DI SUSUN OLEH
Kelompok 4
Fiona P. T. Rumengan, 190201202
Kristia Sengkey, 190201141
Meivia Kulas, 190201123
Niken Banea, 190201111
Tempat Penulisan
Informasi dari Surat 1 Korintus, Surat 2 Korintus, Surat Roma ini dan Kisah Para Rasul
menunjukkan bahwa surat ini ditulis di Korintus sekitar waktu Paulus mengumpulkan uang untuk
membantu jemaat di Yerusalem yang saat itu sangat miskin dan membutuhkan dana dari
berbagai jemaat di sekitar Laut Tengah. Ketika surat ini dibuat, Paulus sudah selesai
mengumpulkan dan sedang bersiap-siap untuk membawakan dana kepada jemaat di Yerusalem.
Diperkirakan bahwa Paulus menulis surat ini ketika tinggal di rumah Gayus di Korintus.
Tampaknya Paulus berniat naik kapal langsung dari Korintus ke Yudea. Pada waktu itu juga,
Febe, seorang diaken perempuan yang melayani di Kengkrea, akan berangkat dari Korintus ke
Roma dan ialah pembawa surat Roma ini, sehingga Paulus meminta jemaat di sana
menyambutnya dengan baik.78
Waktu Penulisan
Semua pelayaran di Laut Tengah praktis dihentikan setelah tanggal 11 November, karena
cuaca buruk selama musim dingin, dan baru dimulai lagi tanggal 10 Maret setiap tahunnya,
sehingga surat Roma rupanya ditulis sebelumnya, yaitu pada musim gugur tahun 57 M. Robinson
meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan Maret-Juni) tahun 57 M. Pendapat lain
memberi perkiraan tahun 53-54, atau tahun 53-56.
5 Barclay, William. 1986. Pemahaman Alkitab Setiap Hari - Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
6 Hakh Benyamin Samuel. 2010. Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung:
Bina Media Informasi.
7 Barclay, William. 1986. Pemahaman Alkitab Setiap Hari - Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
8 Hakh Benyamin Samuel. 2010. Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok Teologisnya. Bandung:
Bina Media Informasi.
Rencana Paulus sendiri berubah karena ancaman orang Yahudi, sehingga Paulus tidak jadi naik
kapal dari Korintus, melainkan berjalan kaki ke Makedonia dan berlayar ke Yerusalem dari
Filipina pada musim semi tahun berikutnya (58 M). Paulus baru sampai di Roma setelah
ditangkap dan diadili di Yudea.9
Perumusan Teologi
Rumusan teologi : Kemajemukan hidup dalam konteks sekarang adalah sesuatu yang
sangat begitu indah karena keberanekaragamnya. Dan kita sebagai orang Kristen pantaslah
mencintai keanekaragaman tersebut tanpa memaksa atau menghakimi teologi atau keyakinan
mereka mengikuti teologi atau keyakinan kita. Sehingga terciptalah suasana yang damai antara
satu dengan yang lainnya. Itu kita bisa lihat dari bagaimana cara Kristen Yahudi tidak memaksa
non Yahudi untuk mengikuti mereka, misalnya Yahudi tidak makan babi, mereka tidak memaksa
non Yahudi untuk tidak makan babi juga.
Pesan teologis
Pembaca mula-mula: cintailah saudaramu tanpa mencela atau menghina saudaramu.
Karna jika kita yang dulunya golongan Yahudi dan masuk ke non Yahudi, kita sebagai non
Yahudi menerima mereka tanpa memaksa mereka mengikuti setiap aturan untuk bisa memakan
babi. Jika hal tersebut mereka yang sebelumnya golongan Yahudi tidak memakan babi, kita tidak
12 Ibrahim, David. 2011. Tafsiran Surat Roma. Yogyakarta: ANDI.
bisa memaksa mereka untuk memakan babi. Mungkin mereka sudah terbiasa tidak memakannya.
Tapi intinya kita mempunyai Allah yang sama.
Konteks saat ini: misalnya kita menemukan seseorang yang ingin menjadi jemaat di
gereja kita dan mereka merupakan saudara kita seiman yang hanya berbeda gerejanya, yang di
mana gereja sebelumnya mereka mempunyai peribadatan di hari yang tidak sama dengan kita
misalnya hari sabtu dan kita beribadah hari minggu. Kita tidak bisa menghakimi mereka karena
atas lingkungan gereja mereka sebelumnya berbeda dengan lingkungan gereja kita melainkan
kita merangkul mereka bahkan memberitahukan segala aturan yang ada di gereja kita walaupun
notabenenya mereka belum terbiasa. Jadilah orang Kristen yang mau mengasihi sesamanya tanpa
memandang dari segi apapun juga.
Kesimpulan
Dari materi tersebut kami kelompok menyimpulkan bahwa segala hal yang berkaitan dan
makanan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan atau bahkan menghakimi saudara kita yang
tidak sama dengan kita dalam aturan mengenai makanan dan minuman. Karena menghakimi
hanyalah Tugas Allah, dan kita sebagai manusia bukanlah menghakimi melainkan menerapkan
cinta kasih kita walaupun adanya keberagaman perbedaan dari setiap manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Barclay, William. 1986. Pemahaman Alkitab Setiap Hari - Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Drane, Jhon. 2005. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Duyverman M. E. 1990. Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hakh Benyamin Samuel. 2010. Perjanjian Baru: Sejarah, Pengantar dan Pokok-pokok
Teologisnya. Bandung: Bina Media Informasi.
Ibrahim, David. 2011. Tafsiran Surat Roma. Yogyakarta: ANDI.
John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament".
Merrill C. Tenney. 1997. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas.
Willi Marxsen. 2008. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru:
pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia.