DIKERJAKAN OLEH:
Guna mengantisipasi musim panen raya agar tidak terjadi over produksi mangga,
para pelaku usaha komoditas ini telah mengupayakan produksi olahan, diantaranya
untuk sirup dan kripik mangga.
Secara kelembagaan pada tahun 2010 sudah dibentuk klaster mangga melalui
fasilitasi Forum Economic Development and Employment Promotion (FEDEP),
dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Ketua : Kusni
Wakil Ketua : Darmani, Jumadi, Sukarman
Sekretaris : Sunardi
Bendahara : Hastekno
Alamat : Karangharjo RT. 03/II Kragan (Sumber: Profil Klaster FEDEP
Rembang)
Pada Tahun 2011 ini Klaster Mangga mendapatkan bantuan alat vacuum frying dari
Balitbang Provinsi Jawa Tengah. Bantuan peralatan olahan buah mangga untuk
pembuatan criping ini sebanyak 1 unit. Namun ketika diuji coba peralatan tersebut
tidak bisa dipakai, demikian disampaikan oleh Kusni ketua klaster mangga. “ketika
kami mencoba, maka buah mangga yang dimasukkan kedalam vacuum frying
menjadi bubur”, demikian kata Kusni saat ditemui Berita Rembang di ruang FEDEP
Rembang, Kamis, 1 Desember 2011. Ketika hal ini oleh Kusni dikonfirmasikan ke
Balitbang Provinsi Jawa Tengah, solusi yang ditawarkanpun (yaitu memasukkan dulu
bahan ke dalam freezer atau dikasih njet sebelum dimasukkan vacuum frying) tidak
memberi jalan keluar. “buah mangganya tetap jadi bubur ketika dimasukkan vacuum
frying, meskipun sudah didahului dengan memasukkan ke freezer atau memberi
njet”, terangnya. Atas kejadian ini Kusni atas nama klaster mengajukan komplain
kepada Balitbang untuk dilakukan perbaikan atau bahkan penggantian peralatan.
2. Teknologi Pengeringan
metode pengeringan pertama yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
SOLAR DRYING. Metode ini pada dasarnya juga memanfaatkan perpindahan panas
matahari secara konveksi. Pada metode SOLAR DRYING umumnya pengeringan
dilakukan pada suatu ruangan tertutup yang sudah dirancang sedemikian rupa
sehingga buah-buahan tidak terpapar langsung oleh sinar matahari dan terlindung
dari segala macam kontaminasi. OVEN DRYING/TRAY DRYING adalah metode
pengeringan buah-buahan menggunakan oven yang dilengkapi dengan suatu sistem
untuk mengalirkan udara panas dan kering masuk ke oven serta mengalirkan udara
dingin dan lembab keluar dari oven. Pada TRAY DRYER udara pengering
dipanaskan dengan menggunakan heat exchanger. Heat exchanger yang biasa
digunakan adalah adalah electric heater.
A 1 m2
IMC Dry Solid 5,7 (kg water/kg dry solid)
Kecepatan Udara 0,5 m/s
T udara pengering 60 (°C)
IMC Wet basis 0,85
EMC 0,12868 (kg water/kg dry solid)
1
1/R
0,5
t vs 1/R
0
0 2 4 6 8
t
X vs 1/R
0,8
0,6
1/R
0,4
0,2 X vs 1/R
0
0,0 0,5 1,0 1,5
X
X vs 1/R
0,06
0,055
1/R
0,05
X…
0,045
0,04
4,0 5,0 6,0
X
Step 7. Revisi Qloss
Tf 24 C
Tp 50 C
A 28,12 m2
DT 26 C
hi 50 W/m2.K
ho 50 W/m2.K
Sn 0,001 m
Kn 16 W/m2.K
T total 5,069174252 h/batch
U 24,96099844 W/m2.K
Qloss 18249,48518 KJ/h
Total Qloss 92509,82038 KJ/batch
Step 8. Literasi kedua kalkulasi neraca massa dan energi
UDARA MASUK
Tin 120 C
win 0,0299 kg moisture/kg dry air
RH 92%
DBT 33 C
UDARA KELUAR
Tout 60 C
wout 0,051806455 kg moisture/kg dry air
MANGGA UMPAN
mF 220,0162436 kg/batch
TF 24 C
wF 0,85
CP,F 1,95 kJ/kg.C
MANGGA PRODUK
TP 50 C
wP 0,1
CP,P 1,95 kJ/kg.C
CP,LW 4,186 kJ/kg.C
CP,W 1,87044 kJ/kg.C
Umpan Product
Surakarta dipilih karena letaknya yang strategis berada di segitiga emas yaitu
Yogyakarta, Semarang dan Jawa Timur
Surakarta dipilih dikarenakan, lokasinya yang strategis dan meiliki Intesitas radiasi
matahari yang cukup tinggi yaitu berada di rentang 2000-2200 kWh/m2.
2
X vs 1/R
0
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0
X
X vs 1/R
0,5
0,4
1/R
0,3
0,2 X…
0,1
4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5
X