Nim : 230202007
Dalam rentang tahun 50 hingga 60 Masehi, Paulus aktif menulis beberapa surat,
termasuk I Tesalonika, Galatia, I dan II Korintus, Filipi, Filemon, dan Roma.Kemudian,
antara tahun 70 hingga 90 Masehi, beberapa murid dan pengikut Paulus menulis
surat-surat seperti II Tesalonika, Kolose, dan Efesus, yang sering disebut sebagai
surat-surat Deutero-Pauline. Sementara itu, tiga pengarang Injil, yakni Matius,
Markus, dan Lukas, juga menulis Injil mereka masing-masing, dan Kisah Para Rasul.
Selain itu, seorang pengarang lain menulis surat Ibrani. Semua karya-karya ini
memiliki nilai penting dalam perkembangan awal Kekristenan. Pada kisaran tahun 90
hingga 100 Masehi, Yohanes menulis salah satu Injil yang dikenal sebagai Injil
Yohanes. Selain itu, para murid-murid Yohanes juga menulis beberapa surat yang
dikenal sebagai I, II, dan III Yohanes, dengan pandangan teologi yang serupa dengan
Injil Yohanes. Pada periode yang sama, seorang pemimpin gereja di Asia Kecil yang
bernama Yohanes menulis Kitab Wahyu ketika sedang dalam pengasingan di pulau
Patmos.Kemudian, antara tahun 90 hingga 140 Masehi, pemimpin dari berbagai
jemaat menulis surat-surat dengan menggunakan nama samaran, seperti I dan II
Timotius, Titus, I dan II Petrus, Yakobus, dan Yudas. Surat-surat ini menjadi bagian
penting dalam pengajaran dan panduan untuk jemaat-jemaat di awal
perkembangan Kekristenan.
Pada masa purba, filsafat memainkan peran penting dalam membentuk pandangan
dunia. Terdapat dua aliran filsafat utama yang dominan, yaitu aliran Stoa yang
didirikan oleh Zeno (335 - 263 SM) dan aliran Epikurus yang dirintis oleh Epikurus
(341 - 270 SM).
Aliran Stoa, yang berpusat di Stoa Poikile, menekankan pentingnya "akal budi" dan
menganjurkan cara hidup yang mandiri.
Aliran Epikurus, di bawah bimbingan Epikurus, mengajarkan bahwa hidup yang baik
adalah hidup yang penuh kesenangan. Pengikut aliran ini dikenal dengan gaya hidup
yang hedonistik.
Selain filsafat, pada zaman tersebut juga muncul berbagai aliran keagamaan seperti
Gnostisisme, Agama Misteri, Agama Yahudi, dan kemudian Agama Kristen. Ini
muncul karena banyak orang merasa kebingungan secara moral dan spiritual, dan
mencari jawaban dalam bentuk kepercayaan dan praktik keagamaan yang baru.
Dalam dunia yang penuh dengan kepercayaan yang beragam, terdapat berbagai
pandangan ekstrim yang muncul. Beberapa orang cenderung menjalani kehidupan
yang sangat asketis, mencari pembebasan dari dunia materi melalui pertapaan yang
ketat. Sementara yang lain, meyakini bahwa mereka telah mencapai pembebasan
Pada saat yang sama, Paulus, seorang penginjil Kristen, berusaha mencapai
komunitas Yahudi di kota-kota yang dikunjunginya dalam rangka menyebarkan Injil.
Orang Yahudi tersebar ke luar Palestina setelah penaklukan oleh Nebukadnezar pada
tahun 586 SM. Mereka menjalani ibadah di sinagoge-sinagoge, berdoa, membaca
Taurat, merayakan Sabat, melakukan sunat, dan menjalani hukum-hukum makanan.
Pada tahun 37 SM, Herodes Agung, seorang penguasa setengah keturunan Yahudi,
diangkat untuk mengatasi perlawanan orang Yahudi terhadap pemerintah Romawi.
Ia dikenal sebagai penguasa yang tegas dalam menjaga ketertiban dan keamanan,
serta melakukan pembangunan besar-besaran, termasuk pembangunan kembali Bait
Allah di Yerusalem. Namun, dia juga terkenal karena tindakan kejam dan tidak ragu
membunuh mereka yang mengancam pemerintahannya, termasuk anggota
keluarganya sendiri.
Setelah kematian Herodes Agung pada tahun 4 SM, wilayahnya dibagi antara tiga
putranya. Yudea, termasuk Yerusalem, diberikan kepada Arkhelaus, yang
memerintah selama sepuluh tahun. Pada tahun 6 M, Yudea menjadi provinsi Roma
1. Dari ppt pertemuan 2
2. Dari ppt pertemuan 3 & 4
3. Dari ppt pertemuan 5
4. Dari ppt pertemuan 4
5. Dari hasil kerja kelompok 1
kelas tiga dan diperintah oleh procurator Roma dari provinsi Siria, seperti Pontius
Pilatus yang terkenal.
