Anda di halaman 1dari 4

Nama : Samuel Manurung

Nim : 2001109

Mata Kuliah : Teol. PB (Surat Paulus)

Dosen : Samuel Sulilstyo M.Th

BRI Surat Roma

1. Penulis Surat Roma

Paulus adalah penulis surat kepada jemaat di Roma. Surat ini ditulis bertujuan untuk
menyediakan hati mereka menyambutnya pada kunjungan yang pertama (Roma 1:10 – 13).
Kemungkinan lain adalah usaha untuk menyelesaikan beberapa keadaan tertentu di jemaat
(Roma 16:17-20). Namun alasan utama adalah mengubah iman umat Kristen di Roma dengan
menyajikan kepada mereka injil dengan teratur.

Kitab Roma adalah kitab yang ditulis oleh Rasul Paulus. Hal ini dinyatakan melalui bukti
internal yang terdapat dalam Rm 1:1 Pau/loj dou/loj Cristou/ VIhsou/( klhto.j avpo,stoloj a
vfwrisme ,noj eivj euvagge,lion qeou/( (Paulus hamba Kristus Yesus yang dipanggil menjadi
Rasul, yang dikhususkan untuk Injil Allah).

2. Tahun Renulisan Surat Roma

Ada kemungkinan bahwa surat ini ditulis di Korintus saat ia tinggal di kota itu selama tiga
bulan setelah diusir dari Efesus sehubungan denga peristiwa Demitrius si tukang perak itu
(Kisah. 20:3). Di sana ia tinggal di rumah Gayus (16:23), seorang murid yang telah dibaptis
sendiri oleh Paulus (I Kor. 1:14). Kemungkinan surat ini dikirimkan melalui Febe yang
sedang dalam perjalanan menuju ke kota Roma. Jika memang demikian, maka itu berarti
surat ini ditulis sekitar tahun 55 M saat perjalanan misinya yang ketiga, menjelang
kepulangannya ke Asia Kecil dan Yerusalem.1

3. Alamat Surat Roma

Kepada roma, Roma merupakan ibu kota kerajaan besar yang membentang dari Inggris
hingga tanah Arab. Sebagai pusat kota, Roma menjadi sentral kegiatan dari berbagai bangsa.2

1
Ola Tulloan, Introduksi Perjanjian Baru (Batu: Sekolah Tinggi Teologia I-3, 1995), 82
2
Donald Guthrie, “Surat Paulus kepada Jemaat Roma” dalam Pedoman Lengkap Pemahaman Alkitab
(Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002), 655.
Hal itu menjadikan kota tersebut sebagai kota yang paling strategis pada zaman Paulus, baik
secara politis maupun secara administratif. Penyebabnya adalah ketersediaan dan
kelengkapan berbagai fasilitas umum yang memungkinkan mereka benar-benar mengalami
kenyamanan. Di samping itu, kemampuan pemerintah Romawi menata dan menjalankan
tugas mereka, membawa mereka sampai kepada puncak kemakmuran yang disebut “Pax
Romana.”3

4. Latar Belakang Surat Roma

Michel dalam bukunya memberikan penjelasan bahwa dalam surat didaktis ini, Paulus
memaparkan suatu apologia. Masalah sesungguhnya yang membangkitkan perlawanan
berulang-ulang kepada Rasul ini ialah hubungan antara Yudaisme dan paganisme (kekafiran)
atau kekristenan asal Yahudi dan kekristenan bukan Yahudi dalam pemberitaannya.
Pemberitaan Paulus membuat marah “sinagoge” dari waktu ke waktu dan Paulus tentunya
takut bahwa gereja Roma akan mempercayai laporan buruk mengenai dia. Surat kepada
orang-orang Roma adalah suatu pembuktian dengan penafsiran bahwa pemberitaan Paulus
mengkonfrontasikan baik Yudaisme maupun paganisme secara tepat dengan kebenaran Injil.4

5. Kapan Berdiri Jemaat Ini

Untuk berdirinya jemaat ini berdiri di mana di tahun 55 M dalam buku Ola toluan bahwa
dimungkinkan sebelum tahun itu jemaat ini sudah ada dan sudah berdiri sejak lama juga,
bahkan juga pada saat zaman Kristus yang menjajah Yerusallem dari pemerintahan Romawi.

6. Siapa Yang Membangun Jemaat

“Dalam surat kirimannya kepada orang-orang Roma, Paulus mengemukakan prinsip-prinsip


injil yang agung itu. Ia menyatakan kedudukannya atas penyataan-penyataan yang
menghasud kaumYahudi dan gereja kafir, serta menunjukkan bahwa pengharapan dan janji
yang dikhususkan kepada bangsa Yahudi kini diberikan juga kepada orang-orang kafir.” 5

Dalam kiriman ini yang mengirimkan adalah febe yang bisa juga membangun kehidupan
jemaat di Roma pada saat itu.

7. Kekuatan dan Kelemahan Surat Roma

Kekuatan :
3
J. McKee Adam, Biblical Backgrounds (Nashville: Broadman Press, 1965), 212.
4
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 107
5
Ellen G. White, Alfa and Omega: Kisah Para Rasul (Bandung: Indonesia Publishing House, 1998) 294
Paulus sendiri merupakan pribadi yang unik dan istimewa di mata rekan-rekan
sebangsanya. Ia berasal dari keluarga dan nenek moyang Yahudi, tetapi lahir di wilayah
kekuasaan Romawi, sehingga ia memiliki status dua kewarganegaraan, Yahudi dan Romawi.
Selain itu, Paulus juga mengenyam pendidikan baik yang bersifat Yahudi maupun Hellenis.

Oleh karena itu pola pikir Paulus sangat dipengaruhi oleh kedua kebudayaan tersebut,
yang kemudian mempengaruhi seluruh pelayannya.6 Meskipun demikian tidak perlu
diragukan lagi bahwa pengaruh pendidikan Yahudi jauh lebih besar dalam kehidupannya
daripada pendidikan yang bersifat Hellenis.

Mengingat perbedaan latar belakang kebudayaan tersebut, maka Paulus sangat


berhati-hati dan menghindari hal-hal yang memungkinkan timbulnya perpecahan di antara
kedua kelompok. Dalam hal ini Paulus mempertemukan keduanya melalui dua orang pribadi.
Adam sebagai bapak dari manusia jasmani dan mudah diterima oleh kelompok Yahudi.
Sedangkan Yesus sebagai Bapak dari manusia rohani lebih mudah diterima kelompok non
Yahudi karena pengajaranpengajaran-Nya yang berisi pesan-pesan moral.

Kelemahan :

Jemaat Roma yang merupakan campuran antara orang-orang Yahudi dan non Yahudi, juga
merupakan penyatuan dua kebudayaan yang berbeda, karena mereka masing-masing bertitik
tolak dari latar belakang yang berbeda. Orang-orang Yahudi memiliki latar belakang
Yudaisme yang sangat menekankan tentang monoteisme dan hubungan yang bersifat pribadi
antara manusia dengan Allah.7 Sedangkan kaum non Yahudi memiliki latar belakang
Hellenisme sangat menekankan pentingnya moralitas.

8. Ide Utama Surat Roma

Karena itu tujuan utama dari suratnya kepada Jemaat Roma adalah untuk menyampaikan
kerinduan hatinya yang terus berkobar untuk mengunjungi mereka, yang telah terpendam
sejak lama namun belum pernah terlaksana (15:22-25). Tujuannya adalah untuk menguatkan
jemaat bahwa meskipun belum pernah bertemu tetapi mereka juga ada di dalam hati Rasul
Paulus, sehingga mereka merasa terhibur. Paulus berharap bahwa dalam perjalannnya ke
Spanyol, nantinya dapat menyempatkan diri untuk singgah dan mengunjungi mereka. Karena
itu Paulus meminta supaya mereka dapat membantu kelancaran perjalanananya (15:24).

6
Suharyo, Dunia Perjanjian Baru (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 115.
7
Robert A. Baker, A Summary of Christian History (Nashville: Broadman Press, 1959), 5.
Selain itu Paulus juga meminta bantuan doa jemaat sehubungan dengan perjalanannya ke
Yerusalem, di mana ia akan menghadapi bahaya dari orang-orang Yahudi yang tidak percaya,
untuk menyerahkan suatu persembahan jemaat (15:30-32).8

9. Alasan Utama Penulisan Surat Roma

Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta
pelayanannya ke Spanyol. Adapun tujuannya adalah pertama karena jemaat Roma rupanya
mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus (misal Roma
3:8; 6:1,2,15), Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua
puluh lima tahun. Kedua, Paulus berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang
terjadi di dalam gereja karena sikap yang salah dari orang Yahudi terhadap mereka yang
bukan Yahudi (misal Roma 2:1-29;3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi
(misal 11:11-36)9

8
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 105.
9
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, hal 1833.

Anda mungkin juga menyukai