PENDAHULUAN
1
BAB II
LATAR BELAKANG
Analisa Sejarah
Dalam Analisis sejarah, ada beberapa hal yang akan kelompok bahas
yaitu Latar belakang Kota Roma, Alamat Surat Roma,
2
musim semi di tahun 323 SM, Alexander terserang penyakit demam dan
meninggal dunia beberapa hari kemudian. Setelah kematian Alexander,
kerajaan Makedonia terpecah-pecah di bawah kekuasaan para jenderalnya
yang saling berebut kekuasaan. Setelah kematian Alexander Agung,
kerajaannya terpecah di antara keempat jenderalnya, yakni Ptolemus,
Lysimachus, Cassander, dan Seleucus.2
Kemajuan kekuatan militer Roma di daerah Laut Tengah pada akhir
abad ke-2 dan awal abad pertama SM, tidak diakibatkan oleh situasi yang
tenang di dalam wilayah Roma itu sendiri. Salah seorang politikus Gaius
Julius Caesar (100-44 SM) melakukan persekutuan politik dengan Marcius
Licinius dan Gnacus Pompeyus (Pompey) serta membentuk suatu komite
yang memiliki kekuasaan tertinggi atas pemerintah di Roma. Pada tahun 49
SM, Pompey membangun suatu aliansi politik di Roma untuk mengancam
kekuasaan Caesar. Dengan suatu gerakan yang berani, tentara Caesar
berhasil mengalahkan Pompey, yang lari meloloskan diri bersama para
komandannya ke Balkan. Julius Caesar mengangkat keponakannya Gaius
Octavianus sebagai anak dan sekaligus menjadikan dia sebagai pewaris.
Setelah Julius Caesar terbunuh pada tahun 44 SM, Octavianus mengikuti
langkah ayahnya dan melakukan suatu persekuruan “Tiga Serangkai”.
Kemenangan Octavianus mengancam posisi Herodes, anak Antipater.
Di Palestina, raja Herodes Agung memerintah sebagai raja. Ia lahir tahun 74
SM, dan mati tahun 4 SM, beberapa waktu sesudah kelahiran Yesus.
Herodes Agung menjalankan pemerintahannya atas orang Yahudi secara
kasar dan kejam. Walau demikian, ia berusaha mengambil hati orang Yahudi
dengan membangun kembali Bait Allah. Nyata bahwa keadaan politik pada
zaman Perjanjian Baru penuh dengan persaingan dan pertumpahan darah
demi merebut kekeuasaan.3
Menurut tradisi kota Roma didirikan thn 753 sM di tujuh bukit, di atas
jurang tebing di mana tanah datar Latin bertemu dengan S Tiber, tempat
penyeberangan pertama di muara. Sebagaimana diperlihatkan oleh
2
Dr. Samuel Benyamin Hakh, Perjanjian Baru Sejarah, Pengantar dan Pokok-Pokok
Teologisnya,(Bandung: Bina Media Informasi, 2010), 9-12
3
Ibid., 14-16
3
penggalian, mula-mula Roma adalah tempat bertemu dan bercampurnya
bangsa-bangsa, bukan tempat tinggal satu bangsa saja. Perkembangan
Roma pesat, pada tahap pertama dirangsang oleh keperluan strategis
negara Etruria ke utara dan ke selatan, kemudian oleh kebijaksanaan politik
liberal dalam pemberian hak suara yg unik di dunia kuno: Roma menarik
kepada dirinya orang dan ide dari seluruh daerah Laut Tengah, sehingga
hampir 1.000 tahun semua masyarakat beradab dari Inggris sampai Arab
menjadi anggota kerajaannya. Roma menjadi kosmopolitan dan Romawi
adalah dunia. Tapi justru menghancurkan keunikan kota itu, dan
kestrategisannya yg begitu menentukan perkembangannya memudar
dengan berperannya S Donau dan Rhein. Akibatnya Roma hanyalah salah
satu kota propinsi Italia pada Zaman Pertengahan Eropa.
Pada masa PB Roma masih bertumbuh. Di blok-blok rumah bertingkat
tinggal lebih dari sejuta rakyat jelata, yg datang dari mancanegara. Golongan
aristoktrat yang oleh kebijakan internasional para kaisar; memboroskan
keuntungan yg diperoleh dari tiga benua di vila-vila mewah di pinggir kota
atau di perkebunan-perkebunan luas di pedalaman. Para kaisar memadati
wilayah jantung Roma dengan gedung-gedung negara, yang belum ada
bandingannya di ibu kota mana pun juga. Pemusatan kekayaan itu
memungkinkan masyarakat bawah beroleh kemajuan ekonomi dan hiburan.
