Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS SEDIAAN FARMASI

ASISTEN: apt. Maria Anabella Jessica, S.Farm., M.S.Farm

Anggota Kelompok D (Golongan X) :

1. Chika Aulia (2443019173)


2. Jhessy Widiastika (2443019175)

3. Clarence Theodosius B.H (2443019212)


4. Desy Rahmadani (2443019213)

PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2021
BAB 1
TUJUAN PRATIKUM

Menentukan penetapan kadar obat tremenza (Pseudoephedrin dan


Triptolidin) dengan menggunakan metode simultan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

Tremenza adalah obat untuk menyembuhkan gejala flu dan pilek, seperti hidung berair,
tersumbat, dan bersin-bersin. Per tablet obat ini mengandung zat aktif pseudoephedrine HCL
60 mg, dan triprolidine HCl 2,5 mg yang memiliki sifat Hygroscopic dan deliquescent yang
akan menyerap air dari udara, sehingga pada saat dicampurkan dengan obat-obat lain
serbuk akan menjadi basah (Lowey, 2010).
Pseudoephedrine adalah jenis obat dekongestan yang berfungsi mengecilkan pembuluh
darah di saluran pernapasan. Kondisi pembesaran pembuluh darah di saluran pernapasan yang
sering kali menjadi penyebab hidung tersumbat. Triprolidine yang dikombinasikan dengan
pseudoephedrine, seperti yang terdapat di obat Tremenza tersebut bekerja sebagai antihistamin
yang mengurangi efek kimiawi histamin alami di dalam tubuh. Histamin adalah zat amin
vasoaktif yang dihasilkan karena terpicu reaksi ikatan allergen dengan Imunoglobulin E. Obat
Tremenza tersedia dalam bentuk tablet yang dikonsumsi secara oral.
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan suatu larutan
berwama pada panjang gelombamg spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dengan detektor foto tabung. Dalam analisis
spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200 - 380 nm), daerah visible (380 - 700 nm), daerah
inframerah (700 - 3000 nm) (Khopkar, 1990)
Salah satu metode untuk analisis campuran obat pseudoefedrin dan triprolidin yang
relatif mudah, murah, dan cepat adalah menggunakan spektrofotometri UV persamaan
simultan. Prinsip penetapan kadar dengan metode ini adalah pengukuran campuran dua
senyawa dilakukan baik pada panjang gelombang 1 maupun pada panjang gelombang 2
diperoleh absorbansi pada kedua panjang gelombang tersebut yang merupakan jumlah
absorbansi senyawa 1 dan absorbansi senyawa 2. Bila diinginkan pengukuran 2 buah senyawa
secara bersama-sama secara spektrofotometri, maka dapat dilakukan pada dua panjang
gelombang yang mana masing-masing komponen tidak saling mengganggu atau gangguan dari
komponen yang lain paling kecil (Gandjar dan Rohman, 2007). Penggunaan teknik persamaan
simultan memerlukan beberapa persyaratan agar diperoleh hasil yang memuaskan, antara lain
harga selisih panjang gelombang maksimum masing-masing komponen harus relatif besar
(Andrianto, 2009).
BAB III
ALAT & BAHAN

3.1 Alat :

1. Spektrofotometri simultan 2. Labu ukur

3. Timbangan analitik 4. Gelas ukur

5. Botol timbang 6. Sendok tanduk

7. Pipet volume 8. Pipet tetes

9. Batang pengaduk 10. Kertas saring whatman

3.2 Bahan :
1. Pseudoefedrin Hidroklorida
2. Triprolidin Hidroklorida
3. HCl 0,1N
BAB IV
CARA KERJA

4.1 Pembuatan Larutan Baku Induk


A. Pseudoefedrin Hidroklorida
Cara Kerja :
 Menimbang Pseudoefedrin Hidroklorida sebanyak 51,9mg pada timbangan
Analitik
 Kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur 50mL
 Tambahkan HCl 0,1N sampai tanda batas, kocok ad homogeny
 Pipet larutan induk 2; 3; 4; 5; 6mL dengan pipet ukur
 Kemudian masing-masing dimasukkan kesdalam labu ukur 10mL ad HCl
0,1N hingga tanda batas
 Kocok labu ukur ad homogeny
 Melakukan pembacaan absorbansi pada Spektrofotometri UV

B. Triprolidin Hidroklorida
Cara Kerja :
 Menimbang Triprolidin Hidroklorida sebanyak 50,9mg pada timbangan analitik
 Kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur 50mL
 Tambahkan HCl 0,1N sampai tanda batas, kocok ad homogen
 Pipet larutan induk 0,06; 0,09; 0,12; 0,15; 0,18mL dengan micropipet
 Kemudian masing-masing dimasukkan kedalam labu ukur 10mL ad HCl 0,1N
hingga tanda batas
 Kocok labu ukur ad homogen
 Melakukan pembacaan absorbansi pada Spekrofotometri UV
4.2 Preparasi Sampel
Cara Kerja :
 Menimbang 5 tablet Tremenza pada timbangan analitik, hitung bobot rata-ratanya
 Gerus tablet ad homogen
 Timbang sampel setara dengan 60mg Pseudoefedrin Hidroklorida dan 2,5mg
Triprolidin Hidroklorida (sama dengan 1 tablet Tremenza)
 Masukkan kedalam labu ukur 100mL
 Larutkan dengan setengah batas labu ukur dengan HCl 0,1N
 Lalu disonikasi selama 15 menit
 Tambahkan HCl 0,1N kedalam labu ukur 100mL yang telah disonikasi ad tanda batas
 Konsentrasi Pseudoefedrin HCl : 60mg/100mL x 1000 = 600ppm
 Konsentrasi Triprolidin HCl : 2,5mg/100mL x 1000 = 25ppm
 Kemudian disaring dengan kertas 0,45µm
 Pipet filtrat sebanyak 5mL larutan kemudian diencerkan hingga 10mL
 Konsentrasi Pseudoefedrin HCl : 5mL/10mL x 600ppm = 300ppm
 Konsentrasi Triprolidin HCl : 5mL/10mL x 25ppm = 12,5ppm
 Melakukan pengukuran spektrum dan amati pada 2 panjang gelombang (257nm -
290nm)
BAB V
PERHITUNGAN

- Data Adsorbansi
 Pseudoefedrin HCl

Gelombang Serapan Maksimum 257,3 nm


A1% 1 cm 11,9
Pelarut Aqueous Acid

 Tripolidin HCl
A. Data Adsorbansi
Gelombang Serapan Maksimum 290,4 nm

A1% 1 cm 347

Pelarut H2O

- Rentang Konsentrasi
Kons Teoritis (0,2 – 0,8)
 Pseudoefedrin HCl (λmax = 257,3 nm)

𝑨𝟏%
𝟏𝒄𝒎 = 11,9
0,2
𝐶 𝑚𝑖𝑛 = 11,9 𝑥 104 = 168,07 𝑝𝑝𝑚
0,8
𝐶 𝑚𝑎𝑥 = 11,9 𝑥 104 = 672,27 𝑝𝑝𝑚
Rentang konsentrasi = 168,07 𝑝𝑝𝑚 − 672,27 𝑝𝑝𝑚
 Tripolidin HCl (λmax = 290,4 nm)

𝑨𝟏%
𝟏𝒄𝒎 = 347
0,2
𝐶 𝑚𝑖𝑛 = 𝑥 104 = 5,76 𝑝𝑝𝑚
347
0,8
𝐶 𝑚𝑖𝑛 = 𝑥 104 = 23,05 𝑝𝑝𝑚
347
Range konsentrasi = 5,76 𝑝𝑝𝑚 − 23,05 𝑝𝑝𝑚

