Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN YESUS KRISTUS hanya karena kasih,
anugerah, serta penyertaan-Nya bagi kami hingga makalah ini bisa selesai dengan baik,
walaupun ada sedikit masalah yang menyertai pembuatan makalah ini. Kami yakin jika tanpa
campur tangan TUHAN makalah ini pasti tidak akan terselesaikan dan malah akan
terbengkalai.

Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana atau apa isi dari
kitab Kolose itu, bahkan sampai pada sejarah ditulisnya kitab itu sendiri. Makalah ini
tersusun juga atas bantuan dari beberapa sumber yang kami temui, dan sekali lagi hanya
karena anugerah TUHAN makalah ini dapat terselesaikan.

Kami juga tidak lupa berterima kasih kepada dosen pembimbing Studi Perjanjian
Baru, yaitu Dra. Ferra Laupatty, M.Th yang telah memberikan tugas ini.

Kami sangat berharap tugas ini akan membawa dampak yang baik bagi para
pembacanya, terlebih dapat menambah wawasan kita mengenai kitab Kolose. Kami tahu
bahwa makalah ini masih tidak luput dari kesalahan dalam penulisan baik disengaja maupun
tidak di sengaja, untuk itu kami memohon maaf sebesar-besarnya, dan tentu saja kami sangat
membutuhkan saran dan pesan perihal makalah ini.

Penyusun
Kelompok I

Tateli, November 2017

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………...1

Daftar Isi……………………………………………………………………………….2

BAB I Pendahuluan :…………………………………………………………………..3

1. Latar Belakang……………………………………………...3

2. Rumusan Masalah,………………………………………….3

3. Tujuan……………………………………………………….3

BAB II Pembahasan :………………………………………………………………….4

1. Isi Kitab Kolose……………………………………………..4

2. Penulis Kitab………………………………………………..6

3. Tempat dan Tanggal Penulisan……………………………..6

4. Situasi/keadaan Pembaca Surat Kolose……………………..7

5. Alasan/tujuan Penulisan…………………………………….7

BAB III Penutup :


……………………………………………………………………...8

1. Kesimpulan………………………………………………….8

2. Saran………………………………………………………...8

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Mempelajari Perjanjian Baru adalah hal yang sangat penting bagi umat
percaya, bukan hanya karena Perjanjian Baru ada dalam Alkitab, namun karena
Perjanjian Baru adalah firman ALLAH yang harus kita baca, pahami dan renungkan
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Perjanjian Baru adalah tulisan yang diilhami oleh ALLAH, yang di tulis dalam
bahasa Yunani, yang berisi tentang kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus, para
rasul, dan pengikut Yesus Kristus. Perjanjian Baru secara umum dibagi kedalam
kitab-kitab Injil, Kisah Para Rasul, surat-surat Paulus, surat-surat umum, dan kitab
Wahyu. Keempat Injil—Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes—adalah laporan
tentang kehidupan Yesus Kristus. Kitab Kisah Para Rasul mencatat sejarah Gereja dan
para rasul, khususnya perjalanan-perjalanan misionaris Paulus, setelah kematian
Kristus. Surat-surat Paulus memberikan petunjuk kepada para pemimpin dan anggota
Gereja. Surat-surat lain ditulis oleh para Rasul yang lain dan memberikan nasihat
tambahan kepada Orang Suci terdahulu. Kitab Wahyu, yang ditulis oleh Rasul
Yohanes, memuat sebagian besar nubuat berkaitan dengan zaman terakhir.
Dalam hal ini kita akan mempelajari tentang salah satu kitab yang ada di
Perjanjian Baru, yaitu kitab Kolose.
2. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa isi kitab Kolose?
2. Siapakah penulis dari kitab ini?
3. Pada tahun berapakah kitab ini ditulis?
4. Bagaimanakah keadaan/situasi dari pembaca kitab Kolose pada saat itu?
5. Apakah alasan/tujuan dari penulisan kitab Kolose?
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yang pertama-tama adalah untuk
memenuhi tugas dari dosen pembimbing, namun diatas kesemuanya itu kami

3
membuat makalah ini dengan tujuan untuk mempelajari lebih dalam perihal kitab
Kolose ini.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Isi Kitab Kolose


Pasal 1
Seperti kebiasaan dalam surat-surat Yunani pada zaman itu, Paulus mengawali
suratnya dengan memberi salam kepada para pembacanya. Ia juga tidak lupa
mengungkapkan doa-doanya bagi mereka. Ayat-ayat pembuka itu memberikan
informasi tentang identitas pengirim dan penerimanya. Walaupun surat ini lembut dan
membesarkan hati pembaca, Paulus tidak segan-segan menggunakan istilah rasul
untuk dirinya sendiri. Ia menulis mewakili Kristus. Dalam surat ini dan beberapa surat
lainnya dari Paulus, Timotius disebut sebagai rekan penulis atau rekan pengirim,
tetapi selalu dengan kesan yang jelas bahwa pembacanya sedang mendengar dari
Paulus sendiri. Hal pertama yang dikatakan Paulus tentang anggota jemaat di Kolose
adalah mereka merupakan orang-orang yang kudus. Paulus selanjutnya menjelaskan
bahwa karena telah dijadikan kudus, mereka layak hidup dalam cara-cara yang
menyenangkan ALLAH. Di sini Paulus juga menyakinkan mereka bahwa ia
menghargai kedewasaan rohani mereka—mereka adalah saudara-saudara yang setia.
Dalam ayat-ayat awal ini, dengan ringkas Paulus menyentuh hubungan Tuhan
kita Yesus Kristus dengan ALLAH Bapa. Paulus mengatakan bahwa ia selalu berdoa
bagi mereka. Paulus berdoa dengan rajin supaya mereka memiliki pengetahuan,
hikmat dan pengertian untuk hidup layak di hadapan Tuhan.
Paulus mengajar cukup panjang tentang Kristus, dan betapa agungnya Dia
dalam keberadaan-Nya, dan betapa besar karya-Nya bagi kita. Paulus
memperingatkan dan mengajar jemaat Kolose supaya mereka dewasa dalam Kristus
sehingga ia dapat menempatkan mereka di hadapan ALLAH pada Hari yang
dinantikan itu.

Pasal 2

4
Paulus ingin menguraikan secara rinci kerja keras dan perjuangan yang ia
sebutkan dalam ayat sebelumnya. Surat ini berbicara begitu banyak tentang hikmat
dan pengetahuan, dan disini keduanya disebut sebagai kekayaan. Dalam
kepeduliannya kalau-kalau mereka disesatkan, Paulus menyadari fakta bahwa secara
jasmani ia tidak hadir di antara mereka, tetapi hatinya bersama dengan mereka.
Namun demikian, ketidakhadirannya tidak membuat ia takut atau cemas. Sebaliknya,
ia bersukacita karena telah mendengar dari Epafras segala hal tentang ketertiban dan
kekuatan iman mereka dalam Kristus. Dalam surat ini, Paulus sedang memberitakan
Kristus, memperingatkan, dan mengajar para pembaca sehingga mereka dapat
ditempatkan sempurna dalam Yesus Kristus. Pada bagian ini, peringatan-peringatan
tersebut tegas. Paulus menulis tentang sunat yang dilakukan oleh Kristus. Ia memberi
tahu orang-orang Kolose betapa sunat mereka jauh lebih baik daripada sekedar sunat
lahiriah. Dalam kitab ini Paulus sedang mengatakan bahwa aturan-aturan perilaku
agamawi lahiriah ini tidak berguna bagi kita dalam mendekatkan diri kepada ALLAH.

Pasal 3

Dalam bagian singkat ini, Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di


Kolose agar selalu mencari hal-hal yang di atas, bukan hal-hal yang di bumi. Dalam
bagian ini, kita akan melihat kehidupan yang kudus dan tertata baik yang dapat
dialami oleh mereka yang mencari hal-hal yang di atas. Paulus mengingatkan mereka
bahwa mereka juga dahulu hidup sama seperti anak-anak durhaka, tetapi dalam
kehidupan lain. Dalam surat ini, Paulus menjalin dasar-dasar kasih karunia dengan
perintahnya sehingga para pembaca selalu dekat dengan pengingat akan kasih karunia
ALLAH yang memberdayakan. Pada akhir kalimat, Paulus menyelipkan catatan
singkat tetapi padat: dan bersyukurlah. Paulus dalam pasal ini juga menjelaskan
bahwa, “apa saja yang kmau lakukan, dengan perkataan maupun perbuatan,
lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus.”

Pasal 4

Paulus tidak memohon agar tuan-tuan bermurah hati terhadap budak mereka.
Ia meminta agar mereka melakukan yang adil dan layak, sesuai dengan keadaan
mereka sebagai anggota umat manusia baru, dimana mereka telah dipindahkan ke
dalamnya oleh Tuan mereka.

5
Bagian ini, pada akhir surat,menyatakan bahwa jemaat Kolose dipanggil untuk
melayani sama seperti Paulus, seperti yang di jelaskan dalam 1:24-2:5. Disini Paulus
meminta agar jemaat berdoa. Ia hanya meminta mereka untuk melakukan hal yang ia
dan Epafras telah lakukan bagi mereka. Paulus tidak hanya meminta mereka berdoa
agar ia memoiki kesempatan untuk menyampaikan Injil, tetapi juga agar ia dapat
menyampaikannya dengan baik. Dalam seluruh surat ini, sangat jelas bahwa kasih dan
pelayanan Paulus kepada Tuhan didasarkan pada pemahaman yang mendalam dan
kuat akan kasih karunia ALLAH.

Pada penutup, Paulus telah menyeleseaikan isi utama suratnya.namun, ia ingin


memberi para pembacanya beberapa perkenalan, salam, petunjuk pribadi, dan berkat.
Setelah memperkenalkan orang yang membawa suratnya, Paulus kini mengirim
salam-salam dari mereka yang bersama dengannya di Roma, serta salamnya sendiri.

Pada umumnya, surat berbahasa Yunani diakhiri dengan ucapan perpisahan,


tetapi Paulus hampir selalu menutup surat-suratnya dengan ucapan syukur atas kasih
karunia. Dalam empat pasal ini, Paulus telah memberitakan Kristus sehingga para
pembaca dapat bertumbuh dewasa dalam pengetahuan dan kasih akan Dia.

2. Penulis Kitab
Orang-orang zaman dahulu menerima surat ini sebagai surat Paulus, tetapi
sebagian ahli modern menolaknya. Mereka menyelediki bahwa meskipun dalam
beberapa hal surat Kolose sangat mirip dengan surat Paulus kepada jemaat di Efesus,
dalam hal lain surat ini sangat berbeda. Sebagai contoh, ada 34 kata yang muncul
dalam surat Kolose, tetapi selain itu tidak terdapat dalam seluruh Perjanjian Baru.
Menurut mereka, ini membuktikan bahwa surat Kolose cukup berbeda dari sulat-surat
Paulus “yang asli” sehingga mereka yakin bahwa surat Kolose tidak ditulis oleh
Paulus, tetapi oleh seorang peniru.
Perbedaan-perbedaan theologis juga digunakan untuk “membuktikan” bahwa
Paulus tidak menulis surat Kolose. Salah satu contoh utama alur pemikiran ini adalah
dalam Roma 12:4 dan 1 Korintus 12:21, Paulus menyebutkan kepala sebagai salah
satu anggota tubuh, tanpa penghormatan atau status istimewa apa pun.
3. Tempat dan Tanggal Penulisan
Dari ayat-ayat seperti Ef 3:1;4:1; Filipi 1:7, 13, 14; Kol 4:3, 10, 18; Filemon 1,
9, 13, dan 23, kita memahami bahwa keempat surat ini ditulis ketika Paulus menjadi

6
tahanan. Hubungan antara Kolose dan Filemon, dan banyak kemiripan antara surat
Efesus dan Kolose, menunjukkan bahwa tiga surat ini ditulis ketika Paulus di penjara,
dalam waktu yang sama.
Mengenai masalah lokasi pemenjaraan itu, kita tahu bahwa Paulus ditahan
semalamdi Filipi, dua tahun di Kaisarea, dan sekitar tiga tahun di Roma. Namun, jika
surat-surat ini ditulis pada masa pemenjaraan yang diketahui, surat-surat ini, bersama
dengan surat Filipi, tampaknya ditulis saat Paulus berada dalam tahanan rumah di
Roma sekitar 60-62 M.
4. Situasi/keadaan Pembaca Surat Kolose
Pasti ada guru-guru palsu di daerah sekitar Kolose—ajaran palsu yang
menghancurkan ajaran dan kedewasaan Kristen sangat banyak dari zaman ke zaman.
Ia mendengar ungkapan-ungkapan yang sama, yang digunakan oleh berbagi agama
dan filasafat dengan makna berbeda. Ia tahu bahwa semua ajaran ini palsu. Ia tahu
kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh agama dan filsafat palsu ini dalam kehidupan
orang-orang, menjauhkan mereka dari kesetiaan mereka yang sederhana kepada
Kristus. Banyak ahli telah menampilkan anggapan mereka tentang ajaran palsu yang
menurut mereka ditanggapi oleh Palusu dalam jemaat di Kolose. Kesimpulannya,
tampaknya Paulus menulis suratini kepada jemaat yang sangat sehat untuk membantu
mereka tumbuh secara rohani. Caranya ia memperlengkapo mereka dengan prinsip-
prinsip yang mereka perlukan untuk menghadapi segala macam guru dan ajaran palsu
yang mungkin menyerang mereka.
5. Alasan/tujuan Penulisan
Tujuan surat ini, dan jelas merupakan tujuan hidup Paulus, adalah,
menyatakan Kristus sehingga para pembaca dapat bertumbuh dewasa dengan
mengenal dan mengasihi Dia, orang percaya dapat bertumbuh menjadi dewasa dalam
Kristus.
Pernyataan ini sebagian besar ditulis dalam bentuk peringatan terhadap guru-
guru palsu dan dosa, dan sebagian dalam ajaran tentang Kristus serta yang telah Dia
perbuat bagi kita serta untuk menekankan sifat sebenarnya dari hidup baru di dalam
Kristus dan tuntutannya pada orang percaya.

7
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Surat kolose ini ditulis dengan maksud jelas untuk melawan ajaran sesat yang
sedang marak saat itu di Kolose, yang tentu saja akan membahayakan eksistensi
Gereja. Walau kita tidak tahu apa yang dituliskan kepada Paulus sebelumnya, surat ini
merupakan balasan atas surat yang dikirimkan kepadanya itu. Dalam surat ini terlihat
jelas bahwa ia sedang berurusan dengan ajaran sesat mengenai Kristus terutama
mengenai kemanusiaan dan keilahian-Nya. Paulus kembali harus melawan ajakan
untuk menyunatkan diri dan tunduk kepada tradisi Taurat lainnya (Kol 2:8-11; 3:11).
Paulus dengan jelas menjelaskan tentang keilahian Kristus. Surat kolose ini berisi
instruksi terkait doktrin Kristologi dan filsafat palsu. Termasuk juga berbicara
mengenai tata perilaku orang Kristen, termasuk soal berteman dan berbicara.
Menurut tradisi penulis kitab Kolose adalah Rasul Paulus, namun ada banyak
perbantahan diantara para ahli yang mengatakan bahwa kitab ini bukan di tulis oleh
Paulus. Surat ini kira-kira di tuliskan dalam kurun waktu 60-62 M.
2. Saran
Dalam mempelajari firman Tuhan seharusnya kita terlebih dahulu meminta
bantuan dari Roh Kudus agar kita dapat memahami apa yang nantinya akan kita baca,
sehingga nantianya kita tidak akan salah dalam menafsirkan atau bahkan salah
mengerti akan firman Tuhan. Dari yang saya lihat orang-orang zaman sekarang lebih
senang membaca buku daripada langsung membaca Alkitab yang dimana adalah
sumber yang sangat lengkap. Untuk itu pergunakanlah waktu kita yang ada untuk
mendalami dan memahami apa isi dari firman Tuhan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hagelberg, Dave. 2013. Tafsiran Surat Kolose dari Bahasa Yunani. Yogyakarta: ANDI

Schnabel, Eckhard J. 2010. Rasul Paulus Sang Misionaris. Yogyakarta: ANDI.

https://www.gotquestions.org/Indonesia/kitab-kolose.html

Anda mungkin juga menyukai