Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

DOSEN PENGAJAR : Dr. ART SEMUEL THOMAS


MATA KULIAH : STUDI PERJANJIAN BARU INJIL-INJIL DAN KISAH PARA RASUL
TAHUN AJARAN : 2020/2021

LATAR BELAKANG DAN WAKTU PENULISAN


KITAB INJILI DAN KISAH PARA RASUL

Disusun
O
L
E
H
NAMA : SHEREN DENITA GANAP
NIM : 200201136
KELAS :E
PRODI : TEOLOGI
BAB I
Pendahuluan

Kitab Kisah Para Rasul merupakan kelanjutan Kitab Injil Lukas. Dan Kitab ini menjadi
pengantar antara Kitab Injil dengan surat-surat Rasul. Kami para penyaji akan memaparkan
tentang Kitab Kisah Para Rasul. Semoga sajian kami ini dapat menambah wawasan kita bersama
mengenai Kitab Kisah Para Rasul.

BAB II
Pembahasan

Sejarah Lahirnya Kitab Injil

Sebagian besar bahan yang terdapat dalam keempat Injil berada dalam keadaan lisan
untuk waktu yang lama hingga memperoleh bentuk tertulis seperti yang kita kenal sekarang.
Awal penulisan Injil bersamaan dengan akhir peranan generasi Kristen pertama. Setelah orang-
orang yang dari semula adalah „saksi mata (dari apa yang Yesus lakukan selama berada di
dunia) dan pelayan Firman‟ (Lukas 1:2) sudah tidak ada lagi, kebutuhan akan adanya catatan
tertulis yang permanen menjadi sangat terasa dibanding waktu-waktu sebelumnya. Abad kedua
merupakanawal penulisan Kitab Injil dan keempat Injil kira-kira ditulis dalam kurun waktu tahun
60-100Masehi. Namun demikian, bukan berarti sebelum tahun 60 M Injil hanya disebarkan
secara lisan, sebagaimana tertulis dalam Lukas 1:1, setidaknya beberapa di antara „banyak
orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi‟,
dan mungkin mereka telah melakukannya sebelum tahun 60 M; tetapi dokumen-dokumen yang
menunjukkanhal itu sudah tidak ada lagi, kecuali yang telah dimasukkan ke dalam keempat Injil
yang tertulissekarang ini.Di dalam Alkitab, Matius ditempatkan sebagai Injil yang pertama.
Namun, bukan berartiMatius adalah Injil yang tertua. Pada masa kini, hampir semua ahli
Perjanjian Baru berpendapat bahwa Markus adalah Injil tertua. Tidak diketahui dengan pasti
alasan mengapa Matiusditempatkan lebih dahulu dari Markus, mungkin disebabkan oleh
kenyataan bahwa Matius adalahInjil yang penyajian bahannya paling teratur.
1. Kitab Markus

Markus, sebagai Injil tertua, juga merupakan Injil terpendek dan lebih sederhanadibandingkan
Kitab Injil lainnya, ditulis oleh Yohanes Markus. Ia dibesarkan di Yerusalemdan termasuk
angkatan pertama orang Kristen (Kisah Para Rasul 12:12). Markus mendapat kesempatan unik
karena ia memiliki hubungan dengan pelayanan tiga orang rasul PerjanjianBaru: Paulus (Kisah
Para Rasul 13:1-13, Kolose 4:10, Filemon 24); Barnabas (Kisah ParaRasul 15:39), dan Petrus (1
Petrus 5:13). Menurut Papias (seorang uskup Hierapolis di Frigia pada pertengahan pertama
abad 2 M) dan beberapa bapak gereja abad kedua, Markus memperoleh isi Injilnya dari Petrus.
Ia menulisnya di Roma untuk orang Romawi yang percaya sekitar tahun 55-65 M. Pada tahun
60-an M, orang percaya diperlakukan secara kejam oleh masyarakat dan banyak di antaranya
disiksa, bahkan dibunuh di bawah pemerintahan Kaisar Nero. Menurut tradisi, di antara para
syahid Kristen di Roma itu terdapat Rasul Petrus dan Rasul Paulus.Selaku salah seorang
pimpinan gereja di Roma, Markus digerakkan oleh Roh Kudus untuk menulis Injil ini sebagai
suatu nubuat atau tanggapan penggembalaan terhadap masa penganiayaan ini. Tujuannya
ialah memperkuat dasar iman orang percaya di Roma, danmendorong mereka untuk setia
menderita demi Injil, dengan memperhadapkan kepadamereka kehidupan, penderitaan,
kematian, serta kebangkitan Yesus Kristus, Tuhan mereka.

2. Kitab Matius

Kitab Matius ditempatkan pertama sebagai pengantar Perjanjian Baru. Walaupun nama
pengarang tidak disebutkan dalam Alkitab, kesaksian semua bapak gereja mula-mula (sejak
kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa kitab ini ditulis sekitar sekitar tahun 60 M
olehMatius atau Lewi (Matius 9:9, Markus 2:14, Lukas 5:27); seorang pemungut cukai
yangmenjadi murid Yesus. Meskipun tanggal dan tempat kitab ini berasal tidak dapat
dipastikan,ada anggapan kuat bahwa Matius menulisnya sebelum tahun 70 M ketika berada di
Palestinaatau Antiokhia di Siria.Jikalau Kitab Markus ditulis untuk orang Romawi, maka Kitab
Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar belakang Yahudi dalam Injil ini tampak
dalam banyak hal, misalnya penggunaan istilah khas Yahudi seperti “Kerajaan Sorga” (yang
sama artinya dengan “Kerajaan Allah”) sebagai ungkapan hormat orang Yahudi sehingga segan
menyebut nama Allah secara langsung. Selain itu, dalam kitab ini terdapat berbagai tulisan
tentangkebiasaan Yahudi tanpa diberi penjelasan apa pun.Matius menulis kitab ini untuk
meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan oleh nabi
Perjanjian Lama. Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang
dinubuatkan, Yesuslah Mesias yang selama inidinantikan bangsa Yahudi.

https://www.academia.edu/4497957/Kitab_Injil
3. Kitab Lukas

Kitab Lukas adalah kitab pertama dari kedua kitab yang dialamatkan kepada seorang
bernama Teofilus (Lukas 1:1, Kisah Para Rasul 1:1). Walaupun nama penulis tidak dicantumkan
dalam dua kitab tersebut, kesaksian yang bulat dari kekristenan mula-mula dan bukti kuat dari
dalam kitab-kitab itu sendiri menunjukkan bahwa Lukaslah yang menuliskedua kitab
tersebut.Lukas adalah seorang petobat Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi yang menulis
sebuah kitab dalam Alkitab. Roh Kudus mendorongnya untuk menulis kepada Teofilus (artinya
“seorang yang mengasihi Allah”) untuk memenuhi suatu kebutuhan dalam jemaat bukan
Yahudi akan kisah yang lengkap mengenai permulaan kekristenan. Kenyataan bahwatulisan
Lukas ini ditujukan kepada orang-orang bukan Yahudi tampak dengan jelas diseluruh kitab ini,
misalnya ia merunut silsilah Yesus sebagai manusia sampai kepada Adam(Lukas 3:23-28) dan
tidak hanya sampai Abraham seperti yang dilakukan oleh Matius(Matius 1:1-17); yang
menunjukkan bahwa Yesus adalah Juruselamat yang menjadi jawabanAllah bagi kebutuhan
segenap keturunan Adam akan keselamatan.Dari surat Paulus, dapat diketahui bahwa Lukas
adalah seorang dokter (Kolose 4:14)dan seorang teman sekerja Paulus yang setia (2 Timotius
4:11, Filemon 24). Dari tulisanLukas, dapat diketahui bahwa ia seorang yang berpendidikan
tinggi, penulis yang terampil,sejarahwan yang teliti, dan teolog yang diilhami. Ketika ia menulis
kitabnya, agaknya gereja bukan Yahudi belum memiliki Injil yang lengkap atau yang tersebar
luas mengenai Yesus.Matius menulis Injilnya pertama-tama bagi orang Yahudi, sedangkan
Markus menulisInjilnya yang singkat bagi orang Roma. Orang percaya bukan Yahudi yang
berbahasaYunani memang memiliki kisah-kisah lisan mengenai Yesus yang diceritakan oleh
para saksimata, juga intisari tertulis yang pendek, tetapi bukan suatu Injil yang lengkap dan
sistematis (Lukas 1:1-4). Jadi, Lukas mulai menyelidiki segala peristiwa itu dengan saksama dari
asalmulanya (Lukas 1:3). Barangkali ia mengerjakan penelitiannya di Palestina sementara Paulus
berada di penjara Kaisarea (Kisah Para Rasul 21:17, 23:23-26:32), dan menyelesaikanInjilnya
menjelang akhir masa itu atau segera setelah ia tiba di Roma bersama dengan Paulus(Kisah
Para Rasul 28:16). Diperkirakan kitab ini ditulis tahun 60-63 M.

https://www.academia.edu/4497957/Kitab_Injil
4. Kitab Yohanes

Kitab Yohanes adalah kitab yang unik bila dibandingkan dengan Kitab Injil lainnya.Kitab ini
mencatat banyak hal tentang pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalemyang tidak ditulis
oleh ketiga Injil lainnya, dan menyatakan dengan lebih sempurna rahasia tentang kepribadian
Yesus. Penulis diidentifikasikan secara tidak langsung sebagai “murid yang dikasihi- Nya”
(Yohanes 13:23, 19:26, 20:2, 21:7).

Kesaksian tradisi kekeristenan serta bukti yang terkandung dalam kitab ini menunjukkan
bahwa penulisnya adalah Yohanes anak Zebedeus, salah satu di antara dua belas murid dan
anggota kelompok inti Yesus (Petrus,Yohanes, dan Yakobus).Menurut beberapa sumber kuno,
Yohanes, yang sudah lanjut usianya, sementara tinggaldi Efesus, diminta oleh para penatua di
Asia untuk menulis “Injil yang rohani” ini untuk menyangkal suatu ajaran sesat (yang dipimpin
oleh seorang Yahudi berpengaruh bernamaCerinthus) mengenai sifat, kepribadian, dan
keilahian Yesus.

Kitab Yohanes tetap melayani gereja sebagai suatu pernyataan teologis yang sangat dalam
tentang “kebenaran” yang menjelma di dalam diri Yesus Kristus. Diperkirakan kitab ini ditulis
tahun 80-95 M.

https://www.academia.edu/4497957/Kitab_Injil
5. Latar Belakang Kitab Kisah Para Rasul

Kitab Kisah Para Rasul merupakan kelanjutan dari Kitab Injil Lukas.Dan ini menjadi
pengantara antara Kitab Injil dengan Surat-Surat Rasul.[1]Kisah Para Rasul merupakan satu-
satunya penghubung antara pelayanan dan pengajaran Kristus dengan agama Kristen yang
telah mencapai kepenuhan bentuknya dalam surat-surat Paulus dan para penulis Perjanjian
Baru lainnya.[2]Dapat dipastikan Kitab Para Rasul ditulis oleh orang yang sama dan ditujukan
kepada Teofilus.[3]

a. Pengarang Kitab Kisah Para Rasul

Secara umum, hampir semua umat Kristiani mengakui bahwa penulisnya adalah
Lukas. Meskipun didalam Kitab Kisah Para Rasul tidak tertulis nama Lukas sebagai penulisnya,
namun ada beberapa alasan kuat sebagai indikasi untuk membuktikan hal ini:
a. Dari Penerima Surat
Penerima surat ini adalah Teofilus. Dan surat ini merupakan surat yang kedua yang ditujukan
kepada Teofilus. Dari keempat Kitab Injil hanya Injil Lukas yang ditujukan kepada Teofilus(Luk
1:1-2= Kis 1:1). Dari sini semakin nyata indikasi bahwa Lukaslah pengarangnya
b. Dari Pembukaan Surat
Isi kitab Kisah Para Rasul merupakan sambungan atau kelanjutan Kitab Injil Lukas . (bnd. Luk.
24:49-52 dengan Kis. 1:4-14)
c. Bahasa Surat
Kitab Injil Lukas ditulis dalam bahasa Yunani. Selain itu dalam Kitab Kolose 4:1; Timotius 4:11,
menyebut Lukas sebagi teman sekerja Rasul Paulus
d. Dari kata “ kami”
Dalam Kitab Kisah Para Rasul banyak menyebut kata ganti orang pertama jamak “kami” (Kis.
16:10-17; 20:5-14; 21:1-18; 27-28:15). Dalam hal ini membuat kita cenderung menarik satu
kesimpulan bahwa penulis Kitab ini tentulah teman seperjalanan Paulus yaitu Lukas(FLP.24).[4]

[1] Nathan Jurnawan, 52 Ikhtisar Khotbah Kisah Para Rasul,  (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2003), 1
[2] Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 1997), 283
[3] John Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 275
[4] Nathan Jurnawan, 52 Ikhtisar Khotbah Kisah Para Rasul,  (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2003), 3-4
b. Waktu Penulisan

Kelompok Tubingen yang dipimpin oleh F. C. Baur menduga Kisah Para Rasul di tulis
setelah 100 M dan pandangan ini telah dipertahankan kembali pada tahun-tahun belakangan
ini oleh Profesor Jhon Knox, dari Amerika.[5] Selain itu dikemukakan usul bahwa Kitab Kisah
Para Rasul ditulis pada pertengahan abad kedua. Dan Ds. H.v.d. Brink yang menafsirkanKitab ini
menyebutkan, penulisannya diperkirakan antara 70 sampai 80 sesudah karna itu sangat sulit
untuk diketahui dengan jelas kapan Kristus. Namun dari begitu banyak perkiraan waktu,
agaknya ada kecenderungan menyatakan lebih tepat antara tahun 61-62. Terdapat tiga alasan
untuk menjelaskan hal ini yaitu:

A. Sebelum Kota Yerusalem dimusnakan


Pengarang Kitab Injil Lukas mencatat nubuat Tuhan Yesus tentang kehancuran kota
Yerusalem(Luk. 21:20). Kota Yerusalem dihancurkan pada tahun 70 masehi. Seandainya Kota
Yerusalem dihancurkan, mengapa Lukas tidak menyinggung sedikitpun tentang hancurnya kota
Yerusalem yang merupakan suatu peristiwa besar? Jadi, semakin jelas Kitab ini ditulis sebelum
tahun 70.

B. Sebelum Rasul Paulus Mati


Penulis Kitab ini dengan sangat teliti menjelaskan kegiatan-kegiatan Paulus. Bila Kitab ini ditulis
setelah Paulus mati, mustahil tidak disinggung sedikitpun. Beberapa tafsiran memperkirakan,
Paulus mati sekitar tahun 67-68 masehi. Jadi waktu menulis kitab ini haruslah sebelumnya.

C. Setelah Paulus ditawan


Kitab ini diakhiri dengan dipenjarakannya Paulus di Roma(Kis. 28:30-31). Penahanan atas diri
Paulus mestinya terjadi kira-kira tahun 60 Masehi. Jadi penulisan kitab ini sepertinya dilakukan
tidak lama setelah Paulus dipenjarakan di Roma.[6]

c. Tempat Penulisan Kitab


Sewaktu Paulus dikirim dari penjara Kaisarea ke Roma, Lukas juga ikut (Kis. 27:1-2). Pada masa
inilah Paulus menulis empat surat kepada jemaat yaitu: Kitab Efesus ( Ef. 3;16:20) Kitab Filipi
(Flp. 1:13), Kitab Kolose (Kol. 4:3,18), Kitab Filemon (Flm. 1, 9). Dan sewaktu menulis Kitab
Kolese dan Filemon , Lukas bersama-sama dengan Paulus (Kol. 4;14 Flm. 24). Karena itu secara
umum menganggap Lukas sebagai penulis Kitab Kisah Par a Rasul sewaktu bersama di Roma.[7]

[5] John Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 276
[6] Nathan Jurnawan, 52 Ikhtisar Khotbah Kisah Para Rasul,  (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2003), 4
[7]  Nathan Jurnawan, 52 Ikhtisar Khotbah Kisah Para Rasul,  (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2003), 5
d. Struktur dan Isi Kitab

Kisah Para Rasul dapat dibagi dalam tiga bagian. Dalam ketiga bagian itu tampak meluasnya
wilayah di mana kabar baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan yaitu:
1. Permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat ke surga;
2. Perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina; dan
3. Perluasan ke negri-negri di sekitar Laut Tengah sampai Roma
Isi dari Kitab Para Rasul yaitu:
· Kisah Para Rasul 1:1-26 (BIS) : Persiapan untuk pemberitaan
· Kisah Para Rasul 1:1-14 (BIS) : Perintah terahir dan janji dari Tuhan Yesus
· Kisah Para Rasul 1:15-26 (BIS) : Pengganti Yudas
· Kisah Para Rasul 2:1-8:3 (BIS) : Pemberitaan di Yerusalem
· Kisah Para Rasul 8:4-12:25(BIS) : Pemberitaan di Yudea dan Samaria
· Kisah Para Rasul 13:1-28:31(BIS) : Pelayanan Paulus
· Kisah Para Rasul 13:1-14:28(BIS) : Perjalanan pertama untuk penyebaran kabar baik
· Kisah Para Rasul 15:1-35(BIS) : Musyawarah di Yerusalem
· Kisah Para Rasul 15:36-18:22(BIS): Perjalanan kedua untuk penyebaran kabar baik
· Kisah Para Rasul 18:23-21:16(BIS): Perjalanan ketiga untuk penyebaran Kabar baik
· Kisah Para Rasul 21:17-28:31(BIS): Paulus sebagai tahanan di Yerusalem[8]
Garis Besar Kitab Para Rasul
A. Sejarah Penginjilan Rasul Petrus( ps. 1-12)
Ø Tuhan Yesus terangkat ke Sorga sampai hari pentakosta(Ps. 1-2).
Ø Pekerjaan Rasul-Rasul di Yudea dan Samaria(Ps. 8-10)
Ø Pekerjaan Rasul-Rasul di Yerusalem (Ps. 3-7)
Ø Awal Sejarah Gereja-gereja bukan bangsa Yahudi(Ps. 11-12)
B. Sejarah Penginjilan Rasul Paulus(Ps. 13-28)
Ø Perjalanan Penginjilan pertama( ps. 13-14)
Ø Sidang Para Rasul di Yerusalem(Ps. 15:1-35)
Ø Perjalanan Penginjilan kedua(Ps. 15:36-18:23)
Ø Perjalanan Penginjilan ketiga(Ps. 18:23-21:16)
Ø Dipenjarakan di Yerusalem(Ps. 21:17-23:30)
Ø Dipenjarakan di Kaesarea(Ps. 23:31-26:32)
Ø Perjalanan Paulus ke Roma(Ps. 27:1-28:15)
Ø Paulus dipenjarakan di Roma(Ps. 28:16-31)[9]

[8]  Lukas Adi S, Smart Book of Christiannity Perjanjian Baru, (Yogyakarta: Andi , 2012), 9-10
[9] Nathan Jurnawan, 52 Ikhtisar Khotbah Kisah Para Rasul,  (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2003), 5-6
e. Persoalan Kitab

 Waktu Penulisan

(-) Abad kedua Masehi


Kelompok Tubingen yang dipimpin F.C. Baur menduga Kisah Parah Rasul ditulis setelah tahun
100 M dan pandangan ini telah dipertahankan kembali pada tahun-tahun belakangan ini oleh
Profesor John Knox, dari Amerika.

(-) Tahun 62-70 Masehi


Pada pihak ekstrim lainnya, ahli-ahli lain berpendapat bahwa Kisah Para Rasul ditulis hampir
bertepatan waktu dengan peristiwa-peristiwa yang direkamnya , mungkin segera setelah Paulus
tiba di Roma(tahun 62-64, menurut F. F. Bruce dan J. A. T. Robinson) atau segera setelah
kematiannya ( tahun 66-70, menurut T. W. Manson dan agak kurang yakin C. S. C. Williams).
Argumen-Argumen berikut dianggap mendukung waktu penulisan yang sangat dini ini.

(-) Tahun 80-85 Masehi


Banyak Ahli merasa bahwa baik waktu penulisan yang sangat kemudian (pada abad kedua)
maupun waktu penulisan yang sangat dini (pada tahun enam puluhan, abad pertama) keduanya
tidak dapat dibenarkan. Mereka berpendapat Kisah Para Rasul ditulis sekitar tahun delapan
puluhan abad pertama.[10]

[10] John Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 276-278s
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kitab Injil lahir pada masa akhir generasi umat Kristen pertama, yakni pada abad kedua.
Sejarahlahirnya keempat Kitab Injil, Matius, Markus, Lukas, Yohanes, berbeda-beda
berdasarkan penulis,tujuan penulisan, sudut pandang penulis, latar belakang
kebangsaan/tradisi, dan kondisi sosial padawaktu penulisan masing-masing kitab. Kitab Injil
berisi kabar baik bahwa Allah di dalam YesusKristus telah memenuhi janji-Nya kepada Israel dan
bahwa melalui Yesus Kristus, suatu jalankeselamatan telah dibuka bagi semua orang.

Dari pemaparan diatas , dapat disimpulkan bahwa Kitab Kisah Para Rasul adalah kitab
kelanjutan dari injil Lukas yang ditulis oleh Lukas dan ditujukan kepada Teofilus, Kitab Kisah
Para Rasul bukan hanya menceritakan sejararah penginjilan Rasul Paulus tetapi juga
menceritakan sejarah Penginjilan Rasul Petrus.

Kisah Para Rasul dapat dibagi dalam tiga bagian. Dalam ketiga bagian itu tampak
meluasnya wilayah di mana kabar baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan yaitu
Permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat ke surga, perluasan
daerah-daerah lain di Palestina, dan perluasan ke negri-negri di sekitar laut tengah sampai
Roma.

Kitab Kisah Para Rasul memberi kita catatan mengenai sejarah gereja Kristen dan
penyebaran Injil, termasuk kisah penindasan yang dialami para rasul. Walaupun banyak hamba
yang setia dalam berkhotbah dan mengajarkan Injil, Saulus, yang namanya diganti menjadi
Paulus, tercatat sebagai yang paling berpengaruh.

Sebelum ia bertobat, Paulus ikut menganiaya dan membunuh orang Kristen. Pertobatan
Paulus di jalan menuju Damsyik (Kisah 9:1-31) menjadi sorotan kitab ini. Setelah bertobat, ia
menjadi sangat bertolak belakang dengan dirinya yang lama.

Ia mengasihi Allah dan berkhotbah tentang FirmanNya dengan penuh kuasa, gairah dan
Roh Allah yang benar dan hidup. Para rasul juga dikuatkan oleh Roh Kudus untuk menjadi saksi
di Yerusalem (pasal 1-8:3), Yudea dan Samaria (pasal 8:4-12:25), dan sampai ke ujung bumi
(pasal 13:1-28).

Pada bagian terakhir, kitab ini mencatat ketiga perjalanan misi Paulus (13:1-21:16),
sidang pengadilannya di Yerusalem dan Kaisarea (21:17-26:32) dan perjalanan terakhirnya ke
Roma (27:1-28:31).
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/4497957/Kitab_Injil
Jurnawan, Nathan, 52 Ikhtisar Khotbah Kisah Para Rasul, Yogyakarta: Yayasan Andi, 2003
Tenney, Merrill C, Survei Perjanjian Baru, Malang: Gandum Mas, 1997
Drane, John , Memahami Perjanjian Baru, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009
Adi S, Lukas, Smart Book of Christiannity Perjanjian Baru, Yogyakarta: Andi , 2012

Kutipan Materi dari teman-teman :

Yeriel Panggulu : Menurut e-book, ALKIPEDIA (Referensi: Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan)[25], Di
dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan. (1)
Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke
dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam
kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam
memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus. Lukas secara eksplisit
mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis
19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam
kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

Freny Thomas Keno : Kisah Para Rasul adalah kitab kelima dalam Perjanjian Baru setelah Injil yang
berkisah tentang kehidupan dan karya Yesus hingga kematian dan kebangkitanNya. Kisah Para Rasul
adalah satu-satunya kitab dalam Perjanjian Baru yang melanjutkan kisah tentang Yesus dalam Gereja
Perdana. Dalam bahasa Yunani, kitab ini disebut Praxeis Apostolon . Sudah pasti tidak ada judul yang
dituliskan pada naskah . Praxies (Πράξεις) dapat ditambahkan dalam bahasa Inggris sebagai act,dan
anugerah kitab ini dalam Bahasa Inggris. Sedangkan Apostolon (Inggris: apostles) berarti (para) rasul.
Dalam Bahasa Indonesia, nama Yunani itu sebagai dasar Kisah Para Rasul, karena kata “kisah”
pendekatan sebagai perluasan dari kata perbuatan atau tindakan (tindakan). Perbuatan-perbuatan para
tokoh dalam kitab yang dituntun oleh Roh Kudus, dan yang penting, luar biasa, pantas dan berpengaruh
terhadap sejarah, sehingga cocok untuk disebut sebagai “kisah” hanya sekedar “perbuatan”. Ini
membuat kata “kisah” yang tepat untuk menamai kitab ini.
Meylisa Nurkamiden : Yesus adalah Raja penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat dilihat dengan
doa bapa kami. Injil ini sangat istimewa karena banyaknya maupun cara ajaran Susila Yesus dijadikan.
Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisannya,namuan kesaksian semua
Bapa gereja yang mula-mula (sejakkira-kira tahun 130M) menyatakan bahwa injil ini ditulis oleh
Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang
Menjadikan salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada yang menduga ditulis oleh
Matius lain yang hidup 80tahun setelah Yesus wafat. Namun, penemuan naskah yang sekarang
Disimpan dimagdalen college,oxford,inggris,menunjukan bahwa injil Matius ini sudah selesai
ditulis sebelum tahun 66.

Jimmy Alvarado Kapal : Markus menulis Injil ini terutama untuk orang-orang Yunani atau Grikadan
bangsa-bangsa lainnya yang berbicara bahasa Yunani diKekasiaran Romawi, berbeda dengan Matius
rupanya yang menulis untuk orang-orang Yahudi. Hal ini dapat dilihat dari pilihan kata yang digunakan,
referensi-referensi Perjanjian Lama yang dicantumkan, penjelasan tentang adat-istiadat orang Yahudi
yang ditujukan kepada kaum non-Yahudi.

Merlin Johana Womiling : Walaupun nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian
semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh
Matius, salah seorang murid Yesus. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, yaitu :

1. ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat PL untuk membuktikan bahwa Yesus
memang Mesias yang sudah lama dinantikan
2. hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham
3. pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud"
4. penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan
Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah
secara langsung dan
5. petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun
(berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).

Anda mungkin juga menyukai