BAB I………………………………………..…………………………………3
PENDAHULUAN…………….……………………………………………….3
A. KitabRoma……………………………………………………………..4
BAB II………………………………………………………………………….4
PEMBAHASAN……………………………………………………………….4
BAB III………………………………...………………………………………6
BAB I
PENDAHULUAN
Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma adalah salah satu surat yang terdapat di Alkitab
Perjanjian Baru yang sangat diyakini sebagai tulisan asli Paulus. Dalam surat ini
terkesan bahwa tugas Paulus di kawasan Timur kekaisaran Romawi, antara lain untuk
mengumpulkan dana bagi jemaat di Yerusalem, telah selesai. Kitab ini terdiri dari 16
Pasal.
A. Kitab Roma
Penulis surat ini adalah rasul Paulus, yang memperkenalkan dirinya di awal surat (Roma 1:1)
dengan namanya ("Paulus"), identitasnya ("hamba") Yesus Kristus), tugas panggilannya ("rasul"
atau apostolos) dan tujuan pekerjaannya ("dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah"). Surat
ini sendiri tidak ditulis tangan oleh Paulus, melainkan menggunakan jasa seorang sekretaris
bernama Tertius, yang menyatakan dirinya pada ayat Roma 16:22. Paulus bukanlah pendiri
jemaat di Roma, sehingga ia tidak mengetahui langsung keadaan jemaat ini, tetapi ia mendapat
informasi dari orang-orang Kristen yang datang dari Roma ke Korintus, tempat ia membuat surat
ini. Sudah sejak lama Paulus ingin mengunjungi orang-orang Kristen di Roma, dan sangat ingin
menyampaikan Injil di sana, tetapi keinginannya tersebut selalu terhalang, padahal sewaktu di
Efesus, Paulus merencanakan untuk pergi melalui Akhaya dan Makedonia. Keinginan Paulus
bertambah besar ketika ia mengalami kesulitan di Yerusalem dan ia merasa kehidupannya
seolah-olah akan segera berakhir, saat itu ia mendapatkan penglihatan bahwa Tuhan berdiri di
sampingnya dan menguatkannya untuk dapat terus menguatkan hati sehingga Paulus dapat
bersaksi juga di Roma.
Sebutan Paulus untuk dirinya sendiri, yaitu sebagai hamba atau budak sahaya (doulos) Yesus
Kristus dan juga sebagai "rasul" (apostolos) sama seperti di surat-suratnya yang lain. Paulus
merasa dirinya menjadi seorang hamba bukan karena keinginan dirinya sendiri tetapi karena
kuasa Kristus Yesus. Kitab Roma ditulis oleh Rasul Paulus pada tahun 58 Masehi. Saat itu Rasul
Paulus sedang berada di Korintus. Semua pelayaran di Laut Tengah praktis dihentikan setelah
tanggal 11 November, karena cuaca buruk selama musim dingin, dan baru dimulai lagi tanggal
10 Maret setiap tahunnya, sehingga surat Roma rupanya ditulis sebelumnya, yaitu pada musim
gugur tahun 57 M. Robinson meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan Maret -
Juni) tahun 57 M. Pendapat lain memberi perkiraan tahun 53-54, atau tahun 53-56.
Rencana Paulus sendiri berubah karena ancaman orang Yahudi, sehingga Paulus tidak jadi naik
kapal dari Korintus, melainkan berjalan kaki ke Makedonia, dan berlayar ke Yerusalem dari
Filipi pada musim semi tahun berikutnya (58 M). Paulus baru sampai di Roma setelah ditangkap
dan diadili di Yudea.
Surat Paulus ini sudah pasti ditujukan kepada jemaat di Roma. Jemaat Roma pada saat itu
sedang mendapat banyak tekanan baik dari orang Yahudi maupun orang-orang Roma sendiri dan
selain itu di dalam tubuh jemaat Roma sendiri sedang terjadi konflik. Oleh karena itu Paulus
mengirimkan surat ini untuk menasihati jemaat di Roma, bagaimana seharusnya bersikap
terhadap keadaan mereka dan bagaimana sikap mereka kepada pemerintah. Paulus menulis surat
ini untuk menjelaskan pengertiannya tentang agama Kristen dan tuntutan-tuntutannya yang
praktis untuk kehidupan orang-orang Kristen. Sepanjang surat ini, Paulus menekankan bahwa
hukum Taurat tidak lagi mengikat sebagai hukum, karena Taurat tersebut tidak lagi berlaku,
kecuali sebagai sejarah kudus yang menceritakan bagaimana umat bisa sampai pada keadaan
sekarang ini.
Beberapa ciri-ciri Kitab Roma:
Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat
dalam PB.
Berisi 16 pasal.
Kitab ini menekankan doktrin-doktrin Kristen. Beberapa doktrin yang dijelaskan dalam kitab
ini, antara lain: dosa, keselamatan, anugerah, iman, kebenaran, pembenaran, pengudusan,
penebusan, kematian, dan kebangkitan.
Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat
sesungguhnya dari Injil.
Kitab ini memberikan perhatian yang dalam kepada bangsa Israel
Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).
Pasal 16, surat pengantar untuk Febe dan daftar nama orang-orang yang dikirimi salam oleh
Paulus.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi, kitab Roma ini adalah surat yang dituliskan oleh Rasul Paulus yang bertujuan untuk
memberi pemahaman tentang cara manusia yang berdosa diselamatkan, yaitu melalui iman
saja kepada Tuhan Yesus. Dan juga tentang cara hidup orang-orang yang telah diselamatkan
oleh Tuhan Yesus.