Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENENTUAN TINGKAT KESUBURAN TANAH


BERDASARKAN ANALISA KIMIA DI BLOK K DAN L
KEBUN PERCOBAAN
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Nurul Aulia Hapizah


05101381621049

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN KERJA PRAKTEK

PENENTUAN TINGKAT KESUBURAN TANAH


BERDASARKAN ANALISA TANAH DI BLOK K DAN L
KEBUN PERCOBAAN
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat menyelesaikan Program Kerja Praktek di


PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang

Nurul Aulia Hapizah


05101381621049

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENENTUAN TINGKAT KESUBURAN TANAH BERDASARKAN


ANALISA TANAH DI BLOK K DAN L KEBUN PERCOBAAN
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Telah Di Terima Sebagai


Salah Satu Syarat untuk menyelesaikan Program Kerja Praktek di
PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang

Oleh:

Nurul Aulia Hapizah

Pelaksaan : 27 Januari-28 Februari 2020

Mengetahui,

Palembang, Februari 2020


Pelaksana Magang, Pembimbing Magang

Nurul Aulia Hapizah Suci Dwi Monda S.Si


NIM :05101381621049 No. Badge : 14.003

Manager Departemen Riset

Drs. Anung Haryono


No. Bagde : 93.0934
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nurul Aulia Hapizah anak pertama dari tiga bersaudara.
Penulis merupakan anak dari pasangan KGS. Achmad Zulfahri dan Pidia Erlasyi.
Pada tahun 2003 penulis mulai menempuh pendidikan taman kanak-kanak di
Tk Dharma Wanita Kota Agung. Pada tahun 204-2010 Penulis melanjutkan
Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Kota Agung, lalu pada tahun 2010-2013 penulis
melanjutkan pendidikan tingkat menengah pertama di MTs Negeri Kota Agung.
Tahun 2013-2016 penulis melanjutkan sekolah menengah atas di
SMA Negeri 1 Lahat.
Tahun 2016 penulis mendaftar di perguruan tinggi Universitas Sriwijaya
dengan Jurusan Ilmu Tanah. Penulis lulus di perguruan tinggi Universitas
Sriwijaya melalui jalur mandiri. Penulis aktif di Himpunan mahasiswa Jurusan
Ilmu Tanah (HIMILTA) dari tahun 2016-sekarang dan penulis juga pernah
menjabat sebagai anggota dewan perwakilan mahasiswa tingkat Universitas pada
tahun 2018-2019.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. dimana atas
rahmat dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Kerja Praktek. Sholawat beriring salam penulis haturkan kepada
Rasul Allah SWT. Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikut beliau
hingga akhir zaman. Penulisan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “ Penilaian
Karakteristik Kimia pada kebun percobaan PT Pupuk Sriwidjaja”.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.
2. Dr. Ir. Dwi Stiawan, M.Sc selaku ketua jurusan Ilmu Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Sriwijaya.
3. Ir. H. Marsi, M.Sc., Ph.D. selaku pembimbing praktek lapang yang telah
membantu penulis dan memberikan saran dan nasihat untuk mengikuti
kegiatan praktek lapang di PT Pupuk Sriwidjaja.
4. Bapak Drs. Anung Haryono selaku kepala Departemen Riset dan Karyawan
lainnya di Departemen Riset yang membantu serta memberikan informasi
dalam kegiatan magang.
5. Ibu Suci Dwi Monda S.Si. selaku pembimbing kerja praktek di departemen
riset PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
6. Bapak Lambang Praja M.P selaku Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama melakukan kegiatan magang.
7. Pihak PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan praktek lapangan.
8. Untuk Ayah dan Ibu terima kasih telah memberikan doa, dukungan,
semangat dan juga saran sehingga saya bisa menyelesaikan kerja praktek di
Kebun Percobaan PT Pupuk Sriwijaya Palembang dengan baik
9. Untuk teman seperjuangan di KP Pupuk Sriwijaya 2020 terimakasih untuk
segala bantuan nya selama kerja praktek di kebun percobaan PT Pupuk
Sriwijaya Palembang
10. Untuk Megawati teman yang membantu penulis dalam setiap kesempatan,
yang selalu memberikan saran positif dan selalu ada disaat penulis
membutuhkan saran maupun masukan dalam proses pembuatan laporan.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih sangat jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Pada akhirnya
penulis berharap laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang memerlukannya.

Palembang, Februari 2020


Penulis
DAFTAR ISI

RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan Praktek Lapang
1.3. Manfaat Praktek Lapang
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Tanah
2.2. Karakteristik Kimia Tanah
2.2.1. pH Tanah
2.2.2. N Tanah
2.2.3. P Tanah
2.2.4. K Tanah
2.2.5. Mg Tanah
BAB 3 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1. Bentuk Perusahaan
3.1.2. Cara Kerja
3.1.3. Profil Pabrik
3.1.4. Verifikasi Lapangan
3.1.5. Penentuan Titik Pengambilan Contoh Tanah
3.1.6. Pengambilan Contoh Tanah
3.1.7. Keselamatan Kerja
3.1.8. Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja
3.1.9. Manajemen dan Struktur Organisasi Departemen Riset
3.1.10 Organisasi Departemen Riset
3.1.11. Fasilitas Departemen Riset
3.1.12. Produk Departemen Riset
BAB 4 METODE PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG
4.1. Waktu dan Tempat
4.2. Alat dan Bahan
4.3. Metode Pelaksanaan Praktek Lapang
4.4. Cara Kerja dan Pengumpulan Data
4.4.1. Persiapan
3.4.2. Pelaksanaan Kegiatan
3.1.6. Pengumpulan Data
3.1.7. Dokumentasi
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. pH
5.2. N Tanah
5.3. P Tanah
5.4. K Tanah
5.5. Mg Tanah
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Hasil Analisa Tanah


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 11

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Korporat PT Pupuk Sriwidjaja 12

Gambar 3.3. Organisasi Departemen Riset 13

Gambar 3.4. Screenhous 11

Gambar 3.5. Greenhouse 12

Gambar 3.6. Laboratorium Riset 13

Gambar 3.7. Gudang Alat Pertanian 11

Gambar 3.8. Kandang Sapi 12

Gambar 3.9. Kebun Percobaan 13

Gambar 3.10. Kolam Ikan 11

Gambar 3.11. Kantor Departemen Riset 12

Gambar 3.12. Mess 13

Gambar 3.13. Mobil Uji Tanah 11

Gambar 3.14. Laboratorium Mikrobiologi 12


Gambar 3.15. B-Verin 13

Gambar 3.16. Asam Amino 11

Gambar 3.17. Pupuk Hayati 12

Gambar 3.18. Kemasan Dekomposer Sridek 13

Gambar 3.19. Pupuk Hara Mikro Nutremag 11

Gambar 3.20. Kemasan Cabai Pusri Seed 12

Gambar 3.21. Kemasan Jagung Pusri Seed 13

Gambar 3.22. Kemasan Padi Pusri Seed 11

Gambar 3.23. Pupuk Hayati B-Fitalik 12

Gambar 3.24. Nutrisi Hidroponik (Hydopusri) 13

Gambar 3.25. Kemasan Pupuk Urea Humat 11


Bab 1
Pendahualuan

1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan material kompleks yang terbentuk dari batuan besar.


Formasi tanah merupakan hasil dari siklus geologi yang secara terus menerus
terjadi pada permukaan tanah. Siklus ini meliputi pelapukan, transportasi, deposisi
atau pelapisan dan seterusnya yang dipengaruhi oleh pelapukan dan cuaca.
Lapisan-lapisan tanah tersebut memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda.
Lapisan top soil atau lapisan atas tanah memiliki kandungan bahan organik yang
tinggi sehingga tanah pada lapisan atas memiliki kandungan hara yang tinggi
(Hanafiah, 2013).
Tanah merupakan komponen yang sangat penting bagi dunia pertanian.
Tanah digunakan sebagai media tanam utama bagi para petani untuk melakukan
budidaya pertanian. Tanah selain sebagai media tanam berfungsi sebagai
menahan dan menyediakan air bagi tanaman serta berperan terhadap ketersediaan
hara bagi tanaman untuk mendukung pertumbuhan tanaman (Rahmi dan Biantary,
2014).
Ada 16 unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan
perkembangannnya. Unsur hara tersebut terdiri dari unsur hara makro dan unsur
hara mikro. Unsur hara makro merupakan unsur hara yang diperlukan dalam
jumlah yang banyak, beberapa unsur hara makro yang banyak dibutuhkan oleh
tanaman adalah N, P, dan K. Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang
diperlukan lebih sedikit oleh tanaman. Biasanya kandungan hara mikro yang
tersedia di tanah dapat memenuhi kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang, sehingga jarang diberikan tambahan berupa pupuk.
Kekurangan unsur hara pada tanah menyebabkan terganggunya
pertumbuhan tanaman, oleh karena itu untuk meningkatkan ketersediaan hara di
dalam tanah diperlukan penambahan unsur hara berupa pupuk maupun bahan
organik pada tanah. Pemberian pupuk pada tanaman harus tepat sehingga tanaman
dapat berproduksi dengan baik. Pupuk yang diberikan pada tanaman adalah pupuk
yang yang telah teruji atau pupuk yang telah mendapatkan izin edar dari
pemerintah sehingga lebih aman untuk digunakan.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki lahan yang belum dimanfaatkan
untuk uji coba tanaman budidaya. Lahan yang belum dimanfaatkan tersebut
terbagi menjadi beberapa blok diantaranya adalah blok K dan blok L yang berada
pada kondisi tergenang. Untuk pemanfaatan lahan tersebut diperlukannya analisa
tanah awal untuk mengetahui kondisi dan ketersediaan hara yang ada di dalam
tanah.Hasil analisa tanah yang di dapat dapat digunakan untuk keperluan budidaya
tanaman dan pengujian pupuk di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.

1.2. Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah :
1. Menentukan kandungan hara di blok K dan L yang ada di kebun percobaan
PT Pupuk Sriwidjaja
2. Menentukan tingkat kesuburan tanah
3. Mempelajari dan mendapatkan pengetahuan tentang dunia kerja di PT
Pupuk Sriwidjaja
4. Menjalin dan mempererat hubungan antara perusahaan dan Universitas

1.3. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan praktek lapangan ini adalah :
1. Menambahkan ilmu pengetahuan, memperluas wawasan, mendapatkan
gambaran pekerjaan, kegiatan pekerjaan, dan pengalaman di PT Pupuk
Sriwidjaja
2. Terciptanya kebiasaan diri terhadap suasana kerja sebenarnya
sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai
upaya untuk memperluas wawasan kerja
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tanah


Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran penopang tegak
tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara. Tanah secara kimia
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi yang diperlukan oleh
tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Secara biologis tanah berfungsi sebagai
habitat biota yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat
adiktif bagi tanaman (Hanafiah, 2013).
Berdasarkan bahan induk pembentuknya, tanah dibedakan atas dua
kelompok besar, yaitu tanah organik (tanah gambut) dan tanah mineral. Tanah
organik dapat dibedakan lebih rinci berdasarkan tingkat dekomposisi atau
kematangannya. Sedangkan tanah mineral dibedakan berdasarkan tingkat
perkembangannya menurut susunan horison yang terbentuk, terbagi atas: (1)
Tanah-tanah yang belum berkembang, memiliki susunan horison (A) R dan atau
A-C, dan (2) Tanah-tanah yang sudah berkembang, memiliki susunan horison
lengkap A-B-C atau A-E-B-C (Subardja et al., 2014).
Tanah bersama air dan udara merupakan sumber daya alam utama yang
sangat mempengaruhi kehidupan. Tanah mempunyai fungsi utama sebagai tempat
tumbuh dan berproduksi tanaman. Kemampuan tanah sebagai media tumbuh akan
dapat optimal jika didukung oleh kondisi fisika, kimia dan biologi tanah yang baik
yang biasanya menunjukkan tingkat kesuburan tanah (Arifin, 2011).
Tingkat kesuburan tanah yang tinggi menunjukkan kualitas tanah yang
tinggi pula. Kualitas tanah menunjukkan kemampuan tanah untuk menampilkan
fungsi-fungsinya dalam penggunaan lahan atau ekosistem, untuk menopang
produktivitas biologi, mempertahankan kualitas lingkungan, dan meningkatkan
kesehatan tanaman, binatang, dan manusia (Winarso, 2005).
2.2. Karakteristik Kimia Tanah
Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri
tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif dari tanah yang
berperan dalam menerap dan mempertukarkan ion adalah bahan yang berada
dalam bentuk koloidal, yaitu liat dan bahan organik. Kedua bahan koloidal ini
berperan langsung atau tidak langsung dalam mengatur dan menyediakan hara
bagi tanaman. Pertumbuhan tanaman di pengaruhi oleh macam-macam faktor
antara lain : sinar matahari, suhu, udara, air dan unsur-unsur hara tanah (N, P, K,
dan lain-lain) (Hardjowigeno, 2003).

2.2.1. pH Tanah
Reaksi tanah menunjukkan kemasaman atau alkalinitas tanah yang
dinyatakan dengan nilai pH (potensial hidrogen) menunjukkan banyaknya
konsentrasi ion unsur (H+) di dalam tanah. makin tinggi kadar ion H + di dalam
tanah maka semakin masam tanah tersebut. Selain ion H+ ditemukan pula ion OH-
yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyaknya H+ (Hardjowigeno, 2007).
Pentingnya pH tanah menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap
tanaman, umumnya unsur hara mudah diserap akar tanaman pada pH tanah sekitar
netral, karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air,
menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun dan mempengaruhi
perkembangan mikroorganisme. Bakteri, jamur yang bermanfaat bagi tanah dan
tanaman akan berkembang baik pada pH > 5,5 apabila pH tanah terlalu rendah
maka akan terhambat aktivitasnya (Hardjowigeno, 2003).
Kemasaman tanah dapat disebabkan beberapa faktor, antara lain bahan
induk tanah, bahan organik, hidrolisis aluminium, reaksi oksidasi terhadap
mineral tertentu dan pencucian basa-basa. pH tanah juga berhubungan dengan
kandungan aluminium dapat dipertukarkan dan kejenuhan aluminium, bahwa
semakin meningkat nilai pH tanah maka nilai Al-dd dan kejenuhan aluminium di
dalam tanah akan semakin menurun. Begitu juga sebaliknya dengan menurunnya
pH tanah maka nilai Al-dd di dalam tanah akan semakin meningkat (Syahputra et
al., 2014).
2.2.2. N Tanah
Fungsi nitrogen sangat esensial sebagai bahan penyusun asam-asam amino,
protein, dan klorofil yang penting dalam proses fotosintesis dan penyusunan
komponen inti sel yang menentukan kualitas dan kuantitas hasil jagung.
Kelebihan unsur hara nitrogen dapat meningkatkan kerusakan akibat serangan
hama dan penyakit, memperpanjang umur, dan tanaman lebih mudah rebah.
Sedangkan, kekurangan nitrogen tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman untuk
mencapai tingkat produksi yang optimal. Lahan kering regosol merupakan lahan
yang kekurangan unsur hara nitrogen. Nitrogen dibutuhkan tanaman dalam jumlah
3%, namun jumlahnya dalam tanah sedikit yaitu berkisar antara 0,02-0,4%.
Terkurasnya nitrogen dalam tanah terjadi karena sifatnya yang mudah larut dan
terbawa saat panen dan erosi. (Jemrifs et.al 2013)
Sumber N berasal dari atmosfer sebagai sumber primer, dan lainnya berasal
dari aktifitas di dalam tanah sebagai sumber sekunder. Fiksasi N secara simbiotik
khususnya terdapat pada tanaman jenis leguminoseae sebagai bakteri tertentu.
Bahan organik juga membebaskan N dan senyawa lainnya setelah mengalami
proses sproses dekomposisi oleh aktifitas jasad renik tanah.
Kadar nitrogen tanah biasanya sebagai indikator basis untuk menentukan
dosis pemupukan urea. Fungsi N adalah memperbaiki sifat negatif tanaman.
Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N, berwarna lebih hijau, gejala
kekurangan N, tanaman tumbuhan kerdil dan daun-daun rontok dan gugur. N
tanah pada lahan gambut biasanya lebih besar dibandingkan pada tanah mineral.

2.2.3. P Tanah
Unsur hara P merupakan salah satu nutrisi utama yang sangat penting dalam
pertumbuhan tanaman. Fosfor tidak terdapat secara bebas di alam. Fosfor
ditemukan sebagai fosfat dalam beberapa mineral, tanaman dan merupakan unsur
pokok dari protoplasma. Fosfor terdapat dalam air sebagai ortofosfat. Sumber
fosfor alami dalam air berasal dari pelepasan mineral-mineral dan biji-bijian.
Ketersediaan fosfor didalam tanah ditentukan oleh banyak faktor, tetapi
yang paling penting adalah pH tanah. Pada tanah ber-pH rendah, fosfor akan
bereaksi dengan ion besi dan aluminium. Reaksi ini membentuk besi fosfat atau
aluminium fosfat yang sukar larut dalam air sehingga tidak dapat digunakan oleh
tanaman. Pada tanah ber pH tinggi, fosfor akan bereaksi dengan ion kalsium.
Reaksi ini membentuk ion kalsium fosfat yang sifatnya sukar larut dan tidak dapat
digunakan oleh tanaman. Dengan demikian, tanpa memperhatikan pH tanah,
pemupukan fosfat tidak akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman (Sutedjo,
2008).

2.2.4. K Tanah
Kalium merupakan unsur hara yang ketiga setelah nitrogen dan fosfor yang
diserap oleh tanaman dalam bentuk ion K+. Muatan positif dari kalium akan
membantu menetralisir muatan listrik yang disebabkan oleh muatan negatif nitrat,
fosfat, atau unsur lainnya. Ketersediaan kalium dapat dipertukarkan dan dapat
diserap tanaman yang tergantung penambahan dari luar, fiksasi oleh tanahnya
sendiri dan adanya penambahan dari kaliumnya.
Unsur K rata-rata menyusun 1,0% bagian tanaman. Unsur ini berperan
berbeda dibanding N, S, dan P karena sedikit berfungsi sebagai penyusun
komponen tanaman, seperti protoplasma, lemak, seluosa, tetapi terutama
berfungsi dalam pengaturan mekanisme (bersifat katalitik dan katalisator) seperti
fotosintesis, translokasi karbohidrat, sintesis protein dan lain-lain
(Hanafiah, 2013).

2.2.5. Mg Tanah
Unsur Magnesium merupakan unsur utama pembentuk klorofil dan berperan
dalam sistem kerja enzim. Magnesium memiliki pengaruh yang besar terhadap
pertumbuhan tanaman.
Pemupukan Mg mampu meningkatkan tinggi tanaman, diameter
batang, bobot brangkasan basah dan kering bibit kelapa sawit pada tanah
Ultisol dan Oxisol. Sumber unsur hara Mg adalah kapur dolomit dan
pupuk kiserit. Unsur hara Mg merupakan bagian dari molekul klorofil dan
berasosiasi dengan unsur P untuk pembentukan senyawa fosfolid yang
berfungsi dalam produksi minyak sawit (Simatupang, 2010).
2.3. Kesuburan Tanah
Tanah mempunyai sifat yang dinamis yaitu tanah akan terus-menerus
mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh iklim (curah hujan, dan suhu),
bentuk wilayah (relief atau bentuk permukaan tanah), bahan induk, waktu dan
organisme. Ketersediaan unsur hara yang seimbang di dalam tanah merupakan
faktor utama dalam kesuksesan seluruh kehidupan tanaman. Unsur hara di dalam
tanah yang tersedia dan dalam kondisi seimbang serta mudah berubah menjadi
anion dan kation dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman
yang optimal (Budi dan Sari 2015).
Tanah mineral dapat berfungsi sebagai media tumbuh ideal bagi tanaman.
Tanah mineral mempunyai komposisi 45% mineral, 5% bahan organik, 25% air
dan 25% udara. Sedangakan tanah gambut bahan penyusunnya adalah bahan
organik 100% dan air 100% (Hanafiah, 2013).
Tanah dikatakan subur jika tanaman yang di tanam diatasnya dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik dan produksinya tinggi sepanjang tahun. Kesuburan
tanah di bagi menjadi dua kategori yaitu kesuburan tanah aktual dan kesuburan
tanah hakiki (alamiah). Kesuburan tanah potensial dapat diperoleh dengan
penambahan teknologi tepat guna. Tanah dikatakan subur apabila tanah tersebut
mampu menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan
dan perkembangannya (Balittanah, 2014).
BAB 3
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan


3.1.1. Sejarah PT Pupuk Sriwidjaja

PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah suatu Badan Usaha Milik Negara


(BUMN) yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran pupuk 99% saham
PT Pusri Palembang dimiliki oleh pemerintah RI dengan menteri keuangan
sebagai pemegang saham dan menteri perindustrian selaku kuasa pemegang
saham. Secara ilegal, PT Pusri resmi didirikan berdasarkan akte Notaris Eliza
pondaag Nomor 177 pada tanggal 24 September 1959 dan diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 46 pada tanggal 17 Juni 1960.
Akta tersebut mengalami perubahan beberapa kali, dan terakhir dibuat Akta No.
20 pada tanggal 12 September 2005 dihadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris
Jakarta.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang telah mengalami dua kali perubahan
bentuk badan usaha. Perubahan pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah
tentang badan No.20 Tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan
Terbatas (PT) menjadi Perusahaan kedua berdasarkan Peraturan Pemerintah
tentang badan No.20 tahun 1969 dan dengan Akta Notaris Soelemen Ardjasasmita
pada bulan Januari 1970, statusnya dikembalikan ke perseroan Terbatas. Pada
tanggal 16 Oktober 1963, PT Pupuk membangun Pusri I yang di tangani oleh
Moridson Knudsen Internasional Contactor Inc dari Amerika Serikat. Pusri I ini
merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mempunyai kapasitas terpasang 300
ton Urea perhari dan 100.000 ton pertahun, serta menghasilkan 180 ton Amoniak
perhari. Pada tahun 1964 produksi yang dihasilkan PT Pusri telah mencapai 100%
dari target yang ditetapkan.
Mengingat pentingnya peran Pupuk bagi kehidupan pertanian di Indonesia
maka tanggal 17 Desember 1972 PT Pusri memperluas pabriknya dengan
membangun pabrik baru yaitu Pusri II yang selesai pada bulan Juli 1974. Kontrak
pembangunan dilaksanakan oleh Kellog Overseas Corp dari Amerika dan Toyo
Engineering Corp dari Jepang.
Kapasitas produksi Pusri II sebesar 38.000 ton Urea pertahun atau 1.150 ton
per hari. Dengan fasilitas angkutan pupuk dari gudang ke kapal, untuk pupuk
curah menggunakan ban berjalan (belt conveyor), sedangkan pupuk dalam
kantong dengan truk. Setelah disadar manfaat dari pupuk sebagai penunjang
pertanian, maka pada tahun 1976 secara berturut-turut di bangunlah Pusri III dan
Pusri IV yang membangunnya tetap dilakukan oleh Kellog Corp dan Toyo
Engineering dengan kapasitas produksi masing-masing 570.000 ton Urea
pertahun atau 1.725 ton Urea perhari dan Amoniak sebanyak 1.000 ton perhari.
Pada tahun 1997, PT Pupuk Sriwidjaja ditunjuk sebagai induk memayungi
beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang produk, jasa rencana bangun
dan perekayasaan serta perdagangan umum. Unit bisnis PT Pusri dan anak
perusahaan terdiri dari PT Pusri Sriwidjaja, PT Pupuk Petrokimia Gersik, PT
Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Iskandar Muda, PT
Rekayasa Industri Bergerak dibidang Engineering, Procurement & Ponstruction
(EPC)
Pada awal tahun 2013, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang membentuk unit
kerja baru yang bertugas untuk mengelola kegiatan riset/penelitian, yaitu,
Departemen Riset yang berada dibawah Divisi Riset dan Pengembangan.
Pembentukan Departemen Riset ini bertujuan untuk menghasilkan produk-produk
baru hasil penelitian sesuai dengan kebutuhan, trend dan inovasi dalam dunia
pertanian.

3.1.2. Bentuk Perusahaan


PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), yang lebih dikenal sebagai PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang, merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di
bidang produksi dan pemasaran pupuk. Secara legal, PT Pusri Palembang resmi
didirikan berdasarkan akte 2-3 Notaris Eliza Pondaag No 177 tanggal 24
Desembar 1959 dan diumumkan dalam Lembaga Berita Negara Republik
Indonesia No 46 tanggal 7 Juni 1960. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang
memiliki Kantor Pusat dan Pusat Produksi berkedudukan di palembang, Sumatera
Selatan, merupakan produsen pupuk Urea pertama di Indonesia.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang telah mengalami dua kali perubahan
bentuk badan usaha. Perubahan pertama berdasarkan peraturan Pemerintah No. 20
tahun 1964 yang mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi
Perusahaan Negara (PN). Perubahan Akte kedua terjadi berdasarkan Peraturan
pemerintah No. 20 tahun 1969 dan dengan Akte Notaris Soelemen Ardjasasmita
pada bulan januari 1970, statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas (PT). Dari
aspek permodalan, PT Pupuk Sriwidjaja juga mengalami perubahan seiring
perkembangan industri pupuk di Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah
No.28 tanggal 7 Agustus 1997 ditetapkan bahwa seluruh saham pemeritah pada
industri pupuk PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk Kalimanta
Timur Tbk, dan PT Petrokimia Gresik sebesar Rp 1.829.290,00 dialihkan
kepemilikannya kepada PT Pupuk Sriwidjaja (Persero).
Struktur modal PT Pupuk sriwidjaja Palembang diperkuat lagi dengan
adanya pengalihan saham pemerintah sebesar Rp. 6 Milliyar di PT Pupuk
Sriwidjaja palembang Mega Eltra kapada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang serta
tambahan modal di sektor sebesar Rp. 728.768,00 Juta dari hasil rekapitulasi laba
ditanam PT Pupuk Kaltim Tbk. Dengan demikian, keseluruhan modal disektor
dan ditempatkan di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang per 31 Desember 2002
adalah Rp. 3.634.768,00 Juta.

3.1.3. Profil Pabrik


Pembangunan fasilitas pabrik dari Pusri I, II, III, IV dan IB dilakukan secara
bertahap. Masing-masing pabrik dibangun dengan perencanaan yang matang
sesuai dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun yang dicanangkan oleh
pemerintah indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional yang terus
meningkat. Profil pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai berikut.
1. Pusri I (1963 – 1986)
Pusri I merupakan simbol dari tonggak sejarah industri Pupuk di Indonesia.
Dibangun diatas lahan seluas 20 hektar, Pusri I adalah pabrik pupuk pertama di
Indonesia yang dibangun pada tanggal 14 Agustus 1961 dan mulai beroperasi
pada tahun 1963 dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton Urea dan 59.400
ton Amonia per tahun. Saat ini peran Pabrik Pusri I sudah digantikan oleh Pusri
IB karena alasan usia dan tingkat efisiensi yang sudah menurun.
2. Pusri II
Pusri II adalah pabrik pupuk kedua yang dibangun oleh PT Pupuk
Sriwidjaja dan mulai beroperasi pada tanggal 6 Agustus 1974. Pusri II diresmikan
oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 8 Agustus 1974 dengan kapasitas
produksi sebesar 380.000 metrik ton Urea per tahun dan 218.000 metrik ton per
tahun.
3. Pusri III
Proses perencanaan Pusri III telah dimulai ketika pemerintah meresmikan
operasional Pusri II sebagai langkah antisipasi meningkatnya kebutuhan pupuk.
Sebagai tidak lanjut dari keputusan pemerintah, tepat pada tanggal 2 Mei 1975
Mentri Perindustrian M Jusuf telah meresmikan pemancangan tiang pertama
pembangunan Pabrik Pusri III. Pabrik Pusri III memiliki kapasitas produksi 1.100
metrik ton amonia per hari atau 330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari
atau 570.000 metrik ton setahun.
4. Pusri IV
Melalui Surat Keputusan No. 17 tanggal 17 April 1975, Presiden Republik
Indonesia telah menugaskan kepada Menteri Perindustrian untuk segera
mengambil langkah-langkah persiapan guna melaksanakan pembangunan pabrik
Pusri IV. Tanggal 7 Agustus 1975 merupakan awal pembangunan Pusri IV.
Pemancangan tiang pertama pembangunan pabrik Pusri IV dilakukan di
Palembang oleh Menteri Perindustrian M Jusuf tanggal 25 Oktober 1975. Pusri IV
dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas produksi yang sama dengan Pusri III
dengan kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia sehari, atau 330.000 metrik
ton amonia sehari, atau 330.000 metrik ton setahun dan 1.725 metrik ton urea
sehari atau 570.000 metrik ton setahun.
5. Pusri IB
Pabrik Pusri IB merupakan pabrik yang dibangun sebagai penggantian
Pabrik Pusri I yang telah dinyatakan tidak efisien lagi. Tanggal 15 Januari 1990
merupakan early start date untuk memulai kegiatan process enginering design
package. Tanggal 1 Mei 1990 merupakan effectivedate dari pelaksanaan
pembangunannya dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal
22 Desember 1994. Pusri IB adalah proyek pabrik baru dengan kapasitas produksi
446.000 ton amonia per tahun dan 570.000 ton urea per tahun. Proyek ini
menerapkan teknologi proses pembuatan amonia dan urea hemat energi dengan
efisiensi 30% lebih hemat dan pabrik-pabrik pusri yang ada. Ruang lingkup pusri
IB mencakup satu unit pabrik amonia berkapasitas 1.350 ton per hari atau 396.000
ton per tahun. Satu unit pabrik urea berkapasitas 1.350 ton per hari atau 570.000
ton per tahun dan satu unit utilitas, offsite dan auxiliary.

3.1.4.Visi, Misi, dan Tata Nilai PT Pupuk Sriwidjaja Palembang


Pada tahun 2012, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melakukan review ini
merupakan penyesuaian atas perubahan posisi perusahaan sebagai anak
perusahaan dari PT Pupuk Indonesi (Persero) dan lingkup lingkungan bisnis
perusahaan pasca spin off.
Dasar pengesahan hasil analisa visi, misi, tata nilai dan makna perusahaan
adalah Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/207/2012 tanggal 11 juni 2012. Visi
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu “Menjadi perusahaan pupuk terkemuka
tingkat regional”, sedangkan misi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu
“Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara efisien,
berkualitas prima, dan memuaskan pelanggan”. Untuk mewujudkan visi
perusahaan, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang mempunyai tata nilai yang harus
diterapkan secara konsisten dan disiplin melalui kesadaran masing-masing
individu. Tata nilai PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah sebagai berikut:
1. Integritas
Integritas yaitu perilaku yang mencerminkan kesesuaikan antara pikiran,
perkataan dan perbuatan. Hal-hal yang harus dilakukan oleh seluruh karyawan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu berkata dan bertindak jujur tanpa
menyembunyikan fakta yang sebenarnya, konsisten bertindak sesuai perkataan,
bekerja dengan ikhlas, bekerja bertanggung jawab sebagai ibadah.
Hal-hal yang dilarang oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu
melakukan kecurangan yang merugikan perusahaan. Menyalahgunakan aset dan
kewenangan perusahaan untuk kepentingan pribadi, mudah berubah pendirian dan
magkir dari perkataannya sendiri, menerima imbalan/suap/gratifikasi dari pihak
lain untuk hal yang menyalahi prosedur, bekerja malas dan semaunya tanpa
mengindahkan peraturan dan perintah atasan.
2. Profesional
Siap melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan serta pengetahuan
dengan bertanggung jawab dan kreatifitas tinggi. Hal-hal yang perlu dilakukan
sebagai cerminan dari sikap profesional antara lain, berani bertindak secara benar,
tepat dan cepat untuk kepentingan perusahaan, melaksanakan tugas hingga tuntas
dengan bertanggung jawab, senantiasa meningkatkan kompetensi dan
pengetahuan, berfikir kreatif dan menyampaikan gagasan inovatif, bekerja efektif
dan efisien mengelola waktu.
Hal-hal yang dilarang oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu malas dan
menunda penyelesaian tugas, membiarkan keadaan lama berlangsung dan enggan
menghasilkan hal baru yang kreatif, enggan menyesuaikan diri pada kompetensi
dan keahlian sesuai perkembangan teknologi yang berlangsung, bekerja
mengabaikan peraturan dan prosedur yang ada, mudah puas dan nyaman dengan
pencapaian yang ada.
3. Fokus pada pelanggan
Fokus pada pelanggan yaitu prioritas pada keputusan dan pemenuhan
kebutuhan pelanggaran internal dan eksternal sesuai harapan. Hal-hal yang harus
dilakukan oleh seluruh karyawan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu
memperhatikan dan tanggap terhadap keluhan dan kebutuhan pelanggan,
memotong birokrasi yang tidak perlu, sigap. Memberi solusi dan mengantisipasi
masalah yang mungkin terjadi, memelihara hubungan baik dengan pelanggan
(maintainin networking), menjadikan proses selanjutnya sebagai pelanggan (next
process is our customer).
Hal-hal yang dilarang oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu acuh tak
acuh tanpa respek nenaggapi pelanggan, berbelit-belit dan menunda respon
pelayanan, membiarkan pelanggan menunggu tanpa tindakan pelayanan,
menyalahkan pelanggan atas keluhan yang disampaikan dan mengabaikan potensi
pelanggan sebagai faktor keberlangsungan usaha.
4. Loyalitas
Loyalitas yaitu taat peraturan, patuh pada pemimpin, serta menjaga kesatuan
hati antara pimpinan dengan karyawan demi melindungi nilai dan mencapai visi.
Hal-hal yang perlu dilakukan sebagai cermin dari sikap loyalitas antara lain,
mengutamakan kepentinggan pribadi, golongan dan kelompok, taat peraturandan
prosedur yang ada serta konsisten menjalankannya, patuh pada pemimpin dan
linimanajemen eksekutif perusahaan, menjaga kerahasiaan dan citra baik
perusahaan dengan penuh tanggung jawab, menjunjung tinggi kehormatan dan
nilai-nilai perusahaan.
Hal-hal yang dilarang oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu
mementingkan diri sendiri dan mencari keuntungan demi kepentingan pribadi dan
golongan, mengkhianati perusahaan dan pimpinan dengan tindakan yang
merugikan, membocorkan rahasia perusahaan, menjelekkan nama baik perusahaan
dengan sengaja atau dengan tindakan pribadi yang melanggar moral, mencuri,
menggunakan semena-mena serta merusak aset-aset perusahaan, dan
menyebarkan isu negatif yang mengakibatkan perpecahan dalam perusahaan.
5. Baik sangka
Baik sangka artinya selalu bersikap atau menaggapi segala hal dari
perspektif positif. Hal-hal yang pelu dilakukan sebagai cerminan dari sikap baik
sangka yaitu mengedepankan asas percaya, bersedia mendengarkan pendapat
dengan obyektif dan sepenuhnya, memiliki empati saat berinteraksi dengan orang
lain, dan menempatkan diri untuk memahami secara utuh sebelum menyimpulkan
pendapat.
Ha-hal yang dilarang oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu mudah
curiga dan berprasangka negatif sebelum menerima informasi lengkap,
memandang rendah orang lain karena asumsi yang tidak berdasar, menghakimi
tanpa kejelasan fakta dan percaya sepihak saja, merespon segala sesuatu dengan
prasangka buruk serta berpusat pada hal-hal negatif saja, serta mudah menyerah
pada tantangan, keadaan sulit dan kondisi yang berubah.

