Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS SEDIAAN OBAT

“ANALISIS KADAR PARACETAMOL

SECARA SPEKTROFOTOMETRI”

Dosen Pengampu: 1. Apt. Sri Wardatun, M.Farm

2. Apt. Dra. Bina Lohita Sari, M.Pd., M.Farm

3. Sara Nurmala, M.Farm.

4. Zaldy Rusli, M.Farm

5. Rikkit S.Farm

Asisten Dosen: Elisabeth Lusitania Pratika Rismaningrum

Disusun Oleh:

(Muhamad Lucki Agustina)


(066119128)

4D Farmasi

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Menentukan kadar CTM dalam tablet yang beredar di pasaran

1.2 Dasar Teori

Spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,


monokromator, sel peng absorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat
untuk perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding.
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari Panjang gelombang
(Khopkar, 2010).

Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatuperpanjangan dari penilikan


visual dimana studi yang lebih terincimengenai pengabsorpsian energi cahaya oleh
spesies kimiamemungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam pencirian
danpengukuran kuantitatif (Rohman, 2012).

Parasetamol atau asetaminofen adalah turunan apara-aminophenol memiliki


khasiat sebagai analgesik, antipiretik, danaktivitas antiradang yang lemah.
Parasetamol merupakan metabolithenasen dengan efek antipiretik yang ditimbulkan
oleh gugusaminobenzena dengan efek analgetik parasetamol menghilangkanatau
mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Efek antiinflamasisangat lemah. Parasetamol
diamsorgbsi cepat dan sempurna melaluisaluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam
plasma dicapai dalamwaktu ½ jam dan masa penuh plasma antara 1-3 jam. Dalam
plasma25% paracetamol terikat oleh plasa, dimetabolisme oleh enzimmikrosom dihati
(Sulistia, 2007).
BAB II

METODE KERJA

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat
1. Bulp
2. Buret
3. Klem
4. Kuvet
5. Labu ukur
6. Pipet tetes
7. Spektrofotometri
8. Statif
9. Timbangan Analitik
2.1.2 Bahan
1. Aquadest
2. Asetaminofen
3. NOH 0,1 N
2.2 Cara Kerja
No. Cara Kerja
1. Ditimbang Tablet 100 ml
2. Ditambahkan NaOH 0,1N 10ml di ad 100ml
3. Dipipet 5ml dilarutkan dengan NaOH 10ml lalu di ad dengan
aquadest ad 100ml
4. Dipipet 10ml dilarutkan dengan NaOH 10ml lalu ad dengan aquadest
ad 100ml
Dibuat sampel + larutan standar
1. Sampel 50% ditambah 2,5ml larutan standar
2. Sampel 100% ditambah 5ml larutan standar
3. Sampel 150% ditambah 7,5ml larutan standar
4. Di uji dengan spektrofotometri
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan
Konsentrasi Absorbsi ӯ (y- ӯ)2
2 ppm 0,120 2,0727 3,813
4 ppm 0,319 -5.3068 31,650
6 ppm 0,526 30 0,00001521
8 ppm 0,734 0 0,539
10 ppm 0,910 0 0,828
Total 36,830

S(y/x) LOD LOQ Sxo Vxo


3,503785 10,53242 35,10807 3,510807 58,39642

3.2 Reaksi

3.3 Perhitungan
Data kelompok 7
Dik : slope = 0,0998
: intercept = -0,0767
:n =5
: R2 = 0,9992
Dit : S(y/x) ?
LoD ?
LoQ ?
➢ Ӯ = bx – a
1. Ӯ 2 ppm = 0,0988 x 2- (-0,0767) = 2,0727
2. Ӯ 4 ppm = 0,0988 x 4- (-0,0767) = -5,3068
3. Ӯ 6 ppm = 0,0988 x 6- (-0,0767) = 30
4. Ӯ 8 ppm = 0,0988 x 8- (-0,0767) = 0
5. Ӯ 10 ppm = 0,0988 x 10- (-0,0767) = 0
➢ (y- Ӯ)2
1. 2 ppm = (0,120 – 2,0727)2 = 3,813
2. 4 ppm = (0,319 – (-5,3068)2 = 31.650
3. 6 ppm = (0,526 – 30)2 = 0,00001521
4. 8 ppm = (0,734 – 0)2 = 0,539
5. 10 ppm = (0,910 – 0)2 = 0,828