Hal itu menarik sastrawan dan pakar seni dari negeri-negeri lain datang ke
Roma. Sebagai tempat tinggal senat dan pusat administrasi kerajaan, Roma
mengatur hubungan diplomatik dengan semua negara di kawasan Laut
Tengah, juga penyaluran pangan dan barang-barang mewah yg memperkuat
hubungan itu.4
Kelompok kami menyimpulkan bagaimana keadaan politik di Roma
pada saat zaman Perjanjian Baru. Terletak persaiangan kekuasaan antar
setiap pemimpin. Persaingan ini bertujuan untuk menunjukkan
kepemimpinan siapa yang paling berpengaruh dan memeberi dampak bagi
bangsa Roma pada saat itu. Hal ini juga menunjukkan bahwa antara yang
4
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini M-Z Jilid 2 (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
1995), 321-322
4
satu dengan yang lainnya ingin menunjukkan kekuatan satu dengan yang
lainnya.
5
ditutup (Kis.12:17), tetapi tidak seberapa besar juga, pada saat Paulus
menulis suratnya, kaum Yahudi agaknya sudah diperbolehkan kembali ke ibu
kota (16:3) dari beberapa kata dalam Surat Roma dapat diambil kesimpulan,
jemaat pada waktu itu terdiri dari orang Yahudi (4:1,7:4-6. Mungkin juga
‘orang lemah’ dalam 14-15) dan juga dari orang bukan Yahudi (1:5 dan
13,11:13) tampaknya malah orang Kristen bukan Yahudi itu merupakan
mayoritas dalam jemaat. Data dalam pasal 16 memberi kesan, orang-orang
Kristen itu berkumpul dalam sejumlah jemaat rumah tangga. Maklum kota
Roma pada masa itu sangat luas dan peduduknya berjumlah sekitar 1 Juta
orang.6
Ucapan Salam pada permulaan surat ini pendek isinya. Dari Paulus…
kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, bentuknya
mirip dengan ucapan salam yang dipakai dalam semua surat Paulus,
memang demikianlah cara menulis surat yang lazim pada abad pertama.
Pola surat-surat itu adalah sama, mulai dengan nama penulis, kemudian
nama pembaca, disusuli dengan ucapan salam. Paulus mengubah pola
demikian menurut kehendaknya. Dalam surat Roma ini, karena Paulus
menulis surat Roma ini, karena Paulus menulis kepada jemaat yang bukan
dia mendirikannya dan sampai pada waktu itu belum pernah dikunjunginya,
ia memulai dengan memberikan surat kepercayaan, (1) Ia adalah hamba
Kristus Yesus (hak budak belian), segenap hidupnya tidak lain daripada
kesetiaan tanpa ragu dan ketaatan tanpa bimbang. Tapi dengan latar
belakang PL kata ini menunjuk kepada panggilan dan jabatan yang sangat
dihormati, yang diterima dengan gembira oleh mereka yang dipanggil
mewakili Allah, mis. Raja dan nabi Israel, dipanggil menjadi Rasul, hak
utusan seperti dalam 2 Kor. 8:23; Flp. 2:25 panggilan yang khusus di sini
adalah panggilan kerasulan. Paulus selalu mempertahankan panggilannya
yang langsung dari Yesus sendiri untuk jabatan yang tinggi ini, biasanya
memang kehormatan ini diberikan melalui gereja yang hidup, sesuai dengan
kehendak kristus yang hidup.Pertama-tama gelar ini diberikan melalui gereja
yang hidup, sesuai dengan kehendak Kristus yang hidup, pertama-tama
6
Van den End, Tafsiran Alkitab Surat Roma,(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), 3
6
gelar ‘rasul’ ini dipunyai orang yang keistemawaanya adalah bahwa mereka
bersama-sama dengan Yesus waktu ia hidup di dunia. Kemudian gelar itu
diberikan kepada pemimpin-pemimpin dan pengkhotbah-pengkhotbah dalam
gereja (Kis. 14:13-14). Dikuduskan untuk memberitakan injil, dengan kata-
kata ini Paulus memperkenalkan diri seperti dalam Gal. 1:15 dengan melihat
kembali kepada perintah yang diterimanya dari Yesus yang telah bangkit
(Kis. 26:15; Kis.9:15; Kis. 22:14). Injil adalah berita kebahagiaan tentang
keselamatan dalam Kristus yang segera akan dipaparkan dalam surat ini. 7
7
______, Tafsiran Alkitab Masa Kini (Matius-Wahyu) Volume 3 (Jakarta: BPK Gunung
Mulia,1999), 426
8
Rev. Ola Tulluan, ntrduksi perjanjian baru, (Malang: Departeman Literatu YPPII,1999),
121
9
Merrill C. Tenney, Survei perjanjian baru, (Malang: gandum Mas, 2017), 375
10
D.A. Carson, Douglas J. Moo, An Introduction New Tenstamen,(Malang: Gandum
Mas, 2016), 451
7
Jadi, disini kami menyimpulkan bahwa pauluslah yang menulis kitab
Roma tersebut, karena kita dapat baca dalam kitab Roma 1:1-7, disitu sudah
jelas Bahwa Paulus yang menulis surat Roma ini.
11
____, Tafsiran Alkitab Masa Kini Jilid 3 Matius-Wahyu, (Jakarta: Yayasan Bina
Kasih/OMF, 1982), 407
12
Ibid.
13
____, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Study Bible, (Malang: Gandum Mas,
2016), 2346
14
D.A. Carson & Douglas J Moo, An Introduction To The New Testament, (Malang:
Gandum Mas, 2016), 452
8
Testament dan Alkitab penuntun bahwa tanggal penulisannya adalah antara
tahun 57 Masehi.
15
_______, Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid 2 M-Z,(Jakarta: Yayasan Komunikasi
Bina Alkitab, 1993), 324-325
16
_______, Alkitab Seri Life Application Study Bible,(Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia, 2016), 2346
9
Menurut buku Tafsiran Roma, yang ditulis oleh Dave Hagelberg.
Maksud dan tujuan surat Roma17 adalah memiliki maksud dan tujuan utama
dari surat Roma dijelaskan dalam pasal 15:22-25 di mana Paulus
memberitahu mereka bahwa ia ingin mengunjungi mereka di Roma. Pasal
15:24 menceritakan suatu maksud yang lain, yaitu Paulus mengharapkan
pertolongan mereka. Ia akan melayani di Spanyol, dan ia berharap mereka
akan memperlancar perjalannya. Ia mencari dukungan bagi pelayanannya di
sana. Pasal 15:30-32 menjelaskan bahwa ia juga meminta dukungan doa
mereka untuk perjalannya ke Yerusalem, di mana ia akan menghadapi
bahaya dari orang-orang Yahudi yang tidak percaya, untuk menyerahkan
suatu persembahan.
Rasul Paulus menjelaskan Injil Kristus, baik murka Allah yang
mengancam manusia maupun kebenaran Allah yang dianugerahkan untuk
menyelamatkan setiap orang yang percaya. Dengan pengertian yang benar
akan Injil, maka mereka yang ada di Roma diharapkan terbeban untuk
menolong dan mendukung Paulus, serta terlibat dengan kerinduan Paulus
untuk menjangkau orang spanyol dengan Injil Kristus.
Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa maksud dan tujuan
penulisan Surat Roma adalah bahwa Paulus yang memiliki kerinduan untuk
memperkenalkan dirinya dan juga beritanya kepada jemaat Kristen di kota
Roma dan berharap untuk mengunjungi mereka. Selain itu, Paulus juga
mengharapkan pertolongan dari mereka untuk mendukung perjalanan
misinya yang kedua menuju Asia Kecil.
17
Dave Hagelberg, Tafsiran Roma,(Bandung: Kalam Hidup, 1996), 7-8
10
Analisa Konteks
Kata “Konteks” berasal dari dua kata Latin, con yang berarti bersama-
sama atau menjadi satu, dan textus yang berarti susunan. Jadi konteks disini
menunjukkan kalimat atau bagian yang berada di sekitar ayat atau ayat-ayat
yang ingin ditafsirkan, bahkan juga menunjuk kepada seluruh isi kitab itu
atau seluruh bagian Alkitab.18 Untuk melihat analisa konteks, kita perlu
memperhatikan beberapa garis besar (outline) dari teks yang akan dianalisa.
Menurut Ola Tulluan dalam bukunya Intoduksi Perjanjian Baru19 adalah
sebagai berikut:
PENDAHULUAN : 1:1-17.
a. Salam (1:1-7).
b. Hubungan antara Paulus dan para pembaca (1:8-15).
c. Tema (1:16-17).
I. BAGIAN AJARAN: 1:18-11:36.
A. Pembenaran karena Iman (1:18-8:39).
a. Latar belakangnya: Manusia terjual dibawah dosa (1:18-
3:20).
b. Tentang keselamatan/ pembenaran karena iman (3:21-
5:21).
c. Akibatnya dalam kehidupan Kristen (6:1-8:39).
B. Penyelamatan Israel (9:1-11:36)
II. BAGIAN PRAKTIS: 12:1-15:13.
A. Nasihat-nasihat yang bersifat umum (12:1-13:14).
a. Aspek-aspek sosial dari hidup Kristen (fas. 12).
b. Aspek-aspek kewargaan dari hidup Kristen (fas. 13).
B. Nasihat-nasihat yang khusus (14:1-15:13).
III. PENUTUP DAN SALAM: 15:14-16:27.
18
Gordon D. Fee dan Douglas Stuart, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran
Alkitab, (Malang: Gandum Mas, 2009), 13
19
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru, (Malang: Departemen Literatur YPPII, 1999),
132
11
Posisi Teks: Dari pembagian di atas Roma 1:8-15 terletak pada bagian
pertama yaitu pendahuluan yang menjelaskan mengenai hubngan antara
Paulus dan para pembaca.
Inti Teks: Teks yang kelompok bahas dari Roma 1:8-15 membahas
mengenai kerinduan Paulus untuk memberitakan Injil kepada jemaat yang
ada di Roma.
