Anda di halaman 1dari 5

Perjanjian Baru

Perjanjian Baru berbahasa Yunani ini membahas ajaran-ajaran dan pribadi Yesus, serta berbagai
peristiwa dalam Kekristenan pada abad ke-1. Perjanjian Baru merupakan sebuah antologi, yakni
koleksi karya-karya Kristiani yang ditulis dalam bahasa Yunani yang umum digunakan pada abad
pertama, pada waktu yang berbeda-beda oleh berbagai penulis yang adalah murid murid Yahudi
pertama kali dari Yesus. Dalam hampir semua tradisi Kristen masa kini, PB meliputi 27 kitab. Teks
teks aslinya dituliskan pada abad pertama dan mungkin abad kedua Era Kristen, dan secara umum
diyakini tertulis dalam bahasa Yunani Koine, yang mana merupakan bahasa umum (lingua franca) di
Mediterania Timur mulai dari masa Penaklukan Aleksander Agung (335–323 SM) sampai evolusi dari
bangsa Yunani Bizantium (ca. 600 M). Semua karya yang pada akhirnya tergabung dalam PB ini
tampaknya dituliskan paling akhir ca. 150 M, dan beberapa akademisi menganggapnya tidak lebih
dari 70 M atau 80 M. Koleksi teks-teks terkait seperti surat surat dari Rasul Paulus (suatu koleksi
utama yang telah ada pada awal abad ke-2) dan Injil kanonik dari Matius, Markus, Lukas, dan
Yohanes (ditegaskan oleh Ireneus pada akhir abad ke-2 sebagai Keempat Injil) secara bertahap
bergabung dengan karya tunggal dan koleksi lainnya dalam beragam kombinasi yang berbeda untuk
membentuk berbagai kanon Kitab Suci Kristen. Seiring berjalannya waktu beberapa kitab yang
diperdebatkan seperti Kitab Wahyu dan beberapa Surat surat Umum dimasukkan ke dalam kanon,
yang mana pada awalnya karya karya ini tidak dianggap sebagai Kitab Suci. Karya-karya lainnya yang
pada awalnya dianggap sebagai Kitab Suci, seperti 1 Klemens, Gembala Hermas, dan Diatessaron,
tidak dimasukkan dalam kanon Perjanjian Baru. Kanon Perjanjian Lama tidak sepenuhnya seragam di
antara semua kelompok Kristen utama seperti Katolik Roma, Protestan, Ortodoks Yunani, Ortodoks
Slavia, dan Ortodoks Armenia. Namun demikian kanon Perjanjian Baru yang berisikan 27 kitab ini,
setidaknya sejak Abad Kuno Akhir, telah diakui hampir secara universal dalam Kekristenan (lihat:
Perkembangan kanon Perjanjian Baru). Perjanjian Baru memuat: empat narasi kehidupan, ajaran,
kematian, dan kebangkitan Yesus, disebut "Injil" (atau "kabar baik"); sebuah narasi tentang
pelayanan para Rasul dalam Gereja perdana, disebut "Kisah Para Rasul", dan mungkin ditulis oleh
penulis yang sama seperti Injil Lukas; dua puluh satu surat, disebut juga "epistola" dari bahasa
Yunani epistole, yang dituliskan oleh berbagai penulis, memuat penanganan konflik, pengajaran,
nasihat, dan doktrin Kristiani; suatu Apokalips, yakni Kitab Wahyu, yang mana merupakan sebuah
kitab nubuat, memuat beberapa petunjuk kepada tujuh jemaat setempat di Asia Kecil, tetapi
kebanyakan mengandung semiotika kenabian tentang akhir zaman. Dalam naskah-naskah kuno
sampai abad ke-5, kitab-kitab ini terbagi atas 4 bagian, Kitab-kitab untuk memudahkan penggunaan,
di mana kitab Kisah Para Rasul selalu digabung dan ditempatkan sebelum surat-surat umum. Empat
Unit Literatur Perjanjian Baru Nama unit Panjang teks Kitab-kitab Injil 45,66% Kisah Para Rasul dan
surat surat umum 19,57% Surat-surat Paulus 28,21% Kitab Wahyu 6,56% Injil Matius - Menceritakan
kisah Yesus dari segi sebagai Mesias, Raja orang Israel. Injil ini penuh dengan penggenapan nubuat-
nubuat Perjanjian Lama. Markus - Menceritakan kisah Yesus dari segi sebagai Hamba. Lukas -
Mempresentasikan Yesus sebagai Anak Manusia yang datang untuk mencari dan menyelamatkan
mereka yang terhilang. Perbandingan ukuran bagian-bagian Perjanjian Baru Injil (45.66%) Kis +
umum (19.57%) Paulus (28.21%) Wahyu (6.56%) Yohanes - Mempresentasikan Yesus sebagai Firman
Allah yang menjelma menjadi manusia, Kristus, yang berarti, Yang Diurapi.

Kisah Para Rasul - Catatan sejarah dari kenaikan Yesus, pengabaran Injil di Yerusalem, daerah
Yudea dan Samaria, hingga perjalanan-perjalanan misi Paulus sampai ke Roma. Pada dasarnya
memuat riwayat sejarah gereja mula-mula. Surat-surat Surat-surat Paulus Roma - Penelaahan yang
sistematis atas pembenaran, pengudusan, dan pemuliaan. Menelaah rencana Allah atas orang
Yahudi maupun non-Yahudi. 1 Korintus - Surat ini menyoroti perpecahan dalam jemaat dan teguran
atas pelanggaran susila, masalah mencari keadilan kepada orang-orang yang tidak beriman, dan
kebiasaan kebiasaan yang salah dalam Perjamuan Kudus. Juga menyinggung tentang penyembahan
berhala, pernikahan, dan kebangkitan. 2 Korintus - Pembelaan Paulus atas kerasulannya. Galatia -
Paulus membuktikan kesalahan dari legalisme (menganggap Hukum Taurat sebagai mutlak dalam
memperoleh keselamatan) dan menelaah mengenai tempat yang layak bagi anugrah di dalam
kehidupan orang-orang Kristen. Efesus - Posisi orang percaya di dalam Kristus dan informasi
mengenai peperangan rohani. Filipi - Paulus membicarakan tentang pemenjaraannya, kasihnya
kepada jemaat di Filipi. Ia mendesak mereka ke arah kesalehan dan memperingatkan mereka akan
bahaya legalisme. Kolose - Paulus memfokuskan pada keutamaan Yesus Kristus dalam penciptaan,
penebusan, dan kekudusanNya. 1 Tesalonika - Pelayanan Paulus kepada jemaat Tesalonika.
Pengajaran mengenai kesucian dan menyinggung tentang kembalinya Kristus untuk yang kedua
kalinya. 2 Tesalonika - Koreksi-koreksi atas pendapat yang salah mengenai Hari Tuhan. 1 Timotius -
Instruksi-instruksi kepada Timotius mengenai kepemimpinan yang benar dan cara-cara menghadapi
ajaran sesat, peranan wanita dalam gereja, doa, dan syarat-syarat bagi penilik jemaat dan diaken. 2
Timotius - Sepucuk surat untuk menguatkan Timotius. Titus - Paulus meninggalkan Titus di Kreta
guna menggembalakan gereja gereja di sana. Syarat-syarat menjadi penatua gereja dan penilik
jemaat. Filemon - Sepucuk surat kepada seorang tuan mengenai budaknya yang melarikan diri.
Permohonan Paulus kepada Filemon supaya mengampuni Onesimus, budaknya. Ibrani - Sepucuk
surat kepada jemaat Kristen Yahudi yang sedang di ambang kembali memeluk Yudaisme. Surat ini
menunjukkan keunggulan Kristus dibandingkan dengan sistem Perjanjian Lama. Menyinggung juga
tentang keimaman Melkisedek. Penulis tidak diketahui. Beberapa pakar menilai dari gaya tulisannya
bahwa penulisnya adalah Paulus, namun karena kurangnya bukti selain gaya penulisan, maka pakar
lain memilih untuk tidak berpendapat. Surat-surat umum Yakobus - Ajaran tentang hubungan antara
iman dan perbuatan.

1 Petrus - Surat ini untuk menguatkan penerima suratnya dalam penderitaan mereka dan agar
mereka tetap rendah hati.

2 Petrus - Membicarakan mengenai batin tiap pribadi, peringatan mengenai ajaran palsu, dan
menyinggung mengenai Hari Tuhan.

1 Yohanes - Surat yang memperingatkan jemaat terhadap ajaran-ajaran sesat pada permulaan
sejarah Gereja.

2 Yohanes - Puji-pujian untuk mereka yang berjalan di dalam Kristus dan sebuah peringatan untuk
tetap berjalan di dalam kasih Allah.

3 Yohanes - Yohanes berterimakasih kepada Gayus atas kebaikannya terhadap jemaat Allah dan
menegur Diotrefes. Yudas - Mengekspos guru-guru palsu dan menggunakan ibarat-ibarat dalam
Perjanjian Lama dalam melukiskan penghakiman atas mereka. Nasihat nasihat untuk meneguhkan
iman. Ketujuh surat terakhir disebut surat-surat umum. Kitab Wahyu Wahyu - Kitab eskatologi yang
dikirimkan kepada jemaat-jemaat yang mengalami penganiayaan oleh pemerintah Roma dan
anjuran agar mereka tetap setia di dalam iman mereka namun hal ini mungkin merujuk pada
penambahan umum (Markus 16:9-20 dan Yohanes 7:53– 8:11) yang dibahas pada bagian lain dari
catatan-catatan ini. Suatu kemungkinan pengecualian di sini terkait kekhususan kanonika adalah
Kanon Apostolik Kedua, yang mana berasal dari sumber yang sama (Konstitusi-konstitusi Apostolik)

Ada beberapa ketidakpastian mengenai apakah benar doktrin dari Addai, atau suatu karya terkait
yang disebut Kisah Tadeus, yang tercantum dalam daftar kanon Armenia. Selain itu korespondensi
antara Raja Abgar dan Yesus Kristus, yang ditemukan dalam berbagai bentuk (misalnya dalam
Doktrin Addai dan Kisah Tadeus), terkadang ditampilkan secara terpisah . Perlu dicatat bahwa Doa
Euthalius dan Beristirahatnya St. Yohanes Penginjil tercantum dalam lampiran Alkitab Zohrab
Armenia tahun 1805. Namun beberapa dari kitab yang disebutkan sebelumnya ini, walaupun
ditemukan dalam daftar kanon, tidak pernah tercantum sebagai bagian dari naskah Alkitab Armenia
apa pun. Meskipun secara luas dianggap non kanonik, Injil Yakobus mendapat penerimaan awal
secara liturgis di beberapa gereja Timur dan tetap menjadi sumber utama bagi banyak tradisi
Kekristenan terkait Maria, ibu Yesus. Diatessaron, harmoni Injil menurut Tatian, menjadi suatu teks
standar dalam beberapa gereja berbahasa Suryani hingga abad ke-5, karena membuka jalan bagi
keempat Injil terpisah yang ditemukan dalam Pesyita. Bagian-bagian dari keempat kitab ini tidak
ditemukan dalam sumber sumber kuno yang paling dapat diandalkan; dalam beberapa kasus
dianggap sebagai penambahan di kemudian hari; dan oleh karenanya secara historis tidak ada dalam
setiap tradisi Alkitab. Bagian-bagian yang dimaksud yaitu: Markus 16:9– 20, Yohanes 7:53–8:11,
Comma Johanneum. Pada berbagai tingkatan, terkadang ada argumen-argumen atas keaslian ayat-
ayat ini (terutama yang dari Injil Yohanes). Skeireins, sebuah komentari Injil Yohanes dalam bahasa
Goth, dimasukkan dalam Alkitab Wulfila. Yang terlestarikan hingga saat ini berupa fragmen-fragmen.
Kisah Paulus dan Tekla, Surat dari Jemaat Korintus kepada Paulus, dan Surat Paulus yang Ketiga
kepada Jemaat di Korintus adalah bagian dari narasi Kisah Paulus yang lebih besar, yang mana
merupakan bagian dari suatu katalog stikometri kanon Perjanjian Baru yang ditemukan dalam
Kodeks Claromontanus, namun yang terlestarikan hanya berupa fragmen-fragmen. Beberapa konten
dalam masing-masing bagian ini mungkin dikembangkan secara terpisah. Surat Paulus yang Ketiga
kepada Jemaat di Korintus sering kali ditampilkan dan dikemas sebagai suatu tanggapan terhadap
Surat dari Jemaat Korintus kepada Paulus.

Surat kepada Jemaat di Laodikia terdapat dalam beberapa tradisi dan terjemahan barat selain
Katolik Roma. Teristimewa adalah dimasukannya surat ini oleh John Wycliffe dalam terjemahan
bahasa Inggris yang dibuatnya, dan penggunaan surat ini oleh kaum Quaker sampai pada suatu saat
di mana mereka memproduksi suatu terjemahan dan membuat permohonan untuk kanonisitasnya
(Annotations karya Matthew Pool, pada Kolose 4:16 . Bagaimanapun surat tersebut ditolak secara
luas oleh kebanyakan kalangan Protestan. Banyak terjadi perdebatan apakah Surat Ibrani ditulis oleh
Rasul Paulus atau orang lain. Pengelompokan ke dalam "surat-surat Paulus" tersebut berdasarkan
Tradisi Gereja. Keempat kitab ini dipertanyakan atau "ditentang" oleh Martin Luther, dan ia
mengubah urutan Perjanjian Baru yang disusunnya untuk mencerminkan hal ini; tetapi baik Luther,
maupun himpunan Lutheran mana pun setelahnya, tidak mengeluarkan kitab-kitab tersebut. Alkitab
Luther Jerman tradisional hingga saat ini masih dicetak dengan urutan Perjanjian Baru sesuai
pengaturan yang dibuat Luther. Sebagian besar kalangan Protestan memandang keempat kitab ini
kanonik sepenuhnya. Pesyita tidak memasukkan 2 Yohanes, 3 Yohanes, 2 Petrus, Yudas, dan Wahyu,
tetapi Alkitab tertentu dari tradisi Siria modern memasukkan terjemahannya kelak dari kitab-kitab
tersebut. Sampai saat ini leksionari resmi yang digunakan Gereja Ortodoks Siria dan Gereja Asiria
dari Timur menampilkan ajaran-ajaran hanya dari kedua puluh dua kitab Pesyita, sebuah versi yang
dijadikan pertimbangan untuk penyelesaian pertanyaan-pertanyaan doktrinal. Apokalips Petrus,
meskipun tidak tercantum dalam tabel ini, disebutkan dalam fragmen Muratori dan merupakan
bagian sebuah katalog stikometri dari kanon Perjanjian Baru yang ditemukan dalam Kodeks
Claromontanus. Tulisan ini juga sangat dihargai oleh Klemens dari Aleksandria.

Tulisan-tulisan lainnya yang dikenal dari para Bapa Apostolik dan tidak tercantum dalam tabel ini
yaitu: tujuh Surat Ignatius, Surat Polikarpus, Kemartiran Polikarpus, Surat kepada Diognetus,
fragmen Kuadratus dari Athena, fragmen Papias dari Hierapolis, Peninggalan Para Tua-tua yang
Terlestarikan karya Ireneus, dan Kredo Para Rasul. 14. Meskipun tidak tercantum dalam tabel ini,
Konstitusi-konstitusi Apostolik dipandang kanonik oleh beberapa kalangan seperti Alexios Aristenos,
John dari Salisbury, dan Grigor Tat`evatsi (dalam batasan tertentu). Tulisan-tulisan tersebut bahkan
digolongkan sebagai bagian dari kanon Perjanjian Baru dalam himpunan Konstitusi itu sendiri. Selain
itu juga merupakan sumber bagi sejumlah besar konten dalam kanon yang lebih luas dari Tewahedo
Ortodoks. 15. Kelima tulisan yang dikaitkan dengan para Bapa Apostolik ini sekarang sudah tidak
dianggap kanonik dalam tradisi Alkitab apa pun, meskipun beberapa tradisi tetap memandangnya
lebih tinggi dibandingkan dengan tradisi lainnya. Namun demikian kepengarangan awal dan
dimasukkannya semua tulisan tersebut dalam berbagai kodeks Alkitab kuno, serta penerimaannya
dalam berbagai tingkatan tertentu oleh beragam otoritas awal, membuatnya diperlakukan sebagai
literatur yang mendasar bagi Kekristenan secara keseluruhan. 16. Klemens Ethiopik dan Didaskalia
Ethiopik berbeda, dan seharusnya tidak dicampuradukkan, dengan dokumen-dokumen gerejawi
lainnya yang dikenal di barat dengan nama serupa. Perkembangan kanon Perjanjian Baru Kanon dari
Perjanjian Baru adalah sekumpulan kitab yang dipandang oleh umat Kristen sebagai terinspirasi
secara ilahi (atau berwibawa) dan merupakan Perjanjian Baru dari Alkitab Kristen. Telah disepakati
sebagian besar kalangan bahwa kanon Perjanjian Baru memuat 27 kitab yang mencakup Injil
Kanonik, Kisah, surat dari para Rasul, dan Wahyu. Kitabkitab dalam kanon Perjanjian Baru utamanya
ditulis pada abad pertama dan terselesaikan sekitar tahun 150 M. Bagi kalangan Ortodoks,
pengakuan otoritatif atas tulisan-tulisan ini disahkan dalam Konsili Quinisextum pada tahun 692
kendati penerimaannya nyaris secara universal pada sekitar pertengahan tahun 300-an.