3,813+31,650+0,00001521+0,529+0,828
➢ ∑(ӯ − ӯ1 )2 = 5
= 36,830

𝑆𝑦⁄ ∑(ӯ−𝑦1 )2 36,830


➢ 𝑥 = √ 𝑛−2 = √ 5−2 = 3,503785
𝑆𝑦⁄
𝑥
➢ LOD = 𝑥 3 = 10,53242
𝑏
𝑆𝑦⁄
𝑥
➢ LOQ = 𝑥 10 = 35,10807
𝑏
𝑆𝑦⁄
𝑥 3,503785
➢ Sxo = 𝑥 = 3,510807
𝑏 0,0998
𝑆𝑥𝑜 3,510807
➢ Vxo = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑥 100 = 𝑥 100 = 58,39642
6

3.4 Grafik

Chart Title y = 0,0998x - 0,0767


R² = 0,9992
1,000
0,900
0,800
0,700
0,600
0,500
0,400
0,300
0,200
0,100
0,000
0 2 4 6 8 10 12
3.5 Pembahasan
Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
status linier tidaknya suatu data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji
linieritas menentukan teknik analisis reg yang akan digunakan. Apabila dari
hasil linieritas di dapatkan bahwa data penelitian harus diselesaikan dengan
teknik analisis regresi linier.
Validasi metode dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis
akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan
dianalisis
Linearitas menunjukkan kemampuan suatu metode analisis mampu
memperoleh hasil pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit dalam
sampel pada kisaran konsentrasi tertentu. Penentuan linearitas dapat dilakukan
dengan membuat kurva kalibrasi dengan membuat beberapa deret larutan
standar yang telah diketahui konsentrasinya
Pada praktikum kali ini yaitu tentang validasi metode paracetamol dengan
spektrofotometri. Validasi metode analisis merupakan suatu tindakan penilaian
terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan, untuk membuktikan
bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya.
Tujuan validasi metode analisis adalah untuk membuktikan bahwa semua cara
atau prosedur pengujian yang digunakan senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan secara konsisten.
Penetapan kadar parasetamol dapat dilakukan dengan metode
spektrofotometri UV. Metode spektrofotometri UV digunakan untuk
menganalisis senyawa tunggal dengan adanya modifikasi metode
spektrofotometri UV, maka metode ini dapat digunakan untuk menganalisis
multikomponen. Metode analisis yang di butuhkan bagian kontrol kualitas
industri obat dalam rangka pengawasan mutu obat adalah metode analisis yang
cepat dan memenuhi persyaratan kesahihan suatu metode. Dengan modifikasi
tersebut maka penetapan kadar campuran Paracetamol ditetapkan secara
stimulan atau secara bersama-sama dan dengan waktu yang singkat.
Sampel paracetamol yang digunakan terlebih dahulu dilakukan isolasi
bertujuan untuk memisahkan antara zat tambahan dengan zat aktif untuk
mempermudah pada saat analisis. Penambahan NaOH pada sampel bertujuan
untuk melarutkan paracetamol dan juga agar sampel dalam keadaan alkali
sehingga dapat memberikan absorbansi yang maksimal.
Kurva kalibrasi merupakan garis yang diperoleh dari gabungan beberapa
titik yang menyatakan hubungan antara absorbansi terhadap konsentrasi
setelah dianalisis regresi secara linear. Kurva kalibrasi yang baik yaitu kurva
kalibrasi yang nilai linearitasnya mendekati 1. Kurva kalibrasi harus dibuat
dalam rentang konsentrasi sampel. Konsentrasi yang digunakan untuk
membuat kurva kalibrasi terhadap paracetamol dilakukan dengan
menghubungkan lima titik pada berbagai konsentrasi paracetamol, Dibuat
deret konsentrasi yaitu: 2,4,6,8, dan 10 ppm dan diukur nilai absorbansinya.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini dengan judul “ANALISIS KADAR


PARACETAMOL SECARA SPEKTROFOTOMETRI”, maka dapat disimpulkan
bahwa:

1. Linearitas menunjukkan kemampuan suatu metode analisis mampu memperoleh


hasil pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit dalam sampel pada kisaran
konsentrasi tertentu.
2. Validasi metode analisis merupakan suatu tindakan penilaian terhadap parameter
tertentu untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan
untuk penggunaannya
3. Koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui linearitas suatu metode
analisis
4. LOD merupakan konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat
dideteksimeskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi.
5. LOQ merupakan konsentrasi analitterendah dalam sampel yang masih dapat
ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, S.M., 2010, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press : Jakarta


Rohman, A., 2012, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
Sulistia, Gunawan, 2007, Farmakologi dan Terapi, UI Press, Jakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai