Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN PENTINGNYA

PENGETAHUAN MANAJEMEN
DIABETES DENGAN KEJADIAN
LUKA PADA DM TIPE II DI RSUD
SOEHADI PRIJONEGORO
KABUPATEN SRAGEN
OLEH :
dr. Edy Sutikno
ABSTRAK

Luka kaki diabetes merupakan komplikasi serius pada diabetes melitus tipe 2. Luka kaki diabetes dapat
meningkatkan risiko amputasi dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan antara manajemen diabetes dengan kejadian luka kaki diabetes pada pasien
diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan
retrospektif. Adapun jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 62 pasien diabetes melitus
tipe 2 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel ditetapkan secara consecutive sampling.
Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian diketahui bahwa sebanyak 72,6% responden memiliki
manajemen diabetes yang baik dan sebanyak 71% tidak mengalami luka kaki. Terdapat hubungan yang
signifikan antara manajemen diabetes dengan kejadian luka kaki diabetes pada pasien diabetes melitus
tipe 2 di Poliklinik Interna RSUD Soehadi Prijonegoro Kabupaten Sragen (nilai lambda = 0,6; p = 0.005).
Hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa manajemen diabetes yang teratur sangat penting dilakukan
oleh pasien dan perawat di Poliklinik harus memberikan edukasi kepada pasien mengenai manajemen
diabetes serta luka kaki diabetes.
PENDAHULUAN
PREVALENSI DI DUNIA

Prevalensi diabetes melitus tipe 2 dilaporkan terus


mengalami peningkatan di berbagai negara. Menurut data
International Diabetes Federation (IDF), tahun 2017,
prevalensi diabetes global mencapai 424,9 juta
(International Diabetes Federation, 2017)
PREVALENSI DI INDONESIA

Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta. Dengan jumlah
penduduk sebesar 179,72 juta, ini berarti prevalensi diabetes di Indonesia sebesar 10,6%.

IDF mencatatat 4 dari 5 orang pengidap diabetes (81%) tinggal di negara berpendapatan rendah dan
menengah. Ini juga yang membuat IDF memperkirakan masih ada 44% orang dewasa pengidap diabetes
yang belum didiagnosis.
PREVALENSI DI JAWA TENGAH

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018


diperoleh bahwa adanya terjadinya peningkatan
diabetes dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% pada 2018 di
Indonesia. Kemudian data prevalensi diabetes di Jawa
Tengah pada tahun 2018 adalah sebesar 2,1%.
PREVALENSI Di KABUPATEN SRAGEN

PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA


PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF HIPERTENSI PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DM PELAYANAN KESEHATAN ODGJ
PUSKESMAS SASARAN REALISASI % SASARAN REALISASI % SASARAN REALISASI % SASARAN REALISASI %
KALIJAMBE 32784 25466 77.7 14807 4758 32.1 1279 1247 97.5 133 114 85.7
PLUPUH I 16159 6950 43.0 7298 2696 36.9 630 1099 174.4 65 130 200.0
PLUPUH II 15776 12450 78.9 7125 3152 44.2 615 473 76.9 64 76 118.8
MASARAN II 19583 13748 70.2 8845 3092 35.0 764 636 83.2 79 112 141.8
MASARAN I 28771 85040 295.6 12990 16803 129.4 1124 5357 476.6 116 0 0.0
KEDAWUNG I 17849 10400 58.3 8062 1112 13.8 696 522 75.0 72 64 88.9
KEDAWUNG II 23278 11219 48.2 10514 2631 25.0 908 841 92.6 94 110 117.0
SAMBIREJO 25457 8450 33.2 11498 11526 100.2 993 728 73.3 103 0 0.0
GONDANG 29385 20485 69.7 13272 8909 67.1 1146 642 56.0 118 121 102.5
SAMBUNGMACAN I 15957 10008 62.7 7207 3268 45.3 622 616 99.0 64 59 92.2
SAMBUNGMACAN II 14207 11355 79.9 6417 3727 58.1 554 536 96.8 57 42 73.7
NGRAMPAL 26551 16337 61.5 11992 2638 22.0 1035 1221 118.0 107 107 100.0
KARANG MALANG 45773 38327 83.7 20673 3673 17.8 1785 4750 266.1 185 457 247.0
SRAGEN 43055 19208 44.6 19446 884 4.5 1679 1828 108.9 174 185 106.3
SIDOHARJO 36068 32051 88.9 16290 5493 33.7 1407 1184 84.2 145 126 86.9
TANON I 17876 15034 84.1 8074 3515 43.5 697 902 129.4 72 175 243.1
TANON II 18755 17197 91.7 8471 7567 89.3 731 711 97.3 76 66 86.8
GEMOLONG 32468 25342 78.1 14664 3341 22.8 1266 1154 91.2 131 109 83.2
MIRI 22855 23988 105.0 10322 2335 22.6 891 1466 164.5 92 64 69.6
SUMBERLAWANG 31260 16916 54.1 14119 2716 19.2 1219 2711 222.4 126 205 162.7
MONDOKAN 24395 21204 86.9 11018 3357 30.5 951 907 95.4 98 91 92.9
SUKODONO 20844 14740 70.7 9414 3659 38.9 813 1216 149.6 84 89 106.0
GESI 14238 3835 26.9 6430 3169 49.3 555 793 142.9 57 94 164.9
TANGEN 18175 11873 65.3 8209 2180 26.6 709 562 79.3 73 77 105.5
JENAR 18338 6727 36.7 8282 792 9.6 715 306 42.8 74 0 0.0
  609857 478350 78.4 275439 106993 38.8 23784 32408 136.3 2459 2673 108.7
sasaran dkk 609857 478350 78.44 275439 106993 38.84 23784 32408 136.26 2459 2673 108.70

beda dgn
    sasaran dkk                    
TUJUAN

Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan


masyarakat bagaimana manajemen penderita
diabetes melitus,sehingga angka kejadian luka
diabetes akan bisa diminimalisir.
MANAJEMEN DIABETES MELITUS

Manajemen Diabetes Melitus meliputi (Rudianto,2011) :


 

1 Diet sesuai rekomendasi diet diabetes melitus tipe 2

2 Pemantauan kadar gula darah secara rutin

3 Konsumsi obat anti diabetic (OAD) secara teratur

4 Aktifitas fisik

5 Perawatan kaki
DAMPAK LUKA DIABETES MELITUS

Dampak Luka Diabetes Melitus meliputi ( Doresteijn,2014) :


 

1 Penurunan kapasitas fungsional fisik

2 Peningkatan ketergantungan ke orang lain

3 Peningkatan resiko amputasi

4 Rentan mengalami stress kronik

5 Kualitas hidup yang lebih buruk


INSTRUMEN PENELITIAN MENGGUNAKAN SUMMARY DIABETIC SELF CARE
ACTIVITIES (SDSCA)

Instrumen penelitian meliputi :


 

1 Konsumsi makanan sehat

2 Aktivitas fisik

3 Kepatuhan minum obat

4 Ketertiban pengukuran gula darah secara rutin

5 Perawatan kaki
PEMBAHASAN

Secara teori dijelaskan bahwa manajemen diabetes yang baik dapat


 

mengindikasikan pasien telah memiliki pemahaman yang adekuat tentang


diabetes dan pengelolaannya. Dalam berbagai literatur telah dijelaskan
bahwa manajemen diabetes berperan penting dalam pengaturan indeks
glikemik pada pasien diabetes melitus tipe 2 (Rudianto, 2011). Menurut
Toobert et al. (2000) terdapat beberapa aspek yang dapat dilihat sebagai
indikator dari manajemen diabetes seperti pengaturan diet, aktivitas fisik,
perawatan kaki, pemantauan kadar gula darah, kebiasaan merokok dan
pengobatan diabetes. Semua aspek tersebut harus dilakukan secara rutin
oleh pasien diabetes melitus tipe 2. Keberhasilan dalam manajemen diabetes
inilah yang dapat mempengaruhi outcome pasien dan kerentanan terhadap
komplikasi penyakit yang timbul.
ARTIKEL

Arambewela, M. H., Somasundaram, N. P., Ranjan Jayasekara, H. B. P., & Kumbukage, M. P.


 

(2019). Prevalence of Depression and Associated Factors among Patients with Type 2 Diabetes
Attending the Diabetic Clinic at a Tertiary Care Hospital in Sri Lanka: A Descriptive Study.
Psychiatry Journal, 2019, 1–8. http://doi.org/10.1155/2019/7468363.

Chawla, A., Chawla, R., & Jaggi, S. (2016). Microvasular and macrovascular complications in
 

diabetes mellitus: Distinct or continuum? Indian Journal of Endocrinology and Metabolism,


20(4), 546. http://doi.org/10.4103/2230- 8210.183480
ARTIKEL

Dorresteijn, J., Kriegsman, D., Assendelft, W., Dorresteijn JAN, V. G., Dorresteijn, J. A., Kriegsman,
 

D. M., … Valk, G. D. (2014). Cochrane Database of Systematic Reviews Patient education for
preventing diabetic foot ulceration (Review) www.cochranelibrary.com Patient education for
preventing diabetic foot ulceration, (12). http://doi.org/10.1002/14651858.CD0 01488.pub5.

Fawzy, M. S., Alshammari, M. A., Alruwaili, A. A., Alanazi, R. T. R., Alharbi, J. A. M.,
 

Almasoud, A. M. R., … Toraih, E. A. (2019). Factors associated with diabetic foot among
type 2 diabetes in Northern area of Saudi Arabia: a descriptive study. BMC Research
Notes, 12(1), 51. http://doi.org/10.1186/s13104-019- 4088-4
ARTIKEL

Hidayah, M. (2019). Hubungan perilaku self-management dengan kadar gula darah pada pasien
 

diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas pucang sewu, surabaya. Amerta nutrition,
3(3). http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v3i3. 2019.176-182.

Kurnia, A. D., Amatayakul, A., & Karuncharernpanit, S. (2017). Predictors of diabetes


 

selfmanagement among type 2 diabetics in Indonesia: Application theory of the health


promotion model. International Journal of Nursing Sciences, 4(3), 260–265.
http://doi.org/10.1016/j.ijnss.2017.06. 010
KESIMPULAN

Terdapat hubungan yang bermakna antara manajemen


 

diabetes dengan kejadian luka kaki diabetes. Manajemen


diabetes berperan penting dalam mencegah progresivitas
komplikasi neurovaskuler pada pasien diabetes mellitus tipe
2 sehingga membantu menurunkan risiko luka kaki
diabetes. Manajemen diabetes ini mencakup pengaturan
diet, aktivitas fisik, pengobatan, pengontrolan kadar gula
darah dan perawatan kaki.

Anda mungkin juga menyukai