Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat mengajukan proposal kegiatan magang industri di PT. Trans-Pacific
Petrochemical Indotama. Magang industri merupakan program kurikulum perkuliahan
di Program Studi D3 Teknik kimia Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.yang wajib diselesaikan pada semester VI. Program
magang industri ini untuk memenuhi syarat menyusun Tugas Akhir yang berbobot 6 sks
pada semester VI di Program Studi D3 Teknik kimia Fakultas Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Penyusunan proposal
kegiatan magang industri ini dimaksudkan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan
pengajuan kegiatan magang industri agar kami dapat melaksanakan magang industri
pada salah satu unit pengolahan di PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama. Dengan
diterimanya proposal pengajuan kegiatan magang industri ini, kami mengucapkan
Terima Kasih kepada :
1. Pimpinan perusahaan dan segenap karyawan PT. Trans-Pacific Petrochemical
Indotama atas perhatian dan kesediaannya menerima kami magang industri.
2. Ir. Zubaidi Achmad, M.T, selaku Dosen Pembimbing I magang industri atas saran
dan bimbingannya.
3. Ir. Tunjung Wahyu, M.T., selaku Dosen Pembimbing II magang industri atas
saran dan bimbingannya.
4. Semua pihak yang terlibat
Demikian proposal Permohonan Magang industri yang telah dibuat atas perhatian
dan kerja sama yang diberikan oleh pihak PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama
kami sampaikan terima kasih.
Yogyakarta, Oktober 2018
Penyusun
IV
DAFTAR ISI
V
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 20
VI
DAFTAR TABEL
VII
DAFTAR GAMBAR
VIII
BAB I
PENDAHULUAN
1
Untuk itu sangat kami harapkan informasi dari PT. Trans-Pacific Petrochemical
Indotama agar pelaksanaan magang industri ini dapat bemanfaat bagi kedua belah pihak.
Dengan landasan di atas, maka kami mengajukan permohonan untuk melakukan
magang industri di PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam magang industri adalah agar
mahasiswa mampu :
a. Memahami proses produksi sebenarnya yang terjadi di pabrik beserta
perangkat yang terlibat baik perangkat keras (peralatan proses) maupun
perangkat lunak (alur proses/flowchart), proses kimia dan fisika.
b. Memenuhi persyaratan kurikulum D3 Teknik Kimia yang harus ditempuh
oleh setiap mahasiswa D3 Teknik Kimia.
c. Memperluas cakrawala dan analisa berpikir bagi mahasiswa D3 Teknik Kimia
dalam mengaplikasikan ilmu Teknik Kimia dalam industri.
d. Menjalin hubungan baik antara Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta dengan pihak perusahaan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam magang industri adalah agar
mahasiswa mampu :
a. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
b. Melihat secara langsung aktivitas pabrik dalam berproduksi.
c. Melatih kemampuan berkomunikasi dengan rekan sejawat dalam perusahaan.
d. Melatih kedisiplinan.
e. Melengkapi teori-teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan
sebenarnya yang ada di pabrik.
2
f. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dosen Pembimbing Magang
industri.
g. Melatih diri dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di
pabrik.
a. Bagi Perusahaan:
- Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa-mahasiswa yang
melakukan program Magang.
- Adanya kerjasama/hubungan baik antara perusahaan dan universitas sehingga
perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademisi dan dunia pendidikan.
- membantu memecahkan masalah perusahaan dengan adanya laporan-laporan
Magang yang diberikan pada perusahaan.
b. Bagi Mahasiswa:
- Dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh dalam bangku kuliah
dengan keadaan didunia industri .
- Memperoleh bekal sebelum terjun ke dunia industri kimia.
- Mengetahui aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan atau instansi yang bergerak
di bidang industri kimia.
c. Bagi Universitas:
- Terjalinnya hubungan baik antara Jurusan Teknik Kimia Prodi D3 Teknik
Kimia Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta dengan PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama.
sehingga memungkinkan kerjasama ketenagakerjaan dan kerjasama lainnya.
- Universitas dapat Menguji kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam
menerapkan teori di bidang praktik.
- Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan mutu kurikulum di masa depan.
