Penulis : Paulus
Jemaat di Roma bukan didirikan oleh Rasul Paulus dan ingin menyatakan bahwa
pengajaranya yang di curigai oleh para jemaat.
Figur Seorang hamba ( ROMA 11)
Paulus menyatakan dalam 3 hal bagaimana dirinya memperkenalkan diri dalam
Suratnya kepada jemaat di Roma:
Paulus menekankan di sini bahwa dia tidak mengangkat dirinya sebagai rasul, tetapi
Allah sendiri yang memilih dia untuk tugas ini.17 Dengan demikian dia akan berani
menceritakan Injil kepada mereka, bukan karena kemauannya sendiri, dan bukan
untuk menonjolkan dirinya. Istilah rasul dipakai di sini dengan segala kerendahan
hati, karena istilah ini menunjuk kepada yang diwakili, dan bukan kepada yang
mewakili. Walaupun demikian, ada juga wewenang yang tinggi dalam istilah ini,
karena Dia yang diwakili, yaitu Yesus Kristus, memberi wewenang kepada wakilNya,
kepada rasulNya. Dengan demikian isi surat ini harus diperhatikan. Istilah ini boleh
juga diterjemahkan "utusan" atau "misi." Pokoknya arti kata ini adalah "orang yang
diberi wewenang dan diutus untuk suatu tugas yang tertentu."
Di sini Injil Allah mulai didefinisikan. Injil Allah bukanlah sesuatu yang baru, yang
berasal dari pikiran Paulus, tetapi sudah lama dijanjikan. Injil itu telah dijanjikanNya
sebelumnya misalnya di dalam Yesaya 53. Paulus akan memakai Perjanjian Lama
untuk mendukung apa yang dia katakan mengenai Injil Allah.
Sarx bisa merujuk pada daging makhluk hidup secara fisik yang tidak menujukan
ketercemaran tubuh Yesus terhadap dosa. (1 Kor 15:39). Sarx merupakan kata yang
netral dan artinya sangat ditentukan oleh konteks pemakaian.
Tuhan Yesus sendiri adalah isi Injil Allah. Yesus sungguh manusia, justru manusia
dari keturunan Raja Daud, dan Yesus sungguh Allah, seperti apa yang dinyatakan
oleh kebangkitanNya. Dua peristiwa ini, kelahiranNya dan kebangkitanNya juga
disebut di dalam II Timotius 2:8, di mana Injil Kristus dibicarakan. Pada
kebangkitanNya, Tuhan Yesus dinyatakan (atau lebih tepat "dinobatkan") menjadi
Raja dan Anak Allah yang berkuasa, menurut Mazmur 2 dan KPR 13:33. Kalau dulu,
sebagai manusia yang belum dibangkitkan, Dia mengalami keterbatasan, sekarang,
setelah dibangkitkan, Dia berkuasa.
Paulus mau menceritakan Injil Allah, tetapi tidak mungkin Injil Allah dimengerti
kalau pengertian mereka mengenai Tuhan Yesus belum mantap. Di dalam pasal 1:3-4
"Kristologi" Paulus diringkaskan. Yesus sungguh manusia yang layak menjadi
Mesias, dan Yesus sungguh Allah, seperti dibuktikan dengan kebangkitanNya.
KARUNIA PAULUS
1:5 Dengan perantaraanNya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul19 untuk
menuntun semua bangsa supaya mereka percaya dan taat demi kepentingan20
namaNya.
Melalui Tuhan Yesus yang disebut di atas Paulus memperoleh kasih karunia yang
menyelamatkan, dan juga jabatan rasul. Sebagai rasul dia menulis surat ini (1:1).
...jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa supaya mereka percaya dan taat demi
kepentingan namaNya.
Beban dan tujuan jabatan rasul yang dipercayakan kepada Paulus adalah Penginjilan
Sedunia. Bukan secara kebetulan, beban dan tujuan surat ini adalah penginjilan
wilayah Spanyol, menurut pasal 15:22-24.
Kata supaya mereka percaya dan taat21 dengan terjemahan harafiah adalah "pada
ketaatan iman." Cranfield22 mencatat tujuh kemungkinan untuk mengartikan ini,
yaitu:
Baik tata bahasa Yunani maupun theologia diperlukan untuk menentukan tafsiran
yang mana yang benar. Kata pistewv/pisteos, atau "iman" memakai kasus genetif, dan
fungsi dari genetif itu banyak. Menurut tata bahasa, ketujuh tafsiran di atas bisa benar,
tetapi, menurut Cranfield23 dan Hodges24, yang ketujuh, "iman yang terdiri dari
ketaatan," adalah tafsiran yang paling cocok dengan pikiran Paulus dalam Surat
Roma. Hodges25 berkata, "Kerinduan Allah adalah supaya ketaatan seperti ini akan
diwujudkan di antara semua bangsa bukan Yahudi." Hubungan antara iman dan
ketaatan adalah suatu kunci dari pola berpikir Rasul Paulus. Hubungan tersebut akan
dipikirkan lebih lanjut.
Kasih karunia dan jabatan rasul yang diterima oleh Paulus mempunyai tujuan
kemuliaan Allah, dan bukan hanya sekedar keselamatan manusia saja. Hodges26
berkata, "Manusia bukanlah tujuan akhir dari karya Allah, tetapi hanya sarana demi
tujuan akhirNya."
1:6 Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi
milik Kristus.
Dan oleh karena mereka juga termasuk di antara mereka, maka selayaknyalah Paulus
melayani mereka, dan mereka selayaknya menerima dan menerapkan isi dari surat ini.
Paulus merasa bahwa mereka sebagai orang bukan Yahudi masuk ke dalam bagian
Paulus.
Ada dua hal penting atas hal penting yaitu dipanggilnya para jemaat ini oleh karena
“Anugerah Allah”
Kata Milik (Sebenarnya apa mereka dipanggil menjadi milik Kristus atau "dipanggil
oleh Kristus" sulit ditafsirkan. Kata Kristus ada di dalam kasus genetif, dan kasus
genetif dapat menunjuk antara lain pada pemilik (jadi artinya "milik Kristus"), atau
pada pelaku (jadi artinya "oleh Kristus"). Cranfield (hal. 68) berkata "oleh Kristus"
lebih tepat, tetapi banyak penafsir lain berkata "milik Kristus" adalah arti yang tepat.)
Dengan mengemukakan bahwa mereka dipanggil, Paulus, yang juga disebut dipanggil
(1:1), menguatkan hubungannya dengan para pembaca pertama.
Pasal 1:1-6, secara struktur, menerangkan pengirim surat. Baru dengan pasal 1:7 dia
mau menjelaskan mengenai penerima surat ini.
Sola Gracia Jl. Ternate 17A, (Belakang Roxy Mas), Jakarta 10150 Telp. : (021) 63860953,
63860954, 6318281 Fax. : (021) 63860954.