Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUGAS MERINGKAS BAB II

DIKTAT SEJARAH GEREJA UMUM (SGU)

Diserahkan Kepada Dosen Pengampu : Dr. Petrus Kiman, M. Th.

DISUSUN OLEH

Eyunike

Krisan Gilden

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI HUMBLE

BENGKAYANG

2022
BAB II

SEJARAH GEREJA MULA-MULA (30-590)

A. Konteks Gereja lahir dan berkembang

2.1.1 Konteks Yahudi dimana Gereja lahir dan berkembang

Konteks bangsa Yahudi sebelum Gereja lahir, yaitu GEREJA lahir dan berkembang
(bertumbuh) di Asia barat. Asia Barat pada waktu itu dijajah oleh 2 negara besar yaitu
kekaisaran Romawi dan Partia ( sesudah tahun 225 M berubah menjadi Persia, sekarang
Irak-Iran)
Wilayah kekuasaan Romawi di Asia barat meliputi: daerah-daerah di sekitar laut tengah,
disamping Mesir dan Afrika bagian Utara, sedangkan wilayah kekuasaan Partia/Persia
meliputi wilayah Irak dan Iran. Oleh karena Asia barat, khususnya daerah Palestina dikuasai
oleh kekaisaran Romawi maka pembahasan Gereja mula-mula yang lahhir di Yerusalem
dan berkembang kearah Baratakan dibahas dalam materi Sejarah Gereja Umum.
Beberapa konteks Yahudi sebelum Gereja lahir di Yerusalem dan berkembang dalam
wilayah kekaisaran Romawi:
a) Orang Yahudi tersebar dipenjuru Bumi, diwilayah kekuasaan Romawi: Mesir, Afrika,
Roma, dan wilayah kekuasaan Persia/Persia.
b) Orang Yahudi mempunyai tempat ibadah (Bait Allah) di Yerusalem
c) Orang-orang Yahudi di perantauan mempunyai tempat ibadah: Sinagoge, pada hari
Sabtu orang Yahudi berkumpul di Sinagoge untuk mendengarkan pembacaan taurat
dan homiliannya (penjelasannya).
d) Orang Yahudi sedang menantikan kehadiran Mesias (penyelamat)
e) Orang Yahudi mempunyai sikap moralisme: ketaatan pada hukum taurat sebagai
syarat untuk berkenan/selamat kepada Tuhan, sehingga kadang taurat merupakan kuk
yang berat bagi orang Yahudi
f) Orang Yahudi terkenal dengan Syema/pengakuan iman: Allah itu esa (Monoteisme)
g) Wilayah atau tanah kelahiran orang Yahudi sedang dijajah oleh bangsa Romawi,
sering orang-orang Yahudi berusaha membebaskan diri dari jajahan romawi tetapi
geraknya selalu ditumpas oleh prajurit Romawi.
h) Orang-orang Yahudi ditempat perantauan, yaitu diluar Palestina seperti di Roma dan
beberapa tempat diwilayah kekaisaran Rromawi dn juga diluar wilayah jajahan
Romawi.
i) Orang Yahudi telah memiliki Kitab Suci yang dpat memberi rujukan tentang Kristus
dan pengikutnya.
Abad Pertama Sejarah (Lahirnya Gereja Mula-Mula Di Yerusalem Menurut Kisah
Para Rasul 1:1-10)
Gereja ada oleh sebab Tuhan yesus memanggil orang menjadi pengikutnya. Mereka
dipanggil dalam persekutuan dengan dia yaitu Gereja. Jadi wujud Gereja ialah persekutuan
dengan Kristus yang juga mempengaruhi persekutuan dengan Manusia lain dan wujud yang
ke 2 dari Gereja ialah persekutuan dalam melaksanakan amanat Tuhan Yesus kristus yaitu
pemberitaan injil orang-orang pertama yang dipanggil oelh Yesus Kristus adalah para rasul
(Simon Petrus, Andreas, dst + Paulus). Sesudah Yesus naik ke sorga dan menguus Roh
Kudus (pencurahan Roh Kudus) pada hari pentakosta, para murid itu menjadi “Rasul”’
artinya “mereka yang diutus” untuk memberitakan injil sehingga lahirnya Gereja Kristen.
Dalam kitab Kisah Para Rasul, kita dapat mengikuti cerita (kesaksian) tentang orang-orang
yang dipangil menjadi pengikut Kristus (Gereja) melalui kotbah Para Rasul seperti sejarah
Gereja mula-mula di Yerusalem menurut kitab Kisah Parra Rasul :
 Kis 2:14-41, khususnya ayat 41: mereka yang bertonat 3.000 orang ( Jemaat Kristen
1 di Yerusalem)
 Kis 2:41-47, pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem karena bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul, dalam persekutuan, memecahkan roti dan doa serta memuji
Allah. dan mereka ddisukai semua orang, dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah merekadengan orang yang diselamatkan.
 Kis 4:4, pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem menjadi 5.000 orang.
 Kis 5:14, pertambahan jemaat mula-mul di Yerusalem makin lama makin bertambah
jumlah orang yang bertambah kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.
 Kis 8:4-13, dimulainya jemaat Kristen di Samaria melalui pemberitaan injil oleh
Filipus.
 Kis 8:26-40, marasi tentang orang non Yahudi (Etiopia) yang diinjili Filipus dan
dibaptis.
 Kis 9:32- 43, jemaat pertama atau penduduk di Lida, Saron, dan Yope yang percaya
kepada Tuhan karena pelayanan Petrus.
 Kis 10:1-48, jemaat pertama non-Yahudi (yang tidak bersunat) di Kaisarea yaitu
Kornelius dan orang-orang di Kaisarea yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus
melalui pelayanan Petrus dan dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus

Berdasarkan paparan diatas, kita memahami bahwa lahirnya jemaat Gereja mula-mula di
Yerusalem dan beberapa daerah di sekitar daerah Palestina adalah hasil karya Roh
Kudus melalui rasul Petrus, rasul Yohanes, Filifus dan beberapa rasul yang lain,
sedangkan rasul Paulus dan Barnabas diutus oleh jemaat Antiokhia ke bangsa-bangsa
lain dan bangsa Yahudi di perantauan yaitu di wilayah Romawi (dibahas secara khusus
dalam konteks helleneisme). Mula-mula di Yerusalem orang Yahudi berperan cukup
besar s.d tahun 70 M sebellum bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh jenderal Titus
dan pemisahan hubungan Kristen-Yahudi dengan orangg Yahudi yang beragama
Yahudi. Dan sejak tahun 70 Agama Yahudi dan Kristen berpisah, sejak saat itu orang
Kristen Yahudi tidak diperkenankan memakai tempat ibadah Yahudi seperti Sinagoge.

2.2.1 Perkembangan Gereja dalam Konteks Helleneisme


Faktor-faktor pendukung perkembangan Gereja dalam dunia Helleneisme (pengaruh
kebudayaan Yunani-romawi) :
1. Sentralisasi/pemustan kekuasaan: penaklukkan daerah lain menjadi bagian wilayah
kekuasaan, seperti Alexander Agung (336-323 SM) kerajaan Makedonia (Yunani)
menguasai Yunani, Asia kecil (Turki), Palestina, Syria, Mesir dan memasuki India
2. Kesatuan kebudayaan: bahasa pergaulan/bahasa sehari-hari adalah bahasa Yunani. PB
ditulis dalam bahasa Yunani Koine.
3. Perdagangan dan lalulintas dalam kekaisaran Romawi: membveri peluang kepada para
rasul dan orang-orang kristen memberitakan injil ke berbagai wilayah dan kekaisaran
Romawi melalui jalan darat dan jalan laut.
4. Perdamaian dunia (Pax Romana= Damai yang dijamin oleh Roma): ada jaminan
keamanan bagi penduduk kekaisaran Romawi dengan jalan pemerintah Romawi
mempersiapkan prajurit-prajurit untuk keamanan di injil dalam wilayah kekaisaran
Romawi.
5. Agama Yahudi di perantauan sebagai pelindung agama Kristen: awal perkembangan
kristen dilihat sebagai sekte atau aliran Yahudi, tetapi setelah gerakan pengikut Kristus
semakin banyak maka terjadilah tekana-tekanan dan penganiayaan-penganiayaan sampai
perbedaan atau pemisahan orang Kristen dengan agama Yahudi pada tahun 70 M.
6. Orang-orang yang takut akan Allah: orang kafir yang percaya akan Allah dan suka
berbakti di sinagoge, tetapi mereka tidak melaksanakan selurh hukum taurat, dan belum
bersunat (Kis 13:16; 17:14, Kis 10 dan 11).
7. Septuaginta : terjemahan Taurat dalam PL dalam bahasa Yunani Koine untuk orang-
orang Yahudi di Diaspora (perantauan)
8. Filsafat: Plato,Stoa, Epikurenaisme. Filsafat sering dipakai oleh bapak-bapak Gereja
untuk menjelaskan iman Kristen kepada orang-orang cerdik pandai yang selalu
menyerang imanKristen dengan tuduhan-tuduhan yang tidak logis.

Sejarah Perkembangan Gereja Mula-mula dalam Dunia Helleneisme

Pusat pekabaran injil pada abad pertama untuk menjangkau wilayah-wilayah diluar
Palestina dalam kekaisaran Romawi, yaitu kota Antiokhia. Informasi tentang perkembangan
Gereja di Antiokhia ke arah Barat dapat kita selidiki dalam Kisah Para Rasul:

1. Kis 10:1-48: menyaksikan jemaat pertama non-Yahudi (yang tidak bersunat) di


Kaisarea yaitu Kornelius dan orang-orang di Kaisarea yang percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus melalui pelayanan Petrus dan dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
2. Kis 11:19-30: menyaksikan sejarah Gereja jemaat mula-mula di Antiokhia ynag terdiri
atas orang-orang yang tidak bersunat/bangsa lain (bangsa non Yahudi).
3. Kis 12:24-13; 28:1-30: kisah pengutusan Paulus dan Barnabas oleh jemaat di Antiokhia
untuk memberitakan injil kepada orang-orang di Seleukia, Siprus (13:4), Salamis (13:5),
Pafos (13:6) disana seorang Gubernur bertobat (13:12), ke Perga, Pamfilia dan tiba di
Antiokhia di Pisida.
4. Kis 14:1: kisah PI Paulus dan Barnabas di Ikoium di rumah ibadat Yahudi (Sinagoge).
5. Kis 14:21-28: kisah perjalanan Paulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia, dari
perjalanan mereka ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa pasti ada orang-orang yang
mendengar injil dan percaya kepada Kristus.
6. Kis 15:1-34: kisah pergumulan orang non-Yahudi yang menjadi Kristen tentang sunat
sebagaimana yang diajarkan oleh orang Kristen Yahudi dari Yudea yang datang ke
Antiokhia dan mengajar jemaat disana bahwa jika mereka tidak disunat maka mereka
tidak akan selamat (15:1).
7. Kis 16:14-12: kisah Paulus dan Silas memberitakan injil kepada orang-orang di
Makedonia.
8. Kis 16:13-40: kisah pelayanan Paulus ketika berada di Filipi, mereka berusaha mencari
tempat ibadat orang Yahudi (16:13)
9. Kis 17:1-9: kisah pelayana Paulus dan Silas di Tesalonika.
10. Kis 17:10-15: kisah pelayanan Paulus dan Silas di Berea.
11. Kis 17:16-34: kisah pelayanan Paulus di Atena
12. Kis 18:1-16: kisah peayanan paulus di Korintus
13. Kis 19: 1-11: kisah pelayanan Paulus di Efesus
14. Kis 28:30-31: kisahtentang Paulus bersama orang-orang tahanan yang dibawa ke Roma
dan disana Paulus tinggal di rumah kontrakannya dan tinggal disana selama 2 tahun,
selama itu Paulus menerima orang-orang yang datang kepadanya.

2.3.1 Penghambatan (Penganiayaan) Gereja Mula-mula dan Pengakuan Gereja Oleh Negara
(30-590)
Penghambatan terhadap Gereja dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu penghambatan
secara insidentil (dilakukan pada kesempatan atau waktu tertentu saja) dan lokal dan
penghambatan secara sistematis (teratur).
Penganiayaan Gereja secara insidentil dan Lokal (30-250)

1. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar Nero (37-68)


 Membakar kota Roma dan mengkambing hitamkan orang Kristen = orang Kristen
menjadi penyebab kebakaran tersebut
 Melemparkan orang Kristen dalam koloseum lalu mengeluarkan Singa, Harimau
untuk menerkam orang-orang Kristen
 Orang Kristen dibungkus dengan kulit binatang lalu dikeringkan hingga mati
 Orang Kristen dibiarkan diterjang Banteng
 Orang Kristen dijadikan sebagai obor dengan cara disirami minyak lalu dibakar
pada malam hari
 Menurut tradisi, Paulus dan Petrus mati pada masa Nero, tahun 68 Masehi
2. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar Titus Flavius Domitiatus Agustinus (51-96)
 Menganiaya orang Kristen karena takut kerajaannya tersaingi dengan kerajaan
Kristus yang diberitakan oleh orang Yahudi Kristen
 Membunuh Istrinya yang dianggap Kristen
 Membunuh keponakannya yang dianggap Kristen
 Membunuh menantunya yang dianggap Kristen
 Ketika hendak memasukkan rasul Yohanes kedalam minyak yang mendidih,
terjadilah guntur dan halilintar, ia takut dan melepaskan Yohnaes dan
memenjarakannya di pulau Patmos
3. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar Markus Ulpius Trayanus (52-117)
 Ia bersikap toleran terhadap agama-agama namun karena orang Kristen tidak mau
menyembah gambar Kaisar sebagai Tuhan maka ia menghukum orang-orang
Kristen
 Ignatius, uskup dari Antiokhia dan simon dari Yerusalem mati martir dibawah
pemerinthannya
4. Penganiayaan Gereja oleh Kaisar Markus Aurelius Antonius (121-180)
 Polikarpus, seorang uskup Smirna mati martir dibawah pemerintahan Markus
Aurelius Antonius. Ketika sang kaisar berkata “ ingatlah umurmu”. Polikarpus
menjawab, “Delapan puluh enam tahun aku mengabdi kepada Kristus, dan dalam
sesuatu apapun Ia tidak berbuat salah padaku, bagaimana mungikin aku
mengumpat/menyangkal Rajaku yang menyelamatkan aku?
5. Penganiayaan Gereja oleh kaisar Maximinus The tharacianus (25-238)
 Merusak rumah Gereja (mungkin yang dipakai beribadah)
 Membunuh pemimpin Gereja
 Memaksa orang menyembah berhala

Penganiayaan Gereja Secara Sistematis

1. Kaisar Decius Trayanus (201-251)


Pada tahun 250 ia mengadakan penganiayaan secara sistematis (besar-besaran) kepada
orang-orang Kristen, yaitu:
 Memerintahkan semua pendudk menyembah berhala
 Yang melanggar dipenggal kepala
 Orang Kristen disuruh berjalan diatas besi yang sedang membara
 Orang kristen disuruh duduk diatas kursi paku
 Dll
2. Kaisar Valerianus (193-269 M)
Pada tahun 258 ia mengumumkan:
 Melarang kebaktian orang Kristen
 Membunuh pemimpin Gereja
 Menyita harta pejabat ynag beragama Kristen
 Barangsiapa yang percaya Kristus dibunuh
 Dalam kalangan istana, siapa yang percaya hartanya disita
 2 tokoh terbunuh dibawah pemerintahan Valerianus: Ciatus dan Cyprianus
seorang uskup Kartago, Afrika Utara
3. Kaisar Dioklesionus (245-313)
Pada tahun 305 ia mengeluarkan 4 perintah:
 Memusnahkan seluruh tempat ibadah orang Kristen
 Memenjarakan semua pimpinan Gereja
 Barangsiapa yang mau menyembah gambar raja di dalam penjara akan dilepaskan
mengharuskan orang-orang Kristen dengan setia menyembah berhala (gambar),
yang melanggar diancam hukuman mati

Pengakuan Gereja oleh Negara (Kaisar) Romawi

Masa pengakuan Gereja oleh negara yang terjadi melalui 2 fase (tahap):

1. Edik Milano (suatu keputusan yang dikeluarkan oleh konstantinus Agung) tahun 313:
oleh kaisar Konstantius Agung. Isi Edik Milano sering disebut Edik Toleransi
 Penganiayaan terhadap Gereja resmi dihentikan, semua kerugian yang diderita
Gereja akan diganti oleh negara dan pembiayaan Gereja dan para rohaniawan akan
dibantu Negara
 Agama Kristen diakui sebagai “religio licita” diseluruh kekasiaran Romawi (salah
satu agama diantara agama-agama yang dikenal di Roma)
 Hari Minggu ditetapkan dan dirayakan sebagai hari libur resmi dampaknya
berpengarruh sampai sekarang)
2. Kaisar Theodosius
Theodosius dalam masa pemerintahannya mengeluarkan suatu keputusan yang biasa
disebut edik Theodosius, yang isinya:
 Agama Kristen dijadikan sebagai satu-satunya agama Negara
 Gereja menjadi Gereja Negara
 Kaisar menjadi pelindung Gereja: mengurus dan bertangung jawab atas Gereja,
Gereja bertugas memelihara moral warga negara dan membimbingg mereka
menuju keselamatan abadi.
3. Tantangan Gereja mula-mula di dalam kelompok ajaran sesat yang mengancam Gereja
mula-mula dapat dijelaskan, sbb:
a) Gnostik
Gnostik (campuran filsafat Yunani, khususnya Plato, unsur-unsur agama kafir,
khususnya yang berasal dari persia dan Mesir dan unsur-unsur iman Kristen.
Gnostik mucul pada akhir abad 1 dan mencapai puncaknya pada pertengahan abad
II. Gnostik berasal dari kata Yunani “gnosis” yang berarti pengetahuan (hikmat)
tertinggi yang bersifat rahasia dan yang membutuhkan suatu iluminasi khusus.
Ajaran-ajaran Gnostik: dua diantaranya sbb:
 Allah yang tertinggi dan yang adalah Roh itu, tidak mempunyai hubunngan dengan
dunia ini. Dunia yang penuh penderitaan dan kejahatan tidak mungkin diciptakan
oleh Allah yang mahabaik, mahakasih, mahatau. Allah adalah Terang dan Roh.
 Kristus dutus oleh Allah yang maha tinggi dan bukan oleh Allah Pencipta
(Demiurgos)
b) Marcion
Ia adalah pendiri suatu bidat yang bersifat Ginostik. Ia adalah seorang pedagang
kaya dari Laut Hitam (bagian Timur Laut Asia Kecil). Ayahnya seorang Uskup.
Pada tahun 140 Marcion pindah ke Roma dan menjadi anggota di Roma.
Ajaran Marcion:
 Alah PL dan PB berbeda
 Dunia, materi, dan tubuh Manusia adalah bagian yang terendah yang
memperbudaki jiwa manusia
 Yesus Kristus tidak diutus oleh Allah pencipta yang disaksikan dalam Perjanjian
Lama, tetapi oleh Allah Penyelamat untuk menyelamatkan dunia dan manusia dari
tangan Allah khaliknya.
c) Montanisme
Didirikan tahun 156 di Firgia, Asia Kecil dan berkembang ke seluruh wilayah
Romawi, dan pengaruh ini semakin berkurang dan menghilang tahun 500. Untuk
melawan pengajaran pengajaran sesat ini maka Gereja memakai 3 senjata untuk
melawannya:
 Kanon (PL dan PB selesai tahun 367 di bagian Timur Romawi sedangkan bagian
Barat Romawi tahun 382)
 Pengakuna Iman (macam-macam pengakuan Iman: PIR,PIN,PIK, dst).

2.4.1 Pandangan-pandangan Bapak-bapak Gereja

a) Wahyu Hermas (abad II): ia menyamakan orang-orang kaya di jemaat Gereja


mula-mula dengan batu-batu bundar yang tidak cocok untuk dipakai dalam
pembangunan Gereja: bilamana kekayaan mereka yang merupakan sukacita hati
mereka, dipotong dari mereka, baru mereka berguna untuk Allah, sama seperti
batu-batu bundar yang harus dipotong dan dicocokan supaya mereka menjadi
berbentuk persegi empat dan dengan demikian berguna.
b) Yohanes Damaskenus (675-749): ia mengatakan, “kaya adalh dia yang menruh
belas kasihan Allah. mengertilah, hai orang-orang kaya bahwa seharusnya kamu
melayani (dengan kekayaan), karena kamu menerima lebih banyak dari apa yang
kamu butuhkan.
c) Klemens dari Aleksandria (155-220): ia mengatakan, kita memiliki harta dan
rumah hanya sebagai pemberian Allah. tuhanlah yang memberikan semuanya itu,
supaya kita memiliki harta, kita memakainya demi kepentingan orang-orang yang
membutuhkannya.
d) Cypiranus (wafat 258) dan Basilius (329-379): menurut mereka, segala harta dan
kekayaan diberikan untuk menghapuskan kemiskinan dan untuk menghayati Kasih
Allah.
Pandangan Bapak-bapak Gereja tentang Dogma Gereja:
 Iraneus (140-195) : tentang Yesus Kristus. Ia mempertahankan bahwa Kristus
adalah Allah sepenuhnya
 Tentang kesatuan tubuh dan jiwa. Ia menyatakan: “jiwa dan tubuh adalah satu dan
tubuh ikur diselamatkan
 Tentang skaramen: ia mengatakan “sakramen adalah ragi/obat kekekalan.
Anugerah Allah disalurkan kepada kita terutama melalui sakramen
 Origenes (185-254), menurutnya Kristus berpangkat lebih rendah dari pada Allah
Bapa
 Athanasius (328-373): Kristus adalah Allah seoenuhnya, dan tidak boleh
dibedakan dengan Allah Bapa
 Nestorius: tentang penekanan tabiat kelihaian Yesus Kristus (dibahas dalam
pertikaian Kristologi)
 Ambrosius: hubungan Kaisar dan Gereja/hubungan Gereja dan Negara.

2.5.1 Persoalan Pelembagaan/Organisasi/tata Gereja


Setelah Gereja berekmbang dalam dunia Hellenisme, Gereja mulai
memperkembangkan bentuk orangnisasi (pengaruh lingkungan: pemerintah dan dalam
tentara, didalamnya dikenal hiarki: urutan pangkat).
Uskup-uskup yang terkenal waktu itu adalah uskup Antiokhia, uskup Roma, uskup
Afrika dan uskup Yerusalem. Keempat uskup ini dalam persaingan mencari
kekuasaan tertinggi, akhirnya uskup Roma yangg disahkan menjadi Paus pertama.
Grengor I Agung (590) Uskup Roma berusaha untuk mendapatkan kekuasaan
tertinggi atas uskup-uskup lainnya dalam Gereja Katolik.
Penetapan lembaga Gereja penting karena kewenngan untuk menjatuhkan sanksi atas
doktrin-doktrin yang salah harus diputuskan dalam sidang Gereja yang dipimpin oleh
pemimpin Gereja. Pewarisan jabatan adalah senjata Gereja untuk menyangkal ajaran-
ajaran sesat, 3 senjata Gereja yang dimaksud yaitu:
 Kanon (PL dan PB) selesai tahun 367 dibagian Timur Romawi, sedangkan bagain
Barat Romawi tahun 382
 Pengakuan Iman (macam-macam pengakuan iman: PIR, PIN, PIK)
 Pewarisan jabatann (perlunya jabatan dalam Gereja).
2.6.1 Pertikaian Teologis tentang Kristologi dan Pneumatologi
Sejak abad ke-2 telah mulai muncul pertikaian-pertikaian tentang Kristus. Pertikaian
tersebut meliputi:
a) Tentang Trinitas
 Apakah Yesus sederajat dengan Allah atau lebih rendah?
 Dan bagaimana status Roh Kudus, apakah Roh Kudus sederajat sengan Allah atau
lebih rendah?
b) Tentang Kristologi
 Apakah dan bagaimanakah Kristus betul-betul manusia? (pergumulan Kristologi
Alexandria dan Antiokhia)

Bagaimana mungkin dalam manusia Yesus dari orang Nazaret berjumpa dengan
Allah? Hal ini sulit dibayangkan oleh orang Yunani, sebab ada perbedaan besar dan
hakiki antara Allah dan manusia.

