Anda di halaman 1dari 110

CV. Waicitrya Kumara Bab IV.

Rencana Kegiatan

BAB IV
RENCANA KEGIATAN
4.1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun ANDAL
4.1.1. Identitas Pemrakarsa
Sebagai pemrakarsa kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. adalah :
Nama : PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Alamat : Jl. Raya Surabaya-Mojokerto Km. 44 Desa Kramat
Temenggung, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur, telp. (0321)388251, (0356)361615.
Penanggung jawab adalah :
Nama : Ir. Tjatur Prasetya, MBA.
Jabatan : Manajer Environmental Protection Department (EPD)
4.1.2. Identitas Penyusun ANDAL
Sebagai penyusun studi AMDAL kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk adalah :
Nama : CV. Waicitrya Kumara,
Alamat : Jl. Suko Semolo VIII/E-2, Semolowaru Indah telp. 5939177,
5931562, 5993203 ; Fax. 5931562 Surabaya.
Penanggung jawab Institusi penyusun studi AMDAL, adalah :
Nama : Ir. Heru Tri Budicahyono.
Jabatan : Direktur
Sedangkan Tim penyusun studi AMDAL terdiri dari tenaga ahli sesuai
dengan bidang kajian masing-masing, yaitu sebagai berikut :
1. Ketua Tim / Bidang T. Sipil : Ir. Dunat Indratmo, MT. (AMDAL A,B)
dan T. Lingkungan
2. Bidang Fisik-Kimia : Ir. Syamsudin Affandi, M.Sc.(AMDAL A.B)
3. Bidang Kimia Industri : Ir. Musfil, A.S. M.Eng. Sc.
4. Bidang Hidrologi&Transport. : Indrawan Giri Negoro, Amd, ST.
5. Bidang Biologi : Endry N. P., S.Si, M.Si. (AMDAL A)
6. Bidang Pengolahan Limbah : Anita Sri Indrawanti, ST.
7. Ahli Sosial Ekonomi Budaya : Dra. Setyasih Mulyandari. (AMDAL A)
dan Kesehatan Masyarakat.

ANDAL IV-1
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab IV. Rencana Kegiatan

4.2. Tujuan Rencana Kegiatan


Tujuan rencana kegiatan pengembangan unit produksi dan unit
penunjang pabrik, adalah menambah jenis produksi kertas dan lain
sebagainya dari yang sudah ada, meningkatkan kapasitas produksi, dan
meningkatkan kualitas pengelolaan limbah (terutama limbah padat sludge),
dalam rangka memenuhi kebutuhan produsen dan konsumen dalam
melangsungkan perdagangan dibidang industri kertas, baik dalam skala
regional, nasional maupun internasional.
Disamping itu, turut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan
wilayah Propinsi Jawa Timur yang berwawasan lingkungan.

4.3. Kegunaan dan Keperluan Rencana Kegiatan


4.3.1. Penentuan Batas Lahan
Lokasi rencana pembangunan unit PM-12 dan unit Deinking berada di
dalam area kawasan unit-unit kegiatan yang telah ada dan beroperasi serta
tidak berbatasan langsung dengan permukiman maupun dengan lahan milik
penduduk. Unit PM-12 menenmpati lahan baru di dekat unit PM-10 seluas ±
2.000 m2 (40 m x 50 m), dan unit Deinking direncanakan menempati lokasi
unit Pallet plant lama (saat studi AMDAL ini dilakukan masih beroperasi),
seluas ± 7.425 m2 (135 m x 55 m).
Unit Incinerator direncanakan menempati lahan seluas ± 2.625 m2 (75 m x
35 m), milik PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk yang sudah berpagar, dan
letaknya berbatasan dengan permukiman penduduk di Dusun Pajaran
selatan Desa Mlirip Rowo (di sebelah selatan), serta dibatasi Kanal
Mangetan di sebelah utaranya.
Lokasi rencana pembangunan unit Pallet Plant berada di areal kosong
seluas ± 8 ha (berdekatan dengan Shoping Bag) milik PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk yang sudah berpagar, dan berbatasan dengan permukiman
penduduk di Dusun Jabon Desa Mlirip Rowo (di sebelah timur), serta di
sebelah barat berbatasan dengan jalan Raya Surabaya-Mojokerto
(selengkapnya seperti terlihat pada Gambar 2.2).

ANDAL IV-2
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab IV. Rencana Kegiatan

4.3.2. Hubungan Antara Lokasi Kegiatan dan Sumber Daya yang ada
Sumber daya yang ada di dekat lokasi pabrik, adalah sumber daya air
permukaan di badan air Kali Porong, badan air Kanal Porong dan badan air
Kanal Mangetan (Gambar 2.1). Kali Porong merupakan salah satu sungai
disamping Kali Surabaya, yang keduanya merupakan sungai percabangan
dari Kali Brantas di Dam Rolak Songo. Sedangkan Kanal Mangetan dan
Kanal Porong merupakan saluran induk (Main Canal) untuk irigasi, airnya
diambilkan dari kali Porong (di Dam Mlirip) dan dipergunakan untuk mengairi
sawah irigasi teknis di kabupaten Sidoarjo seluas ± 23.621 ha (rata-rata air
yang diperlukan : 40 % x 23.621 ha x 3 lt/dt/ha = 28.345 lt/dt = 28,345 m 3/dt).
Sedangkan areal sawah yang diairi dari Kanal Mangetan adalah sebagian
dari seluas ± 23.621 ha tersebut, yaitu seluas ± 12.419 ha dengan kebutuhan
debit air rata-rata dari Kanal Mangetan sejumlah : 40 % x 12.419 ha x 3
lt/dt/ha = 14.903 lt/dt (14,903 m3/dt)
Operasional pabrik di lingkungan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk,
air baku untuk proses produksi diambilkan dari Kanal Mangetan. Dengan
adanya rencana pengembangan kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk,
diperlukan air baku untuk proses produksi hingga 0,86 m3/dt atau 3.096
m3/hari, yang seluruhnya diambilkan dari Kanal mangetan. Debit air di Kanal
Mangetan terbesar yang pernah terjadi selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir, adalah 33,47 m3/dt terjadi dalam bulan Pebruari 2000, dan terkecil
4,18 m3/dt terjadi dalam bulan Oktober 2002. Sedangkan kondisi dimensi
saluran Kanal Mangetan yang ada, mampu menampung debit air sampai 35
m3/dt. Dengan demikian, penggunaan sebagaian air di Kanal mangetan
untuk menunjang kegiatan operasional PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk,
berkaitan dengan penggunaan air di Kanal Mangetan untuk keperluan
mengairi sawah dan lain sebagainya.
Sedangkan data debit air minimum dan maksimum bulanan yang pernah
terjadi di Kanal Mangetan (KM), Kanal Porong (KP) dan Kali Porong (KLP)
dari tahun 2000 s/d tahun 2004, seperti terlihat pada Tabel 4.1. berikut.

ANDAL IV-3
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab IV. Rencana Kegiatan

Tabel 4.1. Debit Kanal Mangetan, Kanal Porong dan kali Porong Tahun 2000 s/d 2004 (m3/dt)
B u l a n
Tahun
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
Min 15,24 21,53 8,42 8,15 14,88 21,51 17,53 11,61 11,55 11,55 15,40 18,59
KM
Max 22,13 33,47 28,88 14,88 22,84 22,84 21,61 22,40 21,02 15,81 19,25 22,31
Min 15,58 20,77 16,99 16,99 21,70 20,15 16,43 14,16 15,00 14,53 16,99 20,34
2000 KP
Max 23,73 22,64 22,64 21,70 22,33 22,33 20,15 22,40 16,99 17,46 21,23 24,41
Min 6,05 4,07 4,08 2,92 2,92 3,11 4,08 4,08 2,92 2,92 2,92 2,92
KLP
Max 6,05 6,76 6,47 6,05 3,11 4,08 4,08 4,08 4,08 2,92 2,92 4,71
Min 15,40 19,03 11,23 11,40 19,03 21,02 21,02 9,01 12,06 9,26 13,62 14,53
KM
Max 25,13 19,03 19,03 15.40 21,79 21,02 21,02 21,02 15,40 17,33 19,25 21,79
Min 13,96 13,96 11,32 16,99 19,18 20,15 20,15 6,80 9,66 9,66 11,28 15,53
2001 KP
Max 24,41 22,33 22,33 21,23 21,23 20,15 20,15 21,02 12,74 12,74 17,46 20.15
Min 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 1,90 2,39 2,39 1,53 2,39
KLP
Max 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 2,39 2,39 2,39 2,39
Min 14,36 14,36 18,16 18,16 16,35 7,15 8,07 9,99 8,97 4,18 6,66 10,47
KM
Max 21,79 21,79 21,79 18,16 18,16 17,52 13,62 13,88 13,62 8,04 19,69 18,73
Min 15,81 10,54 18,44 18,44 18,44 6,19 8,37 9,54 5,19 3,24 7,39 10,77
2002 KP
Max 20,77 20,77 18,44 18,44 18,44 18,44 13,33 13,58 12,79 7,51 16,45 19,54
Min 2,39 2,39 2,39 2,39 3.03 1,83 1,83 1,44 1,44 0,81 1,83 1,32
KLP
Max 2,39 2,39 2,39 2,39 3.03 3.03 3.03 2,39 2,83 1,44 2,39 2,39
Min 7,53 11,16 7,88 11,16 7,44 7,15 7,15 6,24 6,28 5,44 6,00 13,02
KM
Max 24,98 28,61 22,58 23,63 18,59 21,02 17,29 9,99 7,15 12,06 11,66 21,02
Min 11,00 10,55 5,82 13,56 8,14 7,52 6,16 5,05 5,05 5,05 6,00 12,21
2003 KP
Max 23,35 22,02 22,31 23,29 20,45 20,15 15,74 9,94 6,14 12,77 9,94 22,67
Min 2,39 2,39 2,39 2,39 2,39 1,44 1,03 - 1,03 1,03 1,44 3,03
KLP
Max 2,39 2,39 4,08 4,08 4,08 3,03 3,03 - 1,03 1,89 1,90 3,03
Min 14,88 13,22 10,62 15,99 15,75 9,93 10,89 6,60 8,82 5,25 7,20 12,92
KM
Max 21,02 28,03 18,59 23,90 23,90 27,00 23,97 19,18 19,98 10,11 19,68 28,33
Min 11,64 11,64 10,85 11,97 11,95 6,66 10,97 5,52 6,28 4,10 5,96 12,97
2004 KP
Max 22,67 22,38 18,99 21,78 23,68 26,92 23,61 13,32 14,25 11,11 19,18 26,56
Min 3,03 3,03 3,03 3,03 1,44 1,44 1,80 1,80 1,83 1,80 - -
KLP
Max 3,03 3,03 3,03 3,03 1,44 1,83 1,83 1,83 1,83 2,39 - -
Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo, 2004.
Keterangan : KM = Kanal Mangetan ; KP = Kanal Porong ; KLP = Kali Porong

ANDAL IV-4
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab IV. Rencana Kegiatan

4.3.3. Komponen Kegiatan yang Direncanakan


 Tahap Pra Konstruksi
a) Sosialisasi
Sosialisasi disini merupakan kegiatan dalam rangka penjaringan aspirasi
dan keikutsertaan masyarakat dalam proses penyusunan AMDAL,
dilaksanakan berupa konsultasi publik ditingkat Desa/kecamatan, dan diskusi
dengan tokoh masyarakat, tokoh LSM, Instansi dinas terkait, Tripika dan
warga masyarakat desa Kramat Temenggung, desa Sebani dan desa Mlirip
Rowo yang terkena dampak, serta pemasangan poster/leaflet dilokasi
kegiatan, maupun pengumuman melalui media cetak (koran). Kegiatan
sosialisasi ini dimungkinkan akan menimbulkan dampak, berupa persepsi
yang disertai harapan bagi masyarakat (persepsi masyarakat), disamping
juga berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat dan gangguan
terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas).

b) Perijinan
Perijinan merupakan kegiatan proses administrasi untuk mengawali
kegiatan fisik termasuk kegiatan operasional, yaitu bagi rencana kegiatan
Pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak Kali Brangkal.

Kegiatan perijinan ini dapat menimbulkan dampak, berupa perubahan


rencana tata guna lahan dan tata ruang.

 Tahap Konstruksi
Kegiatan pada tahap konstruksi, yang berpotensi menimbulkan dampak,
meliputi: Tahap konstruksi berupa Pembangunan Prasarana Pengendalian
Daya Rusak Kali Brangkal terdiri dari beberapa komponen kegiatan sebagai
berikut :
a) Mobilisasi tenaga kerja
Kegiatan ini adalah rekrutmen tenaga kerja yang diperlukan untuk
pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak Kali Brangkal.

Kegiatan mobilisasi tenaga kerja ini dapat menimbulkan dampak, berupa


adanya kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, peningkatan jasa informal
(seperti tempat kost, sewa rumah tinggal, warung makan, bengkel dan lain

ANDAL IV-5
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab IV. Rencana Kegiatan

sebagainya), peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar lokasi


kegiatan, walaupun dimungkinkan juga akan berdampak berupa keresahan
masyarakat.

b) Mobilisasi peralatan
Kegiatan mobilisasi peralatan ini dapat menimbulkan dampak, berupa
penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan kesehatan
masyarakat, peningkatan kepadatan lalu-lintas (terutama di sekitar lokasi
kegiatan), peningkatan kerusakan jalan dan peningkatan intensitas
kecelakaan lalu-lintas.

c) Pengadaan material
Kegiatan ini merupakan pengangkutan dan pengadaan material/bahan
bangunan yang diperlukan untuk membangun Prasarana Pengendalian Daya
Rusak Kali Brangkal.

Kegiatan pengadaan material ini dapat menimbulkan dampak, berupa


penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan kesehatan
masyarakat, peningkatan kepadatan lalu-lintas (terutama di sekitar lokasi
kegiatan), peningkatan kerusakan jalan dan peningkatan intensitas
kecelakaan lalu-lintas.

d) Pembangunan struktur bangunan


Kegiatan ini adalah pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak
Kali Brangkal yang dilaksanakan oleh beberapa Kontraktor.

Kegiatan pembangunan struktur bangunan ini dapat menimbulkan


dampak, berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan,
penurunan kesehatan masyarakat dan peningkatan material buangan padat.

 Tahap Pasca Konstruksi


a) Demobilisasi peralatan
Kegiatan ini adalah penarikan atau pengembalian alat berat
yang telah selesai dipergunakan untuk membangun Prasarana
Pengendalian Daya Rusak Kali Brangkal.

ANDAL IV-6
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab IV. Rencana Kegiatan

Kegiatan demobilisasi peralatan ini dapat menimbulkan


dampak, berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan,
penurunan kesehatan masyarakat, peningkatan kepadatan lalu-lintas
(terutama di sekitar lokasi kegiatan), peningkatan kerusakan jalan dan
peningkatan intensitas kecelakaan lalu-lintas.

b) Demobilisasi tenaga kerja


Kegiatan ini adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap
tenaga kerja terampil (skilled labour) tenaga kerja terampil (skilled
labour) yang telah selesai turut serta membangun Prasarana
Pengendalian Daya Rusak Kali Brangkal.

ANDAL IV-7
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

BAB V
RONA LINGKUNGAN AWAL

Rona lingkungan hidup awal merupakan gambaran keadaan


lingkungan di lokasi kegiatan dan di daerah sekitarnya, sebelum ada
pengembangnan kegiatan. Rona lingkungan hidup merupakan data basis,
yang akan dipergunakan untuk memprakirakan keadaan lingkungan di masa
depan dengan metode “tanpa dan dengan proyek pengembangan”.
Rona lingkungan hidup awal disusun berdasarkan data primer yang
diperoleh saat studi lapangan (pengambilan sampel), ditambah data
sekunder dari institusi terkait dan pemerintah daerah setempat. Penentuan
komponen rona lingkungan hidup dilakukan berdasarkan deskripsi proyek,
keahlian anggota tim, proses pelingkupan, pedoman atau peraturan
perundangan yang berlaku serta pustaka.
5.1. Fisik Kimia
Parameter lingkungan fisik kimia yang dijelaskan dalam studi ini
adalah iklim, kualitas udara dan kebisingan, kualitas air, hidrologi.
5.1.1. Iklim
Tipe iklim di wilayah studi sama dengan iklim umumnya Kota
Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, yaitu iklim tropik yang ditandai dengan
suhu dan curah hujan yang cukup tinggi. Data iklim diambil dari hasil
pemantauan stasiun cuaca Perak I yang terletak di Jl. Tanjung Sadari
Surabaya
a. Curah Hujan
Musim penghujan berlangsung pada bulan April s/d September,
banyaknya curah hujan rata-rata 3000 mm/ tahun. Berdasarkan Schmidt dan
Ferguson, iklim di wilayah studi termasuk tropik basah (Tipe B) dengan curah
hujan > 100 mm/tahun. Berdasarkan data tahun 1998 – 2003, diperoleh
curah hujan rata-rata tertinggi pada bulan Januari dengan 360,5 mm,
sedangkan rata-rata terendah terjadi pada bulan Agustus dengan 2,75 mm.
Data lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.1. berikut.

ANDAL V-1
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Tabel 5.1. Curah Hujan dan Hari Hujan.


Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm)
Bulan
1998 1999 2000 2001 2002 2003 1998 1999 2000 2001 2002 2003
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Januari 21 28 28 24 22 21 116 607 474 245 509 330
Februari 21 23 20 19 15 21 412 178 268 354 217 416
Maret 25 24 28 26 14 15 160 374 191 316 248 239
April 21 21 18 15 11 3 215 239 132 243 182 84
Mei 14 12 14 7 3 6 200 58 143 53 78 105
Juni 17 2 9 11 0 4 116 0 90 89 0 26
Juli 18 6 2 11 0 0 155 47 19 152 0 0
Agustus 7 0 2 0 0 0 9 0 2 0 0 0
September 6 0 0 0 0 0 38 0 0 0 0 0
Oktober 19 18 17 18 0 4 184 82 164 163 0 46
Nopember 21 22 24 21 5 10 263 160 94 223 46 180
Desember 23 25 15 24 13 10 414 322 147 339 303 169
Sumber : Stasiun Meteorologi Perak I, 2003
b. Kelembaban, Tekanan Udara dan Temperatur
Kelembaban udara rata-rata tertinggi mencapai 98 % sedangkan yang
terendah mencapai 23 %. Tekanan udara rata-rata tertinggi 1017.0 Mbs dan
terendah 1003.9 Mbs. Temperatur tertinggi mencapai 37.8 oC yang terjadi
pada bulan September dan terendah 20.0 oC yang terjadi pada bulan Juli.
Data Kelembaban, tekanan udara dan temperatur selengkapnya seperti
terlihat pada Tabel 5.2. berikut
Tabel 5.2. Kelembaban, Tekanan dan Temperatur Udara.

Kelembaban Tekanan Udara Temperatur


Bulan % Mbs ºC
Max Min Max Min Max Min
1 2 3 4 5 6 7
Januari 98 53 1015.0 1005.6 34.4 20.0
Februari 98 48 1015.8 1007.0 33.2 23.7
Maret 98 44 1013.9 1005.1 34.6 23.2
April 97 45 1013.4 1004.5 35.2 24.0
Mei 98 43 1014.9 1003.9 34.8 24.0
Juni 97 37 1014.5 1006.0 34.4 22.0
Juli 94 37 1016.2 1008.2 33.8 21.0
Agustus 93 34 1015.6 1008.0 33.8 20.4
September 93 32 1017.0 1008.4 33.8 23.1
Oktober 93 23 1014.8 1006.8 37.8 22.8
Nopember 93 31 1016.1 1005.7 37.4 24.6
Desember 97 41 1016.8 1005.2 36.8 23.9
Sumber : Stasiun Meteorologi Perak I, 2003
c. Kecepatan dan Arah Angin

ANDAL V-2
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Kecepatan angin yang berhembus mencapai angka rata-rata 6,36 m/dt,


dan frekuensi angin kategori ” calm ” adalah 3,94 %, seperti terlihat pada
Wind Rose (Gambar 5.1.) Arah angin berubah menurut musim, dimana
angin mengarah ke timur pada bulan Nopember hingga Maret, dan
mengarah ke barat pada bulan April hingga Oktober atau pada musim
kemarau. Data arah dan kecepatan angin selengkapnya seperti terlihat pada
Tabel 5.3 berikut.
Tabel 5.3. Frekuensi Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata.
Arah Angin K e c e p a t a n A n g i n (m/dt)
(Datang dari) 0,5-2,1 2,1-3,6 3,6-5,7 5,7-8.8 8,8-11,1 >= 11,1 Total
348,75-11,25 29 153 163 97 2 39 483
11,25-33,75 15 111 119 73 3 21 342
33,75-56,25 11 77 88 66 4 17 263
56,25-78,75 8 48 62 116 34 12 280
78,75-101,25 28 121 246 296 51 106 848
101,25-123,75 22 115 304 269 21 68 799
123,75-146,25 26 129 230 104 0 57 546
146,25-168,75 31 87 126 76 4 23 347
168,75-191,25 22 105 98 98 12 22 357
191,25-213,75 20 60 97 124 10 44 355
213,75-236,25 26 85 152 218 35 35 551
236,25-258,75 35 127 146 123 19 30 480
258,75-281,25 27 201 228 190 32 39 717
281,25-303,75 19 152 214 148 23 47 603
303,75-326,25 12 145 225 202 9 61 654
326,25-348,75 6 94 159 152 3 34 448
337 1.810 2.657 2.352 262 655 8.404
Sumber : Stasiun Meteorologi Perak I, 2003.
Sesuai dengan data pada Tabel 5.3 tersebut diatas dan pada wind rose
(Gambar 5.1), maka arah angin yang paling dominan adalah yang berasal
dari arah timur (azimut 78,75o - 101,25o), dengan frekuensi kejadian
terbanyak pada kecepatan angin 5,7 m/dt - 8,8 m/dt dan 3,6 m/dt-5,7 m/dt.
Arah dominan yang kedua adalah dari arah tenggara (azimut 101,25 o -
123,75o), dengan frekuensi kejadian terbanyak pada kecepatan angin 3,6
m/dt - 5,7 m/dt dan 5,7 m/dt - 8,8 m/dt. Sedangkan arah dominan yang ketiga
adalah dari arah timur (azimut 258,75 o - 281,25o) dengan frekuensi kejadian
terbanyak pada kecepatan angin 3,6 m/dt - 5,7 m/ dt ; 2,1 m/dt - 3,6 m/dt dan
5,7 m/dt-8,8 m/dt.

ANDAL V-3
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Gambar 5.1. Wind Rose

ANDAL V-4
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

5.1.2. Kualitas Udara dan Kebisingan


Kualitas Udara

Kualitas udara ambien di lokasi studi, berdasarkan data monitoring 02


Juli 2004 di Dusun Kanigoro dan Sebani (sumber : Balai Hiperkes dan
Keselamatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur), masih
dibawah Baku Mutu Lingkungan (BML) sesuai dalam Peraturan Pemerintah
NO. 41 Tahun 1999, seperti terlihat pada Tabel 5.4. berikut.

Tabel 5.4. Data Monitoring Parameter Udara Ambien di Lokasi


Kegiatan.
KADAR TERUKUR PP NO.41
NO. PARAMETER SATUAN
Ds.KANIGORO Ds.SEBANI TH. 1999
1. NO2 mg/m3 26,198 67,893 400
3
2. SO2 mg/m 44,209 53,921 900
3. Debu mg/m3 109,172 204,698 230
4. PM10 mg/m3 43,884 59,812 150
5. PM2,5 mg/m3 54,354 28,165 65
6. Debu jatuh T/Km2/Bln 2,629 3,037 10
Sumber : Hiperkes Disnaker Prop Jatim, Juli 2004.
Sedangkan hasil sampling dan analisa terhadap parameter kualitas
udara ambien di lokasi studi, pada 18 Desember 2004 kerja sama Tim Studi
AMDAL dengan Balai Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes)
Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur, seperti terlihat pada Tabel 5.5
berikut.
Tabel 5.5. Hasil Sampling dan Analisis Parameter Kualitas Udara
Ambien.
Parameter Satuan SUB-1 SUB-2 SUB-3 SUB-4 BM
CO ppm 0,0164 2,3673 1,0127 1,8529 20
NO2 ppm 0,0388 0,0360 0,0278 0,0298 0,05
SO2 ppm 0,0073 0,0096 0,0013 0,0245 0,1
Debu mg/m3 0,0706 0,1071 0,1340 0,2081 -
Cl2 ppm 0,4287 - - - -
Sumber : Hiperkes Disnaker Prop Jatim, Desember 2004.
Catatan : BM = Baku Mutu sesuai SK Gub. KDH Tk. I Jatim No.129
Tahun 1996.

ANDAL V-5
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

 Titik SUB-1 adalah lokasi sampling udara di Dusun Kanigoro dekat


dengan Unit Chemical Plant, sesuai dengan arah datangnya angin.
Khusus di titik sampling ini, juga dilakukan sampling terhadap gas klorin
(Cl2) untuk mendeteksi bau yang timbul.
 Titik SUB-2 adalah lokasi sampling udara pada lokasi rencana Pallet
Plant, di Dusun Jabon. Titik sampling ini di dekat pagar yang berdekatan
dengan permukiman penduduk, dengan maksud sekaligus mengetahui
kualitas udara di permukiman tersebut.
 Titik SUB-3 adalah lokasi sampling udara di sekitar lokasi landfill Desa
Kedung Bocok, pada posisi up wind dari arah datangnya angin.
 Titik SUB-4 adalah lokasi sampling udara di sekitar lokasi landfill Desa
Kedung Bocok, pada posisi down wind dari arah datangnya angin.
Sampling di lokasi titik SUB-3 dan titik SUB-4 ini dimaksudkan, untuk
mendeteksi seberapa dampak adanya landfill terhadap kualitas udara di
sekitarnya.
Konsentrasi parameter kualitas udara secara keseluruhannya masih dibawah
baku mutu, sehingga rona lingkungan kualitas udara saat ini belum
mengkhawatirkan terjadinya penurunan kualitas udara yang berarti.
Walaupun demikian, perlu dicermati hasil sampling di titik down wind landfill
(titik SUB-4), ternyata lebih tinggi dari hasil sampling di titik up wind landfill
(titik SUB-3). Terutama parameter CO, ada peningkatan sebesar 0,8402
ppm dari 1,0127 ppm. Sedangkan parameter NO2 meningkat sebesar 0,0020
ppm dari 0,0278 ppm, SO2 meningkat sebesar 0,0232 ppm dari 0,0013 ppm,
parameter debu meningkat sebesar 0,0741 mg/m3 dari 0,1340 mg/m3. Hal
ini dimungkinkan, adanya evaporasi material yang ada di areal landfill dan
partikel debu yang terbawa oleh angin.
Lokasi sampling udara seperti terlihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2,
dan data hasil sampling selengkapnya seperti terlihat pada Lampiran 5
(Laporan Hasil Pengujian No. LHU.309/XII/2004).
Kebisingan
Tingkat kebisingan di lokasi studi, berdasarkan data monitoring 19
Januari 2004 di Dusun Kanigoro dan Sebani (sumber : Balai Hiperkes dan

ANDAL V-6
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Keselamatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur), masing-


masing adalah 50,5 dBA dan 53,0 dBA, masih dibawah Baku Mutu
Lingkungan (BML) sesuai dalam SK Menteri LH NO. 48/MEN LH/11/1996
untuk kawasan perumahan dan permukiman : 55 dBA, walau sudah
mendekati.
Sedangkan hasil sampling kebisingan di lokasi studi (sama dengan titik
sampling udara), pada 18 Desember 2004 kerja sama Tim Studi AMDAL
dengan Balai Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) Dinas
Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur, yaitu di titik SUB-1, SUB-2, SUB-3, dan
SUB-4 berturut-turut menunjukkan nilai 54,8 dBA, 52,6 dBA, 51 dBA dan
51,8 dBA. Sehingga angka-angka kebisingan tersebut, juga masih dibawah
Baku Mutu Lingkungan (BML) sesuai dalam SK Menteri LH NO. 48/MEN
LH/11/1996 untuk kawasan perumahan dan permukiman : 55 dBA.

5.1.3. Hidrologi
Lahan pabrik kertas PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, merupakan
lahan yang relatif datar yang terletak diantara percabangan Kali Porong, Kali
Surabaya serta dilewati Kanal Mangetan. Untuk keperluan air proses industri,
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk mengambil air dari Kanal Mangetan,
sedangkan limbah cair dari UPLC (effluent) dibuang kembali ke Kanal
Mangetan.

Manfaat Air Permukaan

Kondisi fisik Kanal Mangetan di dekat pabrik dalam kedaan cukup


baik (terpelihara), tanggulnya telah diplengseng beton sehingga dapat
mencegah terjadinya erosi. Pemanfaatan air Kanal Mangetan, utamanya
untuk keperluan mengairi sawah dengan sistem irigasi teknis, begitu pula
dengan Kanal Porong. Sedangkan untuk keperluan air minum, mandi, cuci
bagi penduduk di sekitar pabrik, adalah memanfaatkan air sumur dangkal
yang rata-rata kedalaman muka air tanahnya antara 2-10 meter, dari
permukaan tanah setempat.

ANDAL V-7
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Areal sawah irigasi teknis yang disuplai dari Kanal Mangetan adalah seluas
12.419 ha, dari luas seluruhnya sawah irigasi teknis di wilayah kabupaten
sidoarjo, yaitu 24.132 ha. Sedangkan Areal sawah irigasi teknis yang
disuplai dari Kanal Porong adalah seluas 11.202 ha, rinciannya seperti
terlihat pada Tabel 5.6 berikut.

Tabel 5.6. Luas Sawah Irigasi Teknis di Kabupaten Sidoarjo.


No. Sumber Air Daerah Irigasi Luas Sawah (ha)
1. Kanal Mangetan Trosobo 2.641
(12.419 ha) Grogol 3.971
Sumput 2.700
Gedangan 3.107
2. Kanal Porong Prambon 3.427
(11.202 ha) Krembung 3.727
Suplesi 588
Porong 3.281
Suplesi 192
3. Kemlaten Lengkong 242
(511 ha) Kemlaten 269
Jumlah 24.132
Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo, 2004.

Bila diasumsikan kebutuhan air untuk irigasi persawahan teknis adalah 3


lt/dt/ha dan koefisien rotasi sebesar 40 %, maka kebutuhan debit air rata-rata
dari Kanal Mangetan untuk irigasi adalah 40 % x 12.419 ha x 3 lt/dt/ha =
14.903 lt/dt (14,903 m3/dt). Sedangkan kebutuhan debit air rata-rata dari
Kanal Porong untuk irigasi adalah 40 % x 11.202 ha x 3 lt/dt/ha = 13.442 lt/dt
(13,442 m3/dt).

Kualitas Air Permukaan


Data primer kualitas air permukaan meliputi parameter fisik dan kimia
dari badan air di Kanal Mangetan, Kali Porong, kanal Porong serta Outlet
dari UPLC yang berada di wilayah studi (Gambar 3.1 dan 3.2), yaitu :
 Titik lokasi up stream Kanal Mangetan dari Outlet UPLC (SAP-1)
 Titik lokasi outlet UPLC menuju ke Kanal Mangetan (SAP-2)

ANDAL V-8
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

 Titik lokasi down stream Kanal Mangetan dari Outlet UPLC (SAP-3)
 Titik lokasi down stream Kali Porong dari landfill (SAP-4)
 Titik lokasi down stream Kanal Porong dari landfill (SAP-5)
Kualitas air permukaan di badan air Kanal Mangetan yang menerima air
buangan dari UPLC terpadu (Outlet), berdasarkan hasil monitoring 12 Juli
2004 (oleh PT. Tjiwi Kimia) untuk titik di up stream dan down stream, seperti
terlihat pada Tabel 5.7 berikut.

Tabel 5.7. Data Monitoring Parameter Kualitas Air di Kanal Mangetan


di Titik Up Stream dan Down Stream.
H a s i l BM
No. Parameter Satuan US DS
I. Fisika
1. Residu terlarut mg/lt 241 249 1.000

2. Residu tersuspensi mg/lt 15 12 50

II. Kimia Anorganik


1. BOD mg/lt 3,4 4,8 2
2. COD mg/lt 8 9,9 10
3. DO mg/lt 6,8 5,2 6
4. NH3 - N mg/lt 0,08 0,0 0,5
5. Flourida (F) mg/lt 0,7 0,7 0,5
III. Kimia Organik
1. Deterjen sbg. MBAS μg/lt 168 176 200
*)
Sumber : BTKL Surabaya, Juli 2004. PP NO. 82 Tahun 2001 Kelas I
Keterangan : US = Up Stream ; DS = Down Stream ; BM = Baku Mutu
Parameter untuk kualitas air seperti Tabel 5.7. diatas, yaitu BOD di titik up
stream (3,4 mg/lt) dan di titik down stream (4,8 mg/lt) telah melampaui baku
mutu (maksimum 2 mg/lt). Disamping itu, parameter BOD air di Kanal
Mangetan down stream, menunjukkan peningkatan 1,4 mg/lt di banding di
titik up stream (menjadi 4,8 mg/lt), dan COD meningkat 1,9 mg/lt (menjadi
9,9 mg/lt) dibandingkan di up stream (8 mg/lt). Sedangkan DO menurun 1,6
mg/lt (menjadi 5,2 mg/lt), dibandingkan di up stream (6,8 mg/lt). Khusus
untuk parameter DO di down strem, telah melampaui batas konsentrasi

ANDAL V-9
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

minimum (6 mg/lt). Namun untuk kehidupan biota air (ikan) masih


mencukupi, sepanjang DO-nya tidak kurang dari 4 mg/lt.

Hasil sampling dan analisa laboratorium terhadap kualitas air badan air
Kanal Mangetan, di titik up stream dan down stream dari outlet limbah cair
(UPLC), yang dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2004 kerja sama Tim
Studi AMDAL dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya,
seperti terlihat pada Tabel 5.8. berikut, dan hasil selengkapnya terlihat pada
Lampiran 5 (SAP-1 : Kode No. Lab. 04.4530, SAP-2 : Kode No. Lab. 04.4531
dan SAP-3 : Kode No. Lab. 04.4522).

Tabel 5.8. Hasil Analisa Parameter Kualitas Air Kanal Mangetan Up-
Stream (SAP-1), Down-Stream (SAP-3) dan Outlet UPLC
(SAP-2).
H a s i l BM
No. Parameter Satuan SAP-1 SAP-2 SAP-3 Outlet US/DS*)
I. Fisika
1. Residu terlarut mg/lt 1.671 672 228 1.500 1.000
2. Residu tersuspensi mg/lt 151 19 246 100 50
II. Kimia Anorganik
1. BOD mg/lt 4,9 18 5,8 30 2
2. COD mg/lt 11,5 43 12,3 80 10
3. DO mg/lt 5,6 - 4,2 - 6
4. NH3 - N mg/lt 0,07 0,0265 1,15 0,5 0,5
5. Flourida (F) mg/lt 0,63 0,64 0,63 1,5 0,5
III. Kimia Organik
1. Deterjen sbg. MBAS μg/lt 172 219 - 200
*)
Sumber : BTKL Surabaya, Desember 2004. PP NO. 82 Tahun 2001 Kelas I
Keterangan : US = Up Stream ; DS = Down Stream ; BM = Baku Mutu
BM Limbah cair sesuai SK. Gub. Jatim No. 45/2002 Lampiran II Gol I.

Memperhatikan hasil sampling dan analisa parameter kualitas air seperti


pada Tabel 5.8. tersebut diatas, maka terlihat bahwa konsentrasi residu
tersuspensi (Total Suspended Solid) pada badan air Kanal Mangetan telah
melampaui BM (50 mg/lt), walaupun konsentrasi yang keluar dari outlet
UPLC dibawah BM (19 mg/lt  100 mg/lt). Demikian juga untuk parameter

ANDAL V-10
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

BOD, COD dan Flourida (F) di titik Up Stream (SAP-1) dan Down Stream
(SAP-3) telah melampaui baku mutu, sekalipun di Outlet UPLC (SAP-2) tidak
melampaui baku mutu. Hal ini menunjukkan , bahwa air pada badan air
Kanal Mangetan sudah terkontaminasi sejak sebelum titik Outlet UPLC
(SAP-2). Dengan adanya air buangan dari UPLC, terjadi sedikit peningkatan
konsentrasi BOD (0,90 mg/lt), COD (0,80 mg/lt), NH3 - N (1,08 mg/lt).
Peningkatan konsentrasi cukup signifikan, sekalipun yang keluar dari titik
Outlet UPLC (SAP-2) hanya 0,0265 mg/lt (BM=0,5 mg/lt).

Hasil sampling dan analisa laboratorium terhadap kualitas air badan air,
di titik down stream Kali Porong (SAP-4) dan di titik down stream Kanal
Porong (SAP-5) dari lokasi landfill, seperti terlihat pada Tabel 5.9. berikut,
dan hasil selengkapnya terlihat pada Lampiran 5 (SAP-4 : Kode No. Lab.
04.4527 dan SAP-5 : Kode No. Lab. 04.4528).

Tabel 5.9. Hasil Analisa Parameter Kualitas Air Kali Porong (SAP-4) dan
Kanal Porong (SAP-5) di Titik Down Stream dari Lokasi
Landfill.
H a s i l BM
No. Parameter Satuan SAP-4 SAP-5
I. Fisika
1. Residu terlarut mg/lt 116 796 1.000

2. Residu tersuspensi mg/lt 211 192 50

II. Kimia Anorganik


1. BOD mg/lt 4,2 4 2
2. COD mg/lt 10 9,9 10
3. DO mg/lt 6,6 6,8 6
4. NH3 - N mg/lt 0,06 0,09 0,5
5. Flourida (F) mg/lt 0,64 0,63 0,5
III. Kimia Organik
1. Deterjen sbg. MBAS μg/lt 192 186 200
*)
Sumber : BTKL Surabaya, Desember 2004. PP NO. 82 Tahun 2001 Kelas I
Memperhatikan hasil analisa konsentrasi parameter kualitas air pada
Tabel 5.9 tersebut, maka menunjukkan bahwa Residu terlarut (TDS), Residu
tersuspensi (TSS), BOD dan Flourida (F) telah melampaui baku mutu

ANDAL V-11
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

kualitas air sesuai dengan PP No. 82/2001 Klas I. Bila diasumsikan, bahwa
konsentrasi parameter kualitas air di titik up stream Kali Porong dan up
stream Kanal Porong, adalah sama dengan di titik upstream Kanal
Mangetan, maka tidak terjadi peningkatan konsentrasi BOD, COD, NH3 – N
maupun Flourida (F). Hal tersebut menunjukkan tidak ada pengaruh
rembesan air lindi dari areal landfill, ke dalam air permukaan pada badan air
Kali Porong dan Kanal Porong.
Kualitas Air Tanah (Air Sumur)
Guna mengetahui kualitas air tanah di sekitar areal landfill, dilakukan
sampling dan analisa terhadap parameter air sumur pada titik-titik sumur
pantau SAS-1, SAS-2, SAS-3, SAS-4 (semuanya di areal landfill) dan titik
sumur penduduk SAS-5 (Gambar 3.1 dan 3.2). Sampling dan analisa kualitas
air tersebut, dilakukan kerja sama Tim Studi AMDAL dengan Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya, yang sebagian hasilnya seperti
terlihat pada Tabel 5.10 berikut, dan hasil selengkapnya terlihat pada
Lampiran 5 (SAS-1 : Kode No. Lab. 04.4526, SAS-2 : Kode No. Lab.
04.4525, SAS-3 : Kode No. Lab. 04.4524, SAS-4 : Kode No. Lab.04.4529,
SAS-5 : Kode No. Lab. 04.4523).
Tabel 5.10. Hasil Analisa Parameter Kualitas Air Tanah pada Sumur
Pantau dan Sumur Penduduk.
Parameter Satuan SAS-1 SAS-2 SAS-3 SAS-4 SAS-5 BM*)
Besi mg/lt 0,4581 0,4581 0,3112 0,4002 0,1006 1,0
Sadah mg/lt 255,16 471,62 241,12 155,67 483,85 500
CaCO3
Khlorida mg/lt 37,99 67,38 32.99 29,78 69,48 600
Mangan mg/lt 0,7857 0,4891 0,4005 0,4511 0,8045 0,5
Nitrat mg/lt 0,256 0,512 0,317 0,187 0,186 10
KmnO4 mg/lt 2,78 8,08 1,26 2,53 4,29 10
Deterjen mg/lt 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,5
Sumber : BTKL Sby,Desember 2005 *)Per.Men.Kes RI No.416/MENKES/PER/IX/90
Secara umum hasil analisa parameter kualitas air tanah, masih dibawah
baku mutu. Walaupun demikian, air tanah pada sumur penduduk (SAS-5)
tingkat kesadahan dari unsur Mangan telah melampaui baku mutu (0,8045
mg/lt  0,5 mg/lt), sedangkan 3 (tiga) sumur pantau dibawah baku mutu dan
1 (satu) sumur pantau (SAS-1) juga melampaui baku mutu (0,7857 mg/lt 

ANDAL V-12
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

0,5 mg/lt). Sedangkan kesadahan dari CaCO3 untuk kelima sunur masih
dibawah baku mutu. Oleh karenanya, belum terlihat gejala terpengaruhnya
air tanah oleh material padatan di areal landfill.

Kuantitas Air Permukaan

Data debit air minimum dan maksimum tahunan yang pernah terjadi di
Kanal Mangetan dari tahun 2000 s/d tahun 2004, seperti terlihat pada Tabel
5.11 berikut. Sedang kebutuhan air produksi pabrik saat ini (sebelum
pengembangan) dan neraca air keseluruhannya, seperti terlihat pada
Lampiran 2-21, sedangkan neraca air setelah pengembangan seperti terlihat
pada Lampiran 2-22.

Tabel 5.11. Debit Air Minimum dan Maksimum Tahunan Kanal


Mangetan.
Tahun Debit Minimum (m3/dt) Debit Maksimum (m3/dt)
2000 8,15 33,47
2001 9,26 25,13
2002 4,18 21,79
2003 5,44 28,61
2004 5,25 28,33
Sumber : Dinas PU Pengairan Kabupaten Sidoarjo.
Ketersediaan debit air di Kanal Mangetan pada musim penghujan,
cukup untuk mengairi sawah dan mensuplai kebutuhan industri maupun
kebutuhan penduduk di sekitarnya. Namun pada musim kemarau, terjadi
penurunan debit air yang cukup signifikan sehingga dapat mengganggu
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas.

Limbah Padat Sludge

Limbah padat sludge dihasilkan dari pengolahan limbah cair di Unit


Deinking, Chemical Plant (unit Soda), Carton Box, Co-gen dan UPLC
terpadu. Komposisi kandungan pada limbah padat yang dihasilkan dari
pengolahan di UPLC, terdiri dari : Abu = 41,41 % ; Cl  0,01 % ; S = 0,16 %
; C = 15,83 % ; H = 8,17 % ; O2 = 33,28 % ; N2 = 0,16 % ; Gross Caloric
Value 2965 Btu/lb ; Kadar air = 65 %.

ANDAL V-13
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Limbah padat sludge tersebut perlu dicermati, mempunyai sifat beracun bagi
manusia dan lingkungannya atau tidak. Limbah tersebut dinyatakan beracun,
bila mengandung zat pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau
lingkungan, yang dapat menyebabkan kematian atau sakit serius, bila masuk
ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut. Guna mengetahui
sludge tersebut beracun atau tidak, maka dilakukan identifikasi dan uji limbah
beracun menggunakan baku mutu konsentrasi Toxicity Characteristic
Leaching Procedure (TCLP) pencemar organik dan anorganik dalam limbah,
sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran II PP No 85 Tahun 1999
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Sampling dan analisa
konsentrasi parameter sludge tersebut, dilakukan kerja sama Tim Studi
AMDAL dengan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya, di 5
(lima) titik yaitu SLP-1 : Kode No. Lab. 04.4532 (Unit Deinking), SLP-2 : Kode
No. Lab. 04.4533 (Chemical Plant unit Soda), SLP-3 : Kode No. Lab.
04.4534 (Unit Carton Box), SLP-4 : Kode No. Lab. 04.4536 (Unit Co-gen),
SLP-5 : Kode No. Lab. 04.4537 (Unit UPLC terpadu), SLP-6 : Kode No. Lab.
04.4535 (areal landfill). Parameter yang dianalisa adalah Plumbum (Pb),
Cadmium (Cd), Chrom (Cr), Copper (Cu) dan Seng (Zn), sedangkan secara
keseluruhan masih dibawah baku mutu. Adapun hasil selengkapnya seperti
terlihat pada Lampiran 5.

Sistem Drainase

Sistem drainase atau pengeringan air hujan di areal pabrik seluas ± 200
ha, dibagi dalam 5 (lima) area pengeringan dengan 1 (satu) outlet untuk
masing-masing area (Gambar Lampiran 4-1), yaitu :

 Outlet-1 menembus jalan Raya Surabaya-Mojokerto berupa gorong-


gorong beton bentuk kotak (Box Culvert) 3 buah, masing-masing
berukuran lebar 1,5 m dan tinggi 1,25 m serta mampu mengalirkan air
dengan kapasitas maksimum 5,625 m3/dt, menuju ke badan air Kali
Surabaya.

ANDAL V-14
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

 Outlet-2 berupa gorong-gorong beton bentuk kotak (Box Culvert) 2 buah,


masing-masing berukuran lebar 1,2 m dan tinggi 1,25 m serta mampu
mengalirkan air dengan kapasitas maksimum 3,0 m3/dt, menuju ke badan
air Kanal Mangetan.

 Outlet-3 berupa gorong-gorong beton bentuk kotak (Box Culvert) 2 buah,


masing-masing berukuran lebar 1,2 m dan tinggi 1,25 m serta mampu
mengalirkan air dengan kapasitas maksimum 3,0 m3/dt, menuju ke badan
air Kanal Mangetan.

 Outlet-4 berupa gorong-gorong beton bentuk kotak (Box Culvert) 1 buah,


berukuran lebar 1,2 m dan tinggi 1,25 m serta mampu mengalirkan air
dengan kapasitas maksimum 1,5 m3/dt, menuju ke badan air Kanal
Mangetan.

 Outlet-5 berupa gorong-gorong beton bentuk kotak (Box Culvert) 1 buah,


berukuran lebar 1,2 m dan tinggi 1,25 m serta mampu mengalirkan air
dengan kapasitas maksimum 1,5 m3/dt, menuju ke badan air Saluran alam
(Afvour) di Desa Sebani.

Dengan demikian kapasitas maksimum saat ini dari ke lima outlet drainase
tersebut, adalah ± 14,625 m3/dt (kecepatan aliran V = 1,0 m/dt).

Saat ini sedang dilakukan studi khusus tentang optimalisasi sistem drainase,
untuk seluruh areal pabrik. Kondisi areal pabrik saat ini sering terjadi
genangan air di beberapa lokasi selama ± 1 jam, bila terjadi hujan deras
selama ± 30 menit. Hal ini menunjukkan, bahwa sarana prasarana dan
sistem drainase yang ada belum berfungsi optimal. Debit air hujan rata-rata
yang tergolong deras saat ini (periode ulang 5 tahun), adalah Q = 0,278 C.I.A
= 0,278 x 0,7 x 114,4 x 2 = 44,525 m3/dt,

dimana : C = Koefisien pengaliran areal industri


I = Intensitas hujan R-5 (mm/jam)
A = Catchment area (km2)
Bila hujan dengan intensitas tersebut terjadi selama 30 menit, maka volume
air hujan yang berada di areal pabrik seluruhnya (200 ha) adalah : 44,525 x
30 x 60 = 80.145 m3 (hujan 30 menit). Dengan demikian, volume air sejumlah

ANDAL V-15
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

80.145 m3 ini mengalir melalui ke 5 outlet selama 90 menit, yang berarti


kemampuan outlet saat ini mengalirkan air hujan keluar dari area pabrik,
adalah 14,842 m3/dt (kurang lebih sama dengan kapasitas maksimum outlet
yang ada : 14,625 m3/dt). Secara teknis, sistem drainase untuk areal pabrik
seluas ± 200 ha seharusnya mampu mengalirkan air 29,684 m3/dt, sehingga
tidak terjadi genangan di permukaan jalan internal areal pabrik, maupun
areal terbuka lainnya. Disamping itu, kondisi jaringan saluran drainase yang
ada saat ini secara keseluruhan kurang berfungsi optimal, akibat sedimentasi
sebagian saluran dan penyempitan (Bottle nack) di tempat-tempat tertentu.

5.1.4. Ruang, Lahan dan Tanah


Keberadaan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk di wilayah administrasi
Kecamatan Tarik, tidak lepas dari tata ruang dan tata guna lahan di
Kabupaten Sidoarjo secara keseluruhan, yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Sidoarjo Tahun 2003-2013 yang ditetapkan dalam Perda
No. 16 tahun 2003.

Rencana Tata Ruang Wilayah adalah rencana tata ruang wilayah


kabupaten, untuk mewujudkan keterkaitan antar kegiatan yang
memanfaatkan ruang dan kebijaksanaan-kebijaksanaan, mengenai kawasan
yang harus dilindungi, pengembangan kawasan budi daya, jaringan
prasarana, struktur tata ruang, kawasan pengendalian ketat, dan wilayah-
wilayah yang diprioritaskan pengembangannya dalam kurun waktu tertentu.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) berfungsi :

 Memberikan arahan strategi pengembangan dan prioritas penanganan


pusat-pusat dan kawasan pengembangan.

 Memberikan arahan struktur tata ruang wilayah.

 Memberikan arahan lokasi kegiatan lindung dan budidaya dalam upaya


optimasi ruang untuk pemanfaatan, peningkatan produktivitas dan
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.

ANDAL V-16
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

 Mengindikasikan program-program pembangunan setiap kawasan


pengembangan atau wilayah kecamatan.

Perwilayahan Pembangunan

Wilayah pembangunan akan dapat lebih dicapai dengan baik, apabila


setiap wilayah memiliki satuan wilayah pengembangan. Di setiap pusat
wilayah pengembangan, diharapkan dapat menjalankan/menggerakkan
pembangunan yang ada terhadap wilayah sekitarnya. Apabila proses ini
dapat berlangsung dengan baik, maka masalah pertumbuhan ekonomi
wilayah dan pemerataan pembangunan akan lebih mudah dicapai, baik
secara konseptual maupun secara nyata. Hal tersebut dapat dilaksanakan
dengan menyusun struktur tata ruang wilayah yang ideal, dengan
menetapkan kota-kota kunci.

Penetapan kota-kota kunci tersebut, diharapkan mampu mendorong


pertumbuhan dan perkembangan wilayah sekitarnya secara merata. Kota-
kota kunci inilah yang akan menjadi penentu perkembangan bagi wilayah
sekitarnya. Dengan demikian, perkembangan antar wilayah akan dapat
dikendalikan tanpa harus mengorbankan wilayah yang potensial untuk
berkembang. Kota-kota kunci tersebut merupakan pusat orientasi
perkembangan dan pergerakan bagi wilayah sekitarnya. Guna mencapai hal
tersebut, maka dalam struktur tata ruang wilayah di Kabupaten Sidoarjo
ditetapkan Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP).

Struktur tata ruang wilayah Kabupaten Sidoarjo ditetapkan terdiri dari 5 (lima)
Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP), yang didasarkan pada batas
administrasi dan adanya lahan tambak, yaitu :

 SSWP I dengan pusatnya di Kecamatan Waru, meliputi sebagian


Kecamatan Waru, Kecamatan Taman, Kecamatan Gedangan, Kecamatan
Sukodono dan sebagian Kecamatan Sedati.

 SSWP II dengan pusatnya di Kecamatan Sidoarjo, meliputi sebagian


Kecamatan Sidoarjo, sebagian Kecamatan Buduran dan sebagian
Kecamatan Candi.

ANDAL V-17
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

 SSWP III dengan pusatnya di Kecamatan Porong, meliputi Kecamatan


Porong, sebagian Kecamatan Jabon, sebagian kecamatan Tanggulangin,
Kecamatan Tulangan dan Kecamatan Krembung.

 SSWP IV dengan pusatnya di Kecamatan Krian, meliputi Kecamatan


Balongbendo, Kecamatan Prambon dan Kecamatan Wonoayu.

 SSWP V dengan pusatnya di kawasan Tambak, yaitu bagian timur


Kabupaten Sidoarjo dan meliputi sebagian Kecamatan Waru, Sebagian
Kecamatan Sedati, sebagian Kecamatan Buduran, sebagian Kecamatan
Sidoarjo, sebagian Kecamatan candi, sebagian Kecamatan Jabon dan
sebagian Kecamatan Tanggulangin

Kecamatan Tarik berada pada SSWP IV, dengan kegiatan utama/primer


adalah pertanian dan industri, sedangkan kegiatan sekundernya adalah
perdagangan, jasa, pendidikan dan pariwisata. Oleh karenanya, keberadaan
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk di wilayah Kecamatan Tarik sudah sesuai
dengan RTRW Kabupaten Sidoarjo tahun 2003-2013. Rencana sistem
perwilayahan di Kabupaten Sidoarjo, seperti terlihat pada Gambar Lampiran
4-2.
Kegiatan fungsi Utama Wilayah
Fungsi utama wilayah yang mendukung terbentuknya struktur wilayah
Kabupaten sidoarjo, adalah :
 Pertanian; merupakan salah satu fungsi utama Kabupaten Sidoarjo
seperti tercatat pada tahun 2002, bahwa lahan pertanian di Kabupaten
Sidoarjo seluas ± 26.530 ha dan sebagian besar beririgasi teknis dan semi
teknis.
 Perikanan tambak; kawasan tambak yang ada di Kabupaten Sidoarjo
sangat potensial untuk dikembangkan, sehingga perlu adanya
perlindungan pada kawasan tambak, agar produksi ikan terus
berkembang.
 Perindustrian; perindustrian di Kabupaten Sidoarjo terbagi menjadi 2
(dua), yaitu kawasan industri dan industri non kawasan. Penetapan
Kabupaten Sidoarjo sebagai daerah industri, berdasarkan pada

ANDAL V-18
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

keberadaan Kabupaten Sidoarjo sebagai wilayah Gerbangkertosusila.


