Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN YESUS KRISTUS hanya karena kasih,
anugerah, serta penyertaan-Nya bagi kami hingga makalah ini bisa selesai dengan baik,
walaupun ada sedikit masalah yang menyertai pembuatan makalah ini. Kami yakin jika tanpa
campur tangan TUHAN makalah ini pasti tidak akan terselesaikan dan malah akan
terbengkalai.

Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana atau apa isi dari
kitab Ibrani itu, bahkan sampai pada sejarah ditulisnya kitab itu sendiri. Makalah ini tersusun
juga atas bantuan dari beberapa sumber yang kami temui, dan sekali lagi hanya karena
anugerah TUHAN makalah ini dapat terselesaikan.

Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada dosen pembimbing Studi Perjanjian
Baru, yaitu Dra. Ferra Laupatty, M.Th yang telah memberikan tugas ini untuk kami.

Kami sangat berharap tugas ini akan membawa dampak yang baik bagi para
pembacanya, terlebih dapat menambah wawasan kita mengenai kitab Ibrani. Kami tahu
bahwa makalah ini masih tidak luput dari kesalahan dalam penulisan baik disengaja maupun
tidak di sengaja, untuk itu kami memohon maaf sebesar-besarnya, dan tentu saja kami sangat
membutuhkan saran dan pesan perihal makalah ini.

Penyusun
Kelompok I

Tateli, November 2017

Page 1 of 11
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………...1

Daftar Isi……………………………………………………………………………….2

BAB I Pendahuluan :…………………………………………………………………..3

1. Latar Belakang……………………………………………...3

2. Rumusan Masalah…………………………………………..3

3. Tujuan……………………………………………………….4

BAB II Pembahasan :………………………………………………………………….5

1. Isi Kitab Ibrani………………………………………………5

2. Penulis Kitab Ibrani…………………………………………7

3. Waktu Penulisan Kitab Ibrani………………………………7

4. Keadaan/Situasi Pembaca Kitab Ibrani……………………..8

5. Alasan/Tujuan Kitab Ini ditulis……………………………..8

BAB III Penutup :


……………………………………………………………………...9

1. Kesimpulan………………………………………………….9

2. Saran……………………………………………………….10

Daftar Pustaka………………………………………………………………………..11

Page 2 of 11
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Surat kepada orang Ibrani adalah salah satu kitab dalam Perjanjian Baru di
Alkitab dan merupakan sebuah tulisan teologi dari periode awal kekristenan yang
disusun dengan kaidah bahasa Yunani yang baik. Kristologi yang dipaparkan di
dalamnya termasuk kristologi yang rumit. Sebagai surat, kitab ini tidak memiliki
salam pembuka selayaknya surat-surat kiriman pada masa itu. Kitab ini lebih mirip
khotbah yang memuat uraian teologi yang rumit dan penuh teka-teki. Di dalamnya
tidak hanya dipaparkan tentang keistimewaan Yesus dihadapan tradisi Yahudi, tetapi
juga dalam konteks filsafat platonis. Surat Ibrani banyak merujuk kitab-kitab lain
dalam Alkitab, terutama Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.
Sejumlah besar kutipan adalah dari kitab Yesaya dan kitab Mazmur.
Bukti menunjukkan bahwa surat ini ditulis oleh rasul Paulus kepada orang-
orang Kristen di Yudea pada tahun 61 M, namun masih banyak pertentangan
mengenai siapa sebenarnya penulis kitab Ibrani ini, karena kitab ini juga tidak
menyebutkan siapa penulisnya. Bagi orang-orang Kristen Ibrani tersebut, surat ini
datang sangat tepat waktu.
2. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa isi kitab Ibrani?
2. Siapakah penulis dari kitab ini?
3. Pada tahun berapakah kitab ini ditulis?
4. Bagaimanakah keadaan/situasi dari pembaca kitab Ibrani pada saat itu?
5. Apakah alasan/tujuan dari penulisan kitab Ibrani?

Page 3 of 11
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yang pertama-tama adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen pembimbing, namun diatas kesemuanya itu kami
membuat makalah ini dengan tujuan untuk mempelajari lebih dalam perihal kitab
Ibrani ini.

