NAMA
MOHAMMAD RIZAl FIKRI
RIKY HADIAN PUTRA
NOOR AINI
FITRAH NUR ISLAMI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ii
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
C. Hasil yang Diharapkan..................................................................................3
II. PROFIL PERUSAHAAN.................................................................................5
A. Sejarah Perusahaan.......................................................................................5
B. Visi dan Misi Perusahaan..............................................................................6
C. Manajemen Perusahaan.................................................................................6
D. Waktu dan Tempat Magang Industri I..........................................................9
III. HASIL KEGIATAN MAGANG INDUSTRI I..........................................10
A. Tanaman Kelapa Sawit...............................................................................10
B. Pengendalian Gulma Tim Unit Semprot (TUS)..........................................17
C. Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit...........................................................24
D. Manajemen Panen ......................................................................................30
IV. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................45
A. Kesimpulan.................................................................................................45
B. Saran............................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
LAMPIRAN...........................................................................................................48
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit memiliki nama latin (Elaeis guineensis Jacq) saat ini
merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting
disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau
lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya
Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit ini dan masa yang akan dating,
maka perlu dipikirkan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kelapa
sawit secara tepat agar sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Salah satu
Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa
minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sawit yang berwarna kuning dan
minyak inti sawit atau Palm Karnel Oil (PKO) yang tidak jernih. CPO atau PKO
banyak digunakan sebagai bahan industri pangan (minyak goring dan mentega),
industry sabun (bahan penghasil busa), industry baja (bahan pelumas), industry
2006).
penting dan menentukan masa produktif tanaman. Salah satu upaya untuk
2
Daya Manusia (SDM) agar lebih terampil dalam usaha budidaya perkebunan
kelapa sawit. Untuk memenuhi kebutuhan akan kelapa sawit, maka dilakukan
puncak dan panen rendah. Variasi produksi tanaman kelapa sawit sangat
untuk merasakan pengalaman kerja. Selain itu, Magang Industri I dipandang perlu
dilakukan dalam upaya penyiapan sumber daya manusia yang mampu bersaing
B. Tujuan
mahasiswa tidak asing lagi bila suatu saat bekerja ditengah masyarakat maupun
diantaranya :
dibidang perkebunan.
dan pendekatan yang tepat dan efisien dalam teknis budidaya tanaman
diperolehnya dikampus.
sebagai berikut :
lapangan.
bertindak sebagai tenaga kerja, yang harus hadir setiap hari kerja di tempat
mahasiswa bekerja.
A. Sejarah Perusahaan
PT. Tritunggal Sentra Buana (TSB) berdiri pada tanggal 23 Mei 2005 di Desa
Kalimantan Timur. Luas areal kebun keselurahan adalah 12.000 Ha, dan areal
yang sudah ditanami ± 9.484 Ha dengan luas kebun TSB1 5.821 Ha dan luas
Perkebunan kelapa sawit PT. TSB yang berlokasi di Desa Saliki Muara
Akses menuju lokasi PT. TSB dapat ditempuh dari desa Saliki sekitar 35
Pada tahun 2009 sudah memiliki pabrik kelapa sawit (TKS) sendiri dan
beroprasi hingga sekarang dengan kapasitas 40 ton TBS per jam. PT. TSB setiap
hari menrima dan mengolah TBS yang berasal dari kebun inti.
6
Visi
Tertinggi Misi
C. Manajemen Perusahaan
Berdasarkan Visi dan Misi diatas, maka ditetapkan kebijakan manajemen yang
dijadikan sebagai pedoman dalam rangka mendukung Visi dan Misi perusahaan.
dituangkan dalam program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek
GEM bertugas memimpin seluruh kegiatan PT. TSB di Muara Badak secara
keseluruhan dalam bidang tanaman perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit, agar
kegiatannya General Estate Manager dibantu oleh : Asisten GEM, HRD, Asisten
operasional dalam bidang tanaman dan non tanaman agar tercapai produksi tandan
buah segar yang maksimal/sesuai target di Estatenya pada PT. TSB Kebun Sawit
8
dibagi dalam dua yaitu Kebun Kutai Utara (KKU) dan Kebun Kutai Selatan
Membantu GEM dan bertanggung jawab atas bangunan yang ada dalam
5. Asisten Afdeling
6. Asisten Teknik
Estate Manager dalam kegiatannya dibantu oleh Kepala Tata Usaha. Kepala
lapangan agar tercapai kualitas dan target kerja lapangan yang ditetapkan
perusahaan.Mandor satu dibantu oleh mandor sesuai dengan bidang tugas, seperti
mandor pupuk, mandor panen, mandor penyemprotan, mandor umum dan lain-
lain.