Kalangan Katolik membuat ketetapan dogmatis atas kanon Alkitab yang digunakannya pada
Konsili Trente tahun 1546, dengan menegaskan kembali kanon-kanon dari Konsili Florence tahun
1442 dan Afrika Utara (Hippo dan Kartago) tahun 393– 419. Bagi Gereja Inggris, penetapan
dogmatisnya termuat dalam 39 Artikel tahun 1563; sedangkan kalangan Calvinis memuatnya dalam
Pengakuan Iman Westminster tahun 1647. Naskah-naskah awal Rylands Library Papyrus P52
umumnya dianggap sebagai saksi tertua yang masih ada untuk teks Perjanjian Baru, dibuat antara
tahun 117 dan 138 Masehi. Beberapa naskah penting yang berisi teks awal dari kitab-kitab dalam
Perjanjian Baru misalnya: Papirus Chester Beatty (Yunani, bagian PB yang disalin pada abad ke-3)
Papirus Bodmer (Yunani dan Koptik; bagian PB yang disalin pada abad ke-3 dan ke-4) Kodeks
Bobiensis (Latin; disalin pada abad ke-4, namun memuat setidaknya suatu bentuk teks dari abad ke-
3) Uncial 0171 (Yunani, disalin pada akhir abad ke-3 atau awal abad ke-4) Sinaiticus Siria (Siria, disalin
pada abad ke-4) Naskah Schøyen 2560 (Koptik, disalin pada abad ke-4) Kodeks Vaticanus (Yunani,
disalin pada abad ke-4) Kodeks Sinaiticus (Yunani, disalin pada abad ke-4) Kodeks Vercellensis (Latin,
disalin pada abad ke-4) Injil-injil Curetonian (Siria, disalin pada abad ke-5 ).

 Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel) bahwa
Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh
Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi
dan kehidupan umat manusia.
 Kitab Markus berkaitan dengan pelayanan, kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus dalam
sebuah kisah yang bergerak cepat yang sering kali berfokus pada perbuatan-perbuatan
Juruselamat yang penuh kuasa.
 Injil Lukas sendiri menegaskan bahwa Hari Tuhan pasti akan datang (Lukas 21:8,9b) asalkan
Injil telah diberitakan ke seluruh dunia. Dengan demikian, yang menjadi fokus seharusnya
bukan pada perhitungan kedatangan Hari Tuhan melainkan pada pemberitaan Injil.
 Injil Yohanes menekankan tentang keilahian Yesus Kristus, Anak
Allah. Tidak mempunyai Injil lain yang menekankan sifat
kemanusiawian sekaligus keilahianNya dengan tegas dan jelas selain
Injil ini. Waktu penulisannya diperkirakan terjadi pada tahun 40-140
M.

Anda mungkin juga menyukai