Sedangkan menurut Merril C. Tenney dalam bukunya Survey Perjanjan
Baru20 adalah sebagai berikut:
ROMA: INJIL TENTANG PEMBENARAN ALLAH
I. Kata Pembuka 1:1-17
Salam Pembuka 1:1-7
Penulis 1:1-5
Pembaca yang Dituju 1:6-7a
Salam 1:7b
Alasan 1:8-15
Tema 1:16-17
II. Kebutuhan akan Pembenaran Ilahi 1:18-3:20
Kefasikan Bangsa-Bangsa Lain 1:18-32
Kebinasaan bagi yang Menghakimi 2:1-16
Dilema bangsa Yahudi 2:17-3:8
Hukuman bagi Semua Orang 3:9-20
III. Perwujudan Pembenaran Ilahi 3:21-8:39
Jalan menuju Pembenaran : Iman 3:21-31
Dasar Pembenaran : Janji 4:1-25
Hasil Pembenaran : 5:1-21
Beberapa Aspek Pembenaran Praktis 6:1-7:25
Akibat Pembenaran : Hidup oleh Roh 8:1-39
IV. Hubungan antara Pembenaran dan
Dan bangsa Yahudi 9:1-11:36
Pihan atas Israel 9:1-33
Kesamatan Israel 10:1-21
20
Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru,(Malang: Gandum Mas, 2017), 377
12
Kegagaan Israel 11:1-36
V. Penerapan pembenara pada kehidupan gereja 12:1-15:13
Himbawan untuk Menguduskan Diri 12:1-2
Pemanfaatan Karunia 12:3-8
Huhbungan Pribadi 12:9-21
Hubungan Politik 13:1-7
Hubungan Masyarakat 8:8-14
Hubungan Persaudaraan 14:1-15:13
VI. Kesimpulan 15:14-33
Rencana Pribadi 15:14-29
Perminataan untuk Berdoa 15:30-33
VII. Kata-Kata Tambahan 16:1-27
Salam 16:1-24
Berkat 16:25-27
Posisi teks: dari pembagian diatas teks yang kelompok bahas berada pada
bagian pertama yaitu kata pembuka dalam bagian alasan.
Inti Teks: Teks yang kelompok bahas dari Roma 1:8-15, juga di awali dengan
Kata pembuka dengan bagian alasan, yang berarti alasan mengapa Paulus
menulis surat Roma adalah salah satunya untuk memperkenalkan beritanya
(Injil) kepada jemaat yang ada di sana, dan juga alasan lainya adalah karena
Paulus rindu dan terbeban untuk memberitakan Injil, sebagai kewajiban
setiap orang percaya.
Selain itu, pada bagian ini kelompok akan memaparkan mengenai
Analisis Konteks Jauh dan Analisis Konteks Dekat.
21
Hasan Susanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsir Alkitab, (Malang:
Literatur SAAT, 1986), 205
13
konteks ini sangat bermanfaat untuk menyelidiki jalan pemikiran atau
maksud dari bagian yang akan ditafsirkan. 22
Pembahasan mengenai Bersyukur yang terdapat di dalam Roma 1:8-
15 memiliki hubungan atau keterkaitan dengan Surat-surat Paulus lainnya,
misalnya di Filemon 1:4 di sana juga dikatakan bahwa bagaimana Paulus
bersyukur kepada Filemon rekan sekerjanya. Juga misalnya di 2 Tes. 1:3,
memiliki keterkaitan dengan teks yang dibahas yaitu, bagaimana Paulus
bersyukur karena pelayanan dan jemaat di Tesalonika bertumbuh imannya.
Ini membuktikan bahwa Paulus sangat bersuka cita karena Injil boleh
diterima. Sedangkan dalam Perjanjian Lama maka ada banyak nabi atau
tokoh PL yang Bersyukur karena perbuatan Allah yang ajaib dan luar biasa,
misalnya bagaimana Raja Daud bersyukur kepada Allah karena segala
sesuatu yang dikerjakan-Nya dengan kesetiaan (Mzm 33:4).
Konteks Sebelum
Dalam konteks sebelumnya dari ayat 1-7 Paulus ingin meperkenalkan
dirinya kepada jemaat yang ada di Roma, bukan hanya dirinya tetapi Paulus
juga mau memperkenalkan teologinya kepada orang-otang kudus di Roma
Konteks Sesudah
Dalam koteks sesudah teks yang kelompok kami bahas yaitu ayat 16-
17 Paulus ingin memberitahukan bahwa Injil mempunyai kuasa yang sangat
luar biasa karna Allah adalah Injil itu tersebut.
22
Hasan Susanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsir Alkitab, (Malang:
Literatur SAAT, 1986), 205
14
Analisa Teks
Pada bagian ini Kelompok akan memaparkan analisa teks Kitab Roma
1:8-15 yang terdiri dari terjemahan teks, struktur teks dari kitab Roma 1:8-15
Terjemahan Teks
Dalam memaparkan teks Roma 1:8-15 kelompok akan menggunakan
beberapa terjemahan Alkitab dalam upaya memehami teks ini yaitu, ITB
(Indonesia Terjemahan Baru), BYZ (Robinson-Pierpont Majority Text), NIV
(New Internasional Version), KJV (King James Version) dan BIS (Bahasa
Indonesia Sehari-hari)
15
1:15 Itulah sebabnya aku ingin untuk memberitakan Injil kepada kamu juga
yang diam di Roma.