9. Mandor
10. Kerani
November 2021-13 November 2021 di PT. Tritunggal Sentra Buana, Estate TSB1
dan TSB2 Afdeling1 Desa Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai
penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Pohon kelapa
sawit terdiri dari dua spesies yaitu Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera, yang
Pohon kelapa sawit Elaeis guineensis, berasal dari Afrika Barat diantara Angola
dan Gambia. Pohon kelapa sawit Elaeis oleifera, berasal dari Amerika Tengah dan
Amerika Selatan. Kelapa sawit menjadi popular setelah revolusi industry pada
akhir abad ke-19 yang menyebabkan tingginya permintaan minyak nabati untuk
bahan pangan dan industri sabun (Dinas Perkebunan Indonesia, 2007 : 1).
Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil,
apabila masak berwarna merah kehitaman. Daging dan kulit buah kelapa sawit
Morfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur dari
perkembangan bentuk dan struktur, fungsi serta bentuk fisik dari kelapa sawit.
1. Tujuan
tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan dapat dikenali dan
diklasifikasikan.
2. Dasar Teori
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain
itu, juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas
untuk mendapatkan tumbuhan aerasi. Susunan akar kelapa sawit terdiri dari akar
serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan horizontal ke samping
dan bercabang menjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah dan akhirnya cabang-
cabang ini pun bercabang lagi yang disebut dengan akar tersier. Akar kelapa sawit
45-65 cm, pangkal batang lebih besar pada tanamn yang lebih tua. Batang kelapa
sawit merupakan batang tunggal yang tidak bercabang. Laju pertumbuhan batang
pertumbuhan tinggi batang rata-rata 45 cm/tahun dan bisa mencapai 100 cm/tahun
bila berada pada kondisi yang sesuai. Tinggi batang bisa mencapai 20 meter lebih,
12
1990).
Seperti tanaman palma lainnya daun kelapa sawit merupakan daun majemuk.
Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda.
Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang
tidak terlalu keras dan tajam bentuk daunnya menyirip, tersusun rozet pada ujung
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan berbeda
sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk
lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar.
Tanaman kelapa sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril
sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih
Buah kelapa sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu hingga
merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang
muncul dari tiap pelepah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah
setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid)
Kelapa sawit mengandung kurang lebi 80% pericarp dan 20% buah dengan
daging buah yang tipis sehingga kadar minyak dalam pericarp hanya mencapai
4. Prosedur Kerja
c. Perhatikan struktur dan fungsi dari bagian-bagian kelapa sawit yang didapat
dari internet.
5. Hasil Kerja
morfologi kelapa sawit mulai dari akar, batang, daun, bunga dan buah secara
berkelompok.
6. Pembahasan
Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara didalam
tanah dan respirasi tanaman, selain itu juga sebagai penyangga berdirinya tanaman
pada ketinggian yang mencapai puluhan meter sampai tanaman berumur 25 tahun.
Sistem perakaran kelapa sawit merupakan sistem akar serabut, terdiri dari akar
primier, sekunder, tersier, dan kuarter. Akar primier umumnya berdiameter 6-10
mm keluar dari pangkal batang dan menyebar secara horizontal serta menghujam
kedalam tanah dengan sudut yang beragam. Akar primier bercabang membentuk
14
akar sekunder yang diameternya 2-4 mm. akar sekunder bercabang membentuk
membentuk akar kuater. Akar tersier dan kuarter merupakan akar yang paling
aktif menyerap air, hara, mineral dan disebut sebagai akar napas. Secara umum,
system perakaran kelapa sawit lebih banyak berada dekat dengan permukaan,
tetapi pada keadaan tertentu akar juga dapat menjelajah lebih dalam.
