Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS

RAS, ETNIS DAN GENDER

D
I
S
U
S
U
N

oleh :
Nama : Christin Novita Siahaya
Alamat : Belakang Soya (gang singa)
No Hp : 082198799833
Kelas : X IPS 2
Kata pengantar
Indonesia merupakan salah satu negara multi kultural terbesar
didunia. Kebenaran dari pernyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio
kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Selain itu
Indonesia termasuk salah satu dari sekian puluh negara berkembang.
Berkaitan dengan hal ini maka pendidikan multikultural menawarkan
salah satu alternatif melalui penerapan stategi dan konsep pendidikan
yang berbasis pada pemanfaatan keberagaman yang ada dimasyarakat
seperti keragaman Ras,Etnis dan peran Gender. Dapat dilihat dalam
bangsa ini yang sarat dengan masuknya berbagai suku bangsa asing dan
terus berkulturasi dengan masyarakat pribumi .Dengan demikian
pendidikan multikultural merupakan respon terhadap perkembangan
keragaman di Indonesia khususnya di Maluku.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Masalah
Berdasarkan Pemaparan pada latar balakang masalah,dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Indonesia merupakan bangsa yang beragam yang ditandai
dengan Keragaman Ras, Etnis dan Gender
2. Sering terjadi konflik di Indonesia yang disebabkan oleh
keragaman tersebut.

2. Latar belakang masalah


Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam
Ras,Etnis,budaya ,adat istiadat dan Agama. Bangsa kita memiliki
berbagai etnis bangsa yang mendiami di seluruh penjuru tanah air.
Setiap Etnis mempunyai budaya,adat istiadat,
bahasa,kepercayaan,dan tata cara hidup yang berbeda-
beda.Keragaman tersebut merupakan identitas bangsa Indonesia.
Semboyan ’Bhineka Tunggal Ika’ merupakan wujud dari bangsa
Indonesia yang syarat dengan keragaman.Perbedaan Keberagaman
di Indonesia jangan sampai dijadikan penghambat untuk mencapai
kemajuan bangsa. Kekayaan keberagaman seharusnya
dimanfaatkan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang
dapat memperkenalkan kekayaan keberagaman Indonesia ke Dunia
Manca Negara. Keberagaman masyarakat Indonesia menuntut rasa
saling toleransi, menghormati dan menghargai antar perbedaan
tersebut. Keberagaman yang ada sering mengakibatkan
diskriminasi yang berujung pada konflik dan kekerasan masyarakat
Indonesia kurang dapat mengakui dan menerima Keragaman
tersebut. Pemicu konflik tersebut biasanya disebabkan diskriminasi
dan kurangnya rasa toleransi , menghargai dan menghormati
terhadap suatu suku,agama,ras,atau golongan {SARA} tertentu.
Negara kita sering dilandai konflik dan kekerasan antar masyarakat
yang dapat menyebabkan perpecahan baik konflik etnis,maupun
konflik antar pemeluk agam. Upaya mengatasi permasalahan yang
disebabkan oleh keberagaman bangsa tersebut salah satunya
adalah melalui jalur pendidikan sebab setiap masyarakat pasti
memperoleh pendidikan.

BAB II

Pembahasan Masalah
1. Pembahasan tentang Ras diMaluku
Orang Maluku adalah Penduduk asli yang berasal dari kepulauan
Maluku.Orang Maluku adalah istilah yang mencakup banyak suku
dan kelompok-kelompok kebahasaan yang mendiami gugusan
kepulauan tersebut.Aslinya orang Maluku memiliki darah
Melanesia.Namun serajah Penjang perdagangan dan pelayaran
telah mengakibatkan tingkat tinggi dalam campur dalam darah
keturunan diantara orang Maluku.Ciri Melanesia yang terkuat
terdapat di Kepulauan Kei,Kepulauan Aru, dan antara orang-orang
dipedalaman kepulauan Seram dan Buru.
a. Pengertian ras
Ras (dari bahasa Prancis race, yang sendirinya dari bahasa Latin
radix, "akar") adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan
untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok
besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal usul geografis,
tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi.
b. Kondisi Ras di maluku
Suku bangsa di maluku dominasi oleh rasa suku bangsa
malanesia pasifik yang masih berkobar dengan fiisk tonga, dan
beberapa bangsa kepualuan yang terbesar dikepulauan samudra
fasitik

1. Etnis
a. Pengertian etnis
Etnis atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang
anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan
sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang
dianggap sama. ... Ini adalah sebuah
gejala yang terkandung dalam pengalaman manusia" meskipun
definisi ini sering kali mudah diubah-ubah.

