Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

 Daftar Isi............................................................................................1

 BAB I:

o 1.1Pendahuluan…..................................................................2

1.1Latar Belakang.................................................................2

o 1.2 Rumusan Masalah…........................................................3

o 1.3Maksud dan Tujuan...........................................................3

 BAB II:

o Pembahasan............................................................................4

 BAB III:

o Kesimpulan…………………………………………… 10

o Penutup………………………………………………. 10

 Daftar Pustaka………………………………………………… 12

[1]
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan banyak kegerakan rohani yang ada saat ini, tidak terlepas
dari para pengaruh para Rasul-rasul yang telah menjadi teladan dan meneruskan
apa yang Tuhan Yesus perintahkan menjadi mandat untuk supaya memberitakan
mengenai kabar baik Injil Yesus yang tersiar di banyak tempat dan daerah di
dunia. Belajar dari pengalaman Tuhan Yesus pada saat melakukan misinya di
dunia ini, para Rasul juga banyak belajar dari kehidupan Kristus pada saat
pelayanan-Nya di muka bumi ini. Pada awal mula Tuhan Yesus memilih kedua
belas rasul yang akan menjadi murid-Nya. Tuhan Yesus juga membina mereka
semakin hari lebih lagi untuk mengenal dan meneladani apa yang Yesus lakukan
di bumi ini, setelah saat kebangkitan Yesus dan pengangkatan-Nya ke-Surga, para
murid-murid ini tidak tinggal diam saja untuk memberitakan kabar baik mengenai
Injil yang sudah mereka dapatkan melalui pengajaran yang Yesus ajarkan sebelum
pengangkatan-Nya di muka bumi ini, mereka mulai menggebu-gebu dalam
pemberitaan Injil di seluruh bumi. Kehidupan kedua belas murid Yesus yang
menyebarkan kabar baik bila kita melihat pada akhirnya sungguh amat
menyedihkan, ada yang mati secara tidak manusiawi, namun lebih daripada itu
kita dapat melihat dampak kegerakan rohani yang dibawa oleh para rasul tersebut
dalam memberitakan Injil Kristus. Selain daripada kedua belas rasul yang Tuhan
Yesus pilih menjadi murid-Nya, kita mengenal ada salah satu Rasul yang dulunya
merupakan seseorang yang sangat anti dengan orang Kristen atau pengikut
Kristus, namun oleh karena anugerah Tuhan, ia beroleh pemulihan dan
memberitakan kabar baik mengenai Injil ke orang-orang di luar Yahudi. Nama
rasul ini ialah Paulus, dulunya dikenal dengan sebutan Saulus, mengenai
kehidupan rasul Paulus ini jika ditelisik lebih lagi, ia dikenal menjadi rasul pada
saat Tuhan Yesus sudah terangkat ke Surga. Dalam hal ini saya akan mencoba
membahas lebih dalam lagi mengenai siapakah Paulus, pelayanan-pelayanan apa
sajakah yang ia lakukan, dan akibat dari pelayanan tersebut apakah reaksi dari

[2]
masyarakat di luar Yahudi saat mendengarkan kabar baik yang diberitakan oleh
rasul Paulus pada saat perjalanan pelayanannya di muka bumi ini.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang ada diatas, maka saya
merumuskan tentang pokok-pokok masalah yang akan saya bahas yakni:

1. Apakah hal unik dari pertobatan tokoh tersebut?


2. Bagaimana cara Allah membawa tokoh kepada pertaubatan?
3. Keteladanan tokoh?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan karya tulis ini dibuat agar supaya pembaca
mengerti akan Perjalanan dan kehidupan yang dialami oleh Paulus, yang didasari
untuk tujuan;

 Mengetahui tentang siapakah Paulus yang dulunya tidak begitu dikenal di


kalangan Kristen namun kini telah dikenal oleh banyak orang.
 Mengetahui tentang pelayanan-pelayanan rasul Paulus yang ia beritakan
pada saat perjalanan kehidupannya dengan tepat.
 Mengerti dan memahami tentang akibat atau dampak yang ditimbulkan
oleh pelayanan rasul Paulus di kehidupan sehari-hari.

[3]
BAB II

Pembahasan

Mengenal lebih lagi mengenai siapakah Paulus tersebut, dalam Perjanjian


Baru kita tahu banyak dari surat-surat maupun kitab-kitab atau hampir separuh isi
Perjanjian Baru ditulis oleh rasul Paulus. Apabila kita telisik lebih lagi siapakah
Paulus, Paulus dulunya merupakan seorang Yahudi yang juga memiliki dua
kewarganegaraan dengan Roma yang sangat membenci tentang umat Kristen yang
ada pada daerah tempat dimana ia berasal. Awal mula nama dari Paulus
merupakan Saulus. Saulus merupakan orang yang berasal dari Tarsus yang
merupakan kota dengan pendidikan tinggi pada saat itu. Pada masa mudanya,
Saulus merupakan seorang muda yang belajar tentang hukum taurat untuk
menuntut ilmu, hal ini berguna juga untuk membekali masa depannya untuk
dipakai mencari nafkah oleh karena pendidikan yang tinggi yang ia tempuh. Tidak
berhenti sampai disitu, Saulus kemudian melanjutkan pendidikannya di
Yerusalem yang merupakan pusat dunia orang Yahudi pada zaman itu. Pada masa
ia menempuh pendidikan di Yerusalem ia telah berkembang pesat dalam usahanya
menuntut ilmu dan mempelajari lebih dalam lagi mengenai hukum Taurat, guru
daripada Saulus yang bernama Gamaliel yang mendidik Saulus dengan
pendidikan Yahudi liberal pada saat itu, dalam suratnyapun Saulus mengakui
bahwa pada saat pendidikan yang ia tempuh ia mengakui keberhasilannya. Dalam

“(Gal 1:14) Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman
yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin
memelihara adat istiadat nenek moyangku.”

Hal tersebut dinyatakan oleh Saulus karena ia merupakan orang sangat rajin dan
taat untuk memelihara adat istiadat nenek moyangnya. Merupakan suatu bukti
bahwa dalam pengetahuan dan pengalaman tentang hukum Taurat sudah tidak
perlu diragukan lagi mengenai kepandaian seorang Saulus pada saat itu. Sebelum
mengenal Kristus Saulus juga termasuk dari orang-orang yang bermufakat untuk
membunuh Stefanus yang merupakan dan para pengikut-pengikutnya. Hal

[4]
tersebut dapat dilihat dalam Kisah para Rasul 8 mulai dari ayat yang pertama
apabila kita membaca isi dari perikop tersebut bagaimana Saulus berikhtiar untuk
melakukan pembunuhan secara massal terhadap orang-orang di daerah sana
menjadi pengikut Kristus. Dalam perjalanan untuk membunuh setiap orang
Yahudi bila dilihat kelanjutan pasal dalam Kisah para Rasul 9, dapat dilihat
dengan jelas bahwa Saulus ingin meminta izin dan surat kuasa kepada Imam
Besar untuk membunuh semua pengikut Kristus yang ada di wilayah tersebut.
Dari ayat ini terlihat bahwa ikhtiar untuk memusnahkan orang-orang pengikut
Kristus sudah tidak dapat dibendung lagi, akan tetapi bila kita melihat apa yang
Tuhan kerjakan pada Saulus yang membuat ia berbalik 180 derajat dari
Penganiaya umat Kristen menjadi Pelayan Kristus. Dikatakan bahwa pada saat
perjalanannya untuk membunuh umat Kristen ia tiba-tiba melihat cahaya yang
sangat putih pada saat di Damsyik. Hal tersebut merupakan perjumpaan pertama
kalinya dengan Tuhan. Sesaat setelah cahaya tersebut muncul, maka terdengarlah
perkataan: “Saulus, Saulus mengapakah engkau menganiaya Aku?”. Setelah
terjadi percakapan diantara Tuhan dan Saulus maka ia menyadari bahwa
sebenarnya yang ia aniaya ialah Yesus. Setelah terdengar hal itu, merupakan titik
balik daripada kehidupan Saulus yang menuju kepada pertobatannya. Setelah
melalui beberapa perbincangan disuruhnyalah Paulus menuju ke kota yang ada di
Damsyik tersebut yang sekarang kita kenal dengan nama Damaskus. Sebab ada
seseorang yang ingin menumpangkan tangan kepadanya dan berdoa untuknya,
mendengar hal tersebut Saulus taat dan melakukan perjalanan ke kota tersebut tapi
ia juga mengalami kebutaan selama tiga hari dalam perjalanannya tersebut.
Sehingga pengikutnya menuntunnya menuju tempat yang dimaksudkan Tuhan.
Setelah ia sampai di tempat tersebut bertemulah ia dengan salah satu hamba
Tuhan yang bernama Ananias, setelah Ananias berdoa kepadanya maka seketika
itu juga pulihlah ia dan dapat melihat kembali, kemudian ia segera dibaptis.
Melihat dari apa yang Tuhan lakukan oleh Saulus yang pada dulunya menjadi
pembunuh yang sangat sadis dan menurut ukuran manusia hal tersebut sudah tidak
mungkin dipulihkan dan berbalik kepada Tuhan, namun mujizat terjadi dalam
kehidupannya tentang apa yang menurut manusia mustahil bagi Tuhan tidak ada
yang mustahil untuk dapat dilakukan, setelah hal itu terjadi nama Saulus tidaklah

[5]
lagi dipakai dan Saulus berganti nama menjadi Paulus oleh karena pertobatannya
tersebut. Hal-hal tersebut pada mulanya membuat para imam-imam besar dan
rekan-rekan Paulus dalam menuntut ilmu berencana untuk membunuhnya, namun
oleh karena anugerah dan penyertaan Tuhan hal tersebut diluputkan daripadanya.
Memasuki pelayanan-pelayanan yang dilakukan oleh rasul Paulus kita melihat
dalam suratnya banyak yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat-jemaat yang bukan
orang Yahudi pun. Hal itu sudah dapat diketahui dalam

(KPR 9:15) Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah
alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain
serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Perlu dijelaskan lebih lagi bahwa pelayanan yang dilakukan oleh rasul Paulus
ditujukan lebih lagi kepada orang bukan Yahudi. Mengenai pelayanan yang ia
lakukan Guthrie menulis dalam bukunya mengenai tema dari surat-surat Paulus
yakni:

“Kerajaan Allah bukanlah tema utama dalam surat-surat Paulus, tetapi gagasan ini
muncul tiga belas kali dalam surat-suratnya. Bagi Paulus gagasan itu tidak begitu
menonjol seperti bagi Yesus. Pada surat-surat Paulus gagasan ini lebih bersifat
tersirat daripada tersurat secara khusus”1

Dalam hal ini kita dapat melihat dengan jelas tentang pelayanan dan surat yang
ditulis oleh Paulus pada umumnya gagasan yang ia berikan bersifat tersirat
mengenai makna dan arti tentang Kerajaan Allah tersebut daripada tersurat.
Dalam Roma 14:17 dikatakan bahwa: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus.”. Tentang apa yang dikatakan Paulus mengenai Roh Kudus dalam 1
Korintus 2:14 pun Paulus menegaskan bahwa manusia duniawi tidak menerima
apa yang berasal dari Roh Allah, karena merupakan suatu kebodohan baginya dan
ia tidak dapat memahaminya karena hal demikian hanya dapat dinilai secara
rohani. Munroe juga mengatakan dalam bukunya tentang pentingnya Roh Kudus
dalam setiap kehidupan orang percaya:

[6]
“Tanpa Gubernur, kita tidak akan pernah dapat menyadari apa yang telah
ditempatkan jauh dalam diri kita. Kita tidak dapat mengenal siapa kita tanpa Roh
Tuhan. Inilah sebabnya banyak di antara kita hidup jauh dibawah potensi kita.”2

Menyadari akan pelayanan yang dilakukan oleh rasul Paulus tidak terlepas dari
campur tangan Roh Kudus sebagai Roh Penolong yang selalu menuntunnya.
Dalam beberapa suratnya ada juga dalam Kolose 4:11 yang mengatakan bahwa
“teman sekerja untuk Kerajaan Allah”, hal tersebut tidak ditujukan untuk personal
dirinya melainkan juga ditujukan kepada kita sebagai umat yang percaya kepada-
Nya. Pelayanan yang dilakukan oleh Paulus terhadap jemaat diluar Yahudi juga
memiliki gagasan yang amat penting tentang uraian yang diajarkan Paulus
merupakan sama dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus mengenai hal
Kerajaan Allah, hal ini dapat dilihat daripada hubungan secara personal dengan
misi yang dilakukan oleh Kristus pada pengajaran yang diberikan oleh Paulus.
Melihat dari pelayanan-pelayanan Paulus dapat dilihat bahwa pelayanan yang
dilakukannya tidak semua berjalan mulus, ada beberapa halangan, hambatan yang
ia harus lalui, bila dilihat dalam Kisah Rasul 21 bagaiamana orang-orang yang
dahulu bersama dengan Paulus sebagai orang yang sangat membenci orang
Kristen membawa Paulus ke dalam penjara oleh karena pelayanannya. Paulus
kemudian melakukan pembelaan di hadapan orang-orang Yahudi yang turut serta
menangkapnya. Hal yang menakjubkan tentang apa yang Paulus lakukan oleh
karena pembelaannya di pasal selanjutnya ialah ia memberikan kesaksian tentang
dirinya bagaimana ia bertemu dengan Tuhan Yesus yang akhirnya membawa ia
kepada pertobatan. Namun tidak berhenti sampai disitu saja pelayanan yang
dilakukan oleh Paulus juga terhambat karena ia harus menghadap imam besar
untuk mempertanggungjawabkan tentang apa yang ia lakukan di kehidupan
pelayanannya. Setelah itu ia dibawa ke Kaisarea dan dipindahkan beserta banyak
pasukan yang mengawalnya untuk ditujukan kepada Yang Mulia Feliks. Akhirnya
Paulus sampai naik banding kepada Kaisar oleh karena perkaranya tidak dapat
diselesaikan oleh imam-imam besar yang telah mengurus perkara Paulus. Melihat
dari pelayanan yang dilakukan oleh Paulus, ada oknum-oknum yang tidak suka
dengan pelayanan yang dilakukan oleh rasul Paulus semasa hidupnya. Banyak

[7]
tuduhan-tuduhan yang miring telah dituduhkan oleh mereka kepada rasul Paulus.
Melihat dari perjalanan Paulus hingga ia sampai kepada Kaisar Agripa, dia
menceritakan segenap kebenaran dan awal mula pertobatan yang ia lakukan
kepada Kaisar, setelah berlewatnya waktu, kemudian Kaisar membebaskan dia
jika dilihat dalam ayat yang terakhir pada Kisah Rasul 26. Setelah hal tersebut
selesai rasul Paulus melanjutkan pelayanannya ke Roma, Italia. Melihat pelayanan
yang dilakukan oleh rasul Paulus kita dapat melihat bagaimana dampak-dampak
yang timbul oleh karena pelayanan rasul Paulus. Melihat Roma yang saat ini
hampir seluruh warga negaranya beragama Katolik, tidak hanya di Roma saja, di
sebagian besar Negara-negara yang ada di Eropa yang dahulunya bekas tempat
dimana Paulus dan murid-muridnya melayani telah bertobat dan menjadi pengikut
Kristus. Banyak gereja-gereja yang didirikan di daerah dulu tempat dimana rasul
Paulus pernah melayani tempat itu. Bukan hanya itu saja tempat dimana Paulus
berjumpa pertama kali dengan Tuhan di Damsyik yang sekarang merupakan
Damaskus telah didirikan patung st. Paul sebagai bukti orang-orang disekitar
tempat itu menghormati akan Paulus. Oleh karena pelayanan rasul Paulus yang
dilkakukan semasa hidupnya, banyak gereja-gereja muncul dan terus berkembang
hingga saat ini. Dampak yang luar biasa yang dilakukan oleh karena pelayanan
rasul Paulus sangat terasa dikehidupan orang percaya. Meskipun berbeda-beda
dominasi banyak gereja juga muncul oleh karena pelayanan Paulus dan murid-
muridnya. Hingga saat ini gereja juga menghormati dan menghargai pelayanan
yang dilakukan oleh rasul Paulus, juga sekolah-sekolah yang berbasis Injili juga
diajarkan mengenai teladan yang dilakukan oleh rasul Paulus terhadap
pemberitaan Injil Kristus. Hingga saat ini banyak orang-orang yang belajar
bagaimana untuk memberitakan Injil di bangsa lain belajar dari pengalaman rasul
Paulus berdasarkan Firman Tuhan, yakni Alkitab. Melihat sosok yang seperti
Paulus tentang kehidupannya yang digerakkan oleh tujuan yang mulia dan
bagaimana dia hidup untuk melayani Allah, Rick Warren juga mengatakan dalam
bukunya bagaimana kita sebagai orang percaya telah dipanggil oleh Allah untuk
memakai kita untuk tujuan yang mulia:

“Allah ingin memakai Anda untuk membuat perubahan di dalam dunia-Nya. Dia
ingin bekerja melalui Anda. yang penting bukanlah jangka waktu Anda hidup,
[8]
tetapi sumbangsihnya. Bukan berapa lama Anda hidup, tetapi bagaimana Anda
hidup.”3

Melalui pernyataan yang berkaitan dengan pelayanan yang dilakukan oleh rasul
Paulus, sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk dapat menjadi garam dan
terang dimanapun Tuhan tempatkan, belajar dari pengalaman Paulus yang
memberikan dampak luar biasa terhadap pelayanan yang ada sampai saat ini.

[9]
BAB III

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenal tentang rasul Paulus
yang dahulu hanya orang biasa yang terkenal pandai dalam beragam pengetahuan
dan dulunya merupakan pembenci kaum Kristen diubahkan oleh Tuhan menjadi
pembawa Kabar Baik tentang Yesus Kristus, meskipun banyak problema yang dia
alami saat pelayanan yang ia lakukan, namun tidak membuat semangat untuk
melayani pudar, semakin ditindas maka semakin ia berapi-api untuk melayani
Tuhan. Belajar dari pengalaman yang ada dari Paulus tentang beragam orang yang
ia temui pada saat pelayanannya membuat ia menyadari bahwa Injil Kerajaan
Allah bukan hanya ditujukan untuk kaum umat Yahudi saja, melainkan kepada
setiap orang di seluruh muka bumi ini. Pelayanan yang ia lakukan memang tidak
semuanya berjalan mulus, ada saja hambatan yang menghalanginya dan
banyaknya pihak oposisi yang menentang tentang kehadirannya hingga membuat
ia dipenjara oleh kaum Yahudi yang merupakan kaum dari rasul Paulus dilahirkan
dan berencana untuk membunuhnya, namun oleh karena anugerah Tuhan
semuanya ditolong oleh Tuhan, dan apabila kita melihat kehidupannya bagaimana
ia mengakhiri pertandingan yang baik oleh karena pengenalannya kepada Yesus
Kristus dan dari sinilah kita dapat melihat bagaimana dampaknya kepada
kehidupan orang Kristen saat ini belajar mengenai teladan yang diberikan rasul
Paulus. Sudah menjadi tugas dan kewajiban kita untuk menjadi garam dan terang
di dunia ini. Kita perlu sadar bahwa setiap aspek kehidupan kita tidak terlepas dari
campur tangan Tuhan yang selalu menyertai dan menolong kita dimanapun kita
berada. Dengan demikian apa yang dilakukan oleh Paulus perlu menjadi contoh
bagi kita dalam setiap pelayanan yang kita lakukan hanya untuk tujuan yang
mulia, agar supaya kita menjadi Representatif of Christ Kingdom.

[10]
PENUTUP

Akhir kata, terima kasih kepada setiap rekan – rekan maupun dosen Bapak
Jonathan yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingannya hingga akhirnya
makalah karya tulis ini dapat terselesaikan, mungkin masih ada kekurangan yang
ada pada makalah ini tetapi lebih dari itu saya berharap agar setiap orang selalu
bergantung penuh kepada Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan di setiap saat
dimanapun kita berada, dan selalu meminta pertolongan Tuhan dalam setiap aspek
kehidupan. Amin

[11]
DAFTAR PUSTAKA

 Alkitab terj. Baru LAI.

 Guthrie, D. Teologi Perjanjian Baru 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.

 http://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus... Diakses pada


tanggal 20-03-2015 pukul 20:00 WIB.

 Munroe, M. The Most Important Person on Earth. Jakarta:


Immanuel, 2007.

 Warren, R. The Purpose Driven Life. Malang: Gandum Mas, 2002.

 http://www.sarapanpagi.org/kehidupan-rasul-paulus-
vt1663.html... Diakses pada tanggal 20-05-2015 pukul 21:40 WIB.

[12]

Anda mungkin juga menyukai