Nama
Demikian pula arti dari kata perjanjian (covenant) yang digunakan dalam
Keluaran 24:1-8, yang menjelaskan penerimaan hukum oleh orang-orang Israel di
Gunung Sinai. Kenyataan bahwa penerjemah Perjanjian Lama ke dalam bahasa
Yunani menggunakan diathēkē di dalam paragraf tersebut untuk kata Ibrani yang
berarti perjanjian, menyiratkan bahwa ada kalanya diathēkë dapat mempunyai arti
ini, dan penggunaannya dikuatkan dalam Lukas 22:14-20, di mana perjanjian
yang lama dalam Keluaran 24:1-8 diperbandingkan dengan perjanjian baru yang
1
Merrill C. Tenney, SURVEI PERJANJIAN BARU (Malang: Gandum Mas , 1992).
2
Tenney.
2
dibuat Yesus dengan murid-murid-Nya pada perjamuan malam yang terakhir. Arti
umum dari istilah Yunani ini pasti sama pada keduanya, seperti yang tersirat
dalam perbandingan antara yang lama dan yang baru itu.
Perjanjian Baru adalah suatu catatan mengenai sifat serta perwujudan dari
kesepakatan yang baru antara Allah dan manusia melalui Kristus. Allah yang
menyusun isinya; manusia dapat menerima atau menolaknya tetapi tidak dapat
mengubahnya, dan bila manusia menerimanya, baik ia maupun Allah terikat
kewajiban untuk memenuhi segala tuntutannya. Perjanjian Baru adalah suatu
wahyu mengenai kekudusan Allah dalam diri Putra yang Mahabenar, yang
memberikan kekuasaan kepada setiap orang yang menerima-Nya supaya menjadi
anak-anak Allah dengan mem-benarkan mereka (Yohanes 1:12).3
Isi
Perjanjian Baru terdiri dari pembukaan rahasia tentang janji Allah yang
baru melalui catatan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus dan para pengikut-Nya.
Perjanjian Baru meliputi dua puluh tujuh artikel yang berbeda dari sembilan orang
penulis; atau delapan, bila Paulus dianggap penulis kitab Ibrani. Dokumentasi ini
ditulis dalam kurun waktu setengah abad lebih sedikit, mungkin paling tidak sejak
tahun 45 hingga tahun 100. Perjanjian Baru dikelompokkan berdasarkan tiga cara:
1. Sifat Kesusasteraan
3
Dr. C. Groenen OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru (Yogyakarta : Kanisius, 1984).
4
Tenney, SURVEI PERJANJIAN BARU .
3
Buku-buku berisi pengajaran atau doktrin: Roma, I dan II Korintus,
Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, I dan II Tesalonika, Ibrani, Yakobus, I dan II
Petrus, I Yohanes, Yudas. Sebagian terbesar dari karangan ini berbentuk surat
kepada jemaat yang dimaksudkan untuk mengajarkan kepada mereka unsur-unsur
iman Kristen serta pelaksanaan ajaran Kristen.
Surat I dan II Timotius, Titus, Filemon, II dan III Yohanes ditulis sebagai
surat-surat pribadi yang ditujukan pada perseorangan bukan kelompok, dan
dimaksudkan sebagai petunjuk atau nasihat pribadi. Tetapi karena para
penerimanya berkedudukan scbagai pemimpin-pemimpin jemaat, buku-buku ini
mempunyai arti yang lebih luas dari sekadar surat pribadi dan dianggap sebagai
dokumen gereja.
2. Penulis
5
Tenney Merrill C. survei perjanjian baru, Malang, Gandum Mas, hal 159-161
4
Galatia
Lukas Lukas Efesus
Kisah Para Rasul Paulus Filipi
Close
Yohanes I, II Tesalonika
Yohanes I,II,III Yohanes I, II Timotius
Wahyu Titus
Filemon
Yakobus Yakobus
? Ibrani
Yudas Yudas
Petrus I, II Petrus
5
dalam kisah para rasul paling banyak mengulas misi Paulus kepada orang
bukan Yahudi, dengan sedikit perhatian di sana-sini tentang para rasul dan
penginjil lainnya. Selama masa ini, Injil berkembang dari Yerusalem ke
Roma, dan pasti ke tempat-tempat lainnya yang tidak di singgung oleh
penulis Kisah Para Rasul. Selama periode ini pulalah melayang sebagian
besar surat-surat Paulus kepada jemaat yang ditulis sepanjang masa
pelayanannya. Sedikit pengetahuan mengenai perkembangan Jemaat
bukan Yahudi dapat dilihat dari surat-surat ini.
