Disusun oleh :
Kelompok II
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
2021
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS
3. Materi
Berisi materi penjelasan tentang pengertian Diabetes Melitus.
4. Media
Power point
5. Metode
Ceramah
6. Startegi Pelaksanaan
Berisi urutan urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
a. Pembukaan : 5 menit
b. Penyampaian materi : 15 menit
Sumber
Rizal Fadli, 2021, Kesehatan Diabetes : halodoc media
Lampiran Materi
DIABETES MELITUS
Diabetes Melitus adalah penyakit kronis atau penyakit yang berlangsung dalam jangka
waktu panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di
atas nilai normal. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS (DM)
III. Materi
Pada penyuluhan ini akan dibahas penyebab Diabetes Melitus (DM).
IV. Metode
Ceramah
V. Media
PPT
VII. Evaluasi
Memberikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan, yaitu penyebab Diabetes
Melitus (DM)
VIII. Sumber
Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta.
Mitra Wacana Media
Hasdianah, (2014). Mengenal Diabetes Melitus Pada Orang Dewasa Dan Anak –
Anak, Jogyakarta, Nuha Medika
Diabetes disebabkan karena adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak
mampu nenggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk
dalam darah.
Pada DM tipe 1 disebabkan karena kekurangan produksi insulin. DM ini dapat
terjadi karena kerusakan sel beta langerhans dikelenjar pankreas akibat proses
kekebalan tubuh (autoimun) terjadi pembunuhan sel tubuh oleh sistem imunitasnya
sendiri.
DM tipe 2 terjadi akibat kegagalan relatif sel beta langerhans dikelenjar panlreas
sehingga produksi insulin yang terjadi dengan kualitas rendah tidak mampu
merangsang sel tubuh agar menyerap gula darah. Misalnya, karena obesitas, atau pola
makan yang tidak benar.
Diabetes melitus dapat disebabkan juga oleh penyakit lain misalnya : sirosis hati,
penyakit kelenjar pankreas, infeksi dan obat – obatan.
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS (DM)
XII. Materi
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
XIII. Metode
Ceramah
XIV. Media
PTT
XVII. Sumber
Ernawati, 2013, Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu, Jakarta :
Mitra Wacana Media.
Hasdianah, 2014, Mengenal Diabetes Melitus Pada Orang Dewasa dan Anak-anak,
Jogyakarta : Nuha Medika.
1. Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko
terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama,
karena berhubungan dengan gen tertentu.
2. Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di
Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena
kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya
memicu penyakit autoimun.
3. Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun,
kemudian pada anak-anak usia 10–14 tahun.
4. Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang
mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan,
memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.
Pokok
: Diabetes Melitus
Bahasan
Sasaran : Masyarakat
Waktu : 20 menit
1. Tujuan
a. Umum
Setelah melakukan pendidikan kesehatan, diharapkan Agar warga RT 005 RW 001 dapat
memahami dan mengerti tentang Diabetes Melitus
b. Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan siswa dapat:
2. Sasaran
Warga RT 005 RW 001
3. Pokok Bahasan
Memberikan pengetahuan tentang Diabetes Melitus.
5. MATERI
Terampil
6. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
7. Media
1. Materi SAP
2. Persentasi
8. Pelaksanaan Kegiatan
9. Evaluasi
Pertanyaan :
Gejalanya yaitu :
Nyatanya gejala diabetes akan dialami berbeda-beda oleh tiap-tiap hendaknya namun secara
umum ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap diabetes melitus tipe 1 maupun tipe
2 seperti peningkatan rasa haus peningkatan frekuensi buang air kecil kelelahan terus-menerus
gangguan penglihatan dan terjadinya infeksi terus-menerus infeksi yang terjadi umumnya terjadi
pada bagian gusi ataupun kulit sedangkan pada wanita waspadai infeksi bagian-bagian vagina
yang bisa menjadi tanda penyakit diabetes.
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS
Materi
Berisi materi penjelasan tentang pengertian Diabetes Melitus.
Media
Power point
Metode
Ceramah
Startegi Pelaksanaan
Berisi urutan urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
Pembukaan : 5 menit
Penyampaian materi : 15 menit
Sumber
Rizal Fadli, 2021, Kesehatan Diabetes : halodoc media
Lampiran Materi
DIABETES MELITUS
Diagnosis Diabetes
Dokter akan mendiagnosis diabetes pada seseorang dengan melakukan wawancara
medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah
dan urine.
Komplikasi Diabetes
Baik diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan
retina mata, kerusakan saraf, penyakit stroke dan jantung koroner, kerusakan ginjal,
disfungsi seksual, keguguran, atau bayi lahir mati dari ibu yang mengidap diabetes.
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)
DIABETES MELITUS ( DM )
III. Materi
Berisis garis beras materi yang duberikan dalam kegiatan pembelajaran / penyuluhan
IV. Metode
Ceramah
V. Media
PPT
VI. Strategi Pelaksanaan
Berisi urutan-urutan / langkah yang di lakukan dalam kegiatan penyuluhan
a. Pembukaan : 3 menit
b. Menyampaikan materi : 5 menit
c. Diskusi / Tanya jawab : 5 menit
d. Evaluasi : 5 menit
e. Penutup : 2 menit
VII. Evaluasi
Memberikan pernyataan terkait materi yang disampaikan:
a. Pasien dapat menjawab benar apa yang di sampaikan
b. Pasien mengerti diit yang benar
c. Pasien mampu menjalankan ditnya setelah diberikan penyuluhan
VIII. Sumber
Soeparman dkk, 2005, Ilmu penyakit dalam, jilid 1, edisi 2. UI Press Jakarta.
Smeltzer, Bare, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 2. Jakarta : EGC
Price, Sylvia. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit. Jakarta : EGC
IX. Materi
Pencegahan Diabetes Militus
Lakukan beberapa gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit diabetes :
1. Mempertahankan berat badan ideal dengan mengkomsumsi makanan rendah
lemak
2. Mengkomsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur
3. Mengurangi komsumsi makanan dan minuman manis.
4. Berolaraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik
5. Mengurangi duduk terlalu lama, seperti ketika menonton televisi
6. Menghindari atau berhenti merokok.
X. Penutup
Setelah menyimpulkan materi yang di sampaikan.
a. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan
b. Mengucapkan salam
Format Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Hipertensi
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi pada individu dan keluarga maka sangat
diharapkan bagi setiap individu maupun keluarga dapat memahami serta mengerti tentang
penyakit hipertensi.
C. Materi Penyuluhan
Pada penyuluhan ini, akan dibahas pada bagian pengertian penyakit hipertensi.
D. Metode
Ceramah
E. Media
PPT
F. Strategi Pelaksanaan
G. Evaluasi
Aaudience mampu :
Mengetahui, memahami dan mengerti tentang hipertensi dengan baik dan tepat sehingga
dapat mencegah penderita hipertensi mengalami komplikasi berat yang dapat mengancam
nyawa.
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan maka di harapkan masyarakat dapat lebih
memahami dan mengerti tentang penyakit Hipertensi.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat untuk dapat
Lebih Mengetahui dan memahami tentang Faktor – Faktor Risiko pada Hipertensi.
C. Materi
Pada penyuluhan ini, akan dibahas pada bagian Faktor – faktor resiko penyakit hipertensi.
D. Metode
Ceramah
E. Media
PTT
F. Startegi Pelaksanaan
Berisi urutan-urutan atau langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan :
A. Pembukaan : 5 menit
B. Penyampaian materi : 5 menit
C. Penutup : 5 menit
H. Evaluasi
Masyarakat mampu mengetahui dan memahami tentang faktor faktor resiko
hipertensi dengan baik.
H. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 15 menit, maka diharapkan bapak ibu penderita
hipertensi memahami dan dapat menerapkan pola hidup sehat bagi individu, kelompok maupun
masyarakat yang menderita hipertensi.
I. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pengobatan hipertensi pada individu dan keluarga maka
sangat diharapkan bagi setiap individu maupun keluarga dapat memahami serta mengerti dan
mampu mengaplikasikan pengobatan hipertensi dengan sangat baik.
J. Materi Penyuluhan
Pada penyuluhan ini, akan dibahas pada bagian pengobatan penyakit hipertensi.
K. Metode
Ceramah
L. Media
PPT
M. Strategi Pelaksanaan
N. Evaluasi
Aaudience mampu :
Mengetahui, memahami dan dapat mengaplikasikan pengobatan hipertensi dengan baik dan
tepat sehingga dapat mencegah penderita hipertensi mengalami komplikasi berat yang dapat
mengancam nyawa.
Sebagian penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi harus mengonsumsi obat seumur hidup
yang berguna untuk mengatur tekanan darah. Namun, pada saatnya jika tekanan darah sudah
terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat
dihentikan. Namun, sangat penting untuk tidak mengabaikan dosis obat dan efek samping dari
penggunaan obat.
Pada umumnya, obat-obatan yang sering diberikan pada penderita hipertensi antara lain :
1) Obat yang berguna untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine.
Contohnya seperti obat tablet hydrochlorothiazide (HCT) dan juga obat Lasix
(furosemide).
2) Obat untuk meleberkan pembuluh darah sehingga tekanan darah bisa menurun karena
pada dasarnya hipertensi ini membuat penderitanya rentan mengalami sumbatan
pembuluh darah. Contohnya seperti obat beta blockers (atenolol (tenorim), capoten
(captopril).
3) Obat penurunan tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding pembuluh darah
lebih rileks. Contohnya seperti obat amlopidine.
Nah, namun selain mengonsumsi obat-obatan medis tersebut, pengobatan hipertensi juga bisa
dilakukan melalui terapi rileksasi, misalnya terapi meditasi atau terapi yoga. Namun, pengobatan
hipertensi tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup, seperti
menjalani pola makan dan hidup yang sehat serta juga olahraga yang teratur.
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS (DM)
III. Materi
Berisi garis besar materi yang diberikan dalam kegiatan penyuluhan
IV. Metode
Ceramah
V. Media
PTT
A. Pembukaan : 5 menit
B. Penyampaian materi : 5 menit
C. Penutup : 5 menit
VII. Evaluasi
Memberikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan, antara lain :
Sebutkan ada beberapa diagnosis hipertensi yang tadi sudah di jelaskan
Materi Hipertensi
Diagnosis hipertensi
Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum:
O. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan maka diharapkan masyarakat penderita hipertensi bisa
mengerti dan mampu menerapkan pola hidup sehat bagi individu, maupun masyarakat yang
menderita hipertensi.
P. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tanda dan gejala serta cara pencegahan hipertensi
diharapkan agar setiap individu atau masyarakat dapat mengerti tentang gejala yang dapat timbul
ketika tekanan darah mulai meningkat dan mampu melakukan langkah pencegahan hipertensi
dengan baik.
Q. Materi Penyuluhan
Dalam penyuluhan ini akan dibahas tanda-tanda, gejala hipertensi dan pencegahan hipertensi
R. Metode
Ceramah
S. Media
PPT
T. Strategi Pelaksanaan
U. Evaluasi
Masyarakat mampu memahami dan mengetahui tanda-tanda dan gejala yang akan muncul
ketika terjadi hipertensi dan mampu melakukan pencegahan agar tidak terjadi hipertensi
Gejala Hipertensi
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain:
1. Sakit kepala
2. Lemas
3. Masalah penglihatan
4. Nyeri dada
5. Sesak napa
6. Aritmia
7. Adanya darah dalam urine.
Pencegahan Hipertensi
Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu: