Anda di halaman 1dari 16

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Pembangunan industri-industri semakin berkembang pesat dan menjamur
baik industri makanan maupun minuman. Sehingga akan menimbulkan dampak
yang sangat besar terhadap lingkungan akibat adanya kegiatan pengolahan, baik
itu pencemaran udara, tanah, ataupun sungai. Saat ini para pelaku industri kadang
mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan berbagai jenis-
jenis limbah dan sampah yang dihasilkan pada industri tersebut. Limbah bagi
lingkungan hidup akan berdampak buruk bagi kesehatan maupun kelangsungan
kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat, limbah cair maupun limbah gas
yang di hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum
jika tidak diolah dengan baik.
Audit Lingkungan adalah suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi
secara sistematik, terdokumentasi, periodik dan obyektif tentang bagaimana suatu
kinerja organisasi sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan menfasilitasi
kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan
dan pengkajian pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan
perundang undangan tentang pengelolaan lingkungan. Dengan adanya audit
lingkungan ini diharapkan citra perusahaan akan baik.
Permasalahan lingkungan hidup telah menjadi bagian dalam kehidupan
manusia, bahkan saat ini masalah lingkungan telah menjadi isu global dan penting
untuk dibicarakan karena menyangkut kepentingan seluruh makhluk hidup. Pada
tahun 90-an muncullah kesadaran masyarakat akan perlunya suatu alat analisis
yang obyektif untuk menilai kinerja operasional perusahaan terhadap lingkungan.
Audit lingkungan merupakan alat untuk memverifikasi secara obyektif upaya
manajemen lingkungan dan dapat membantu mencari langkah-langkah perbaikan
untuk meningkatkan kinerja lingkungan, berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan. Audit lingkungan menjadi upaya proaktif perusahaan untuk
perlindungan lingkungan yang akan membantu meningkatkan kinerja operasional
perusahaan terhadap lingkungan, sehingga dapat meningkatkan citra positif
perusahaan. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan yang
melatarbelakangi Audit Lingkungan sebagai dasar evaluasi pada home industri
roti.

1. 2 Tujuan
Audit Lingkungan Tujuan audit lingkungan sangatlah luas tergantung pada
sudut pandang yang dilihat. Adapun tujuan dari kegiatan audit lingkungan pada
industri roti ini adalah untuk upaya peningkatan penataan usaha sesuai dengan
peraturan perundang-undngan lingkungan yang berlaku, upaya perbaikan
penggunaan sumber daya dan proses operasi melalui penghematan penggunaan
bahan, minimalisasi limbah dan identifikasi kemungkinan proses daur ulang,
sebagai bukti keabsahan perkiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang
tercantum dalam dokumen AMDAL.

1.3 Manfaat Pelaksanaan Audit Lingkungan


Ada beberapa manfaat dengan diadakannya audit lingkungan bagi industri
roti antara lain yaitu dapat mengidentifikasikan resiko lingkungan dan pengolahan
lingkungan; menghindari kerugian finansial seperti penutupan /pemberhentian
suatu usaha atau kegiatan atau pembatasan oleh pemerintah, atau publikasi yang
merugikan akibat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang tidak baik; dan
mengidentifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya konserfasi
energi, dan pengurangan, pemakaian ulang dan daur ulang limbah.

1.4 Tim Audit Lingkungan Hidup


Berikut merupakan pembagian tim audit lingkungan hidup di kelompok
kami:

AUDITOR PEMBAGIAN AUDIT


Renata, Vio, Devi Komponen Fisik, Lingkungan, Biologi

Gracia, Ummi, Cita Komponen Sosial Budaya, Profil Industri Dan


Ruang Lingkup
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil dan Lokasi Industri


Roti Tsania merupakan hasil produk industri rumah tangga berupa roti
manis berbentuk lonjong yang dalamnya terdapat isian berupa pisang yang telah
digoreng. Berikut merupakan profil dan lokasi industri roti Tsania:
Nama Industri : Industri Roti “Tsania”
Jenis Industri : Industri Rumah Tangga
Nama Pemilik : Siti Juwariyah
Tahun Berdiri : 2014
Jumlah Pekerja: 4 orang
Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 47 RT 02 RW 10, Ajung Kulon, Jember
68175
Jam Kerja : 13.00 – 21.00 (proses produksi)
05.30 – 08.00 (proses pendistribusian)
Bahan Baku : Tepung terigu, gula, mentega kuning/putih, bekker bonus, ragi
instan, spoong, telur, garam, air es.
Sumber Air : Sumur
Tempat Pembuangan : Sungai Bedadung (limbah padat) dan saluran samping
rumah (limbah cair).
Berikut merupakan peta letak lokasi industri rumah tangga roti “Tsania” Jl.
M.H. Thamrin No. 47 RT 02 RW 10, Ajung Kulon, Jember

