Anda di halaman 1dari 12

Format Laporan Akhir Pratikum

Teknik Budidaya Bayam

(Amaranthus Tricolor)

OLEH:

ADRIANSYAH

X AT 2

SMKN 8 PEKANBARU

Dinas Pendidikan Provinsi Riau 2023


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ I

Daftar Isi ................................................................................................................... II

Bab I : Pendahuluan ............................................................................................... 1


1.1 : Latar belakang ........................................................................................... 1
a. Tinjauan umum dasar – dasar budidaya sayuran .............................. 1
b. Tinjauan umum dasar – dasar budidaya tanaman bayam ................ 4
c. Tujuan & Manfaat ................................................................................. 5

Bab II : Kajian Pustaka .......................................................................................... 6


2.1 : Deskripsi tanaman bayam dan teknik budidaya .................................... 6

Bab III : Metode Pratikum ...................................................................................... 10


a. Waktu dan Tempat pelaksanaan pratikum ....................................... 10
b. Bahan dan Alat pratikum .................................................................... 10
c. Tahap pelaksanaan ............................................................................... 11

Bab IV : Hasil dan Pembahasan ............................................................................. 12


a. Hasil ....................................................................................................... 12
b. Pembahasan .......................................................................................... 12

Bab V : Kesimpulan ................................................................................................. 13


1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Tinjauan umum dasar – dasar budidaya sayur

A. Sayuran organik
Sayuran organik adalah sayuran hasil dari budidaya pertanian organik tanpa menggunakan
bahan atau zat kimia. Sayur organik hampir sama dengan sayur non organik tapi perbedaan
nya terletak pada pemberian pupuk.
Karena bahan dasar sayuran organik memiliki sifat yang aman dan tak merusak lingkungan.
Dengan demikian, dapat menghasilkan bahan pangan yang sehat dan bergizi tinggi.
Sebagian orang mengatakan bahwa rasa sayur organik lebih enak. Selain itu memiliki
kadar antioksidan, zat besi, vitamin C, dan seng yang lebih tinggi.
Untuk jenis sayuran organik seperti brokoli, kubis, bayam, selada, seledri dan kentan dinilai
lebih sehat, karena non organik dari sayuran tersebut dapat menyerap pestisida lebih banyak.
Dengan melihat banyaknya keuntungan mengkonsumsi sayur organik, berikut beberapa jenis
sayuran organik yang dapat ditanam sendiri.
Selain itu ini sayuran ini dapat menjadi peluang usaha untuk meninngkatkan pendapatan dan
nilai ekonomi dari sayur tersebut.
Sayuran organik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki
sayuran organik diantaranya sayuran bebas dari pestisida, kandungan gizi yang lebih banyak
dibandingkan sayuran biasa dan sehat untuk dikonsumsi. Kelemahan sayuran organik yaitu
tergolong merepotkan untuk dibudidayakan, proses budidaya lebih lama dan secara ekonomis
memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan sayuran biasa.

B. Budidaya Sayuran Organik

Pertanian organik adalah teknik budidaya tanaman tanpa memakai pupuk kimia dan pestisida
kimia. Untuk meningkatkan keberhasilan budidaya sayuran organik, cara penanamannya
dapat memanfaatkan pupuk kandang, pupuk hijau, endapan minyak, bahan-bahan organg
belum tercemar baik didalam maupun diluar lahan, dan kompos yang terdiri dari mineral
yang kaya nutrisi. Hal tersebut bertujuan untuk memperbaiki kesuburan tanah dan memenuhi
nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.

Kerusakan tanah bisa dihindari melalu pemeliharaan tanah, kualitas sumber air dan
lingkungan lahan pertaniah, serta perlindungan kontinuitas produksi lahan. Sedangkan hasil
yang berkualitas, aman dan sehat bisa dilakukan dengan upaya pengendalian pada saat
penanaman, pengendalian secara fisik, serta pengendalian secara alamiah baik pada hama
maupun gulma yang merugikan.
Secara singkat, pertanian organik tidak hanya untuk mempertahankan keseimbangan kondisi
alamiah lingkungan dan menghasilkan sayuran yang sehat dan aman, tapi juga untuk
mempertahankan kontinuitas penggunaan lahan pertanian.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan, sebelum dilakukan
penanaman tanah sebaiknya di siram terlebih dahulu. Gunakan jarak tanam yang tepat dan
pembuatan lubang tanam dapat dilakukan dengan tugal. Pemeliharaan meliputi (penyiraman
dan pemupukan), penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari atau disesuaikan dengan
kebutuhan setiap tanaman. Pemberian pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah dan
mendukung pertumbuhan tanaman. Pengendalian hama penyakit dapat menggunakan pilihan
metode pengendalian sesuai dengan prinsip keseimbangan yaitu pola tumpang sari, pergiliran
tanaman, pemulsaan dan penggunaan pestisida nabati Panen dilakukan setelah tanaman
menghasilkan dan dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan kehilangan hasil.
Prinsip dalam pemanenan sayuran organik yaitu menjaga standar mutu dengan memanen
tepat waktu sesuai kematangan. Kegiatan pasca panen harus mampu meminimalisir
kerusakan hasil seminimal mungkin. Proses penyortiran, pencucian, pengemasan,
penyimpanan dan pengangkutan produk organik perlu dilakukan secara hati-hati agar kondisi
produk tetap segar dan sehat ketika berada di tangan konsumen.

2. Tinjauan umum dasar – dasar tanaman bayam

A. Tinjauan umum bayam


Bayam berasal dari daerah tropis di benua Amerika. Kini bayam menyebar keseluruh
dunia, baik di daerah tropis maupun subtropis. Bayam dapat ditemui sepanjang tahun, mulai
dari dataran rendah hingga daerah di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Bayam
dijuluki sayuran super karena banyak mengandung zat besi, vitamin A, thiamin, riboflamin,
peridoksin, kalsium, kalium, magnesium, mangan, serta viamin C, E, dan K sehingga
khasiatnya sangat beragam. Bayam yang mempunyai nama ilmiah amaranthus tricolor,
memiliki tiga varietas yaitu bayam hijau yang daunnya biasa dipetik, bayam yang berwarna
hijau keputih-putihan atau bayam cabut, dan bayam merah yang daun dan batangnya
berwarnah merah. Selain itu, juga terdapat jenis lain yaitu bayam kakak (Amaranthus
hybridus), bayam duri (Amaranthus spinosus), dan bayam tanah (Amaranthus blitum) atau
kotok.

B. Budidaya bayam
Di Indonesia hanya dikenal 2 jenis tanaman bayam budidaya, yaitu amaranthus
tricolor dan amaranthus hybridus. Varietas bayam diluar dari jenis tersebut merupakan bayam
liar. Pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah
(3.479 hektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada pada kisaran luas
panen antara 13.0 - 2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen bayam mencapai 31.981
hektar atau menempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan
dihasilkan oleh Indonesia temperatur dibawah 10°C dapat merusak sayuran Bayam Budidaya
sayuran ini dapat dilakukan dengan cara menebarkan benih secara langsung pada media
tanaman. Penyiraman, pemupukan, pencegahan hama dan penyakit perlu diperhatikan untuk
memperoleh hasil yang optimal. Sayuran yang terawat dengan baik dapat menghasilkan 10-
16 ton/ha dalam setahun.

C. Tujuan Dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat sebagai berikut.

Tujuan

Tujuan Dari Penanaman Bayam Adalah Agar Siswa Tahu Bagaimana Penanaman
Bayam Dan Menghasilkan Banyak Wirausaha Yang Memiliki Kualitas

Manfaat

Manfaat dari penanaman bayam adalah agar siswa mengetahui dari cara penanaman
pengolahan lahan perawatan hingga paska panen
2. KAJIAN PUSTAKA

B. Deskripsi tanaman bayam dan teknik budidaya

1. Deskripsi bayam

Tanaman sayur ini merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropic. Dan
sekarang ini ia sudah tersebar di seluruh dunia.