3
1.4 Tugas Khusus
Atas pertimbangan serta arahan dari dosen pembimbing magang industri, kami
berminat untuk memperdalam kinerja dan tingkat efisiensi pada salah satu uit proses
sebagai judul tugas khusus sebagai berikut :
1. Data Primer
a. Survey
Yaitu menanyakan secara langsung kepada pembimbing dari PT. Trans-
Pacific Petrochemical Indotama di lapangan pada saat pelaksanaan
magang industri.
b. Observasi
Yaitu pengamatan langsung mengenai obyek yang diperlukan
2. Data Sekunder
Dengan metode pustaka yaitu melalui literatur-literatur dan data atau
informasi yang dibuat serta hanya tercatat dan terdapat di perpustakaan PT.
Trans-Pacific Petrochemical Indotama.
4
1.6 Rencana Magang
1.6.2 Peserta
Adapun peserta yang akan mengikuti magang industri dari program
studi D3 Teknik Kimia adalah sebagai berikut:
1. Nama : Galeh Rasiyanti
NIM : 021160007
Alamat : Kendeng,Demen,Temon,Kulon Progo
No.HP : 08981445652
E-mail : Galehrasi01@gmail.com
5
E-mail : Dian_tri97@yahoo.co.id
6
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Namun, sehubungan dengan adanya krisis ekonomi pada tahun 1998, maka
pembangunan Pabrik Olefin dan sarana penunjangnya masih belum dapat diwujudkan
hingga saat ini. TPPI juga mempunyai konsep ke depan berupa pembangunan Olefin
Plant dalam rangka upgrading dan pengembangan pabrik. Bekerja sama dengan tim
pendukung dari UOP LLC (pemberi lisensi proses), TPPI menggunakan rangkaian katalis
terbaru yang tersedia dalam proses produksinya untuk mengoptimalkan produktivitas dan
kualitas. Pada tahap awal produksi, kapasitas operasi perusahaan melampaui perhitungan.
Tak perlu heran mengapa kualitas kualitas produk akhir selalu memenuhi standar
internasional. (https://ecc.ft.ugm.ac.id)
7
2.2 Visi Dan Misi PT. Trans-Pacific Petrochemical Indotama
2.2.1 VISI:
Menjadi perusahaan petrokimia dan energi kelas dunia
2.2.2 MISI :
Menjalankan usaha komersial petrokimia dan energi yang terintegritasi
dengan berdasarkan prinsip yang berintegritas
Berikut ini merupakan gambar diagram proses produksi dalam PT. Trans-Pacific
Petrochemical Indotama.
8
Gambar 2.1. Diagran Alir Proses Produksi
Proses Secara umum proses yang ada di PT. Trans Pacific Petrochemical
Indotama ada dua bagian yaitu bagian platforming dan bagian aromatic. Umpan ke Unit
Platforming disirkulasikan dari bagian bawah Stripper (202-C-001) pada Unit Proses
Naphtha Hydrotreating dan kemudian dikirim ke Combined Feed Exchanger (203-E-
002). Setelah dicampur dengan gas recycle dari Recycle Compressor (203-K-001-T),
umpan campuran selanjutnya dikirim ke bagian reaktor. Hampir semua reaksi yang
terjadi pada Proses UOP Platforming bersifat endotermis (membutuhkan panas), dan
harus berlangsung pada temperatur yang dinaikkan dalam tekanan gas hidrogen agar
didapatkan umur katalis dan yield produk yang optimal. Jika kondisinya tidak kondusif,
yield produk atau umur katalis menjadi rendah. Desain unit bisa sangat bervariasi
tergantung kondisi operasi, optimasi modal investasi, struktur yield yang diinginkan
serta biaya operasional (desain unit berdasarkan informasi proyek aktual).
9
A. Platforming
a) Unit 201 ( Platforming Unit )
Unit ini merupakan unit yang memiliki prinsip distilasi/fraksinasi
terhadap kondesat. Prinsip dasar untuk distilasi/fraksinasi adalah pemisahan dua
komponen atau lebih berdasarkan titik didihnya dan volalitasnya. Volalitas yakni
titik yang menunjukkan kemudahan bahan untuk menguap bila diberi pengaruh
suhu. Unit 201 merupakan unit yang menghasilkan bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk unit lain. Di unit ini juga menghasilkan produk berupa gas oil (BFO),
kerosene, light naptha, diesel, dan heavy naptha..
b) Unit 202 ( NHT – Naphta Hydrotreatening Unit )
Unit 202 merupakan unit yang berfungsi untuk menghilangkan sulfur,
nitrogen dan contaminant lain sebelum heavy naptha ini akan dilanjutkan pada
unit 203 (unit platforming). Karakterisasi naptha yang telah di hilangkan untuk
dimasukkan pada unit 203 disebut sebagai sweet naptha. Feed yang masuk ke
dalam unit ini merupakan heavy naptha dari produk atas unit 201 condensate
splitter (201-C-002).
c) Unit 203 ( Platforming Unit )
Umpan naptha ke Unit Proses Platforming khususnya mengandung C6
hingga C11, parafin, naphthene, dan aromatik. Tujuan proses platforming adalah
untuk memproduksi senyawa-senyawa aromatik yang berasal dari senyawa-
senyawa naptha dan parafin, yang akan digunakan baik sebagai bahan bakar
(BBM) bermotor (dengan kandungan tingkat bilangan oktan yang tinggi) atau
sebagai sumber senyawa aromatic tertentu.
d) Unit 204 ( CCR Regeneration Unit )
Metode terbaik untuk menjalankan unit Platforming secara kontinyu
adalah dengan menghilangkan kebutuhan regenerating in situ. Hal ini dilakukan
dengan menukar sebagian katalis lama dengan katalis yang baru teregenerasi di
reaktor. Regenerator eksternal, dibuat dengan spesifik untuk mengembalikan
karakteristik menjadi katalis baru, kemudian digunakan untuk menjalankan
10
regenerasi kontinyu. Kombinasi desain dari seksi reaksi dan regenerasi akan
saling mengendalikan satu sama lain.
e) Unit 220 ( LPG Unit )
LPG unit merupakan unit di TPPI yang produk utamanya berupa LPG
(liquid petroleum gas). Komposisi LPG dari unit 220 ini mempunyai kandungan
25% propane (C3) dan 75% butane (C4). Untuk feed yang digunakan pada proses
yakni berupa debutanizer off gas, LNS (light naptha stabilizer) off gas dan light
naptha. Feed yang digunakan merupakan feed yang berasal dari unit-unit lain.
B. Aromatik
a) Unit 205 ( Shell Sulfolane Unit )
Unit Shell Sulfolane berfungsi untuk merecover benzene, toluene, xylene dan
C9+ aromatik dengan kemurnian tinggi dari senyawa campuran yang terdiri dari
sebagian besarnya C6-C7 paraffin dan aromatik. Feed dari unit ini berasal dari
produk overhead dari Refformate Splitter Column (211-C-001) di unit Aromatik
Fractination (211) yang banyak mengandung komponen C7- dan produk bawah
dari Stripper Column (209-C-002) di unit Isomar (209) yang banyak mengandung
komponen C7-.
b) Unit 206 ( Benzene-Toluene Fractination Unit )
Stok umpan ke Unit Fraksinasi Benzene-Toluen datang dari tiga sumber:
aromatik ekstrak dari Unit Proses Shell Sulfolane, produk net bottom dari kolom
stripper Unit Tatoray (213-C-001), dan produk cairan net overhead pada extract
column dari Unit Parex (Unit 207). Produk ekstrak dari Unit Proses Shell
Sulfolane dan produk cairan net overhead dari Unit Parex mengandung olefin dan
pengotor lain dalam jumlah sedikit yang akan berakibat merugikan uji acid wash
color dari produk akhir benzen dan toluen. Untuk mengeliminasi pengotor yang
sedikit ini, ekstrak akan di clay treating sebelum difraksinasi.
11
c) Unit 207 ( Parex Unit )
Setelah keluar dari Parex Feed Pumps (211-P-008A/B-M) umpan biasanya
didinginkan dengan umpan Deheptanizer (209-C-001) di dalam Deheptanizer
Feed-Parex Feed exchanger (209-E-007) di Unit 209 Isomerization.
d) Unit 209 (Isomar Unit)
Fungsinya adalah mengolah Rafinat (Meta-Xylene, Orto-Xylene) menjadi
Para-Xylene dengan reaksi isomerisasi sehingga menjadi produk dengan
komposisi isomar xylene yang setimbang ( meta-xylene 50%, para- xylene 26%,
dan orto-xylene 24%) dan dealkilasi etil benzene yang terbentuk di Tatoray Unit.
