DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU
Ir. MUSTAIN ZAMHARI, M.Si.
ii
2.2.2.4 Asam klorida .................................................................... 16
iii
4.5.3 Unit Pengadaan Listrik ................................................................ 80
iv
4.7.3 Analisa Kelayakan ..................................................................... 135
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Data Sirup Glukosa .............................................................. 3
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Ubi kayu merupakan tanaman yang penting bagi negara beriklim tropis
seperti Nigeria, Brazil, Thailand, dan juga Indonesia. Di Indonesia, ubi kayu
menjadi salah satu tanaman yang banyak ditanam hampir di seluruh wilayah
dan menjadi sumber karbohidrat utama setelah beras dan jagung. Daerah
Tengah dan Jawa Timur. Potensi produksi ubi kayu di Indonesia begitu besar
dengan luas lahan penanaman mencapai 1.4 juta hektar dan rata-rata produksi
ubi kayu mencapai 24.56 juta ton (BPS, 2018). Ubi kayu (Manihot utilisima)
sumber kalori yang cukup tinggi (161 Kkal), umbinya mengandung air sekitar
60%, pati (25-35%), protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat (Noerwijati &
Mejaya, 2015).
Tapioka (pati ubi kayu) merupakan hasil industri dari ubi kayu. Proses
ekstraksi yang mudah dan hasil tapioka yang diperoleh memiliki konversi
industri kertas, industri tekstil dan industri kimia (Johnson & Padmaja, 2013).
pembutan sirup glukosa. Sirup glukosa merupakan salah satu produk bahan
pemanis berbentuk cairan, tidak berbau dan tidak berwarna. Glukosa termasuk
1
2
Indonesia.
2003 444,9250
2004 2875,7950
2005 3345,4710
2006 12249,4110
2007 15817,8030
2008 21572,4740
2009 21743,1060
2010 41303,2960
2011 73099,8490
3
2012 62755,0670
2013 55021,5200
2014 40698,1060
2015 64390,664
2016 71825,7580
2017 59867,7100
y = 5357,2 x – 6390,1
4
didapatkan kebutuhan sirup glukosa pada tahun 2023 sebesar 100.000 ton/tahun.
Kapasitas
Nama Pabrik No Lokasi
(ton/tahun)
Berdasarkan data-data tersebut maka pabrik sirup glukosa pada tahun 2023
glukosa ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sirup glukosa dalam negeri
dan dapat menambah kapasitas ekspor. Serta keuntungan lain dengan berdirinya
1.2.1 Pati
glukosida yaitu ikatan antara molekul glukosa melalui oksigen pada atom
karbon pertama. Pati terbagi menjadi dua jenis yaitu amilosa dan
sakarin, pati juga digunakan sebagai bahan utama. Dalam bidang non
Klasifikasi Keterangan
A Keadaan
1. Bau Normal
2. Warna Normal
3. Rasa Normal
E Air % Maksimum 13
Klasifikasi Keterangan
L Cemaran logam
N Cemaran mikroba
Sirup glukosa adalah salah satu produk behan pemanis yang memiliki
mengkristal dan mudah larut dalam air. Sirup glukosa dapat diproduksi dari
menyatakan nilai total pereduksi pati atau produk modifikasi pati dalam
yang ada pada produk. DE yang dihasilkan dari proses hidrolisis tapioka
ikatan glukosida pada polimer pati yang ada pada tepung tapioka.
amino pada sisi aktif enzim (Nangin & Sutrisno, 2015). Enzim α-amilase
enzim amilase menjadi α-amilase dibantu oleh tiga residu asam amino
yaitu asam glutamat 219, asam aspartat 294, dan asam aspartat 193.
Tahap selanjutnya adalah asam glutamat 219 yang berbentuk asam akan
menerima H dari molekul H2O dan residu asam aspartat 193 membentuk
gugus hidroksil baru pada molekul glukosa (Nangin & Sutrisno, 2015).
pati yang larut atau jumlah gula pereduksi yang terbentuk (Judoamidjojo,
et al., 1992).
, 1979). Enzim ini juga menghidrolisa ikatan a-1,6 dan a -1-3, kecepatan
adalah salah satu jenis kapang yang sangat penting peranannya dalam
dan glukosa.
Reaksi utama
Reaksi samping
(C6H10O5)x
proses hidrolisa pati menjadi dekstrin oleh enzim pada suhu diatas
PERANCANGAN PRODUK
Fase : cair
0
Titik didih : 104 -115 C
pH : 4,0 – 6,5
Kadar : 85%
13
14
Fase : padat
Kecerahan : 98,2 %
pH : 4,4
Pati : 86,45 %
Serat : 0,09 %
Abu : 0,17 %
Air : 13,29 %
Fase : Cair
Fase : padat
Fase : padat
Warna : coklat
Viskositas : 1 cP
pH optimum : 6 – 6,5
Fase : cair
Viskositas : 1 cP
pH optimum : 4,5 – 5
Suhu optimum : 60 0C
16
Fase : cair
Titik didih : 83 0C
Viskositas : 2,8 Cp
bahan baku yang masuk unit proses sudah sesuai dengan spesifikasi
laboratorium.
17
control room. Apabila terjadi penyimpang pada indikator dari yang telah
ditentukan baik bahan baku maupun produk maka dapat diketahui dari
sinyal atau tanda yang diberikan berupa adanya bunyi alarm, nyala lampu
Flow Control
proses.
Level Control
menutup. Alat ini akan berbunyi atau lampu akan menyala ketika
18
Temperature Control
kondisi dari produk tersebut. Produk yang lolos uji yaitu produk yang
PERANCANGAN PROSES
baku hal yang dilakukan yaitu menentukan darimana bahan baku tersebut
jumlah dari bahan baku yang diperlukan. Selain itu bahan baku perlu
Pengendalian kualitas bahan baku ini bertujuan agar bahan baku yang
masuk unit proses sudah sesuai dengan spesifikasi bahan baku yang
baku pada kondisi suhu 30 oC dan tekanan 1 atm. Air yang digunakan
dalam proses produksi sirup glukosa menggunakan air proses dari unit
utilitas pada kondisi 30 0C dan tekanan 1 atm yang dialirkan dari sistem
19
20
, Proses Pencampuran
tinggi. Kondisi operasi pada mixer tank yaitu pada suhu 30 0C dan
tekanan 1 atm.
21
Proses Liquifikasi
ditambahkan enzim α-amilase dengan dosis 0,7 L/ton pati. Proses ini
reaktor pertama) dan jaket pendingin (pada reaktor kedua dan ketiga)
α-amilase
(C6H10O5)1000 100(C6H10O5)10
Pati dekstrin
Proses Sakarifikasi
glukoamilase
(C6H10O5)10 + 10 (H2O) 10 (C6H12O6
Pati Air Glukosa
dahulu. Pada proses ini terjadi pemisahan antara padatan dari larutan sirup
glukosa. Padatan berupa cake yang mengandung pati, serat, abu, amilase dan
3,45 atm. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan enzim yang masih
tersuspensi dan pelarut dengan berat molekul tinggi tertahan, sedangkan air
dan pelarut dengan berat molekul rendah melewati membran. Sehingga air
dan pelarut dengan berat molekul rendah yaitu air, CaCl2, glukosa dan HCl
menghilangkan
23
Karena HCl bersifat korosif maka HCl harus dihilangkan terlebih dahulu
kadar air sampai kadar glukosa mencapai 85%. Kondisi operasi pada
1. Mixer (0-1)
11644,3428 kg/jam.
Proses : Kontinyu
Jumlah : 1 buah
Suhu = 30 oC
24
Dimensi Mixer
Pengaduk Mixer
Efisiensi : 88%
Daya motor : 20 Hp
2. Reaktor Liquifikasi
amylase.
Suhu = 95 oC
pH =6
Volume : 21,0663 m3
Bahan : Stainless Steel SA 167 Grade 11
Dimensi Reaktor
Diameter : 2,9773 m
Tinggi : 3,6575 m
Jumlah : 3 buah
Pengaduk
Daya motor : 40 Hp
Jumlah lilitan : 16
2
Luas perpindahan panas : 46,0923 m
Harga : $ 1,370,586.7448
3. Reaktor Sakarifikasi
glukoamilase.
27
pendingin.
Suhu = 60 oC
pH = 4,2
3
Volume : 124,3838 m
Bahan : Stainless Steel SA 167 Grade 11
Dimensi Reaktor
Diameter : 5,4113 m
Tinggi : 5,4864 m
Jumlah : 11
Pengaduk
Daya motor : 60 Hp
Koil Pendingin
Jumlah lilitan : 25
Harga : $ 17,709,460.1952
4. Filter Press
Suhu = 60 oC
Dimensi Filter Press
2
Luas penyaringan : 8,0348 m
Jumlah plate : 189 buah
Waktu Siklus
Pencucian : 7 menit
29
Harga : $ 129,800.9850
5. Ultrafiltration Membran
kg/jam.
Suhu = 60 oC
Bahan : Polysulfone
2
A : 55,6643 m
Dimensi : 1,092 m x 0,17 m
Harga : $ 20,935.6427
6. Kation Exchanger
+
Fungsi : Menjerap ion Ca dari sirup
glukosa sebanyak 0,1870
kg/jam.