kelapa sawit berfungsi sebagai struktur yang mendukung daun, bunga, dan buah,
sebagai system pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar keatas
serta hasil fotosintesis dari daun kebawah serta kemungkinan juga berfungsi
sebagai organ penimbun zat makan. Batang tanaman kelapa sawit berbentuk
silinder dengan diameter 20 cm-75 cm.tanaman kelapa sawit yang masih muda,
batang tidak terlihat karena tertutup oleh pelepah daun. Pertambahan batang
tanaman kelapa sawit terlihat jelas setelah tanaman berumur 4 tahun. Batang
kelapa sawit tumbuh tegak lurus dan pelepah daun menempel membalut
bawah batangnya lebih gemuk disebut bongkol bawah. Tinggi batang tanaman
pertambahan tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 100 cm pertahun. Tinggi
Daun kelapa sawit membentuk susunan daun majemuk bersirip genap dan
dari 7,5-9 m. jumlah anak daun disetiap pelepah berkisar antara 250-400 helai,
daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat. Pada tanah yang subur,
dan jumlah anak daun tergantung pada umur tanaman. Daun pertama yang keluar
pada stadia bibit berbentuk langset, beberapa minggu kemudian terbentuk daun
terbelah dua dan setelah beberapa bulan terbentuk daun seperti bulu. Pangkal
pelepah daun adalah tempat duduknya helain daun dan terdiri dari rachis, tangkai
daun dan duri, helai anak daun, ujung daun, lidi, daun dan daging daun. Filotaksis
adalah pola sususan daun-daun pada batang dan sangat menarik untuk tanaman
kelapa sawit, karena polanya sangat jelas dan dapat diamati dari bekas (Rumpang)
daun yang dapat bertahan lama di batangnya. Primordial dalam pola spiral mulai
dari titik tumbuh. Umumnya spiral genetic tanaman kelapa sawit memutar
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (bunga jantan dan
bunga betina terdapat dalam satu pohon tetapi tidak pada tandan yang sama).
Bunga kelapa sawit akan timbul dari ketiak daun.bunga jantan berbentuk lonjong
memanjang sedangkan bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa sawit akan mulai
berbunga pada saat berumur 12-14 bulan dan bernilai ekonomis 29 bulan. tandan
16
bunga jantan atau betina baru akan muncul dari ketiak pelepah daun yaitu 7-8
bulan sebelum matang atau 1-2 bulan sebelum anthesis. Satu tandan bunga betina
memiliki 100-200 spiklet dan setiap spiklet memiliki 15-30 bunga betina. Bunga
jantan memiliki spiklet sebanyak 100-250 dan setiap spiklet berisi 500-1500
bunga kecil yang akan menghasilkan tepung sari dengan jumlah jutaan. Fungsi
penyerbukan silang.
Buah sawit yang masih mentah berwarna hitam dan beberapa di antaranya
berwarna hijau, sedangkan buah yang matang berwarna kuning. Tanaman sawit
mengalami siklus pemanenan ditandai dengan lepasnya buah bagian luar dari
tandan dan jatuh ketanah. Berat buah beragam tergantung varietas yang
mencapai 30 gram. Fungsi buah sendiri sebagai produksi utama kelapa sawit yang
mengasilkan minyak sawit. Berdasarkan asalnya, minyak kelapa sawit ada dua
jenis yaitu minyak kelapa sawit dari daging dan inti sawit. Buah kelapa sawit
terdiri dari tiga bagian yaitu eksocarp, mesocarp, dan endocarp. Didalam buah
kelapa sawit terdapat cangkang yang keras yang disebut biji. Biji terdiri dari atas
buah, kelapa sawit dibedakan menjadi dura (cangkang tebal daging tipis), tenera
(cangkang agak tipis daging tebal), dan fisipera (cangkang sangat tipis dagingnya
tebal).
17
struktur atau bagian-bagian dari tanaman kelapa sawit yang terdiri dari akar,
batang, daun, bunga jantan dan bunga betina, serta buah yang berupa tandan.
Setiap bagian dari tanaman kelapa sawit memiliki fungsi yang berperan dalam
yang diamati.
produksi, menjadi sarang hama dan penyakit, persaingan unsur hara dengan
biologi dilakukan dengan menekan populasi gulma dengan musuh alami seperti
insekta.
perkebunan tanaman kelapa sawit. PT. Tritunggal Sentra Buana memiliki tim
disebut Tim Unit Semprot (TUS). TUS adalah kelompok yang terdiri dari tenaga
kerja semprot dan dilengkapi dengan fasilitas mobilisasi, alat semprot, dan APD
untuk memaksimalkan kualitas kerja sehingga lebih efektif dan efisien. PT. TSB
memiliki dua TUS, yaitu TUS Kebun TSB1 dan TUS Kebun TSB2. Kelebihan
terarah, kualitas kerja semprot lebih efektif dan efisien, meminimalkan losses
19
tenaga supervisi (mandor), kualitas pencampuran herbisida lebih baik, dan sarana
1. Tujuan
pertumbuhan gulma di areal pokok kelapa sawit seperti pasar pikul, TPH, piringan
dan gawangan mati. Jika kehadiran gulma tidak dikendalikan, maka akan
2. Dasar Teori
diindonesia adalah gulma. Gulma menjadi salah satu masalah penting dalam
Menurut Pahan (2008) menyatakan terdapat tiga jenis gulma yang harus
kimia dengan teknik sesuai dengan populasi ilalang yang ada. Gulma rumput
dipiringan dapat dikendalikan baik secara manual maupun kimia. Gulma berkayu
berperan penting dalam upaya peningkatan produksi kelapa sawit. Salah satu
gulma.
20
Gulma dilahan perkebunan tidak harus selalu dikendalikan dari awal sampai
panen. Pengendalian harus dilakukan pada waktu yang tepat, sehingga biaya,
waktu dan tenaga dapat lebih hemat. Waktu yang tepat untuk mengendalikan
gulma adalah waktu periode kritis tanaman, yaitu periode dimana tanaman sangat
peka terhadap factor lingkungan. Periode ini biasanya terjadi umur 1/4 atau 1/3
kelapa sawit dapat mengurangi produksi panen kelapa sawit. Mikania micrantha
sebesar 20% karena pertumbuhannya sangat cepat dan mengeluarkan zat yang
perkebunan kelapa sawit yaitu, knapsack/kep, truk tanki, air, herbisida, APD
4. Prosedur Kerja
a. Pengisian tangki air dilakukan oleh supir dan tukang air pada sore hari.
Sumber air dapat menggunakan air yang dapat menggunakan air yang ada di
c. Pencampuran racun dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 06.00 di gudang
Bon permintaan herbisida sudah harus dibuat 1 hari sebelumnya dan petugas
gudang harus hadir sebelum pukul 06.00 Kendaraan unit semprot sudah
murni ke lapangan.
tangka.
e. Pecampuran harus sudah selesai dilakukan pada pukul 06.00 dan / kendaraan
h. Siapkan ember yang berisi air bersih untuk membersihkan/membilas pipa dan
nozel yang kena biji-bijian rumput.Ember diletakkan diatas tanah dan setiap
i. Penyemprotan jalur tanam dilakukan dengan cara:1 orang tiap 1 pasar pikul.
Areal yang disemprot adalah piringan, jalan pikul, jalan/rintis tengah, rintis
j. Setiap afdeling harus kosisten dalam pemakaian jumlah hari yang telah
dijatahkan. Bila dalam hari yang telah ditentukan itu ada hari hujan, maka
22
penggantinya diambil dari 5 hari yang telah dicadangkan sebagai hari hujan
k. Pengancakan kerja untuk alat semprot yang hanya dapat ½ jalan pikul,
dilakukan dari collection road (CR) sampai kepasar tengah. Setelah sampai
penyemprotan bahan kimia di daerah sempadan sungai (50 meter dari kiri
herbisida, luas yang disemprot dan outputnya per HK kepada krani afdeling.
Buku kegiatan harus diparaf oleh asisten Afdeling yang bersangkutan setiap
5. Hasil Kerja
Luas areal yang diusahakan di Kebun TSB1 Afdeling1 adalah 967 Ha, yang
C19,C31 dan C32 tahun tanam 2006. Sasaran semprot adalah TPH, piringan
dan pasar pikul. Dominan gulma pada blok C19,C31 dan C32 adalah daun lebar,
lunak dan
23
daun sempit. Jenis bahan yang digunakan adalah Glyphosat + Methyl dengan
dosis 0,25 L/Ha. Konsentrasi atau perbandingan pelarut dengan zat terlarut adalah
0,6%. Jenis nozzle untuk menyemprot adalah VLV 100. Jumlah tenaga kerja TUS
yang digunakan sebanyak 17 orang. Output Kep/TK adalah 10. Maka untuk
Kualitas pengendalian gulma dengan Tim Unit Semprot (TUS) jauh lebih
terarah serta lebih efektif dan efisien. Sehingga hasil yang diperoleh lebih
maksimal.
6. Pembahasan
pengendalian gulma seusai dengan SOP yang diterapkan oleh pihak perusahaan.
Baik dari prosedur kerja pencampuran racun dengan air maupun prosedur kerja
dilapangan.
Kendala yang sering dialami dalam kegiatan pengendalian gulma yang tidak
dapat diprediksi salah satunya adalah cuaca. Ketika hujan turun makan kegiatan
Kegiatan penyemprotan dengan Tim Unit Semprot (TUS) lebih efektif karena
semprot serta APD yang lengkap. Penerapan K3 oleh TUS sangatlah baik, dengan
penggunaan APD lengkap serta menjaga kebersihan tenaga kerja akan terjamin
kesehatannya.
24
Gambar 4. Pupuk
Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan satu atau lebih unsur hara
yang diberikan pada tanaman atau media tanam untuk mendukung proses
pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang
mengandung satu unsur hara seperti Urea (N), RP (P), MOP (K), Kieserite (Mg),
dan HGFB (B). Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih
dari satu unsur seperti NPK 12:12:17:2 + TE yang mengandung N 12%, P 2O5
12%, K2O 17% dan MgO 2%, Agroblen 18:8:9:3 yang mengandung N 18%, P2O5
menjadi pupuk makro dan pupuk mikro. Pupuk makro adalah pupuk yang
pupuk mikro adalah pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit dan
kelapa sawit karena fungsinya tidak bisa di subtitusi secara langsung dengan
tanaman dan produksi TBS baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pupuk
dikatakan paling berpengaruh terhadap produksi karena setiap 1 ton TBS yang
dihasilkan mengandung hara setara dengan 6,3 Kg Urea, 2,1 Kg TSP, 7,3 Kg KCl,
dan 4,9 Kg Kieserite. Hara tersebut harus dikembalikan dalam bentuk pupuk.
Namun, jumlah pupuk yang diberikan akan lebih besar dari hara yang terbawa
panen karena ada hara yang tercuci, menguap dan terjerap misel tanah. Pupuk
tanaman. Dari kegiatan ini, tanaman kelapa sawit akan mendapatkan unsur hara,
PT. Tritunggal Sentra Buana tidak hanya mengaplikasikan pupuk kimia pada
kelapa sawit berupa limbah cair Land Aplikasi (LA), jangkos dan solid.
1. Tujuan
hara yang seimbang pada setiap tanaman agar di peroleh pertumbuhan vegetatif
dan pencapaian produksi yang optimal. Hara yang terbatas jumlahnya akan
2. Dasar Teori
pemeliharaan yang intensif. Salah satu faktor utama yang berpengaruh dalam
hara yang dibutuhkan tanaman dan mengganti hara yang hilang terbawa hasil
panen.
rutin dan cukup serta berimbang menjadi lebih penting karena kemampuan dari
kelapa sawit untuk mengabsorbsi unsur hara yang jauh didalam tubuh tanah
adalah rendah. Penyebaran feeding root (penyerapam akar) kelapa sawit terbatas
pda 0-60 cm. selain itu,kondisi kesuburan tanah pada kedalaman 0-60 cm juga
kesuburan tanah, baik dalam kondisi terlalu kering maupun terlalu basah.
kelapa sawit tergolong tanaman yang sangat konsumtif. Kekurangan salah satu
sawit harus dapat menjamin pertumbuhan vegetatif dan generatif yang normal
sehingga dapat memberikan produksi tandan buah segar (TBS) yang optimal serta
menghasilkan minyak sawit mentah (CPO) yang tinggi baik kuantitas maupun
kualitasnya.
27
pupuk yang akan diaplikasikan, tas karung/ gendongan, takaran pupuk, Dump
4. Prosedur Kerja
a. Pastikan bahwa takaran yang dibawa sesuai dosis yang akan akan diguanakan
c. Pada TBM dan TM umur s/d 5 tahun,semua pupuk disebar didalam piringan
d. Jarak penabur pupuk dari pokok tergantung dari jenis pupuk yang akan
e. Pada TM umur lebih dari 6 tahun, pupuk Urea disebar merata secara
melingkar mulai dari radius 1,0 m dari batang sampai batas luas
f. Untuk tanah miring hanya ditabur ½ lingkaran. Demikian juga untuk tanaman
pupuk di daerah sempadan sungai (50 meter dari kiri dan kanan anak sungai)
memastikan bahwa pupuk telah ditaburkan sesuai dengan dosis yang tepat
5. Hasil Kerja
Luas areal yang diusahakan di Kebun TSB2 Afdeling1 adalah 967 Ha, yang
luas lahan 15 Ha tahun tanam 2008. Jumlah tenaga kerja yang di gunakan untuk
blok A01 adalah 13 orang. 1 tenaga kerja memiliki target 24 untilan, maka dengan
atau 5 ton. Maka pupuk urea yang diaplikasikan pada blok A01 sebanyak 5 ton
gawangan mati sesuai rekomendasi dari R&D. Hal ini dilakukan karena dibawah
tumpukan pelepah yang disusun digawangan mati terdapat akar kuarter dan tersier
6. Pembahasan
Operasional Prosedur (SOP). Baik prosedur kerja maupun penggunaan APD nya.
Namun, dalam kegiatan pemupukan tidak luput dari kendala seperti kondisi lahan
yang berupa gunung, rawa, terasan dan semak yang menyulitkan tenaga kerja
dalam mengaplikasikan pupuk. Selain itu, akses jalan menuju blok yang tidak
pupuk secara manual. Biasanya hal ini terjadi setelah hujan turun sehingga jalan
menjadi licin.
pupuk juga dilakukan dengan 5T (Tepat Jenis, Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat
Cara, dan Tepat Tempat) sehingga hasil yang diperoleh lebih efektif.
menyulitkan tenaga kerja dalam melangsir pupuk. Hal ini mengakibatkan tenaga
Ketersediaan pupuk non subsidi juga menjadi salah satu kendala dalam
perawatan untuk melakukan kegiatan perawatan jalan secara rutin agar tidak
A. Menajemen panen
1. Tujuan
Panen bertujuan untuk memanen buah kelapa sawit dalam bentuk berondolan dan
janjangan sehingga menghasilkan produktvitas bagi perusahaan.
2. Dasar teori
Untuk mendapatkan TBS dengan rendemen yang tinggi, pelaksanaan harus
dilakukan sebaik mungkin dan sesuai standar matang panen, serta pelaksanaan
transportasi yang baik (tidak ada buah restan). Kandungan asam lemak yang rendah (<
3%) akan didapatkan dengan melakukan panen sesuai dengan standar matang panen dan
pengangkutan yang lancar segera setelah buah dipanen. Jalan adalah prasarana yang
mutlak ada dan membutuhkan biaya investasi cukup tinggi. Kerusakan jalan akan
memperlambat pengangkutan TBS ke pabrik dan pupuk dari gudang ke lapangan (Pahan,
2015).
3. Alat dan bahan
4. Prosedur kerja
a. Perencanaan
Membuat Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang berisi informasi kebutuhan tenaga
kerja sarana dan prasarana, kegiatan pekerjaan, divisi, sub blok, tahun tanam, luasan Ha
31
per blok, lalu dijabarkan didalam Rencana Kerja Bulanan (RKB) yang dibuat oleh
assisten divisi, serta Rencana Kerja Harian (RKH) oleh mandor.
b. Pengorganisasian
a) Taksasi Produksi Harian (AKP)
Taksasi adalah perkiraan buah matang yang bisa dipanen keesokan harinya. Jumlah
pohon sample yang dimati yaitu 15-20 % pohon /blok. Pohon sample harus terbesar di
blok, agar dapat mewakili semua pokok yang ada dalam blok.
Setelah diketahui berapa tandan yang harus dipanen keesokan harinya, kerapatan
panen dihitung untuk mengetahui secara keseluruhan jumlah tandan yang bisa di panen
pada esok hari. Misalnya terdapat 24 tandan dalam 1 blok dengan jumlah populasi 100
pokok, maka 24/100 = 0,24 = 1:4 artinya bahwa dalam 4 baris pohon terdapat satu tandan
yang bisa di panen. Perkiraan jumlah tandan secara keseluruhan dalam 1 blok 100:4 = 25
tandan. tujuan taksasi produksi harian adalah untuk memperkirakan jumlah tandan yang
akan di produksi hari esok, sehingga diketahui jumlah tenaga pemanen yang dipersiapkan
dan jumlah alat transportasi untuk mengangkut hasil panen.
b) Melakukan evaluasi kerja kemarin dan membahas kerja yang akan dilakukan hari ini pada
saat apel pagi, arahan kerja akan dilakukan oleh asisten afdeling kepada mandor kemudian
disampaikan oleh mandor kepada karyawan. Mandor membagi ancak panen karyawan dan
memastikan semua ancak telah terima.
c) Mandor mencari karyawan pengganti untuk ancak kosong apabila ada karyawan yang tidak
masuk.
c. Pelaksanaan
a) Panen dilakukan dengan menggunakan dodos untuk tanaman berumur <5 tahun dan egrek
untuk (umur > 5 tahun).
b) Sebelum tangkai tandan dipotong, pelepah yang menghalangi ditunas terlebih dahulu.
c) Tandan yang jatuh, tangkainya dipotong rapat berbentuk hurup V.
d) Pelepah yang sebelumnya ditunas disusun rapi digawangan mati.
e) Selanjutnya Tandan Buah Segar (TBS) tersebut di angkut ke tempat pengumpulan hasil
(TPH) dengan menggunakan gancu dan archo.
f) Brondolan yang ada dipiringan juga dikutip semua dan diangkut ke TPH bersama tandan.
g) Di TPH buah disusun rapi dengan lima tandan dalam satu baris.
h) Selama proses pemanenan, diusahakan agar tidak terjadi pelukaan pada tandan buah karena
akan menurunkan kadar Asam lemak bebas(ALB) dalam buah.
d. Pengawasan
setelah mandor memberikan ancak pada para pemanen dan melakukan kegiatan
panen tugas selanjutnya ialah melakukan pengawasan dalam pemanenan, pengawasan
32
dalam panen dilakukan dengan 2 cara yaitu mutu buah dan mutu ancak.
1. Mutu buah
Mutu buah di lakukan pada saat kegiatan panen berlangsung dan buah sudah berada
pada TPH sebelum buah di angkut. Adapun tujuan dari kegiatan mutu buah yang dilakukan
untuk memeriksa dan memastikan kualitas buah yang di panen oleh karyawan agar sesuai
oleh standar perusahaan.
2. Mutu Ancak
Mutu Ancak di lakukan sehari setelah kegiatan panen berlangsung pada blok yang di
panen. Mutu ancak bertujuan meliah kualitas kerja karyawan dan memastikan tidak ada
buah tinggal dan ancak tidak terpanen
Pengawasan dilakukan oleh Assisten afdeling dan mandor panen, memastikan tidak
ada janjang maupun berondolan buah kelapa sawit yang tertinggal. Serta memastikan buah
yang sudah dipanen terkirim semua ke PKS
e. Evaluasi
Asisten dan mandor melakukan mutu ancak di sore hari, untuk mengetahui kondisi
ancak panen karyawan kemudian hasil mutu ancak akan di bahas pada saat melakukan apel
sore dikantor afdeling. Kemudian hasil dari evaluasi di apel sore akan disampaikan kepada
karyawan pada saat apel pagi.
f. Perbaikan
a) Asisten memastikan bahwa semua buah yang telah di panen di angkut ke PKS.
b) Asisten dan mandor memastikan tidak ada lagi panen buah mentah dan tinggal pada pusingan
berikutnya
c) Memberikan sanksi sesuai SOP yang ada untuk memberi efek jera pada karyawan yang sering
melakukan kesalahan.
g. Administrasi
Membuat dua belas administrasi potong buah
a) Peta Seksi Panen
Dalam mempermudah proses pemanenan maka dibuatlah seksi panen, seksi panen dibuat
berdasarkan hari efektif kerja yaitu 6 hari, sehingga terdapat 6 seksi panen, yaitau dari seksi A-F.
Sehingga pusingan potong buah akan bervariasi 4-5 kali.
Bentuk dari peta seksi panen yaitu memiliki 6 warna yang berfungsi untuk membatasi wilayah
seksi panen satu dengan seksi panen lainnya, dan terdapat luasan setiap seksi serta arah mata angin.
33
Jumlah janjang
1) AKP = ×100%
Jumlah pokok
2) Jjg panen = luas areal x sph x %AKP
3) Tonase = jumlah jjg x bjr
jmlh janjang
4) Kebutuhan TK =
basis
jmlh tonase
5) Output ton/HK=
jmlh hk
34
jmlh tonase
6) Kebutuhan unit =
kapasitas DT
tonase
7) Jmlh tk muat =
output muat
luas
8) Ha cover =
kebutuhan tk
d) Notes Potong Buah
Tujuan notes potong buah agar setiap hari kerja para karyawan potong buah dapat melihat
prestasi kerja panennya masing-masing, misalnya pendapatan premi, jumlah buah yang terpanen,
lebih borong, denda dan sebagainya. Dengan kata lain buku kecil/notes ini merupakan duplikat
buku premi potong buah yang diserah¬kan kepada setiap karyawan potong buah demi turut
membantu usaha mencegah manipulasi terhadap angka-angka. Selain itu, notes potong buah
bertujuan untuk mengetahui jumlah janjang dipanen, BJR dan output per karyawan potong buah
dan premi potong buah.
Dengan adanya notes ini (dianggap sebagai buku tabungan), karyawan potong buah menjadi
termotivasi untuk banyak memotong buah lebih borong sehingga menaikkan output yang akhirnya
dapat menyelesaikan ancak pada hari tersebut.
e) Mutu Ancak dan Mutu Buah
Memeriksa mutu buah/TBS di TPH yang dipanen setiap hari di masing-masing afdeling
serepresentatif mungkin (sampling intensity di atas 6%). Dari data ini akan dibuat peta distribusi
mutu buah (peta buah mentah, peta serangan tikus, dan lain-lain) sehingga dapat dipakai oleh
managemen kebun dalam melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kualitas panen/potong buah
dan hal-hal lainnya di lapangan.
Memeriksa kualitas ancak panen yang dipanen pada hari sebelumnya di masing-masing
afdeling dengan sampling intensity di atas 6% sehingga diperoleh sampel yang representatif. Dari
data yang dihasilkan di dalam pemeriksaan ancak ini, maka akan dibuat peta distribusi kualitas
ancak (peta buah tinggal, peta brondolan tinggal, peta pelepah sengkleh, dan lain-lain).