- Larutan Induk
 Pseudoefedrin HCl (λmax = 257,3 nm)
51,9 𝑚𝑔
Larutan Induk = 𝑥 1000 = 1030 𝑝𝑝𝑚
50 𝑚𝐿

- Larutan Baku
 Pseudoefedrin HCl (λmax = 257,3 nm)
2 𝑚𝐿
 𝐶1 = 10 𝑚𝐿 𝑥 1030 𝑝𝑝𝑚 = 206 𝑝𝑝𝑚
3 𝑚𝐿
 𝐶2 = 10 𝑚𝑙 𝑥 1030 𝑝𝑝𝑚 = 309 𝑝𝑝𝑚
4 𝑚𝐿
 𝐶3 = 𝑥 1030 𝑝𝑝𝑚 = 412 𝑝𝑝𝑚
10 𝑚𝐿
5 𝑚𝐿
 𝐶4 = 10 𝑚𝐿 𝑥 1030 𝑝𝑝𝑚 = 515 𝑝𝑝𝑚
6 𝑚𝐿
 𝐶5 = 10 𝑚𝐿 𝑥 1030 𝑝𝑝𝑚 = 618 𝑝𝑝𝑚

 𝑨𝟏%
𝟏𝒄𝒎 pada panjang gelombang maksimum pseudoefedrin HCl
0,2488
1. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 206 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 12,0777
0,3691
2. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 309 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 11,9450
0,4715
3. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 412 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 11,4442
0,6094
4. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 515 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 11,8330
0,7195
5. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 618 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 11, 6424

 𝑨𝟏%
𝟏𝒄𝒎 pada panjang gelombang maksimum tripolidin HCl
0,0259
1. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 206 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 1,2573
0,0402
2. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 309 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 1,3010
0,0618
3. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 412 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 1,5
0,0804
4. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 515 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 1,5612
0,0975
5. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 618 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 1,5777

C (ppm) Abs λ1 Abs λ2 𝐴1%


1𝑐𝑚 λ1 𝐴1%
1𝑐𝑚 λ2
1 206 0,2488 0,0259 12,0777 1,2573
2 309 0,3691 0,0402 11,9450 1,3010
3 412 0,4715 0,0618 11,4442 1,5
4 515 0,6094 0,0804 11,8330 1,5612
5 618 0,7195 0,0975 11,6424 1,5777
𝑥̅ 11,7885 1,4394

- Larutan Induk
 Tripolidin HCl (λmax = 290,4 nm)
50,9 𝑚𝑔
Larutan Induk = 𝑥 1000 = 1018 𝑝𝑝𝑚
50 𝑚𝐿

- Larutan Baku
 Tripolidin HCl (λmax = 290,4 nm)
0,06 𝑚𝐿
 𝐶1 = 𝑥 1018 𝑝𝑝𝑚 = 6,48 𝑝𝑝𝑚
10 𝑚𝐿
0,09 𝑚𝐿
 𝐶2 = 𝑥 1018 𝑝𝑝𝑚 = 9,162 𝑝𝑝𝑚
10 𝑚𝑙
0,12 𝑚𝐿
 𝐶3 = 𝑥 1018 𝑝𝑝𝑚 = 12,216 𝑝𝑝𝑚
10 𝑚𝐿
0,15 𝑚𝐿
 𝐶4 = 𝑥 1018 𝑝𝑝𝑚 = 15,27 𝑝𝑝𝑚
10 𝑚𝐿
0,18 𝑚𝐿
 𝐶5 = 𝑥 1018 𝑝𝑝𝑚 = 18,324 𝑝𝑝𝑚
10 𝑚𝐿

 𝑨𝟏%
𝟏𝒄𝒎 pada panjang gelombang maksimum pseudoefedrin HCl
0,0195
1. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 6,48 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 30,0926
0,0251
2. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 9,162 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 27,3958
0,0367
3. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 12,216 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 30,0426
0,0439
4. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 15,27 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 28,7492
0,0553
5. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 18,324 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 30,1790

 𝑨𝟏%
𝟏𝒄𝒎 pada panjang gelombang maksimum tripolidin HCl
0,2188
1. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 6,48 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 337,6543
0,3254
2. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 9,162 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 355,1626
0,4206
3. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 𝑥 10000 = 344,3026
12,216 𝑝𝑝𝑚
0,5319
4. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 15,27 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 348,3301
0,6407
5. 𝐴1%
1𝑐𝑚 = 18,324 𝑝𝑝𝑚 𝑥 10000 = 349,6507

C (ppm) Abs λ1 Abs λ2 𝐴1%


1𝑐𝑚 λ1 𝐴1%
1𝑐𝑚 λ2
1 6,48 0,0195 0,2188 30,0926 337,6543
2 9,612 0,0251 0,3254 27,3958 355,1626
3 12,216 0,0367 0,4206 30,0426 344,3026
4 15,27 0,0439 0,5319 28,7492 348,3301
5 18,234 0,0553 0,6407 30,1790 349,6507
𝑥̅ 28,2918 347,0201

Pseudoefedrin
Tripolidin HCl
HCl
𝐴1%
1𝑐𝑚 λ1 11,7885 28,2918
1%
𝐴1𝑐𝑚 λ2 1,4394 347,0201

- Preparasi Sampel
(Setiap tablet mengandung pseudoefedrin HCl 60 mg dan tripolidin HCl 2.5 mg)
Bobot rata-rata 5 tablet = 0,1257 g
Timbang sampel 125 mg, ad-kan 100 mL, pipet 5 mL ad-kan 10 mL
W Abs λ1 Abs λ2

S1 0,1261 0,4091 0,4852

S2 0,1259 0,3997 0,4791

S3 0,1264 0,4108 0,4947

 Konsentrasi Teoritis
126,1 𝑚𝑔 5 𝑚𝐿
- S1 = 𝑥 1000 = 1261 𝑝𝑝𝑚 𝑥 = 630 𝑝𝑝𝑚
100 𝑚𝐿 10 𝑚𝐿
125,6 𝑚𝑔 5 𝑚𝐿
- S2 = 𝑥 1000 = 1256 𝑝𝑝𝑚 𝑥 = 628 𝑝𝑝𝑚
100 𝑚𝐿 10 𝑚𝐿
126,4 𝑚𝑔 5 𝑚𝐿
- S3 = 𝑥 1000 = 1264 𝑝𝑝𝑚 𝑥 = 632 𝑝𝑝𝑚
100 𝑚𝐿 10 𝑚𝐿

 Konsentrasi Sebenarnya
 Sampel 1
0,4091 = 11,7885 C PH1 + 28,2918 C TH1 x 1,4394
0,4852 = 1,4394 C PH2 + 347,0201 C TH2 x 11,7885
------------------------------------------------------------------------------------------
0,5889 = 16,9684 CPH + 40,7323 CTH
5,7198 = 16,9684 CPH + 4090.8464 CTH
--------------------------------------------------------------------
- 5,1309 = - 4050,1141 CTH
CTH = 0,00126685 % = 12,6685 ppm

0,4091 = 11,7885 C PH1 + 28,2918 C TH1


0,4091 = 11,7885 C PH + 28,2918 (0,00126)
0,4091 = 11,7885 C PH + 0,0357
0,4091 - 0,0357 = 11,7885 C PH
0,3734 = 11,7885 C PH
C PH = 0,3734 / 11,7885
C PH = 0,0317 % = 317,04 ppm

 Sampel 2
0,3997 = 11,7885 C PH1 + 28,2918 C TH1 x 1,4394
0,4791 = 1,4394 C PH2 + 347,0201 C TH2 x 11,7885
------------------------------------------------------------------------------------------
0,5735 = 16,9684 CPH + 40,7323 CTH
5,6478 = 16,9684 CPH + 4090.8464 CTH
-------------------------------------------------------------
- 5,0743 = - 4050,1141 CTH
CTH = 0,00125288% = 12,5288 ppm