b. Perkembangan etnis di maluku


Negeri di Maluku merupakan kesatuan masyarakat hukum adat
yang terbentuk secara genaologis,menempati suatu wilayah
tertentu, kemudian susunan pemerintahan dan adat istiadat dan
mengelolah sumber daya yang berada di wilayahnya secara
bersama-sama.Jika teori identitas sosial digunakan untuk
menganalisis hubungan antar kelompok ,suku di Maluku, maka
seolah-olah masyarakat terpolarisasi dan tergregasi menurut
agam dan Etnik yang dianggap sebagai pemicu konflik harus
dihilangkan supaya kita dapat hidup bersama lagi membangun
persaudaraan yang rukun. Hal ini dapat terlihat setelah
kerusuhan yang terjadi di Kota Ambon Tahun 1999, yang
mempengaruhi semua Wilayah di Maluku. Namun karena
kesadaran kita bersama kehidupan Harmonis ini bisa terjalin
kembali dengan baik dampai saat ini.
2. Gender
a. Pengertian gender
Gender adalah serangkaian karakteristik yang terkait kepada
dan membedakan makskulinitas dan feminitas.Karakteristik
tersebut dapat mencakup jenis kelamin, hal yang ditentukan
berdasarkan jenis kelaminatau identitas gender. Gender
berasal dari bahasa latin yaitu “Genus” berarti tipe atau
jenis.Jadi Gender adalah sifat atau perilaku yang dilekatkan
pada laki-laki atau perempuan yang dibentuk secara sosial
maupun budaya.

b. Gender dalam pandangan orang Maluku


Konflik yang terjadi di Maluku sejak 19 Januari 1999 dan
berakhir sejak Juni Tahun 2005 membawa masyarakat di
Malku pada proses perdamaian. Masyarakat yang tadinya
terusir mulai berdatangan kembali untuk mengais rejeki di
negeri raja-raja ini. Proses penyelesaian konflik ini, tidak lepas
dari peran perempuan yang merupakan pelaku dan juga
penerima dampak konflik terparah. Penelitian membuktikan
bahwa peran perempuan dalam proses penyelesaian konflik di
Maluku serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan sangat
membantu pemerintah. Hal ini mempengaruhi pemerintah
daerah dalam proses penyusunan kebijakan yang berperspektif
gender, dimana perempuan juga bisa dilibatkan dalam hal
pekerjaan maupun kegiatan lain seperti badan saniri negeri dan
lain-lain.
c. Pandangan Alkitab Tentang Ras,Etnis dan Gender
Masalah-masalah yang timbul seputar ras,etnis dan gender
sering dipermasalahkan didunia, bahkan disekitar kitapun
terkadang masih dapat kita lihat. Ras,Etnis dan Gender dalam
Roma 10 : 12 dikatakan “Sebab tidak ada perbedaan orang
Yahudi dan Yunani. Kerena Allah yang satu itu adalah Tuhan
dari semua orang,kaya bagi semua orang yang berseru
kepadaNya.Pernyataan Paulus ini tentu sangat mengejutkan
orang pada waktu itu, mengingat orang Yunani biasa
menyebut orang-orang non yunani sebagai bangsa bar-bar.
Sementara itu juga orang Yahudi biasa menganggap diri
mereka lebih tinggi dari bangsa-bangsa lain. Mereka adalah
umat pilihan Allah, sementara yang lain tidak. Kitan Keluaran
22:21 juga mengatakan : “Janganlah kamu tindas atau kau
tekan seorang asing, sebab kamupun dahulu adalah orang
asing ditanah Mesir.” Sehubungan dengan keadilan gender
Alkitabpun mengajarkan kepada kita bahwa laki-laki dan
perempuan sama kedudukannya dimata Allah. Kisah
Penciptaan dalam Kejadian 2 :18 menyatakan “ Tuhan Allah
berfirman: Tidak Baik , kalau manusia itu seorang diri saja,
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia”.Tuhan Yesus sendiri memperlakukan laki-laki dan
perempuan dengan setara.Sayangnya diskriminasi Gender
mesih terus berlangsung, bahkan juga dikalangan gereja masa
kini,pada kemampuan mereka tidak kurang dibandingkan
dengan laki-laki.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Persoalan Ras,Etnis damn Gender telah diperdebatkan
selama berabad-abad sampai dengan saat ini. Pemahaman
yang keliru terhadap perbedaan Ras,Etnis dan gender
mengakibatkan Ketimpangan bahkan ketidakadilan dalam
hidup berelasi dengan sesama kita.
Perbedaan yang ada seharusnya memperkaya kita dan
melihat kekuasaaan Tuhan yang sudah menghadikan
manusia dengan keunikannya masing-masing. Orang
Kristen mensi menjadi pelopor dalam menghapuskan
praktek-praktek diskriminasi yang didasarkan pada
Ras,Etnis dan Gender.
2. Saran
Meskipun sekarang kita sudah terbagi-bagi kelompok
Ras,Etnis dan Gender tapi kita masih hidup bertalian
keluarga dengan semua orang. Karena itulah kita diajarkan
untuk saling mengasihi, membela dan peduli terhadap
sesama.

Anda mungkin juga menyukai