Feed berasal dari Parex Unit (207), produk atas Xylene Rerun Columnn dan Orto-
Xylene Columnn Umpan dicampur dengan recyle gas dimasukan ke dalam
Combine Feed Exchanger (209-E-001) dengan memanfaatkan panas aliran keluar
reaktor.
e) Unit 211 (Aromatic Fraksinasi Unit)
Unit Fraksinasi Aromatik (unit 211) bertujuan mempersiapkan stok umpan
untuk Unit Sulfolane (unit 205) dan Unit Parex (unit 207) dan C9 yang terkandung
dalam stok umpan untuk Unit Tatoray (unit 213). Unit ini juga memproduksi
orthoxylene dan heavy aromatik. (https://ecc.ft.ugm.ac.id)
a. Produk Platforming
Light Naphtha
12
Light Naphtha Light Naphtha yang merupakan senyawa hydrocarbon yang
mempunyai susunan rantai carbon C5-C6, banyak mengandung senyawa
parafin (alkana).
Heavy Naphtha
Heavy Naphtha Heavy Naphtha merupakan senyawa hydrocarbon yang
mempunyai susunan rantai C7-C10. Produk Heavy Naphtha yang dihasilkan
dari Top produk didalam Condensate Splitter akan digunakan sebagai feed
di Unit 202 Naphtha Hydrotreating, yang nantinya akan disimpan sebagai
Sweet Naphtha. Produk Heavy Naphtha dikontrol dengan end point (TBP)
1700C.
Kerosene
Salah satu produk petroleum yang dihasilkan di PT. TPPI adalah Kerosene
sebesar 325.000 MTA. Produk Kerosene sebenarnya dikenal oleh
masyarakat yaitu sebagai minyak tanah untuk bahan bakar kompor.
Kerosene ini memiliki relative density maksimal sebesar 0,835.
LPG (Liquified Petroleum Gas)
LPG (Liquified Petroleum Gas) yang dihasilkan dari campuran gas propana
dan butana (C3-C4) biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas.
Diesel (Gas Oil)
Dihasilkan dari Diesel Stripper Column (201-C-005) bagian bawah dan di
kirim ke Diesel Tank .
BFO (Blended Fuel Oil)
Residu atau yang dikenal dengan sebutan Blended Fuel Oil dihasilkan dari
produk bawah dari Distillate Column Unit 201.
Reformate Reformate
Reformate Reformate digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan
produk Aromatik. Reformate juga dapat digunakan sebagai campuran BBM
Premium untuk menaikkan angka octannya, disebut juga HOMC (High
Octane Motor Component).
13
b. Produk Aromatik
Raffinate Raffinate
Raffinate Raffinate diperoleh sebagai hasil dari ekstraksi. Raffinate nantinya
akan digunakan sebagai bahan blending light naphtha yang bertujuan untuk
menurunkan RVP (Reid Vapour Pressure) pada produk light naphtha.
Benzene Salah satu produk Aromatic yang dihasilkan di Unit Fraksinasi
Benzene Toluene (Unit 206) adalah produk Benzene sebesar 465.000 MTA
dengan kemurniaan 99,9 wt %. Pada umumnya benzene digunakan sebagai
fenol, aceton, serat nilon, toys, packaging dan lain-lain
Toluene
Pada industry aromatic di PT.TPPI dihasilkan total toluene product sebersar
100.000 MTA di Unit Fraksinasi Benzene Toluene (Unit 206). Toluene ini
sering dimanfaatkan sebagai solvent dan gasoline.
Para-Xylene
Para-Xylene merupakan produk utama yang dihasilkan di Parex Unit. Para-
Xylene dari Parex Unit ini akan dikirim ke storage tank. Hasil produk ini
dapat digunakan untuk pembuatan fibers, bottles, elektronik dan pembuatan
Asam Terephtalat ( PTA ) dan Dimetyl Terephtalat ( DMT ) yang digunakan
sebagai bahan antara industri plastik dan tekstil.
Ortho-Xylene
Salah satu produk samping yang dihasilkan di Aromatik Fractionation Unit
(211) yaitu Orto-Xylene dengan produk yang dihasilkan 55.000 MTA.
Heavy Aromatic (C10+)
Heavy aromatic merupakan komponen fraksi berat C10+ dengan kapasitas
produk yang dihasilkan sebesar 48.000 MTA. (https://ecc.ft.ugm.ac.id)
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian minyak dan gas bumi sebagai bahan yang paling penting di dunia dewasa
ini, adalah karena minyak dan gas bumi merupakan sumber energi. Tidak banyak orang
yang menginsyafi bahwa di negara maju, minyak dan gas bumi merupakan sumber
energi utama bagi pembangkit tenaga listrik, misalnya di Jepang dan Amerika Serikat.
Selain itu, pentingnya minyak dan gas bumi menjadi lebih menonjol lagi karena zat itu
merupakan penggerak berbagai mesin motor, mesin diesel, mesin jet untuk pesawat
terbang, serta mesin-mesin lain untuk penggerak industri. (Santosa, Heru, 2000).
Minyak dan gas bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Senyawa ini terdiri dari
unsur kimia seeperti Karbon (C), Hidrogen (H), Belerang (S), Nitrogen (N), Oksigen
(O), dan logam. Zat hodrokarbon merupakan senyawa yang beraneka ragam. (Santosa,
Heru, 2000).
Hedberg (1964) dalam buku Geologi Minyak dan Gas Bumi 1 (1980:20),
menjelaskan bahwa petroleum adalah: “Sebagai campuran kompleks yangterutama
terdiri dari zat hidrokabon yang terdapat secara alami dan dapat berupa cairan, gas atau
padat, yaitu minyak mentah dan gas alam yang komersial di dalam industri minyak”.
Minyak mentah sebagian besar terdiri dari Hydro Carbon yang dapat dibedakan
sebagai berikut : Parafinik, Naphthenik, Olefin dan Aromatik. Sedangkan jenis-jenis
minyak mentah dapat dibedakan :
15
Susunan rantai carbon dan rumus bangun senyawa hydro carbon akan menentukan
sifat fisika maupun sifat kimia dari minyak bumi dan gas bumi serta akan
mempengaruhi produk secara kualitatif maupun kuantitatif. (Amin, Mustaghfirin,
2014)
3.3.1 Destilasi
Metode yang paling umum dari destilasi adalah destilasi sederhana dan
destilasi fraksinasi. Destilasi sederhana digunakan ketika cairan yang akan
dipisahkan memiliki rentan titik didih yang jauh sedangkan destilasi fraksinasi
digunakan bila rentan titik didih berdekatan. (Ayuni,Ni Putu Sri dan Ni Wayan
Yuningrat, 2014)
16
3.3.2 TREATING
3.3.3 PERENGKAHAN
Perengkahan fraksi-fraksi minyak bumi melibatkan kalor, tekanan, dan
waktu. Perengkahan panas memaparkan suatu fraksi pada suhu dan tekanan tinggi
yang menyebabkan beberapa atomnya pecah dan membentuk molekul yang
berbeda. Perengkahan kataliik memiliki hasil yang sama, hanya perengkahan ini
tergantung pada keberadaan yang disebut katalis, yang mempercepat reaksi. Kedua
proses ini memerlukan suhu dan tekanan yang tepat. (Cobb, Allan. 2009)
17
mendapatkan hasil akhir tertentu. Ini adalah prose pencampuran yang
menghasilkan tingkatan bensin dan solar yang berbeda, minyak pelumas dengan
berbagai jenis dan bobot, berbagai tingkatan bahan bakar jet. (Cobb, Allan. 2009)
Pada umumnya, produk kilang minyak bumi dapat dibagi, seperti LPG, bensin
motor,bensin pesawat terbang, bahan bakar jet, zat pelarut, kerosin, bahan bakar diesel,
minyak bakar, minyak pelumnas, gemuk, malam minyak bumi, aspal. Di PT. Trans
Pacific Petrochemical Indotama yang memiliki unit kilang juga menghasilkan produk
seperti:
LPG adalah gas minyak bumi yang dicairkan pada temperatur biasa
dengan tekanan sedang, sehingga LPG dapat disimpan dan diangkut dalam bentuk
cairan di bawah suatu cairan.
o Bensin Motor
o Kerosin
Kerosin adalah fraksi minyak bumi yang lebih berat dari bensin dan
mempunyai daerah didih antara 340oC-530oF. (Hardjono.2001)
18
BAB IV
PENUTUP
19
DAFTAR PUSTAKA
Ayuni, Ni Putu Sri dan Ni Wayan Yuningrat. 2014. Kimia Analitik (Analisis Kualitatif dan
Pemisahan Kimia). Singaraja: Graha Ilmu. Halaman 116-117
Cobb, Allan B. 2009. Materi Kimia (Kimia Terapan). Bandung: PT Intan Sejati. Halaman
10-11
Hardjono, A. 2001. Teknologi Minyak Bumi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Halaman
44 dan 62-64
Santosa, Heru. 2000. Landasan Etis bagi Perkembangan Teknologi ( Study Kebijakan
Pemakaian Bahan Bakar Migas). Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya ( Anggota
IKAPI), Halaman 119 – 123
https://www.scribd.com/document/357071976/Proposal-Pkl-PT-TPPI. Diakses 28
September 2018
20