b. Pertobatan Paulus.
Pengejaran yang dilakukan Paulus/Saulus terhadap orang Kristen di Damsyik menjadi
titik balik dari Saulus seorang Yahudi yang bergama Yahudi menjadi Paulus seorang
Yahudi yang beragama Kristen. Perto batan Paulus terjadi ketika Tuna menampakan
diri kepadanya melalui cahaya dan suara dari langit kepada Paulus di depan pintu
kota Damsyik : Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya aku. ( KPR 9: 3-4 dst).
Ketika Paulus bertanya siapa engkau Tuhan: kata Tuhan: Akulah Yesus yang kau
aniaya itu ( KPR 9:5). Jadi Tuhan Yesus mengidentikan dirinya dengan orang-orang
kristen yang dianiaya dan dibunuh oleh Saulus. Ia kemudian dituntun ke rumah
Yudas (bukan Yudas Iskariot) di jalan lurus. Tuhan kemudian menyuruh Ananias untuk
bertemu dengan Saulus yang saat itu mengalami kebutaan. Awalnya Ananias
menolak untuk melayani Saulus karena Ananias tahu bahwa Saulus yang saat itu
masih bernama Saulus ( nama Ibrani) seorang yang jahat dan kejam. Karena perintah
Tuhan sebab Tuhan akan menggunakan Saulus untuk menjadi pemberita injilNya
( KPR 9: 15) maka Ananias mencari Saulus dan membaptis dia dan saat itu Saulus
dipenuhi Roh Kudus dan seketika matanya menjadi melek kembali. Peristiwa itu
merupakan peristiwa rohani yang luar biasa yang terjadi dalam diri Paulus. Ada lima
kali peristiwa itu digunakan oleh Paulus ketika ia memberitakan Injil Tuhan Yesus
kepada banyak orang baik itu orang Yahudi maupun orang Yunani. Sekalipun Saulus
saat itu sangat ditakuti karena kekejamannya namun Ananias menyapa dia dengan
saudaraku untuk menunjukkan betapa ada pengampunan dan penerimaan yang tulus
dari Ananias dan komunitas Kristen di sana. Peritiwa penampakan Tuhan Yesus di
kota damsik itu yang mengubah Paulus dari seorang penganiaya, pembunuh dan
menjebloskan orang Kristen ke dalam penjara setelah bertobat Paulus menjadi
seorang pemberita injil yang terus menerus dianiaya, dijebloskan ke dalam penjara
dan akhirnya dibunuh karena injil Tuhan Yesus Kristus.
c. Pelayanan Paulus.
Setelah Paulus menjadi pengikut Yesus melalui peristiwa Damsyik maka Ia
mencurahkan seluruh perhatian dan hidupnya untuk melayani Tuhan Yesus dengan
cara mengelilingi berbagai tempat untuk memberitakan Injil Tuhan Yesus. Ia selalu
berdoa agar pelayanan yang dipercayakan kepadanya dapat dilakukan dengan baik.
Awal nya ia bertemu dengan Petrus dan teman-teman untuk meyakinkan mereka
bahwa ia telah dibentuk oleh Tuhan Yesus menjadi pelayanNya. Namun tidak mudah
bagi Paulus untuk melaksanakan tugas pengutusannya. Sebab waktu di Damsyik saja
orang-orang Yahudi yang ada di situ sudah berusaha untuk menangkap dan
membunuhnya karena Paulus menjelaskan bahwa Messias yang dinantikan itu adalah
Tuhan Yesus Kristus karena itu mereka membenci dia. Dari Damsyik Paulus
bergabung dengan anggota jemaat yang ada di Yerusalem, namun di sinipun ia tetap
dicurigai. Tetapi ia diterima oleh Barnabas yang kemudian dibawa kepada rasul-rasul
dan Barnabas menceritakan bagaimana Tuhan menampakkan diri kepadanya dan
bagaimana ia memberitakan Injil di Damsyik. Kemampuan Paulus berbahasa Yunani
memungkinkan ia dapat berdialog dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa
Yunani dan orang-orang yahudi ini bersuaha untuk membunuh dia, sehingga Paulus
diselamatkan oleh anggota jemaat yang ada di yerusalem untuk kembali ke Tarsus
kampung halamannya.
Dari Tarsus Paulus melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk
memberitakan Injil di wilayah Yunani seperti: Listra, Derbe, Athena, Ikonium, Siprus,
Korintus, Galatia, Filipi, Anthiokhia dsbnya dan injil itu diterima baik oleh orang Yahudi
diaspora maupun orang Yunani. Dan dalam pelayanan Paulus Bersama dengan
Barnabas di Anthiokhia itulah pengikut Tuhan Yesus disebut dengan nama Kristen
( KPR 11:26). Apa yang dilakukan Paulus tidak selalu berjalan mulus karena ada
banyak hambatan dan tantangan yang menghadangnya baik dari luar yaitu dari orang-
orang Yahudi maupun dari anggota jemaat yang campuran dari yahudi maupunn
Yunani. Orang-orang Kristen Yahudi menganggap bahwa keselamatan dari Allah
melalui Tuhan Yesus itu hanya diperuntukkan kepada mereka saja sebab orang
yahudi adalah bangsa pilihan. Namun Paulus meyakinkan mereka bahwa keselamatan
dari allah melalui Tuhann Yesus itu diperuntukkann kepada semua bangsa. Dan
bahwa keselamatan itu adalah anugerah dan bukan karena kebaikan manusia.
Ajaran Paulus tentang keselamatan itu adalah anugerah Allah ini antara lain
ada dalam Roma 1:16-17. Sekalipun jemaat Roma tidak didirikan oleh Paulus dan ia
selalu berdoa agar namun banyak sekali surat Paulus yang ditulis kepada mereka
untuk menolong mereka dalam memahami injil Tuhan yesus Kristus. Dalam kitab
Roma ini Paulus ingin meyakinkan orang-orang percaya di sana bahwa:
- Injil yang ia beritakan yaitu tentang keselamatan dalam Tuhan Yesus itu
diberikan kepada segala bangsa tanpa membedakan suku, ras, budaya
status social, laki-laki atau perempuan dsbnya.
- Injil itu adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan semua orang percaya
baik Yahudi maupun Yunani (dengan begitu menampik pikiran orang
yahudi bahwa keselamatan itu hanya bagi orang Yahudi).
- Dengan begitu keselamatan yang disampaikan Allah dalam Tuhann Yesus
itu hanya dapat diterima dengan iman dan bukan dengan melakukan
hukum Torat. Jadi keselamatan itu adalah anugerah Allah.
Roma 1:16-17 ini yang kemudian dikembangkan oleh Marthin Luther dan
Johanes Calvin dan menjadi dasar dari Kristen Protestan sampai saat ini.
Melalui ajaran Paulus ini, ia ingin menyingkirkan rasa superioritas diri orang yahudi
yang menganggap bahwa keselamatan itu hanya untuk mereka dan hanya kalau
melakukan hukum torat. Paulus ingin meyakinkan mereka bahwa Injil yang ia beritakan
itu terbuka bagi semua orang baik yahudi maupun Yunani termasuk kita semua, dan
keselamatan itu dianugerahkan Tuhan bagi semua orang yang menerimanya dengan
iman. Orang melakukan hukum torat atau melakukan kebaikan bukan supaya
memperoleh keselamatan tetapi karena sudah menerima keselamatan makanya orang
percaya melakukan hukum torat maupun semua perbuatann yang baik. Melalui
seluruh pelayanan yang dilakukan Rasul Paulus maka tidak heran kalau orang
beranggapan bahwa Rasul Paulus yang paling besar pengaruhnya dalam kekristenan.
2. Bermain Gelas dan Kertas. ( kalau bisa dibagi kelompok minimal 2 orang)
Gelas diisi air setengah, dan diatas gelas ditutup dengan kertas yang berisikan soal
Gelas diopor dari orang pertama ke orang yang berikut dan seterusnya.
Kertas berisi minimal 6-8 soal.
Setiap anak yang mendapat gelas harus membuka kertas itu dan menjawab pertanyaan yang ada di
dalam kertas itu dengan cara contreng atau silang.
Kelompok yang paling cepat menyelesaikan pertanyaan dia yang menang. Yang selesai akan
menepuk tangannya.
Pertanyaannya pilihan ganda,
1.Saulus adalah orang Yahudi diaspora yang tanggal di ( a. Antiokhia, b. Tarsus c. Syprus)
2. Saulus memperdalam agama dan tradisi Yahudi di ( a. Bethelehem, b. Damsyik c. Yerusalem)
3. Saulus bertemu dengan Tuhan Yesus di ( a. Damsyik b. Yerusalem c. Antiokhia)
4. Yang menerima Saulus di rumahnya waktu matanya buta adalah ( a. Simon b. Ananias c.
Yudas)
4. Saulus dibaptis oleh ( a. Barnabas b. Ananias c. Petrus)
5. Yang mewakili Paulus berbicara kepada rasul-rasul tentang pertobatan Paulus adalah
( a. Barnabas b. Gamaliel c. Yohanes)
6. Banyak orang Yahudi berada di berbagai tempat dan menjadi Yahudi diaspora akibat kehancuran
Yerusalem pada tahun 70 M. karena kalah dari ( a. Kerajaan Asyur b. Kerajaan Babilonia c.
Kerajaan
Romawi)
7. Ajaran Paulus tentang keselamatan dikembangkan oleh ( a. Roma katolik b. Marthin Luther c.
Fransiscus Xaverius)
8. Orang yang paling banyak berpengaruh dalam kayahudian Paulus adalah ( a. Kayafas b. Felix
c.
Gamaliel)
.