Anda di halaman 1dari 24

AMPHETAMIN

Kelompok I
Dodik Efendi G.20.15.0026
Ngatiningrum G.20.15.0030
Rosa Damayanti G.20.15.0060
Budi Prasetyo G.20.15.0092
SEJARAH AMPHETAMIN
Amphetamine pertama kali disintesis pada tahun
1887 oleh Lazar Edeleanu di Berlin, Jerman .
Pada tahun 1997 dan 1998, para peneliti di Texas
A & M University mengklaim telah menemukan
amphetamine dan methamphetamine di dua
dedaunan Acacia spesies asli Texas , A.
berlandieri dan A. rigidula.
Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif
sintetis yang disebut sistem saraf pusat (SSP)
stimulants.Amfetamin merupakan satu jenis
narkoba yang dibuat secara sintetis dan kini
terkenal di wilayah Asia Tenggara. Amfetamin
dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun
coklat, atau bubuk putih kristal kecil.
Farmakologi amphetamin
Secara klinis, efek amfetamin sangat mirip dengan
kokain, tetapi amfetamin memiliki waktu paruh lebih
panjang dibandingkan dengan kokain (waktu paruh
amfetamin 10 15 jam) dan durasi yang memberikan
efek euforianya 4 8 kali lebih lama dibandingkan
kokain.
Amphetamin digunakan pada pengobatan Attention
Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD),Narkolepsi,Obesitas eksogen.
Mekanisme kerja amphetamin
Aksi farmakologis dari amfetamin secara kualitatif
adalah menstimulasi SSP
stimulasi oleh amfetamin menyebabkan peningkatan
aktivitas motorik, kewaspadaan mental, berkurang
rasa kelelahan, bersemangat, dan euphoria
ringan,Pada ADHD fokus pada korteks prefrontal, yang
mengontrol banyak fungsi eksekutif (misalnya,
perencanaan, kontrol impuls).
efek anorexigenic, menyebabkan hilangnya berat
badan dan hilangnya ketajaman penciuman dan
perasa, yang dapat memberikan kontribusi pada efek
anorexigenic dari obat.
Potensi peyalahgunaan
Amphetamin
Amfetamin memiliki potensi tinggi untuk
penyalahgunaan
Administrasi amfetamin untuk jangka waktu yang lama
dapat menyebabkan ketergantungan obat.
Terapi obat tidak diindikasikan pada semua pasien
dengan ADHD, dan terapi tersebut harus
dipertimbangkan hanya setelah evaluasi lengkap
termasuk riwayat medis telah dilakukan.
Penggunaan harus disesuaikan dengan usia, diagnosis
yang memadai (berdasarkan sumber daya medis,
khusus psikologis, pendidikan, dan sosial), dan
penilaian klinisi dari keparahan dan durasi gejala dan
tidak boleh hanya bergantung pada satu atau lebih
karakteristik perilaku.
Amphetamin yang ada di pasaran
o Amphetamin yang beredar di pasaran antara lain
dengan merk dagang Adderal baik dalam bentuk
tablet maupun kapsul Extended Release
Bentuk sediaan amphetamin

Kapsul Adderal
Tablet Adderal
Extended Release
Sintesis Amphetamin
1.Pembuatan P2NP

2.Mereduksi P2NP menjadi Amphetamin


Proses sintesis Amphetamin
1.Pembuatan Prophyl-2-nitrophenon
Bahan yang kita butuhkan adalah
Benzaldehid,Nitroethan,n-buthylamine dan Toluen
dalam perbandingan 1mol:1mol:0,1 mol:1mol
semua bahan di campurkan kemudian di reflux
selama 3-6 jam.keadaan awal sampel adalah bening
kemudian setelah di reflux kurang lebih 3 jam maka
larutan akan berubah warna menjadi kekuningan dan
apabila larutan menjadi berwarna orange gelap
maka reflux harus segera di hentikan
Untuk meningkatkan hasil dapat pula di tambahkan
asam asetat glasial sebagai buffer n-buthylamine
lanjutan

Saat di reflux Kondisi awal


Lanjutan

Setelah di reflux selama 3 jam Setelah direflux selama 6 jam

Kemudian masukkan ke dalam frezer


dengan suhu 18* C selama 10 jam maka
P2NP akan mengendap di dasar labu bulat
Itu karena P2NP terlarut dalam Toluen tetapi
tidak dalam suhu dingin
Penyaringan (filtrasi)
Segera pisahkan P2NP yang terbentuk
Dengan larutan menggunakan corong
buchner (filtrasi menggunakan vacum)
Hal ini harus segera di lakukan karena
apabila Toluene kembali pada suhu
kamar maka P2NP akan terlarut kembali
Evaporasi dari P2NP Toluena dan air terpisah

Kristal P2NP yang terbentuk


Pemurnian
Kristal P2NP yang terbentuk kemudian di murnikan
dengan cara melarutkannya pada isopropyl alcohol
di atas penangas air,setelah terlarut sempurna
kemudian diamkan pada suhu kamar lalu masukkan
ke dalam frezer maka crystal P2NP akan terbentuk
kembali dan lakukan penyaringan kembali
menggunakan corong Buchner serta lakukan
pengeringan,maka kita dapatkan crystal P2NP yang
murni.
IPA di dalam beaker glass
Dan di atas penangas air

IPA + P2PN kondisi hangat IPA +P2PN dalam suhu ruang


IPA + P2PN setelah dingin

IPA + P2PN setelah di keluarkan dari frezer


Sintesa Amphetamin
2. Mereduksi P2PN menjadi Amphetamin
o Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah Alumiunium
foil,HgCl2,Methanol,Isoprophyl Alcohol,Glacial Acetic
Acid.
o Langkah pertama yang di lakukan adalah melarutkan
P2PN kedalam IPA hangat,kemudian tunggu hingga
dingin

P2PN IPA Lar.hangat Lar.dingin


(Larutan 1)
Lanjutan
o Gunting kecil2 aluminium foil kemudian masukkan ke
dalam erlenmeyer yang telah di isi H2O kemudian
tambahkan juga HgCL2 aduk tunggu 20 menit maka
akan terbentuk endapan Abu2.Cuci amalgam
dengan air sebanyak 3x.

Aluminium foil Aluminium +H2O Al + H2O + Hgcl2


lanjutan
Selanjutnya masukkan aluminium amalgam ke dalam
larutan asam asetat glasial aduk akan terbentuk
larutan berwarna abu2

Aluminium + asam asetat glasial


(Larutan 2)

Kemudian tambahkan larutan P2NP ,aduk dan biarkan


selama 20-25 menit.pada saat ini larutan akan
mendidih sehingga dalam erlenmeyer perlu di
tambahkan kondensor.
Lanjutan

Larutan 1 + larutan 2

Setelah reaksi selesai maka di lakukan reflux,setelh 25


menit larutan berwarna pink
Lanjutan
Setelah terbentuk larutan berwarna pink,maka refluk di
hentikan.Dan diamkan pada suhu ruangan.

Setelah dingin kita tambahkan larutan NaOH sedikit demi sedikit


Maka akan terbentuk dua lapisan.maka kita sudah mendapatkan
Amphetamin free base
Retrosintesis Amphetamin
Analisis Retrosintesis

Anda mungkin juga menyukai