Anda di halaman 1dari 27

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA.

2021/2022
SOAL MK PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA AKUSTIK
SEMESTER 5

OLEH KELOMPOK 10:

FEBBY LAWRENCE SINAGA (201964025)

NADILA W UMASUGI (201964027)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengolahan
dan Interpretasi Data Akustik.
Dan harapan saya semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
laporan agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
saya, dan saya yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan ini.

Ambon, 10 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
A. PENDAHULUAN.................................................................................................................4
B. TUJUAN DAN MANFAAT.................................................................................................5
1. Tujuan.................................................................................................................................5
2. Manfaat...............................................................................................................................5
C. MATERI TUGAS.................................................................................................................6
D. ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL ANALISA.......................................................8
1. HUBUNGAN ANTARA KEDALAMAN DENGAN TIGGI LAMUN...........................8
2. HUBUNGAN ANTARA KEDALAMAN DENGAN PERSEN PENTUPAN LAMUN11
3. HUBUNGAN ANTARA KEDALAMAN DENGAN TIPE DASAR LAUT.................14
4. HUBUNGAN ANTARA TINGGI LAMUN DENGAN PERSEN PENUTUPAN.........17
5. HUBUNGAN ANTARA TIPE DASAR LAUT DAN TINGGI LAMUN......................20
6. HUBUNGAN ANTARA TIPE DASAR LAUT DAN PERSEN PENUTUPAN LAMUN
..............................................................................................................................................23
E. PENUTUP...........................................................................................................................26
F. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................27
A. PENDAHULUAN
Teknologi hidroakustik memanfaatkan pencarian bawah laut dengan suara yang kuat
untuk mendeteksi, mengamati dan menghitung parameter fisik dan biologi. Teknologi
hidroakustik merupakan metode yang populer digunakan selama bertahun-tahun dalam survei
sumber daya perikanan.
Penelitian di bidang hidroakustik terus mengalami perkembangan yang signifikan.
Berdasarkan teori dan formula hidroakustik, teknik ini sekarang telah dimanfaatkan untuk
melakukan survei klasfikasi dan pemetaan dasar perairan, hal ini didasari bahwa dasar
perairan memiliki komposisi yang sangat kompleks mulai dari substrat berukuran kecil
sampai batu-batuan seperti pasir, lumpur, lempung, karang dan patahan karang. Metode
hidroakustik mampu melakukan pengukuran terhadap besar kecilnya pantulan dasar perairan
dari berbagai tipe partikel.
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dapat tumbuh
dengan baik pada lingkungan laut dangkal (Wood et al. 1969). Semua lamun adalah
tumbuhan berbiji satu (monokotil) yang mempunyai akar, rimpang (rhizoma), daun, bunga
dan buah seperti halnya dengan tumbuhan berpembuluh yang tumbuh di darat (Tomlinson,
1974). Lamun senantiasa membentuk hamparan permadani di laut yang dapat terdiri dari satu
species (monospesific; banyak terdapat di daerah temperate) atau lebih dari satu species
(multispecific; banyak terdapat di daerah tropis) yang selanjutnya disebut padang lamun.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui Hubungan antara Kedalaman dengan Tinggi Lamun
2. Untuk mengetahui Hubungan antara Kedalaman dengan Persen Penutupan Lamun
3. Untuk mengetahui Hubungan antara Kedalaman dengan tipe Dasar Laut
4. Untuk mengetahui Hubungan antara Tinggi Lamun dengan Persen Penutupan
5. Untuk mengetahui Hubungan antara Tipe Dasar Laut dengan Tinggi Lamun
6. Untuk mengetahui Hubungan antara Tipe Dasar Laut dengan Persen penutupan, dengan
menggunakan teknik scatterplot yang dilengkapi dengan analisa Linier Trendline dan
Koefisien Determinasi (R2) pada perangkat lunak Excel
2. Manfaat
Agar mahasiswa dapat menganalisa menggunakan Linier Trendline dan Koefisien
Determinasi (R2) pada perangkat lunak Excel dengan Teknik Scatterplot.
C. MATERI TUGAS
Suatu survey hidroakustik di padang lamun di sekitar Pulau Enu di Kabupaten
Kepulauan Aru yang kemudian datanya diproses dengan perangkat lunak Visual Habitat,
diperoleh hasil sebagai berikut.

T. P. Tipe D.
Kedalaman Lamun Penutupan Laut
-3.254968815 0.8224877 65.65 3
-3.617132597 0.7634288 55.65 4
-3.701502495 0.7742763 65.65 4
-3.748749428 0.8412366 85.65 4
-3.792621784 0.7971767 75.65 4
-3.964736395 0.7831151 85.65 4
-4.049106054 0.9174038 75.65 4
-3.583384447 0.7549918 35.65 3
-4.54351347 0.7803028 55.65 2
-4.643070393 0.8035045 75.65 2
-4.708878689 0.765538 75.65 3
-4.828684025 0.8267062 75.65 3
-5.005860977 0.7493672 55.65 2
-5.086855822 0.7887396 15.65 3
-5.223535233 0.859048 55.65 3
-5.291031055 0.7465547 15.65 2
-5.439521961 0.7437425 25.65 4
-5.591387682 0.7212437 15.65 4
-5.753378086 0.759813 65.65 4
-5.967677765 0.7694553 65.65 5
-6.208975487 0.7718658 25.65 4
-6.325405769 0.7423364 35.65 4
-7.045923882 0.9017954 85.30 3
-8.238915138 1.0114763 85.30 4
-9.312100105 0.9087324 85.65 4
-9.821694069 0.827309 65.65 5
-10.19292133 0.7507731 35.65 4
-10.65020531 0.7766868 65.65 4
-10.91850155 0.7983821 65.65 3
-11.35385006 0.7549916 15.65 3
-11.65926903 0.62 0.00 2
-11.80607384 0.62 0.06 3
-11.94106548 0.62 0.21 2
-11.90731686 0.62 0.86 3
-11.69976681 0.7381176 35.65 3
-11.36903732 0.783115 85.65 3
-10.9893729 0.7870523 90.30 5
-10.77169865 0.7414928 45.65 4
-10.75988548 0.7279933 45.65 3
-10.86281746 0.7651164 45.65 2
-10.65189331 0.738118 25.65 3
-10.45446747 0.7662409 25.65 5
-10.14229935 0.7381179 45.65 5
-9.787946396 0.783115 85.65 5
-9.168670349 0.8731096 85.65 5
-8.265912228 0.8018639 85.65 4
-7.542019539 0.7681159 85.65 5
-6.919369392 0.7718658 55.65 4
-6.421587639 0.7959716 65.65 5
-5.942366295 0.7988641 45.65 4
-5.588013105 1.2038397 91.30 5
-4.339338474 1.3751106 75.65 5
-4.157099895 1.3219574 89.30 5
-3.787559681 1.2780851 92.30 4
-3.326900177 1.188653 93.30 5
-3.207094841 1.0266628 92.30 4
-3.154785566 1.0334124 91.30 5
-3.186605029 1.0635445 94.30 3

Soal :
Gunakanlah teknik Scatterplot yang dilengkapi dengan analisa Linier Trendline dan
Koefisien Determinasi (R2) pada perangkat lunak Excel untuk menganalisa:
1. Hubungan antara Kedalaman dengan Tinggi Lamun
2. Hubungan antara Kedalaman dengan Persen Penutupan Lamun
3. Hubungan antara Kedalaman dengan tipe Dasar Laut
4. Hubungan antara Tinggi Lamun dengan Persen Penutupan
5. Hubungan antara Tipe Dasar Laut dengan Tinggi Lamun
6. Hubungan antara Tipe Dasar Laut dengan Persen penutupan
D. ANALISA DAN INTERPRETASI HASIL ANALISA
1. HUBUNGAN ANTARA KEDALAMAN DENGAN TIGGI LAMUN
1. ANALISA

Langkah yang harus kita lakukan untuk menentukan hubungan antara kedalaman dengan
tinggi lamun :

1. Copy dan paste data kedalaman dan data tinggi lamun yang telah ditentukan pada Excel

2. Pilih insert – scatter

3. untuk menghapus line (garis) dan untuk mengubah title pada grafik pertama-tama double
clik grafik kemudian pilih tanda + lalu centang bagian axes, axis title dan chart title.
4. Untuk menentukan Y dan R2 pada hubungan antara kedalaman dengan tinggi lamun,
pertama kita klik titik biru yang ada pada grafik lalu klik kanan pada mouse atau touchped
Pilih add trendline.

5. Setelah meng-klik add trendline akan muncul format trendline kemudian klik lambang
grafik batang pilih opsi linear, automatic, display Equation on chart dan display R-squared
value on chart.
6. langkah selanjutnya klik gambar lembaran buku yang ada pada format trendline kemudian
klik opsi solid line dan untuk mengatur warna line (garis) nya pilih opsi color dan untuk
membuat garis sambung (tidak garis putus-putus) pilih opsi compound type dan dash type.

2. HASIL ANALISA
2. HUBUNGAN ANTARA KEDALAMAN DENGAN PERSEN PENTUPAN LAMUN
A. ANALISA

1. Copy dan paste data kedalaman dan persen penutupan lamun yang telah ditentukan pada
Excel

2. Pilih insert – scatter

3. untuk menghapus line (garis) dan untuk mengubah title pada grafik pertama-tama double
clik grafik kemudian pilih tanda + lalu centang bagian axes, axis title dan chart title.
4. Untuk menentukan Y dan R2 pada hubungan antara kedalaman dengan tinggi lamun,
pertama kita klik titik biru yang ada pada grafik lalu klik kanan pada mouse atau touchped
Pilih add trendline.

5. Setelah meng-klik add trendline akan muncul format trendline kemudian klik lambang
grafik batang pilih opsi linear, automatic, display Equation on chart dan display R-squared
value on chart.
6. langkah selanjutnya klik gambar lembaran buku yang ada pada format trendline kemudian
klik opsi solid line dan untuk mengatur warna line (garis) nya pilih opsi color dan untuk
membuat garis sambung (tidak garis putus-putus) pilih opsi compound type dan dash type.

B. HASIL ANALISA
3. HUBUNGAN ANTARA KEDALAMAN DENGAN TIPE DASAR LAUT
A. ANALISA

1. Copy dan paste data kedalaman dan tipe dasar laut yang telah ditentukan pada Excel

2. Pilih insert – scatter

3. untuk menghapus line (garis) dan untuk mengubah title pada grafik pertama-tama double
clik grafik kemudian pilih tanda + lalu centang bagian axes, axis title dan chart title.
4. Untuk menentukan Y dan R2 pada hubungan antara kedalaman dengan tinggi lamun,
pertama kita klik titik biru yang ada pada grafik lalu klik kanan pada mouse atau touchped
Pilih add trendline.

5. Setelah meng-klik add trendline akan muncul format trendline kemudian klik lambang
grafik batang pilih opsi linear, automatic, display Equation on chart dan display R-squared
value on chart.
6. langkah selanjutnya klik gambar lembaran buku yang ada pada format trendline kemudian
klik opsi solid line dan untuk mengatur warna line (garis) nya pilih opsi color dan untuk
membuat garis sambung (tidak garis putus-putus) pilih opsi compound type dan dash type.

B. HASIL ANALISA
4. HUBUNGAN ANTARA TINGGI LAMUN DENGAN PERSEN PENUTUPAN
A. ANALISA

1. Copy dan paste data tinggi lamun dan data persen penutupan yang telah ditentukan pada
Excel

2. Pilih insert – scatter

3. untuk menghapus line (garis) dan untuk mengubah title pada grafik pertama-tama double
clik grafik kemudian pilih tanda + lalu centang bagian axes, axis title dan chart title.
4. Untuk menentukan Y dan R2 pada hubungan antara kedalaman dengan tinggi lamun,
pertama kita klik titik biru yang ada pada grafik lalu klik kanan pada mouse atau touchped
Pilih add trendline.

5. Setelah meng-klik add trendline akan muncul format trendline kemudian klik lambang
grafik batang pilih opsi linear, automatic, display Equation on chart dan display R-squared
value on chart.
6. langkah selanjutnya klik gambar lembaran buku yang ada pada format trendline kemudian
klik opsi solid line dan untuk mengatur warna line (garis) nya pilih opsi color dan untuk
membuat garis sambung (tidak garis putus-putus) pilih opsi compound type dan dash type.

B. HASIL ANALISA
5. HUBUNGAN ANTARA TIPE DASAR LAUT DAN TINGGI LAMUN
A. ANALISA

1. Copy dan paste data tipe dasar laut dan data tinggi lamun yang telah ditentukan pada Excel

2. Pilih insert – scatter

3. untuk menghapus line (garis) dan untuk mengubah title pada grafik pertama-tama double
clik grafik kemudian pilih tanda + lalu centang bagian axes, axis title dan chart title.
4. Untuk menentukan Y dan R2 pada hubungan antara kedalaman dengan tinggi lamun,
pertama kita klik titik biru yang ada pada grafik lalu klik kanan pada mouse atau touchped
Pilih add trendline.

5. Setelah meng-klik add trendline akan muncul format trendline kemudian klik lambang
grafik batang pilih opsi linear, automatic, display Equation on chart dan display R-squared
value on chart.
6. langkah selanjutnya klik gambar lembaran buku yang ada pada format trendline kemudian
klik opsi solid line dan untuk mengatur warna line (garis) nya pilih opsi color dan untuk
membuat garis sambung (tidak garis putus-putus) pilih opsi compound type dan dash type.

B. HASIL ANALISA
6. HUBUNGAN ANTARA TIPE DASAR LAUT DAN PERSEN PENUTUPAN
LAMUN
A. ANALISA

1. Copy dan paste data dasar laut dan data persen penutupan lamun yang telah ditentukan
pada Excel

2. Pilih insert – scatter

3. untuk menghapus line (garis) dan untuk mengubah title pada grafik pertama-tama double
clik grafik kemudian pilih tanda + lalu centang bagian axes, axis title dan chart title.
4. Untuk menentukan Y dan R2 pada hubungan antara kedalaman dengan tinggi lamun,
pertama kita klik titik biru yang ada pada grafik lalu klik kanan pada mouse atau touchped
Pilih add trendline.

5. Setelah meng-klik add trendline akan muncul format trendline kemudian klik lambang
grafik batang pilih opsi linear, automatic, display Equation on chart dan display R-squared
value on chart.
6. langkah selanjutnya klik gambar lembaran buku yang ada pada format trendline kemudian
klik opsi solid line dan untuk mengatur warna line (garis) nya pilih opsi color dan untuk
membuat garis sambung (tidak garis putus-putus) pilih opsi compound type dan dash type.

B. HASIL ANALISA
E. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa
1. Pada hubungan antara kedalaman dengan tinggi lamun, diperoleh posisi Linier
Trendline pada kedalaman (-12) m dan pada tinggi lamun berada pada 1 m, dengan
y = 0.0262x + 1.0199 dan R² = 0.2379.
2. Pada hubungan antara kedalaman dengan persen penutupan lamun, diperoleh posisi
Linier Trendline pada kedalaman (-12) m dan persen penutupannya 80,0%, dengan
y = 4.0503x + 87.106 dan R² = 0.1873
3. Pada hubungan antara Kedalaman dengan tipe Dasar Laut, diperoleh posisi Linier
Trendline pada kedalaman (-12) m dan tipe dasar laut berpasir, dengan
y = 0.0392x + 4.0025 dan R² = 0.0153.
4. Pada hubungan antara Tinggi Lamun dengan Persen Penutupan, diperoleh posisi Linier
Trendline pada tinggi lamun 0,1 setengah dan persen penutupan 20,0%, dengan
y = 111.42x - 34.549 dan R² = 0.4093.
5. Pada hubungan antara Tipe Dasar Laut dengan Tinggi Lamun, diperoleh posisi Linier
Trendline pada tipe dasar laut lumpur berpasir dan tinggi lamun 0,6 m, dengan
y = 0.0716x + 0.567 dan R² = 0.1792
6. Pada hubungan antara Tipe Dasar Laut dengan Persen penutupan, diperoleh posisi
Linier Trendline pada tipe dasar laut berbatu dan persen penutupan 30,0%, dengan
y = 13.34x + 8.6782 dan R² = 0.2048.
F. DAFTAR PUSTAKA
Baigo Hamuna, Lisiard Dimara, Sri Pujiyati, Nyoman Metta N. Natih. 2018. Hambur Balik
Akustik Permukaan Substrat Dasar Perairan Menggunakan Echosonder Bim Tunggal
Surface Backscattering Strength Of Seabed Substrate Using Single Beam Ehosounder.
Jurnal Kelautan. Vol 11, No. 1.

Eko Prayetno, Hilmiyati Ulinnuha. 2020. Pemanfaatan Citra Side Scan Sonar untuk
Identifikasi Objek Bawah Laut. JGISE Vol. 3 No. 1, Hal. 49 – 60.

Umar Tangke. 2010. Ekosistem Padang Lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Jurnal
Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate) Vol. 3 Edisi 1.

Anda mungkin juga menyukai