Suhu = 30 oC
pH = 4,2
30
Dimensi Alat
Diameter : 1,1457 m
Tebal : 3/16 in
Tinggi : 6,2769 m
Resin
Tinggi : 4,42630 m
Harga : $ 1,395.7095
7. Anion Exchanger
Suhu = 30 oC
pH = 4,2
Dimensi Alat
Diameter : 1,1457 m
Tebal : 3/16 in
Tinggi : 6,2769 m
31
Resin
Tinggi : 4,4263 m
Harga : $ 1,395.7095
8. Evaporator
Kondisi operasi
Suhu : 102 oC
Laju alir umpan : 28443,4788 kg/jam
Dimensi alat
Diameter : 1,8326 m
Tinggi : 8,1197 m
Jumlah :1
32
Harga : $ 726,815.7305
9. Heater-01
30 oC menjadi 95oC.
Jenis : Shell and Tube
Pass : 1-6
Dimensi alat
BWG : 10
Pitch : 15⁄16 in
OD Tube : 3⁄4 in
ID Tube : 0,482 in
Susunan : Triangular
Jumlah : 1 unit
Harga : $ 27,797.8812
menjadi 60 oC.
Pass : 1-1
Dimensi alat
BWG : 10
Pitch : 15⁄16 in
OD Tube : 3⁄4 in
ID Tube : 0,482 in
Susunan : Triangular
Jumlah : 1 unit
Harga : $ 34,311.1923
40 oC.
Jenis : Shell and Tube
Pass : 1-4
34
Dimensi alat
BWG : 14
Pitch : 1 7⁄8 in
OD Tube : 1 1⁄2 in
ID Tube : 1,33 in
Diameter shell : 27 in
Susunan : Triangular
Jumlah : 1 unit
Harga : $ 66,063.5838
menuju mixer
Jumlah : 1 unit
Harga : $ 30,705.6094
35
Daya motor : 5 HP
Jumlah : 1 unit
Harga : $ 23,843.3709
hopper ke mixer.
Daya motor : 5 HP
Jumlah : 1 unit
Harga : $ 23,843.3709
36
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
Fasa : Padat
Dimensi Silo
Conical Bottom
Diameter : 3,0480 m
Tinggi : 3,6576 m
Jumlah course : 2
Dimensi Bottom
Jenis : Conical
Tinggi : 0,1424 m
Harga : $ 12,212.4583
37
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
Dimensi Gudang
Panjang : 24,7497 m
Lebar : 24,7497 m
Tinggi : 5m
Harga : $ 30,669.4501
hari.
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
pH : 6
Fasa : Padat
38
Diameter : 1,6166 m
Tinggi : 3,2333 m
Tebal : 1⁄8 in
Harga : $ 12,445.0765
hari.
vessel
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
pH : 4,2
Fasa : Cair
Dimensi Tangki
Diameter : 3,0480 m
Tinggi : 3,6576 m
Jumlah course : 2
3⁄16 in
Tebal shell course 2 :
Dimensi roof
Tinggi : 0,1906 m
Harga : $ 7,560.0932
selama 30 hari.
vessel
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
Fasa : Cair
Dimensi Tangki
Diameter : 3,0480 m
Tinggi : 3,6576 m
Jumlah course : 2
Dimensi roof
Tinggi : 0,1216 m
Harga : $ 116.3091
selama 7 hari.
conical roof
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
Fasa : Cair
Dimensi Tangki
Diameter : 13,7160 m
Tinggi : 16,4592 m
Jumlah course : 9
5⁄8 in
Tebal shell course 4 :
Dimensi roof
Harga : $ 243,783.9288
hari.
conical roof
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
Fasa : Cair
Dimensi Tangki
Diameter : 3,0480 m
Tinggi : 3,6576 m
Jumlah course
Dimensi roof
Tinggi : 0,1216 m
Harga : $ 45,011.6319
hari.
conical roof
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
o
Suhu : 30 C
Fasa : Cair
Dimensi Tangki
Diameter : 3,0480 m
Tinggi : 3,6576 m
Jumlah course : 2
Dimensi roof
Tinggi : 0,1216 m
Harga : $ 30,938.2276
mixer 17147,4592kg/jam.
Dimensi
Head : 7,7086 m
ID : 2,067 in
Jumlah : 2
44
Harga : $ 8,839.4936
Dimensi
Head : 9,4937 m
ID : 2,469 in
Jumlah : 2
Harga : $ 8,839.4936
ReaktorSakarifikasi-01(RS-01)
Dimensi
45
Head : 11,2077 m
ID : 2,469 in
Jumlah : 2
Harga : $ 8,839.4936
Dimensi
Head : 5,1002 m
ID : 2,469 in
Jumlah : 2
46
Harga : $ 8,839.4936
Dimensi
Head : 26,3643 m
ID : 2,469 in
Jumlah : 2
Harga : $ 8,839.4936
Dimensi
Head : 8,4073 m
47
ID : 2,469 iin
Daya motor : 3 HP
Jumlah : 2
Harga : $ 8,839.4936
Dimensi
Head : 10,2656 m
ID : 2,469 in
Daya motor : 3 HP
Jumlah : 2
Harga : $ 8,839.4936
48
Dimensi
Head : 19,5968 m
ID : 2,469 in
Jumlah : 2
Harga : $ 8,839.4936
2,1420 kg/jam.
