RENCANA PEMBELAJARAN
MATA KULIAH ILMU BAHAN TEKNIK
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Oleh:
Ahmad Ilham Ramadhani, M.T.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RENCANA PEMBELAJARAN
Prof. Dra. Asmar Yulastri, M.Pd., Ph.D. Ahmad Ilham Ramadhani, S.Si., M.T.
Mengetahui,
Ketua LP3M Universitas Negeri Padang
iii
LEMBAR KONSULTASI DENGAN PEMBIMBING
Bimbingan 4 :
4. Rabu, 8 Februari 2023
revisi tugas rekonstruksi matakuliah
5.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan atas karunia Allah SWT karena berkas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan “Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Ilmu Bahan
Teknik”. Penulisan rencana pembelajaran ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
persyaratan guna menyelesaikan program Pelatihan Keterampilan Dasar Teknik
Instruksional (PEKERTI) di Universitas Negeri Padang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan rencana pembelajaran ini
terdapat ketidaksempurnaan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang
membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap agar
rencana pembelajaran ini dapat bermanfaat.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
ANALISIS PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Capaian Pembelajaran (CPMK): Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan dalam perawatan, pengoperasian dan perbaikan mesin
perikanan dengan kinerja mandiri, bermutu, terukur serta mempresentasikannya dengan sikap bertanggung
jawab [C3,A4,P2]
Evaluasi Akhir Semester [mg ke 16]
Sub-CPMK 15; Mahasiswa mampu melakukan proses pemilihan Sub-CPMK 14; Mahasiswa mampu mengidentifikasi
bahan pelumas [C3,A4,P2], [mg ke 15] komponen mesin [C2,A4], [mg ke 14]
Sub-CPMK 11-12; Mahasiswa mampu mendeteksi kerusakan Sub-CPMK 13; Mahasiswa mampu menyimpulkan kerusakan
pada produk bahan teknik [C4,A4,P2], [mg ke 11-12] pada produk bahan teknik [C5,A4,P2], [mg ke 13]
Sub-CPMK 10; Mahasiswa mampu melakukan proses pembuatan Sub-CPMK 9; Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis
bahan [C3,A4,P2], [mg ke 10] dan sifat bahan komposit dan polimer [C2,A4], [mg ke 9]
Sub-CPMK 4-5; Mahasiswa mampu menerapkan standard Sub-CPMK 6; Mahasiswa mampu melakukan pengujian
bahan dan standard pengujian bahan teknik [C3,A4], [mg ke destruktif dan non destruktif bahan teknik; material logam dan
4-5] non logam [C3,A4,P2], [mg ke 6]
Sub-CPMK 3; Mahsiswa mampu mengidentifikasi jenis dan Sub-CPMK 1-2; Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis
sifat bahan teknik [C2,A4], [mg ke 3] dan sifat bahan teknik [C2,A4], [mg ke 1-2].
Ahmad Ilham Ramadhani, M.T. Dr. Barokah, M.Pd. Jozua Ch. Huwae, M.Si.
Capaian Pembelajaran Program Studi
KU : Mampu mengelola pekerjaan permesinan perikanan meliputi pengoperasian, perawatan dan
perbaikan secara teknik dan manajerial
KP : Mampu berpikir kreatif dan inovatif, serta mampu berwirausaha
KL : Mampu berkerjasama dalam tim multidisiplin memuliki attitude yang baik; bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, jujur, bertanggungjawab berdisiplin, dan etos kerja tinggi.
Mata Kuliah
Mampu mengidentifikasi bahan dalam perawatan, pengoperasian dan perbaikan mesin perikanan
Deskripsi Bahan Kajian & Pokok Bahan Kajian
Bahasan Ilmu Bahan Teknik
Pokok
Bahasan
Dalam MK ini, mahasiswa akan mempelajari pokok bahasan sebagai berikut;
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis dan sifat bahan teknik; keramik, logam, komposit, polimer
2. Mahasiswa mampu menerapkan standar pengujian kekuatan bahan; ISO, ASTM, DIN, JIS
2
3. Mahasiswa mampu melakukan pengujian bahan logam dan non logam; Pengujian destruktif dan non
destruktif
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahan komposit dan polimer; Sifat bahan; karakteristik bahan
5. Mahasiswa mampu melakukan proses pembuatan bahan; Die casting, sand casting, peleburan tinggi
6. Mahasiswa mampu mengidentifikasi korosi dan pencegahannya; Sifat korosi, jenis korosi, dan
pencegahannya
7. Mahasiswa mampu mengidentifikasi komponen mesin; main induk, axuilary engine,
8. Mahasiswa mampu melakukan pemilihan pelumas; Sifat pelumas, jenis-jenis pelumas, dan
karakteristik pelumas
Pustaka Utama
1. Atmanto H., dan Daryanto. 2007. Ilmu Bahan. Bumi Aksara. Jakarta.
2. Budinski, KG dan Budinski MK. 2010. Engineering Materials, Properties and Selection. Pearson
Prentice Hall.
3. Daryanto, 2007. Besi dan Baja. Bumi Aksara. Jakarta.
Pendukung
1. Callister, D. W. 2013. Materials Science and Engineering: An. Introduction, 9th Edition. Wiley Global
Education: New York.
Media Pembelajaran Software: Hardware
OS; Windows; Office PC & LCD Projector, Buku Ajar
Team Teaching Dr. Barokah, M.Pd.; Fahriadi Pakaya, M.T.; Ahmad Ilham Ramadhani; M.T.
Assessment Ujian tertulis dan lisan, case study, paper dan presentasi, unjuk kerja
Mata kuliah syarat -
Kemampuan akhir yang Metode/Startegi Assessment
Materi Pembelajaran
Mg Ke- diinginkan setiap tahapan Pembelajaran
[Pustaka] Bobo
belajar (CPMK) [Estimasi Waktu] Indikator Bentuk
t
(1) CPMK1:[C2,A4] a. Pengertian bahan teknik Kuliah pengantar & a. Pemahaman Tes lisan 3%
Mahasiswa mampu dan jenis bahan teknik brainstorming, mengenai bahan
mengidentifikasi jenis b. Karakteristik sifat bahan diskusi kelompok teknik dan jenis
dan sifat bahan teknik; [TM : 1 x (1x50”)] bahan teknik
teknik Sifat fisik bahan teknik [P : 1 x (1x50”)] b. Kemampuan
3
Sifat thermal bahan mengidentifikasi
teknik sifat bahan
c. Contoh produk bahan teknik;
teknik berdasarkan sifat c. Kemampuan
fisik dan thermal mengidentifikasi
produk bahan
teknik
(2) CPMK2:[C2,A4] a. Karakteristik sifat bahan Kuliah, diskusi dua a. Kemampuan Rangkuman, 3%
Mahasiswa mampu teknik; arah, diskusi mengidentifikasi tugas
mengidentifikasi jenis Sifat listrik bahan teknik kelompok sifat bahan tertulis
dan sifat bahan Sifat megnetik bahan [TM : 1 x (1x50”)] teknik;
teknik [P : 1 x (1x50”)] b. Kemampuan
teknik
mengidentifikasi
Sifat mekanis bahan produk bahan
teknik teknik
b. Contoh produk bahan
teknik berdasarkan sifat
listrik, megnetik, dan
mekanis
(3) CPMK3:[C2,A4] a. Karakteristik sifat bahan Kuliah, diskusi dua a. Kemampuan Rangkuman, 3%
Mahsiswa mampu teknik; arah, diskusi mengidentifikasi tugas
mengidentifikasi jenis Sifat teknologi bahan kelompok sifat bahan tertulis
dan sifat bahan teknik [TM : 1 x (1x50”)] teknik;
teknik Sifat kimia bahan teknik [P : 1 x (1x50”)] b. Kemampuan
mengidentifikasi
Sifat logam bahan teknik produk bahan
b. Contoh produk bahan teknik
teknik berdasarkan sifat
teknologi, kimia, dan
logam.
(4) CPMK4:[C3,A4] a. Jenis Standarisasi bahan Kuliah pengantar & a. Kemampuan Makalah dan 5%
Mahasiswa mampu teknik (ISO, SNI, ASTM); brainstorming, mengidentifikasi presentasi
4
menerapkan standard bahan b. Standar pengujian bahan diskusi kelompok standard bahan
dan standard pengujian (ISO, SNI, ASTM) [TM : 1 x (1x50”)] b. Kemampuan
bahan teknik [P : 1 x (1x50”)] mengidentifikasi
produk bahan
eknik
(5) CPMK5:[C3,A4] a. Jenis pengujian destruktuif Kuliah, diskusi dua a. Kemampuan Makalah dan 5%
Mahasiswa mampu bahan teknik; arah, diskusi mengidentifikasi presentasi
menerapkan standard bahan b. Jenis pengujian non kelompok jenis pengujian kelompok
dan standard pengujian destruktuif bahan teknik; [TM : 1 x (1x50”)] destruktif bahan
bahan teknik [P : 1 x (1x50”)] teknik
b. Kemampuan
mengidentifikasi
jenis pengujian
non-destruktif
bahan teknik
(6) CPMK6:[C3,A4,P2] a. Metode dan langkah kerja Kuliah, diskusi dua a. Ketepatan dalam Prakter dan 5%
Mahasiswa mampu pengujian destruktif bahan arah, praktek, melakukan presentasi
melakukan pengujian teknik; diskusi kelompok pengujian individu
destruktif dan non b. Metode dan langkah kerja [TM : 1 x (1x50”)] destruktif bahan
destruktif bahan teknik; pengujian destruktif bahan [P : 1 x (1x50”)] teknik.
material logam dan non teknik; b. Ketepatan dalam
logam melakukan
pengujian non
destruktif bahan
teknik.
(7) CPMK7:[C4,A4,P2] a. Karakteristik hasil Kuliah, diskusi dua c. Ketepatan dalam presentasi 11%
Mahasiswa mampu pengujian destruktuif arah, praktek, membaca dan individu
menganalisis hasil bahan teknik; diskusi kelompok menganalisis hasil
5
pengujian destruktif dan b. Karakteristik hasil [TM : 1 x (1x50”)] pengujian
non destruktif bahan pengujian non destruktuif [P : 1 x (1x50”)] destruktif bahan
teknik; material logam dan bahan teknik; teknik.
non logam d. Ketepatan dalam
membaca dan
menganalisis hasil
pengujian non
destruktif bahan
teknik.
(8) Evaluasi Tengah Semester (Evaluasi Formatif; Evaluasi dimaksudkan untuk melakukan improvement proses pembelajaran
berdasarkan assessment yang telah dilakukan)
(9) CPMK9:[C2,A4] a. Jenis bahan komposit dan Kuliah, diskusi dua a. Kemampuan Tes lisan, 3%
Mahasiswa mampu polimer; arah, diskusi mengidentifikasi presentasi
mengidentifikasi jenis b. Karakterisasi bahan kelompok sifat bahan teknik kelompok
dan sifat bahan komposit komposit dan polimer [TM : 1 x (1x50”)] komposit dan
dan polimer c. Jenis dan metode [P : 1 x (1x50”)] polimer
pengujian bahan komposit b. Kemampuan
dan polimer. mengidentifikasi
produk bahan
teknik komposit
dan polimer
(10) CPMK10:[C3,A4,P2] a. Metode dan langkah kerja Kuliah, diskusi dua a. Ketepatan dalam Praktek dan 11%
Mahasiswa mampu ekstraksida puritinggi arah, praktek, melakukan proses presentasi
melakukan proses b. Metode dan langkah kerja diskusi kelompok pembuatan bahan individu
pembuatan bahan ekstraksi bahan non ferro [TM : 1 x (1x50”)] meotde ekstrasida
[P : 1 x (1x50”)] puritinggi
b. Ketepatan dalam
6
melakukan proses
ekstraksi bahan
non ferro
(11) CPMK11:[C4,A4,P2] a. Pengertian dan jenis korosi Kuliah, diskusi dua a. Kemampuan Praktek dan 11%
Mahasiswa mampu pada besi arah, praktek, mengidentifikasi presentasi
mendeteksi kerusakan pada b. Proses pembentukan korosi diskusi kelompok sifat jenis korosi individu
produk bahan teknik pada besi [TM : 1 x (1x50”)] pada besi
[P : 1 x (1x50”)] b. Ketepatan dalam
menentukan
korosi
(12) CPMK12:[C4,A4,P2] a. Proses pencegahan korosi Kuliah, diskusi dua a. Ketepatan dalam Praktek dan 11%
Mahasiswa mampu pada besi arah, praktek, melakukan proses presentasi
mendeteksi kerusakan pada diskusi kelompok pencegahan korosi individu
produk bahan teknik [TM : 1 x (1x50”)] pada besi
[P : 1 x (1x50”)]
(13) CPMK13:[C5,A4,P2] a. Faktor penyebab korosi Kuliah, diskusi dua a. Ketepatan dan Praktek dan 15%
Mahasiswa mampu pada besi arah diskusi menentukan presentasi
menyimpulkan kerusakan b. Contoh produk korosi pada kelompok faktor penyebab individu
pada produk bahan teknik besi pada kapal dan [TM : 1 x (1x50”)] korosi pada besi
lingkuangan sekitar [P : 1 x (1x50”)] b. Ketepatan dalam
menentukan
produk yang
mudah terkorosi
baik pada kapal
perikanan atau
bahan teknik
lainya
7
(14) CPMK14:[C2,A4] a. Komponen-komponen Kuliah, diskusi dua a. Kemampuan Tes lisan, 3%
Mahasiswa mampu mesin arah, diskusi mengidentifikasi makalah
mengidentifikasi komponen b. Jenis bahan pada kelompok komponen mesin
mesin komponen mesin [TM : 1 x (1x50”)] b. Ketepatan dalam
c. Karakterisasi bahan pada [P : 1 x (1x50”)] menentukan
komponen mesin bahan pada
komponen mesin
c. Ketepatan dalam
menentukan sifat
dan karakterisasi
bahan pada
komponen mesin
(15) CPMK15:[C3,A4,P2] a. Jenis, fungsi, dan Kuliah, diskusi dua a. Ketepatan dalam Praktek dan 11%
Mahasiswa mampu klasifikasi pelumas arah, diskusi melakukan proses presentasi
melakukan proses pemilihan b. Karakterisasi dan kelompok pemilihan banhan individu
bahan pelumas kekentalan pelumas [TM : 1 x (1x50”)] pelumas
[P : 1 x (1x50”)] b. Ketepatan dalam
melakukan
karakterisasi dan
tingkat kekentalan
pelumas
(16) Evaluasi Akhir Semester (Evaluasi dimasukkan untuk mengetahui capaian akhir hasil belajar mahasiswa)
8
BOBOT PENILAIAN
No Aspek Jenis tagihan Nilai maksimal Bobot
1 Kognitif dan Afektif Tugas 0 – 100 20 %
UTS 0 – 100 40 %
UAS 0 - 100 40 %
2 Psikomotorik Persiapan 0 - 100 30 %
Proses 0 - 100 30 %
Hasil 0 - 100 40 %
3 Kedisiplinan Kehadiran (16-absen)/16*100 15 %
9
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
10
Selection. Pearson Prentice Hall.
Daryanto, 2007. Besi dan Baja. Bumi Aksara. Jakarta.
Callister, D. W. 2013. Materials Science and Engineering: An. Introduction,
9th Edition. Wiley Global Education: New York.
Dosen: Ahmad Ilham Ramadhani, M.T.
Tanda Tangan
11
SAP Pertemuan Ke-10
1. MATA KULIAH Ilmu Bahan Teknik
2. KODE MATA KULIAH MP 2.16.2.2
3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 50 menit
4. PERTEMUAN KE- 10
5. INDIKATOR
Mahasiswa mampu melakukan proses pembuatan bahan
PENCAPAIAN
a. Metode dan langkah kerja ekstraksida puritinggi
6. MATERI POKOK
b. Metode dan langkah kerja ekstraksi bahan non ferro
Mempelajari tentang :
7. PENGALAMAN - material penyusun bahan teknik
BELAJAR - jenis dan sifat bahan teknik
- produk bahan teknik puritinggi
STRATEGI PEMBELAJARAN
KEGIATAN MEDIA DAN ALAT
TAHAPAN KEGIATAN DOSEN
MAHASISWA PEMBELAJARAN
(1) (2) (3) (4)
Memberikan ulasan singkat
kegiatan perkuliahan
sebelumnya dan memberikan
bahan-bahan pembelajaran
SAP, Silabus, Tugas
kepada mahasiswa seperti : Melihat,
Pembukaan - bahan ajar yang digunakan terstruktur,
mendengarkan
(7 menit) Texbook, Jurnal,
dan materi pendukung penjelasan, diskusi,
Diktat, Slide
dan tanya jawab
Presentasi
Menjelaskan secara singkat
materi proses pembuatan
bahan puritinggi = dan
apersepsi terhadap mahasiswa
mendengarkan
Memberikan ulasan tentang;
penjelasan,
- Metode dan langkah kerja Texbook, Diktat,
Penyajian mencatat bertanya
ekstraksida puritinggi Gambar Slide
(16 menit) dan berdiskusi,
- Metode dan langkah kerja Presentasi, Video
metode
ekstraksi bahan non ferro
pembelajaran STAD
Membuat rangkuman kuliah
materi pokok tentang;
Menyimak,
- Metode dan langkah kerja
mengajukan
ekstraksida puritinggi Texbook, Diktat,
Penutup pertanyaan dan
- Metode dan langkah kerja Gambar Slide
(5 menit) pendapat,
ekstraksi bahan non ferro dan Presentasi, Video
menjawab
memberikan evaluasi dan
pertanyaan evaluasi
memberikan materi tugas
latihan terstruktur/mandiri
Post Test Ujian tertulis, lisan, penilaian/evaluasi terhadap proses pembelajaran,
(2 menit) penilaian praktek dan penilaian terhadap unjuk sikap.
Atmanto H., dan Daryanto. 2007. IlmuBahan. Bumi Aksara. Jakarta.
Budinski, KG dan Budinski MK, 2010. Engineering Materials, Properties and
Referensi Selection. Pearson Prentice Hall.
Daryanto, 2007. Besi dan Baja. Bumi Aksara. Jakarta.
Callister, D. W. 2013. Materials Science and Engineering: An. Introduction,
12
9th Edition. Wiley Global Education: New York.
Dosen: Ahmad Ilham Ramadhani, M.T.
Tanda Tangan
13
SAP Pertemuan Ke-11
1. MATA KULIAH Ilmu Bahan Teknik
2. KODE MATA KULIAH MP 2.16.2.2
3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 50 menit
4. PERTEMUAN KE- 11
5. INDIKATOR Mahasiswa mampu mendeteksi kerusakan pada produk bahan
PENCAPAIAN teknik
a. Pengertian dan jenis korosi pada besi
6. MATERI POKOK
b. Proses pembentukan korosi pada besi
Mempelajari tentang :
7. PENGALAMAN - material penyusun bahan teknik
BELAJAR - jenis dan sifat korosi pada bahan tenik
- produk korosi bahan teknik
STRATEGI PEMBELAJARAN
KEGIATAN MEDIA DAN ALAT
TAHAPAN KEGIATAN DOSEN
MAHASISWA PEMBELAJARAN
(1) (2) (3) (4)
Memberikan ulasan singkat
kegiatan perkuliahan
sebelumnya dan memberikan
bahan-bahan pembelajaran
SAP, Silabus, Tugas
kepada mahasiswa seperti : Melihat,
Pembukaan - bahan ajar yang digunakan terstruktur,
mendengarkan
(7 menit) Texbook, Jurnal,
dan materi pendukung penjelasan, diskusi,
Diktat, Slide
dan tanya jawab
Presentasi
Menjelaskan secara singkat
materi konsep korosi, proses
dan sifat korosi serta apersepsi
terhadap mahasiswa
mendengarkan
penjelasan,
Memberikan ulasan tentang;
mencatat bertanya Texbook, Diktat,
Penyajian - konsep korosi pada besi
dan berdiskusi, Gambar Slide
(16 menit) - Proses pembentukan korosi
metode Presentasi, Video
pada besi
pembelajaran case
study
Membuat rangkuman kuliah
materi pokok tentang;
Menyimak,
- konsep korosi pada besi
mengajukan
- Proses pembentukan korosi Texbook, Diktat,
Penutup pertanyaan dan
pada besi Gambar Slide
(5 menit) pendapat,
Presentasi, Video
menjawab
Memberikan evaluasi dan
pertanyaan evaluasi
memberikan materi tugas
latihan terstruktur/mandiri
Post Test Ujian tertulis, lisan, penilaian/evaluasi terhadap proses pembelajaran,
(2 menit) penilaian praktek dan penilaian terhadap unjuk sikap.
Atmanto H., dan Daryanto. 2007. IlmuBahan. Bumi Aksara. Jakarta.
Budinski, KG dan Budinski MK, 2010. Engineering Materials, Properties and
Referensi
Selection. Pearson Prentice Hall.
Daryanto, 2007. Besi dan Baja. Bumi Aksara. Jakarta.
14
Callister, D. W. 2013. Materials Science and Engineering: An. Introduction,
9th Edition. Wiley Global Education: New York.
Dosen: Ahmad Ilham Ramadhani, M.T.
Tanda Tangan
15
SAP Pertemuan Ke-13
1. MATA KULIAH Ilmu Bahan Teknik
2. KODE MATA KULIAH MP 2.16.2.2
3. WAKTU PERTEMUAN 2 x 50 menit
4. PERTEMUAN KE- 13
5. INDIKATOR Mahasiswa mampu menyimpulkan kerusakan pada produk
PENCAPAIAN bahan teknik
a. Faktor penyebab korosi pada besi
6. MATERI POKOK b. Produk korosi pada besi pada kapal dan lingkuangan sekitar
c. Pencegahan korosi pada besi
Mempelajari tentang :
7. PENGALAMAN - jenis dan sifat korosi pada bahan tenik
BELAJAR - produk korosi bahan teknik
- pencegahan korosi pada kapal
STRATEGI PEMBELAJARAN
KEGIATAN MEDIA DAN ALAT
TAHAPAN KEGIATAN DOSEN
MAHASISWA PEMBELAJARAN
(1) (2) (3) (4)
Memberikan ulasan singkat
kegiatan perkuliahan
sebelumnya dan memberikan
bahan-bahan pembelajaran
kepada mahasiswa seperti : SAP, Silabus, Tugas
Melihat,
Pembukaan - bahan ajar yang digunakan mendengarkan
terstruktur,
(7 menit) dan materi pendukung Texbook, Jurnal,
penjelasan, diskusi,
Diktat, Slide
dan tanya jawab
Menjelaskan secara singkat Presentasi
materi konsep pencegahan
korosi dan deteksi kerusakan
serta apersepsi terhadap
mahasiswa
mendengarkan
penjelasan,
Memberikan ulasan tentang; mencatat bertanya
Texbook, Diktat,
Penyajian - konsep korosi pada besi dan berdiskusi,
Gambar Slide
(16 menit) - Proses pembentukan korosi metode
Presentasi, Video
pada besi pembelajaran
project based
learning
Membuat rangkuman kuliah
materi pokok tentang;
Menyimak,
- konsep korosi pada besi
mengajukan
- Proses pembentukan korosi Texbook, Diktat,
Penutup pertanyaan dan
pada besi Gambar Slide
(5 menit) pendapat,
Presentasi, Video
menjawab
Memberikan evaluasi dan
pertanyaan evaluasi
memberikan materi tugas
latihan terstruktur/mandiri
Post Test Ujian tertulis, lisan, penilaian/evaluasi terhadap proses pembelajaran,
(2 menit) penilaian praktek dan penilaian terhadap unjuk sikap.
Referensi Atmanto H., dan Daryanto. 2007. IlmuBahan. Bumi Aksara. Jakarta.
16
Budinski, KG dan Budinski MK, 2010. Engineering Materials, Properties and
Selection. Pearson Prentice Hall.
Daryanto, 2007. Besi dan Baja. Bumi Aksara. Jakarta.
Callister, D. W. 2013. Materials Science and Engineering: An. Introduction,
9th Edition. Wiley Global Education: New York.
Dosen: Ahmad Ilham Ramadhani, M.T.
Tanda Tangan
17
KONTRAK PERKULIAHAN
Manfaat Perkuliahan
Mata kuliah ilmu bahan teknik wajib ditempuh bagi mahasiswa mekanisasi (MP)
perikanan. Mata kuliah ini memberikan pengetahuan yang menunjang proses
pembelajaran pada program studi MP. Ilmu bahan teknik memberikan pemahaman
dan bekal mendasar yang bermanfaat baik pada saat masa perkuliahan maupun di
dunia kerja yang bersinggungan dengan material, bahan, dan konsep kegagalan
material.
Strategi Perkuliahan
Ilmu bahan teknik merupakan mata kuliah teori dan praktik sehingga pada proses
pembelajaran dibutuhkan Kerjasama yang baik antara mahasiswa dan dosen. Pada
prosesnya, dosen menyampaikan dan memberikan penjelasan perihal materi
pembelajaran, mahasiswa menyimak, menanggapi dan berkesempatan mengajukan
pertanyaan, membuka diskusi terkait pembahasan dan materi pembelajaran, serta
melakukan unjuk kerja (praktek) dalam proses pembelajaran.
Tugas-tugas Perkuliahan
Pada proses pembelajaran, mahasiswa akan diberikan penugasan sebagai
penguatan dan pendalaman pemahaman yang bersifat mandiri. Mahasiswa dapat
menggunakan referensi seluas-luasnya dengan mengacu pada sumber yang relevan.
18
Tata Tertib Perkuliahan
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Mekanisasi Perikanan
19
20
BAHAN AJAR
MATERI KULIAH PERTEMUAN 1
Bahan yang ada disekitar kita pada dasarnya digolongkan menjadi bahan
teknik dan bahan bukan teknik. Bahan teknik adalah jenis bahan yang
digunakan dalam proses rekayasa dan industri. Bahan teknik dibedakan
antara lain bahan organik dan bahan anorganik. Pada umumnya bahan-bahan
tersebut dapat kita peroleh dari alam atau didapat melalui proses kimia.
Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari lebih lanjut megenai bahan teknik.
B. Kegiatan Belajar
21
Gambar 1. Persebaran molekul pada benda padat, cair, dan gas
Molekul yang terdapat pada benda padat, cair, dan gas akan
mengalami perubahan seiring dengan adanya perubahan bentuk dan
sifat. Perubahan bentuk dan sifat disebabkan adanya gaya luar yang
mempengaruhi. Bahan yang ada disekitar kita juga akan mengalami
perubahan akibat adanya perubahan fenomen alam, misalnya; hujan
panas, angin yang berganti-ganti menyebabkan material/bahan dapat
terkorosi.
Bahan yang ada disekitar kita pada dasarnya digolongkan menjadi
bahan teknik dan bahan bukan teknik. Bahan teknik dibedakan antara
lain bahan organik dan bahan an organik.
Bahan Organik;
Bahan alam merupakan bahan baku produk yang diperoleh dan
digunakan secara langsung dari bahan alam, oleh karena itu
produk akhir yang menggunakan bahan baku ini akan memiliki
sifat yang sama dengan bahan asalnya. Yang termasuk dalam
kelompok ini antara lain kayu, batu, karet, kulit, keramik,
celulosa dan lain-lain.
Bahan An-organik;
Bahan-bahan tiruan (syntetic materials) biasanya diperoleh dari
senyawa kimia dengan komposisi berbagai unsur akan diperoleh
suatu sifat tertentu secara spesifik atau sifat yang menyerupai
sifat bahan alam. Bahan ini dikenal sebagai bahan plastik
(Plastics Materrials), yakni suatu bahan yang pertama kali
22
dibuat oleh Leo Baekeland seorang Belgia tahun 1907 dan
dipatenkan dengan nama Bakelite. Molekul yang kita sebut
sebagai “Polymer” yang berarti, material plastik yang
terbentuk dari ikatan rantai atom-atom serta terdiri atas
“beberapa unit” ikatan rantai atom-atom tersebut. Oleh
karena itu proses pengikatan dengan molekul-molekul kecil ini
dikenal sebagai Polimerisasi. Contoh bahan yang diperoleh dari
hasil proses kimia, misalnya : gelas, keramik, mika dsb.
23
Bahan teknik memiliki sifat-sifat yang melekat pada benda/material
tersebut. Sifat-sifat umum yang dapat diidentifikasi dalam menentukan
jenis bahan teknik, meliputi;
Dari enam sifat utama yang dimiliki oleh bahan teknik, terdapat dua
Sifat-sifat umum bahan teknik terdiri dari (6), yang dapat diidentifikasi
secara langsung dalam menentukan material penyusun bahan teknik,
meliputi;
24
(a) Ikatan ionik
Contoh molekul yang mempunyai ikatan ionik adalah garam meja (NaCl).
Sifatnya antara lain konduktivitas listriknya rendah dan ductility yang
buruk.
25
(c) Ikatan logam
Ikatan metalik adalah mekanisme ikatan terjadi pada logam murni dan
logam paduan. Atom-atom dari kelompok logam umumnya mempunyai
jumlah elektron yang kurang dari jumlah maksimum, pada orbit
terluarnya. Jadi dalam satu blok logam terjadi pemakaian-bersama
elektron-elektron pada orbit terluar, oleh seluruh atom yang ada pada
blok itu. Elektron-elektron tersebut membentuk semacam awan yang
menembus seluruh blok.
3. Rangkuman/Refleksi
1. Bahan Teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat,
cair, atau gas yang banyak digunakan untuk kebutuhan keperluan
dunia teknik atau industri
2. Bahan teknik dibedakan antara lain bahan lopgam dan non logam.
3. Terdapat enam sifat umum yang dimiliki oleh bahan teknik
4. Bahan logam ferrous merupakan bahan yang memiliki kandungan
unsur kimia Fe.
5. Bahan logam non ferrous merupakan jenis bahan yang memiliki
kandungan selain unsur Fe.
26
4. Tugas
Pilihlah salah satu gambar dibawa ini
Tentukan nama benda yang ada pada gambar
(Gambar a) (Gambar b)
(Gambar c) (Gambar d)
5. Tes Formatif
1. Tentukan 3 benda dengan jenis berbeda disekitar anda!
2. Identifikasi sifat fisik dan mekanis bahan teknik (logam dan non-
logam)
3. Lakukan pengujian sederhana (tekan, tekuk, tarik, puntir)
terhadap benda tersebut?
4. Simpulkan material penyusun benda tersebut berdasarkan sifat
fisik dan mekanis?
27
Lembar Kerja Mahasiswa
Nama : …………………
NIM : …………………
Prodi :…………………
TUGAS MANDIRI!
Bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil pengamatan temanmu.
Catat persamaan dan perbedaannya. Coba diskusikan, jika hasil
pengamatan dikomunikasikan kepada orang lain, apakah orang
tersebut memperoleh pemahaman yang sama? Berdasarkan hasil
perbandingan tersebut, hal penting apakah yang harus dirumuskan
bersama? Tulislah kesimpulan yang anda peroleh berdasarkan
pengalaman belajar dan materi yang anda peroleh!
Uraian
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
28
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
29
MATERI KULIAH PERTEMUAN 10
Bahan yang ada disekitar kita pada dasarnya digolongkan menjadi bahan
logam dan non logam. Bahan teknik logam dapat dibuat dengan metode
ekstraksida puri tinggi dan ekstrasida. Besi dan baja merupakan logam yang
banyak digunakan bagi perkembangan kebudayaan manusia. Beberapa hal
yang mendasari, meliputi;
1. Jumlahnya yang cukup melimpah
2. Memiliki sifat mekanik yang menarik
3. Mudah dikerjakan dengan forming maupun dengan machining
4. Harganya relative murah
5. Dll.
Pemanfaatanya besi dipergunakan dalam keadaan paduan bukan dalam
keadaan murni. Paduan besi umumnya dengan carbon, yang dikenal sebagai
baja dan besi tuang. Besi dan baja tuang bukan hanya berbeda kadar
karbonnya tetapi juga berbeda struktur mikronya dan berbeda sifatnya.
B. Kegiatan Belajar
30
menghasilkan besi kasar. Besi kasar adalah bahan baku untuk pembuatan
besi cor (cast iron), besi tempa (wrought iron), dan baja (steel). Ketiga
macam bahan itu banyak dipakai dalam bidang teknik.
(a) (b)
(c)
Gambar 1. (a) bijih besi; (b) kokas; (c) skema peleburan bijih besi
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar
karbonnya secara teoritis maksimum 1,7%. Besi cor adalah logam paduan
antara besi dan karbon yang kadarnya 1,7% sampai 3,5%. Besi tempa
adalah baja yang mempunyai kadar karbon rendah. Dilihat dari
kegunaannya maka besi dan baja campuran merupakan tulang punggung
peradaban modern saat ini untuk peralatan transportasi, bangunan,
pertanian, dan peralatan mesin.
31
(a). Bahan asal besi
Bahan dasar besi mentah ialah bijih besi yang jumlah persentase
besinya haruslah sebesar mungkin. Besinya merupakan besi oksida
(Fe2O4 dan Fe2O3) atau besi karbonat (FeCO2) yang dinamakan batu
besi spat. Pengolahan besi mentah pada dapur tinggi dilakukan dengan
cara mereduksi bijih besi menggunakan kokas, bahan tambahan, dan
udara panas.
Bijih besi didatangkan dari tambang dalam berbagai mutu dan
bongkahan yang tidak sama besar, serta bercampur dengan batu dan
tanah liat. Bongkahan bijih besi dipecah menjadi butiran yang sama
besar, dengan ukuran paling besar 60 mm kemudian dimasukkan ke
dalam pemecah bijih melalui kisi-kisi goyang supaya masuknya sama
rata.
Dari mesin pemecah bijih, besi diantar ke tromol magnet dengan
sebuah talang goyang yang lain. Dalam tromol tersebut bijih besi
dipisahkan dari batu-batu yang tercampur. Bijih besi kemudian
dimasukkan ke dalam instalasi penyaring untuk disortir menurut
besarnya, sselanjutnya dimasukkan ke dalam sebuah instalasi pencuci.
Bijih halus dan butiran yang lebih kecil dari 18 mm yang datang
dari pemecah bijih diaglomir di dalam dapur atau panci sinter. Pada
proses sinter selalu ditambahkan debu bijih yang berjatuhan dari dapur
tinggi dan dari instalalsi pembersih gas supaya dapat diambil besinya.
Di dalam dapur sinter mula-mula diisikan selapis bijih halus dan
diatasnya bijih besi yang akan diaglomir. Bubuk bijih tidak dapat jatuh
melalui rangka bakar karena ditahan oleh bijih halus itu. Apabila isi
panci telah selesai dikerjakan panci berputar dan massa dijatuhkan ke
dalam gerobak melalui pemecah bergigi yang berputar dan memecah
menjadi potongan yang sama besar.
32
minyak bumi. Disamping itu juga terdapat unsur-unsur kimia yang
berguna bagi manusia seperti bijih besi, nikel, tembaga, uranium,
titanium, timah dan masih banyak lagi, beserta mineral dan batu-
batuan. Salah satu zat yang terdapat di dalam bumi yang sangat berguna
bagi manusia ialah air dengan rumus kimianya H2O, sebab tanpa air
manusia sukar sekali mempertahankan kehidupannya.
Mineral adalah suatu bahan yang banyak terdapat di dalam bumi,
yang mempunyai bentuk dan ciri-ciri khusus serta mempunyai susunan
kimia yang tetap. Sedangkan batu-batuan merupakan gabungan antara
dua macam atau lebih mineral-mineral dan tidak mempunyai susunan
kimia yang tetap.
Bijih ialah mineral atau batu-batuan yang mengandung satu macam
atau beberapa macam logam dalam prosentase yang cukup banyak untuk
dijadikan bahan tambang. Banyaknya logam yang terkandung dalam bijih
itu berbeda-beda. Logam dalam keadaan murni jarang sekali terdapat di
dalam bumi, kebanyakan merupakan senyawa-senyawa oksida, sulfida,
karbonat, dan sulfat yang merupakan bijih logam yang perlu diproses
menjadi bahan logam yang bermanfaat bagi manusia.
33
Bijih besi dari tambang biasanya masih bercampur dengan pasir,
tanah liat, dan batu-batuan dalam bongkah-bongkahan yang tidak sama
besar. Untuk kelancaran proses pengolahan bijih besi, bongkah-bongkah
tersebut dipecahkan dengan mesin pemecah, kemudian disortir antara
bijih besi dan batu-batuan ikutan dengan tromol magnet. Pekerjaan
selanjutnya adalah mencuci bijih besi tersebut dan mengelompokkan
menurut besarnya, bijih besi halus dan butir-butir yang kecil diaglomir
di dalam dapur sinter atau rol hingga berupa bola-bola yang dapat
dipakai kembali sebagai isi dapur.
Setelah bijih besi itu dipanggang di dalam dapur panggang agar
kering dan unsur-unsur yang mudah menjadi gas keluar dari bijih
kemudian dibawa ke dapur tinggi diolah menjadi besi kasar. Dapur tinggi
mempunyai bentuk dua buah kerucut yang berdiri satu di atas yang lain
pada alasnya. Pada bagian atas adalah tungkunya yang melebar ke
bawah, sehingga muatannya dengan mudah meluncur kebawah dan tidak
terjadi kemacetan. Bagian bawah melebar ke atas dengan maksud agar
muatannya tetap berada di bagian ini. Dapur tinggi dibuat dari susunan
batu tahan api yang diberi selubung baja pelat untuk memperkokoh
konstruksinya. Dapur diisi dari atas dengan alat pengisi. Berturut-turut
dimasukkan kokas, bahan tambahan (batu kapur) dan bijih besi.
Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses
ini zat karbon monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan
besi zat asam pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi + 1800˚C
dengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapat
menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak terjadi pembuntuan
karena proses berlangsung maka diberi batu kapur sebagai bahan
tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih besinya
mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan tambahan diberikan yang
bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam.
34
Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar
melalui bagian atas dan ke dalam pemanas udara. Terak yang menetes
ke bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang
dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan. Proses reduksi di dalam
dapur tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut:
Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi : C + O 2 CO2 sebagian
dari CO2 bersama dengan zat arang membentuk zat yang berada
ditempat yang lebih atas yaitu gas CO. CO2 + C → 2CO Di bagian atas
dapur tinggi pada suhu 3000 sampai 8000 ˚C oksida besi yang lebih tinggi
diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidak langsung
dengan CO tersebut menurut prinsip : Fe2O3 + CO → 2FeO + CO2
35
Gambar 3. Proses penuangan logam cair
3. Rangkuman/Refleksi
Bahan logam besi dan baja dapat dibuat dengan melakukan
sintesis pada besi dengan berbagai jenis bahan besi.
Besi kasar adalah bahan baku untuk pembuatan besi cor (cast
iron), besi tempa (wrought iron), dan baja (steel). Ketiga macam
bahan itu banyak dipakai dalam bidang teknik.
Proses pembuatan besi kasar (pig iron) umumnya merupakan
proses reduksi pada tanur tinggi.
Bahan utama pembuatan besi kasar adalah : bijih besi, kokas, dan
batu kapur.
Bijih besi merupakan bahan baku pembuatan besi yang dapat
berupa senyawa oksida, karbonat, dan sulfida serta tercampur
dengan unsur lain misalnya silikon.
Baja adalah logam paduan antara besi dan karbon dengan kadar
karbonnya secara teoritis maksimum 1,7%.
Proses pembuatan pig iron :
36
a. Bijih besi dipanggang di dalam dapur panggang agar kering
b. Bijih besi kering, kokas dan batu kapur dibawa ke baguan
atas tanur tinggi
c. Ke dalam tanur dihembuskan udara panas
d. Besi cair dituang menjadi besi kasar berupa balok
4. Tugas
Pilihlah salah satu jenis besi dan baja hasil pengolahan biji besi
Uraikan prinsip kerja dalam proses pembuatan biji besi?
5. Tes Formatif
Tentukan 3 benda logam dengan jenis berbeda disekitar anda!
Lakukan pengamatan terhadap performa pada benda tersebut
Simpulkan material penyusun dan pengolaan bahan mentah
tersebut?
Nama : …………………
NIM : …………………
Prodi :…………………
TUGAS MANDIRI!
Bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil pengamatan temanmu.
Catat persamaan dan perbedaannya. Coba diskusikan, jika hasil
pengamatan dikomunikasikan kepada orang lain, apakah orang
tersebut memperoleh pemahaman yang sama? Berdasarkan hasil
perbandingan fenomena korosi tersebut, hal penting apakah yang harus
dirumuskan bersama? Tulislah kesimpulan yang anda peroleh
berdasarkan pengalaman belajar dan materi yang anda peroleh!
Uraian !
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
37
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
38
MATERI KULIAH PERTEMUAN 11
B. Kegiatan Belajar
39
logam akibat bereaksi secara kimia dengan lingkungan, proses degradasi
/ deteorisasi / perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan dan sekitarnya; (3) Korosi adalah suatu kerusakan
(destructive) yang dihasilkan oleh reaksi elektrokimia antara logam atau
paduan logam dengan lingkungannya. Pada proses pembuatannya, logam
di ekstrak dari bijih logam (ore), dimana bijih logam tersebut yang
diperoleh dari hasil penambangan masih bersenyawa dengan unsur lain
terutama oksigen. Untuk memperoleh logam, oksigen harus dipisahkan
(diekstrak) melalui proses ekstraksi metallurgy membutuhkan energy
yang besar.
Pada dasarnya proses korosi pada logam merupakan kebalikan dari
proses ekstraksi metallurgy pembuatan logam. Sejumlah energy yang
dibutuhkan pada proses pembuatan logam dilepas kembali untuk
menghasilkan korosi dimana logam kembali bersenyawa dengan oksigen.
Sehingga proses korosi bisa dikatakan sebagai suatu proses pengembalian
logam ke bentuk alamiahnya yaitu bersenyawa dengan oksigen
(a)
(b)
40
Korosi terjadi pada besi juga diakibatkan karena lingkungan adalah
keadaan sekeliling yang kontak dengan material / logam. Lingkungan bisa
berupa padatan, cairan, atau gas dengan kondisi komposisi kimia, temperatur,
kecepatan alir, dsb-nya yang tertentu. Jenis korosi yang terjadi pada besi
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang ditunjukkan pada
Tabel 1.
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
41
Jenis Korosi;
(a) Korosi Galvanis
Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam
satu elektrolit sehingga logam yang lebih anodic akan terkorosi.
Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
o Beri isolator yang cukup tebal hingga tidak ada aliran
elektolit
o Pasang proteksi katodik
o Penambahan anti korosi inhibitor pada cairan
42
(c) Korosi Erosi
Korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian –
bagian yang tajam dan kasar, bagian – bagian inilah yang mudah
terjadi korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras
dan dapat mengkikis film pelindung pada logam. Korosi ini biasanya
terjadi pada pipa dan propeller. Korosi jenis ini dapat dicegah
dengan cara :
o Pilih bahan yang homogen
o Diberi coating dari zat agresif
o Diberikan inhibotor
o Hindari aliran fluida yang terlalu deras
43
(e) Korosi crevie
Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam
lain diantaranya ada celah yang dapat menahan kotoran dan air
sehingga kosentrasi O2 pada bagian tertentu dibanding pada bagian
dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut jadi
katodik Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
o Isolator
o Dikeringkan bagian yang basah
o Dibersihkan kotoran yang ada
44
(f) Korosi Stress
Terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang
diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus ( seperti
diregang, ditekuk dll.) sehingga butiran menjadi tegang dan butiran
ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan. Korosi jenis ini dapat
dicegah dengan cara :
o Diberi inhibitor
o Apabila ada logam yang mengalami streses maka
logam harus direlaksasi.
Karena korosi adalah bagian dari siklus besi, maka korosi tidak
dapat dihindari. Komponen korosi meliputi; katoda, anoda dan
elektrolit.
3. Rangkuman/Refleksi
Korosi merupakan fenomena alam yang terjadi pada besi.
Komponen korosi meliputi, anoda, katoda, dan elektrolit.
Korosi dapat terjadi akibat adanya kerusakan lapisan sehingga
terjadi penurunan perfoma bahan teknik.
45
Bahan teknik yang cenderung dapat dikorosi yakni bahan logam
ferrous merupakan bahan yang memiliki kandungan unsur kimia
Fe dan bahan logam non ferrous merupakan jenis bahan yang
memiliki kandungan selain unsur Fe.
4. Tugas
Pilihlah salah satu jenis korosi
Uraikan prinsip kerja dan penyebab terjadinya korosi pada
benda tersebut?
5. Tes Formatif
Tentukan 3 benda dengan jenis berbeda disekitar anda!
Identifikasi sifat fisik dan mekanis bahan teknik (logam dan
non-logam)
Lakukan pengamatan terhadap fenomena korosi pada benda
tersebut
Simpulkan material penyusun benda tersebut?
Nama : …………………
NIM : …………………
Prodi :…………………
TUGAS MANDIRI!
Bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil pengamatan temanmu.
Catat persamaan dan perbedaannya. Coba diskusikan, jika hasil
pengamatan dikomunikasikan kepada orang lain, apakah orang
tersebut memperoleh pemahaman yang sama? Berdasarkan hasil
perbandingan fenomena korosi tersebut, hal penting apakah yang harus
dirumuskan bersama? Tulislah kesimpulan yang anda peroleh
berdasarkan pengalaman belajar dan materi yang anda peroleh!
46
Uraian
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
47
MATERI KULIAH PERTEMUAN 13
B. Kegiatan Belajar
48
49
50
Produk dan Pencegahan Korosi pada besi
51
Pemilihan bahan yang tidak sesuai dengan lingkungan tempat
bahan tersebut dipalikasikan akan dapat menyebabkan kegagalan dini,
berikut aspek keselamatan dan pembiayaan. Pemilihan bahan yang tepat
yang dimaksudkan disini adalah memilih bahan logam/paduannya
sedemikian sehingga pertukaran ion antara logam/paduan tersebut
dengan lingkungannya tidak berlangsung dengan cepat; atau dengan
kata lain adalah memilih logam/paduannya yang perbedaan potensial
dengan lingkungannya sekecil mungkin.
52
ketahanan korosi yang lebih baik dari baja. Karakteristik pemilihannya
didasari pada aspek apakah logam tersebut imun terhadap
lingkungannya tersebut atau apakah logam tersebut dapat membentuk
suatu lapisan tipis yang memiliki sifat protektif dan memiliki sifat
recovery yang memadai bila lapisan tersebut rusak
53
Menerapakan hambatan pada permukaan logam pada hakekatnya
adalah memisahkan secara listrik permukaan logam dengan
lingkungannya (barrier protection). Pelapisan yang diterapkan harus
memadai ketebalannya dan bebas dari cacat atau discontinuity lainnya.
Pelapisan yang termasuk kedalam katagori ini adalah cat, tar, plastic,
dan sejenis gemuk
54
menjadi daerah katodik. Sistem ini hanya efektif untuk sistem-sistem
yang terbenam dalam air atau didalam tanah. Sistem perlindungan
seperti ini telah berhasil mengendalikan proses korosi untuk kapal-kapal
laut, struktur pinggir pantai, instalasi pipa dan tangki bawah tanah atau
laut.
3. Rangkuman/Refleksi
Korosi terjadi besi, baja, dan komponen mesin yang mengalami
perubahan permukaan.
Komponen korosi meliputi, anoda, katoda, dan elektrolit.
Pencegahan korosi dapat dilakukan berupa; pemilihan bahan yang
tepat, anodic protection, kondisi lingkungan, cathodic protection,
surface coating, dan design tepat.
Bahan teknik yang cenderung dapat dikorosi yakni bahan logam
ferrous merupakan bahan yang memiliki kandungan unsur kimia Fe
dan bahan logam non ferrous merupakan jenis bahan yang
memiliki kandungan selain unsur Fe.
4. Tugas
Pilihlah salah satu jenis contoh korosi pada mesin
Uraikan metode yang tepat untuk mencegah terjadinya korosi?
5. Tes Formatif
Tentukan 5 benda dengan jenis berbeda disekitar anda!
Identifikasi sifat fisik dan mekanis bahan teknik (logam dan non-
logam)
Lakukan pengamatan terhadap fenomena korosi pada benda
tersebut
Lakukan pencegahan korosi yang terjadi pada bahan tersebut?
55
Lembar Kerja Mahasiswa
Nama : …………………
NIM : …………………
Prodi :…………………
TUGAS MANDIRI!
Bandingkan hasil pengamatanmu dengan hasil pengamatan temanmu.
Catat persamaan dan perbedaannya. Coba diskusikan, jika hasil
pengamatan dikomunikasikan kepada orang lain, apakah orang
tersebut memperoleh pemahaman yang sama? Berdasarkan hasil
perbandingan fenomena korosi tersebut, hal penting apakah yang harus
dirumuskan bersama? Tulislah kesimpulan yang anda peroleh
berdasarkan pengalaman belajar dan materi yang anda peroleh!
Uraian
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
56
MEDIA PEMBELAJARAN
57
DAFTAR PUSTAKA
58
ILMU BAHAN TEKNIK
Semester: 2
Kredit: 2 SKS
• Polimer
Bahan Non- • Keramik
Logam
• Komposit
Klasifikasi Bahan Teknik
Besi merupakan logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang
banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang
menguntungkan sampai dengan yang merusakkan. Besi merupakan unsur
kesepuluh palaing melimpah di alam semesta. Besi juga unsur yang paling
melimpah yang membentuk bumi, yaitu sekitar 34,6%.
KARAKTERISTIK/SIFAT
Secara fisik
besi merupakan logam dengan penampakan putih silver mengkilap.
Besi mempunyai kekuatan tarik yang sangat tinggi. Besi dapat ditarik tanpa
membuatnya putus. Besi sangat mudah untuk digunakan dalam berbagai aplikasi.
Besi juga bisa di bengkokkan, digulung, dipotong, dibentuk, maupun dipadukan
dengan logam lain. Besi murni memiliki titik lebur 1536 0C (2797 0F) dan titik
didih 3000 0C (5400 0F).
KARAKTERISTIK/SIFAT
Secara atomik
unsur besi memiliki nomor atom 26 dan berat atomnya adalah sekitar 55,847
gr/mol. Untuk jari-jari atomnya skitar 1,72 angstrum dengan elektonivitas
sebesar 1,83. densitasnya sendiri sekitar 7,87 gram/cm3.
KARAKTERISTIK/SIFAT
Secara kimia
Besi memiliki sifat yang mudah berkarat bila terpapar udara, tpi tidak berlaku
di udara kering. Selain itu, besi juga mudah larut di dalam asam encer.
Logam ini merupakan unsur yang aktif membrntuk dua sri utama yaitu besi
bivalen (II) atau fero dan besi trivalen (III) atau feri.
KARATERISTIK BESI
Simbol: Fe
Nomor atom: 26
Berat atom: 55,845
Klasifikasi: Logam Transisi
Fase pada Suhu Kamar: Padat
Berat jenis: 7,874 gram per cm3
Titik leleh: 1538 ° C, 2800 ° F
Titik didih: 2862 ° C, 5182 ° F
Ditemukan oleh: Dikenal sekitar sejak zaman
kuno
Dalam bentuk murni besi cukup lembut, logam
berwarna keabu-abuan. Besi sangat reaktif dan mudah
akan menimbulkan korosi atau karat. Ha Besi mudah
dibentuk dan konduktor yang layak untuk listrik dan
panas.
Besi adalah unsur alami yang paling magnetik dari
unsur-unsur lain. Unsur alami magnetik lainnya
termasuk kobalt dan nikel. Besi signifikan menjadi
keras ketika dipadukan dengan unsur-unsur lain seperti
karbon.
Besi dapat ditemukan dalam empat bentuk allotropik.
Bentuk yang paling stabil dari besi pada suhu normal
adalah besi alpha yang umumnya dikenal sebagai ferit.
SIFAT KIMIA DAN SIFAT KIMIA
Besi adalah logam berkilau, kuat, mudah ditempa, dan berwarna perak abu-abu.
Logam ini memiliki empat bentuk kristal yang berbeda. Jika terpapar udara, besi
berpotensi mengalami karat. Besi berkarat terutama di udara lembab, tetapi tidak di
udara kering.
Logam ini mudah larut dalam asam encer. Besi merupakan unsur yang aktif secara
kimia dan membentuk dua seri utama senyawa kimia, besi bivalen (II) atau fero, dan
senyawa besi trivalen (III) atau feri.
Besi merupakan unsur kesepuluh paling melimpah di alam semesta.
Besi juga unsur paling melimpah (massa , 34,6%) yang membentuk bumi. Konsentrasi
besi dalam berbagai lapisan bumi bervariasi dari amat tinggi di inti hingga sekitar 5%
di kerak luar.
Sebagian besar besi ditemukan dalam berbagai senyawa oksida
besi, seperti mineral hematit, magnetit, dan taconite. Inti bumi
diyakini sebagian besar terdiri dari paduan logam besi-nikel.
Unsur besi sangat penting dalam hampir semua organisme hidup.
Pada manusia, besi merupakan unsur penting dalam hemoglobin
darah.
Produksi besi dunia diperkirakan sekitar 500 juta ton per tahun,
ditambah sekitar 300 juta ton besi daur ulang.
Daerah pertambangan utama besi meliputi Cina, Brasil, Australia,
Rusia, Ukraina, Amerika Serikat, Kanada, Venezuela, Swedia,
dan India.
JENIS JENIS BESI
Besi mentah atau Pig iron yang mengandungi 4% – 5% karbon dengan
sejumlah bendasing seperti belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya
adalah ia merupakan perantaraan daripada bijih besi kepada besi tuang dan
besi waja.
Besi tuang (Cast iron) mengandungi 2% – 3.5% karbon dan sejumlah
kecilmangan. Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat
memberikan kesan buruk kepada sifat bahan, seperti belerang dan fosforus,
telah dikurangkan kepada tahap boleh diterima. Ia mempunyai takat lebur pada
julat 1420 – 1470 K, yang lebih rendah berbanding dua komponen utamanya,
dan menjadikannya hasil pertama yang melebur apabila karbon dan besi
dipanaskan serentak. Sifat mekanikalnya berubah-ubah, bergantung kepada
bentuk karbon yang diterap ke dalam aloi. Besi tuang 'putih' mengandungi
karbon dalam bentuk cementite, atau besi karbida.
Besi karbon mengandung antara 0.5% dan 1.5% karbon, dengan
sejumlah kecil mangan, belerang, fosforus, dan silikon.
* Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang
bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain
(P2O5 dan Al2O3). Batuan – batuan ini yang akan direduksi.
* Bahan – bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon).
* Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang
berfungsi untuk mengikat zat – zat pengotor.
ILMU BAHAN TEKNIK
Semester: 2
Kredit: 2 SKS
MENGAPA?
Korosi
Katoda
Reaksi Elektrokimia
Anoda
Elektrokimia Pasivasi
Elektrolit
Polarisasi Kontak
Tiga aspek
peninjauan korosi Lingkungan Oksigen/ oxidizer
(elektrolite) Agitasi (pengadukan)
Temperatur, bakteri, konsentrasi,
pasangan galvanic, pH, elektrolite
Fe + 2 HCl FeCl2 + H2
1. Anoda
2. Katoda
3. Elektrolit
4. Kontak metalik
Elektroda
12
Anoda (terkorosi)
ELEKTRODA
Katoda (terproteksi/tak terkorosi)
Lapisan pasif
Logam
Pasivasi
17
O2 O2
A = Katoda B
A B A
B = Anoda
PEA > PEB 3 4
A = Katoda ; B = Anoda
B terdesolusi (terkorosi) bila
waktu diperpanjang
Agitasi
20
Tebal
Setelah
korosi
Galvanik/ bimetal corrosion
29
celah seal
Pencegahan Korosi
Surface coating
Pemilihan Bahan
39
Cu Cu Fe Fe
Fe Cu
Fe Cu
BAIK TIDAK BAIK
Surface Coating
42