3.1.5. Makna Logo


“Kejayaan dan Kemenangan yang Gilang-Gemilang”. Mengabadikan masa
kejayaan & menentukan cita-cita besar yang harus diraih. Sejarah telah mencatat
bahwa di abad ke-7 telah berdiri sebuah kerajaan maritim yang sangat kuat yang
bernama Sriwidjaja. Kerajaan ini adalah kerajaan hindu yang terletak di Sumatera
Selatan. Pada masa keemasannya, kerajaan bahari ini amat berkuasa dipimpin
oleh raja-raja keturunan Dinasti Syailendra. Kerajaan ini memulai kekuasaannya
di Pulau Sumatra dan terus membentangkan kekuatannya dari Sumatera ke Jawa,
Pesisir Kalimantan sampai Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya,
sebagian kawasan Indo China, dan telah melakukan perdaganggan luas dengan
India dan daratan China. Nama dan pengaruh kerajaan ini bahkan terdengar
sampai ke penjuru dunia baik dalam kekuatan perdagangan, agama, budaya, dan
armadanya yang berjaya dan dapat menguasai kawasan Samudra Hindia dan
Pasifik.
Dalam Bahasa Sansekerta, Sri mempunyai arti “bercahaya” atau
“gemilang”. Kerajaan Bahri ini amat berkuasa dan berpengaruh dan dipimpin oleh
raja-raja keturunan dinasti Syailendra. Pust perniagaan kerajaan ini dulu di
bangun di Bukit Siguntang yang berdiri di Muara Sungai Musi. Sebuah
kebanggaan yang sekaligus menjadi tolak ukur bagi segenap rakyat Indonesia,
khususnya masyarakat Palembang untuk mewarisi kebesaran sebuah sejarah.
Kejayaannya tak kunjung padam, kemahsyurannya tetap dikenang orang. Nama
Sriwidjaja diabadikan pada perusahaan ini, untuk mengenang kembali masa
kejayaan kerajaan maritim Indonesia pertama yang telah termasuk di segala
penjuru dunia.
Di samping itu, penggunaan nama Sriwidjaja merupakan penghormatan
bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa nusantara ini ke
puncak ke gemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam. Dengan demikian,
pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan ke leluhuran “Sriwidjaja”
mempunyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya dalam kekuatan,
kesatuan, dan ketahanan wawasan sedang perahu karang yang merupakan legenda
rakyat di sepanjang sungai Musi diangkat menjadi merek dagang PT Pupuk
Sriwidjaja. Berikut merupakan gambar logo PT Pupuk Sriwidjaja yang
ditunjukkan pada gambar.
Gambar 3.1. Logo PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Tabel 1. Detail Elemen Visual Logo Perusahaan
Logo Keterangan
Lambang Pusri yang berbentuk huruf "U"
melambangkan singkatan "Urea". Lambang ini telah
terdaftar di Ditjen Haki Dep. Kehakiman & HAM No.
021391
Setangkai padi dengan jumlah butiran 24
melambangkan tanggal akte pendirian PT Pusri.

Butiran-butiran urea berwarna putih sejumlah 12,


melambangkan bulan Desember pendirian PT Pusri.

Setangkai kapas yang mekar dari kelopaknya. Butir


kapas yang mekar berjumlah 5 buah Kelopak yang
pecah berbentuk 9 retakan ini, melambangkan angka
59 sebagai tahun pendirian PT Pusri (1959).

Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat dan ciri


khas kota Palembang yang terletak di tepian Sungai
Musi. Perahu Kajang juga diangkat sebagai merk
dagang PT Pupuk Sriwidjaja.

Kuncup teratai yang akan mekar, merupakan imajinasi


pencipta akan prospek perusahaan dimasa datang.

Komposisi warna lambang kuning dan biru benhur


dengan dibatasi garis-garis hitam tipis (untuk lebih
menjelaskan gambar) yang melambangkan keagungan,
kebebasan cita-cita, serta kesuburan, ketenangan, dan
ketabahan dalam mengejar dan mewujudkan cita-cita
itu.

3.1.6. Keunggulan PT Pusri Sriwidjaja Palembang


Berikut beberapa keunggulan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah
sebagai berikut:
1. Pengalaman
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah salah satu perusahaan yang menjadi
pilot project untuk penerapan Good Corporate Governance yang dimulai sejak
tahun 2000 (Berdasarkan Surat Direktur Utama Nomor 1387/100.OT/2000
tanggal 19 Desember 2000 tentang Kebijakan Penerapan Good Corporate
Governance di seluruh lingkup kerja Perusahaan).
2. Terintegrasi
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Satu-satunya pabrik pupuk yang memiliki
sarana distribusi armada angkutan laut. (Tujuh unit kapal urea curah dan satu unit
kapal amonia, serta lima unit pengantongan pupuk – UPP).
3. Daya Jangkau
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan perusahaan pupuk yang
memiliki aset terbesar dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
4. Teknologi Moderen
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki lisensi teknologi proses
pembuatan Urea “ACES 21” (Advanced Cost Energy Saving) bersama Toyo
Engineering Corporation (TEC) Japan.
5. Ahli
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM)
ahli dan handal di bidang industri pupuk, terutama pada segi operasional dan
perawatan pabrik, rancang bangun dan perekayasaan.

6. Berwawasan Lingkungan
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah perusahaan yang pertama kali di
lingkungan pabrik pupukmendapatkan penghargaan Proper Hijau dari Kementrian
Lingkungan Hidup tahun 2011 dan 2012,dan penghargaan Industri Hijau dari
Presiden RI tahun 2012.

3.1.7. Keselamatan Kerja


PT Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah pabrik petro kimia yang
menggunakan proses kimia dengan tekanantinggi. Oleh karena itu PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang harus memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
3. Mencegah dan mengurangi ledakan.
4. Memberikan kesempatan dan jalan menyelamatkan diri dari waktu kebakaran
atau kejadian lain yang membahayakan.
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
6. Memberikan alat-alat perlindungan diri kepada karyawan maupun cara lain
yang berkunjung ke dalam daerah pabrik atau daerah kerja lainnya.
Berdasarkan instruksi Menteri Tenaga Kerja, PT Pupuk Sriwidjaja
Palembangmembentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Karyawan melancarkan usaha produksi. Kepada setiap karyawan dan tenaga kerja
lainnya diharuskan menaati dan mengikuti cara-cara kerja dan peraturan
keselamatan dan kerja yang ditetapkan oleh Panitia Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Karyawan.

3.1.8. Strktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (2019)


DIREKTORAT UTAMA
DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
PRODUKSI KOMERSIL TEKBANG SDM & UMUM

DIVISISATUAN DIVISI DIVISI SEKRETARIAT


DIVISI DIVISI DIVISI
PENGAWASAN TEKNIK & SISTEM PERUSAHAAN& TATA
INTERN OPERASI PENJUALAN INFORMASI SDM KELOLA
PRODUK PSO
DEPARTEMEN DEPARTEMEN
DEPARTEMEN DEPARTEMEN RANCANG BANGUN & PSDM &
DEPARTEMEN
PENGAWASAN OPERASI PUSRI IB PEREKAYASAAN HUMAS
DEPARTEMENPENJU ORGANISASI
OPERASIONAL
ALAN PSO WIL. I
DEPARTEMEN DEPARTEMEN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI DEPARTEMEN
DEPARTEMEN OPERASI PUSRI II TATAKELOLA&
INFORMASI KETENAGAKERJAAN MANAJEMEN
PENGAWASAN
KEUANGAN RISIKO
DEPARTEMEN PROYEK DEPARTEMEN
OPERASI PUSRI III SWAKELOLA PENDIDIKAN & DEPARTEMEN
PELATIHAN HUKUM
DEPARTEMEN
OPERASI PUSRI IV DIVISI DIVISI DEPARTEMEN
PENGADAAN UMUM PKBL
DEPARTEMEN
OPERASI PUSRI IIB DEPARTEMEN
PENGADAAN DEPARTEMEN
BARANG SARANA & UMUM
DEPARTEMEN
OPERASI & DEPARTEMEN DEPARTEMEN
PENGANTONGAN PENGADAAN JASA PENGELOLAAN
ASET
DEPARTEMEN DEPARTEMEN PERENC
OPERASI STG & MATERIAL &
BOILER BATUBARA PERGUDANGAN DEPARTEMEN
SEKURITI

DIVISI KANTOR
DIVISI PERWAKILAN
RISET &
TEKNOLOGI PENGEMBANGAN JAKARTA

DIVISI DEPARTEMEN
DEPARTEMEN DISTRIBUSI & PENGEMB. USAHA &
PERENC & PENGEND TEK
PRODUKSI
PEMASARAN
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN PENGEMB. PRODUK
DEPARTEMEN LOGISTIK & PASAR
LABORATORIUM PEMASARAN
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN
PERENC.&
RISET
K3&LH
PENGENDALIAN
PEMASARAN
DEPARTEMEN
INSPEKSI TEKNIK DIVISI
KEUANGAN

DIVISI DEPARTEMEN
PEMELIHARAAN KEUANGAN

DEPARTEMEN
DEPARTEMEN AKUNTANSI
MEKANIKAL
DEPARTEMEN
DEPARTEMEN ANGGARAN
LISTRIK

DEPARTEMEN
INSTRUMEN

DEPARTEMEN
PERBENGKELAN

DEPARTEMEN PERENC.
& PENGENDALIAN
PEMELIHARAAN

DEPARTEMEN
RELIABILITY

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Korporat PT Pupuk Sriwidjaja

3.1.9. Manajemen dan Stuktur Organisasi Departemen Riset


Departemen Riset diresmikan oleh Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang Bapak Ir. Musthofa pada tanggal 18 Juni 2014. sebelumnya
Departemen Penelitian dan Pengembangan. Departemen Riset berada dibawah
Divisi Riset dan Pengembangan.
Departemen Riset dalam melaksanakan tugasnya itu terbagi menjadi dua
bagian yaitu bagian pertama yaitu pengembangan pupuk dan produk hayati yang
tugasnya yaitu melakukan penelitian dan perbaikan formula pupuk baik produk
baru maupun produk yang sudah ada. Bagian ke dua yaitu bagian pemuliaan
tanaman dan pangan yang tugasnya yaitu melakukan pengujian formula apakah
formula tersebut meracuni tanaman atau tidak, selain itu bagian ini melakukan
sosialisaisi terhadap produk – produk yang sudah ada.