Bagian utara, seperti Galilea dan Perea, diberikan kepada Antipas. Setelah Arkhelaus
diganti oleh gubernur Romawi, pemberontakan terhadap kekuasaan Roma semakin
marak. Penindasan dan korupsi dari penguasa Roma memicu perasaan nasionalisme
yang kuat di antara rakyat Yahudi.
Kelompok Farisi, yang jumlahnya besar, memegang seluruh Perjanjian Lama dan
menciptakan banyak aturan tambahan untuk menjelaskan hukum Taurat, meskipun
ini membuat hukum Taurat menjadi beban moral.
Selain kelompok ini, ada istilah "am ha'arets" yang merujuk kepada rakyat jelata yang
tidak menguasai Taurat dan dianggap rendah oleh kelompok imam dan ahli Taurat.
Ini menciptakan pemisahan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat.
4. Jelaskanlah hubungan antar Injil-injil sinoptis dengan menggunakan Teori Dua Sumber!
Jawaban :
Teori Dua Sumber adalah pendekatan teks-kritis untuk menjelaskan hubungan antar Injil-injil
sinoptis, yaitu Matius, Markus, dan Lukas. Teori ini mengusulkan bahwa terdapat dua sumber
utama yang digunakan oleh penginjil dalam menyusun teks mereka. Sumber-sumber
tersebut adalah:
2. Sumber Q (Quelle)
- Sumber Q adalah hipotesis sumber yang berisi ucapan-ucapan Yesus yang tidak ada dalam
Markus tetapi ditemukan dalam kedua Injil Matius dan Lukas.
- Sumber ini mendukung penjelasan mengenai kesamaan teks di antara Matius dan Lukas
yang tidak ada dalam Markus.
- Isi dari Sumber Q adalah ucapan-ucapan ajaran dan nasihat Yesus, termasuk beberapa
perumpamaan dan ajaran etika.
- Meskipun Sumber Q tidak ada dalam bentuk fisik yang ditemukan, teori ini didasarkan
pada analisis tekstual dan perbandingan antara Matius dan Lukas.
Dengan menggunakan Teori Dua Sumber, kita dapat menjelaskan mengapa ketiga Injil
sinoptis memiliki banyak kesamaan dalam urutan cerita, serta beberapa perbedaan dan
tambahan yang muncul dalam Matius dan Lukas. Markus berfungsi sebagai kerangka dasar
yang digunakan oleh Matius dan Lukas, sementara Sumber Q memberikan teks-teks
tambahan yang mereka gunakan. Ini adalah salah satu teori yang paling diterima untuk
menjelaskan hubungan antar Injil-injil sinoptis.
5. Jelaskanlah secara rinci materi presentasi dari kelompok saudara (Matius, Markus, Lukas,
Yohanes, atau Kisah Para Rasul)!
Jawaban :
INJIL MARKUS
Injil Markus dianggap sebagai kitab injil yang pertama di tulis bahkan di akui sebagai sumber
pokok bagi ke dua injil sinoptik lainnya.Papias,umpamanya,yang menulis sekitar tahun 140
M,menyatakan Markus adalah”penerjemah Petrus “dan mengatakan"ia menulis secara
teliti,tetapi tidak secara berurut,sebanyak mungkin dari apa yang dapat di ingatnya tentang
hal-hal yang di katakan dan dilakukan oleh Kristus¹.
Markus adalah injil yang tertua,Markus dipakai sebagai sumber oleh Matius dan Lukas.Jadi
dalam urutan cerita senantiasa ada persamaan dengan Markus,entah persamaan Matius-
Markus-Lukas, entah persamaan Matius-Markus,entah persamaan Matius-Lukas.Bahasa
Markus dianggap kadang-kadang agak kurang sedikit dalam hal tatabahasa,nyatanya
diperbaiki Matius dan Lukas.Dalam urutan cerita-cerita ada banyak persamaan antara
Matius,Markus,dan Lukas².
Penulis Buku:
JHON DRANE,
1. Dari ppt pertemuan 2
2. Dari ppt pertemuan 3 & 4
3. Dari ppt pertemuan 5
4. Dari ppt pertemuan 4
5. Dari hasil kerja kelompok 1
B.F.DREWES
Drs.M.E.Duyverman
Pengarang markus
Menurut tradisi jemaat Purba,pengarang injil markus adalah Yohanes Markus.Rumah
ibunya nyatanya merupakan suatu pusat umat kristen di kota Yerusalem (Kis.12:12);Markus
ini menyertai Paulus di sebagian dari perjalanannya(kis 12:25;13:5, 13; 15:37-39 dan
kol.4:10; dari nats-nats ini jelas bahwa Markus juga dinamai Yohanes Markus atau Yohanes)
³.Yohanes Markus disebut sebagai teman Paulus dan Barnabas pada awal pekerjaan misioner
mereka (kis 12:25; 15:37-41).Yohanes Markus yang kita jumpai dalam Perjanjian Baru adalah
orang biasa dan tidak mungkin dikaitkan dengan penulisan sebuah kitab injil kecuali ada
alasan kuat untuk mendukung dugaan itu⁴.
Jika diperiksa latar belakangnya, nyatalah bahwa kata ini dalam Per- janjian Lama
(Septuaginta) digunakan pada mulanya untuk kabar keme nangan dalam perang (misalnya 2
Sam. 18:19, dyb., 25, dyb.). Di dalam kitab nabi-nabi kata ini ditujukan kepada Allah, dengan
arti: "Kabar Baik tentang Kemenangan Allah" (a.l. Yes. 61:1). Di dalam lingkungan kebuda-
yaan Yunani, euonggelion dipakai untuk kabar kelahiran raja, ataupun ti- tah-titah raja; sebab
dengan kelahiran itu, atau dengan menaati titah itu muncullah keselamatan untuk rakyat.
Segala unsur ini bergema dalam pi- kiran pelbagai pembaca. Untuk menyiarkan kesaksian Itu:
kabar baik ten- tang kemenangan Allah yang Mahamulia di dalam dan dengan perantaraan,
Anak-Nya, yang membawa keselamatan bagi seisi dunia, Markus menulis Injilnya.
"Beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (16:15)
Tujuan
Salah satu alasan penulisnya adalah keinginan memelihara cerita-cerita Petrus sebagai
kesaksian yang langgeng bagi jemaat
Injil Markus memiliki potret Yesus yang sangat manusiawi. Yesus dalam Injil ini kadang-
kadang menunjukkan emosi seperti kemarahan, terkadang memerlukan kondisi iman
tertentu untuk melakukan mujizat, dan menderita secara fisik. Ini dianggap sebagai tanda
dari teologi "primitif" Markus, tetapi juga bisa memiliki penjelasan lain
Garis Besar
1:1-13_permulaan kabar baik : Yohanes pembabtis adalah Elia yang menyiapkan jalan Tuhan
Ia yang membabtis jalan Yesus yang keatasnya Roh kudus turun.Yesus ini adalah anak
allah,yang menang atas iblis
1:14-3:6_Kuasa Yesus dan Kedegilan Kaum Farisi : Bagian ini mulai sesudah Yohanes
ditangkap.Yesus berada di daerah Galilea (bnd.1:9,14,16,28,39;juga 1:21;2:1).1:15 memuat
ikhtisar kabar Yesus yang sangat pokok dan yang yang akan diuraikan dalam bagian di bawah
ini :Pemerintahan Allah telah dekat!Pada permulaan kegiatan Yesus,Ia memanggil murid-
murid (1:16-20).Dalam 1:21-45 kebanyakan bahan merupakan cerita mujizat; Pemerintahan
Allah telah dekat,itu berarti bahwa setan-setan diusir dan penyakit-penyakit
dilenyapkan.Dalam 2:1-3:6 ada beberapa cerita pertengkaran secara khusus dengan kaum
Farisi yang degil.
8:27-10:52_Yesus Menyatakan Diri sebagai Mesias Yang Akan Menderita dan Bangkit ,dan
Hal Mengikuti sang Mesias ini : Di sini mulai bagian besar yang kedua dari Injil Markus. Pada
bagian ini juga disusul oleh suatu bagian tentang hal kemuridan atau hal mengikuti Yesus :
para murid harus berani menjadi kecil, menjadi pelayan seperti Yesus sendiri. Sesudah
pemberitaan yang pertama tentang penderitaan dan ke- bangkitan-Nya (8:27-9:1), Markus
memberi kesaksian bahwa Mesias ini adalah Anak Allah, yaitu dalam perikop berikutnya
mengenai Yesus yang dipermuliakan di atas gunung (9:2-13).Dalam bagian Injil ini ada banyak
bahan mengenai hal kemuridan (lih juga pembicaraan dalam 10:1-45). Perhatikanlah pula
betapa sering kali kata kerja "mengikuti" dipakai, yaitu dalam 8:34; 9:38; 10:21, 28, 32, 52.