Anda di halaman 1dari 4

Sejarah Singkat Paulus

Nama : Samuel Manurung

Nim : 2001109

Dosen : Bpk. Samuel Sulistyo M.Th

Paulus

1. Latar Belakang

Paulus atau dipanggil Rasul Paulus, dimana dalam setiap perjalanan Rasul ini bersaksi akan
sang Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam perjanjian baru nama Rasul Paulus ini tidak asing
lagi, dimana banyak me sehingga dalam penginjilan Rasul tersebut menjadi pedoman untuk
semangat dalam pengkabaran injil.

Sewaktu kecil dalam cerita yang diberikan, pada orang tua paulus ingin anaknya menjadi
seorang rabi (Guru hukum taurat) dimana ia adalah seorang anak yang berasal dari Tarsus
yang banyak mempelajari tradisi umat Yahudi di sinagoge dalam pendidikannya . 1

Paulus, yang sebelumnya dikenal dengan nama Saulus atau nama Yahudi nya, dilahirkan
dalam sebuah keluarga Ibrani yang berdisiplin keras menjelang awal abad pertama. Ia adalah
seorang Ibrani asli, dari keturunan Abraham, suku Benyamin (Rm. 11:1; 2Kor. 11:22)2

Saulus (Paulus) dimana ia dilahirkan di Tarsus di asia kecil, di wilayah Kilikia dimana pada
saat itu kota yang tekemuka pada zaman itu,dan juga tarsus itu penting juga pada abad
pertama masehi berada dikawasan sebelah timur Laut tengah dan kawasan ini menjadi 2
bagian pada kawasan pegunungan dan kawasan yang datar di timur. Kota ini diperkirakan
dihuni sejak tahun ke- 3SZB. Sejak pendudukan Alexander Agung. Orang tuanya
memberikan nama ia Saul (Kis 13 : 9) yang dalam bahasa ibrani “Mencari” 31

1
Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristem e-ISSN : 2723-3324
2
John, Drane Buku Memahami Perjanjian Baru hal 289
3.
Dr. Telhalia, M.Th, Buku Riwayat Hidup Paulus hal. 14
2. Perjalanan Rasul Paulus

Sewaktu paulus di Tarsus, dia juga mempelajari akan membuat tenda karena dalam ajaran
pada saat itu setiap murid hukum taurat dianjurkan mempelajari keterampilan di samping
menuntu ilmu. Karena dia belajar ini dapat digunakan sewaktu melakukan pekerjaan
Misionernya.4

Dalam masa tumbuh kembang paulus ini dikatakan sangat terdidik mengenai filsafat stoa,
dan dengan agama rahasia pada waktu itu. Dan pendidikan Yahudinya dibawah bimbingan
rabi Gamaliel (Kis 22 : 3), dan paulus ini dapat memahami kitab suci ibrani secara teliti, dan
mampu mahif menafsirkannya. Perlengkapan itulah yang menjadi pengetahuan untuk
mengabarkan Injil Kristus Kepada Masyarakat Yunani – Romawi. 5

Dalam sumber lain menganggap bahwa dalam perjalanan paulus ke Yerusallem menjadi
murid Gamaliel yang pengganti rabi Hillel. Dan paulus memperoleh sedikitnya satu manfaat
besar dari tradisi Hillel. Syammai berpendapat bahwa orang bukan Yahudi tidak mempunyai
tempat di dalam rencana Allah. 62

3. Waktu Paulus

Paulus menyebutkan bahwa dirinya sebagai orang tua, dalam istilah orang tua ini yang
sekitah umur 50 tahun nan. Surat paulus kepada filemon sekitar tahun 55 ZB. Kemungkinan
paulus dilahirkan pada tahun ke 5 ZB dimana dalam sebuah keluarga Yahudi yang taat di
Kota tarsus.7

Motivasi dasar Saulus untuk menganiaya orang-orang kristen ialah karena orang-orang
Kristen mewartakan Yesus sebagai Mesias (bdk. 1 Kor 15:5). Sebagai seorang Farisi yang
sangat militan, pewartaan orang Kristen dilihat sebagai suatu bidaah dalam Yudaisme,
bertentangan dengan Hukum Taurat, Hukum Musa yang diwarisi dari nenek moyang mereka
(bdk. Gal 1:13-14; Flp 3:5-6).

lalu dalam pertobatan paulus memberi pengetahuan yang benar, dimana datang dari Roh
Allah bahwa Yesuslah keselamatan bagi semua orang, dimana ia bertemu dengan Yesus
bahkan sampai diceritakan oleh Lukas (Kis 9 : 22 : 26). 8

4. Cerita Kehidupan Pelayanan Paulus


24, 6
John, Drane Buku Memahami Perjanjian Baru hal 290
7
Prof. S. Wismoady Wahono. Ph.d, Di Sini Kutemukan.
8
Jurnal Pengaruh Rasul Paulus dalam sejarah Kekristenan oleh Toni Tantiono
1. setelah tiga tahun bertobat, ia meninggalkan Damsyik, karena dicari oleh raja Aretas atau
wali negeri, dalam melarikan diri ini dalam keranjang dari atas tembok kota (bdk. 2 Kor
11:32-33; Kis 9:23-25). Raja Aretas ialah Aretas IV, raja Nabatea yang berkuasa antara tahun
AD 9–40. Jadi peristiwa itu terjadi sebelum tahun 40, kemungkinan besar tahun 37.

2. Dalam paulus berada di korintus bertemu dengan pasangan suami-istri Akwila dan
Priscilla dimana ia harus meninggalkan Roma pada pemerintahan Kaisar Klaudius (AD 41–
54) mengusir semua orang Yahudi dari sana (bdk. Kis 18:2). Dalam catatan Horasius,
seorang sejarahwan kristen dari abad V, yang didukung Svetosius, sejarahwan Romawi, surat
keputusan pengusiran itu dikeluarkan tahun 49. Paulus bertemu dengan suami-istri itu dalam
perjalanan misinya yang kedua sekitar tahun 50, setelah menghadiri Konsili Yerusalem yang
mungkin diadakan tahun 49.

3. Data historis yang paling dapat dipercaya ialah perjumpaan Paulus dengan Gallio di
Korintus (bdk. Kis 18:12-17). Lusius Yunius Gallio, saudara filsuf Romawi Seneca, menjabat
sebagai gubernur di Korintus selama satu tahun antara musim semi tahun 51 dan musim semi
tahun 52. Ini dibuktikan oleh surat Gallio yang ditemukan di Delfi tahun 1905. Paulus diadili
di depan Gallio mungkin awal tahun 52.

4. Dan sampainya ia di Yerusallem, ia ditangkap dan dibawa ke kaisaran filipi dimana dibawa
pada wali negeri Feeliks (bdk. Kis 23:24), tinggal dua tahun di sana, sampai Feliks diganti
Perkius Festus (bdk. Kis 24:27). Ada dua data tahun peralihan kekuasaan itu: tahun 55 (yang
disambung dengan perjalanan Paulus ke Roma tahun 55 atau 56) atau antara 58 dan 60 yang
diikuti perjalanan Paulus ke Roma dan penahanannya dua tahun di sana dan kematian
martirnya di sana.

5. Gal 1–2 menambahkan bahwa Paulus pergi ke Arabia setelah pertobatannya. Tiga tahun
kemudian pergi ke Yerusalem untuk bertemu dengan Petrus, lalu pergi ke daerah Siria dan
Kilikia (mencakup Antiokhia dan Tarsus). Empat belas tahun kemudian kembali ke
Yerusalem untuk membela Injilnya di hadapan para rasul (“Konsili Yerusalem”), lalu
kembali ke Antiokhia tempat ia berselisih paham dengan Petrus (“insiden Antiokhia”; bdk.
Gal 2,11-14).93

Tujuan Paulus
39
Jurnal Pengaruh “Rasul Paulus Dalam Sejarah Kekristenan” Oleh Toni Tantiono
Paulus adalah seorang penginjil yang selain yakin betul akan panggilan Allah, juga memiliki
visi yang jelas yang akan mengarahkan seluruh gerak pelayanannya. Paulus telah dapat
melihat jauh kedepan bahwa akan terjadi pertobatan besar-besaran dari orang non-Yahudi.
Paulus melihat dengan jelas berdasarkan visinya bahwa kedepan keselamatan tidak hanya
diperuntukkan bagi bangsa Yahudi, namun bangsa-bangsa non-Yahudi juga berhak untuk
menikmati keselamatan dalam Kristus10

410
Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen e-ISSN : 2723-3324

Anda mungkin juga menyukai