3.1.10. Organisasi Departemen Riset

Manager Riset

Superintenden Pemuliaan TanamanSuperintenden


dan Pangan Pengembangan Pupuk dan Produk Hayati

Staff Pemuliaan Tanaman dan Pangan


Staff Pengembangan Pupuk dan Pupuk Hayati

Teknisi Lapangan Kebun Analisis Laboratorium

Gambar 3.3. Organisasi Departemen Riset

3.1.11. Fasilitas Departemen Riset


Adapun fasilitas – fasilitas yang dimiliki oleh Departemen Riset,
PT. Pusri Palembang adalah sebagai berikut:
1. Screenhouse
Sreenhouse milik Departemen Riset PT. Pusri Palembang berjumlah 1 unit,
berfungsi sebagai tempat pengujian formulasi pupuk seperti pupuk NPK Base
Nitrat, pupuk mikro, pupuk hayati, pupuk cair organik, pupuk daun, biostimulan,
pupuk hidroponik, dan lain-lain. Selain itu sreenhouse berfungsi sebagai tempat
persemaian benih seperti benih cabai, benih tomat, dan benih hortikultura lainnya
Gambar 3.4. Screenhous
2. Greenhouse
Greenhouse berjumlah 1 unit berfungsi sebagai tempat pengujian formulasi
pupuk seperti pupuk mikro, pupuk hayati, pupuk cair organik, pupuk daun,
biostimulan, pupuk hidroponik, dan lain-lain.

Gambar 3.5. Greenhouse


3. Laboratorium Riset
Laboratorium Riset dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lab tanah dan lab
benih. Lab tanah berfungsi sebagai laboratorium uji tanah dan formulasi pupuk.
Sedangkan lab benih berfungsi sebagai laboratorium benih dan tempat
penyimpanan benih.

Gambar 3.6. Laboratorim Riset


4. Gudang Alat Pertanian
Gudang alat pertanian berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan
pertanian seperti, transplanter padi, mesin perontok serbaguna, sprayer, mesin
pemotong rumput, cangkul, sabit, mesin perontok jagung, drayer, dan pan
granulatorsebagai alat penggranula produk pupuk.

Gambar 3.7.Gudang Alat Pertanian


5. Kandang Sapi
Kandang sapi berfungsi sebagai kandang uji coba penggemukan sapi dan
sebagai sarana pengujian formulasi pakan yang diformulasikan oleh Departemen
Riset.

Gambar 3.8. Kandang Sapi


6. Kebun Percobaan
Kebun percobaan digunakan untuk menguji aplikasi pupuk yang di produksi
dari PT Pusri Palembang pada tanaman.

Gambar 3.9. Kebun Percobaan


7. Kolam Ikan
Kolam ikan berfungsi sebagai uji coba pembudidayaan ikan belida dan ikan
air tawar sebagai sarana pengujian formulasi pakan ikan.

Gambar 3.10.Kolam Ikan


8. Kantor Departemen Riset
Kantor Departemen Riset berfungsi sebagai tempat mengkoordinir program-
program kegiatan serta melakukan rapat untuk para pegawai Departemen Riset.

Gambar 3.11. Kantor Departemen Riset


9. Mess
Mess berfungsi sebagai tempat beristirahatnya kariawan departemen riset.

Gambar 3.12. Mess


10. Mobil Uji Tanah
Mobil uji tanah berjumlah 1 unit berfungsi untuk uji tanah dan dilengkapi
dengan peralatan uji tanah.

Gambar 3.13. Mobil Uji Tanah


11. Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium mikrobiologi berfungsi sebagai tempat isolasi bakteri dan
jamur serta sebagai tempat formulasi produk-produk organik, seperti:
Dekomposer, pupuk cair organik, Biopestisida, dan pupuk hayati.

Gambar 3. 14. Laboratorium Mikrobiologi


3.1.12. Produk Departemen Riset
Ada beberapa produk yang telah dihasilkan oleh Departemen Riset di
PT. Pusri Palembang diantaranya adalah :
a. B-Verin

Gambar 3.15. B-Verin


Biopestisida B-Verin mengandung jamur Bauveria basiana yang
diformulasikan untuk mengendalikan serangan hama dan untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman. B-Verin mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya
terbuat dari bahan alam, tidak mengandung bahan kimia yang beracun dan cocok
untuk pertanian organik seperti padi, tomat, sawi, cabai.

b. Asam Amino

Gambar 3.16. Asam Amino


Asam amino berfungsi untuk imunitas akibat setres, membantu
meningkatkan jumlah klorofil daun, sumber utama pengikat unsur mikro, dan
meningkatkan produktifitas tanaman.

c. Pupuk Hayati (Bioripah)

Gambar 3. 17. Pupuk Hayati Bioripahh


Pupuk hayati bioripahh mengandung bakteri seperti Ochrobactrum sp.,
Alcaligenes sp. Bakteri Ochorobactrum sp., dan Alcaligenes sp., berfungsi sebagai
penambat N dalam tanah sedangkan bakteri Bacillus sp., sebagai penambat P, K.
d. Dekomposer (Sridek)

Gambar 3. 18. Kemasan Dekomposer Sridek


Dekomposer (Sridek) mengandung bakteri selulotik dan lignolitik yaitu
Bacillus amyloliquifaciens dengan jumlah 107 cfu/gr. Mampu menguraikan bahan
organik dengan baik, menguraikan tandan kosong kelapa sawit lebih cepat, dan
menghasilkan kompos yang berkualitas cocok untuk pertumbuhan tanaman.

e. Pupuk Hara Mikro (Nutremag)

Gambar 3. 19. Pupuk Hara Mikro Nutremag


Nutremag mengandung unsur mikro yang penting bagi tanaman seperti
Boron, Manggan, copper, Zinc, dan molibdenum.

f. Pusri Seed

Gambar 3. 20. Kemasan Cabai Pusri Seed


Gambar 3.21. Kemasan Jagung Pusri Seed

Gambar 3. 22. Kemasan Padi Pusri Seed


Benih Cabai, Padi, Jagung Pusri Seed mampu mencapai daya hasil yang
tinggi dan mampu beradaptasi baik didataran medium pada musim hujan serta
kemarau.

g. B-Fitalik (Pupuk Hayati)

Gambar 3.23. Pupuk hayati B-Fitalik


B-Fitalik merupakan pupuk organik cair yang mampu mengatasi penyakit
kering alur sadap (KAS) pada tanaman karet.

h. Nutrisi Hidroponik (Hydropusri)

Gambar 3.24. Nutrisi hidroponik (Hydropusri)


Pusri Hydro diformulasi khusus untuk tanaman dengan teknik budidaya
secara hidroponik. Stok A. Mengandung Calcium nitrate dan Fe EDTA Stok B.
Mengandung MKP, Mgsos4, NaMo, CuSO4, ZnSo4, MnSO4, KNO3, dan H3BO3.

i. Urea Humat

Gambar 3. 25. Kemasan Pupuk Urea Humat


Urea humat berfungsi sebagai kofaktor metabolisme tanaman yang
mengandung nitrogen sebesar 45% dapat meningkatkan penyerapan hara dan
menstimulasi proses biologi mikro organisme dalam tanah.
BAB 4
METODE PELAKSANAAN

4.1. Waktu dan Tempat


Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan di kebun percobaan milik PT Pupuk
Sriwijaya Palembang yang berada di divisi Departemen Riset yang berlokasi di
Lorong Abadi, Sei Selincah, Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Pelaksanaan kegiatan kerja praktek ini akan dilaksanakan pada tanggal 27 Januari
sampai dengan tanggal 28 Februari 2020.

4.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam kerja praktek adalah kamera handphone,
Tabung Ekstraksi, Timbangan Analitik, sendok plastik ukuran 0,5 gram, Kertas
filter 40 mm, Corong Plastik, Tabung Reaksi, pipet 1 ml, Kertas Indikator N, P,
K, dan Mg, Spot Plate, Potassium reading plate, batang pengaduk dan bor belgi.
Bahan yang digunakan dalam kerja praktek adalah Sampel tanah,
Aquadest, Larutan Extract Soln, Larutan Nitrate Reagen, Bubuk Nitrate Reagent,
Tablet Potassium Reagen B, Potassium Reagen C, Larutan Phosphorus Reagen,
Tablet phosphorus Reagent, Larutan magnesium Test Soln dan Larutan Magnest-
magnest Test Soln.

4.3. Metode Pelaksanaan kerja praktek


Pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan 3 tahapan yaitu
1. Observasi Lapangan
Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan
untuk mengetahui kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan. Meninjau dan mempelajari teknis pelaksanaan kerja di lapangan
bersama Asisten Lapangan, Mandor dan pekerja.

2. Sampling Tanah
Sampling tanah atau pengambilan sampel di lapangan di lakukan dengan
mengambil sampel berdasarkan titik lokasi yang tertera pada peta. Pengambilan
titik sampel dilakukan dengan bor belgi dengan 2 blok dengan masing-masing 2
titik sampel yang dikompositkan.

3. Analisa Laboratorium
Tanah sampling dikering anginkan kemudian tanah tersebut dilakukan
pengecekkan pH, N, P, K dan Mg untuk menentukan ketersediaan hara pada tanah
tersebut.

4.4. Cara Kerja dan Pengumpulan Data


Adapun cara kerja dibagi menjadi tiga, yaitu : 1) persiapan, 2)
pelaksanaan, dan 3) pengumpulan data.
4.4.1. Persiapan
Pelaksanaan persiapan dapat dilakukan dengan mencari studi pustaka yaitu
berupa pengumpulan literatur tentang Analisa tanah, persiapan alat dan bahan
serta persiapan ke lokasi pengambillan sampel.

4.4.2. Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada kerja praktek lapang diantaranya:
1. Menentukan titik lokasi sampling tanah yang akan di ambil sampel untuk
keperluan analisis
2. Tanah diambil pada 2 blok kemudian masing-masing titik sampel yang ada
pada masing-masing blok dikompositkan
3. Tanah yang telah dikompositkan kemudian dikering anginkan selama ± 3-5
hari kemudian setelah kering angin tanah di ayak dengan ayakan 0,02 mm.
4. Analisa tanah pH, N, P, K dan Mg dilakukan dengan menggunakan soil kit.

4.4.3. Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang didapat secara langsung dengan melakukan observasi
di lapangan dan wawancara langsung di lapangan meliputi seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan pengambilan sampel di PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero).
Observasi di lapangan dapat meliputi pengamatan tahapan penentuan titik sampel,
pengambilan sampel dan analisa sampel.

4.5. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengambilan gambar tentang kegiatan-
kegiatan yang ada di lapangan sebagai bukti otentik dalam teknis pelaksanaan
praktek lapangan di PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero).
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

Unsur hara adalah nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dan
berkembang. Penyerapan hara dalam tanah terjadi melalui pertukaran kation,
dimana bulu-bulu akar memompa ion hidrogen (H) ke luar memasuki ke dalam
tanah melalui pompa proton. Kation hidrogen ini menggantikan kation yng terikat
pada permukaan partikel tanah yang bermuatan negatif sehingga kation ini
menjadi tersedia bagi akar. Pada daun, stomata membuka untuk menyerap karbon
dioksida dan melepaskan oksigen. Tumbuhan hijau mendapatkan pasokan
karbohidratnya dari karbon dioksida di udara melalui proses fotosintesis Unsur
hara diperlukan oleh tanaman terbagi menjadi hara makro dan hara mikro.
Ketersediaan hara makro yang ada pada tanah belum mencukupi kebutuhan
tanaman untuk menghasilkan produksi yang tinggi. Hasil analisa kadar hara yang
ada di kebun percobaan PT Pupuk Sriwidjaja disajikan pada tabel 5.1
Blok K Blok L
(sm) (sm)
pH 4,23 4,41
N 40 (s) 10 (sr)
P 75 (s) 25 (r)
K 100 (r) 75 (r)
Mg Very Low (sr) Very Low (sr)
Keterangan : sm (sangat masam); sr (sangat rendah); r (rendah); s(sedang)

5.1. pH Tanah
Berdasarkan tabel 5.1 pH tanah pada kedua blok tergolong sangat masam.
Nilai pH yang rendah dipengaruhi oleh ketersediaan Al dan Fe. Menurut Sukisno
et al (2011) Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dalam larutan tanah, yang
dinyatakan sebagai –log[H+]. Peningkatan konsentrasi H+ menaikkan potensial
larutan yang diukur oleh alat dan dikonversi dalam skala pH. Kemasaman tanah
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Kemasaman tanah selain disebabkan
karena Al dan Fe, juga disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga hara
yang ada di dalam tanah tercuci secara alami oleh air hujan.
Dengan adanya pH tanah dapat memberikan informasi keberadaan unsur
yang bersifat racun bagi tanaman. Selain itu juga dapat memberikan informasi
terhadap reaksi tanah apakah tanah tersebut bersifat masam, netral atau alkalin,
sehingga dapat memberikan informasi untuk tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan oleh pengguna lahan.
pH tanah setelah diberikan tambahan berupa pupuk meningkatkan pH. Bila
banyak kation yang diserap akar (misalnya NH4+), maka banyak ion H+ yang
keluar dari akar ke dalam tanah sehingga tanah, menjadi lebih masam. Bila
banyaknya anion yang diserap akar (misalnya NO3 - ), maka banyak HCO3 - yang
dilepaskan akar masuk ke dalam tanah sehingga tanah, menjadi lebih alkalis.

5.2. N Tanah
Kadar Nitrogen pada tabel menunjukkan bahwa kadar Nitrogen pada tanah
bervariasi. Nitrogen merupakan hara makro yang diperlukan oleh tanaman untuk
pertumbuhannya. Fungsi nitrogen sangat esensial sebagai bahan penyusun asam-
asam amino, protein, dan klorofil yang penting dalam proses fotosintesis dan
penyusunan komponen inti sel yang menentukan kualitas dan kuantitas hasil
tanaman. Nitrogen diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Nitrat (NO3) atau
ammonium (NH4). Unsur NO3 maupun NH4 didalam tanah mudah bergerak
melalui proses difusi maupun aliran massa. Akumulasi Nitrat (NO 3) yang tinggi
pada permukaan tanah akan meningkatkan potensi leaching sehingga konsentrasi
nitrat akan bergerak ke lapisan tanah yang lebih dalam dan mencapai permukaan
air tanah (Triyono et al., 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai N-Total yaitu kandungan bahan
organik yang ada pada tanah, apabila bahan organik tinggi maka nilai N-Total
juga tinggi, begitu pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hanafiah
(2013) yang menyatakan bahwa apabila peningkatan kadar bahan organik terjadi
maka N dalam tanah juga akan meningkat. Tinggi rendahnya kandungan bahan
organik pada tanah dapat di lihat dari seresah tanaman dan tutupan tajuk yang ada
pada tanah.
Kandungan N meningkat setelah diberikan pupuk, hal tersebut menunjukkan
bahwa pada tanah yang diberikan pupuk akan meningkatkan kadar N di dalam
tanah sehingga tanah tersebut dapat mencukupi kebutuhan tanaman akan sumber
N. Menurut Firmansyah dan Sumarni (2013) semakin meningkat dosis pupuk N
yang diberikan, kandungan N-total tanah pun semakin meningkat. Pemberian
pupuk N dengan dosis tinggi dapat menyebabkan N-total yang tersedia di dalam
tanah semakin tinggi. Hal ini dikarenakan kuantitas pupuk N yang tinggi,
sehingga dapat masuk ke dalam serapan tanah dalam jumlah yang besar.

5.3. P Tanah
Kandungan P pada kedua blok menunjukkan hasil dari rendah sampai sedang.
Rendahnya kadar P pada tanah disebabkan tingkat kemasaman pada tanah. Hara P
bersifat immobil di dalam tanah karena sebagian besar P tanah dijerap menjadi
bentuk tidak tersedia bagi tanaman. Pada blok L pH tanah tergolong sangat
masam hal tersebut menjadi salah satu penyebab ketersediaan P pada tanah
rendah, karena P di jerap Al dan Fe.
Fosfor kurang tersedia pada tanah masam karena ion fosfat dapat bereaksi
dengan Fe dan Al membentuk senyawa tidak larut, sedangkan ketersediaan P pada
tanah alkalis juga kurang karena ion fosfat bereaksi dengan Ca membentuk
senyawa tidak larut.
Ketersediaan fosfor pada tanah akan merangsang pertumbuhan akar,
peningkatan hasil serta memperbaiki kualitas daun. Tanaman menyerap P dalam
bentuk ortofosfat primer (H2PO4) dan sebagian kecil dalam bentuk ortofosfet
sekunder (HPO4) Bentuk P dalam tanah dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu
organik dan anorganik. Proporsi kedua bentuk P tersebut sangat bervariasi. Nilai
P-organik dilaporkan antara 5-80% (Hao et al, 2008).

5.4. K Tanah
Kalium merupakan salah satu unsur essensial yang dibutuhkan untuk setiap
tanaman yang tumbuh. Unsur kalium sangat diperlukan dalam meningkatkan
pertumbuhan suatu tanaman. Kalium memang banyak ditemukan didalam tanah
tetapi hanya sebagian kecil yang dapat digunakan oleh tanaman, yaitu kalium
yang larut dalam air dan yang dapat diadsorbsi berupa ion. Tanaman dapat
menyerap kalium dalam bentuk ion K+.
Kandungan K di dalam tanah pada kedua blok menunjukkan hasil yang
rendah. Menurut Susanto, (2005) kahat kalium disebabkan oleh rendahnya
kapasitas pasok kalium tanah, ketidak-cukupan pemberian pupuk kalium
anorganik, pengangkutan semua jerami ke luar lahan, kecilnya masukan kalium
dalam air irigasi, rendahnya efisiensi penyerapan pupuk kalium yang diberikan
karena tingginya kapasitas pengikatan atau pencucian kalium, kelebihan jumlah
bahan-bahan reduksi dalam tanah dengan drainase buruk (misal: H2S, asam-asam
organik, dan Fe2+),menyebabkan pertumbuhan akar, dan penyerapan K terhambat,
besarnya nisbah Na-K, Mg-K, atau Ca-K dalam tanah, dan kondisi sodik atau
salin, Kelebihan Mg dalam tanah asal batuan ultrabasik, besarnya konsentrasi
bikarbonat dalam air irigasi.
Tanaman memerlukan kalium untuk pertumbuhannya. Tanaman yang
kekurangan K menyebabkan pembentukan protein akan terganggu sehingga kadar
N protein menurun dan kadar N-bukan protein meningkat. Apabila kekurangan K
sudah sampai pada tingkat yang serius, jaringan tanaman banyak mengandung
nitrat dan amonium bebas, amida, dan asam-asam organik yang akan menurunkan
kualitas produk pertanian. Jika keadaan ini terjadi pada bahan pakan ternak
ruminansia akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan ternak. Di dalam rumen,
senyawasenyawa N-bukan protein akan lebih mudah dideaminasi dan akan
terbentuk NH3 yang bersifat racun bagi ternak. Pada tanaman serealia seperti padi
dan jagung, kekurangan K menyebabkan tanaman mudah rebah yang pada
akhirnya menurunkan kuantitas dan kualitas hasil. Pemberian K yang cukup pada
tanaman ubi kayu, selain meningkatkan bobot umbi, juga memperbaiki kadar pati
dan menurunkan kandungan HCN dalam umbi.

4.5. Mg Tanah
Magnesium merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman. Hara
makro Magnesium (Mg) merupakan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan
tanaman dalam pembentukan hijau daun (chlorofil) dan sebagai co-faktor hampir
pada seluruh enzim dalam proses metabolisme tanaman seperti proses fotosintesa,
pembentukan sel, pembentukan protein, pembentukan pati, transfer energi serta
mengatur pembagian dan distribusi karbohidrat keseluruh jaringan tanaman.
Mg bersumber dari biotit, dolomit, augit, serpentin, hornblend dan ovilin.
Ketersediaan hara Mg dipengaruhi oleh KTK dan persen kejenuhan basa.
Kejenuhan basa rendah maka ketersediaan Mg juga rendah. Kadar Mg total
merupakan unsur yang relatif mudah tercuci, dalam tanah dipengaruhi oleh
beberapa besarnya laju pencucian dipengaruhi oleh faktor, antara lain bahan
organik, rabuk, jumlah Magnesium dalam mineral tanah, laju mineral Mg, kapur,
pupuk (Aryanti et al.,2010).

4.6. Kesuburan Tanah


Tabel 5.1 menunjukkan hasil pada blok K dan blok L menunjukkan kadar
hara yang rendah. Hal tersebut menunjukkan kesuburan tanah pada kedua blok
tersebut rendah. Rendahnya kandungan hara pada tanah menyebabkan tanah tidak
dapat memenuhi kebutuhan tanaman untuk pertumbuhannya.
Salah satu yang menyebabkan rendahnya kandungan hara yang ada di dalam
tanah adalah karena faktor percucian. Faktor utama yang diduga bertanggung
jawab atas terjadinya pencucian ini ialah aliran air di atas permukaan dan di dalam
tanah. Dugaan didasarkan pada air yang sangat berkaitan erat dengan perputaran
hara (Simbolon,1988).
Untuk meningkatkan jumlah hara pada tanah supaya tanah tersebut dapat
memenuhi kebutuhan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman
diperlukannya penambahan zat ke dalam tanah. Pemberian bahan organik pada
tanah dapat membantu menaikkan pH tanah. Menurut Hidayat et al (2017) Pupuk
organik yang memiliki pH tinggi mampu meningkatkan pH tanah yang semula
rendah menjadi tinggi. Keberadaan pupuk organik dengan berbagai hasil analisis
baik pH maupun nilai hasil pengamatan menyatakan bahwa pupuk organik
berperan sangat baik dalam penyediaan unsur hara namun secara terkontrol.
Keadaan seperti itu dapat menunjang pertumbuhan tanaman yang baik juga.
Tanaman dapat tumbuh dengan normal dan tidak terjadi kekurangan maupun
kelebihan unsur hara pada tanaman.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah di lakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Analisa tanah pada lahan kebun percobaan PT Pupuk Sriwijaya
menunjukkan kadar pH, N, P, K dan Mg rendah. Kadar unsur hara yang
rendah pada tanah dipengaruhi oleh rendahnya bahan organik yang ada pada
tanah di kebun percobaan PT Pupuk Sriwidjaja
2. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, lahan pada kebun percobaan
menunjukkan tingkat kesuburan yang rendah, sehingga kebutuhan hara
tanaman belum dapat terpenuhi.

6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil analisa yang telah dilakukan adalah
pemberian tambahan pada tanah baik yang berupa pupuk ataupun bahan organik
yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah, sehingga
lahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2011. Analisis Nilai Indeks Kualitas Tanah Entisol Pada Penggunaan
Lahan Yang Berbeda. Agroteksos.21(1). 47-54

Ariyanti, E. Sutopo. dan Suwarto. 2010. Kajian Status Hara Makro Ca, Mg, Dan S
Tanah Sawah Kawasan Industri   Daerah Kabupaten Karanganyar. Jurnal
Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. 7(1)

Balittanah. 2014. Kesuburan Tanah (Online)


http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/en/berita-terbaru-
topmenu-58/1096-kesuburan2. diakses pada tanggal 26 Februari 2020

Budi, Setyo. dan Sari, Sasmita. 2015. Ilmu dan Implementasi kesuburan Tanah.
Malang. Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang

Firmansyah, I. dan Sumarni, N. 2013. Pengaruh Dosis Pupuk N dan Varietas


Terhadap pH Tanah, N-Total Tanah, Serapan N, dan Hasil Umbi Bawang
Merah (Allium ascalonicum L.) pada Tanah Entisols-Brebes Jawa Tengah.
J. Hort. 23(4), 358-364.
Hanafiah, K. A. 2013. Dasar-dasar ilmu tanah. PT RajaGrafindo Persada

Hidayat, K. A.T., Saleh, B. dan Hermansyah. 2017. Pengaruh Pupuk Organik


Limbah Kelapa Sawit dan Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan Bibit
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Pembibitan Utama. Akta
Agrosia. 20(1), 1-8

Hao X, F Godlinski and C Chang. 2008. Distribution of phosphorus forms in soil


following long-term continuous and discontinuous cattle manure
applications. So Science Society of America Journal 72, 90-97

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Jemrifs H. H. S., Djoko P., Abdul S. 2013. The Growth And Harvest Of Corn At
Various Of Providing Nitrogen Fertilizer On Regosol Dry Lands. Ilmu
Pertanian.16 (1), 77 – 89

Simatupang, D.V. 2010. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan,


Produksi Daun Segar, Dan Kandungan Minyak Atsiri Dari Dua Aksesi
Kemangi (Ocimum basilicum L.). Skripsi. Institut Pertanian Bogor
Soewandita, H. 2008. Studi kesuburan tanah dan analisis kesesuaian lahan untuk
komoditas tanaman perkebunan di Kabupaten Bengkalis. J. Sains dan
Teknol. Indones. 10(2): 128-133.
Sukisno, K. S. Hindarto, Hasanudin. dan A. H. Wicaksono. 2011. Pemetaan
Potensi dan Status Kerusakan Tanah untuk Mendukung Produktivitas
Biomassa di Kabupaten Lebong. Prosiding Seminar Nasional Budidaya
Pertanian Urgensi dan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan
Pertanian
Triyono.A.,Purwanto.,Budiyono.,2013. Efisiensi penggunaan pupuk-N untuk
pengurangan kehilangan nitrat pada lahan pertanian. Prosiding Seminar
Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah:Dasar kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava


Media. Jogjakarta.

Rahmi, A. dan Biantary, M. P. Karakteristik Sifat Kimia Tanah Dan Status


Kesuburan Tanah Lahan Pekarangan Dan Lahan Usaha Tani Beberapa
Kampung Di Kabupaten Kutai Barat. ZIRAA’AH. 39 (1), 30-36

Simbolon, H. 1988. Kehilangan Hara Pada Tanah Miring Hutan Primer Di Taman
Nasional Dumoga - Bone, Sulawesi Utara. Berita Biologi. 3 (8), 413.

Subardja, D.S., Ritung, S., Anda, M., Sukarman., Suryani, E. dan Subandiono,
R.E. 2014. Petunjuk Teknis Klasifikasi Tanah Nasional. Bogor: Balai Besar
Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian

Syahputra, E., Fauzi. dan Razali. 2015. Karakteristik Sifat Kimia Sub Grup Tanah
Ultisol di Beberapa Wilayah Sumatera Utara. Jurnal Agroekoteknologi. 4.
(1) , 1796 – 1803

Anda mungkin juga menyukai