NAHUM 1 : 2 – 8
1. Penulis
yang di kenal dengan sebutan Elkosy. Ada empat tempat yang disarankan
mengenai Elkosy :
- Kapernaum di Galilea
- Elkesei di Yehuda
Dan dari keempat tempat ini Tafsiran Alkitab masa kini menulis bahwa
dengan apa yang ada di dalam tafsiran Alkitab masa kini bahwa Elkosy
2. Pentarikhan
1
Tafsiran Alkitab Masa Kini 2 (Jakarta : Yayasan Kasih Bina Kasih/OMF, 2006), hlm. 678.
2
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum Mas, 2006), hlm1440.
3
Frank m. Boyd, Kitab Nabi – Nabi Kecil (Malang : Gandum Mas, 2006), hlm. 88.
1
Nubuat Nahum mendahului kejatuhan kota Niniwe. Sang nabi berbicara
tentang kejatuhan kota itu dengan terang sekali dan dalam keadaan yang
sangat peka, sehingga timbul kesan bahwa hal itu akan segera terjadi. Hal
ini menentukan tanggal nubuat Nahum ini terjadi dekat sebelum kota itu
jatuh tahun 612 sM. Nabi Nahum menyebut juga penjarahan Tebe4 sebagai
Suatu keterangan lain dalam kitab ini menyarankan bahwa tanggal itu
dapat ditentukan lebih tepat, yaitu dekat sesudah reformasi raja Yosia pada
upacara – upacara agamawi masih baru dan segar dalam pikiran orang
Yehuda. Maka kita dapat menempatkan nubuat ini di antara tahun 621 dan
612 sM. Dan dapat ditentukan bahwa Nahum sezaman dengan Zefanya,
3. Tujuan penulisan
2
b. Isi nubuat dan perbandingan puitisnya ditekankan dengan
kiasan yang amat jelas, gambaran kata yang hidup serta bahasa yang
5. Makna Teologis
menyangkut hal ini kita dapat melihat bahwa Nahum bukanlah nasionalis
7
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Op. Cit, hlm. 1441.
3
bertepatan dengan pembaharuan yang dilakukan oleh Yosia (2 Raj 22 : 8 –
Asyur yang begitu kejam yang menindas bangsa – bangsa dan yang tidak
yang tidak berperasaan yang akan acuh tak acuh dengan kejahatan seperti
itu. Orang Yahudi mengutuk musuh – musuh mereka dengan keras karena
mereka tahu tentang mana yang baik dan yang jahat. Sehingga jika Nahum
diketahui oleh umat Allah dalam perjanjian lama, kasih tidak hanya
Sehingga dari satu segi kehancuran Niniwe adalah contoh dari nasib
8
W.S. LaSor, Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta : BPK Gunung Mulia,2005), hlm. 367 – 368.
4
Ketika Nahum bernubuat, Asyur berada pada puncak kemakmurannya.
besar. Mesir yang jauh itu telah ditaklukan dan dijadikan sebagai
Yehuda membayar upeti setiap tahun dan usaha perniagaan telah menarik
saat itu10. Bahkan pada masa kejayaan Asyur tersebut mereka terkenal
kota, mereka tanpa mengenal ampun akan membantai ratusan orang dan
pembuangan itu makin banyak lagi yang tewas akibat perjalanan berat dan
Namun tak seorangpun pada masa itu dapat menyangka bahwa dengan
pesat kerajaan yang besar itu akan berakhir. Setelah Asurbanipal wafat,
5
B. Latar Belakang Perikop
menimpa Niniwe ibu kota Asyur sehingga kota itu tidak akan dibangun
kembali (3 : 19)
2. Keadaan Teks
Konteks pada saat itu orang Yehuda sedang berada pada kesusahan, kesulitan
dan penderitaan yang luar biasa sebagai jajahan bangsa Asyur karena pada
masa kejayaan Asyur tersebut mereka terkenal sangat kejam terhadap tawanan
kerajaan mereka, ketika menuju ke tempat pembuangan itu makin banyak lagi
yang tewas akibat perjalanan berat dan sangat melelahkan. Para pemimpin
6
kota dan bangsa yang dikalahkan disiksa tanpa belas kasihan dan akhirnya
Pembagian ini dapat terlihat dari jumlah paragraf yang terdapat pada perikop
tersebut.
2. Menurut Penulis
D. Tafsiran
Pasal 1 : 2 – 8
Melawan Perintah-Nya “
Tuhan itu Allah yang cemburu dan pembalas, Tuhan itu pembalas dan
segala sungai dijadikan-Nya kering. Basan dan Karmel menjadi merana dan
dan bukit – bukit mencair. Bumi menjadi sunyi sepi di hadapan-Nya, dunia
7
– gunung batu menjadi roboh di hadapan-Nya. Tuhan itu baik; Ia adalah
banjir. Ia menghabisi sama sekali orang – orang yang bangkit melawan Di,
Pada bagian ini Kitab Nahum berbicara tentang murka Allah bagi
Hal ini dimulai dengan suatu pernyataan yang keras sekali mengenai
menimbun, tepat seperti itu murka Allah lambat hilang. Ia tidak sekali –
Ayat seperti ini ialah suatu peringatan bahwa murka Allah ditujukan
Allah dengan langgam bahasa yang kuat sekali, sehingga orang yang
kuat sekalipun sadar bahwa mereka tidak mempunyai arti apa – apa.
yang timbul dari kekuasaan Allah. Baik bagi orang benar maupun fasik.
8
Karena Allah begitu kuat maka Ia adalah tempat pengungsian yang
mereka dan menghukum orang yang tak berkenan akan Dia. Dan
E. Teologi Naskah
F. Relevansi
hal. Dalam berbagai hal yang kita lewati entah itu hal yang kita anggap
menyenangkan maupun hal – hal yang kita anggap menyusahkan,pasti akan kita
alami. Terkadang ketika kita mengalami kesusahan, kita akan bersungut – sungut
dan tak jarang kita mempersalahkan Tuhan. Tetapi kita melihat suatu kenyataan
yang telah terjadi bahwa Allah tidak pernah tutup mata dengan penderitaan yang
kita alami. Sama seperti nubuatanNya yang telah digenapi tentang kelepasan
Yehuda dari bangsa Asyur demikian juga ia akan senantisa menyertai kita dari
segala problema yang kita Alami, dan sebagai respon dari kebaikanNya kita
sebagai ibadah yang sejati. Ketika ada suatu penderitaan yang terjadi marilah kita
berkaca mungkinkah ini adalah hukuman Tuhan dari dosa yang kita lakukan Dan
9
ketika kita berbuat dosa marilah kita minta ampun dan bertobat dari dosa – dosa
10