Menentukan angka pemeriksaan losses buah tinggal dan losses brondolan di lapangan yang
akan dipergunakan oleh managemen sebagai kajian lebih lanjut mengenai segala aspek kebijakan
dan managemen panen/potong buah.
Memanfaatkan data pemeriksaan mutu buah dan ancak panen yang dilakukan secara rutin oleh
kebun setelah usaha standarisasi berjalan dengan baik.
Dari hasil rekap buah mentah dan brondolan tinggal dapat dilihat bagaimana kinerja karyawan,
sehingga dapat membantu dalam penentuan denda. Apabila banyak terdapat buah mentah akan
berefek pada produksi minyak sawit, atau berdampak dalam penurunan OER.
- Rata-rata kemampuan seorang karyawan memanen TBS selama 7 jam per hari biasa dan 5
jam pada hari Jumat
- Keadaan tanaman dalam blok-blok yang bersangkutan, misalnya pada tanaman tua yang
sudah tinggi, tanaman muda yang masih rendah, kondisi setempat dan sebagainya
36
- Setelah siap borong, kepada karyawan diberikan kesempatan dan harus dimotivasi untuk
meneruskan potong buah sebagai over borong dengan tarif yang sangat menarik untuk
karyawan sendiri maupun untuk perusahaan.
- Sistem premi harus disertai sanksi-sanksi atau denda yang cukup adil, baik untuk karyawan
sendiri maupun untuk perusahaan.
- Standar premi yaitu tarif siap borong, termasuk kutip brondolan, lebih borong, denda-denda
dan jumlah borong, harus diperhatikan anggaran yang sedang berjalan dan standar premi
sebelumnya, apakah sesuai anggaran dan masih cukup menarik.
Tujuan dari biaya produksi harian adalah untuk mengetahui produksi dan Rp/Kg panen perhari
serta untuk mengetahui faktor penyebab yang mempengaruhi Rp/Kg perhari.
h. Pembahasan
Ada dua status karyawan untuk pemanen yaitu karyawan harian tetap dan karyawan
borongan. Untuk karyawan harus mencapai basis untuk mendapatkan premi sedangkan untuk
karyawan borongan dia tidak mendapatkan premi hitungannya perjanjang dan sesuai tahun tanam.
Dan dalam pengangkutan buah dilakukan oleh oprator jonder dan peloading 2 orang setelah
diangkut diantarkan kestamping akan di dump ke truk dan siap dikirim kepabrik. Apa yang
dilakukakan karyawan sudah sesuai apa yang ada didasar teori tetapi ada beberapa karyawan yang
belum tau kriteria matang biasanya terjadi di karyawan baru. Sedangkan yang harus diketahui oleh
pemanen harus mengetahui kriteria matang.
37
Adapun masalah yang sering terjadi pada proses pemanenan adalah ketidak sesuaian pusingan
panen antara rencana dengan realisasi, Pembagian blok panen menyesuaikan dengan standar
pusingan yang ada di kebun dengan standar pusingannya yaitu 6/7 hari. Pusingan panen
berpengaruh langsung terhadap mutu buah dan mutu ancak. Pusingan yang terlalu pendek dapat
menyebabkan terpanennya buah mentah oleh pemanen, pusingan yang terlalu tinggi akan memicu
banyaknya kehilangan hasil dari berondolan serta buah tinggal dan memperlambat kerja pemanen
untuk mengutip berondolan yang banyak di piringan.
A. Kesimpulan
teori yang didapat dikampus dengan kegiatan aktual di lapangan. Selain itu,
38
kelapa sawit sehingga mahasiswa tidak merasa asing jika suatu saat nanti bekerja
di perkebunan.
perusahaan.
B. Saran
oleh seluruh mahasiswa yang mengikuti kegiatan Magang Industri I agar dapat
diperusahaan.
39
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, P. Sampoerna, Ir, MBA, Ardian, Ir, MS. (2006). Uji Beberapa Konsentrasi
Pupuk Cair Azolla Pinnata Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq)) . Riau: Universitas Riau.
Lubis, A.U.,. (2008). Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Indonesia. Medan,
Sumatera Utara: Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Lubis, Rustam Efendi dan Agus Widanarko. (2011). Buku Pintar Kelapa Sawit.
Jakarta: PT. Agro Media Pustaka.
Pahan, Iyung. (2012). Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sunarko. (2009). Budidaya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem
kemitraan. Jakarta: Agromedia Pustaka.
41
LAMPIRAN
42
Gambar 9. Penimbangan uji peti pupuk NPK-13 Gambar 10. Pengangkutan pupuk NPK-13