Tahun 60-100, Dalam beberapa hal periode ini dapat disebut periode
misteri, karena tidak banyak sejarah gereja yang diketahui selama masa
ini. Tidak ada catatan yang teratur seperti yang ada pada kisah para rasul
mengenai kurun waktu sebelumnya, dan sedikit sejarah yang berhasil
disusun harus dihindari bayangan-bayangan yang diambil dari pelbagai
karangan. Surat-surat penggembalaan Paulus serta tulisan-tulisan Petrus
berasal dari awal periode ini. Kisah Para Rasulnya Lukas dan Injil Matius
mungkin diterbitkan sekitar tahun 60 dan 70. Sedang Injil Markus
mungkin ditulis lebih awal, namun konon, Iya belum disebarluaskan
hingga periode ini. Kitab Ibrani dan Yudas mungkin terbit sebelum tahun
70. Tulisan-tulisan Yohanes, Injil yang keempat dan surat-suratnya,
mungkin baru muncul sekitar tahun 85 hingga 90 titik Kitab Wahyu
barangkali berbicara mengenai pemerintahan Domitianus pada tahun 96
atau sekitarnya.
6
tulisan Injil Ini pertama kali disebarluaskan dan dipakai sebagai dokumen resmi di
suatu kerja atau gereja-gereja.6
Bahasa
Naskah-Naskah
Tidak satu pun tulisan asli (seperti keluar dari tangan penulis) yang
terpelihara. Hanya salinan-salinan yang tersedía. Karangan asli ditulis dengan
tinta atas semacam kertas. Kertas itu dibuat dari batang sejenis gelagah yang
disebut papirus. Batang-batang itu dibelah, dipipih, dianyam dan di haluskan. Lalu
dijadikan lembaran. Tetapi bahannya rapuh, mudah pecah dan sukar dilipat.
Dibuat gulungan. Maka karangan-karangan asli tidak tahan lama. Maka yang
tersedia bagi kita hanya salinan dari karangan asli. Kepingan yang paling tua ialah
sebagian (kecil) dari Injil Yohanes.
Ditulis pada awal abad kedua (sekitar th. 120 Mas Naskah-naskah dari
zaman kemudian dibuat dari kulit-kulit binatang yang diolah dan diperhalus.
Bahan itu memang lebih awet. Naskah-naskah Itu berbentuk kitab. Yang paling
tua ditulis dengan memakai huruf besar saja. Huruf besar itu disebut
“majusculus”. Kemudian dipakai huruf miring. Tulisan “kecil” itu disebut
6
Tenney, Merril C. Survei Perjanjian Baru . Malang, Gandum Mas , 2013, p. 162.
7
minusculus”. Dari zaman sebelum percetakan ditemukan, tersedia ribuan naskah
tulisan tangan yang memuat seluruh Perjanjian Baru atau sebagian. Tentu saja
tidak semua naskah sama pentingnya. Makin tua biasanya makin berharga.
Pembagian Teks
Mula-mula semuanya ditulis terus-menerus saja. Tidak ada tanda baca atau
pembagian atas bab dan ayat. Pembagian teks atas bab-bab seperti sekarang lazim
mulai dipakai sejak sekitar th. 1200 Masehi. Mulai digunakan oleh seorang Uskup
dari Canterbury (Inggris) yang bernama Stephanus Langton. Kemudian bab-bab
masih dibagi atas ayat-ayat. Untuk pertama kalinya dipakai dan dicetak oleh
penerbit Robert Stephanus di Paris, Prancis, pada th. 1551 Masehi. Pembagian
atas bab dan ayat, meskipun tidak asli, sangat berguna untuk mengutip bagian-
bagian Kitab Suci dan mudah menemukannya kembali.
8
Antara tahun 40 – 120 Masehi
Kesimpulan
8
Dr. C. Groenen OFM, Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru .
9
meneruskan (laporan, rencana) Wahyu Allah yang terpenuhi dalam diri Yesus
Kristus sebab Dia adalah Sabda Kekal Allah yang menjelma menjadi manusia.
Sasaran mereka adalah menyingkapkan “Inti Kebenaran Allah” dalam diri Yesus
Kristus supaya diterima, dihayati dan dihidupi oleh manusia. 9
Daftar Pustaka
Chilton, B. (2000). STUDI Perjanjian Baru Bagi Pemula . BPK Gunung Mulia.
9
Alfonsus Ara, “Perjanjian Baru Dan Teologi,” Logos 12, no. 2 (2020): 38–62,
https://doi.org/10.54367/logos.v12i2.865.
10
Marthem Mau, “Studi Survei Alkitab Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Sebagai Dasar Pengajaran Iman
Kristen,” Phronesis: Jurnal Teologi Dan Misi 2, no. 1 (2020): 31–55, https://doi.org/10.47457/phr.v2i1.31.
10
Dr. C. Groenen OFM. (1984). Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru . Kanisius.
Mau, M. (2020). Studi Survei Alkitab Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Sebagai Dasar
Pengajaran Iman Kristen. Phronesis: Jurnal Teologi Dan Misi, 2(1), 31–55.
https://doi.org/10.47457/phr.v2i1.31
11