Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENGAMATAN TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN

HORTIKULTURA DI BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN


(BALITSA) KECAMATAN BERASTAGI, KABUPATEN KARO

TANAMAN HORTIKULTURA

OLEH :

 HENDRA KURNIAWAN S 2004290010


 SYAHRIL SOBIRIN 2004290013
 MUHAMMAD HALIM LUBIS 2004290036
 PUTRI NABILA PRATAMA 2004290038

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang mana atas rahmat

dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Laporan Pengamatan ini yang berjudul

“Tanaman Hortikultura”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa.

2. Ibunda Sri Utami,S. P,M. P. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pertanian

Organik .

3. Serta teman-teman stambuk 2020 sekalian yang masih memberikan support

antar sesama.

Demikianlah Makalah Pengamatan ini kami buat semoga ini bisa

bermanfaat bagi pembaca dan kami.

Medan, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
Latar Belakang ........................................................................................ 1
Tujuan ................................................................................................... 2
Rumusan Masalah .............................................................................. 2
BAB II ISI ...................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 7
Kesimpulan .............................................................................................. 7
Saran ......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman


1. Tabel Hasil Pengamatan ...................................... 5
DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman


1.
DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman


1. Dokumentasi Pengamatan Tanaman Kentang................................ 6
2. Dokumentasi Pengamatan Tanaman Wortel .................................. 6
3. Dokumentasi Pengamatan Tanaman Cabai .................................... 6
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebun Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP)


Margahayu Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. beralamat di Jalan Medan- Berastagi KM
60, kebun ini memiliki luas 25,97 ha, status lahan bersertifikat hak pakai (terdiri 2
sertifikat). Berada di wilayah sentra hortikultura dataran tinggi (buah, sayur dan
tanaman hias), dan sentra hortikultura ekspor. Dekat dengan pasar ekspor (Singapura
dan Malaysia). Kebun Percobaan dengan sarana cukup memadai yang terdiri dari:
gedung kantor seluas 590 m2, gedung pertemuan seluas 150 m2, laboratorium hama
& penyakit seluas 135 m2, laboratorium kultur jaringan seluas 44 m2, laboratorium
pasca panen seluas 30 m2, gudang saprodi seluas 110 m2, garasi & bengkel seluas 105
m2, mess seluas 200 m2, rumah kaca 5 unit seluas 435 m2 ( 5 unit), rumah plastik 2
unit seluas 850 m2 (1 unit rusak), gudang benih seluas 60 m2, gudang pengering seluas
60 m2, stasiun klimatologi yang berfungsi cukup baik dan 11 unit rumah dinas
pegawai. Memiliki traktor 2 unit sebagai alat pengolah tanah. SDM cukup memadai.
Dari 20 orang pegawai, 6 orang diantaranya adalah peneliti. Dukungan beberapa
Pemda Kabupaten di Sumatera Utara terhadap KP Berastagi cukup besar sebagai
sumber informasi teknologi hortikultura.
Tanaman Hortikultura merupakan budidaya tanaman yang menggunakan
komoditi tanaman jangka pendek dan tidak tanaman tahunan. Tanaman Holtikultura
merupakan sistem budidaya tanaman yang paling banyak diminati banyak kalangan,
mengingat budidaya tanaman holtikultura senantiasa menggunakan komoditi yang
mudah untuk dibudidayakan. Contoh: Kangkung, bayam, cabai, tomat dan masih
banyak lainnya. Komoditi pertanian memiliki peran strategis dalam meningkatkan
perolehan devisa terutama dalam era perdagangan bebas komoditi antar negara pada
saat ini termasuk komoditi hortikultura. Luas areal tanaman hortikultura di Indonesia
yang fluktuatif dari tahun ke tahun sangat terkait dengan beberapa faktor penyebab
antara lain kondisi iklim, harga dan serangan organisme pengganggu tanamn (OPT).
Serangan OPT yang hampir terjadi pada setiap musim tanam mendorong petani untuk
menggunakan pestisida dalam tindakan pengendalian (Iwan.2018 ).
Optimalisasi pemberdayaan lahan kebun percobaan sebagai lokasi penelitian,
kerjasama penelitian dan non penelitian serta pengembangan plasma nutfah
hortikultura dataran tinggi. Kebun percobaan sebagai lokasi visitor plot teknologi
hortikultura dataran tinggi hasil penelitian. Sumber informasi teknologi budidaya
tanaman hortikultura dataran tinggi. Kebun percobaan sebagai tempat rujukan
budidaya tanaman hortikultura dataran tinggi. Meningkatkan produktivitas
hortikultura untuk kebutuhan konsumsi nasional yang berdampak mengurangi impor
komoditi hortikultura. Peningkatan ekspor komoditi hortikultura. Mengoptimalkan
pemberdayaan lahan kebun percobaan sebagai lokasi pengembangangan Kebun
Percobaan berastagi sangatlah cukup untuk persyaratan kegiatan penelitian dengan
adanya dana On Top dari sekretariat Badang Litbang Pertanian yang berupa kegiatan
pembanguanan sarana penelitian diantaranya : rumah bibit, jaringan
pengairan/pembangunan tower serta areal plasma nutfah markisa sangat membantu
dalam melengkapi sarana prasarana penelitian, dengan harapan dukungan kegiatan
penelitian akan semakin maksimal dilakukan di Kebun Percobaan Berastagi.

Tujuan
1. Mengetahui apa itu tanaman holtikultura dan jenisnya
2. Mengetahui jenis-jenis tanaman yang di budidayakan oleh Balai Penelitian
Tanaman Sayuran dan perlakuan apa saja yang diterapkan, cara menanggulangi
hama disana.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang disebut tanaman holtikultura ?
2. Apakah perbedaan tanaman sayuran dan tanaman sayuran ?

BAB II
ISI

No. Daftar Komoditi Yang di Hasil


Amati
1 Wortel Menurut Balai Peneitian Tanaman
(Ducus Carota) Sayuran selaku pihak pengelola hal
pertama dilakukan dalam budidaya
Tanaman Wortel adalah:
1. Pengelolaan tanah
2. Pembuatan bedengan dengan
ketinggian tanah 50 cm dan
diratakan.
3. Setelah selesai pengelolaan
tanah taburkan benih secara
merata.
Hama yang sering menyerang Tanaman
Wortel disini yaitu Ulat Grayak
(Spodoptera Litura). Pada umur 2 bulan
setelah tanam pihak BALITSA sendiri
melakukan penjarangan pada tanaman
wortel dan pengendalian gulmanya
menggunakan herbisida dengan nama
produk Kramason.
2 Cabai Sama hal nya dengan wortel yang mana
(Capsicum frutescens) sebelum mulai penebaran benih
dilakukan pengelolaan tanah terlebih
dahulu.
Jenis cabai yang diamati pada saat
kunjungan yaitu cabai hijau.
 Penggunaan pupuk dasar dengan
NPK (natrium, kalium, phospat)
 Pembuatan bedengan tanaman
 Melakukan persemaian selama 1
bulan
 Pemasangan mulsa pada
permukaan tanah guna menjaga
kelembaban tanah
 Dalam waktu 3 bulan panen
3 Perbanyakan Tanaman Pada saat melakukan pengamatan,
Kentang pengamatan dilakukan di Laboratorium
Kultur Jaringan BALITSA. Hasil
pengamatan diperoleh bahwasannya
perbanyakan tanaman kentang
dilakukan dengan cara stek melalui
media kimia agar-agar dengan
komposisi berikus:
 NH4 NO2 82,50 gram (700 ml
aquades)
 KNO3 47,5 gram (200 ml
aquades)
 CACL2 H2O 11 gram ( 700 ml
aquades)
 MGSO4 7H2O 9,25 dan
KH2PO4 4,25 (700 ml aquades)
 MNS04 7H2O 4,46 (50 ml
aquades)
 ZNSO4 7H2O 1,2 gram (50 ml
aquades)
 H3BO3 1,24 gram (50 ml
aquades)
 Ki 0,066 gram (50 ml aquades)
 NA2MO4 2H20 0,05 ( 50 ml
aquades)
 COCL2 6H2O 0,005 gram (50
ml aquades)
 CuSO4 5H2O 0,005 gram (50
ml aquades)
Keseluruhan komposisi bahan dicampur
dan dimasak lalu di letakkan di wadah
media tanam.
4 Kentang Pada saat pengamatan berlangsung
(Solanum tuberosum) tanaman kentang masih berumur 1 bulan
dengan tinggi 15-20 cm. Hama yang
menyerang paling dominan ialah kupu-
kupu putih
5 Bawang Bawang merah disebut juga umbi lapis
(Alium cepa) dengan aroma spesifik yang dapat
marangsang keluarnya air mata karena
kandungan minyak eteris alliin.
Batangnya berbentuk cakram dan di
cakram inilah tumbuh tunas dan akar
serabut. Bunga bawang merah
berbentuk bongkol pada ujung tangkai
panjang yang berlubang di dalamnya.

Terkait penerapan sistem pertanian organik di Balai Penelitian Tanaman


Sayuran (BALITSA) menerapkan atau tidak. Jawabannya bisa menerapkan dan tidak
menerapkan karena pada saat pemupukan di balai tersebut menggunakan pupuk
organik pada saat pengolahan tanah berlangsung dan pada saat tanaman berumur
kurang dari 2 minggu, setelah nya pengaplikasian pupuk sintetis digunakan untuk
melengkapi nutrisi yang lebih kuat lagi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari pengamatan ini yaitu:
1. Pengamatan ini dilaksanakan di Balai Peneltian Tanaman Sayuran (BALITSA)
kec. Berastagi Kab Karo
2. Tanaman Holtikultura merupakan budidaya tanaman yang menggunakan
komoditi tanaman jangka pendek dan tidak tanaman tahunan. Tanaman
Holtikultura merupakan sistem budidaya tanaman yang paling banyak diminati
banyak kalangan
3. Ada 5 objek yang menjadi bahan untuk diamati yaitu worte, cabai,
perbanyakan tanaman kentang, tanaman kentang, dan bawang merah
4. Selama budidaya tanaman di segala jenis komoditi yang ada di BALITSA,
tetap menggunakan sistem pertanian organik untuk lebih baik dalam
memanajemen dana serta mencukupi unsur hara makro dan mikro.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil pengamatan ini yaitu peneltian dan
pengamatan hendaknya dilakukan dengan waktu yang seimbang(tidak kurang dan
lebih) agar dapat memaksimalkan dalam mendapatkan informasi seputar tanaman
yang akan diamati .
DAFTAR PUSTAKA

Iwan, Kumparg & Sutherland, R.A, 2018. “Spatial variability of 137Cs and

influence of sampling on estimates of sediment redistribution”,

Catena, 21, Page:57 – 71.

Mori, dkk,2013. “Mengenal Tanah sebagai Media Tanam Hortikultura”.

Article

LAMPIRAN
Dokumentasi 1. Pengamatan Tanaman Kentang

Dokumentasi 2. Pengamatan Tanaman Wortel

Dokumentasi 3. Pengamatan Tanaman Cabai


Dokumentasi 4. Pengamatan Tanaman Bawang

Foto Dokumentasi kelompok Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai