pembakaran api boiler dan limbah air sisa pengolahan kelapa
sawit tersebut.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petani
dan perusahaan kelapa sawit, diantarnya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit.
2. Dapat mengurangi biaya perawaatan kebun kelapa sawit.
3. Bagi kalangan akademisi penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
tambahan informasi dan referensi untuk menyusun penelitian-penelitian
selanjutnya ataupun penelitian sejenis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah
tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul
dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah
sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak
bebas (FFA, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan
sendirinya.
Jenis – Jenis Kelapa Sawit dan Varietesnya Kelapa sawit merupakan salah
satu tanaman yang sangat ekomis di indonesia. Tanaman ini memiliki varietes
yang sangat beragam dan juga bervariasi hal ini dapat di bedakan dengan
morfologinya. Namun, banyaknya varietes tersebut ada beberapa varietes yang
sangat berkualitas atau unggul di bandingkan dengan varietes lainnya, berupa
tahan, da kuat terhadap hama dan penyakit, produksi selalu meningkat, dan
kandungan minyak yang sangat tinggi.
Gambar 2.2 Pohon Kelapa Sawit
Berikut ini ada bebera jenis varietes yang banyak di gunkan oleh para petani
dan perkebunan kelapa sawit di indonesia.
a. Varietes berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah
perbedaan ini sangatlah di perlukan untuk membedakan benih atau bibit
yang berkualitas serta menghasilkan banyak minyak. Perbedaan ini dapat di
lakukan dengan cara mengetahui varietes lainnya yaitu sebagai berikut.
1. Varietes dura
Ciri – ciri :
Memiliki tempurung dengan ketebalan 2-3 mm.
Daging buah relatif tipis 35 – 50 % terhada buah.
Biji besar dengan kandungan minyak rendah.
Dalam persilangan di gunakan untuk indukan betina.
2. Varietes Psifera
Ciri – ciri :
Ketebalan tempurung sakit relatif tipis.
Daging buah tebl, lebuh tebal dari buah dura.
Daging biji sangat tipis.
Minyak sawit yang di hasilkan rendah.
Tidak dapat di perbanyak tanpa di silangkan dengan jenis sawit lainnya.
3. Varietes tenera
Ciri – ciri :
Hasil persilangan dari kedua diata.
Memiliki tempurung tipis 0-5 mm.
Terdapat serabut lingkaran di keliling tempurung.
Saging buah sangat tebl.
Tandan buah sangat banyak , tetapi memiliki ukuran kecil.
Berat tandan mencapai 22-24 %.
ungu kehitaman.
2.3.1 CPO
Crude Palm Oil (CPO) atau dalam bahasa Indonesia berarti Minyak Kelapa
Sawit adalah suatu komoditas yang unik di Indonesia, unik karena kelapa sawit
saat ini merupakan komoditas andalan dimana Indonesia menjadi produsen
terbesar kelapa sawit. Tetapi ironisnya justru Indonesia bukan dalam posisi
mengendalikan harga sawit dunia melainkan harga sawit naik turun mengikuti
harga dunia yang memakai harga Ringgit Malaysia atau bahkan harga di
Rotterdam, Belanda.
2. Lain-lain