Dari cara memanennya, tanaman sayur ini, yang memiliki nama latin Amaranthus spp,
terbagi menjadi dua macam yaitu jenis petik dan cabut.

Tanaman ini termasuk ke dalam tanaman dikotil dan memiliki akar tunggang dengan sedikit
akar serabut diatasnya serta batang yang tumbuh tegak dan mengandung banyak air.

Di Indonesia tanaman sayur ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Permukaan batang pada tanaman ini memiliki sifat yang licin beralur dengan arah tumbuh
batang yang tegak.

Cabang pada batangnya memiliki tipe monopodial yang bersifat batang sirung pendek.
Daunnya biasanya dikonsumsi sebagai sayuran serta dapat juga menjadi lalapan untuk sayur
kuah yang segar.

2. Teknik Budidaya

PENGOLAHAN TANAH

Bayam sesuai ditanam berbagai jenis tanah terutama tanah gembur liat ringan dan tanah liat
berpasir. Tanah yang kaya dengan bahan organik, mempunyai saluran yang baik dan
mempunyai kemasaman tanah di antar 5.5 – 6.5

Pertama-tama haluskan tanah dan buat bedengan. Lebar bedangan satu meter dan tinggi 20-
30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.
Sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan yang
maksimal.

Budidaya bayam sensitif dengan keasaman tanah. Apabila derajat keasaman tanah rendah pH
kurang dari enam sebaiknya netralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2-3 ton per
hektar. Apabila pH lebih dari 7 netralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk kandang, paling
baik kotoran ayam, sebanyak 10 ton per hektar lalu diamkan selama 2-3 hari. Kotoran ayam
merupakan pupuk kandang yang sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan
tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.

PERLAKUANBENIH
Benih untuk budidaya bayam disiapkan melalui perbanyakan biji. Benih diambil dari
tanaman bayam yang dipelihara hingga tua berumur sekitar 3 bulan. Apabila tanaman masih
muda sudah diambil bijinya, daya simpan benih tidak lama dan tingkat perkecambahan
rendah. Benih bayam yang baik bisa disimpan hingga umur satu tahun.
Benih bayam tidak memerlukan masa dorman. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya
sudah siap untuk langsung ditanam. Kebutuhan benih untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg
per hektar, sangat tergantung pada keterampilan menebar.

PENANAMAN

Menyediakan bedengan

Pupuk dan gemburkan tanah sebelum menyediakan bedengan. Ukuran bedengan ialah 120
cm lebar, 20-30 cm tinggi dan panjang 760 cm. Jarak antara bedengan ialah 46 cm. Buat tiga
alur kecil memanjang di permukaan bedengan.

Bayam ditanam dengan menggunakan biji benih. karena biji benih bayam berkeadaan halus,
gaulkan biji benih dengan pasir sebelum disemai. Kemudian taburkan sama rata ke dalam
alur-alur di atas bedengan.Selepas 2-3 hari benih akan berkecambah. Jarakkan mengikut
ukuran yaitu 8-10cm antara pokok dan 2-3 cm antara barisan. Sebanyak 6-7 kg biji benih
diperlukan untuk 1 hektar. Bayam boleh juga disemai di dalam tapak semaian sebelum di
ubah ke bedengan. Sebelum menyemai, gaulkan biji benih dengan racun ulat. Lebih kurang
12 hari selepas menyemai, siram anak benih dengan larutan urea sebanyak 4 gm dalam seliter
air.

PEMELIHARAAN

Pemupukan

Pupuk organik seperti tahi ayam boleh digunakan sebagai pupuk dasar. Pupuk ini
digaul kedalam batas. Lebih kurang 5 ton meter pupuk ini diperlukan untuk sehektar.
Pupuk-pupuk ini ditabur di antara lorong-lorong pokok. Perawatan yang paling penting dalam
budidaya bayam adalah pengaturan air, terutama saat awal benih ditebar. Lakukan
penyiraman dua kali sehari saat musim kemarau. Jaga selalu kelembaban tanah hingga bayam
berkecambah. Menginjak usia tanaman dua minggu, apabila daun terlihat menguning, berikan
pemupukan tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan kompos atau kotoran ayam
yang telah matang. Atur pemupukan sehemat mungkin untuk menjaga budidaya bayam tetap
ekonomis.

Pengairan

Bayam memerlukan air yang banyak untuk pertembuhannya. Dalam musim panas
siram 2 kali sehari. Sungkupan Sungkupan diletakkan di atas bedenganselepas manabur benih
atau mengubah. Gunakan pelepah kelapa atau rumput-rumput kering sebagai bahan
sungkupan. Sungkupan dapat mempertahankan kehilangan air, pertumbuhan rumput rampai
serta memperbaiki struktur serta kesuburan tanah.

Penyiangan gulma

Setelah bayam bayam berkecambah, siangi gulma atau rumput yang tumbuh bersama
kecambah bayam. Gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman bayam. Berikut beberapa
hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya bayam, yaitu ulat daun, kutu daun,
tungau, busuk basah dan karat putih. Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan
tanaman dengan penyiraman teratur. Jika sudah meleati ambang ekonomis yakni dengan
penggunaan pestisida hayati, untuk pencegahan lakukan budidaya tanaman sehat, mencegah
timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman

Panen

Budidaya bayam bisa dipanen mulai 20 hari setelah tanam atau tinggi tanaman sekitar
20 cm. Dengan pencabutan rata-rata panen yang dihasilkan dalam satu hektar adalah 20 ton.
Sedangkan pada budidaya bayam potong biasanya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan
interval pemerikan seminggu sekali. Setelah dipanen cuci dan sortir tanaman. Sebelum
dikirim, bayam diikat dengan bilah bambu, setiap 50 ikatan digambungkan dalam satu
gabung. Simpan hasil panen budidaya bayam ditempat teduh karena bayam termasuk
tanaman yang cepat layu.
3. METODE PRATIKUM

A. Waktu dan tempat

Pada saat pratikum, waktu pertama kali melaksanakannya adalah pada hari dan
tanggal rabu, 01 Februari 2023 dan sampai tahap memanen pada hari dan tanggal minggu, 26
Maret 2023. Pelaksanaan pratikum dilakukan di Lahan pratikum AT 2 SMK 8 Pekanbaru.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan selama pratikum dilaksanakan adalah sebagai berikut.

- Cangkul
- Sapu garu
- Alat ukur / Meteran
- Parang / Sabit
- Benih
- Pupuk Kandang
- Air
-
C. Tahap Pelaksanaan
1. Tahap pertama ialah mencari lahan untuk membuat bedengannya, setelah
mendapatkan lahannya bersihkan lahan tersebut terlebih dahulu sebelum digunakan.
Mencabut semua rumput – rumput liar.
2. Tahap kedua, mulailah mengukur panjang dan lebar untuk membuat bedengan
tersebut. Ukuran bedengan yang digunakan untuk melaksanakan penanam bayam
dengan ukuran Panjang bedengan yang berukuran 4 meter dan lebar bedengan yang
berukuran 1 meter. Setelah selesai mengukur mulailah mencangkul tanah tersebut
dengan membuat parit sesuai yang telah diukur sebelumnya.
3. Tahap ketiga, setelah selesai membuat parit – parit tersebut mulailah menaburkan
pupuk kandang disekitar bedengan. Guna menaburkan pupuk kandang disekitar
bedengan adalah untuk meningkatkan kesuburan tanah dan juga dapat meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung dengan baik. Kandungan hara pupuk
kandang seperti N sangat dibutuhkan tanah dan proses pertumbuhan dan hasil
tanaman. Setelah selesai menaburkan pupuk kandang tersebut, biarkan 1 minggu
untuk menunggu pupuk – pupuk tersebut kering dan siap untuk digunakan.
4. Tahap keempat, setelah menaburkan pupuk kandang dan menunggu 1 minggu,
mulailah menaburkan bibit bayam. Sebelum melakukan proses penebaran benih ukur
lah lubang tanah yang akan digunakan untuk menguburkan benih bayam tersebut.
Dalam menaburkan bibit bayam terbagi 2 metode yaitu metode lubang tanam dan
metode jalur. Setelah menentukan berapa dalam lubang yang akan digunakan
mulailah menaburkan benih – benih bayam tersebut.
5. Tahap kelima, sesudah menaburkan benih – benih bayam tersebut, siramlah benih –
benih bayam tersebut agar membantu penyerapan unsur hara (makanan) dari dalam
tanah oleh akar tanaman kangkung. Rutinlah menyiram benih – benih tersebut supaya
cepat tumbuh.
6. Tahap keenam, setelah 2 minggu benih – benih bayam tersebut mulai tumbuh dan
mulai menjadi tanaman bayam. Pada minggu kedua ini mulailah mengukur panjang -
panjang tanaman bayam tersebut.
7. Tahap ketujuh, pada minggu ketiga, rumput – rumput liar bertumbuhan disekitar
bedengan, agar unsur hara yang ada didalam tanah tidak habis karena rumput liar,
cabutlah rumput – rumput tersebut.
8. Tahap kedelapan, pada tahap ini tahap memanen. Saat memanen tanaman bayam
tersebut, cabut lah satu per satu tanaman bayam tersebut secara berhati – hati. Setelah
mencabut tanaman bayam tersebut mulailah mencuci bayam – bayam tersebut agar
bersih. Setelah itu, ikat lah tanaman bayam tersebut menjadi per – ikat.
9. Tahap kesembilan, pemasaran. Pada tahap terakhir ini, jual lah bayam – bayam yang
sudah diikat sebelumnya tersebut. Bayam – bayam tersebut bisa dijual dipasar dll.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Hasil pengukuran pada tanaman kangkung untuk semua minggu adalah sebagai
berikut.

Jalur

1. Panjang 1 : 205 cm
2. Tinggi 1 : 20 cm, 10 cm, 20 cm
3. Panjang 2 : 196 cm
4. Tinggi 2 : 20 cm, 15 cm, 25 cm

B. Pembahasan
Dari hasil ukuran yang sudah diukur pada saat minggu terakhir sebelum memanen,
terdapat perbedaan ukuran pada setiap tanaman – tanaman bayam tersebut. Pada tanaman
bayam di metode teknik menanam bayam jalur terlihat pada jalur kedua memiliki tanaman –
tanaman bayam yang lebih tinggi dibanding tanaman bayam jalur pertama.

Tanaman – tanaman bayam tersebut bisa tumbuh tinggi berkat pemupukan dan
penyiraman yang rutin yang diberikan kepada tanaman – tanaman bayam tersebut. Tetapi jika
dilihat – lihat dari hasil rata – rata, ada beberapa tanaman bayam yang memiliki perbedaan
selisih terhadap tanaman bayam lainnya. Kemungkinan besar kebutuhaan unsur hara dalam
tanah tersebut sudah mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan bayam tersebut, sehingga
tanaman bayam yang tidak diberi perlakuan dapat tumbuh dengan baik tanpa harus
menggunakan perlakuan apapun.
5. PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari semua hasil pengamatan – pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa tanaman
bayam sangat memerlukan air dan pupuk supaya proses pertumbuhan tanaman bayam
berjalan dengan baik. Tetapi pada menggunakan pupuk untuk diberikan kepada tanaman
bayam, harus memperhatikan dosis dan takaran pemakaiannya.

B. Saran
Jika ingin bayam yang ditanam agar berkualitas bagus, rawatlah bayam dengan
sungguh – sungguh dengan menyirami bayam – bayam tersebut sebanyak 2 kali sehari pada
pagi dan siang, selalu memperhatikan keadaan daun – daun pada bayam agar tidak terkena
hama.

C. Penutup
Sekian laporan dari saya jika ada kata – kata yang kurang berkenan mohon
dimaafkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membaca.

( Bayam setelah dipanen)

Anda mungkin juga menyukai