Sehingga arahan lokasi rencana pengembangan industri ditujukan untuk
menunjang wilayah tersebut (Gambar Lampiran 4-3) .
 Permukiman; permukiman di Kabupaten Sidoarjo dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yaitu permukiman perkotaan dan permukiman pedesaan.
 Bandar Udara (Bandara) Juanda; berada di Kecamatan Sedati untuk
melayani penerbangan nasional dan internasional. Bandara Juanda
termasuk kawasan khusus, karena selain untuk umum juga dimanfaatkan
untuk kepentingan militer.
 Perdagangan dan Jasa; penetapan kegiatan perdagangan dan jasa di
Kabupaten sidoarjo terutama diarahkan pada sepanjang jalan arteri primer
dan kolektor primer, terutama di pusat Kota Sidoarjo sebagai pusat
wilayah Kabupaten.
 Pendidikan; penetapan kegiatan pendidikan untuk Kabupaten Sidoarjo
terutama berada di Kota Sidoarjo, baik pendidikan TK hingga perguruan
tinggi. Sedangkan untuk tiap desa atau kecamatan, ditetapkan
berdasarkan kebutuhan fasilitas menurut standar atau proorsi menurut
kelompok umur.

Hirarki Kota
Rencana penentuan hirarki kota berkaitan dengan penentuan pusat-
pusat pengembangan, dilakukan berdasarkan analisa dengan pembobotan
dan pengindeksan terhadap beberapa faktor, yaitu : fisik, penduduk, sosial
(fasilitas), dan aksesibilitas. Dari klasifikasi tersebut, dibuat skalogram untuk
menentukan hirarki/jenjang kota-kota di Kabupaten sidoarjo dalam 5 (lima)
kelompok, yaitu :
 Hirarki I, adalah Kecamatan Waru dan Kecamatan Sidoarjo
 Hirarki II, adalah Kecamatan taman dan Kecamatan Gedanmgan
 Hirarki III, adalah Kecamatan Candi, Kecamatan Tanggulangin dan
Kecamatan sukodono

ANDAL V-19
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

 Hirarki IV, adalah Kecamatan Krian, Kecamatan Sedati, Kecamatan


Porong, Kecamatan Tulangan, Kecamatan Buduran dan Kecamatan
Wonoayu
 Hirarki V, adalah Kecamatan Krembung, Kecamatan Jabon, Kecamatan
tarik, Kecamatan Balongbendo dan Kecamatan Prambon.
Rencana penetapan fungsi utama untuk tiap-tiap SSWP dan hirarki kota di
Kabupaten Sidoarjo berdasarkan pada kegiatan-kegiatan utama pertanian,
perikanan, perindustrian, permukiman, bandar udara, perdagangan dan jasa
serta pendidikan, seperti terlihat pada Gambar Lampiran 4-4.

Rencana Perekonomian Wilayah


Rencana pengembangan perekonomian di Kabupaten Sidoarjo,
adalah sektor pertanian dan sektor industri yang menunjang sektor
pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor andalan, karena ditunjangoleh
aspek fisik dasar lahan dan fasilitas penunjang. Sektor industri juga
merupakan sektor andalan perekonomian Kabupaten Sidoarjo, karena 50 %
PDRB Kabupaten Sidoarjo berasal dari sektor industri pengolahan. Bila
ditinjau dari sisi jumlah industri, maka industri kerajinan rakyat dan industri
kecil mencakup 97 % dari seluruh industri yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Arahan rencana perekonomian di sektor pertanian di Kabupaten
Sidoarjo, adalah intensifikasi, diversifikasi tanaman dan agrobisnis. Tujuan
peningkatan sektor pertanian dengan cara intensifikasi, adalah
mengoptimalkan hasil pertanian, antara lain dengan melakukan pengaturan
sistem tanam, penggunaan pupuk, penggunaan teknologi pertanian. Cara
diversifikasi tanaman, adalah penanaman tanaman pertanian yang jenisnya
beragam. Sedangkan agrobisnis adalah sektor pertanian yang mempunyai
nilai jual tinggi, dan berdasarkan permintaan pasar.
Arahan rencana untuk sektor industri di Kabupaten sidoarjo, adalah
industri yang menunjang sektor pertanian, pengembangan industri yang
harus dapat menjadi solusi masalah pengangguran, industri kerajinan rakyat
yang berbasis padat karya, serta industri yang berwawasan lingkungan.
Sedangkan arahan rencana kawasan industri polutan di Kabupaten Sidoarjo,

ANDAL V-20
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

dialokasikan ke suatu kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Jabon,


dengan rencana luas kawasan ± 2.200 ha. Kawasan Industri lainnya yang
bersifat non polutan dapat diarahkan di kawasan Balongbendo-Krian.
5.1.5. Transportasi
Rencana pengembangan kegiatan di kawasan PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk, menimbulkan bangkitan lalu-lintas baru dan menambah volume
kendaraan, terutama terhadap operasional jalan nasional Surabaya-
Mojokerto, yang mempunyai peran dan fungsi serta klasifikasi sebagai jalan
arteri primer, sekaligus merupakan segmen jalan dalam sistem jaringan jalan
primer.

Sistem Jaringan Jalan Primer


Sistem jaringan jalan primer, adalah sistem jaringan jalan dengan
peranan pelayanan jasa distribusi, untuk pengembangan semua wilayah di
tingkat nasional dengan semua simpul jasa distribusi, yang kemudian
berwujud kota. Sistem jaringan jalan ini (PP 26, 1985), disusun mengikuti
ketentuan tata ruang dan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional,
yang menghubungkan simpul-simpul jasa distribusi sebagai berikut :
Pertama, dalam Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) menghubungkan
secara menerus kota jenjang kesatu, kota jenjang kedua, kota jenjang ketiga,
dan kota jenjang dibawahnya sampai ke persil.
Kedua, menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu
antar Satuan Wilayah Pengembangan.
Jalan Arteri Primer
Jalan Arteri Primer, adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang
kesatu yang terletak berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang
kesatu dengan kota jenjang kedua. Jalan ini didesain berdasarkan kecepatan
rencana minimum 60 km / jam, dengan lebar perkerasan tidak kurang dari 9
(sembilan) meter, serta tidak terputus walaupun memasuki kota (PP 26,
1985).
Menurut hasil survei pengghitungan kendaraan yang lewat di depan
lokasi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, pada hari Senin tanggal 06

ANDAL V-21
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Desember 2004 selama 12 jam terhitung dari jam 06.00 - 18.00, seperti
terlihat pada Tabel 5.12 dan 5.13 berikut.
Tabel 5.12. Hasil Survei Volume Lalu-lintas Jl.Raya Surabaya-Mojokerto,
06 Desember 2004.
Jam MC LV HV SPEED
06.00-07.00 343 369 235 40,34
07.00-08.00 145 202 218 41,40
08.00-09.00 151 193 208 40,70
09.00-10.00 97 185 197 43,28
10.00-11.00 136 169 185 46,63
11.00-12.00 113 168 227 49,12
12.00-13.00 307 295 153 43,75
13.00-14.00 102 142 210 45,45
14.00-15.00 189 255 170 42,78
15.00-16.00 154 152 238 44,95
16.00-17.00 359 383 223 39,46
17.00-18.00 161 159 202 42,56
Rata-rata 188 223 206 43,37
Sumber : Data primer Desember 2004.
Tabel 5.13. Hasil Survei Volume Lalu-lintas Jl.Raya Surabaya-Mojokerto,
06 Desember 2004.
Jam MC LV HV SPEED
06.00-07.00 364 217 183 41,36
07.00-08.00 166 198 178 40,19
08.00-09.00 186 165 199 43,37
09.00-10.00 140 192 279 44,36
10.00-11.00 125 142 268 46,18
11.00-12.00 164 163 212 43,13
12.00-13.00 311 382 189 42,19
13.00-14.00 135 164 184 44,46
14.00-15.00 94 175 183 44,58
15.00-16.00 112 184 178 43,93
16.00-17.00 351 359 216 40,04
17.00-18.00 189 154 251 43,23
Rata-rata 195 208 195 43,09
Sumber : Data primer Desember 2004.
Memperhatikan volume kendaraan seperti pada tabel diatas, maka
beberapa kondisi jam puncak relatif terjadi pada jam 06.00-07.00 ; jam
09.00-10.00 ; jam 12.00-13.00 dan jam 16.00-17.00 dengan derajat
kejenuhan (DS) yang dihitung menggunakan software KAJI 2001 (DS=Q/C
,C=CoxFCwxFCspxFCsf dan Q=data pengamatan), terlihat seperti pada Tabel
5.14. berikut.

ANDAL V-22
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Tabel 5.14. Volume Kendaraan per jam dan Derajat Kejenuhan (DS).
J a m Vol. Kend (smp/jam) DS
06.00 - 07.00 2.144 0,717
09.00 - 10.00 1.800 0,621
12.00 - 13.00 1.901 0,647
16.00 - 17.00 2.198 0,736
Rata-rata 1.740 0,581
Sumber : Data primer Desember 2004 dan hasil komputasi.
Derajat kejenuhan (Degree of Saturation) Jalan Arteri Primer Surabaya-
Mojokerto di titik pengamatan dekat pintu masuk utama PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk, yang tertinggi adalah 0,736 terjadi pada jam 16.00-17.00
dan pada kondisi lebar jalan eksisting seperti pada Gambar 5.1. Angka ini
masih lebih rendah (namun sudah mendekati) dari batas tertinggi yang
dianjurkan dalam rekayasa lalu-lintas, yaitu 0,75. Namun demikian, data
kecepatan rata-rata kendaraan yang lewat sudah dibawah standar 60
km/jam, dikarenakan kondisi permukaan jalan yang bergelombang dan
terdapat banyak lubang.

1,5 m 3,5 m 3,5 m 1,5 m

Gambar 5.2. Lebar Eksisting Segmen Jl. Surabaya-Mojokerto KM. 44.

Transportasi Karyawan
Mobilitas karyawan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk sejumlah 13.500
orang termasuk Direksi dan staf pimpinan, setiap harinya (3 shift jam kerja)
menggunakan jasa transportasi berupa moda angkut, seperti berikut :
 Kendaraan dinas perusahaan (mobil penumpang) untuk Direksi dan Staf
pimpinan, yaitu sejumlah 15 unit dengan masing-masing ada houdernya.
 Kendaraan taktis (mobil penumpang) perusahaan kapasitas 8 orang per
mobil, untuk antar jemput staf dan karyawan rute Surabaya-Mojokerto
(pergi pulang), yaitu sejumlah 20 unit.

ANDAL V-23
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

 Kendaraan bis perusahaan kapasitas 40 orang per unit untuk antar


jemput staf dan karyawan rute Surabaya-Mojokerto (pergi pulang), yaitu
sejumlah 2 unit.
 Kendaraan pribadi mobil penumpang bagi staf dan karyawan sejumlah
476 unit.
 Kendaraan pribadi sepeda motor bagi staf dan karyawan sejumlah 7.225
unit (2.408 unit per shift).
 Kendaraan mobil penumpang umum (MPU) bagi karyawan lainnya yang
tidak membawa kendaraan pribadi, dari rumah ke pabrik dan sebaliknya.
Sistem pengaturan keluar masuk kendaraan untuk pimpinan, staf dan
karyawan, baik untuk mobil penumpang maupun sepeda motor melalui 3
(tiga) pintu, yaitu :
 Satu pintu utama di bagian depan untuk mobil penumpang dan sebagian
dari jumlah sepeda motor yang ada.
 Satu pintu di bagian timur untuk sebagian dari jumlah sepeda motor yang
ada.
 Satu pintu di bagian belakang untuk sebagian dari jumlah sepeda motor
yang ada.
Kapasitas tampung tempat parkir yang ada untuk mobil penumpang bagi staf
dan karyawan, adalah sejumlah ± 500 unit. Sehingga hal tersebut mencukupi
untuk menampung sejumlah 476 unit yang ada.
Sedangkan kapasitas tampung tempat parkir yang ada untuk sepeda motor
bagi staf dan karyawan, adalah sejumlah ± 1.060 unit yang tersebar di 4
(empat) lokasi, dengan masing-masing kapasitas 320 unit, 320 unit, 240 unit
dan 180 unit. Sehingga hal tersebut tidak mencukupi untuk menampung
sejumlah 2.408 unit yang ada (per shift). Selebihnya ditampung oleh jasa
penitipan sepeda motor di luar areal pabrik , baik di pinggir jalan desa
(sebelah timur pabrik) maupun di halaman rumah-rumah penduduk sekitar
pabrik. Jumlah sepeda motor yang melampaui kapasitas tampung tempat
parkir tersebut, dikarenakan peningkatan kesejahteraan masing-masing
karyawan dan kemudahan dari manajemen PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

ANDAL V-24
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Tbk, dalam memberikan fasilitas kredit (angsuran) pembelian sepeda motor


tanpa uang muka (down payment).
Adapun kapasitas tampung untuk kendaraan tamu, adalah sejumlah 40 unit
untuk mobil penumpang dan 50 unit sepeda motor, yang berada di halaman
bagian depan pabrik (dekat pintu utama).
Saat ini sedang dilaksanakan studi secara khusus, tentang manajemen
transportasi internal dalam areal pabrik PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

Tingkat Kerusakan Jalan


Kondisi tingkat kerusakan jalan, diperhitungkan berdasarkan kondisi
permukaan jalan eksisting pada segmen jalan di sekitar lokasi PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia Tbk, yang diperoleh melalui survei dan pengamatan
langsung secara visual, serta diuraikan seperti berikut :
 Nilai prosentase kerusakan (Np)
Diatas 40 %  Np. = 7 ; 0 % - 40 %  Np = 5 ; 5 % - 20 %  Np = 3
 Nilai bobot kerusakan (Nb)
Retak = 5 ; Gelombang = 6,5 ; Tambalan = 4 ; ; Lubang = 6
 Nilai jumlah kerusakan jalan (Nj)
Nj = Np x Nb
Retak yang ada diatas 40 %  Nj = 7 x 5 = 35
Gelombang yang ada 20 % - 40 %  Nj = 5 x 6,5 = 32,5
Tambalan yang ada 5 % - 20 %  Nj = 3 x 4 = 12
Lubang yang ada 5% - 20 %  Nj = 3 x 6 = 18
 Nilai kerusakan jalan (Nr)
Nr adalah jumlah Nj, sehingga Nr = 97,5
 Nilai kenyamanan jalan (Nn)
Kondisi kenyamanan jalan dinilai kurang nyaman (Nn = 45)
 Nilai gabungan kondisi (Ng)
Ng = 0,5 Nr + 0,5 Nn = 48,75 + 22,5 = 71,25
 Nilai kondisi permukaan jalan
Nilai kondisi permukaan diperoleh pada Tabel 3.5 (sumber : Manual
Penilaian Kondisi Permukaan Jalan, Ditjen Bina Marga Tahun 1979), dengan

ANDAL V-25
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

mendasarkan Ng = 71,25 diperoleh Nilai kondisi permukaan antara 4 - 6,


dengan kategori sedang. Jadi dapat disimpulkan, bahwa kondisi permukaan
jalan arteri primer pada segmen jalan di sekitar lokasi PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk, adalah kategori sedang.

5.2. Biologi
5.2.1. Flora
Flora yang ada di sekitar pabrik, merupakan ruang terbuka hijau
(RTH) bagi pabrik untuk zona penyangga dan pemisah, antara pabrik dan
permukiman penduduk yang ada di sekitarnya. Beberapa jenis flora yang
ada di sekitar pabrik, antara lain adalah berupa komunitas binaan tegalan
yang ditanami tanaman pertanian seperti Tebu (Scharum officarum), Padi
(Orizya sativa), Jagung (Zeamays), Kacang (Arachis hipogaea) dan lain
sebagainya. Sedangkan komunitas pekarangan yang ditanami pohon buah-
buahan seperti Mangga (Mangifera indica), Jambu Biji (Psidium guajava),
Jambu Air (Eugenia aquea), Pisang (Musa paradisiacia), Pepaya (Canca
papaya), Nangka (Artocarous integra) dan lain sebagainya. Disamping itu
ditemui juga beberapa tanaman produktif lainnya seperti Sukun (Artocarous
communis), Waru (Hisbiscus tiliaceus), Lamtoro (Leucaena glauca), Akasia
(Acacia aurantiofolla), Kelapa (Cocos nucifera), Sawo Londo (Acharas
zapoda), Asam Jawa (Tamanndus indica), Bambu (Bambusa sp), Nusa
Indah (Mussa endafrosa), Kluih (Artocarous elastica) dan lain sebagainya.

5.2.2. Fauna
Fauna burung yang ada di sekitar pabrik, adalah Gelatik batu (Parrus
mayor), Kutilang (Pychonatus aurigaster), Trucuk (Pychonatus gioavier),
Peking (Lonchura punktulata), Sikatan (Rhidipura javanica), Prenjak (Prinia
familiaris), Derkuku (Sterptopolia chinensis), Walet Sapi (Callocalia
esculenta), Perkutut Jawa (Geopolia striata) dan lain sebagainya. Kedua
jenis burung terakhir, sering terdapat di tempat terbuka yang berumput,
sawah, kebun/tegalan/ladang, yang berpasangan atau berkelompok kecil,
karena makanannya adalah padi dan biji-biji rumput. Sedangkan yang
banyak dijumpai di sekitar pemukiman selain di persawahan/tegalan, adalah

ANDAL V-26
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

burung gereja (Passer montanus). Jenis ini sering berhubungan dekat


dengan manusia, hidup berkelompok di sekitar permukiman manusia dan
mencari makan berupa biji rumput, padi, buah kecil, serangga yang
disediakan oleh komunitas tumbuhan binaan manusia.
Biota air yang berada di Kanal mangetan yang berdekatan dengan outlet air
buangan pabrik (limbah cair), sesuai dengan pengamatan pada tanggal 18
Desember tahun 2004, diversitasnya sedikit terpengaruh oleh kualitas limbah
cair setempat. Kualitas dan jenis plankton tersebut, seperti terlihat pada
Tabel 5.15, sedangkan untuk benthos pada Tabel 5.16. berikut.
Tabel 5.15. Jenis dan Kualitas Plankton di Kanal Mangetan.
JENIS PLANKTON UP STREAM DOWN STREAM
Nama Famili Di H Di H
Fitoplankton
Chaetoceros sp. Chaetoceraceae 0,011 0,050
Agmenellum sp. Chrococcaceae 0,121 0,255 0,039 0,127
Anacystis cyanea Chrococcaceae 0,011 0,050
Rhizoclonium sp. Cladophoraceae 0,022 0,084
Coelastrum sp. Coelastraceae 0,044 0,137
Coscinodiscus sp. Coscinodiscaceae 0,143 0,278 0,196 0,319
Closterium sp. 1 Desmidiaceae 0,154 0,288
Closterium sp. 2 Desmidiaceae 0,033 0,112
Amphipora sp. Naviculaceae 0,297 0,361
Hormidium sp. Ulotrichaceae 0,165 0,297
Ulothrix sp. Ulotrichaceae 0,220 0,333 0,118 0,252
Volvox sp. Volvocaceae 0,044 0,137 0,039 0,127
Spirogrya sp. Zygnemataceae 0,143 0,278
Zygnema sp. Zygnemataceae 0,055 0,159 0,078 0,200
Cylotella sp. Coscinodiscaceae 0,039 0,127
Melosira sp. Coscinodiscaceae 0,020 0,077
Denticula sp. Epithemiaceae 0,020 0,077
Anomoeoneis sp. Naviculaceae 0,529 0,337
Amphipleura sp. Naviculaceae 0,078 0,200
Binuclearia sp. Ulotrichaceae 0,078 0,200
Stichococcus sp. Ulotrichaceae 0,039 0,127
Total 1,000 1,912 1,000 1,464
Indeks diversitas 1,912 1,464
Zooplankton
Brachionus sp. Brachionidae 0,120 0,254 0,462 0,357
Nauplius sp. Centropagidae 0,395 0,368
Daphnia sp. Dahpnidae 0,240 0,343 0,154 0,288
Eucalanus sp. Centropagidae 0,480 0,352
Lecane sp. Lecanidae 0,160 0,293
Total 1,000 1,242 1,000 1,012
Indeks diversitas 1,242 1,012
Sumber : Laboratorium Biologi FMIPA-ITS, Desember 2004.

ANDAL V-27
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Tabel 5.16. Jenis dan Kualitas Benthos di Kanal Mangetan.


JENIS BENTHOS UP STREAM DOWN STREAM
Nama Famili Di H Di H
Buccinum sp. Buccinidae 0,167 0,299
Tubifex sp. Lumbriculidae 0,250 0,347
Chaetogaster sp. Opisthocystidae 0,083 0,207
Epitonium sp. 1 Epitonidae 0,090 0,217
Limnaea glabra Limnaea 0,238 0,342
Pristina sp. 1 Naididae 0,417 0,365 0,393 0,367
Branchiura sp. Tubuficidae 0,107 0,238
Pristina sp. 2 Naididae 0,167 0,299 0,172 0,303
Total 1,000 1,309 1,000 1,467
Indeks diversitas 1,309 1,467
Sumber : Laboratorium Biologi FMIPA-ITS, Desember 2004.
Keterangan : Di : Indeks kelimpahan Relatif ; H : Indeks Diversitas
INDEKS DIVERSITAS DERAJAT PENCEMARAN
2 Belum tercemar
2 - 1,6 Tercemar ringan
1,6 - 1,0 Tercemar sedang
 1,0 Tercemar berat
Memperhatikan kondisi biota fitoplankton pada Tabel 5.15. tersebut diatas,
maka perairan di down stream Kanal Mangetan mengalamai penurunan
indeks diversitas sebesar 0,448 dibanding perairan di up stream, dan derajat
pencemarannya berubah dari relatif tercemar ringan menjadi relatif tercemar
sedang. Bila kondisi perairan Kanal Mangetan ditinjau dari hasil pengamatan
zooplankton, maka perairan di down stream Kanal Mangetan mengalami
penurunan indeks diversitas sebesar 0,230 dibanding perairan di up stream,
akan tetapi tidak mengalami perubahan derajat pencemarannya, keduanya
masih dalam kategori relatif tercemar sedang.
Sedangkan bila memperhatikan hasil pengamatan kondisi biota benthos
pada Tabel 5.16. tersebut diatas, maka perairan di down stream Kanal
Mangetan mengalamai peningkatan indeks diversitas sebesar 0,158
dibanding perairan di up stream, akan tetapi tidak mengalami perubahan
derajat pencemarannya, keduanya masih dalam kategori relatif tercemar
sedang. Hasil selengkapnya pengamatan biota plankton dan benthos, dapat
dilihat pada Lampiran 5.

ANDAL V-28
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

5.3. Sosial Ekonomi dan Budaya


5.3.1. Kependudukan

a. Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga

Jumlah rata-rata jiwa dalam satu rumah tangga di desa-desa wilayah


studi (Kramat Temenggung, Sebani dan Mlirip Rowo) relatif kecil, yaitu
antara 3 sampai 4 jiwa/rumah tangga.

Jumlah penduduk dan rumah tangga di wilayah studi, seperti pada Tabel
5.17.

Tabel 5.17. Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga di Wilayah Studi


Jumlah
Jumlah Rumah Jumlah Rata-
NO. NAMA DESA Penduduk
Tangga (unit) rata (jiwa/RT)
(jiwa)
Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo
1. Kramat Temenggung 664 2.032 3,06
2. Sebani 1.037 3.648 3,52
3. Mlirip Rowo 1.045 3.527 3,37
JUMLAH 2.746 9.207 3,35
Sumber : Monografi dan Potensi Desa Kramat Temenggung, Sebani dan
Mlirip Rowo, 2004.

b. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio

Struktur penduduk di daerah studi berdasarkan jenis kelamin dan sex


ratio antara laki-laki dan perempuan, memiliki kecenderungan umum yaitu
jumlah penduduk jenis kelamin perempuan lebih banyak, dibandingkan
dengan jumlah penduduk laki-laki seperti yang dirinci pada Tabel 5.18.
berikut.

Tabel 5.18. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio.
No. Nama Desa Laki-Laki Perempuan Sex Ratio
Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo
1. Kramat Temenggung 1.071 962 111,33
2. Sebani 1.800 1.848 97,40
3. Mlirip Rowo 1.718 1.808 95,02
JUMLAH 4.589 4.618 99,37
Sumber : Monografi dan Potensi Desa Kramat Temenggung, Sebani dan
Mlirip Rowo, 2004.

ANDAL V-29
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Angka sex ratio yang paling kecil terdapat pada desa Mlirip Rowo yaitu
95,02, artinya bahwa setiap 100 wanita di desa tersebut hanya terdapat
95,02 penduduk laki-laki. Kecenderungan dan ketimpangan angka sex ratio
tersebut biasanya diasumsikan dengan banyaknya penduduk laki-laki yang
merantau.

c. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan, disajikan pada Tabel 5.19


berikut.

Tabel 5.19. Jumlah Penduduk di Desa Studi Menurut Bidang Pekerjaan.


Tingkat Pendidikan
NO. Nama Desa
1 2 3 4
1. Kramat Temenggung 225 600 715 57
2. Sebani 536 225 180 26
3. Mlirip Rowo 335 117 85 7
JUMLAH 1096 942 980 90
Sumber : Monografi dan Potensi Desa Kramat Temenggung, Sebani dan
Mlirip Rowo, 2004.
Keterangan : (1) Tamat SD / Sederajat; (2) Tamat SMP / Sederajat; (3) Tamat
SMA / Sederajat; (4) Tamat Akademi / Perguruan Tinggi

d. Tingkat Kepadatan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah di desa Kramat


Temenggung, yaitu sebesar 2.032 jiwa/km 2. Data tingkat kepadatan
penduduk untuk kecamatan Tarik, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
5.20 berikut.
Tabel 5.20. Tingkat Kepadatan Penduduk Desa di Wilayah Studi.
NO. Nama Desa Luas Jml. Penduduk Kepadatan
(KM2) (Jiwa) (Jiwa/KM2)
1. Kramat Temenggung 1,00 2.032 2.032
2. Sebani 2,75 3.648 1.327
3. Mlirip Rowo 1,84 3.527 1.917
Sumber : Kecamatan Tarik Dalam Angka 2003 dan Monografi Desa 2004.

5.3.2. Ekonomi
Keberadaan pabrik-pabrik dan pertanian yang subur sangat
mendukung kegiatan perekonomian di wilayah studi. Mata pencaharian

ANDAL V-30
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

penduduk di wilayah studi terutama di bidang industri (sebagai karyawan


swasta). Sektor lain yang menjadi mata pencaharian adalah petani, buruh
tani, pedagang, wiraswasta dan pertukangan. Rincian tentang mata
pencaharian di wilayah studi, seperti Tabel 5.21. berikut.

Tabel 5.21. Jumlah Penduduk di Desa Studi Menurut Bidang Pekerjaan.


Bidang Pekerjaan
NO. Nama Desa
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kramat Temenggung 22 19 76 91 463 83 32 18
2. Sebani 16 8 216 236 816 19 5 31
3. Mlirip Rowo 70 7 137 70 475 20 16 -
JUMLAH 108 34 429 397 1.754 122 53 49
Sumber : Monografi dan Potensi Desa Kramat Temenggung, Sebani dan
Mlirip Rowo, 2004.
Keterangan : (1) PNS dan Pensiunan; (2) TNI / Polri; (3) Petani dan Peternak;
(4) Buruh Tani; (5) Karyawan Swasta; (6) Pedagang / Wiraswasta;
(7) Pertukangan dan (8) Jasa lainnya (Dokter,Sopir, Guru Swasta)

Dari struktur mata pencaharian penduduk di atas, dapat dilihat bahwa


sektor swasta berperan paling dominan, dimana sebagian besar penduduk
wilayah studi bekerja sebagai karyawan swasta. Sebagian besar karyawan
swasta (5) pada Tabel 5.21 tersebut, merupakan sebagian karyawan PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk yang berjumlah total 13.350 orang. Karyawan
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk tersebut, terdiri dari 23 orang
berpendidikan S-2, 738 orang berpendidikan S-1, 142 orang berpendidikan
D-3 dan 12.447 orang non akademik.

5.3.3. Budaya
Nilai-nilai sosial di wilayah studi masih dijunjung tinggi, misalnya
kegotongroyongan dan partisipasi masyarakat. Peranan dan pengaruh tokoh
agama dan tokoh masyarakat cukup dominan. Aktivitas-aktivitas keagamaan
masih berjalan rutin seperti pengajian (umum, ibu-ibu dan anak-anak), serta
peringatan-peringatan hari besar agama. Aktivitas kemasyarakatan lainnya
adalah arisan, kerja bakti dan hajat bersama pernikahan maupun kematian.
Komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa jawa dan bahasa
indonesia. Perkembangan kegiatan industri di wilayah studi tidak

ANDAL V-31
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

menyebabkan perubahan adat atau budaya, yang secara spesifik harus


dilindungi menurut Undang-undang. Pada Tabel 5.22 dan Tabel 5.23
ditampilkan fasilitas pendidikan dan fasilitas peribadatan yang ada di wilayah
studi.

Tabel 5.22. Fasilitas Pendidikan di Wilayah Studi.


TK SD TPA
No. Nama Desa
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Kramat Temenggung 1 3 60 2 16 244 - - -
2. Sebani 2 5 171 3 29 488 1 6 25
3. Mlirip Rowo 1 3 67 2 15 335 - - -
JUMLAH 4 11 298 7 60 1.067 1 6 25
Sumber : Monografi dan Potensi Desa Kramat Temenggung, Sebani dan
Mlirip Rowo, 2004.
Keterangan : (1) Unit Bangunan ; (2) Jumlah Guru ; (3) Jumlah Murid

Tabel 5.23. Fasilitas Peribadatan di Wilayah Studi


No. Nama Desa Masjid Mushola
1. Kramat Temenggung 2 3
2. Sebani 2 3
3. Mlirip Rowo 2 7
JUMLAH 6 13
Sumber : Monografi dan Potensi Desa Kramat Temenggung, Sebani dan
Mlirip Rowo, 2004.
Sarana dan prasarana umum yang menunjang perubahan sosial, ekonomi
dan budaya di wilayah studi meliputi sarana dan prasarana transportasi
darat, telekomunikasi, kesehatan, sarana pemerintahan, peribadatan, olah
raga dan prasarana air bersih.

5.3.4. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi


Kimia Tbk.
Persepsi dan sikap masyarakat terhadap kegiatan PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia Tbk, diperoleh melalui survei pengisian kesioner dan wawancara
langsung kepada sejumlah penduduk (masyarakat) maupun tokoh
masyarakat, sebagai responden. Tujuan survei tersebut, guna menjaring
sikap, persepsi dan harapan masyarakat di wilayah studi terhadap
perkembangan kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, sekaligus guna

ANDAL V-32
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

mengetahui kondisi sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat, serta


memberikan informasi langsung tentang rencana pengembangan kegiatan
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, utamanya relokasi Pallet Plant dan
pembangunan Incinerator yang terletak di Desa Mlirip Rowo. Metode survei
dilakukan secara purposive random sampling, yaitu terhadap sejumlah 65 KK
di Desa Mlirip Rowo sebagai responden.
Distribusi responden tersebut tersebar di dua lokasi, yaitu :
 Dusun Pajaran Utara dan Pajaran selatan sekitar lokasi rencana
pembangunan Incinerator, RW IV (RT 12) sejumlah 6 responden dan RW
V (RT 15) sejumlah 18 responden.
 Dusun Jabon sekitar lokasi rencana Pallet Plant, RW VI (RT 17, RT 18
dan RT 19), sejumlah 41 responden.
Sejumlah 65 responden tersebut, terdiri dari 11 (sebelas) tokoh masyarakat
baik Ketua RT, Ketua RW maupun tokoh masyarakat yang disegani
ditambah 54 (lima puluh empat) anggota masyarakat biasa.
Profil responden menurut kelompok usia, seperti terlihat pada Tabel 5.24,
Latar belakang pendidikan responden seperti pada Tabel 5.25, Lama tinggal
responden di wilayah studi seperti pada Tabel 5.26, Mata pencaharian
responden seperti pada Tabel 5.27 dan Pendapatan responden seperti pada
Tabel 5.28 berikut.
Tabel 5.24. Profil Responden menurut Kelompok Umur.
Usia Responden (th) Jumlah (orang) Persentase (%)
25 - 40 28 43
41 - 60 30 46
diatas 60 7 11
Total 65 100
Sumber : Data primer Sosekbudkes, Januari 2005.
Tabel 5.25. Latar Belakang Pendidikan Responden.
Pendidikan Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
Tamat SD 18 28
Tamat SMP 11 17
Tamat SMA 28 43
Universitas/D3 8 12
Total 65 100
Sumber : Data primer Sosekbudkes, Januari 2005.

ANDAL V-33
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Tabel 5.26. Lama Tinggal Responden di wilayah Studi.


Lama tinggal (th) Jumlah (orang) Persentase (%)
1 s/d 5 4 5
6 s/d 10 12 15
11 s/d 20 17 21
Diatas 20 32 49
Total 65 100
Sumber : Data primer Sosekbudkes, Januari 2005.
Memperhatikan data pada Tabel 5.26 tersebut diatas, maka hampir 50 %
responden (49 %) sudah cukup lama (diatas 20 tahun) tinggal di sekitar
lokasi pabrik PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk , sehingga cukup memahami
perjalanan maupun irama perkembangan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk,
setidak tidaknya dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.
Tabel 5.27. Mata Pencaharian Responden.
Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)
Karyawan pabrik/swasta 34 52
Wira usaha/pedagang 17 26
Petani 4 6,5
PNS dan Pensiunan 8 12
Guru Swasta 2 3
Total 65 100
Sumber : Data primer Sosekbudkes, Januari 2005.
Tabel 5.28. Pendapatan Responden per Bulan.
Pendapatan Responden (Rp) Jumlah (orang) Persentase (%)
Kurang dari 1 juta 10 15
1 s/d 2 juta 40 62
Lebih dari 2 juta 15 23
Total 65 100
Sumber : Data primer Sosekbudkes, Januari 2005.
Sesuai dengan pengamatan langsung terhadap kondisi struktur rumah,
fasilitas, tingkat pendapatan, konsumsi, maupun pola interaksi masyarakat,
maka masyarakat di wilayah studi sekitar pabrik dapat digolongkan
menengah kebawah. Status rumah tinggal pada umumnya merupakan
kepemilikan sendiri, sekalipun kriterianya hak guna bangunan (HGB)
mengingat pemilik tanahnya adalah Dinas Pengairan Kabupaten Sidoarjo.
Dalam hal tersebut, penduduk sangat berharap atas kelancaran proses
sertifikasi tanah menjadi hak milik.

ANDAL V-34
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
secara umum cukup baik, karena disamping dapat memberikan kesempatan
kerja kepada penduduk di sekitarnya, juga dapat menumbuhkan lapangan
kerja sektor informal seperti warung-warung makanan, kos-kosan, bengkel,
toko-toko sembako dan lain sebagainya. Sehingga secara umum dapat
memberikan dampak yang positif bagi perkembangan sosial ekonomi
wilayah sekitar lokasi pabrik.
Selain dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat tersebut,
pengembangan kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk khususnya
pembangunan Pallet Plant dan Incinerator yang sudah dimulai, dirasakan
dampak negatifnya oleh masyarakat yang berdomisili di sekitarnya.
Pernyataan tersebut seperti yang tertuang dalam kuesioner, yaitu 52 %
responden menyatakan merasa dirugikan, 30 % menyatakan merasa
diuntungkan dan 17 % menyatakan tidak ada pengaruhnya. Namun
demikian, pemberian kompensasi dari PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
kepada masyarakat berkaitan dengan dampak yang merugikan tersebut,
secara umum sudah cukup memuaskan bagi masyarakat yang merasa
dirugikan.
Keresahan masyarakat yang timbul adalah sebagai dampak dari :
 Getaran dan kebisingan yang ditimbulkan oleh kegiatan pemancangan
pondasi tiang pancang Incinerator di RT 15 RW 05 dan RT 12 RW 04
desa Mliriprowo.
Beberapa rumah yang berdekatan mengalami keretakan tembok.
Dampak getaran dan bising juga dialami oleh penduduk dan pemakai
musholla (RT 18 RW VI), yang lokasinya berdekatan dengan pompa
air PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
 Kegiatan operasional PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, menimbulkan
dampak kebisingan sepanjang pagi sampai sore hari, khususnya di
RT 12 RW IV (Lokasi sekitar Incinerator).
 Kegiatan pemagaran dan pengurukan lahan relokasi Pallet Plant.

ANDAL V-35
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Kegiatan pemagaran mengakibatkan tertutupnya akses terdekat


keluar masuk penduduk dusun Jabon ke jalan raya. Disamping itu,
kegiatan pengurukan menimbulkan dampak debu.
 Kekhawatiran warga terhadap pelaksanaan konstruksi maupun pasca
konstruksi, dikuatirkan akan memberikan dampak negatif yang lebih
besar sehingga dapat merugikan warga sekitarnya.
Harapan Masyarakat terhadap PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk :
 Masyarakat berharap dapat dibangunkan jalan alternatif untuk akses
terdekat menuju ke jalan raya.
 Masyarakat sangat mengharapkan bantuan untuk pengolahan /
pengadaan air bersih yang layak minum.
 Agar pelaksanaan sosialisasi kepada penduduk dilaksanakan lebih
awal dan merata sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
 Khususnya di RW VI RT 17 dan RT 18 Desa Mliriprowo, dimana lokasi
rumah tinggal dan musholla berdekatan sekali dengan pompa air PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, berharap agar ada bantuan untuk
pembangunan musholla di tempat lain. Getaran dan kebisingan
pompa sangat mengganggu pelaksanaan ibadah.
 Pelaksanaan pemberian bantuan atau ganti rugi kepada masyarakat
agar lebih transparan dan terkendali, agar dapat langsung diterima
masyarakat secara adil.
 Pangangkutan pembuangan sludge limbah padat dari PT. Tjiwi Pabrik
Kertas Kimia Tbk ke Kedung Bocok, agar tidak ada yang tercecer di
jalan, sehingga dapat menimbulkan debu, dimana kalau terkena kulit
dapat menyebabkan gatal-gatal.

5.4. Kesehatan Masyarakat


5.4.1. Keadaan dan Fasilitas Kesehatan Masyarakat

Keberadaan sarana untuk menunjang kehidupan yang sehat (sumber


air bersih dan jamban) di desa-desa wilayah studi, seperti terlihat pada Tabel
5.29. dan 5.30. berikut.

ANDAL V-36
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Tabel 5.29. Sarana Sumber Air Bersih di Desa Studi.

No. Nama Desa Sumur Gali Sumur Pompa Tangan

1. Kramat Temenggung 345 17

2. Sebani 595 5

3. Mlirip Rowo 523 13

Sumber : Kecamatan Tarik Dalam Angka, 2003 (BPS).


Tabel 5.30. Sarana Jamban di Desa Studi.

No. Nama Desa MCK Jamban Keluarga Jamban Jamak

1. Kramat Temenggung 1 364 -

2. Sebani - 786 -

3. Mlirip Rowo 2 323 -


Sumber : Kecamatan Tarik Dalam Angka, 2003 (BPS).
Keadaan fisik rumah penduduk secara umum cukup baik, yaitu dengan
struktur rumah yang terbuat dari dinding tembok, atap genteng, lantai
keramik dan ubin. Ventilasi udara dan penyiraman rumah, mayoritas sudah
baik. Beberapa selokan dan jalan desa masih memerlukan perbaikan.
Penduduk sebagian besar menggunakan pompa air, sebagian kecil
menggunakan sumur gali sebagai sumber air minum maupun mandi dan
cuci. Penanaman pipa air sampai pada kedalaman 12 hingga 16 m,
sedangkan kedalaman sumur gali 5 hingga10 m. Kondisi air sumur hampir
tidak pernah kering, walaupun kadang-kadang agak keruh dan ada endapan
yang berwarna kecoklat-coklatan. Kenyataan menunjukkan, bahwa air akan
berubah warna menjadi coklat setelah didiamkan 2 s/d 5 hari.
Mayoritas keluarga telah memiliki saluran kotor dan jamban keluarga yang
dilengkapi septictank dengan sumur resapan. Satu dua penduduk yang
tinggal didekat sungai, mengalirkan limbah rumah tangganya langsung ke
sungai. Sedangkan pengolahan sampah padat dilaksanakan masing-masing
penduduk, dengan cara dibakar atau ditimbun.
5.4.2. Pola Penyakit

ANDAL V-37
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab V. Rona Lingkungan Hidup

Jumlah dan jenis penyakit yang terjadi di wilayah kecamatan Tarik termasuk
desa-desa wilayah studi, seperti terlihat pada Tabel 5.31. Jenis penyakit
terbanyak yang diderita masyarakat adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas
(ISPA), disusul terbanyak yang kedua penyakit rongga mulut.
Tabel 5.31. Pola Penyakit di wilayah Kecamatan Tarik, Kabupaten.
Sidoarjo.
No Jenis Penyakit Jumlah Penderita %
1 Penyakit Saluran Pernafasan Bagian 6.404 20,92
Atas (ISPA).
2 Penyakit rongga mulut. 3.988 13,02
3 Penyakit Sistem Otot (tulang belakang). 2.738 8,94
4 Riketisiasis dan Penyakit Antropoda 2.473 8,08
(Obs. Fasis).
5 Gastritis. 2.468 8,06
6 Penyakit Infeksi Usus. 2.448 8,00
7 Penyakit Kulit dan Jaringan Bawah Kulit. 1.957 6,39
8 Penyakit lain-lain. 1.906 6,23
9 Kecelakaan dan Kesehatan. 1.748 5,71
10 Gangguan Mental. 1.645 5,37
11 Penyakit Mata dan Adreksa. 1.560 5,10
12 Penyakit Darah Tinggi. 1.280 4,18

Jumlah 30.615 100,00


Sumber : Puskesmas Kec. Tarik, 2004
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah studi, antara lain adalah
Puskesmas Tarik dan Poliklinik swasta milik Koperasi PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk, yang berada di Desa Mlirip Rowo. Adapaun fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, seperti terlihat pada Tabel 5.32 berikut.
Tabel 5.32. Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Medis di Desa Wilayah
Studi.
No Keterangan Mliriprowo Kramat Sebani
Temenggung
1 Puskesmas/Puskesmas 1 - -
Pembantu
2 Poliklinik swasta 1 - -
3 Posyandu 6 3 3

Tenaga Medis :
1 Dokter Umum - - 1
2 Dokter Gigi 1 - -
3 Bidan 2 1 1
4 Perawat 2 1 1
5 Mantri Kesehatan - - 1
6 Dukun terlatih 1 1 -
Sumber : Monografi dan Potensi Desa Wilayah Studi. 2004.

ANDAL V-38
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

BAB VI
PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING

6.1. Prakiraan Besaran Dampak


Prakiraan dampak besar dan penting dilakukan terhadap setiap
komponen lingkungan yang berdasarkan hasil pelingkupan (dalam Dokumen
Kerangka Acuan) tergolong sebagai dampak penting hipotetis. Prakiraan
dampak yang dikaji dalam Bab ini digunakan untuk membuktikan hipotesa
pentingnya dampak terhadap komponen lingkungan tertentu. Sedangkan
dampak hasil pelingkupan yang tergolong sebagai dampak potensial selain
dampak penting hipotetis, tidak dijelaskan lebih lanjut dalam bab prakiraan
ini.
Prakiraan dampak dilakukan dengan metode formal bila tersedia
cukup data kuantitatif yang diperlukan, sedangkan bila persyaratan data
kuantitatif ini tidak terpenuhi, maka prakiraan dampak penting dilakukan
dengan menggunakan metode nonformal, yaitu menggunakan:
 Pendekatan analogi
 Perbandingan dengan nilai baku mutu lingkungan (BML); dan
 Pendekatan professional judgement (pertimbangan para pakar)
Prakiraan dampak akan dilakukan untuk setiap jenis rencana kegiatan
terhadap setiap komponen lingkungan hidup. Prakiraan besarnya dampak
merupakan selisih kualitas lingkungan, antara saat kegiatan yang
berlangsung dengan rona lingkungan awal. Besarnya prakiraan dampak
tersebut dapat dinyatakan seperti berikut:
Besarnya Prakiraan Dampak = KLKB -KLRLA
Dimana:
KLKB = Skala Kualitas Lingkungan saat Kegiatan Berlangsung (KB)
KLRLA = Skala Kualitas Lingkungan saat Rona Lingkungan Hidup Awal
Kualitas lingkungan pada rona lingkukngan awal (RLA) dan pada saat
kegiatan berlangsung (KB), akan ditampilkan dalam skala numerik 1 sampai
dengan 5 seperti berikut :

ANDAL VI-1
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Skala Kualitas Lingkungan


1 Sangat buruk
2 Buruk
3 Sedang
4 Baik
5 Sangat Baik
Selisih nilai skala kondisi/kualitas lingkungan diatas dipergunakan untuk
menentukan besaran dampak, baik positif maupun negatif. Sedangkan skala
besaran dampak ditetapkan sebagai berikut:
Skala Besaran Dampak
1 Kecil
2 Sedang
3 Besar
Selanjutnya diuraikan prakiraan dampak dari setiap komponen kegiatan
terhadap komponen lingkungan untuk menentukan besaran dampak,
sekaligus uraian tentang perubahan skala kualitas lingkungan, dari rona
lingkungan awal ke kualitas lngkungan pada saat kegiatan berlangsung, dan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.2.

6.2. Prakiraan Pentingnya Dampak


Prakiraan dampak penting berpedoman pada Undang-Undang RI No.
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, penjelasan pasal 15
ayat (1) tentang kriteria penentuan dampak penting; Pasal 5 ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup dan Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun
1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. Kriteria
penentuan dampak penting tersebut adalah :
1. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha /
kegiatan
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting
bila manusia di wilayah studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan
tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan, jumlahnya sama

ANDAL VI-2
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

atau lebih besar dari jumlah manusia yang menikmati manfaat dari usaha
atau kegiatan di wilayah studi.
2. Luas wilayah persebaran dampak
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting
bila rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang
mengalami perubahan mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak
berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting
bila :
a) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan pada
sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu
lingkungan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan
mendasar pada komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang
diakui, berdasarkan pertimbangan ilmiah.
c) Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan spesies-spesies
yang langka dan atau endemik, dan atau dilindungi menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku, terancam punah, atau habitat
alaminya mengalami kerusakan.
d) Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau
gangguan terhadap kawasan lindung (hutan lindung, cagar alam,
taman nasional, suaka margasatwa, dan sebagainya) yang telah
ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan.
e) Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan
benda-benda dan bangunan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.
f) Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau
kontroversi dengan masyarakat, pemerintah daerah, atau pemerintah
pusat, dan atau menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan
masyarakat, pemerintah daerah atau pemerintah pusat.

ANDAL VI-3
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

g) Rencana usaha atau kegiatan mengubah atau memodifikasi areal


yang mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi.
Lamanya dampak berlangsung
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting
bila rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan timbulnya perubahan
mendasar dari segi intensitas dampak, atau tidak berbaliknya dampak,
atau segi kumulatif dampak yang berlangsung hanya pada satu atau lebih
tahapan kegiatan.
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting
bila rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder dan
dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama
dengan komponen lingkungan yang terkena dampak primer.
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting
bila :
a) Dampak lingkungan berlangsung berulang kali dan terus menerus,
sehingga pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh
lingkungan alam atau sosial yang menerimanya.
b) Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang tertentu,
sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau sosial
yang menerimanya.
c) Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek
yang saling memperkuat (sinergetik).
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting
bila perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak
dapat dipulihkan kembali walaupun dengan intervensi manusia.

Dengan memperhatikan dan menelaah dampak dari setiap rencana


kegiatan di setiap tahap terhadap enam kriteria dampak tersebut diatas, akan
diperoleh jumlah P (Penting) dan jumlah TP (Tidak Penting). Hasil prakiraan

ANDAL VI-4
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

pentingnya dampak disajikan pada matriks prakiraan pentingnya dampak


(Tabel 6.3.)
Prakiraan pentingnya dampak berdasarkan pada ketentuan seperti berikut :
a. ∑P ≥ 3 pada besaran prakiraan dampak ≥ + 2, maka hasil prakiraan
pentingnya dampak adalah : positif penting (+P).
b. ∑P ≥ 3 pada besaran prakiraan dampak ≥ - 2, maka hasil prakiraan
pentingnya dampak adalah : negatif penting (-P).
c. ∑P < 3 pada besaran prakiraan dampak ≥ + 2, maka hasil prakiraan
pentingnya dampak adalah : positif tidak penting (+TP).
d. ∑P < 3 pada besaran prakiraan dampak ≥ - 2, maka hasil prakiraan
pentingnya dampak adalah : negatif tidak penting (-TP).
e. Pada besaran prakiraan dampak negatif kecil (-1) atau positif kecil (+1),
maka prakiraan pentingnya dampak adalah negatif tidak penting (-TP)
atau positif tidak penting (+TP).
Uraian selanjutnya tentang penting dan tidak pentingnya dampak, hanya
difokuskan terhadap dampak yang mempunyai besaran 2 dan 3, baik yang
bersifat negatif maupun positif. Hasil prakiraan pentingnya dampak terhadap
dampak yang mempunyai besaran berskala 1, cenderung merupakan
dampak tidak penting (TP).
Pendekatan yang dipergunakan untuk memudahkan prediksi dampak-
dampak yang timbul sehubungan dengan kegiatan, dilakukan analisis
interaksi komponen kegiatan dengan komponen lingkungan yang terkena
dampak penting hipotetis. Disamping hal tersebut, mengingat mekanisme
terjadinya dampak dapat bersifat langsung dan tidak langsung, maka dalam
proses prakiraan dampak memperhatikan juga bagan alir Identifikasi
Dampak Potensial, serta beberapa hal seperti berikut :
 Kegiatan kegiatan Pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak
Kali Brangkal, menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen sosial.
 Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
komponen fisik-kimia, kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan
berturut-turut terhadap komponen biologi dan sosial.

ANDAL VI-5
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

 Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada


komponen biologi, kemudian menimbulkan rangkaian dampak lanjutan
pada komponen sosial.
 Kegiatan menimbulkan dampak penting yang bersifat langsung pada
aspek fisik-kimia dan selanjutnya membangkitkan dampak pada
komponen sosial.
 Dampak penting berlangsung saling berantai diantara komponen sosial
itu sendiri.
 Dampak penting yang telah diutarakan, yang selanjutnya dapat
menimbulkan dampak balik terhadap rencana usaha dan/ atau kegiatan
Pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak Kali Brangkal.

6.3. Uraian Prakiraan Besaran dan Pentingnya Dampak


6.3.1. Pada Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan yang dlaksanakan dalam tahap pra konstruksi adalah (1)
sosialisasi, dan (2) Perijinan. Dari dua kegiatan tersebut diperkirakan
menimbulkan dampak berupa (1) Timbulnya persepsi masyarakat, (2)
Perubahan tata guna lahan dan (3) Perubahan tata ruang.
6.3.1.1. Persepsi Masyarakat
Dampak berupa persepsi masyarakat pada tahap pra konstruksi ini
merupakan dampak langsung akibat kegiatan Sosialisasi.
A. Besaran Dampak
Sosialisasi adalah kegiatan yang menjelaskan tentang rencana
Pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak Kali Brangkal, dan
sekaligus menampung saran maupun masukan dari masyarakat. Adanya
kegiatan sosialisasi tersebut, dimungkinkan timbulnya persepsi maupun
tafsiran dari masyarakat yang bermacam-macam, baik bersifat negatif
ataupun yang bersifat positif. Apabila hasil sosialisasi yang disampaikan
tidak sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat, maka kegiatan ini
dapat menimbulkan persepsi yang cenderung negatif. Akibatnya, kualitas
lingkungan yang semula baik (skala 4) pada komponen persepsi masyarakat
ini, mengalami penurunan menjadi buruk (skala 2). Kegiatan sosialisasi ini

ANDAL VI-6
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

diprakirakan menimbulkan persepsi masyarakat yang negatif, dengan


besaran dampaknya negatif sedang (-2)
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Persepsi masyarakat yang diakibatkan oleh kegiatan sosialisasi
Pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak Kali Brangkal ini,
akan terjadi terhadap sejumlah manusia terutama di Wilayah
KecamatanS. Bahkan dampak tersebut dapat lebih banyak lagi, sampai
sejumlah desa di wilayah kecamatan Tarik, seperti desa Kramat
Temenggung (2.032 orang) dan Sebani (3.648 orang). Oleh karenanya,
jumlah manusia yang terkena dampak oleh kegiatan sosialisasi tersebut,
diprakirakan berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa persepsi masyarakat, akan menjangkau luasan
wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), bahkan dapat meluas sampai
beberapa desa di wilayah kecamatan, seperti desa Sebani (2,75 km 2)
dan Kramat Temenggung (1,0 km2). Dengan demikian, luas wilayah
persebaran dampak berupa persepsi masyarakat tersebut diprakirakan
berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan tidak
penting (TP), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan tidak akan
berlangsung dalam kurun waktu yang lama, yaitu selama proses
sosialisasi atau pada tahap pra konstruksi saja.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Komponen lingkungan lain yang terkena dampak selain persepsi
masyarakat tidak ada, sehingga berkategori tidak penting (TP).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat kumulatif dampak persepsi masyarakat yang negatif pada kegiatan
ini adalah penting (P), karena bila pada tahap pra konstruksi telah terjadi
persepsi masyarakat yang negatif, maka awal yang tidak baik akan
berakibat fatal pada kegiatan selanjutnya, berakumulasi dengan dampak-

ANDAL VI-7
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

dampak pada tahap selanjutnya, bahkan dapat berakumulasi terhadap


persepsi lainnya, seperti persepsi terhadap kegiatan operasi pabrik yang
sudah lama berlangsung.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak kegiatan sosialisasi berupa persepsi negatif yang mungkin
terjadi di kalangan masyarakat ini, dapat dipulihkan kembali apabila
dilakukan penjelasan yang sistematis, lugas, transparan atau dengan
penanganan khusus yang memperhatikan aspirasi masyarakat setempat
secara proporsional dan berimbang. Oleh karena itu berbalik atau tidak
berbaliknya dampak kegiatan ini dapat dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 3, maka kegiatan sosialisasi berpotensi
menimbulkan dampak negatif penting (-P) berupa persepsi masyarakat.
6.3.1.2. Perubahan Tata Guna Lahan
Dampak berupa perubahan tata guna lahan pada tahap pra
konstruksi ini , merupakan dampak langsung akibat kegiatan Perijinan.
A. Besaran Dampak
Perijinan atau pemberian ijin terhadap rencana pengembangan PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, khususnya terhadap pembangunan Pallet
Plant dan Incinerator, akan menjadikan perubahan peruntukan lahan yang
semula merupakan lahan kosong menjadi peruntukan lahan yang meningkat
produktivitasnya, dalam menunjang aktivitas operasional pabrik yang dimiliki
oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Ijin atas penggunaan lahan tersebut,
akan menata dan meningkatkan nilai fungsi kawasan yang potensial, serta
dapat memberikan ”image” atau citra yang lebih baik bagi masyarakat
sekitarnya. Tahap pengembangan fungsi lahan untuk pabrik (industri), pada
awalnya bersifat pemampatan (penetrasi) untuk areal industri di Kecamatan
Tarik, kemudian di daerah transisi bersifat pengisian (infiltrasi) dan nantinya
ke arah bentuk perluasan kawasan (ekspansif). Hal ini disebabkan
penggunaan areal industri ini mempunyai tingkat ekonomi lokasi (nilai lahan)
yang tinggi. Penentuan lokasi rencana pengembangan areal pabrik PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ini, diprakirakan akan menimbulkan dampak
positif sedang (+2), dipandang dari sudut pemanfaatan lahan sebelumnya

ANDAL VI-8
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

yang kurang produktif, dipergunakan sebagai lahan untuk kegiatan yang


lebih produktif. Skala kualitas lingkungan yang semula sedang (skala 3) akan
naik menjadi sangat baik (skala 5).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Perubahan tata guna lahan, yang diakibatkan oleh perijinan dan
penentuan lahan untuk pengembangan kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk ini, akan berdampak lebih baik terhadap sejumlah manusia di
desa Kramat Temenggung (2.032 orang), Sebani (3.648 orang) dan
Mlirip Rowo (3.527 orang). Bahkan dampak tersebut dapat lebih banyak
lagi, sampai sejumlah desa di wilayah kecamatan Tarik (54.802 orang).
Oleh karenanya, jumlah manusia yang terkena dampak diprakirakan
berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Persebaran dampak berupa perubahan tata guna lahan, akan
menjangkau luasan wilayah di desa Kramat Temenggung (1 KM 2),
Sebani (2,75 KM2) dan Mlirip Rowo (1,84 KM2), bahkan dapat meluas
sampai wilayah kecamatan Tarik (36,05 KM2), yang dikarenakan
peruntukan lahan yang baru tersebut, sudah sesuai dengan peruntukan
lahan dalam RUTRW kabupaten Sidoarjo. Dengan demikian, luas
wilayah persebaran dampak berupa perubahan tata guna lahan tersebut
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Dampak berupa perubahan tata guna lahan ini akan berlangsung dalam
kurun waktu yang lama, yaitu dari saat pra konstruksi sampai dengan
akhir tahap operasi, walaupun intensitasnya relatif tidak besar. Dengan
demikian, intensitas dan lamanya dampak berlangsung, diprakirakan
berkategori penting (P).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lingkungan selain perubahan tata guna lahan, adalah
perubahan tata ruang saja, sehingga berkategori tidak penting (TP).
5. Sifat kumulatif dampak

ANDAL VI-9
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Sifat dampak berupa perubahan tata guna lahan ini adalah pasti dan
konstan sesuai dengan peruntukannya, sehingga tidak berakumulasi
dengan dampak yang lain. Oleh karenanya, sifat kumulatif dampak
berupa perubahan tata guna lahan ini, berkategori tidak penting (TP).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Perubahan tata guna lahan ini bersifat tetap, dan dampak yang sudah
terjadi tidak akan berbalik (irreversible). Dengan demikian, berbalik atau
tidak berbaliknya dampak berkategori penting (P).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan perijinan dan penentuan
lahan berpotensi menimbulkan dampak positif penting (+P) terhadap
perubahan tata guna lahan.
6.3.1.3. Perubahan Tata Ruang
Dampak berupa perubahan tata ruang pada tahap pra konstruksi ini,
merupakan dampak tak langsung akibat kegiatan Perijinan, yaitu merupakan
dampak lanjutan dari perubahan tata guna lahan.
A. Besaran Dampak
Perijinan atau pemberian ijin terhadap rencana pengembangan PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, khususnya terhadap pembangunan Pallet
Plant dan Incinerator, akan menjadikan perubahan pola tata ruang sebagai
dampak lanjutan dari ijin perubahan tata guna lahan, yang semula
merupakan lahan kosong menjadi peruntukan lahan yang meningkat
produktivitasnya, dalam menunjang aktivitas operasional pabrik yang dimiliki
oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Ijin atas penggunaan lahan tersebut,
akan menata dan meningkatkan nilai fungsi tata ruang yang potensial, serta
dapat memberikan ”image” atau citra yang lebih baik bagi masyarakat
sekitarnya. Sehingga penggunaan areal industri ini mempunyai tingkat
ekonomi lokasi (nilai lahan) yang lebih tinggi. Perijinan untuk lokasi rencana
pengembangan areal pabrik PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ini,
diprakirakan akan menimbulkan dampak positif sedang (+2), dipandang dari
sudut pola tata ruang sebelumnya yang kurang produktif, dipergunakan
untuk kegiatan yang lebih produktif. Skala kualitas lingkungan yang semula
sedang (skala 3) akan naik menjadi sangat baik (skala 5).

ANDAL VI-10
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

B. Tingkat Kepentingan Dampak


1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Perubahan tata ruang, yang diakibatkan oleh perijinan tentang
penentuan lahan untuk pengembangan kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Tbk ini, akan berdampak lebih baik terhadap sejumlah manusia di
desa Kramat Temenggung (2.032 orang), Sebani (3.648 orang) dan
Mlirip Rowo (3.527 orang). Bahkan dampak tersebut dapat lebih banyak
lagi, sampai sejumlah desa di wilayah kecamatan Tarik (54.802 orang).
Oleh karenanya, jumlah manusia yang terkena dampak diprakirakan
berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Persebaran dampak berupa perubahan tata ruang di sekitar lokasi
pabrik, akan menjangkau luasan wilayah di desa Kramat Temenggung
(1 km2), Sebani (2,75 km2) dan Mlirip Rowo (1,84 km2), bahkan dapat
meluas sampai wilayah kecamatan Tarik (36,05 km 2), yang dikarenakan
peruntukan lahan yang baru tersebut, dan sudah sesuai dengan
peruntukan lahan dalam RUTRW kabupaten Sidoarjo. Dengan demikian,
luas wilayah persebaran dampak berupa perubahan tata ruang tersebut
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Dampak berupa perubahan tata ruang ini akan berlangsung dalam kurun
waktu yang lama, yaitu dari saat pra konstruksi sampai dengan akhir
tahap operasi, walaupun intensitasnya relatif tidak besar. Dengan
demikian, intensitas dan lamanya dampak berlangsung, diprakirakan
berkategori penting (P).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lingkungan selain perubahan tata ruang, adalah
perubahan tata guna lahan saja, sehingga berkategori tidak penting (TP).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat dampak berupa perubahan tata ruang ini adalah pasti dan konstan
sesuai dengan peruntukannya, sehingga tidak berakumulasi dengan

ANDAL VI-11
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

dampak yang lain. Oleh karenanya, sifat kumulatif dampak berupa


perubahan tata ruang ini, berkategori tidak penting (TP).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Perubahan tata ruang ini bersifat tetap, dan dampak yang sudah terjadi
tidak akan berbalik (irreversible). Dengan demikian, berbalik atau tidak
berbaliknya dampak berkategori penting (P).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan perijinan tentang
penentuan lahan berpotensi menimbulkan dampak positif penting (+P)
terhadap perubahan tata ruang.

6.3.2. Pada Tahap Konstruksi

Kegiatan tahap konstruksi yang diduga akan menimbulkan dampak


besar dan penting terhadap komponen lingkungan hidup, yaitu (1) Mobilisasi
tenaga kerja, (2) Mobilisasi peralatan, (3) Pengadaan material, (4)
Pembongkaran Pallet Plant lama, (5) Pembangunan struktur bangunan, (6)
Demobilisasi peralatan dan (7) Demobilisasi tenaga kerja (Pembangunan
Unit-unit PM-12, Unit Deinking, Unit Incinerator dan Unit Pallet Plant).
Dampak-dampak yang diperkirakan akan terjadi, berdasarkan identifikasi dan
prakiraan dampak serta hasil pelingkupan yaitu (1) Kesempatan kerja, (2)
Timbulnya sektor informal, (3) Pendapatan masyarakat, (4) Keresahan
masyarakat, (5) Penurunan kualitas udara, (6) Peningkatan kebisingan, (7)
Penurunan kesehatan masyarakat, (8) Kerusakan jalan, (9) Intensitas
kecelakaan, (10) Limbah padat (material buangan) dan (11) Peningkatan
pengangguran.
6.3.2.1. Kesempatan kerja
Dampak berupa kesempatan kerja pada tahap konstruksi ini,
merupakan dampak langsung dari kegiatan Mobilisasi tenaga kerja.
A. Besaran Dampak
Kegiatan mobilisasi tenaga kerja akan membuka kesempatan kerja.
Sehingga diharapkan pada tahap konstruksi ini, dapat menyerap tenaga
kerja lokal seoptimal mungkin. Adanya kegiatan mobilisasi tenaga kerja
berupa rekrutmen tenaga kerja sejumlah ± 300 (tiga ratus ) orang, terdiri dari

ANDAL VI-12
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

tenaga terampil (skilled labour) sejumlah ± 50 (lima puluh) orang dan tenaga
kerja biasa (unskilled labour) sejumlah ± 250 (dua ratus lima puluh) orang,
adalah untuk pembangunan struktur dan finishing serta pemasangan mesin-
mesin unit PM 12, Deinking, Incinerator dan Pallet plant. Selama
pelaksanaan pembangunan unit-unit tersebut yang memerlukan jangka
waktu ± 12 bulan, akan berdampak positif terbukanya kesempatan kerja.
Kesempatan kerja ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat di sekitar wilayah
studi. Berdasarkan hasil studi analog terhadap berbagai pembangunan yang
berlangsung di wilayah studi maupun secara umum di Indonesia,
kesempatan kerja yang muncul dari suatu kegiatan/ pembangunan di suatu
daerah, sering dapat dimanfaatkan oleh penduduk di luar daerah.
Kemungkinan tersedianya kesempatan kerja diprakirakan meningkatkan
kualitas lingkungan dari sedang (skala 3), menjadi sangat baik (skala 5). Jadi
akan terjadi dampak positif sedang (+2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Kesempatan kerja yang tersedia sejumlah ± 300 orang untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant,
akan berdampak baik terhadap sejumlah angkatan kerja ± 1.577 orang
yang siap bekerja (menganggur), yaitu di desa Kramat Temenggung 132
orang, Sebani 477 orang dan Mlirip Rowo 968 orang. Sehingga hal
tersebut menunjukkan, bahwa jumlah manusia yang terkena dampak
(1.577 orang) lebih besar dari yang memanfaatkan dampak (300 orang).
Oleh karenanya, jumlah manusia yang terkena dampak diprakirakan
berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Luas persebaran dampak berupa kesempatan kerja, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Kramat Temenggung (1 km 2), Sebani 2,75 km2)
dan Mlirip Rowo (1,84 km2) yang keseluruhannya sama dengan luasan
wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di wilayah
kecamatan Tarik. Dengan demikian, luas wilayah persebaran dampak
diprakirakan berkategori penting (P).

ANDAL VI-13
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung


Intensitas dampak relatif kecil, berlangsungnya dampak relatif sesaat
dan hanya terjadi dalam satu tahap, yaitu selama tahap konstruksi
pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant berlangsung.
Dengan demikian, intensitas dan lamanya dampak berlangsung
dikategorikan tidak penting (TP).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lain yang terkena dampak, adalah lebih dari satu
komponen yaitu penurunan kualitas udara, penurunan kesehatan
masyarakat, peningkatan kebisingan, keresahan masyarakat,
pendapatan masyarakat, timbulnya sektor informal dan peningkatan
material buangan, yang dapat memungkinkan timbulnya konflik vertikal
maupun horisontal. Oleh karenanya, jumlah komponen lingkungan yang
terkena dampak menjadi penting (P).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat kumulatif dampak ini adalah tidak penting (TP). Hal ini dikarenakan
pengaruh dampak yang bersifat positif, sedangkan dampak lainnya oleh
kegiatan yang sama adalah bersifat negatif, serta tidak menimbulkan
perubahan struktur sosekbud yang bersifat kumulatif dalam jangka
panjang bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa kesempatan kerja ini akan berbalik (reversible), apabila
pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant berhenti.
Atau dengan pengertian lain, bahwa perubahan struktur Sosekbud dapat
mencapai keseimbangan kembali. Dengan demikian, berbalik atau tidak
berbaliknya dampak berkategori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 3, maka kegiatan pembangunan PM-12,
deinking, Incinerator dan pallet plant akan berpotensi menimbulkan dampak
positif penting (+P) terhadap kesempatan kerja.
6.3.2.2. Timbulnya sektor informal

ANDAL VI-14
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Dampak berupa timbulnya sektor informal pada tahap konstruksi


ini, merupakan dampak langsung yang diakibatkan dari kegiatan Mobilisasi
tenaga kerja.
A. Besaran Dampak
Adanya kegiatan mobilisasi tenaga kerja berupa rekrutmen tenaga kerja
sejumlah ± 300 (tiga ratus ) orang, juga akan berdampak positif mendorong
tumbuhnya pedagang-pedagang makanan dan minuman, serta tempat kos
ataupun sewa rumah bagi tenaga kerja pendatang. Sehingga hal tersebut
dapat meningkatkan kualitas lingkungan ditinjau dari sektor jasa informal,
yang semula kategori sedang (skala 3), menjadi sangat baik (skala 5). Jadi
akan terjadi dampak positif sedang (+2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Rekrutmen tenaga kerja sejumlah ± 300 orang untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant,
akan berdampak baik terhadap sejumlah angkatan kerja ± 1.577 orang
(1.316 KK dari 2.632 KK) yang siap bekerja (menganggur), yaitu di desa
Kramat Temenggung 132 orang (290 KK dari 581 KK), Sebani 477 orang
(522 KK dari 1.043 KK) dan Mlirip Rowo 968 orang (504 KK dari 1.008
KK), untuk membuka usaha di sektor informal (warung makan&minuman,
tempat kost, sewa rumah, tempat penitipan kendaraan). Sehingga hal
tersebut menunjukkan, bahwa jumlah manusia yang terkena dampak
(1.577 orang) lebih besar dari yang memanfaatkan dampak (300 orang).
Oleh karenanya, jumlah manusia yang terkena dampak diprakirakan
berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Luas persebaran dampak berupa kesempatan kerja, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Kramat Temenggung (1 km 2), Sebani 2,75 km2)
dan Mlirip Rowo (1,84 km2) yang keseluruhannya sama dengan luasan
wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di wilayah
kecamatan Tarik. Dengan demikian, luas wilayah persebaran dampak
diprakirakan berkategori penting (P).

ANDAL VI-15
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung


Intensitas dampak relatif kecil, berlangsungnya dampak relatif sesaat
dan hanya terjadi dalam satu tahap, yaitu selama tahap konstruksi
pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant berlangsung.
Dengan demikian, intensitas dan lamanya dampak berlangsung
dikategorikan tidak penting (TP).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lain yang terkena dampak, adalah lebih dari satu
komponen yaitu penurunan kualitas udara, penurunan kesehatan
masyarakat, peningkatan kebisingan, kesempatan kerja, pendapatan
masyarakat, keresahan masyarakat dan peningkatan material buangan,
yang dapat memungkinkan timbulnya konflik vertikal maupun horisontal.
Oleh karenanya, jumlah komponen lingkungan yang terkena dampak
menjadi penting (P).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat kumulatif dampak ini adalah tidak penting (TP). Hal ini dikarenakan
pengaruh dampak yang bersifat positif, sedangkan dampak lainnya oleh
kegiatan yang sama adalah bersifat negatif, serta tidak menimbulkan
perubahan struktur sosekbud yang bersifat kumulatif dalam jangka
panjang bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa timbulnya sektor informal ini akan berbalik (reversible),
apabila pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant
berhenti. Atau dengan pengertian lain, bahwa perubahan struktur
Sosekbud dapat mencapai keseimbangan kembali. Dengan demikian,
berbalik atau tidak berbaliknya dampak berkategori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 3, maka kegiatan pembangunan PM-12,
deinking, Incinerator dan pallet plant akan berpotensi menimbulkan dampak
positif penting (+P) terhadap timbulnya sektor informal.
6.3.2.3. Pendapatan masyarakat
Dampak berupa peningkatan pendapatan masyarakat pada tahap
konstruksi ini, merupakan dampak tak langsung yang diakibatkan oleh

ANDAL VI-16
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

kegiatan Mobilisasi tenaga kerja, yaitu sebagai dampak lanjutan dari


kesempatan kerja dan timbulnya sektor informal.
A. Besaran Dampak
Adanya kegiatan mobilisasi tenaga kerja berupa rekrutmen tenaga kerja
sejumlah ± 300 (tiga ratus ) orang, yang diprakirakan akan berdampak
langsung secara positif berupa adanya kesempatan kerja dan timbulnya
sektor informal atau mendorong tumbuhnya pedagang-pedagang makanan
dan minuman, serta tempat kos ataupun sewa rumah bagi tenaga kerja
pendatang, maka akan berdampak lanjutan (dampak tak langsung) berupa
peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang terkena dampak tersebut.
Sehingga hal tersebut dapat meningkatak kualitas lingkungan ditinjau dari
pendapatan masyarakat, yang semula kategori sedang (skala 3), menjadi
sangat baik (skala 5). Jadi akan terjadi dampak positif sedang (+2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Rekrutmen tenaga kerja sejumlah ± 300 orang untuk memenuhi
kebutuhan pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant,
secara tak langsung akan berdampak positif berupa peningkatan
pendapatan masyarakat terhadap sejumlah angkatan kerja ± 1.577
orang (1.316 KK dari 2.632 KK) yang siap bekerja (menganggur), yaitu
di desa Kramat Temenggung 132 orang (290 KK dari 581 KK), Sebani
477 orang (522 KK dari 1.043 KK) dan Mlirip Rowo 968 orang (504 KK
dari 1.008 KK), untuk bekerja di proyek atau membuka usaha di sektor
informal (warung makan&minuman, tempat kost, sewa rumah, tempat
penitipan kendaraan). Sehingga hal tersebut menunjukkan, bahwa
jumlah manusia yang terkena dampak (1.577 orang) lebih besar dari
yang memanfaatkan dampak (300 orang). Oleh karenanya, jumlah
manusia yang terkena dampak diprakirakan berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Luas persebaran dampak berupa kesempatan kerja, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Kramat Temenggung (1 km2), Sebani 2,75 km2)
dan Mlirip Rowo (1,84 km2) yang keseluruhannya sama dengan luasan

ANDAL VI-17
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di wilayah


kecamatan Tarik. Dengan demikian, luas wilayah persebaran dampak
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak relatif kecil, berlangsungnya dampak relatif sesaat
dan hanya terjadi dalam satu tahap, yaitu selama tahap konstruksi
pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant berlangsung.
Dengan demikian, intensitas dan lamanya dampak berlangsung
dikategorikan tidak penting (TP).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lain yang terkena dampak, adalah lebih dari satu
komponen yaitu penurunan kualitas udara, penurunan kesehatan
masyarakat, peningkatan kebisingan, kesempatan kerja, timbulnya
sektor informal, keresahan masyarakat dan peningkatan material
buangan, yang dapat memungkinkan timbulnya konflik vertikal maupun
horisontal. Oleh karenanya, jumlah komponen lingkungan yang terkena
dampak menjadi penting (P).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat kumulatif dampak ini adalah tidak penting (TP). Hal ini dikarenakan
pengaruh dampak yang bersifat positif, sedangkan dampak lainnya oleh
kegiatan yang sama adalah bersifat negatif, serta tidak menimbulkan
perubahan struktur sosekbud yang bersifat kumulatif dalam jangka
panjang bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa timbulnya sektor informal ini akan berbalik (reversible),
apabila pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant
berhenti. Atau dengan pengertian lain, bahwa perubahan struktur
Sosekbud dapat mencapai keseimbangan kembali. Dengan demikian,
berbalik atau tidak berbaliknya dampak berkategori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 3, maka kegiatan pembangunan PM-12,
deinking, Incinerator dan pallet plant akan berpotensi menimbulkan dampak
positif penting (+P) terhadap timbulnya sektor informal.

ANDAL VI-18
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

6.3.2.4. Keresahan masyarakat


Dampak berupa keresahan masyarakat pada tahap konstruksi ini,
merupakan dampak tak langsung yang diakibatkan oleh kegiatan Mobilisasi
tenaga kerja sebagai dampak lanjutan dari adanya dampak kesempatan
kerja, dan merupakan dampak tak langsung yang diakibatkan oleh kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja sebagai dampak lanjutan dari adanya dampak
peningkatan pengangguran.
A. Besaran Dampak
Dampak berupa keresahan masyarakat pada tahap konstruksi ini,
diakibatkan oleh kegiatan mobilisasi tenaga kerja dan demobilisasi tenaga
kerja sejumlah ± 300 orang. Dampak negatif berupa keresahan masyarakat
saat mobilisasi tenaga kerja, dimungkinkan timbul terhadap sejumlah tenaga
kerja ± 1.577 orang yang memperebutkan formasi lowongan kerja sejumlah ±
300 orang tersebut. Sedangkan dampak negatif berupa keresahan
masyarakat saat demobilisasi tenaga kerja, dimungkinkan timbul terhadap
tenaga kerja sejumlah ± 300 orang yang akan kehilangan pekerjaannya,
akibat adanya pemutusan hubungan kerja. Apabila kegiatan-kegiatan
tersebut mengganggu kehidupan masyarakat sekitar lokasi proyek, maka
dapat menimbulkan keresahan masyarakat walau hanya sesaat. Keresahan
masyarakat karena adanya kesempatan kerja, disebabkan ada sebagian dari
masyarakat yang tidak terekrut pada kegiatan di tahap konstruksi ini.
Disamping itu, masuknya tenaga kerja dari luar (pendatang) apabila tidak
dikelola (dikendalikan) dengan baik akan menimbulkan kecemburuan sosial
bagi masyarakat sekitar. Skala kualitas lingkungan yang semula baik (skala
4) diprakirakan akan mengalami penurunan menjadi kategori buruk (skala 2).
Sehingga besaran dampak yang diprakirakan muncul pada kegiatan ini
adalah negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Keresahan masyarakat ini ditimbulkan oleh adanya kegiatan
pembangunan PM-12, pembangunan deinking, pembangunan
Incinerator dan pembangunan pallet plant, yang bersumber dari

ANDAL VI-19
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

ketidakpuasan sebagian besar masyarakat angkatan kerja (± 1.277


orang dari 1.577 orang), apabila mereka tidak dapat diterima bekerja
pada proyek tersebut. Selain itu, keresahan masyarakat juga disebabkan
adanya pemutusan hubungan kerja terhadap sejumlah ± 300 orang
pada tahap konstruksi tersebut. Dengan demikian, jumlah manusia yang
terkena dampak melebihi jumlah manusia yang menerima manfaat
adanya kegiatan, sehingga kategori dampak adalah penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa keresahan masyarakat, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km2), desa Sebani (2,75 km2)
dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang keseluruhannya sama dengan
luasan wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di
wilayah kecamatan Tarik sampai radius ± 1 km. Dengan demikian, luas
wilayah persebaran dampak berupa keresahan masyarakat tersebut
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan tidak
penting (TP), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan tidak akan
berlangsung dalam kurun waktu yang lama, yaitu selama tahap
konstruksi saja.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena dapat bersinergis terhadap komponen lainnya seperti
penurunan kualitas udara, penurunan kesehatan masyarakat,
peningkatan kebisingan dan permasalahan kesempatan kerja.
5. Sifat kumulatif dampak
Kumulatif dampak pada kegiatan ini adalah penting (P), karena bila pada
tahap konstruksi telah terjadi keresahan masyarakat, maka awal yang
tidak baik akan berakibat fatal pada kegiatan selanjutnya. Dengan
demikian bila terjadi keresahan masyarakat akibat ketidakpuasan atau
kecemburuan sosial di awal kegiatan ini, maka dampaknya akan
terakumulasi dengan dampak keresahan yang ditimbulkan oleh kegiatan

ANDAL VI-20
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

lainnya, dan dapat terkonsentrasi di luar maupun di dalam lokasi


kegiatan.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak dari kegiatan pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan
pallet plant berupa keresahan yang mungkin terjadi di kalangan
masyarakat, dapat dipulihkan kembali apabila dilakukan penanganan
khusus dan memperhatikan aspirasi masyarakat setempat secara
proporsional dan berimbang. Oleh karena itu berbalik atau tidak
berbaliknya dampak kegiatan ini dapat dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan pembangunan PM-12,
deinking, Incinerator dan pallet plant akan berpotensi menimbulkan dampak
negatif penting (-P) terhadap keresahan masyarakat.
6.3.2.5. Penurunan Kualitas Udara
Dampak berupa penurunan kualitas udara pada tahap konstruksi ini,
merupakan dampak langsung yang diakibatkan oleh kegiatan Mobilisasi
peralatan, Pengadaan material, Pembongkaran Pallet Plant lama,
Pembangunan struktur bangunan dan Demobilisasi peralatan.
A. Besaran Dampak
Kegiatan Pengadaan material, Pembongkaran Pallet Plant lama, dan
Pembangunan struktur bangunan akan memberikan pengaruh yang
cukup signifikan terhadap penurunan kualitas udara, terutama di sekitar
lokasi kegiatan yaitu desa Kramat Temenggung, Sebani dan Mlirip Rowo.
Hasil analisis laboratorium kualitas udara (rona awal tertinggi) seperti
pada Tabel 5.5, untuk parameter NO2, SO2 dan CO berturut-turut sebesar
0,0388 ppm (SUB-1) di titik lokasi dusun Kanigoro, 0,0245 ppm (SUB-4)
di titik lokasi sekitar areal landfill, dan 2,3673 ppm (SUB-2) di titik lokasi
rencana Lokasi Pallet plant di Dusun Jabon. Dari hasil di atas terlihat
bahwa kualitas udara di lokasi kegiatan masih cukup jauh dibawah nilai
ambang batas (baku mutu) yang diijinkan 0,5 ppm untuk NO 2, 0,1 ppm
untuk SO2 dan 20 ppm untuk CO. Namun demikian aktivitas kegiatan
Mobilisasi peralatan, Pengadaan material, Pembongkaran Pallet Plant
lama, Pembangunan struktur bangunan dan Demobilisasi peralatan pada

ANDAL VI-21
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

tahap konstruksi akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan


pencemaran kualitas udara ambien. Sedangkan kadar debu di sekitar
lokasi kegiatan saat ini (rona awal), adalah 0,0706 mg/m 3 (SUB-1),
0,1071 mg/m3 (SUB-2), 0,1340 mg/m3 (SUB-3) dan 0,2081 mg/m3 (SUB-
4), yang masih dibawah baku mutu udara ambien 0,26 mg/m 3. Kegiatan
transportasi kendaraan bermotor (Pengadaan material) juga akan
mengakibatkan penambahan kadar debu di udara, akibat resuspensi
debu yang disebabkan oleh gesekan roda/ban kendaraan dengan badan
jalan yang akan mengakibatkan debu beterbangan. Dengan
mempergunakan model seperti yang telah ditampilkan pada uraian
metodologi yaitu :
E = (0,81 d).(S/30).{(365 –W)/365}
maka faktor emisi resuspensi debu diperoleh 0,374x104 µg/sec.

Berdasarkan metoda Gauss untuk sumber emisi bergerak, maka kontribusi


debu pada jarak 100 m dari as jalan adalah 0,0325 mg/m 3. Dengan adanya
prediksi penambahan kadar debu tersebut, maka diprakirakan kadar debu
akan meningkat menjadi 0,1031(SUB-1), 0,1396 (SUB-2), 0,1665 mg/m3
(SUB-3) dan 0,2406 mg/m3 (SUB-4). Sekalipun prakiraan kadar debu masih
dibawah baku mutu, kontribusi pencemaran debu di udara akibat selama
tahap konstruksi perlu mendapatkan perhatian yang serius. Oleh karenanya,
kemungkinan timbulnya penurunan kualitas udara akibat kegiatan Mobilisasi
peralatan, Pengadaan material, Pembongkaran Pallet Plant lama,
Pembangunan struktur bangunan dan Demobilisasi peralatan pada tahap
konstruksi, diprakirakan menurunkan kualitas lingkungan dari kategori baik
(skala 4) menjadi buruk (skala 2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa meningkatnya kadar
debu, atau pencemaran di udara akibat kegiatan konstruksi adalah
penduduk yang tinggal di tiga desa, yaitu Kramat Temenggung 2.032
orang, Sebani 3.648 orang dan Mlirip Rowo 3.527 orang), ditambah

ANDAL VI-22
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

pekerja proyek (± 300 orang) . Sedangkan jumlah manusia yang


menerima manfaat akibat kegiatan Mobilisasi peralatan, Pengadaan
material, Pembongkaran Pallet Plant lama, Pembangunan struktur
bangunan dan Demobilisasi peralatan, adalah sejumlah pekerja proyek ±
300 orang . Sehingga jumlah manusia yang terkena dampak, jauh lebih
besar dibandingkan dengan manusia yang mendapat manfaat. Dengan
demikian, jumlah manusia yang terkena dampak berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa penurunan kualitas udara, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), desa Sebani (2,75 km2)
dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang keseluruhannya sama dengan
luasan wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di
wilayah kecamatan Tarik sampai radius ± 800 m. Dengan demikian, luas
wilayah persebaran dampak berupa penurunan kualitas udara tersebut
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama (± 12 bulan terus menerus),
sekalipun selama tahap konstruksi saja.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena dapat berinteraksi terhadap komponen lainnya seperti
keresahan masyarakat, penurunan kesehatan masyarakat, peningkatan
kebisingan dan permasalahan kesempatan kerja.
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa penurunan kualitas udara dari berbagai kegiatan pada
tahap konstruksi, berlangsung dalam waktu yang tidak bersamaan,
sehingga diprakirakan tidak akan terjadi akumulasi dampak. Oleh
karenanya, sifat kumulatif dampak dapat dikategorikan tidak penting
(TP).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

ANDAL VI-23
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Dampak berupa penurunan kualitas udara akibat kegiatan-kegiatan


selama masa konstruksi ini, akan berbalik (reversible) apabila kegiatan
tersebut sudah selesai. Dengan demikian, berbalik atau tidak berbaliknya
dampak dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan kegiatan pembongkaran
Pallet plant lama dan pembangunan struktur bangunan PM-12, Deinking,
Incinerator serta Pallet plant akan berpotensi menimbulkan dampak negatif
penting (-P) terhadap penurunan kualitas udara.
6.3.2.6. Peningkatan Kebisingan
Dampak berupa peningkatan kebisingan pada tahap konstruksi ini,
merupakan dampak langsung yang diakibatkan oleh kegiatan Pembongkaran
Pallet Plant lama dan Pembangunan struktur bangunan.
A. Besaran Dampak
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diingikan dari usaha atau kegiatan,
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Tingkat kebisingan adalah
ukuran energi bunyi, yang dinyatakan dalam satuan desibel disingkat dB
atau dBA. Sedangkan Baku Mutu Tingkat kebisingan, adalah batas maksimal
tingkat kebisingan yang boleh dibuang ke lingkungan, sehingga tidak
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan.
Ada tiga jenis kebisingan (menurut Carter dan Hill, 1999), yaitu : (a) Sesaat
pada suatu waktu (b) sering dibeberapa tempat dan (c) Terus menerus di
beberapa tempat. Adapun skala kualitas lingkungan kebisingan ditunjukkan
pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Skala Kualitas Lingkungan Kebisingan (SKLK).
Tingkat Kebisingan (dBa) untuk Jenins Kebisingan
SKLK
(a) (b) (c)
5 50 – 60 50 – 55 50 – 52
4 60 – 70 55 – 63 52 – 59
3 70 – 80 63 – 71 59 – 64
2 80 – 90 71 – 82 64 – 77
1 90 – 100 82 - 100 77 – 100
sumber : Carter dan Hill, 1999

ANDAL VI-24
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Keterangan : (a) Sesaat pada suatu waktu


(b) Sering di beberapa tempat
(c) Terus-menerus di beberapa tempat
Kebisingan yang ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor dari kegiatan
transportasi dan operasional alat berat, akan memberikan dampak terhadap
kesehatan masyarakat disekitarnya. Tingkat kebisingan di empat lokasi
pengamatan adalah 54,8 dBA (SUB-1), 52,6 dBA (SUB-1), 51,0 dBA (SUB-1)
dan 51,8 dBA (SUB-1), jadi masih berkisar antara 51,0 – 54,8 dBA, tingkat
kebisingan ini masih berada dibawah ambang batas baku mutu lingkungan
yang diijinkan (< 70 dBA). Bila kondisi ini berlangsung terus menerus, maka
kualitas lingkungan ditinjau dari aspek kebisingan adalah baik dengan skala
4 (c). Pada saat kegiatan konstruksi berlangsung, diprakirakan tingkat
kebisingan akan dapat melampaui 54,8 dBA, atau kualitas lingkungan
ditinjau dari aspek kebisingan adalah buruk, yaitu skala 2 (c). Dengan
demikian, timbulnya peningkatan kebisingan diprakirakan menurunkan
kualitas lingkungan dari baik (skala 4) menjadi buruk (skala 2), sehingga
akan terjadi dampak negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa meningkatnya kebisingan
akibat kegiatan konstruksi adalah penduduk yang tinggal di tiga desa,
yaitu Kramat Temenggung 2.032 orang, Sebani 3.648 orang dan Mlirip
Rowo 3.527 orang), ditambah pekerja proyek (± 300 orang) . Sedangkan
jumlah manusia yang menerima manfaat akibat Pembongkaran Pallet
Plant lama dan Pembangunan struktur bangunan, adalah sejumlah
pekerja proyek ± 300 orang . Sehingga jumlah manusia yang terkena
dampak, jauh lebih besar dibandingkan dengan manusia yang mendapat
manfaat. Dengan demikian, jumlah manusia yang terkena dampak
berupa peningkatan kebisingan adalah berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa peningkatan kebisingan, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), desa Sebani (2,75 km2)
dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang keseluruhannya sama dengan
luasan wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di

ANDAL VI-25
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

wilayah kecamatan Tarik sampai radius ± 500 m. Dengan demikian, luas


wilayah persebaran dampak berupa peningkatan kebisingan tersebut
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama (± 12 bulan terus menerus),
sekalipun selama tahap konstruksi saja.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena dapat berinteraksi terhadap komponen lainnya seperti
keresahan masyarakat, penurunan kualitas udara, penurunan kesehatan
masyarakat dan permasalahan kesempatan kerja.
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa peningkatan kebisingan dari berbagai kegiatan pada
tahap konstruksi, berlangsung dalam waktu yang tidak bersamaan,
sehingga diprakirakan tidak akan terjadi akumulasi dampak. Oleh
karenanya, sifat kumulatif dampak dapat dikategorikan tidak penting
(TP).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa peningkatan kebisingan akibat kegiatan-kegiatan
selama masa konstruksi ini, akan berbalik (reversible) apabila kegiatan
tersebut sudah selesai. Dengan demikian, berbalik atau tidak berbaliknya
dampak dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan pembongkaran Pallet
plant lama dan pembangunan struktur bangunan PM-12, Deinking,
Incinerator serta Pallet plant akan berpotensi menimbulkan dampak negatif
penting (-P) terhadap peningkatan kebisingan.
6.3.2.7. Penurunan Kesehatan Masyarakat
Dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat pada tahap
konstruksi ini, merupakan dampak tak langsung sebagai kelanjutan dampak
penurunan kualitas udara, yang diakibatkan oleh kegiatan Mobilisasi

ANDAL VI-26
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

peralatan, Pengadaan material, Pembongkaran Pallet Plant lama,


Pembangunan struktur bangunan dan Demobilisasi peralatan.
A. Besaran Dampak
Penurunan kesehatan akibat dampak lanjutan dari penurunan kualitas
udara dan peningkatan kebisingan, diprakirakan akan mempengaruhi tingkat
kesehatan masyarakat. Semakin turunnya kualitas udara akibat munculnya
berbagai bahan pencemar, debu dan kebisingan, akan memicu timbulnya
berbagai jenis penyakit yang menyerang kesehatan manusia, seperti
penyakit saluran pernafasan, penyakit kulit, penyakit mata dan kemungkinan
terjadinya peningkatan angka kecelakaan di jalan raya. Kemungkinan
timbulnya penurunan kesehatan masyarakat diprakirakan menurunkan
kualitas lingkungan dari baik (skala 4) menjadi buruk (skala 2). Jadi akan
terjadi dampak negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa penurunan kesehatan
masyarakat akibat kegiatan konstruksi adalah penduduk yang tinggal di
tiga desa, yaitu Kramat Temenggung 2.032 orang, Sebani 3.648 orang
dan Mlirip Rowo 3.527 orang). Sedangkan jumlah manusia yang
menerima manfaat akibat Kegiatan Mobilisasi peralatan, Pengadaan
material, Pembongkaran Pallet Plant lama, Pembangunan struktur
bangunan dan Demobilisasi perlatan, adalah sejumlah pekerja proyek ±
300 orang . Sehingga jumlah manusia yang terkena dampak, jauh lebih
besar dibandingkan dengan manusia yang mendapat manfaat. Dengan
demikian, jumlah manusia yang terkena dampak berupa penurunan
kesehatan masyarakat adalah berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat, akan
menjangkau luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), desa
Sebani (2,75 km2) dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang
keseluruhannya sama dengan luasan wilayah studi, bahkan dapat
meluas sampai desa lainnya di wilayah kecamatan Tarik sampai radius ±

ANDAL VI-27
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

800 m. Dengan demikian, luas wilayah persebaran dampak berupa


penurunan kesehatan masyarakat tersebut diprakirakan berkategori
penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama (± 12 bulan terus menerus),
sekalipun selama tahap konstruksi saja.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena dapat berinteraksi terhadap komponen lainnya seperti
keresahan masyarakat, penurunan kualitas udara, peningkatan
kebisingan dan permasalahan kesempatan kerja.
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat dari berbagai
kegiatan pada tahap konstruksi, berlangsung dalam waktu yang tidak
bersamaan, sehingga diprakirakan tidak akan terjadi akumulasi dampak.
Oleh karenanya, sifat kumulatif dampak dapat dikategorikan tidak
penting (TP).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat akibat kegiatan-
kegiatan selama masa konstruksi ini, akan berbalik (reversible) apabila
kegiatan tersebut sudah selesai. Dengan demikian, berbalik atau tidak
berbaliknya dampak dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan mobilisasi perlatan,
pengadaan material, pembongkaran Pallet plant lama dan pembangunan
struktur bangunan PM-12, Deinking, Incinerator, Pallet plant serta
demobilisasi peralatan, diprakirakan akan menimbulkan dampak negatif
penting (-P) terhadap penurunan kesehatan masyarakat.

ANDAL VI-28
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

6.3.2.8. Kerusakan jalan


Dampak berupa timbulnya kerusakan jalan pada tahap konstruksi
ini, merupakan dampak langsung yang diakibatkan oleh kegiatan Mobilisasi
peralatan, Pengadaan material dan Demobilisasi peralatan.
A. Besaran Dampak
Dampak terjadinya kerusakan jalan yang disebabkan oleh adanya
kegiatan Mobilisasi peralatan, Pengadaan material dan Demobilisasi
peralatan ini, yaitu sejumlah traller pengangkut peralatan berat saat
mobilisasi dan demobilisasi (diesel hammer, crawler crane kapasitas 20-30
ton), kendaraan truk pengangkut material bangunan 10 unit/hari (termasuk
sub unit permesinan pabrik) selama tahap konstruksi dan lain sebagainya.
Adanya kendaraan yang lewat di segmen jalan Raya Surabaya-Mojokerto
dan jalan akses di sekitar lokasi kegiatan selama pembangunan (konstruksi)
berlangsung, diprakirakan dapat menimbulkan kerusakan perkerasan jalan
yang berarti. Kemungkinan timbulnya kerusakan jalan diprakirakan
menurunkan kualitas lingkungan dari sedang (skala 3) menjadi sangat buruk
(skala 1). Jadi akan terjadi dampak negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa kerusakan jalan, adalah
pengguna jalan yang lewat di jalan nasional Surabaya-Mojokerto rata-
rata ± 1.740 smp/jam, atau sejumlah 5.220 orang bila diasumsikan 3
orang penumpang setiap kendaraan. Bila dibandingkan dengan jumlah
manusia yang menerima manfaat (± 300 orang) selama tahap konstruksi,
maka jumlah manusia yang terkena dampak jauh lebih besar, oleh
karenanya kategori dampak adalah penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Luas wilayah persebaran dampak dikategorikan penting (P), karena
sebaran kerusakan jalan dapat meluas pada segmen jalan hingga diluar
wilayah desa Kramat Temenggung, Sebani dan Mlirip Rowo.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

ANDAL VI-29
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Intensitas kerusakan jalan akan meninggi bila tidak segera dilakukan


pemeliharaan dan perbaikan jalan, hal ini dikarenakan beban lalu-lintas
yang terus menerus dari hari ke hari bersamaan dengan lalu-lintas
umum. Disamping itu, dampak kerusakan jalan akan berlangsung
selama konstruksi yaitu ± 12 bulan (cukup lama), oleh karenanya
intensitas dan lamanya dampak berlangsung dikategorikan penting (P).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lain yang terkena dampak lebih dari dan terkait serta
dapat bersinergis, yaitu intensitas kecelakaan, persepsi masyarakat dan
keresahan masyarakat. Oleh karenanya, jumlah komponen lain yang
terkena dampak dikategorikan penting (P).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat kumulatif dampak kerusakan jalan ini adalah penting (P),
dikarenakan dapat berakumulasi dengan dampak yang lain seperti
intensitas kecelakaan, , keresahan masyarakat dan lain sebagainya.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak kerusakan jalan yang terjadi, dapat berbalik (reversible) seperti
semula atau bahkan lebih baik bila sudah diperbaiki. Dengan demikian,
berbalik atau tidak berbaliknya dampak menjadi tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 5, maka kegiatan mobilisasi perlatan,
pengadaan material dan demobilisasi peralatan, diprakirakan akan
menimbulkan dampak negatif penting (-P) terhadap kerusakan jalan.
6.3.2.9. Intensitas kecelakaan
Dampak berupa peningkatan intensitas kecelakaan pada tahap
konstruksi ini, merupakan dampak tak langsung sebagai kelanjutan dari
dampak kerusakan jalan, yang diakibatkan oleh kegiatan Mobilisasi
peralatan, Pengadaan material dan Demobilisasi peralatan.
A. Besaran Dampak
Dampak terjadinya peningkatan intensitas kecelakaan, sebagai dampak
lanjutan dari kerusakan jalan yang disebabkan oleh adanya kegiatan
Mobilisasi peralatan, Pengadaan material dan Demobilisasi peralatan, yaitu
sejumlah traller pengangkut peralatan berat saat mobilisasi dan demobilisasi

ANDAL VI-30
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

(diesel hammer, crawler crane kapasitas 20-30 ton), kendaraan truk


pengangkut material bangunan 10 unit/hari (termasuk sub unit permesinan
pabrik) selama tahap konstruksi dan lain sebagainya. Adanya kendaraan
yang lewat di segmen jalan Raya Surabaya-Mojokerto dan jalan akses di
sekitar lokasi kegiatan selama pembangunan (konstruksi) berlangsung,
diprakirakan dapat menimbulkan kerusakan perkerasan jalan yang berarti.
Akibat adanya kerusakan jalan tersebut (misalnya berlubang, gelombang),
maka akan sangat mengganggu kendaraan yang lewat dan dapat
menimbulkan kecelakaan. Kemungkinan terjadinya peningkatan intensitas
kecelakaan diprakirakan menurunkan kualitas lingkungan dari sedang (skala
3) menjadi sangat buruk (skala 1). Sehingga dampak yang terjadi, dapat
dikategorikan negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa peningkatan intensitas
kecelakaan, adalah pengguna jalan yang lewat di jalan nasional
Surabaya-Mojokerto rata-rata ± 1.740 smp/jam, atau sejumlah 5.220
orang (3 orang per-smp). Bila dibandingkan dengan jumlah manusia
yang menerima manfaat (± 300 orang) selama tahap konstruksi, maka
jumlah manusia yang terkena dampak jauh lebih besar, oleh karenanya
kategori dampak adalah penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Luas wilayah persebaran dampak dikategorikan penting (P), karena
sebaran dampak intensitas kecelakaan dapat meluas pada segmen jalan
hingga diluar wilayah desa Kramat Temenggung, Sebani dan Mlirip
Rowo.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas kecelakaan akan meninggi bila tidak segera dilakukan
pemeliharaan dan perbaikan jalan, hal ini dikarenakan beban lalu-lintas
yang terus menerus dari hari ke hari bersamaan dengan lalu-lintas
umum. Disamping itu, dampak kerusakan jalan akan berlangsung

ANDAL VI-31
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

selama konstruksi yaitu ± 12 bulan (cukup lama), oleh karenanya


intensitas dan lamanya dampak berlangsung dikategorikan penting (P).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lain yang terkena dampak lebih dari satu dan dapat
bersinergis, yaitu kerusakan jalan, persepsi masyarakat dan keresahan
masyarakat. Oleh karenanya, jumlah komponen lain yang terkena
dampak dikategorikan penting (P).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat kumulatif dampak intensitas kecelakaan ini adalah penting (P),
dikarenakan dapat berakumulasi dengan dampak yang lain seperti
kerusakan jalan, keresahan masyarakat, persepsi masyarakat dan lain
sebagainya.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa peningkatan intensitas kecelakaan ini, dapat berbalik
(reversible) seperti semula atau bahkan lebih baik bila sudah kondisi
jalan yang rusak diperbaiki dan dilakukan pengaturan lalu-lintas yang
intensif. Dengan demikian, berbalik atau tidak berbaliknya dampak
berkategori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 5, maka kegiatan mobilisasi perlatan,
pengadaan material dan demobilisasi peralatan, diprakirakan akan
menimbulkan dampak negatif penting (-P) terhadap peningkatan intensitas
kecelakaan.
6.3.2.10.Peningkatan pengangguran
Dampak berupa peningkatan pengangguran pada tahap konstruksi
ini, merupakan dampak langsung yang diakibatkan oleh kegiatan
Demobilisasi tenaga kerja.
A. Besaran Dampak
Dampak berupa peningkatan pengangguran pada tahap konstruksi ini,
diakibatkan oleh kegiatan demobilisasi tenaga kerja yang dimungkinkan
timbul terhadap tenaga kerja sejumlah ± 300 orang, yang berarti akan
kehilangan pekerjaannya, akibat adanya pemutusan hubungan kerja
tersebut. Penambahan jumlah pengangguran sudah barang tentu akan

ANDAL VI-32
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

membebani masyarakat sekitarnya, sehingga skala kualitas lingkungan yang


semula baik (skala 4) diprakirakan akan mengalami penurunan menjadi
kategori buruk (skala 2). Dengan demikian besaran dampak yang
diprakirakan muncul pada kegiatan ini adalah negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Peningkatan pengangguran disebabkan adanya pemutusan hubungan
kerja terhadap sejumlah ± 300 orang pada tahap konstruksi tersebut.
Dengan demikian, jumlah manusia yang terkena dampak melebihi atau
minimal sama dengan jumlah manusia yang menerima manfaat adanya
kegiatan, sehingga kategori dampak adalah penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa peningkatan pengangguran, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), desa Sebani (2,75 km2)
dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang keseluruhannya sama dengan
luasan wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di
wilayah kecamatan Tarik sampai radius ± 1 km. Dengan demikian, luas
wilayah persebaran dampak berupa keresahan masyarakat tersebut
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak penggangguran akibat kegiatan ini diperkirakan
akan berlangsung dalam kurun waktu yang lama atau tidak menentu,
sekalipun terjadinya pada akhir tahap konstruksi saja.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan tidak
penting (TP), karena terjadinya pada akhir tahap konstruksi dan tidak
bersinergis terhadap komponen lainnya seperti keresahan masyarakat,
penurunan kesehatan masyarakat, peningkatan kebisingan dan
permasalahan kesempatan kerja.
5. Sifat kumulatif dampak

ANDAL VI-33
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Kumulatif dampak pada kegiatan ini adalah penting (P), karena bila pada
akhir tahap konstruksi terjadi peningkatan pengangguran, maka akan
dapat berakumulasi dengan dampak-dampak yang timbul pada kegiatan
selanjutnya pada tahap operasi, walaupun hanya akan terkonsentrasi di
luar lokasi kegiatan.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak dari kegiatan demobilisasi tenaga kerja setelah selesainya
pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet plant berupa
peningkatan pengangguran yang mungkin terjadi di kalangan
masyarakat sekitar lokasi kegiatan, dapat dipulihkan kembali apabila
dilakukan rekrutmen pada tahap operasi. Oleh karena itu, berbalik atau
tidak berbaliknya dampak dapat dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan demobilisasi tenaga kerja
setelah selesainya pembangunan PM-12, deinking, Incinerator dan pallet
plant akan berpotensi menimbulkan dampak negatif penting (-P) terhadap
peningkatan pengangguran.