0,3997 = 11,7885 C PH1 + 28,2918 C TH1


0,3997 = 11,7885 C PH + 28,2918 (0,00125)
0,3997 = 11,7885 C PH + 0,0354
0,3997 - 0,0354 = 11,7885 C PH
0,3643 = 11,7885 C PH
C PH = 0,3643 / 11,7885
C PH = 0,0309 % = 309,03 ppm

 Sampel 3
0,4108 = 11,7885 C PH1 + 28,2918 C TH1 x 1,4394
0,4947 = 1,4394 C PH2 + 347,0201 C TH2 x 11,7885
------------------------------------------------------------------------------------------
0,5913 = 16,9684 CPH + 40,7323 CTH
5,8318 = 16,9684 CPH + 4090.8464 CTH
-----------------------------------------------------------
-5,2405 = - 4050,1141 CTH
CTH = 0,00129391 % = 12,9391 ppm

0,4108 = 11,7885 C PH1 + 28,2918 C TH1


0,4108 = 11,7885 C PH + 28,2918 (0,00129)
0,4108 = 11,7885 C PH + 0,0365
0,4108 - 0,0365 = 11,7885 C PH
0,3743 = 11,7885 C PH
C PH = 0,3743 / 11,7885
C PH = 0,0317 % = 317,51 ppm
Konsentrasi Konsentrasi Sebenarnya
% Kadar
W Teoritis (ppm)
(ppm) C PH C TH C PH C TH
S1 0,1261 630 317,04 12,6685 50,32 2,01
S2 0,1259 628 309,03 12,5288 49.21 2,00
S3 0,1264 632 312,51 12,9391 49,45 2,05
Rata-rata 49,66 2,02

 Kekuatan Sediaan
49,66
- Pseudoefedrin HCl = 𝑥 125,7 𝑚𝑔 = 62,42 𝑚𝑔
100

2,02
- Tripolidin HCl = 100 𝑥 125,7 𝑚𝑔 = 2,53 𝑚𝑔

Jadi, setiap tablet tremenza mengandung pseudoefedrin HCl 62,42 mg, dan tripolidin

HCl 2,53 mg
BAB VI
PEMBAHASAN

Praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar Pseudoefedrin HCL dan Triptolidin
dalam sampel Tremenza tablet dengan spektrofotometri UV metode simultan. Tremenza tablet
merupakan tablet oral untuk anak (6-12 tahun) hingga dewasa yang bekerja sebagai
antihistamin, ekspektoran dan dekongestan hidung dengan komposisi pada setiap tablet
mengandung 60 mg pseudoephedrin, dan 2,5 mg triprolidine. Dimana pseudoephedrine dalam
obat ini bekerja pada reseptor alfa-adrenergik dalam mukosa saluran pernafasan sehingga
menghasilkan vasokonstriksi, dan triptolidin dalam obat ini merupakan suatu antihistamin yang
bekerja sebagai antagonis reseptor histamine H1 dalam pengobatan alergi. Dosis tremenza
tablet dewasa yaitu 3-4x sehari 1 tablet sesudah makan dan anak 6-12 tahun 3-4x sehari ½
tablet.
Spektofotometri dengan metode simultan digunakan untuk menganalisis kadar
masing-masing senyawa dalam campuran tanpa perlu dilakukan pemisahan. Prinsipnya
adalah mencari panjang gelombang maksimum masing-masing senyawa yang ada dalam
campuran 2 senyawa obat dalam sediaan, lalu sampel diukur absorbansinya pada panjang
gelombang maksimum masing-masing zat. Pada percobaan ini, digunakan panjang
gelombang maksimum 257,3 nm untuk pseudoephedrine hcl dan 290,4 nm untuk tripolidin,
sedangkan pelarut yang kami gunakan adalah Aqueous Acid dan H20. Konsentrasi larutan
induk pseudoephedrine hcl yang kami dapatkan adalah 1030 ppm sedangkan rentang
absorbansi baku adalah 168,07 ppm hingga 672,27 ppm. Lalu dilakukan pemipetan sebesar 5
pembakuan dan dilakukan penetapan absorbansi. Konsentrasi larutan induk tripolidin hcl
yang kami dapatkan adalah 1018 ppm sedangkan rentang absorbansi baku adalah 5,76 ppm
hingga 23,05 ppm. Lalu dilakukan hal yang sama yaitu pemipetan sebesar 5 pembakuan dan
dilakukan penetapan absorbansi. Pada metode simultan, yang dicari adalah A1%1cm pada
setiap pembakuan kedua zat dan dirata-rata. Dapat dilihat bahwa pada panjang gelombang
257,3 nm, rata-rata A1%1 cm pseudoephedrine adalah 11,9 sedangkan untuk triprolidin pada
panjang gelombang 290,4 nm, rata-rata A1%1cm tripolidin hcl adalah 347. Data tersebut
digunakan untuk menentukan konsentrasi pengamatan kandungan pseudoephedrin dan
tripolidin di dalam sampel dengan cara eliminasi 2 persamaan. Pada hasil percobaan, dapat
dilihat bahwa kadar % pseudoephedrin yang diperoleh adalah 50,32% ; 49.21% ; dan 49,45%
sedangkan kadar % tripolidin hcl yang diperoleh adalah 2,01% ; 2,00% ; dan 2,05%. Kedua
senyawa tersebut tidak memenuhi syarat sebab berdasarkan pada Farmakope Indonesia V
bahwa syarat tablet oral pseudoepherin tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102%
sedangkan untuk efedrin adalah tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102%.
BAB VII
KESIMPULAN

1. Menentukan kadar pseudoephedrin dan triprolidin dalam sampel dengan pelarut


aqueos acid dan H20 menggunakan metode spektrofotometri UV simultan.
2. Panjang gelombang yang digunakan adalah 257,3 nm dan 290,4 nm.
3. Kadar % pseudoephedrine yang diperoleh adalah 50,32% ; 49.21% ; dan 49,45% senyawa
tersebut tidak memenuhi syarat berdasarkan pada Farmakope Indonesia VI bahwa syarat
pseudoephedrine tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102%.
4. Kadar % triprolidin yang diperoleh adalah 2,01% ; 2,00% ; dan 2,05% senyawa tersebut
tidak memenuhi syarat berdasarkan pada Farmakope Indonesia VI bahwa syarat triprolidin
adalah tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102%.
5. Senyawa pseudoephedrin mempunyai rata-rata kadar 49,66 sedangkan senyawa triptrolidin
mempunyai kadar 2,02
DAFTAR PUSTAKA

Lowey, A., 2010, Handbook of Extemporaneous Preparation: A Guide to Pharmaceutical


Compounding, Pharceutical Press, USA

Erna, N. (2016). Analisis Penggunaan Obat di luar Formularium Nasional 2013 Pasien BPJS
Anak dengan diagnosa Rhinofaringitis di RS Wijaya Kusumah Periode Januari-
Desember. Jurnal FARMAKU (Farmasi Muhammadiyah Kuningan), 1(2), 22-29.

Gandjar, Ibnu Gholib., Abdul Roaman. 2007. Kimia Farmasi Analisis.Yogyakarta: Pusaka
Pelajar

Anonim. 2020. Farmakope Indonesia. Edisi VI, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

Anonim. 2001.The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals.


13th Edition. Whitehouse Station, NJ: Merck and Co. Inc. Moffat, A.C., dkk. 2011.
Clarke’S Analysis Of Drug And Posios. Fourth edition, London:
Pharmaceutical Press. Electronic version.

Imad Osman Abu Reid, et al, 2017. Spectrophotometric Method for the Simultaneous
Determination of Pseudoephedrine and Triprolidine in Bulk and Tablet Forms.
International Journal of Advances in Pharmaceutical Analysis, 07(03): 21-23

Anda mungkin juga menyukai