Anda di halaman 1dari 4

Gugun Gundara Pembimbing :

07/261461/PTK/4611 Ir. Heru S B R, M.Eng., Ph.D


Teknik Mesin S2 - UGM NIP. 195807141986031003
Komposit
HP. 085 321 345 345
E-Mail : tm_unigal@yahoo.com

ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT ALAM


RAMI ACAK (RANDOM) DENGAN MATRIK SHELLAC

ABSTRACT

Bahwa limbah dari plastik telah menjadi masalah lingkungan di seluruh


dunia, baik di negara-negara maju maupun berkembang. Oleh karena itu
penelitian dan pengembangan material dari sumber terbarukan dan bersifat
biodegrable sangat diperlukan, termasuk pembuatan biokomposit yang ramah
lingkungan, sumber bahan baku yang dapat diperbaharui, relatif ringan, dan
berpotensi membuka lapangan kerja untuk budidaya.
Aplikasi biokomposit yang semakin luas tetapi belum didukung oleh
banyaknya jenis matrik alam, mendorong penelitian ini untuk mengembangkan
jenis matriks alam baru sebagai bahan alternatif pembuatan biokomposit.
Di indonesia, tepatnya di daerah Ciamis Jawa Barat, sebagian penduduknya
sudah menggunakan polimer alam untuk menambal atap seng, menyambung
tangkai golok dan pacul. Fakta tersebut memberikan 3 informasi penting. Pertama
polimer alam ini mempunyai sifat adhesi yang baik karena mampu menyambung
tangkai golok dan pacul. Kedua, polimer ini memiliki ketersediaan cukup baik di
pasar-pasar tradisional, di daerah Kabupaten Ciamis Jabar. Ketiga, polimer ini
berasal dari sumber terbarukan karena mereka menyebutnya dengan istilah “imah
Sireum” atau “Rumah Semut”. Berdasarkan analisis fakta tersebut menunjukan
bahwa polimer alam ini mempunyai potensi besar untuk dikembangkan menjadi
biobased material alternatif sebagai matriks alam biokomposit dengan penguat
serat alam.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh panjang serat
terhadap perbedaan kekuatan tarik dan impak, meneliti jenis patahan yang
dihasilkan setelah pengujian tarik, meneliti struktur mikro pada masing-masing
spesimen serta menjadi acuan baru untuk mengembangkan bahan-bahan komposit
yang baru. Metode pengujian yang digunakan pada pengujian ini yaitu untuk uji
tarik serat menggunakan standar ASTM D 3379-75, Uji tarik komposit
menggunakan standar ASTM D 638-90, pengujian impak ASTM D 5942-96,
pengujian tarik menggunakan alat uji ”Universal Testing Machine” dan untuk uji
impact menggunakan takik charpy. Metode pencairan shellac dengan
menggunakan spirtus dengan perbandingan 1:1 dan metode pemadatan shellac
dengan proses pemanasan sebesar 110o c selama 30 menit. Penelitian komposit
diperkuat serat rami ini dengan fraksi volume serat 20%, 30%, 40% dan 50%.
Hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit
dengan fraksi volume serat 50% yaitu 6,78 Mpa. Harga impak tertinggi dimiliki
oleh komposit dengan fraksi volume serat 50% yaitu 7,3 kJ/m2.
Gugun Gundara Pembimbing :
07/261461/PTK/4611 Ir. Heru S B R, M.Eng., Ph.D
Teknik Mesin S2 - UGM NIP. 195807141986031003
Komposit
HP. 085 321 345 345
E-Mail : tm_unigal@yahoo.com

A. Table Harga Pengujian Tarik Komposit Serat Rami


% Gaya Luas Kekuatan Kekuatan Kekuatan
Volume tarik (F) Penampang tarik Tarik Tarik rata
2 2
kg mm kg/mm (Mpa) -rata(Mpa)

22 65 0.34 3.32
22 65 0.34 3.32
20 23 65 0.35 3.47
3.50
24 65 0.37 3.62
25 65 0.38 3.77
28 65 0.43 4.22
27 65 0.42 4.07
30
28 65 0.43 4.22
4.22
29 65 0.45 4.37
28 65 0.43 4.22
33 65 0.51 4.98
36 65 0.55 5.43
40 34 65 0.52 5.13
5.16
35 65 0.54 5.28
33 65 0.51 4.98
42 65 0.65 6.33
45 65 0.69 6.78
50 48 65 0.74 7.24
6.78
45 65 0.69 6.78
45 65 0.69 6.78

Berdasarkan table diatas akan deperoleh grafik hubungan yang dapat


menjelaskan bagaimana sebenarnya hubunan diantara data-data diatas secara lebih
mudah adalah sebagai berikut :

Grafik Pengujian Tarik


8
Kekuatan Tarik (MPa)

7
6
5
4
3
2
1
0
20 30 40 50
Fraksi Volume (Vf)
Gugun Gundara Pembimbing :
07/261461/PTK/4611 Ir. Heru S B R, M.Eng., Ph.D
Teknik Mesin S2 - UGM NIP. 195807141986031003
Komposit
HP. 085 321 345 345
E-Mail : tm_unigal@yahoo.com

B. Tabel hasil pengujian ketahanan impak material komposit Shellac- Rami

% Luas Kekuatan Harga Harga Harga


Volume penampang Impak Impak Impak Impak
specimen uji J J/mm2 kJ/m2 rata –rata
impak kJ/m2
8,0 0,3 0,037 3,7
8,2 0,2 0,024 2,4
10 8,1 0,3 0,037 3,7 3,48
8,3 0,3 0,036 3,6
8,2 0.5 0,060 6,0
8,1 1,0 0,012 1,2
8,2 0,9 0,011 1,1
20 8,1 0,8 0,009 0,9 4,0
8,3 0,7 0,084 8,4
8,2 0,8 0,097 9,7
8,1 0,4 0,049 4,9
8,2 0,4 0,048 4,8
30 8,1 0,5 0,061 6,1 5,58
8,3 0,4 0,048 4,8
8,2 0,6 0,073 7,3
8,1 0,8 0,098 9,8
8,2 0,7 0,085 8,5
50 8,1 0,6 0.074 7,4 7,3
8,3 0,5 0,060 6,0
8,2 0,4 0,048 4,8
2 2
1J/mm = 100 kJ/m
Berikut adalah grafik hubungan fraksi volume serat dengan besarnya
harga impak :

Grafik Pengujian Impak


8
Kekuatan Impak (kJ/m2)

7
6
5
4
3
2
1
0
20 30 40 50
Fraksi Volume (Vf)
Gugun Gundara Pembimbing :
07/261461/PTK/4611 Ir. Heru S B R, M.Eng., Ph.D
Teknik Mesin S2 - UGM NIP. 195807141986031003
Komposit
HP. 085 321 345 345
E-Mail : tm_unigal@yahoo.com

C. Analisis Hasil Pengujian


1. Analisis daerah kaya matriks
Daerah kaya matriks atau sebaliknya miskin matriks serat yang terjadi
akan mengakibatkan penguatannya menjadi tidak merata. Apabila daerah
miskin serat tersebut mengalami kegagalan awal maka hal ini akan
menginisiasi kegagalan berikutnya yang lebih besar. Dalam hal ini
Kemungkinan ketidakmerataan serat sangat besar terjadi karena komposit
yang dibuat sangat sederhana dan proses pemanasan yang kurang
sempurna.
2. Analisis Voids
Kandungan voids pada komposit sangat berdampak pada kekuatan
komposit untuk menahan beban luar. Hal ini dikarenakan voids akan
membentuk cacat yang dapat mengurangi kesolidan ikatan antara matriks
dengan serat, menurunkan kekuatan geser interlaminar serta menginisiasi
terjadinya retakan lebih lanjut. Voids yang terjadi akibat adanya udara
yang terjebak, fleksibiltas serat yang kurang sehingga pengaplikasian
shellac secara manual menjadi sulit menyusup kesemua bagian serat, atau
disebabkan pengovenan yang kurang sempurna serta pengepresan
komposit bebannya terlalu ringan.
3. Analisis fraksi volume serat
Dilihat dari table pengujian bahwa hasil pengujian tarik diperoleh kuat
tarik yang semakin besar seiring bertambahnya fraksi volume serat.
4. Analisis Kompabilitas Serat dengan Shellac
Dengan diperolehnya kekuatan tarik komposit serat rami yang tidak begitu
tinggi, dapat disebabkan juga oleh kompabilitas yang kurang antara serat
dangan shellac. Kekurang telitian dalam penataan serat dan matriks dapat
menimbulkan terjadinya banyak voids dan bonding yang buruk.
D. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang berkaitan
dengan komposit shellac, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Shellac yang digunakan adalah sekresi kutu lak yang hidup di
pohon Albasia. Jadi istilah "rumah semut" yang digunakan untuk
sebutan polimer alam ini adalah tidak tepat.
2. Struktur kimia penyusun SKA (istilah pengganti polimer "rumah semut")
adalah asam aleuritik.
3. Kekuatan tarik dan impak komposit semakin besar seiring
pertambahan fraksi volume serat
4. Matriks alam layak digunakan untuk membuat biokomposit (green
composite) yang diperkuat serat rami dengan indikasi kekuatan mekanis
setara dengan biokomposit sejenis.

Anda mungkin juga menyukai