Dimensi
Head : 7,2727 m
49
ID : 0,824 in
Jumlah : 2
Harga : $ 5,117.6016
Dimensi
Head : 7,2673 m
ID : 0,824 in
Jumlah : 22
Harga : $ 56,293.6171
50
Dimensi
Head : 7,2663 m
ID : 0,824 in
Jumlah : 22
Harga : $ 56,293.6171
3
Laju alir : 15,0919 m /jam
Bahan : Stainless Steel
ID : 2,067 in
51
Dimensi friction head
Sch : 40
NPS : 1
Jumlah : 2
Harga : $ 22.7645
tepung tapioka. Tepung tapioka merupakan tepung yang terbuat dari ubi
PERANCANGAN PABRIK
Kec. Talang Klp., Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan 30961. Peta
sebagai berikut:
Bahan baku dari pabrik sirup glukosa adalah tepung tapioka. Daerah
Lampung antara lain : PT. Eka Inti Tapioka (memproduksi 37500 ton/tahun),
PT. Wira Tapioka Mandiri (memproduksi 75000 ton/tahun), PT. Budi Acid
34000 ton/tahun).
b. Persediaan air
pabrik sirup glukosa ini berasal dari Sungai Musi di Palembang. Sebelum
53
54
air yang layak digunakan. Air tesebut digunakan untuk air proses,
c. Tenaga Kerja
produksi. Proses produksi akan berjalan lancar dengan adanya tenaga kerja
yang terdidik dan terampil. Pabrik sirup glukosa ini membutuhkan banyak
tenaga kerja. Sebagian besar tenaga kerja diambil dari daerah sekitar pabrik.
d. Transportasi
didirikan dekat dengan jalan raya agar lebih mudah dalam akses pengiriman
terhadap gangguan bencana alam seperti : gempa bumi, banjir dan tanah
Tata letak pabrik merupakan hal yang sangat penting untuk mengatur
letak alat proses, unit produksi, utilitas, penyimpanan bahan baku dan produk,
55
perkantoran dan sarana lainnya. Berikut ini adalah lay out pabrik yang dibagi
1. Daerah administrasi/perkantoran
2. Laboratorium
Adapun perincian luas tanah sebagai bangunan pabrik dapat dilihat pada
56
Tabel 4.1. Rincian luas tanah dan bangunan pabrik
2 Aula 10 18 180
3 Pos Keamanan 4 4 16
5 Masjid 13 10 130
6 Kantin 12 10 120
7 Poliklinik 7 15 105
8 Perpustakaan 13 10 130
11 Gudang 10 12 120
13 Mess 10 27 270
57
16 Bengkel 18 8 144
19 Laboratorium 13 13 169
Dalam perancangan tata letak peralatan proses ada beberapa hal yang
, Letak alat proses harus berada di lokasi yang memadai agar dapat
, Peralatan pabrik disusun sedemikian rupa, terutama untuk alat yang beresiko
pengawasan.
, Unit utilitas ditempatkan terpisah dari unit proses agar proses dapat
, Alat proses diletakkan di tempat yang mudah diakses oleh pekerja agar
CaCl2 0,5189 - - -
Ca2+ - - 0,1870 -
Total 28443,8421 28443,8421
66
HCl 0,3478 - - -
Cl- - - 0,3383 -
Total 28443,8171 28443,8171
ΔHRks 10966538,8768
ΔHRks 4005670,3652
ΔHRks 344362,0847
ΔHRks 23681744,7144
Δhvap 34331915,87
Sub total 3024427,9894 Sub total 36165954,8626
Δhpemanas 33141526,8732
proses dalam suatu industri. Utilitas yang diperlukan didalam pabrik sirup
dari air Sungai Way Seputih. Sungai Way Seputih merupakan salah satu
Air Proses
kerak pada peralatan, tidak mengandung logam yang larut dalam air
(kg/jam)
Mixer 17147,4592
R. Sakarifikasi 23,5617
Total 17171,0209
Air Pendingin
Cooler-01 33935,4667
Cooler-02 18124,6165
Total 3309367,6917
Mixer 123,9797
Heater 3761,7650
Evaporator 17756,4402
Total 21642,1850
Perkantoran 166,6667
Laboratorium 16,6667
75
Poliklinik 12,5000
Mess 83,3333
Total 491,2500
Total 352927,4771
kotoran halus yang terbawa oleh air sungai dapat mengendap secara
flokulan yang digunakan yaitu Al2 (SO4)3 dan Ca(OH)2. Keluar dari bak
penampung air bersih. Air ini digunakan untuk make up air pendingin
dan air proses, sedangkan air sanitasi dilakukan pengolahan lebih lanjut.