Gambar 1. Peta lokasi industri rumah tangga Roti Tsania


2.2 Dekripsi Kegiatan Industri
Mul

Pisang
Kulit
Pengupasan
pisang Terigu Karung
Minyak
Uap &
Penggorengan
& Gas Kulit telur,
asap Pencampuran
LPG plastik
Penirisan Minyak (Mixing) pembungkus
sisa bahan
Fermentasi I tambahan
Isian roti Gula, Garam, (30 menit)
Mentega, Air
Dingin, Pengempisan
emulsifier, baker CO2
bonus, ragi adonan
instan, telur
Penimbangan
Adonan W = 25gr

Pembentukan
dan pengisian
adonan

Penempatan Pada Loyang


yang Sudah diolesi mentega

Fermentasi II
(4 jam)

Pemanggangan di Oven Uap &


Gas LPG
Api sedang (15-20 menit)
asap

Roti

Pengemasan

Selesa
Pada proses pembuatan roti di industri rumah tangga “Roti Tsania”
terdapat dua macam proses, yaitu proses pembuatan adonan roti dan proses
pembuatan isi roti. Adapun alur pembuatan roti yaitu dimulai dengan
mencampurkan tepung terigu dengan bahan lainnya seperti gula, garam, mentega,
emulfisier, baker bonus, ragi instan, telur dan air dingin. Setelah adonan
tercampur rata dilakukan fermentasi selama 30 menit, yang kemudian diikuti
dengan pengempisan adonan. Kemudian adonan ditimbang dengan berat 25 gram
untuk setiap rotinya. Adonan tersebut lalu dibentuk dan diisi dengan isian roti
berupa pisang yang sudah digoreng sebelumnya. Adonan yang sudah terisi pisang
ditempatkan dan ditata pada loyang yang sudah diolesi mentega, kemudian
difermentasi kembali selama 4 jam sebelum nantinya dipanggang menggunakan
oven ber api sedang selama 15 – 20 menit. Dalam sehari, industri rumah tangga
“Roti Tsania” membutuhkan hingga 10 kg adonan untuk beberapa kali produksi.
Untuk isian roti yang berupa pisang, pisang yang digunakan yaitu jenis pisang
tanduk sebab untuk isian roti, pisang jenis ini tidak terasa ketir dimulut serta
ukurannya yang panjang dapat menghasilkan lebih banyak potongan untuk isisan
roti.
Pada proses pembuatan adonan roti, dari semua bahan yang digunakan di
masing – masing tahapan, terdapat satu bahan yang menghasilkan limbah yaitu
telur. Telur yang digunakan merupakan telur ayam, dan limbah yang terbuang dari
telur adalah cangkang telur. Cangkang telur yang dibuang bisa mencapai 20
cangkang telur dalam sehari karena dalam membuat satu adonan roti berbobot
satu kilogram membutuhkan 2 butir telur. Selain itu, dalam proses pembuatan
isian roti yang berupa pisang, dihasilkan limbah yaitu berupa kulit pisang.

2.3 Rona Lingkungan


2.3.1 Komponen Fisik
- Lahan
Pada industri rumah tangga Roti Tsania, terdapat komponen fisik berupa
lahan dimana lahan ini berada di samping rumah atau di samping industri rumah
tangga roti Tsania. Lahan tersebut menjadi sedikit kotor yang dikarenakan limbah
cair pada pembuatan roti Tsania dialirkan ke lahan samping rumah.

Gambar 2. Lahan sedikit kotor akibat aliran limbah cair


2.3.2 Komponen Lingkungan
Pada industri rumah tangga roti Tsania, terdapat komponen lingkungan
berupa air, udara dan geologis. Air yang digunakan untuk memproduksi roti pada
industri rumah tangga ini adalah air sumur serta terdapat saluran pembuangan
limbah cair yang menggunakan selokan samping rumah. Pada komponen udara
dibahas banyak curah hujan di lingkungan indutri rumah tangga Roti Tsania yaitu
150 𝑚𝑚2 dimana jumlah hari hujannya yaitu 89 hari. Jadi rata-rata curah hujan
yaitu 9,8 mm. Pada komponen geologis berdasarkan data dari BPS tahun 2018,
luas wilayah Desa Ajung Kabupaten Jember yaitu 8,01 km2 dan ketinggian
tempat diatas permukaan air laut 50 m.
2.3.3 Komponen Biologi
Komponen-komponen biologi yang berada di lingkungan indutri rumah
tangga meliputi biota air dan biota darat berupa flora dan fauna. Yang termasuk
dalam biota air yakni lumut (Bryophyta), kecebong (Larvae) dan ikan wader
(Barbodes binotatus). Sedangkan yang termasuk biota darat berupa flora yakni
pohon papaya (Carica papaya), pohon mangga (Mangifera indica), seledri
(Apium graveolens), dan jeruk purut (Citrus hystrix), berupa fauna yakni ayam
(Gallus), kucing (Felis catus), lalat (Diptera), cicak (Draco), dan semut
(Formicidae).
2.3.4 Komponen Buatan Manusia
Berikut merupakan beberapa komponen buatan manusia yang terlibat
dalam industri rumah tangga Roti Tsania:
- Ekonomi
Industri roti manis dapat meningkatkan ekonomi beberapa masyarakat karena
karyawan yang kerja diindustri ini adalah masyarakat sekitar dan beberapa
masyarakat yang mengambil pasokan roti dari roti tsania untuk dijual kembali
- Infrastruktur
Infrastruktur yang ada di sekitar industri rumah tangga roti Tsania yaitu berupa
jalan raya yang beraspal.
- Sistem Komunikasi
Berikut merupakan jumlah pengguna dan bukan pengguna sistem komunikasi
yang berada di kawasan industri rumah tangga roti Tsania yaitu di Ajung, Jember:

 Pengguna akses internet 505 orang dari total 3.555 orang


 Pengguna telefon kabel 15 orang dari total 3.555 orang
 Pengguna telefon selular 2032 dari total 3.555 orang
 Tidak punya telefon 1351 dari total 3.555 orang

Berikut merupakan aktivitas di lokasi industri rumah tangga roti Tsania


sekitar sekolah dan jalan raya:

Gambar 3. Sekolah
Gambar 4. Jalan Raya

2.3.5 Komponen Sosekbud (Sosial, Ekonomi, Budaya)


Sosial ekonomi yang terdapat pada desa Ajung, Jember menurut BPS
sebagai berikut:

Berikut merupakan diagram luas wilayah Kecamatan Ajung, Jember:


Batasan-batasan lokasi industri rumah tangga Roti Tsania di desa Ajung,
Jember adalah sebagai berikut:
- Sebelah timur: Sekolah Dasar Negeri 1 Ajung

Gambar 6. SDN 1 Ajung


- Sebelah Barat: Paud Cendrawasih dan Jember Sport Garden

Gambar 7. Paud Cendrawasih

Gambar 8. Jember Sport Garden


- Sebelah Selatan: Aliran sunga Bedadung
Gambar 9. Sungai Bedadung
- Sebelah utara: Sawah

Gambar 10. Sawah

2.4 Identifikasi Dampak Kegiatan


Berikut merupakan identifikasi dampak dari adanya kegiatan pembuatan
roti Tsania:

Komponen Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Lingkungan 1 2 3 4 5 6
Komponen fisik kimia 1. Pengupasan
2. Penggorengan
- Penurunan √ √ √
3. Penirisan
kualitas tanah
4. Pencampuran
- Penurunan √ bahan
kualitas air 5. Pemanggangan
Komponen biologi 6. Pengemasan
- Flora darat √
- Fauna darat √ √
- Flora air √ √
- Fauna air
Komponen Sosekbud
- Ekonomi

2.5 Form Penilaian Dampak


DAFTAR FORM PERIKSA AUDIT INDUSTRI RUMAH TANGGA ROTI
TSANIA
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Industri :
Jenis Industri :
Tahun Berdiri :
Pemilik :
Jumlah Pekerja :
Bahan Baku :
Kapasitas Bahan Baku :
Perhari
Jenis Produk :

PROFIL TIM AUDIT


Ketua Tim :
Auditor Fisik Kimia :
(Limbah)
Auditor Sosekbud dan kesling
Auditor K3 :
No Hp :

CHECK LIST DATA INDUSTRI TAHU SADAMA


Penilaian inspeksi menggunakan penilaian interval, dengan kategori sebagai
berikut
Kategori Singkatan Point penilaian Interval Nilai
Sangat Baik SB 5 81-100
Baik B 4 61-80
Sedang S 3 41-60
Buruk BU 2 21-40
Sangat Buruk SBU 1 0-20
Kriteria Penilaian
SB : Industri sangat layak
B : Kandungan tidak berpengaruh terhadap lingkungan dan sedikit
menyebabkan pencemaran
S : Kandungan sedikit berpengaruh terhadap lingkungan dan sedikit
menyebabkan pencemaran
BU : Kandungan berpengaruh terhadap lingkungan dan menyebabkan
pencemaran
SBU : Kandungan sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan menyebabkan
banyak pencemaran
1. Perizinan
No Perizinan/Persetujuan/Rekomendasi Ada Tidak Nilai Keterangan
1 Izin Usaha
2 Izin HO
3 IMB
4 Izin Lingkungan
Penilaian
SB : Apabila perizinan ada dan diterapkan dengan baik semua syarat yang
tercantum dalam perizinan tersebut.
B : Apabila perizinan ada dan diterapkan syarat yang tercantum dalam syarat
perizinan namun ada beberapa yang tidak dilakukan.
S : Apabila perizinan ada namun setengah atau banyak syarat yang tercantum
tidak dilaksanakan.
BU : Apabila perizinan ada namun tidak ada syarat yang tercantum dalam
perizinan dilakukan sama sekali.
SBU : Apabila perizinan tidak ada dan tidak melakukan tindakan tindakan
yang baik untuk menggurus surat perizinan,

Komponen Fisika, Biologi, Kimia, dan Geografi (penilaian 1–5)


No Indikator/Kriteria Ya Tidak Nilai Keterangan
Pengaruh Kimia Bahan
Kandungan bahan kimia dari limbah
1
cair berpengaruh terhadap ligkungan
Asap yang dihasilkan oleh pembakaran
2
kayu
Penilaian
Pengaruh Fisika
1 Bau dari limbah cair
Asap pembakaran menganggu
2
pernapasan
Penumpukan Limbah padat (Kulit ari,
3
ampas tahu, arang, abu)
Pengaruh limbah cair terhadap warna
4
sungai
Penilaian
Pengaruh Biologi
Hewan ternak maupun nonternak
1.
disekitar industry
2 Kotoran organic/anorganik
Penilaian
Pengaruh Geografi
1 Tumpukan sampah
2 Genangan limbah
Penilaian
TOTAL PENILAIAN SEMUA KRITERIA
Kriteria penilaian :
SB : Kandungan sangat tidak berpengaruh terhadap lingkungan dan tidak
menyebabkan pencemaran
B : Kandungan tidak berpengaruh terhadap lingkungan dan sedikit
menyebabkan pencemaran
S : Kandungan sedikit berpengaruh terhadap lingkungan dan sedikit
menyebabkan pencemaran
BU : Kandungan berpengaruh terhadap lingkungan dan menyebabkan
pencemaran
SBU : Kandungan sangat berpengaruh terhadap lingkungan dan menyebabkan
banyak pencemaran
Jenis Limbah
No Jenis Limbah Ya Tidak Nilai Keterangan
1 Limbah Cair
2 Limbah Padat
3 Limbah Gas
Penilaian
Keterangan:
SB : Limbah masih sesuai dengan standart baku mutu yang ada dan dikelola
dengan baik atau tidak ada limbah
B : Limbah masih sesuai dengan standart baku mutu yang ada dan kurang
terkelola dengan baik
S : Limbah masih sesuai dengan baku mutu yang ada dan hanya sebagian
yang dikelola
B : Limbah melebihi standar baku mutu dan hanya sebagian yang dikelola
SBU : Limbah melebihi standar baku mutu yang ada dan tidak dikelola

Indikator / Kriteria Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum dan Kesling


No Indikator/Kriteria Ya Tidak Nilai Ket
Ekonomi
1 Meningkatkan pendapatan industri
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2
industi
Penilaian
Sosial
1 Meningkatkan lapangan kerja
Pemberian santunan masyarakat sekitar
2
industry
3 Pembinaan kreatifitas untuk masyarakat
Penilaian
Budaya
1. Budaya berwirausaha
2 Produk khas daerah
Penilaian
Hukum
1 Penggunaan standar keamanan produk
2 Legalitas pendirian usaha
Penilaian
Lingkungan Masyarakat
1 Penanganan Limbah indutri
Kontribusi terhadap pembangunan
2
daerah
Penilaian
Keadaan Kesehatan Dan Lingkungan Masyarakat
1 Gangguan kesehatan masyarakat
2 Pencemaran lingkungan
Penilaian
TOTAL PENILAIAN SEMUA KRITERIA
Keterangan:
SB : Sangat berpengaruh terhadap aspek ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan
lingkungan masyarakat.
B : Berpengaruh terhadap aspek ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan
lingkungan masyarakat.
S : Sedikit berpengaruh terhadap aspek ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan
lingkungan masyarakat.
BU : Tidak berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan
lingkungan masyarakat.
SBU : Tidak berpengaruh dan menganggu terhadap aspek ekonomi, sosial,
budaya, hukum, dan lingkungan masyarakat.

Akses Masuk Menuju Tempat Industri


No Indikator/Kriteria Ya Tidak Nilai Keterangan
Memiliki akses masuk dan keluar yang
1
lebar
2 Petunjuk arah dan memudahkan pekerja
4 Jalur evakuasi darurat
Penilaian
Keterangan
SB : Terdapat akses sesuai standart mudah dilihat dan dilalui
B : Terdapat akses kurang sesuai standart mudah dilihat dan dilalui
S : Terdapat akses kurang sesuai standart tidak mudah dilihat dan dilalui
BU : Terdapat akses tidak sesuai standart tidak mudah dilihat dan dilalui
SBU : Tidak terdapat akses sesuai standart tidak mudah dilihat dan dilalui

Anda mungkin juga menyukai