net/publication/339132965
CITATIONS READS
0 38,001
1 author:
Andri Setiawan
Brawijaya University
28 PUBLICATIONS 44 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Andri Setiawan on 09 February 2020.
OLEH:
ANDRI SETIAWAN
NIM: 176070100011002
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk :
1. Melakukan prosedur elektroforesis vertikal dengan metode SDS-PAGE
2. Mengidentifikasi berat molekul dari sampel protein
BAB II
METODE PRAKTIKUM
D. Destaining
Alat dan bahan yang digunakan adalah 1 buah wadah plastik bertutup,
Destaining Solution (100 ml) yang dibuat dari Methanol 20 ml, Asam
Acetat Glacial 10 ml, dan ditambah DI water sampai 100 ml. Adapun
prosedurnya adalah gel direndam dalam destaining solution ± 1 – 2 jam
sambil tetap di shaker sampai gel kelihatan bersih. Gel siap dianalisa
hasilnya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Setelah gel distaining dan di analisis dengan Gel Doc EZ Imager (Bio-Rad),
didapatkan band-band protein yang terbentuk pada tiap sumuran seperti tampak di
bawah ini.
Perhitungan berat molekul (BM) dari masing- masing protein didasarkan pada
marker yang tersedia. Perhitungan dilakukan dengan mengukur total jarak tracking
dari stacking gel ke separating gel, dilanjutkan dengan mengukur jarak tracking dari
stacking gel ke masing-masing band protein yang terbentuk, kemudian dari BM
masing-masing band marker di log kan, kemudian dicari retardation factor (RF)
dengan membagi jarak tracking masing-masing band dengan jarak tracking total.
Setelah itu dimasukkan Rumus:
BM sampel = anti log BM sampel
log BM sampel = (RF kecil – RF sampel) x (log BM besar – log BM kecil) + log BM kecil
(RF kecil – RF besar)
Karena pada saat praktikum Analisis gel Electroforesis SDS PAGE
menggunakan Sofware gel-analyzer maka line dan band dapat di deteksi secara
otomatis, Kalibrasi Rf untuk memperbaiki distorsi gel run, perhitungan kuantitas
dan berat molekul akurat dengan 4 jenis kurva kalibrasi yang berbeda.
Hasil pembacaan band pada sumuran ditampilkan dalam tabel di bawah ini :
Marker/sampel BM Band % RF Volume Ket
(kDa) (int)
Marker band 1 245 10,6 0.031746 423.072
band 2 180 3,3 0.079365 131.508
band 3 135 7,5 0.095238 298.428
band 4 100 8,4 0.126984 335.010
band 5 75 21 0.18254 835.536
band 6 63 1,7 0.222222 68.874
band 7 48 4,6 0.269841 182.676
band 8 35 5,4 0.349206 216.060
band 9 25 3,5 0.452381 138.840
band 10 20 34 0.634921 1.353.924
Sampel band 1 245,0 1,6 0,014 193.128
5 band 2 245,0 1,9 0,037 229.476
band 3 245,0 2,7 0,063 327.054
band 4 37.41 1,3 0,117 160.914
band 5 245,0 1,7 0,132 209.508
band 6 245,0 0 0,196 1.326
band 7 245,0 0,3 0,255 32.448
band 8 245,0 5,4 0,298 651.534
band 9 245,0 0,4 0,328 46.878
band 10 245,0 0,4 0,342 47.502
band 11 245,0 0,9 0,362 105.846
band 12 245,0 0,7 0,385 81.666
band 13 245,0 0,4 0,414 43.134
band 14 149,4 0,1 0,443 14.430
band 15 136,1 0,8 0,462 95.004
band 16 129,8 1,4 0,477 164.736
band 17 123,8 1,8 0,494 218.478
band 18 110,0 0,3 0,535 40.326
band 19 100,0 0,7 0,569 79.872
band 20 93,7 0,1 0,595 11.310
band 21 76,7 11,4 0,675 1.390.818
band 22 63,6 11,3 0,709 1.380.990
band 23 53,8 9,9 0,732 1.207.674
band 24 36,5 13,9 0,798 1.695.408
band 25 30,0 10,7 0,824 1.300.260
band 26 20,6 10,7 0,900 1.302.756
band 27z 20,0 9,4 0,913 1.139.112
3.2 Pembahasan
Pada elektroforesis vertical ini digunakan metode SDS PAGE dengan gel
berbahan dasar polikrilamida karena sampel yang digunakan adalah sampel protein.
Pemilihan komposisi stacking gel dan separating gel didasarkan pada berat
molekul protein yang akan di – running, bila sampel protein yang akan di running
belum diketahui berat molekulnya, maka digunakan gel dengan komposisi 12,5%
terlebih dahulu, jika kemudian saat running terjadi loss protein, maka komposisi gel
dinaikkan menjadi 25% dan seterusnya.
Komposisi gel berpengaruh terhadap hasil running sampel protein. Gel berperan
sebagai pori atau saringan yang akan menyaring protein berdasarkan ukuran
molekul. Protein dengan berat molekul kecil akan turun terlebih dahulu dengan
cepat menuju ke dasar gel dan protein dengan berat molekul besar akan tertahan di
gel bagian atas. Jika komposisi gel yang digunakan tidak sesuai, misalnya
komposisi gel terlalu kecil maka pori dari gel menjadi longgar sehingga protein
dengan berat molekul kecil akan terus turun, sedangkan jika komposisi gel terlalu
besar maka pori dari gel menjadi rapat sehingga protein dengan berat molekul besar
akan tertahan di atas.
Aliran listrik yang digunakan sebesar 90 – 120 V berfungsi untuk memberi
muatan pada protein untuk bergerak melewati pori gel dan bergerak dari atas ke
bawah gel sesuai dengan berat molekul sampel protein tersebut. Protein dengan
berat molekul kecil akan bergerak terlebih dahulu dengan cepat melewati pori
sampai batas di mana pori tidak cukup besar untuk melewati pori gel. Batas tersebut
lah yang terlihat sebagai band pada gel. Aliran muatan listrik mengalir ke protein
lewat running buffer yang diisikan pada kit elektroforesis. Setelah itu dilakukan
staining dengan menggunakan Coomasie Brilliant Blue dalam waterbath agar band
yang timbul tampak jelas dan kemudian dilakukan destaining agar band dapat
diamati. Berat molekul protein sampel dihitung dengan menggunakan Sofware gel-
analyzer.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Elektroforesis gel adalah teknik memisahkan protein berdasarkan
perbedaan berat molekulnya dengan menggunakan medium gel, prinsip
kerja elektroforesis gel adalah protein akan bermigrasi menuju kutub
positif atau kutub negatif berdasarkan muatan yang terkandung di
dalamnya, prosedur kerja elektroforesis gel meliputi pembuatan gel,
elektroforesis, staining dan destaining.
2. Hasil praktikum pada sampel 5 didapatkan protein dengan berat molekul
(kDa) mulai dari band 1-27 adalah 245, 245, 245,0, 37.41, 245,0, 245,0,
245, 245, 245, 245, 245, 245, 245, 149.4, 136.1, 129.8, 123.8, 110, 100,
93.7, 76.7, 63.6, 53.8, 36.5, 30, 20.6, dan 20
DAFTAR PUSTAKA