Berikut adalah pengolahan air sanitasi, air proses dan air umpan boiler :
yang terkandung dalam air seperti Ca2+, Mg2+, HCO3-, SO42+, Cl-
lebih lanjut menjadi air umpan boiler. Air umpan boiler memiliki
karbon dioksida.
Al3+. Reaksi :
Reaksi :
CO3- CO3
pH sekitar 6,1-6,2.
b. Deaerator
Reaksi :
N2H4 + O2 N2 + 2 H2O
3. Air pendingin
Air pendingin berasal dari air sungai yang telah diolah dan
terbawa tetesan udara di dalam cooling tower diganti dengan air yang
oleh boiler. Air yang masuk boiler adalah air yang memiliki kesadahan
kebutuhan listrik ini dipenuhi dari PLN. Pabrik sirup glukosa juga
bakar yaitu boiler dan generator diesel. Boiler menggunakan bahan bakar
fuel oil sebesar 1482,4245 kg/jam yang dibeli dari Pertamina. Sedangkan
tekan yang digunakan pada pabrik Sirup Glukosa ini sebanyak 69,1574
m3/jam .
cair dan gas. Limbah padat berasal dari cake keluaran filter press,
dan limbah gas berasal dari hasil atas evaporator. Limbah dari proses
produksi sirup glukosa ini akan diolah lebih lanjut di Unit Pengolahan
Limbah (UPL).
Gambar 4.5 Dialgram Alir Pengo;ahan Air
82
83
bertulang
Panjang : 22,5775 m
Lebar : 11,2888 m
Tinggi : 10 m
3
Volume : 2583,7240 m
Jumlah : 1
Harga : $ 2,758.8252
2. Flokulator (FL-01)
Diameter : 2,8815 m
Tinggi : 8,6595 m
3
Volume : 509,7448 m
Jumlah : 1
Harga : $ 4,995.3067
3. Clarifier
jam.
kerucut
Diameter : 9,3282 m
Kedalama n : 9,3282 m
3
Volume : 2548,7240 m
Jumlah : 1
Harga : $ 335,943.6624
85
kg/jam.
bertulang
Tinggi : 2,8174 m
Panjang : 22,2793 m
Lebar : 11,1397 m
3
Volume : 699,2350 m
Ukuran pasir rata-rata : 35 mesh
Jumlah : 1
Harga : $ 376,082.5192
ke dalam flokulator.
Diameter : 4,5041 m
Tinggi : 4,5041 m
86
3
Volume : 143,4555 m
Jumlah : 1
Harga : $ 61,992.7643
Diameter : 2,6576 m
Tinggi : 2,6576 m
3
Volume : 29,4694 m
Jumlah : 1
Harga : $ 51,176.0156
Diameter : 19,6763 m
Tinggi : 19,6763 m
3
Volume : 11959,9914 m
87
Jumlah : 1
Harga : $ 543,279.9291
7 hari.
Diameter : 0,5290 m
Tinggi : 1,0579 m
3
Volume : 0,2324 m
Jumlah : 1
Harga : $ 581.5456
tinggal 24 jam.
Bertulang
Diameter : 2,0653 m
Tinggi : 4,1306 m
88
3
Volume : 13,8313 m
Jumlah : 1
Harga : $ 8,955.7446
tinggal 24 jam
Diameter : 5,3597 m
Tinggi : 5,3597 m
3
Volume : 483,4543 m
Jumlah : 1
Harga : $ 71,762.2649
bertulang
89
Tinggi : 10 m
Panjang : 19,9280 m
Lebar : 9,9640 m
3
Volume : 6255,0656 m
Jumlah : 1
Harga : $ 4,684.2382
kg/jam.
Tinggi : 5,7368 m
Panjang : 5,5855 m
Lebar : 5,5855 m
Jumlah : 1
Harga : $ 1,148,087.3861
kg/jam.
90
3
Kebutuhan udara : 7714413,8207 ft /jam
Power motor : 125 Hp
Jumlah : 1
Harga : $ 78,124.6308
Ca dan Mg.
Tinggi : 0,6142 m
Diameter 0,5891 m
Jumlah : 2
3
Volume : 0,1673 m
Harga : $ 40.2695
Tinggi : 0,6142 m
91
Diameter 0,5891 m
Jumlah : 2
3
Volume : 0,1642 m
Harga : $ 40.2695
16. Deaerator
Tinggi : 2,9583 m
Diameter : 1,4789 m
3
Volume : 5,0778 m
Jumlah : 1
Harga : $ 25,820.1819
17. Boiler
Jumlah : 1
Harga : $ 1,498,992.3075
hari.
Tinggi : 1,1061 m
Diameter : 0,5530 m
Jumlah : 1
Harga : $ 3,372.9647
hari.
Tinggi : 0,7749 m
93
Diameter : 0,3874 m
Jumlah : 1
Harga : $ 1,744.6369
Tinggi : 1,4900 m
Diameter : 1,4900 m
Jumlah : 1
Harga : $ 4,303.4377
Tinggi : 5,7913 M
Diameter : 5,7913 M
Jumlah : 1
Harga : $ 60,131.4278
94
423512,9725 kg/jam.
Dimensi :
Head : 13,1952 m
ID : 12,09 in
Impeller : Axial
Daya motor : 40 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 63,039.5465
Jenis :
Dimensi
95
Head : 14,1220 m
ID : 12,09 in
Impeller : Axial
Daya motor : 40 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 63,039.5465
kg/jam.
Dimensi :
Head : 6,9691 m
ID : 12,09 in
Impeller : Axial
Daya motor : 25 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 63,039.5465
96
Dimensi :
Head : 5,3419 m
ID : 12,09 in
Impeller : Axial
Daya motor : 20 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 63,039.5465
423512,9725 kg/jam.
Dimensi :
Head : 21,9813 m
ID : 12,09 in
97
Impeller : Axial
Daya motor : 75 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 63,039.5465
491,500 kg/jam.
Dimensi :
Head : 5,7805 m
ID : 0,622 in
Impeller : Radial
Jumlah : 2
Harga : $ 7,433.7841
98
Dimensi :
Head : 0,6381 m
ID : 2,469 in
Impeller : Radial
Jumlah : 2
Harga : $ 11,398,2944
Dimensi :
Head : 9,3612 m
99
ID : 1,049 in
Impeller : Radial
Jumlah : 2
Harga : $ 7,433.7841
kg/jam
Dimensi :
Head : 4,3287 m
ID : 1,38 in
Jumlah : 2
Harga : $ 7,433.7841
100
Dimensi
Head : 9,0037 m
ID : 1,38 in
Impeller : Radial
Jumlah : 2
Harga : $ 7,433.7841
17171,0209 kg/jam.
Dimensi :
Head : 46,5439 m
101
ID : 2,067 in
Impeller : Radial
Daya motor : 10 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 11,398.2944
kg/jam.
Dimensi :
Head : 7,7806 m
ID : 10,02 in
Impeller : Axial
Daya motor : 20 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 23,727.0618
102
kg/jam.
Dimensi :
Head : 9,5952 m
ID : 10,02 in
Impeller : Axial
Daya motor : 20 Hp
Jumlah : 2
Harga : $ 23,727.0618
Fungsi : Mengalirkanairdaritangki
Dimensi :
Head : 1,9760 m
103
ID : 10,02 in
Impeller : Axial
Jumlah : 2
Harga : $ 23,727.0618
1482,4245 kg/jam.
Dimensi :
Head : 7,4304 m
ID : 0,824 in
Impeller : Radial
Jumlah : 2
Harga : $ 5,117.6016
104
zona pemanas.
Daya motor : 15 Hp
Jumlah : 1
Harga : $ 32,891.0575
yaitu System Line and Staff. Sistem ini memiliki garis kekuasaan lebih
praktis dan sederhana. Selain itu, sistem ini juga ada pembagian tugas
operasional.
karyawan perusahaan.
perusahaan.
perusahaan, yaitu :
kurang lancar.
Gambar 4.6 Bagan Struktur Organisasi
108
109
hari dari pemilik saham. Oleh karena itu, Dewan Komisaris akan
persetujuan rapat.
Manajer Umum.
4.6.3.4 Manajer
a. Manajer Produksi
bawahannya.
b. Manajer Umum
bawahannya.
Ahli, yaitu :
112
pengembangan perusahaan.
perusahaan.
2. Seksi Teknikal
3. Seksi Laboratorium
sebagai berikut :
113
bawahannya.
Lingkungan
membawahi :
1. Seksi Penelitian
2. Seksi Pengembangan
114
membawahi :
1. Seksi Pembelian
2. Seksi Pemasaran
Keuangan membawahi :
1. Seksi Administrasi
2. Seksi Kas
1. Seksi Personalia
2. Seksi Humas
1. Karyawan Tetap
2. Karyawan Harian
3. Karyawan Borongan
Jabatan Prasyarat
Direktur Sarjana
Manajer Produksi Sarjana Teknik Kimia (Pengalaman Min. 3
Tahun)
Manajer Umum Sarjana Ekonomi (Pengalaman Min. 3 Tahun)
Staf Ahli Sarjana (Pengalaman Min. 3 Tahun)
Ka. Bagian Operasi Sarjana Teknik Kimia (Pengalaman Min. 2
Tahun)
117
Jabatan Prasyarat
Ka. Bagian Teknik Sarjana Teknik Mesin (Pengalaman Min. 2
Tahun)
Ka. Bagian K3 Sarjana Teknik Kimia (Pengalaman Min. 2
Tahun)
Ka. Bagian Litbang Sarjana Teknik Kimia (Pengalaman Min. 2
Tahun)
Ka.Bagian Sarjana Ekonomi (Pengalaman Min. 2 Tahun)
Keuangan&Adm
Ka. Bagian Pemasaran Sarjana Ekonomi (Pengalaman Min. 2 Tahun)
Ka.Bagian Sarjana FISIP (Pengalaman Min. 2 Tahun)
Personalia&Umum
Kepala Seksi Sarjana
Kepala Regu Sarjana Muda
Foreman STM/SMU sederajat
Operator STM/SMU sederajat
Sekretaris Akademi Sekretaris
Medis Dokter
Paramedis Paramedis
Keamanan SMU sederajat
Sopir dan cleaning SMP/SMU
servise
tahun dan 24 jam per hari. Sisa hari yang lain dapat digunakan
1. Karyawan Non-Shift
karyawan Non-Shift :
sebagai berikut :
Karyawan Keamanan
Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelompok
A I II III L I II III L
B II III L I II III L I
C III L I II III L I II
D L I II III L I II III
Keterangan :
L : Hari libur
I,II,III : Shift
dimana tiga regu bekerja dan satu regu libur dan dikenakan
kerja dan satu hari libur tiap-tiap shift dan masuk lagi untuk
shift berikutnya.