Page 4 of 11
BAB II

PEMBAHASAN

1. Isi Kitab Ibrani


Pasal 1 – 6
Pengajaran tentang Yesus yang memiliki kedudukan tertinggi.
Dalam bagian ini dijelaskan bahwa semua yang mau kita ketahui tentang
ALLAH dapat diketahui melalui Tuhan Yesus, karena Ia adalah Cahaya Kemuliaan
ALLAH, Penyuci dosa. Ia adalah Pencipta, dan juga lebih tinggi dari para malaikat,
dan karena Dia adalah perantara antara kita dan ALLAH, melalui pengorbanan-Nya di
kayu salib. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan :
1. Yesus lebih tinggi daripada malaikat.
2. Yesus lebih tinggi dari Musa.
3. Yesus adalah Imam Besar Agung yang mengorbankan diri-Nya untuk menebus
dosa dunia; Ia lebih tinggi daripada imam besar-imam besar Yahudi yang setiap tahun
menyembelih binatang untuk menebus dosanya sendiri dan dosa umat Israel.
Pasal 6 – 10
Pengajaran tentang Yesus sebagai imam besar yang paling berkuasa
Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesus adalah Jalan ke tempat kudus,
karena Ia telah membebaskan orang percaya dari Iblis dan maut serta ketakutan dari
hukuman dosa. Iman Kristen berkuasa daripada Yudaisme (hukum-hukum dan adat
Yahudi dalam Perjanjian Lama). Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan :

1. Yesus adalah penggenapan nubuat yang terdapat pada Yudaisme.

Page 5 of 11
2. Penebusan dosa Yesus di atas salib memungkinkan kita untuk mempunyai Roh
Kudus dan berhubungan langsung dengan Tuhan, tidak usah dengan perantara imam
besar, seperti dalam Yudaisme.
3. Yesus adalah persembahan yang sempurna untuk menebus dosa manusia, tidak
seperti hewan persembahan tahunan dalam Yudaisme yang tidak akan pernah bisa
menghapus dosa. Hewan-hewan dalam Yudaisme sebenarnya dimaksudkan untuk
mengingatkan bangsa Israel akan janji datangnya Mesias.
Pasal 11-13
Pengajaran yang berupa nasehat-nasehat.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan :
1. Iman yang menghasilkan pengharapan.
2. Kuasa yang dihasilkan oleh iman.
3. Nasihat supaya terus bertekun dan tidak putus asa.
4. Nasihat supaya saling mengasihi dan hidup kudus; dan yang biasa dalam
mengakhiri sebuah surat, yaitu salam dan doa.

Page 6 of 11
2. Penulis Kitab Ibrani
Sampai saat ini, tidak ada yang tahu siapa penulis kitab ibrani. Nama-nama
yang diusulkan yang menulis kitab ini ialah, Paulus, Lukas, Barnabas, Silas, Filipus,
Priskila. karena banyak pendapat tentang siapa penulis kitab ini,dan pada akhirnya
tidak seorangpun yang mengetahui siapa penulis kitab ini. Meskipun surat ini diakhiri
dengan salam hangat, tetapi tidak terdapat alamat pada awal tulisan! Secara umum
orang berpendapat bahwa Paulus yang menulis surat ini,tetapi Ibrani 2:3 mengatakan
bahwa penulis mendengar injil dari orang lain yang mendengar sendiri ajaran yesus.
paulus menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak pernah mendengar injil dari orang
lain (Galatia 1:12).
Penulisnya boleh jadi orang lewi yang bernama Barnabas (Kis. 4:36) yang
mengetahui seluk beluk para imam dan pekerjaan mereka. Lukas merupakan
kemungkinan ketiga; gaya penulisan Ibrani mirip dengan gaya penulisan injil Lukas
dan para rasul.
Yang keempat, Apolos mengenal Timotius dengan baik (Ibrani 13:23). Pula,
Kis. 18:24 menyatakan bahwa Apolos adalah ‘seorang yang mahir dalam soal-soal
kitab suci‘. Siapapun penulis Ibrani, ia pasti seorang yang mahir dalam soal-soal kitab
suci!
3. Waktu penulisan Ktab Ibrani
Kitab ibrani ini di tulis diperkirakan sebelum tahun 95M . Karena banyak ayat
yang mendukung penulisan kitab ini 10:1-3 menyatakan bahwa kurban masih di
persembahkan, maka mungkin surat ini ditulis sebelim tahun 70M, ketika Bait Suci
dihancurkan. Jika penganiyaan yang disebut dalam pasal 10 dilakukan oleh kaisar
Nero, maka surat ini ditulis sesudah kebakaran di Roma, yaitu tahun 64 M.