24
Bibleworks 7, LLC, c-/Program Files/Bibleworks 7/init/bw700.swc
25
Bibleworks 7, LLC, c-/Program Files/Bibleworks 7/init/bw700.swc
16
1:9 God, whom I serve with my whole heart in preaching the gospel of his
Son, is my witness how constantly I remember you
1:10 in my prayers at all times; and I pray that now at last by God's will the
way may be opened for me to come to you.
1:11 I long to see you so that I may impart to you some spiritual gift to make
you strong--
1:12 that is, that you and I may be mutually encouraged by each other's faith.
1:13 I do not want you to be unaware, brothers, that I planned many times to
come to you (but have been prevented from doing so until now) in order that I
might have a harvest among you, just as I have had among the other
Gentiles.
1:14 I am obligated both to Greeks and non-Greeks, both to the wise and the
foolish.
1:15 That is why I am so eager to preach the gospel also to you who are at
Rome.
26
Bibleworks 7, LLC, c-/Program Files/Bibleworks 7/init/bw700.swc
17
1:14 I am debtor both to the Greeks, and to the Barbarians; both to the wise,
and to the unwise.
1:15 So, as much as in me is, I am ready to preach the gospel to you that are
at Rome also.
1:8 pertama-tama melalui Yesus Kristus, saya bertrima kasih kepada Allah
karena saudara-saudara sekalian; sebab seuruh duni sudah mendengar
bahwa kalian percaya sekali kepada Kristus.
1:9 saya selau mengingat kalian kalau saya berdoa. Allah saksinya bahwa
apa yang saya katakana itu benar. Dialah Allah yang saya layani sepenuh
hati dan memberitakan kabar baik tenttang anakNya.
1:10 saya mohon dengan sangat kepada Allah, semoga ia mengizinkan
saya sekarang mengunjungi kalian.
1:11 sebab saya ingin sekali bertemu dengan kalian supaya saya dapat
membagi denganmu karunia dari roh Allah untuk menguatkan kalian.
1:12 maksud saya ialah karena kita sama-sama sudah percaya kepada
yesus Kristus, maka kita dapat saling menguatkn.
1:13 saudara-saudar! Saya ingin supaya kalian tahu bahwa sudah banyak ka
saya bermaksud mengunjungimu tetapi selalu ada saja halangannya. Saya
ingin supaya diantaramu pun pekerjaan ada hasilnya sebagai pekerjaan
saya sudah berhasil daiantar orang-orang yang bukan yahudi ditempat-
tempat yang lain.
1:14 sebab saya mempunyai kewajiban terhadap segala bangsa; yang
sudah beradap dan yang biadab, yang berpendidikan maupun yang belum
berpendidikan.
1:15 Itulah sebabnya saya ingin sekali memberitkan kabar baik itu kepada
kaian yang tinggal di roma juga.
Struktur Teks
27
Bibleworks 7, LLC, c-/Program Files/Bibleworks 7/init/bw700.swc
18
Untuk lebih memudahkan dalam proses penafsiran maka pada bagian
ini kelompok akan menguraikan Struktur teks dari Roma 1:8-15, berdasarkan
tiga penafsir:
Matthew Henry membaginya dalam tiga bagian yaitu 28
1. Ucapan syukur atas orang-orang Kristen di Roma (Ayat 8).
2. Doanya untuk mereka (Ayat 9).
3. Keinginannya yang besar untuk bertemu dengan mereka, disertai
alasan-alasannya (Ayat 11-15).
a. Supaya mereka dibangun (Ayat 11).
b. Supaya ia terhibur (Ayat 12)
c. Supaya ia menjalankan kepercayaan yang diberikan kepadanya
sebagai rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi (Ayat 14).
Sedangkan Douglas Moo membagi teks Roma 1:8-15 menjadi 3 bagian
juga yaitu29
1. Berterimakasih untuk tersebarnya pengetahuan iman orang-orang di
Roma (Ayat 8).
2. Paulus yang terus bahwa dia akan mengunjungi mereka (Ayat 9-10).
3. Paulus menyatakan perasaannya yang kuat atas kewajibannya untuk
memberitakan Injil bagi semua jenias orang (Ayat 14-15).
Sedangkan John. R. W. Stott membagi Roma 1:8-15 dalam lima bagian
yaitu30
1. Paulus berterimakasih kepada Tuhan untuk mereka semua (Ayat 8).
2. Paulus berdoa untuk mereka (Ayat 9-10).
3. Paulus rindu untuk menemui mereka dan penyebabnya (Ayat 11-12).
4. Paulus sudah sering berencana untuk mengunjingi mereka (Ayat 13).
5. Injil adalah hutang bagi dunia (Ayat 14-15).
28
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry Surat Roma, 1&2 Korintus,(Surabaya:
Momentum, 2015), 12-17
29
Douglass Moo, The Epistle to The Romans,(USA: Library of Congress Cataloging,
1966), 56
30
John R. W. Stott, The Message of Romans,(Inggris: British Library England, 1994),
55-59
19
BAB III
ANALISIS EKSEGETIS
20
adalah kata kerja; singular yaitu tunggal; Present menyatakan sedang
dilakukan pada saat itu yaitu mengucap syukur, Active menyatakan bahwa
mereka bertekun dalam mengucap syukur secara terus-menerus pada saat
itu, dan Indicative yang menyatakan suatu relitas. Jadi kalimat present aktif
indikatif disini maksudnya saya (Paulus) harus tetap terus-menerus
mengucap syukur kepada Allah.
21
Kata memberikan berasal dari bahasa Yunani metadw/37 (Verb 1
Singular Aorist Active Subjunctive) yang artinya aku dapat membagi. Kata ini
berasal dari kata dasar metadi,dwmi yang artinya membagi. Kata ini
digunakan sebanyak 5 kali dalam Perjanjian Baru. 38 Jadi kata ini selain
diartikan sebagai memberi tapi lebih dalam lagi yaitu membagi. Kata
mmemberikan dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari
menggunakan kata membagi dan dalam New International Version
menggunakan kata impart yang artinya memberi atau menanamkan. Kata
memberikan termasuk dalam bentuk Verb yang artinya kata kerja, First
Peson Singular yang menyatakan bahwa kata ini adalah kata orang pertama
tunggal, Aorist yang berarti telah selesai dilakukan, Active yang mengarah
kepada realitas dari kata ini dan dilakukan oleh subyek, dan Subjunctive
yang artinya mengarah kepada perkiraan mengenai sesuatu yang akan
terjadi. Jadi maksuda dari kata memberikan ini adalah bahwa Paulus telah
berkeinginan untuk melihat jemaat di Roma dan membagikan karunia rohani
tapi hal ini belum dapat terjadi karena masih di dalam keinginan Paulus saja.
Kata menguatkan berasal dari bahasa Yunani sthricqh/nai39 (Verb
Aorist Passive Infinitive) yang artinya dikuatkan. Kata ini berasal dari kata
dasar sthri,zw yang artinya meneguhkan, membuat dengan kokoh,
menguatkan dan mengarahkan. Kata ini digunakan dalam Perjanjian Baru
sebanyak 13 kali.40 Jadi kata ini selain diartikan sebagai menguatkan tapi
lebih lagi bahwa Paulus juga meneguhkan dan membuat dengan kokoh iman
orang-orang yang berada di Roma. Kata menguatkan dalam terjemahan
Bahasa Indonesia Sehari-hari menggunakan kata menguatkan sedangkan
dalam New International Version menggunakan kata make you strong yang
artinya membuat kamu kuat. Kata menguatkan adalah Verb yang artinya
37
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid I, (Jakarta: LAI, 2014), 809
38
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid II, (Jakarta: LAI, 2014), 482
39
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid I, (Jakarta: LAI, 2014), 809
40
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid II, (Jakarta: LAI, 2014), 674
22
merupakan sebuah kata kerja, Aorist menyatakan telah satu kali dilakukan,
Pasive berarti obyeklah yang telah melakukan, dan Infinitive yang
menyatakan tidak terbatas. Jadi, kata menguatkan ini adalah Allah telah
menguatkan iman orang-orang di Roma, dan ketika Allah melakukan hal itu
(menguatkan) tidak ada andil atau peran dari menusia sama sekali.
Meurut penafsir, Paulus ingin pergi ke Roma untuk memberikan
beberapa karunia rohaniah, untuk mengokohkan orang-orang saleh Roma di
dalam kebenaran Injil dan mendapatkan dari orang-orang saleh ini buah
yang sama akan kebenaran Alkitab seperti yang ditemukannya di antara
orang-orang lain.41
Supaya ia terhibur (Ayat 12-13)
Kata iman dalam ayat 12 di dalam bahasa Yunani menggunakan kata
pi,stewj42 (Noun Feminine Singular Genetive) yang artinya iman. Kata ini
berasal dari kata dasar pi,stij yang artinya kepercayaan, iman, kesetiaan
agama, ajaran yang diimani, janji bukti. Kata iman dalam Perjanjian Baru
digunakan sebanyak 243 kali. 43 Jadi kata iman dalam konteks ini bukan
hanya sebatas iman saja melainkan diartikan sebagai kesetian dan
kepercayaan. Kata ini dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari menggunakan
kata percaya sedangkan dalam New International Version menggunakan
kata faith yang artinya iman. Kata ini merupakan kata Noun yang berarti kata
benda, Feminine mengarah ke jenis kelamin dari kata tersebut, Singular
yang menyatakan bahwa kata ini merupakan kata yang berjumlah tungal dan
Genetive yang menyatakan kepemilikan. Jadi kata iman dalam kata benda
genetive adalah bahwa iman tersebut adalah iman yang harus dimiliki jemaat
Roma atau iman bersama.
Paulus disini bermaksud mengatakan bahwa “... baik melalui imanmu
maupun melalui imanku” untuk memberikan kesempatan bagi Roh Allah
41
G. Raymond Carlson , Surat Roma,(Malang: Gandum Mas, 1978), 85
42
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid I, (Jakarta: LAI, 2014), 809
43
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid II, (Jakarta: LAI, 2014), 601
23
untuk menyalurkan berkat atau karunia rohani kepada Paulus dan orang
percaya di Roma.44
Kata terhalang dalam ayat 13 di dalam bahasa Yunani menggunakan
kata evkwlu,qhn45 (Verb Singular Aorist Pasive Indicative) yang artinya
terlarang. Kata ini berasal dari kata dasar kwlu,w yang artinya mencegah,
melarang, menolak. Kata ini digunakan sebanyak 23 kali dalam Perjanjian
Baru.46 Jadi kata terhalang dalam konteks ini bukan hanya sebatas terhalang
saja melainkan diartikan sebagai mencegah atau melarang.
Kata terhalang dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari
menggunakan kata halangannya dan dalam New International Version
menggunakan kata prevented yang artinya mecegah. Kata terhalang adalah
Verb yang artinya merupakan kata kerja, Singular yang menyatakan bahwa
kata ini merupakan kata yang berjumlah tunggal, Aorist yang menyatakan
bahwa telah dilakukan, Passive yang menyatakan bahwa subjek tidak
melakukan hal ini, dan Indicative yang menyatakan realitas dari kata ini yang
benar-benar terjadi. Jadi, kata terhalang dalam kalimat ini memiliki arti
bahwa Paulus telah dihalangi untuk dapat datang ke Roma.
Menurut Wiersbie sebagai rasul bangsa bukan-Yahudi, Paulus
berkewajiban untuk melayani di Roma. Ia pasti akan segera memenuhi
kewajiban itu, tetapi tugas-tugasnya yang lain telah menghalangi dia.
Kadang-kadang Paulus terhalang karena perbuatan Iblis (1 Tes. 2:17-20);
tetapi dalam hal ini Paulus terhalang karena pekerjaan Tuhan. Begitu
banyaknya tugas yang harus dikerjakannya di Asia Kecil dan Yunani
sehingga ia tidak dapat segera pergi ke Roma. Tetapi ia harus melunasi
hutangnya; ia mendapat perintah dari Tuhan. 47
Supaya ia menjalankan kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai
rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi (Ayat 14)
44
Dave Hagelberg, Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani,( Bandung:Yayasan Kalam
Hidup, 2004), 22
45
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid I, (Jakarta: LAI, 2014), 810
46
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid II, (Jakarta: LAI, 2014), 445
47
Warren W. Wiersbie, Benar di Dalam Kristus,(Bandung: Kalam Hidup, 1977), 12
24
Kata berhutang dalam bahasa Yunani ovfeile,thj48 (Noun
Masculine Singular Nominative) yang artinya orang yang berkewajiban. Kata
ini berasal dari kata dasar ovfeile,thj yang artinya orang yang berhutang,
orang yang berkewajiban (melakukan sesuatu), orang yang bersalah; orang
yang berdosa dan digunakan sebanyak 7 kali dalam Perjanjian Baru. 49 Jadi
kata berhutang dalam konteks ini bukan hanya sebatas berhutang melainkan
diartikan sebagai orang yang berkewajiban untuk melakukan sesuatu atau
orang yang bersalah karena tidak dapat memenuhi kewajibannya. Kata
berhutang dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari menggunakan
kata mempunyai kewajiban dan dalam New International Version
menggunakan kata obligated yang artinya wajib atau harus. Kata ini
termasuk Noun ang menyatakan kata benda, Masculine yang mengarah ke
jenis kelamin dari kata ini, Singular yang menyatakan bahwa kata ini
berjumlah tunggal dan Nominative adalah subyek yang melakukan tindakan
dari kata ini. Jadi, kata berhutang dalam teks ini artinya Paulus memiliki
kewajiban yang harus dilakukan terhadap segala bangsa.
William Barclay menjelaskan bahwa Paulus waktu menulis surat ini, ia
sedang memikirkan dua hal. Ia merasa berhutang karena segala kebaikan
yang telah ia terima, dan ia juga merasa berhutang karena bebannya untuk
memberitakan Injil kepada mereka. Yang dimaksudkan Paulus juga disini
adalah bahwa berita yang ia sampaikan, persahabatan dan rasa
berhutangnya adalah paa orang-orang yang bijaksana dan orang yang
sederhana, yang berkebudayaan tinggi maupun yang rendah, yang
berpendidikan maupun yang tidak. Beritanya adalah untuk seluruh dunia dan
keinginannya ialah supaya suatu hari ia menyampaikan berita itu di Roma
juga.50
48
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid I, (Jakarta: LAI, 2014), 810
49
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid II, (Jakarta: LAI, 2014), 557
50
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Surat Roma),(Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2015), 30-32
25
Sedangkan dalam ayat yang terakhir kata memberitakan Injil dalam
bahasa Yunani menggunkan kata euvaggeli,sasqai51 (Verb Aorist
Middle Infinitive) yang artinya memberitakan kabar baik. Kata ini berasal dari
kata dasar euvaggeli,zw yang artinya memberitkan kabar baik,
memberitakan Kabar Baik, memberitakan. Kata ini dipakai 54 kali dalam
Perjanjian Baru.52 Jadi kata memberitakan Injil disini makna lebih dalamnya
adalah memberitakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus. Kata
memberitakan Injil dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari
menggunakan kata memberitakan Kabar Baik dan dalam New International
Version menggunakan kata preach the Gospel yang artinya mengajarkan Injil
(Kabar Baik). Kata ini termasuk dalam bentuk Verb yaitu kata kerja, Aorist
menyatakan bahwa kata ini telah dilakukan, Middle yang mengarak kepada
subyek yang melakukan tetapi lebih bersifat refleksif, dan Infinitve yang
menyatakan lepas dari persoalan pelakunya. Jadi maksud dari kata
memberitakan Injil disini berarti bahwa Paulus ingin memberitakan Injil
tetapi belum dapat dilakuknnya. Tapi berharap suatu hari dapat
melakukannya.
Penafsir juga menyatakan bahwa rencana dan kerinduan Paulus ialah
memberitakan Injil kepada orang percaya di Roma. Ini tidak sesuai dengan
pola pikir kita karena kita berpikir bahwa Injil itu hanya untuk orang yang
belum percaya, supaya mereka terlindung dari murka Allah yang kekal.
Tetapi bagi Rasul Paulus Injil Kristus rupanya berguna untuk orang percaya
di Roma karena Injil Kristus juga dapat menyelamatkan mereka dari mura
Allah yang sekarang dinyatakan atas segala kefasikan. 53
BAB IV
51
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid I, (Jakarta: LAI, 2014), 810
52
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid II, (Jakarta: LAI, 2014), 304
53
Dave Hagelberg, Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani,(Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2004), 24
26
APLIKASI
Dalam bab ini kelompok akan memaparkan apa saja aplikasi yang
kelompok dapatkan selama pembuatan makalah ini
Aplikasi Teologis
Kesulitan yang dialami Paulus dalam menulis surat ini adalah karena
Paulus belum pernah melihat langung jemaat di Roma dan tidak ikut
mendirikan jemaat ini. Tapi kasih Paulus kepada jemaat di Roma sangat
jelas terlukiskan dalam surat ini. Sebagai seorang hamba Tuhan kita pun
dapat meneladani sikap Paulus yang mengasihin orang-orang yang
dilayaninya walaupun belum pernah melihatnya. Sebagai bagian awal dari
surat ini maka teks yang kami bahas ini diawali Paulus dengan ucapan
syukur dan pujian terhadap jemaat di Roma. Disini nampak bahwa Paulus
adalah orang yang suka memuji. Saat dalam pelayanan kitapun akan lebih
diterima ketika kita memuji mereka daripada mengkritik mereka.
Paulus juga menaikkan doanya dengan tak henti kepada Allah untuk
mereka. Inilah juga yang seharusnya menjadi kewajiban kita sebagai orang
Kristen untuk mendukung orang-orang yang kita kasihi dengan doa-doa kita
untuk mereka.
Aplikasi Misiologis
Paulus adalah sosok yang tak pernah lupa akan tanggung jawab.
Apalagi tanggung jawab untuk mengabarkan Injil kepada jemaar di Roma.
Kita pun harusnya dapat meneladani sikap Paulus yang bertanggung jawab
dalam pemberitaan Injil. Dan pemberitaan Injil itu harus diberitakan kepada
semua orang tanpa memandang bulu. Kabar Baik itu harus diberitakan
kepada semua orang.
BAB V
27
KESIMPULAN
28
DAFTAR PUSTAKA
Barclay, William,
2015 Pemahaman Alkitab Setiap Hari (Surat Roma), Jakarta: BPK
Gunung Mulia
Carlson, G. Raymond,
1978 Surat Roma, Malang:Gandum Mas
Hagelberg, Dave,
1996 Tafsiran Roma dari Bahasa Yunani, Bandung: Kalam Hidup
Henry, Matthew,
2015 Tafsiran Matthew Henry Surat Roma, 1&2 Korintus,
Surabaya: Momentum
Moo, Douglass,
1966 The Epistle to The Romans, USA: Library of Congress
Cataloging
Susanto, Hasan,
1986 Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsir Alkitab, Malang:
Literatur SAAT
Sutanto, Hasan,
2014 Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi
Perjanjian Baru Jilid I, Jakarta: LAI
Sutanto, Hasan,
2014 Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan
Konkordansi Perjanjian Baru Jilid II, Jakarta: LAI
Tulluan, Ola,
1998 Introduksi Perjanjian Baru, Malang: Literatur YPPII
30
_________,
2016 Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Study Bible, Malang:
Gandum Mas
_________,
1995 Ensiklopedia Alkitab Masa Kini M-Z Jilid 2, Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bina Kasih
_________,
1999 Tafsiran Alkitab Masa Kini (Matius-Wahyu) Volume 3, Jakarta:
BPK Gunung Mulia
31