Manajer 2 10.000.000
Sekretaris 1 3.000.000
Medis 2 5.000.000
Paramedis 4 3.000.000
Operator 24 3.500.000
Satpam 5 2.500.000
121
1. Tunjangan
2. Cuti
3. Pakaian Kerja
4. Pengobatan
kebijaksanaan perusahaan.
5. Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK)
6. Fasilitas
yang untuk didirikan. Faktor - faktor yang ditinjau dalam evaluasi ekonomi
antara lain :
1. Return On Investment
c. Pendapatan modal
tahun yang diinginkan dan perlu diketahui indeks harga peralatan pada
tahun tersebut.
menggunakan data indeks harga dari tahun 1975 sampai 1990, sebagai
berikut :
125
1975 182
1976 192
1977 204
1978 219
1979 239
1980 261
1981 297
1982 314
1983 317
1984 323
1985 325
1986 318
1987 324
1989 343
1990 356
sebagai berikut :
didirikan pada tahun 2023. Indeks harga pada tahun 2023 sebesar
sebagai berikut :
Nx
Ex = Ey (4.2)
Ny
Dimana :
Untuk jenis alat yang sama tetapi kapasitas berbeda, maka harga
Cb 0,6
Eb = Ea (4.3)
Ca
Dimana :
Ca = Kapasitas alat A.
Cb = Kapasitas alat B.
Dasar Perhitungan :
2. Equipment Installation
3. Piping
4. Instrumentation
5. Insulation
6. Electrical
7. Building
9. Utility
13. Contigency
Improvment
meliputi :
2. In Process Inventory
3. Product Inventory
4. Extented Credit
5. Available Cash
a. Manufacturing Cost
produk.
a. Raw material
b. Labor cost
c. Supervisor
d. Maintenance cost
e. Plant supplies
g. Utilitas
meliputi :
a. Payroll overhead
b. Laboratory
c. Plant overhead
d. Packaging
e. Shipping
a. Depresiasi
b. Property tax
c. Insurance
Cost
Manufacturing Cost
134
Cost
b. General Expense
meliputi :
a. Administration
b. Sales expense
c. Research
d. Finance
lain :
Profit
ROI =
Fixed Capital Investment x 100% (4.4)
Batasan minimum ROI setelah pajak untuk Industri Kimia adalah
Pajak = 52%
= Rp. 343.077.772.835 ,-
136
= Rp. 178.400.441.874 ,-
= 28,13 %
= 14,63 %
FixedCapitalInvestment
POT x100% (4.6)
Profit 0,1FCI
= 2,62 tahun
POTafter taxes =
Fixed Capital Investment
Profit after taxes 0,1FCI
= 4,06 tahun
137
Batasan maksimum POT setelah pajak untuk industri kimia Low risk
pada saat sales value sama dengan total cost. Pabrik akan rugi jika
beroperasi di bawah BEP dan untung jika beroperasi di atas BEP. Harga
Fa 0,3Ra
BEP x100% (4.7)
Sa Va 0,7Ra
Dimana :
biaya itu bisa menjadi biaya tetap dan bisa menjadi biaya variabel.
138
3 Shipping 21.000.000.000
4 Utilitas 31.109.240.022
Total 1.241.139.906.921
1 Labor 8.856.000.000
3 Supervisor 2.214.000.000
4 Laboratory 1.328.400.000
6 Maintenance 45.974.797.914
139
Total 357.253.246.669
− − 0,7
BEP = 43,65 %
0,3Ra
SDP Sa Va 0,7Ra x100% (4.8)
SDP = 17,60 %
(FC+WC)(1+i)n = CF[(1+i)n-1+(1+i)n-2+...+(1+i)+1]+SV+WC
R = S
Dimana :
FC = Fixed Capital
WC = Working Capital
SV = Salvage Value
finance)
= Rp 121.945.441.211 ,-
= Rp 1.219.454.412.115 ,-
R = S
Rp 9.500.929.843.019 ,- = Rp 9.500.929.843.019 ,-
R–S = 0
harga i = 18,08%
141
= 10,5 %
Low Risk
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yang memiliki resiko rendah (Low Risk) karena pabrik ini beroperasi
pada suhu 95 oC, 60 oC dan tekanan 1 atm. Selain itu, bahan baku dari
pabrik ini juga mudah untuk didapatkan dan beberapa pabrik Sirup
syarat dari ketentuan yaitu minimal nilai ROI sebelum pajak sebesar
11% untuk industri kimia yang memiliki resiko rendah (Low Risk).
, Dari analisa ekonomi, pabrik Sirup Glukosa memperoleh nilai Pay Out
Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,62 tahun, sedangkan sesudah pajak
143
144
syarat dari ketentuan yaitu minimal nilai POT sebelum pajak sebesar 5 tahun
Dari analisa ekonomi, pabrik Sirup Glukosa memperoleh Break Even Point
(BEP) dicapai pada 43,65 % , sedangkan Shut Down Point (SDP) sebesar
17,60%. BEP untuk pabrik kimia pada umumnya sebesar 40% - 60% .
Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 18,08% , untuk pabrik kimia
DCFRR minimal sebesar 1,5 dari suku bunga simpanan. Suku bunga simpanan
investor lebih tertarik untuk deposit ke pabrik ini daripada ke bank. Karena
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pabrik Sirup Glukosa dari Tepung
5.2 Saran
Mencari bahan baku yang lebih murah agar dapat mengurangi biaya produksi.
Menyusun peraturan yang ketat agar karyawan dapat disiplin guna untuk
melancarkan produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C.J., 1983, Transport Processes and Unit Operations, 2nd ed., Allyn
and Bacon Inc., Boston.
145
Johnson, R. & Padmaja, G., 2013. Comparative Studies on the Production of
Glucose and High Fructose Syrup from Tuber Starches. International
Research Journal of Biological Sciences, 2(10), pp. 68-75.
Judoamidjojo, R. M., A, A. D. & E, G. S., 1992. Teknologi Fermentasi, Bogor:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Pusat Antar Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.
Kern, D.Q, 1983, “ Process Heat Transfer “, Mc GrawHill Book Co.Inc., New York
Kirk, R. E. and Othmer, D., 1980, Encyclopedia of Chemical Technology, vol. 9, 3
ed., John Wiley & Sons, Inc., New York
Liu, Q., 2005. Understanding Starch and Their Role in Foods, s.l.: Taylor & Francis
Group, LLC.
Ludwig, E. E., 1999, Applied Process Design for Chemical and Petrochemical
Design, vol. 1, 3 ed., Gulf Professional Publising, Texas.
Maarel, M. J. E. C. et al., 2002. Properties and Applications of Starch-converting
Enzymes of the α-amylase Family. Journal of Biotechnology, Volume 94, pp.
137-155.
Mc Cabe, Smith, J.C., and Harriot, 1985, Unit Operation of Chemical Engineering,
4th ed., Mc Graw Hill Book Co., Inc., New York
McKetta, J. J., 1983, Encyclopedia of Chemical Processing and Design, vol. 19,
Marcel Dekker, inc., New York
Nangin, D. & Sutrisno, A., 2015. Enzim Amilase Pemecah Pati Mentah Dari
Mikroba: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(No 3 ), p.
1034.
Noerwijati, S. K. & Mejaya, I. M. J., 2015. Penampilan tujuh klon harapan ubi
kayu di lahan kering masam. In: Prosiding Seminar Nasional Hasil
Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015. Bogor: s.n., pp.
521-527.
Perry, R. H. and Green, D. W., 1997,Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7
ed., McGraw-Hill, New York.
Peter, M. S. and Timmerhaus, K. D., 2004, Plant Design and Economics for
Chemical Engineers, 4 ed., McGraw-Hill, Singapore.
146
Poedjiadi, A., 1994. Dasar – dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Smith, J.M., 1981, Chemical Engineering Kinetics, 3rd ed., McGraw Hill Book
Company, New York.
Souza, P. M. & Magalhães, P. O., 2010. Application of Microbial α-Amylase in
Industry – A Review. Brazilian Journal of Microbiology, Volume 41, pp.
850-861.
Ulrich, G. D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Walas, S. M., et. al., 2005, Chemical Process Equipment: Selection and Design,
2 ed., Elsevier, New York.
Whistler, R. L., J, N. B. & E, F. P., 1984. Starch: Chemistry and Technology.
Tokyo: Academic Press. Inc. Toronto.
Yaws, Carl L.,1999, Chemical Properties Handbook, McGraw-Hill Book
Company, Tokyo.
www.alibaba.com
www.bps.go.id
www.matches.com
www.sciencelab.com
www.wikipedia.org
147