Page 7 of 11
4. Keadaan/situasi pembaca kitab Ibrani
Karena tidak ada alamat pada surat ini, maka kita tahu siapa penerimanya.
Penulis menyatakan suratnya sebagai ‘nasihat’ (Ibrani 13:22). Tetapi, siapa yang ia
nasehati?
Saat itu orang –orang mengalami siksaan yang berat, dan banyak orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus tergoda untuk kembali ke cara-cara tradisional
(Yudaisme) mereka dan meninggalkan iman mereka kepada Tuhan Yesus. Maka surat
ini menguatkan mereka dan menegaskan bahwa iman kepada Tuhan Yesuslah yang
terbaik.
Pembaca adalah orang berbahasa Yunani; dengan baik surat ini ditulis
mungkin dalam bahasa Yunani terbaik dari seluruh Perjanjian Baru. Oleh karena itu,
hampir dapat dipastikan mereka bukanlah orang Yahudi yang tinggal di Yudea. Tetapi
juga sama pastinya bahwa mereka adalah orang Yahudi.
Mereka mungkin hidup di Roma. Hal ini dapat menjelaskan salam yang
terdapat dalam Ibrani 13:24 dari orang Kristen Italia.
5. Alasan/tujuan kitab ini di tulis
Penulis surat kitab Ibrani ini menyatakan suratnya sebagai nasihat (13:22),
dan peringatan bagi mereka tentang bahaya kemurtadan meninggalkan Tuhan Yesus
(5:11-14).
Kemungkinan lainnya, pembaca surat ini adalah kelompok orang Yahudi yang
masih belum dapat memutuskan, merasa ragu-ragu antara keputusan mengikuti
Kristus atau kembali kepada cara-cara ibadat yang lama.

Page 8 of 11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Hal-hal yang harus di perhatikan dari kitab Ibrani ini :
 Surat ini unik di antara surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti
sebuah risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat" (Origenes).
 Di antara semua kitab PB surat ini menggunakan bahasa yang paling halus, paling
mendekati gaya penulisan Yunani klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin
kecuali Lukas dalam Luk 1:1-4).
 Inilah satu-satunya kitab PB yang mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai
Imam Besar.
 Ajarannya tentang Kristus ini sangat kaya variasi, dan memakai lebih daripada dua
puluh nama dan gelar untuk Kristus.
 Kata kuncinya adalah "lebih baik" (dipakai tiga belas kali). Yesus lebih baik daripada
para malaikat dan semua tokoh perantara PL. Ia memberikan perhentian, perjanjian,
pengharapan, keimaman, korban pendamaian, dan janji-janji yang lebih baik.
 Surat ini berisi pasal yang paling menonjol dalam Alkitab mengenai iman (pasal 11;
Ibr 11:1-40).
 Kitab ini sarat dengan kutipan dan petunjuk kepada PL sehingga memberikan
pengertian yang berharga mengenai penafsiran umat Kristen mula-mula terhadap
sejarah dan ibadah PL, khususnya dalam bidang lambang-lambang.
 Surat ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya kemurtadan
rohani daripada kitab lainnya dalam PB.

Page 9 of 11
2. Saran
Dalam mempelajari firman Tuhan seharusnya kita terlebih dahulu meminta
bantuan dari Roh Kudus agar kita dapat memahami apa yang nantinya akan kita baca,
sehingga nantianya kita tidak akan salah dalam menafsirkan atau bahkan salah
mengerti akan firman Tuhan. Dari yang kami lihat orang-orang zaman sekarang lebih
senang membaca buku daripada langsung membaca Alkitab yang dimana adalah
sumber yang sangat lengkap. Untuk itu pergunakanlah waktu kita yang ada untuk
mendalami dan memahami apa isi dari firman Tuhan.

Page 10 of 11
DAFTAR PUSTAKA

Lukito, Maria Audrey. 2005. Alkitab Itu Isinya Apa Sih. Yogyakarta: ANDI

Balchin, John. 2009. Intisari Alkitab Perjanjian Baru. Jakarta: Persekutuan Pembaca
Alkitab

http://www.sabda.org/sejarah/artikel/pengantar_full_life_ibrani.htm

Page 11 of 11

Anda mungkin juga menyukai