6.3.3.1. Keresahan masyarakat


Dampak berupa adanya keresahan masyarakat pada tahap operasi ini,
merupakan dampak tak langsung sebagai dampak lanjutan dari dampak
penurunan kuantitas air permukaan dan dampak kesempatan kerja, yang
masing-masing diakibatkan oleh kegiatan Pengambilan air permukaan dan
Rekrutmen tenaga kerja.
A. Besaran Dampak
Dampak berupa keresahan masyarakat pada tahap operasi ini,
diakibatkan oleh kegiatan Pengambilan air permukaan dan Rekrutmen
tenaga kerja. Dampak negatif berupa keresahan masyarakat saat
pengambilan air permukaan, dimungkinkan timbul karena kekhawatiran
masyarakat terhadap krisis bahan baku air, terutama pada musim kemarau
(kering). Sedangkan dampak negatif berupa keresahan masyarakat saat
kegiatan rekrutmen tenaga kerja, dimungkinkan timbul terhadap sejumlah
tenaga kerja ± 1.577 orang yang memperebutkan formasi lowongan kerja

ANDAL VI-34
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

sejumlah ± 20 orang tersebut. Bahkan sangat dimungkinkan kesempatan


kerja menjadi tidak ada, bila manajemen pabrik hanya memutasikan tenaga
kerja yang sudah ada ke unit baru (PM-12, Incinerator, Deinking), dan ke unit
relokasi Pallet plant. Apabila kegiatan-kegiatan tersebut mengganggu
kehidupan masyarakat sekitar lokasi kegiatan, maka dapat menimbulkan
keresahan masyarakat. Keresahan masyarakat karena adanya kesempatan
kerja, apabila tidak dikelola (dikendalikan) dengan baik akan menimbulkan
gejolak sosial di tengah masyarakat sekitar lokasi kegiatan. Skala kualitas
lingkungan yang semula baik (skala 4) diprakirakan akan mengalami
penurunan menjadi kategori buruk (skala 2). Sehingga besaran dampak yang
diprakirakan muncul pada kegiatan ini adalah negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Keresahan masyarakat ini ditimbulkan oleh adanya kegiatan
pengambilan air permukaan, yang bersumber dari adanya kekhawatiran
terhadap bahan baku air serta rekrutmen tenaga kerja, yang bersumber
dari ketidakpuasan sebagian besar masyarakat angkatan kerja (± 1.277
orang dari 1.577 orang), apabila mereka tidak dapat diterima bekerja
pada unit-unit baru pabrik tersebut. Dengan demikian, jumlah manusia
yang terkena dampak cukup banyak, sehingga kategori dampak adalah
penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa keresahan masyarakat, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km2), desa Sebani (2,75 km2)
dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang keseluruhannya sama dengan
luasan wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di
wilayah kecamatan Tarik sampai radius ± 1 km. Dengan demikian, luas
wilayah persebaran dampak berupa keresahan masyarakat tersebut
diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

ANDAL VI-35
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting


(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang lama, yaitu selama tahap operasi.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena dapat bersinergis terhadap komponen lainnya seperti
penurunan kuantitas air permukaan dan permasalahan kesempatan
kerja.
5. Sifat kumulatif dampak
Kumulatif dampak pada kegiatan ini adalah penting (P), karena bila pada
tahap operasi terjadi keresahan masyarakat, maka awal yang tidak baik
akan berakibat fatal pada kegiatan selanjutnya di tahap operasi. Dengan
demikian bila terjadi keresahan masyarakat akibat ketidakpuasan atau
kecemburuan sosial di awal kegiatan ini, maka dampaknya akan
terakumulasi dengan dampak keresahan yang ditimbulkan oleh kegiatan
lainnya, dan dapat terkonsentrasi di luar maupun di dalam lokasi
kegiatan.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak dari kegiatan pengambilan air permukaan dan rekrutmen tenaga
kerja berupa keresahan yang mungkin terjadi di kalangan masyarakat,
dapat dipulihkan kembali apabila dilakukan penanganan khusus dan
memperhatikan aspirasi masyarakat setempat secara proporsional dan
berimbang. Oleh karena itu berbalik atau tidak berbaliknya dampak
kegiatan ini dapat dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 5, maka kegiatan pengambilan air
permukaan dan rekrutmen tenaga kerja akan berpotensi menimbulkan
dampak negatif penting (-P) terhadap keresahan masyarakat.
6.3.3.2. Timbulnya sektor informal
Dampak berupa timbulnya sektor informal pada tahap operasi ini,
merupakan dampak langsung yang diakibatkan dari kegiatan Transportasi
Karyawan.
A. Besaran Dampak

ANDAL VI-36
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Adanya kegiatan transportasi karyawan akan berdampak positif pada


timbulnya sektor informal berupa bengkel dan toko onderdil sepeda motor,
tempat penitipan sepeda motor, jasa ojek, antar jemput dan lain sebagainya.
Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas lingkungan ditinjau dari
timbulnya sektor informal, yang semula kategori sedang (skala 3), menjadi
sangat baik (skala 5). Jadi akan terjadi dampak positif sedang (+2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Sistem transportasi bagi 13.350 orang karyawan (termasuk direksi dan
staf) PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, menggunakan kendaraan dinas
mobil penumpang milik pabrik sejumlah 15 unit, kendaraan taktis mobil
penumpang antar jemput milik pabrik sejumlah 20 unit (kapasitas 8
orang per unit), kendaran bis antar jemput milik pabrik sejumlah 2 unit
(kapasitas 40 orang per unit), kendaraan pribadi sepeda motor sejumlah
± 7.225 unit, kendaraan mobil penumpang pribadi sejumlah ± 476 unit,
dan selebihnya menggunakan mobil penumpang umum (MPU). Sistem
transportasi sebanyak tersebut diatas, sangat potensial berdampak
terhadap sejumlah masyarakat untuk membuka jasa informal. Sehingga
hal tersebut menunjukkan, bahwa jumlah manusia yang terkena dampak
cukup banyak. Oleh karenanya, jumlah manusia yang terkena dampak
diprakirakan berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Luas persebaran dampak berupa timbulnya sektor informal, akan
menjangkau luasan wilayah di desa Kramat Temenggung (1 km 2),
Sebani 2,75 km2) dan Mlirip Rowo (1,84 km2) yang keseluruhannya
berada di wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di
wilayah kecamatan Tarik. Dengan demikian, luas wilayah persebaran
dampak diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dampak relatif besar, berlangsungnya dampak sangat lama,
yaitu selama tahap operasi dimana terjadi mobilitas karyawan dari dan
ke pabrik setiap hari, baik yang menggunakan kendaraan pribadi,

ANDAL VI-37
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

kendaraan umum maupun kendaraan taktis perusahaan, yang berkaitan


dengan jam kerja kantor serta shift kerja pabrik.. Dengan demikian,
intensitas dan lamanya dampak berlangsung dikategorikan penting (P).
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Jumlah komponen lain yang terkena dampak, adalah satu komponen
yaitu kemacetan lalu lintas. Oleh karenanya, jumlah komponen
lingkungan yang terkena dampak berkategori tidak penting (TP).
5. Sifat kumulatif dampak
Sifat kumulatif dampak ini adalah tidak penting (TP). Hal ini dikarenakan
pengaruh dampak yang bersifat positif, sedangkan dampak lainnya oleh
kegiatan yang sama adalah bersifat negatif, serta tidak menimbulkan
perubahan struktur sosekbud yang bersifat kumulatif dalam jangka
panjang bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa timbulnya sektor informal ini akan berbalik (reversible),
apabila kegiatan pada tahap operasi berhenti. Atau dengan pengertian
lain, bahwa perubahan struktur Sosekbud dapat mencapai
keseimbangan kembali. Dengan demikian, berbalik atau tidak
berbaliknya dampak berkategori tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 3, maka kegiatan transportasi karyawan
akan berpotensi menimbulkan dampak positif penting (+P) terhadap
timbulnya sektor informal.
6.3.3.3. Penurunan kesehatan masyarakat
Dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat pada tahap
operasi ini, diakibatkan oleh kegiatan operasional PM 1-12, operasional
carton box, operasional deinking, operasional cast coating, operasional
converting, operasional NCR, operasional chemical plant, operasional cogen
I, II, III, operasional pallet plant, operasional incinerator dan operasional
landfill.
A. Besaran Dampak
Penurunan kesehatan masyarakat akibat dampak lanjutan dari
penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, limbah B3 dan timbulnya

ANDAL VI-38
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

bau, diprakirakan akan mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.


Semakin turunnya kualitas udara akibat munculnya berbagai bahan
pencemar, debu dan kebisingan, serta timbulnya limbah B3 akan memicu
timbulnya berbagai jenis penyakit yang menyerang kesehatan manusia,
seperti penyakit saluran pernafasan, penyakit kulit, penyakit mata dan
kemungkinan terjadinya peningkatan angka kecelakaan di jalan raya.
Kemungkinan timbulnya penurunan kesehatan masyarakat diprakirakan
menurunkan kualitas lingkungan dari baik (skala 4) menjadi buruk (skala 2).
Jadi akan terjadi dampak negatif sedang (-2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa penurunan kesehatan
masyarakat akibat kegiatan operasi adalah penduduk yang tinggal di tiga
desa, yaitu Kramat Temenggung 2.032 orang, Sebani 3.648 orang dan
Mlirip Rowo 3.527 orang), ditambah karyawan pabrik (13.350 orang).
Sehingga jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak. Dengan
demikian, jumlah manusia yang terkena dampak berupa penurunan
kesehatan masyarakat adalah berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat, akan
menjangkau luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), desa
Sebani (2,75 km2) dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang
keseluruhannya sama dengan luasan wilayah studi, bahkan dapat
meluas sampai desa lainnya di wilayah kecamatan Tarik sampai radius ±
800 m. Dengan demikian, luas wilayah persebaran dampak berupa
penurunan kesehatan masyarakat tersebut diprakirakan berkategori
penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama, yaitu selama tahap operasi.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak

ANDAL VI-39
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting


(P), karena dapat berinteraksi terhadap komponen lainnya seperti
peningkatan kebisingan, Timbulnya limbah B3, timbulnya bau,
penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air permukaan, penurunan
kualitas air tanah, perubahan biota air serta Kesehatan dan keselamatan
kerja.
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat dari berbagai
kegiatan pada tahap operasi, berlangsung dalam waktu yang
bersamaan, sehingga diprakirakan akan terjadi akumulasi dampak. Oleh
karenanya, sifat kumulatif dampak dapat dikategorikan penting (P).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa penurunan kesehatan masyarakat akibat kegiatan-
kegiatan selama masa operasi ini, pada umumnya akan berbalik
(reversible) apabila sejak awal ditangani secara seksama. Dengan
demikian, berbalik atau tidak berbaliknya dampak dikategorikan tidak
penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 5, maka kegiatan operasional PM 1-12,
operasional carton box, operasional deinking, operasional cast coating,
operasional converting, operasional NCR, operasional chemical plant,
operasional cogen I, II, III, operasional pallet plant, operasional incinerator
dan operasional landfill, diprakirakan akan menimbulkan dampak negatif
penting (-P) terhadap penurunan kesehatan masyarakat.
6.3.3.4. Penurunan kualitas air permukaan
Dampak berupa penurunan kualitas air permukaan pada tahap
operasi ini, diakibatkan oleh kegiatan operasional PM 1-12, operasional
carton box, operasional deinking, operasional cast coating, operasional
converting, operasional NCR, operasional chemical plant, operasional cogen
I, II, III dan operasional landfill.
A. Besaran Dampak
kegiatan operasional PM 1-12, operasional carton box, operasional
deinking, operasional cast coating, operasional converting, operasional NCR,

ANDAL VI-40
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

operasional chemical plant, operasional cogen I, II, III dan operasional landfill
akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan
kualitas air permukaan, terutama di sekitar lokasi kegiatan yaitu di Kanal
Mangetan.
Hasil analisis laboratorium kualitas air permukaan (rona awal tertinggi)
seperti pada Tabel 5.8 dan 5.9 adalah sebagai berikut : 1.671 mg/l residu
terlarut (SAP-1) di titik lokasi up stream Kanal Mangetan, 246 mg/l residu
tersuspensi (SAP-3) di titik lokasi down stream Kanal Mangetan, 18 mg/l
BOD (SAP-2) di titik lokasi outlet UPLC, 43 mg/l COD (SAP-2) di titik lokasi
outlet UPLC, 6,8 mg/l DO (SAP-5) di titik lokasi down stream Kanal Porong,
1,15 mg/l NH3-N (SAP-3) di titik lokasi down stream Kanal Mangetan, 0,64
mg/l Fluorida (SAP-2) di titik lokasi outlet UPLC dan (SAP-4) di titik lokasi
down stream kali porong, 219 μg/l deterjen sebagai MBAS (SAP-3) di titik
lokasi down stream Kanal Mangetan. Dari hasil di atas terlihat bahwa kualitas
air permukaan di lokasi kegiatan, ada beberapa parameter (residu terlaruut,
residu tersuspensi, DO, NH3-N, Fluorida dan deterjen sebagai MBAS) yang
melampaui nilai ambang batas (baku mutu) yang diijinkan, yaitu 1000 mg/l
untuk residu terlarut, 50 mg/l untuk residu tersuspensi, 30 mg/l untuk BOD,
80 mg/l untuk COD, 6 mg/l untuk DO, 0,5 mg/l untuk NH3-N, 1,5 mg/l untuk
Fluorida di outlet dan 0,5 mg/l di badan air, 200 μg/l untuk deterjen sebagai
MBAS.
Aktivitas kegiatan operasional PM 1-12, operasional carton box,
operasional deinking, operasional cast coating, operasional converting,
operasional NCR, operasional chemical plant, operasional cogen I, II, III, dan
operasional landfill pada tahap operasi akan memberikan kontribusi terhadap
penurunan kualitas air permukaan.
Oleh karenanya, kemungkinan penurunan kualitas air permukaan
akibat kegiatan operasional PM 1-12, operasional carton box, operasional
deinking, operasional cast coating, operasional converting, operasional NCR,
operasional chemical plant, operasional cogen I, II, III dan operasional landfill
pada tahap operasi, diprakirakan menurunkan kualitas lingkungan dari
kategori sedang (skala 3) menjadi sangat buruk (skala 1).

ANDAL VI-41
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

B. Tingkat Kepentingan Dampak


1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa penurunan kualitas air
permukaan akibat kegiatan pada tahap operasi adalah penduduk yang
tinggal di dua desa, yaitu Sebani sejumlah ± 182 orang (5 % dari 3.648
orang), Mlirip Rowo ± 176 orang (5 % dari 3.527 orang). Sehingga
jumlah manusia yang terkena dampak adalah cukup besar. Dengan
demikian, jumlah manusia yang terkena dampak berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa penurunan kualitas air permukaan, akan
menjangkau luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), desa
Sebani (2,75 km2) yang keseluruhannya berada di dalam wilayah studi,
bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di dalam maupun di luar
wilayah kecamatan Tarik. khususnya para petani. Dengan demikian, luas
wilayah persebaran dampak berupa penurunan kualitas air permukaan
tersebut diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama selama tahap operasi.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena dapat berinteraksi terhadap komponen lainnya seperti
penurunan kualitas udara, penurunan kesehatan masyarakat, timbulnya
bau, perubahan biota air, Kesehatan dan keselamatan kerja, timbulnya
limbah B3, serta penurunan kualitas air tanah.
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa penurunan kualitas air permukaan dari berbagai
kegiatan pada tahap operasi, dapat berlangsung dalam waktu yang
bersamaan, sehingga diprakirakan akan terjadi akumulasi dampak. Oleh
karenanya, sifat kumulatif dampak dapat dikategorikan penting (P).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

ANDAL VI-42
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Dampak berupa penurunan kualitas air permukaan akibat kegiatan-


kegiatan selama masa operasi ini, akan berbalik (reversible) apabila
dilakukan pengolahan limbah yang sesuai dengan Standard Operation
Procedure (SOP) dan memenuhi syarat baku mutu limbah cair seperti
yang tertuang pada Keputusan Gubernur Jatim No.45 tahun 2002
Lampiran II untuk Golongan I. Sehingga limbah yang dihasilkan tidak
mencemari dan menurunkan kualitas air permukaan. Dengan demikian,
berbalik atau tidak berbaliknya dampak dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 5, maka kegiatan operasional PM 1-12,
operasional carton box, operasional deinking, operasional cast coating,
operasional converting, operasional NCR, operasional chemical plant,
operasional cogen I, II, III, dan operasional landfill akan berpotensi
menimbulkan dampak negatif penting (-P) terhadap penurunan kualitas air
permukaan.
6.3.3.5. Biota air
Dampak berupa perubahan biota air pada tahap operasi ini,
diakibatkan oleh kegiatan operasional PM 1-12, operasional carton box,
operasional deinking, operasional cast coating, operasional converting,
operasional NCR, operasional chemical plant, operasional cogen I, II, III dan
operasional landfill.
A. Besaran Dampak
Indeks diversitas dapat mengindikasikan kualitas perairan. Kualitas
perairan dikatakan tidak tercemar apabila indeks diversitas lebih dari 2,
tercemar ringan 1,6-2,0 ; tercemar sedang 1,0-1,5 ; dan tercemar berat jika
indeks diversitasnya kurang dari 1. Hasil analisis laboratorium plankton dan
benthos di Kanal Mangetan seperti pada Tabel 5.15. dan 5.16, menunjukkan
bahwa perairan di down stream Kanal Mangetan mengalami penurunan
indeks diversitas sebesar 0,448 dibanding perairan di up stream, dan derajat
pencemarannya berubah dari relatif tercemar ringan menjadi relatif tercemar
sedang. Bila kondisi perairan Kanal Mangetan ditinjau dari hasil pengamatan
zooplankton, maka perairan di down stream Kanal Mangetan mengalami
penurunan indeks diversitas sebesar 0,230 dibanding perairan di up stream,

ANDAL VI-43
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

akan tetapi tidak mengalami perubahan derajat pencemarannya, keduanya


masih dalam kategori relatif tercemar sedang. Sedangkan bila
memperhatikan hasil pengamatan kondisi biota benthos pada Tabel 5.16.
maka perairan di down stream Kanal Mangetan mengalamai peningkatan
indeks diversitas sebesar 0,158 dibanding perairan di up stream, akan tetapi
tidak mengalami perubahan derajat pencemarannya, keduanya masih dalam
kategori relatif tercemar sedang.
kegiatan operasional PM 1-12, operasional carton box, operasional
deinking, operasional cast coating, operasional converting, operasional NCR,
operasional chemical plant, operasional cogen I, II, III dan operasional landfill
akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap perubahan atau
penurunan biota air, terutama di sekitar lokasi kegiatan yaitu di Kanal
Mangetan. Oleh karenanya, kemungkinan perubahan biota air akibat
kegiatan operasional PM 1-12, operasional carton box, operasional deinking,
operasional cast coating, operasional converting, operasional NCR,
operasional chemical plant, operasional cogen I, II, III dan operasional landfill
pada tahap operasi, diprakirakan menurunkan kualitas lingkungan dari
kategori sedang (skala 3) menjadi sangat buruk (skala 1).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa perubahan biota air akibat
kegiatan pada tahap operasi adalah penduduk yang tinggal di dua desa,
yaitu Sebani sejumlah ± 182 orang (5 % dari 3.648 orang), Mlirip Rowo ±
176 orang (5 % dari 3.527 orang). Sehingga jumlah manusia yang
terkena dampak adalah cukup besar. Dengan demikian, jumlah manusia
yang terkena dampak berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa perubahan biota air, akan menjangkau Kanal
Mangetan dengan luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2) dan
desa Sebani (2,75 km2), bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di
wilayah kecamatan Tarik sampai radius ± 800 m. Dengan demikian, luas

ANDAL VI-44
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

wilayah persebaran dampak berupa perubahan biota air tersebut


diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama selama tahap operasi.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena dapat berinteraksi terhadap komponen lainnya seperti
penurunan kualitas udara, penurunan kesehatan masyarakat, timbulnya
bau, penurunan kualitas air permukaan, Kesehatan dan keselamatan
kerja serta timbulnya limbah B3.
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa perubahan biota air dari berbagai kegiatan pada tahap
operasi, dapat berlangsung dalam waktu yang bersamaan, sehingga
diprakirakan akan terjadi akumulasi dampak. Oleh karenanya, sifat
kumulatif dampak dapat dikategorikan penting (P).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa perubahan biota air akibat kegiatan-kegiatan selama
masa operasi ini, akan berbalik (reversible) apabila dilakukan
pengolahan limbah yang sesuai dengan Standard Operation Procedure
(SOP) dan memenuhi syarat baku mutu limbah cair seperti yang tertuang
pada Keputusan Gubernur Jatim No.45 tahun 2002 Lampiran II untuk
Golongan I. Sehingga limbah yang dihasilkan tidak mencemari air
permukaan dan biota air. Dengan demikian, berbalik atau tidak
berbaliknya dampak dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 5, maka kegiatan operasional PM 1-12,
operasional carton box, operasional deinking, operasional cast coating,
operasional converting, operasional NCR, operasional chemical plant,
operasional cogen I, II, III, dan operasional landfill akan berpotensi
menimbulkan dampak negatif penting (-P) terhadap perubahan biota air.

ANDAL VI-45
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

6.3.4.1. Persepsi Masyarakat


A. Besaran Dampak
Dampak berupa persepsi masyarakat, yaitu timbulnya persepsi yang
bermacam-macam dari masyarakat diakibatkan oleh kegiatan pemanfaatan
areal landfill. Masyarakat khawatir areal landfill meninggalkan limbah bahan
beracun dan berbahaya (limbah B-3), yang apabila areal landfill tersebut
dimanfaatkan kembali, dapat menimbulkan penurunan kesehatan
masyarakat. Selain itu, pemanfaatan kembali areal landfill mengakibatkan
tanah mudah longsor serta tercemarnya air tanah oleh limbah B-3 yang
tertinggal di area tersebut. Kemungkinan timbulnya persepsi masyarakat
yang bermacam-macam, diprakirakan menurunkan kualitas lingkungan dari
baik (skala 4) menjadi sangat buruk (skala 1). Jadi akan terjadi dampak
negatif besar (-3).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Persepsi masyarakat yang negatif, merupakan dampak yang ditimbulkan
oleh kegiatan pemanfaatan areal landfill. Persepsi negatif akan muncul,
bahwa pemanfaatan areal landfill dapat menyebabkan tanah mudah
longsor, tercemarnya air tanah serta penurunan kesehatan masyarakat
karena limbah B-3 yang ada di landfill tersebut, yang selanjutnya
berkembang bahwa pemanfaatan areal landfill itu merugikan, dan lain
sebagainya. Persepsi tersebut akan menyebar ke masyarakat yang lain
(keluar dari desa Kramat temenggung, Sebani, Mlirip Rowo), sebagai
akibat dari solidaritas sosial diantara warga masyarakat di sekitar lokasi
proyek. Sehingga jumlah manusia yang terkena dampak akan lebih
banyak, jadi dampak berupa persepsi masyarakat yang negatif tersebut,
termasuk kategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Luas wilayah persebaran dampak pemanfaatan areal landfill terhadap
persepsi masyarakat ini diprakirakan penting (P), mengingat persepsi
masyarakat yang negatif dapat meluas pada masyarakat di sekitar

ANDAL VI-46
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

pemanfaatan areal landfill, yaitu hingga keluar dari desa Kramat


temenggung, Sebani dan Mlirip Rowo.
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung cukup penting (P),
mengingat dampak akan berlangsung cukup lama yaitu selama
pemanfaatan areal landfill pada tahap pasca operasi.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak dikategorikan penting
(P), karena berkait dengan komponen lainnya, seperti kesehatan
masyarakat.
5. Sifat kumulatif dampak
Kumulatif dampak pada kegiatan ini adalah tidak penting (TP), karena
persepsi masyarakat yang negatif timbul pada tahap pasca operasi.
Dengan demikian dampaknya tidak terakumulasi.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak kegiatan pemanfaatan areal landfill, berupa persepsi negatif
yang mungkin terjadi di kalangan masyarakat, dapat dipulihkan kembali
apabila dilakukan penanganan khusus dan memperhatikan aspirasi
masyarakat setempat. Oleh karena itu berbalik atau tidak berbaliknya
dampak kegiatan ini dapat dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 4, maka kegiatan pemanfaatan areal landfill
akan berpotensi menimbulkan dampak negatif penting (-P) terhadap persepsi
masyarakat.
6.3.4.2. Penurunan kualitas air tanah
Dampak berupa penurunan kualitas air tanah pada tahap pasca
operasi ini, diakibatkan oleh kegiatan pemanfaatan areal landfill.
A. Besaran Dampak
Kegiatan pemanfaatan areal landfill akan memberikan pengaruh yang
cukup signifikan terhadap penurunan kualitas air tanah, terutama di sekitar
lokasi kegiatan yaitu desa Kramat Temenggung, Sebani dan Mlirip Rowo.
Hal ini dikarenakan leachate hasil landfill yang merembes ke tanah dapat
mencemari air tanah, sehingga menyebabkan penurunan kualitas air tanah.

ANDAL VI-47
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Apabila areal landfill tersebut dimanfaatkan kembali, dikhawatirkan kualitas


air tanah yang ada di areal landfill tersebut semakin berkurang.
Aktivitas kegiatan pemanfaatan areal landfill pada tahap pasca
operasi memungkinkan terjadinya penurunan kualitas air tanah. Oleh
karenanya, kemungkinan timbulnya penurunan kualitas air tanah akibat
kegiatan pemanfaatan areal landfill pada tahap pasca operasi, diprakirakan
menurunkan kualitas lingkungan dari kategori baik (skala 4) menjadi buruk
(skala 2).
B. Tingkat Kepentingan Dampak
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Jumlah manusia yang terkena dampak berupa penurunan kualitas air
tanah akibat kegiatan pada tahap pasca operasi adalah penduduk yang
tinggal di tiga desa, yaitu Kramat Temenggung 2.032 orang, Sebani
3.648 orang dan Mlirip Rowo 3.527 orang). Sehingga jumlah manusia
yang terkena dampak adalah cukup besar. Dengan demikian, jumlah
manusia yang terkena dampak berkategori penting (P).
2. Luas wilayah persebaran dampak
Sebaran dampak berupa penurunan kualitas air tanah, akan menjangkau
luasan wilayah di desa Mlirip Rowo (1,84 km 2), desa Sebani (2,75 km2)
dan Kramat Temenggung (1,0 km2) yang keseluruhannya sama dengan
luasan wilayah studi, bahkan dapat meluas sampai desa lainnya di
wilayah kecamatan Tarik sampai radius ± 800 m. Dengan demikian, luas
wilayah persebaran dampak berupa penurunan kualitas air tanah
tersebut diprakirakan berkategori penting (P).
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dapat dikategorikan penting
(P), mengingat dampak kegiatan ini diperkirakan akan berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama selama pasca operasi.
4. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang terkena dampak hanya satu, yaitu
persepsi masyarakat, namun dapat memungkinkan timbulnya konflik

ANDAL VI-48
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

vertikal maupun horisontal. Oleh karena itu jumlah komponen yang


terkena dampak dikategorikan penting (P).
5. Sifat kumulatif dampak
Dampak berupa penurunan kualitas air tanah pada tahap pasca operasi
jika tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan menyebabkan kumulatif
dampak yang dapat menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat. Oleh
karenanya, sifat kumulatif dampak dapat dikategorikan penting (P).
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dampak berupa penurunan kualitas air tanah akibat kegiatan-kegiatan
selama pasca operasi ini, akan berbalik (reversible) apabila ditangani
secara serius. Dengan demikian, berbalik atau tidak berbaliknya dampak
dikategorikan tidak penting (TP).
Berdasarkan uraian di atas, P = 5, maka kegiatan pemanfaatan areal landfill
akan berpotensi menimbulkan dampak negatif penting (-P) terhadap
penurunan kualitas air tanah.

ANDAL VI-49
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Tabel 6.4. Matriks Prakiraan Besaran Dampak.


TAHAPAN KEGIATAN
PRA KONSTRUKSI PASCA
OPERASI
KONSTRUKSI (PM-12, DEINKING, INCINERATOR, PALLET PLANT) OPERASI

Pengadaan Bahan Baku & Penolong


KOMPONEN

Pembangunan Struktur Bangunan


Pembongkaran Pallet Plant Lama
KEGIATAN

Operasional PM-1 s/d PM-12


Pengambilan Air Permukaan

Operasional Chemical Plant

Operasional Cogen I, II & III

Pemanfaatan Areal Landfill


Demobilisasi Tenaga Kerja

Operasional Cast Coating


Rekruitmen Tenaga Kerja

Operasional Pallet Plant


Mobilisasi Tenaga Kerja

Operasional Carton Box

Operasional Converting

Operasional Incinerator
Transportasi Karyawan
Demobilisasi Peralatan

Pengolahan Air Proses

Operasional Deinking
Mobilisasi Peralatan

Pengadaan Material

Operasional UPLC

Operasional Landfill
Operasional NCR
KOMPONEN
LINGKUNGAN Sosialisasi

Perijinan

1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1
I. FISIK KIMIA
1. Kualitas Udara -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
2. Bau -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
3. Kebisingan -2 -2 -2
4. Hidrologi
- Kualitas air permukaan -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
- Kuantitas air permukaan -2
- Kualitas air tanah -2 -2
5. Limbah padat -2 -2 -2 -2
6. Limbah Cair -2
7. Limbah B3 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
8. Ruang Lahan dan Tanah
- Tata guna lahan +2
- Tata Ruang +2
9. Transportasi
- Kepadatan lalu-lintas -2 -2
- Kerusakan jalan -2 -2 -2 -2
- Intensitas kecelakaan -2 -2 -2 -2
II. BIOLOGI
1. Biota air -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
III. SOSIAL EKONOMI BUDAYA
1. Timbulnya Sektor Informal +2 +2
1. Kesempatan kerja +2 +2
2. Pendapatan Masyarakat +2
3. Peningkatan Pengangguran -2
4. Persepsi masyarakat -2 -3
5. Keresahan masyarakat -2 -2 -2 -2
6. Kamtibmas
IV. KESEHATAN MASYARAKAT
1. Kesehatan masyarakat -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
2. Kesehatan dan keselamatan kerja -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2

ANDAL
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. VI-50
CV. Waicitrya Kumara Bab VI. Prakiraan Dampak Besar Dan Penting

Tabel 6.5. Matriks Prakiraan Pentingnya Dampak.


TAHAPAN KEGIATAN
PRA KONSTRUKSI PASCA
OPERASI
KONSTRUKSI (PM-12, DEINKING, INCINERATOR, PALLET PLANT) OPERASI

Pengadaan Bahan Baku & Penolong


KOMPONEN

Pembangunan Struktur Bangunan


Pembongkaran Pallet Plant Lama
KEGIATAN

Operasional PM-1 s/d PM-12


Pengambilan Air Permukaan

Operasional Chemical Plant

Operasional Cogen I, II & III

Pemanfaatan Areal Landfill


Demobilisasi Tenaga Kerja

Operasional Cast Coating


Rekruitmen Tenaga Kerja

Operasional Pallet Plant


Mobilisasi Tenaga Kerja

Operasional Carton Box

Operasional Converting

Operasional Incinerator
Transportasi Karyawan
Demobilisasi Peralatan

Pengolahan Air Proses

Operasional Deinking
Mobilisasi Peralatan

Pengadaan Material

Operasional UPLC

Operasional Landfill
Operasional NCR
KOMPONEN
LINGKUNGAN
Sosialisasi

Perijinan

1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1
I. FISIK KIMIA
1. Kualitas Udara -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P
2. Bau -P -P -P -P -P -P -P -P -P
3. Kebisingan -P -P -P
4. Hidrologi
- Kualitas air permukaan -P -P -P -P -P -P -P -P -P
- Kuantitas air permukaan -P
- Kualitas air tanah -P -P
5. Limbah padat -P -P -P -P
6. Limbah Cair -P
7. Limbah B3 -P -P -P -P -P -P -P -P
8. Ruang Lahan dan Tanah
- Tata guna lahan +P
- Tata Ruang +P
9. Transportasi
- Kepadatan lalu-lintas -P -P
- Kerusakan jalan -P -P -P -P
- Intensitas kecelakaan -P -P -P -P
II. BIOLOGI
1. Biota air -P -P -P -P -P -P -P -P -P
III. SOSIAL EKONOMI BUDAYA
1. Timbulnya Sektor Informal +P +P
1. Kesempatan kerja +P +P
2. Pendapatan Masyarakat +P
3. Peningkatan Pengangguran -P
4. Persepsi masyarakat -P -P
5. Keresahan masyarakat -P -P -P -P
6. Kamtibmas
IV. KESEHATAN MASYARAKAT
1. Kesehatan masyarakat -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P -P
2. Kesehatan dan keselamatan kerja -P -P -P -P -P -P -P -P

ANDAL
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. VI-51
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

BAB VII
EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING

7.1. Telaahan terhadap Dampak Besar dan Penting


Berdasarkan hasil prakiraan dampak besar dan penting, dilanjutkan
dengan telaahan terhadap dampak besar dan penting yang merupakan
bagian akhir dan terpenting dari dokumen ANDAL ini. Evaluasi dampak
besar dan penting disini, dilakukan secara holistik atau totalitas dari seluruh
dampak besar dan penting (baik positif maupun negatif) yang terjadi pada
setiap tahap kegiatan, sehingga dapat dinilai kelayakannya dari aspek
lingkungan.

Evaluasi dampak besar dan penting disini menggunakan metode


matriks Leopold yang telah dimodifikasi, disertai uraian terhadap masing-
masing dampak penting tersebut. Nilai besaran dampak (Magnitude)
disingkat M, dituliskan di bagian atas dari garis diagonal dan nilai pentingnya
dampak (Importance) disingkat I, dituliskan di bagian bawah garis diagonal,
sehingga setiap sel susunan isinya adalah M / I. Skala nilai besarnya
dampak adalah :

Skala Besaran Dampak


1 Kecil
2 Sedang
3 Besar

Pada evaluasi Andal dengan metode Leopold yang belum


dimodifikasi, tidak memasukkan dampak positif, sedangkan metode Leopold
yang sudah dimodifikasi memperhitungkan dampak positif. Dampak positif
diberi tanda “ + “ dan dampak negatif diberi tanda “ – “. Tingkat pentingnya
dampak berkaitan dengan sifat dampak (significance of impacts),
menggunakan skala besaran seperti berikut :

ANDAL VII-1
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Skala Pentingnya Dampak


1 Tidak Penting
2 Cukup Penting
3 Penting
Evaluasi dampak besar dan penting secara holistik yang mendasarkan hasil
prakiraan dampak besar dan penting, disajikan seperti pada Tabel 7.1.
berikut.

ANDAL VII-2
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Tabel 7.1. Evaluasi Dampak Besar dan Penting Secara Holistik


TAHAPAN KEGIATAN
PRA KONSTRUKSI PASCA
OPERASI
KONSTRUKSI (PM-12, DEINKING, INCINERATOR, PALLET PLANT) OPERASI

Pengadaan Bahan Baku & Penolong


KOMPONEN

Pembangunan Struktur Bangunan


Pembongkaran Pallet Plant Lama
KEGIATAN

Operasional PM-1 s/d PM-12


Pengambilan Air Permukaan

Operasional Chemical Plant

Operasional Cogen I, II & III

Pemanfaatan Areal Landfill


Demobilisasi Tenaga Kerja

Operasional Cast Coating


Rekruitmen Tenaga Kerja

Operasional Pallet Plant


Mobilisasi Tenaga Kerja

Operasional Carton Box

Operasional Converting

Operasional Incinerator
Transportasi Karyawan
Demobilisasi Peralatan

Pengolahan Air Proses

Operasional Deinking
Mobilisasi Peralatan

Pengadaan Material

Operasional UPLC

Operasional Landfill
Operasional NCR
KOMPONEN
LINGKUNGAN Sosialisasi

Perijinan

1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1
I. FISIK KIMIA
1. Kualitas Udara 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
2. Bau 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
3. Kebisingan 2/-2 2/-2 2/-2
4. Hidrologi
- Kualitas air permukaan 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
- Kuantitas air permukaan 2/-2
- Kualitas air tanah 2/-2 2/-2
5. Limbah padat (Sludge) 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
6. Limbah Cair 2/-2
7. Limbah B3 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
8. Ruang Lahan dan Tanah
- Tata guna lahan 2/+2
- Tata Ruang 2/+2
9. Transportasi
- Kepadatan lalu-lintas 2/-2 2/-2
- Kerusakan jalan 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
- Intensitas kecelakaan 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
II. BIOLOGI
1. Biota air 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
III. SOSIAL EKONOMI BUDAYA
1. Timbulnya Sektor Informal 2/+2 2/+2
1. Kesempatan kerja 2/+2 2/+2
2. Pendapatan Masyarakat 2/+2
3. Peningkatan Pengangguran 2/-2
4. Persepsi masyarakat 2/-2 3/-3
5. Keresahan masyarakat 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
6. Kamtibmas
IV. KESEHATAN MASYARAKAT
1. Kesehatan masyarakat 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2
2. Kesehatan dan keselamatan kerja 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2 2/-2

ANDAL
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. VII-3
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Memperhatikan hasil evaluasi prakiraan dampak besar dan penting secara


holistik pada Tabel 7.1. tersebut, maka dapat diuraikan sebagai berikut.
7.1.1. Tahap Pra Konstruksi
a. Sosialisasi
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa persepsi masyarakat, keresahan masyarakat dan gangguan
kamtibmas. Aspek persepsi masyarakat, besaran dampaknya adalah sedang
(2), dan tingkat kepentingan dampaknya adalah negatif cukup penting (-2),
sehingga perlu dikelola. Sedangkan kedua aspek lainnya, besaran
dampaknya kecil (1) dengan tingkat kepentingan dampak adalah negatif
tidak penting (-1), sehingga tidak perlu dikelola.
b. Perijinan
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa perubahan tata guna lahan dan tata ruang. Kedua aspek tersebut
memiliki besaran dampak sedang (2), dan tingkat kepentingan dampaknya
adalah positif cukup penting (+2), sehingga perlu dikelola.

7.1.2. Tahap Konstruksi


a. Mobilisasi Tenaga Kerja
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa timbulnya kesempatan kerja, keresahan masyarakat, timbulnya
sektor informal dan pendapatan masyarakat. seluruh aspek tersebut,
besaran dampaknya adalah sedang (2). Sedangkan tingkat kepentingan
dampak untuk aspek keresahan masyarakat adalah negatif cukup penting (-
2), dan untuk aspek yang lain adalah positif cukup penting (+2), sehingga
keempat aspek tersebut perlu dikelola.
b. Mobilisasi Peralatan
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa kepadatan lalu lintas, kerusakan jalan, intensitas kecelakaan,
penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan penurunan kesehatan
masyarakat. Besaran dampak untuk aspek kerusakan jalan, intensitas
kecelakaan, penurunan kualitas udara dan penurunan kesehatan masyarakat

ANDAL VII-4
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

adalah sedang (2), dan tingkat kepentingan dampaknya adalah negatif cukup
penting (-2) sehingga perlu dikelola. Sedangkan untuk kedua aspek yang lain
besaran dampaknya adalah kecil (1) dan tingkat kepentingan dampaknya
adalah negatif tidak penting (-1), sehingga tidak perlu dikelola.
c. Pengadaan Material
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa kepadatan lalu lintas, kerusakan jalan, intensitas kecelakaan,
penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan penurunan kesehatan
masyarakat. Besaran dampak untuk aspek kerusakan jalan, intensitas
kecelakaan, penurunan kualitas udara dan penurunan kesehatan masyarakat
adalah sedang (2), dan tingkat kepentingan dampaknya adalah negatif cukup
penting (-2) sehingga perlu dikelola. Sedangkan untuk kedua aspek yang lain
besaran dampaknya adalah kecil (1) dan tingkat kepentingan dampaknya
adalah negatif tidak penting (-1), sehingga tidak perlu dikelola.
d. Pembongkaran Pallet Plant Lama
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, peningkatan
limbah padat dan penurunan kesehatan masyarakat. Besaran dampak dari
seluruh aspek tersebut adalah sedang (2) dengan tingkat kepentingan
dampak negatif cukup penting (-2), sehingga perlu dikelola.
e. Pembangunan Struktur Bangunan
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, peningkatan
limbah padat dan penurunan kesehatan masyarakat. Besaran dampak dari
seluruh aspek tersebut adalah sedang (2) dengan tingkat kepentingan
dampak negatif cukup penting (-2), sehingga perlu dikelola.
f. Demobilisasi Peralatan
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa kepadatan lalu lintas, kerusakan jalan, intensitas kecelakaan,
penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan penurunan kesehatan
masyarakat. Besaran dampak untuk aspek kerusakan jalan, intensitas
kecelakaan, penurunan kualitas udara dan penurunan kesehatan masyarakat

ANDAL VII-5
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

adalah sedang (2), dan tingkat kepentingan dampaknya adalah negatif cukup
penting (-2) sehingga perlu dikelola. Sedangkan untuk kedua aspek yang lain
besaran dampaknya adalah kecil (1) dan tingkat kepentingan dampaknya
adalah negatif tidak penting (-1), sehingga tidak perlu dikelola.
g. Demobilisasi Tenaga Kerja
Pada kegiatan ini menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan
berupa peningkatan pengangguran dan keresahan masyarakat. Besaran
dampak dari seluruh aspek tersebut adalah sedang (2) dengan tingkat
kepentingan dampak negatif cukup penting (-2), sehingga perlu dikelola.
7.2. Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan
Hasil telaahan terhadap dampak besar dan penting, memberikan
kejelasan yang berkaitan tentang seberapa besar dan pentingnya dampak,
yang ditimbulkan oleh jenis-jenis kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
terhadap komponen lingkungan hidup di sekitarnya.
Dasar-dasar pengelolaan lingkungan dirumuskan berdasarkan hasil
telaahan, yang berkaitan dengan beberapa hal seperti berikut :
a. Hubungan sebab akibat (kausatif)
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. yang terdiri dari Tahap Pra
Konstruksi, Tahap Konstruksi, Tahap Operasi dan Tahap Pasca Operasi,
serta terinci jenis-jenis kegiatannya, dapat merubah Rona Lingkungan
Hidup awal. Perubahan tersebut ada yang bersifat permanen, maupun
yang bersifat sementara.
b. Ciri-ciri dampak penting
Dampak penting yang bersifat negatif pada umumnya terjadi selama
kegiatan berlangsung, yaitu selama Tahap Konstruksi dan Tahap
Operasi. Sebagai contoh, dampak negatif berupa kerusakan jalan, dapat
terjadi sejak kegiatan mobilisasi peralatan pada Tahap Konstruksi dan
akan berlanjut selama Tahap Pasca Konstruksi. Demikian halnya dengan
dampak positif berupa kesempatan kerja, dapat terjadi sejak kegiatan
mobilisasi tenaga kerja pada Tahap Konstruksi dan akan berlanjut pada
kegiatan rekrutmen tenaga kerja selama Tahap Operasi.
c. Masyarakat yang terkena dampak

ANDAL VII-6
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Komunitas masyarakat yang akan terkena dampak secara langsung,


adalah masyarakat yang tinggal di Desa Kramat temenggung, Sebani dan
Mlirip Rowo. Hal ini sangat dirasakan oleh komunitas tersebut, terutama
dampak berupa timbulnya bau, penurunan kualitas udara dan penurunan
kesehatan masyarakat akibat beroperasinya unit-unit PM-1 s/d PM-12,
carton box, deinking, cast coating, converting, NCR, chemical plant dan
cogen I,II,III.
d. Wilayah persebaran dampak
Wilayah persebaran dampak yang pada umumnya terjadi, hanya
dirasakan dampaknya secara lokal. Persebaran dampak yang terjauh dari
sumber dampaknya, adalah kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan akibat
kegiatan pengadaan bahan baku dan bahan penolong pada Tahap
operasi.
Sesuai dengan uraian pada sub bab 7.1 dan 7.2 serta Tabel 7.1, maka
evaluasi secara holistik dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Kegiatan Sosialisasi memberikan dampak negatif penting berupa persepsi
masyarakat, dan tidak memberikan dampak positif terhadap komponen
lingkungan yang lain.
 Kegiatan Perijinan memberikan dampak positif penting berupa
peningkatan nilai tata guna lahan dan tata ruang, dan tidak memberikan
dampak negatif terhadap komponen lingkungan yang lain.
 Kegiatan Mobilisasi Tenaga Kerja memberikan dampak positif penting
berupa timbulnya sektor informal, kesempatan kerja dan pendapatan
masyarakat, namun juga memberikan dampak negatif penting berupa
keresahan masyarakat.
 Kegiatan Mobilisasi Peralatan memberikan dampak negatif penting berupa
penurunan kualitas udara, kerusakan jalan, peningkatan intensitas
kecelakaan dan penurunan kesehatan masyarakat, dan tidak memberikan
dampak positif terhadap komponen lingkungan yang lain.
 Kegiatan Pengadaan Material memberikan dampak negatif penting berupa
penurunan kualitas udara, kerusakan jalan, peningkatan intensitas

ANDAL VII-7
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

kecelakaan dan penurunan kesehatan masyarakat, dan tidak memberikan


dampak positif terhadap komponen lingkungan yang lain.
 Kegiatan Pembongkaran Pallet Plant Lama memberikan dampak negatif
penting berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, limbah
padat dan penurunan kesehatan masyarakat, dan tidak memberikan
dampak positif terhadap komponen lingkungan yang lain.
 Kegiatan Pembangunan Struktur Bangunan memberikan dampak negatif
penting berupa penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, limbah
padat dan penurunan kesehatan masyarakat, dan tidak memberikan
dampak positif terhadap komponen lingkungan yang lain.
 Kegiatan Demobilisasi Peralatan memberikan dampak negatif penting
berupa penurunan kualitas udara, kerusakan jalan, peningkatan intensitas
kecelakaan dan penurunan kesehatan masyarakat, dan tidak memberikan
dampak positif terhadap komponen lingkungan yang lain.
 Kegiatan Demobilisasi Tenaga Kerja memberikan dampak negatif penting
berupa peningkatan pengangguran dan keresahan masyarakat, dan tidak
memberikan dampak positif terhadap komponen lingkungan yang lain.

7.3. Arahan RKL


Arahan rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dimaksudkan
untuk memberikan arah atau panduan secara substansial dalam penyusunan
RKL, sehingga terjadi kesinambungan yang terarah dan tepat, serta terwujud
konsistensi yang baik antara dokumen ANDAL, RKL dan RPL.
Arahan RKL hanya mengutamakan untuk pengelolaan dampak besar
dan penting, serta difokuskan terhadap sumber dampak primer, dengan
asumsi bahwa dampak sekunder yang merupakan lanjutannya, akan ikut
terkelola dengan sendirinya. Arahan RKL tersebut, seperti terlihat pada Tabel
7.2. berikut.

ANDAL VII-8
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Tabel 7.2. Arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Kegiatan Pembangunan Prasarana Pengendalian Daya Rusak
Kali Brangkal.
TAHAP JENIS DAMPAK PENTING
ARAHAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
KEGIATAN KEGIATAN PRIMER SEKUNDER
Pra Sosialisasi Timbul  Memberikan penjelasan tentang rencana pengembangan pabrik
Konstruksi Persepsi kepada masyarakat Desa Mlirip Rowo, Kramat Temenggung,
Masyarakat (-) Sebani secara terbuka dan lugas.
 Membangun komunikasi dengan masyarakat setempat, sehingga
terwujud Community Development yang baik.
Perijinan Tata Guna Tata Ruang (+)  Dijaga dan dipertahankan realisasi perubahan tata guna lahan dan
Lahan (+) tata ruang, sesuai dengan RTRW Kabupaten Sidoarjo 2013.
 Koordinasi terpadu dengan Bappeda Kabupaten (Bappekab)
Sidoarjo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Sidoarjo dan instansi teknis terkait lainnya, bila ada perubahan dari
rencana pengembangan dan pembangunan.
Konstruksi Mobilisasi Tenaga Kesempatan - Keresahan  Mengutamakan rekrutmen tenaga kerja dari Desa Kramat
Kerja Kerja (+) Masyarakat (-) Temenggung, Mlirip Rowo dan Sebani, sesuai dengan formasi dan
ketrampilan yang dibutuhkan.
- Pendapatan  Setiap rekrutmen tenaga kerja melibatkan Perangkat Desa
Masyarakat (+) tersebut, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo, dan koordinasi
dengan Muspika Tarik.
 Bila tenaga kerja yang direkrut belum mencukupi, diambilkan dari
desa di sekitarnya dalam wilayah kecamatan Tarik.
Timbulnya - Pendapatan  Para penyedia jasa informal ditata dan dibina bersama Muspika
Sektor Informal Masyarakat (+) Tarik, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat. Pol. PP) Sidosrjo dan
(+) Disnaker Sidoarjo, agar tidak mengganggu ketertiban.
 Dijalin kerja sama yang baik antara Pemrakarsa, Penyedia jasa
informal, masyarakat dan perangkat desa setempat.
 Diadakan pembinaan teknis maupun manajerial terhadap para
penyedia jasa, oleh Disnaker dan Dinas Pendapatan (Dispenda)
Sidoarjo bersama Pemrakarsa dan Muspika Tarik.

ANDAL
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. VII-9
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Lanjutan Tabel 7.2. Arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Kegiatan Pembangunan Prasarana Pengendalian
Daya Rusak Kali Brangkal.

TAHAP JENIS DAMPAK PENTING


ARAHAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
KEGIATAN KEGIATAN PRIMER SEKUNDER
Mobilisasi Penurunan Penurunan  Dijaga kondisi mesin alat berat termasuk trailler dan peralatan
Peralatan Kualitas Udara Kesehatan lainnya, agar emisi gas buangnya tidak melampaui baku mutu pada
(-) Masyarakat (-) SK. Gub. No. 129/1996.
 Disediakan masker penutup hidung dan mulut, bagi para pekerja
dan masyarakat yang berdekatan dengan kegiatan mobilisasi alat.
Kerusakan Intensitas  Diadakan perkuatan seperlunya terhadap jalan dan gorong-gorong
Jalan (-) Kecelakaan (-) yang kondisinya rawan rusak, bila dilewati alat berat.
 Dilaksanakan pemeliharaan dan perbaikan jalan yang rusak, akibat
kegiatan mobilisasi peralatan.
 Koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo.
Pengadaan Penurunan Penurunan  Dilakukan penyiraman air terhadap jalan di sekitar lokasi pabrik,
Material Kualitas Udara Kesehatan terutama pada musim kemarau.
(-) Masyarakat (-)  Dijaga kondisi mesin truk termasuk trailler dan alat angkut lainnya,
agar emisi gas buangnya tidak melampaui baku mutu pada SK.
Gub. No. 129/1996.
Kerusakan Intensitas  Pengangkutan material menggunakan kendaraan dengan tonase
Jalan (-) Kecelakaan (-) muatan tidak melebihi kapasitas muat.
 Dilaksanakan pemeliharaan dan perbaikan jalan yang rusak, akibat
kegiatan mobilisasi peralatan.
 Koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo.

ANDAL
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. VII-10
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Lanjutan Tabel 7.2. Arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) Kegiatan Pembangunan Prasarana Pengendalian
Daya Rusak Kali Brangkal.

TAHAP JENIS DAMPAK PENTING


ARAHAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
KEGIATAN KEGIATAN PRIMER SEKUNDER
Pembangunan Penurunan Penurunan  Lokasi pembangunan unit Incinerator dan Pallet Plant dipagari
Struktur Bangunan Kualitas Udara Kesehatan keliling yang rapat, terutama yang berbatasan dengan permukiman.
(-) Masyarakat (-)  Disediakan masker penutup hidung dan mulut, bagi para pekerja
dan masyarakat yang berdekatan dengan kegiatan pembangunan
unit Incinerator dan Pallet Plant.
 Koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo.
Peningkatan  Disediakan penutup telinga bagi para pekerja dan masyarakat yang
Kebisingan (-) berdekatan dengan kegiatan pembangunan unit Incinerator dan
Pallet Plant.
 Diupayakan seminimal mungkin menggunakan peralatan mesin
yang bersuara keras.
Penurunan Penurunan  Dijaga kondisi mesin alat berat termasuk trailler dan peralatan
Kualitas Udara Kesehatan lainnya, agar emisi gas buangnya tidak melampaui baku mutu pada
(-) Masyarakat (-) SK. Gub. No. 129/1996.
 Disediakan masker penutup hidung dan mulut, bagi pekerja dan
masyarakat yang berdekatan dengan kegiatan demobilisasi alat.
Pasca Demobilisasi Kerusakan Intensitas  Diadakan perkuatan seperlunya terrhadap jalan dan gorong-gorong
Konstruksi Peralatan Jalan (-) Kecelakaan (-) yang kondisinya rawan rusak, bila dilewati alat berat.
 Dilaksanakan pemeliharaan dan perbaikan jalan yang rusak, akibat
kegiatan demobilisasi peralatan.
 Koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo.
Peningkatan Keresahan  Pengurangan tenaga kerja dilaksanakan secara bertahap.
Pengangguran Masyarakat (-)  Memberikan hak-hak tenaga kerja yang di PHK, sesuai dengan
(-) ketentuan yang berlaku.
 Koordinasi dengan perangkat Desa setempat, Tokoh masyarakat,
Muspika Tarik dan Disnaker Sidoarjo.
Demobilisasi 
Tenaga Kerja

ANDAL
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. VII-11
CV. Waicitrya Kumara Bab VII. Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

ANDAL
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. VII-12
CV. Waicitrya Kumara Bab VIII. Daftar Pustaka

BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA

1. ISO-R, 1996, Assesment of Noise with Respect to Community


Response.
2. C.D. Suminto, 1990, Hidrologi Teknik.
3. Canter, Larry W., 1996, Environmental Impact Assesment, 2nd edition,
McGraw-Hill Inc. New York, USA.
4. Carpenter, R.A. and Maragos, J.E., 1989, How Do Asses Environmental
Impacts on Tropical Islands and Coastal Areas, East-West Center,
Hawaii.
5. Departemen Pekerjaan Umum, 1992, Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI), Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.
6. Green, R.H., 1979, Sampling Design and Statistical Methods for
Environmental Biologists, John Wiley and Sons, New York.
7. Kadiyali, L.R., 1983, Traffic Engineering and Transport Planning, Khana
Publisher, Delhi.
8. Munaf, 1995, Analisis Getaran.
9. Odum, 1997, Ecology, John Wiley and Sons, New York.
10. Oglesby, Clarkson, H., and Hicks, R., 1982, Highway Engineering, 4th
Edition, John Wiley and Sons, Inc., New York.
11. Schmidt, F.H., Ferguson, J.H.A., 1951, Rainfall Types Based on Wet and
Dry Period Ratios for Indonesia and Western New Guinea, Verh.
Jawatan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta.
12. Van Thyu, Coastal Engineering, 1991, Delphi University.

ANDAL VIII-1
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
CV. Waicitrya Kumara Bab IX. Lampiran

BAB IX
LAMPIRAN

Lampiran 1. Rekomendasi KA-ANDAL


Lampiran 2. Perijinan
Lampiran 3. Flow Sheet Proses
Lampiran 4. Gambar-gambar
Lampiran 5. Hasil Uji Laboratorium Kualitas Udara, Kebisingan, Kualitas Air
dan Biologi
Lampiran 6. Hasil Sosialisasi dan Konsultasi Publik Kepada Masyarakat di
Sekitar Lokasi Kegiatan Bersama Instansi Terkait
Lampiran 7. Foto-foto Kondisi Eksisting
Lampiran 8. Identitas Tim Penyusun Studi AMDAL

ANDAL IX-1
Kegiatan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

Anda mungkin juga menyukai