Walaupun demikian, namun penekanan kemanusiaan Yesus bagi orang-orang Yunani


penting karena:

1) Alasan Alkitabiah: yaitu injil-injil menceritakan Yesus sebagai Manusia


2) Alasan Teologis (alasan soteriologis/keselamatan) yaitu, supaya manusia
diselamatkan.dan untuk keselamatan inilah maka Kemanusiaan dan kelihaian
Yesus Kristus saling berkaitan erat.

Pertikaian-pertikaian diatas diselesaikan dalam konsili-konsili Gereja, konsili yang


dimaksud adalah:

 Konsili Nices (tahun 325): perselisihan tentang Trinitas diselesaikan, ajaran atau
dogma yang dirumuskan dalam konsili Nicea adalah dalam Allah ada 3 oknum
(Bapa, Anak, Roh)
 Konsili Konstantinopel (tahun 381): tujuan utama dari konsili ini yaitu menjamin
keahlian Roh Kudus, yaitu Roh Kudus ialah Tuhan, menjadi sama ilahi dengan
Allah dan Kristus
 Konsili Efesus (tahun 431): konsili ini berusaha menyelesaikan pertikaian antara
Nestorius (mewakil corak teologi Gereja di Antiokhia) dan Cyrilius (mewakili
corak Teologi dari Gereja di Alecandia-Mesir)
 Konsili Chalcedon (tahun 451): rumus Chalcedon tentang Kristologi, yakni:Yesus
adalah Allah sejati dan manusia sejati (memiliki kelihaian dan kemanusiaan)
 Konsili Konstantinopel II (tahun 553): dalamkkonsili ini ajaran Origenes:
“Kristus setengah Allah” ditolak. Konsili ini meresmikan Maria sebagai
Aeiparthenos yaitu perawan sepanjang umurnya
 Konsili Konstatinopel III (tahun 680): Konslil ini dilatarbelakangi oleh serangan
bangsa Arab Islam dan keinginan Kaisar Romawi untuk memperkuat dan
mempertahankan Gereja.
 Konsili Nicea III (tahun 787): penyelesaian perdebatan pemakaian gambar-
gambar orangg suci oleh orang Kristen.

2.7.1 Agustinus
A. Riwayat Hidup (sekilas):
 Lahir di Thageste, Afrika utara tahun 354
 Ayahnya seorang kafir yang baru masuk Kristen sebelum meninggal tahun 372
 Ibunya bernama Monika
 Agustus mempelajari ilmu retorika (ilmu pidato, ilmu kefasihan berbicara) di
kartagi (tahun 371-375)
 Sejak tahun 372 (usia 17 tahun, masih sebagai mahasiswa di Kartago) ia hidup
bersama seorang perempuan tanpa nikah sah (sampai tahun 385). Dari hubungan
ini Agustinus mempunyai anak, namanya Adeodatus artinya yang diberikan oleh
Allah
 Agustinus dan anaknya dibaptis pada tahun 387, namun kemudian anaknya
meninggal pada usia muda
 Menjadi guru besar dalam ilmu pidato di Thagaste, Afrika Utara antara tahun
375-383
 Selanjutnya menjadi guru besa dalam bidang yang sama di Roma, ketika
disanalah di bertobat (386)
 Agustus pulang ke Kartago dan menjual warisannya dan membagi-bagikannya
kepada orang miskin
 Pada tahun 387 Agustinus dibaptis bersama putranya
 Agustus mendirikan sebuah biara kecil di Thagaste dan belajar bersama teman-
teman sepanggilan selama 5 tahun
 Kemudian ia pindah ke Hippo Regius (perkembangan seminari teologi yang
menyelamatkan banyak imam dan penatua dan juga sedikit-dikitnya 10 Uskup,
dan selanjutnya berkembang menjadi Ordo Agustin)
 Pada tahun 391 Agustinus dipilih menjadi imam dan memulai pelayanan sebagai
imam tahun 392
 Tahun 395 Agustinus diangkat menjadi Uskup di Hipo Religius sampai wafat
tahun 430
 Seringkali ia berkotbah 5 kali seminggu, seiriing 2 kali sehari
 Agustinus memiliki beban pelayanan bagi orang-orang miskin
 Dalam rapat sinode di Hippo Religus tahun 395 dan di Kartago 397, Agustinus
turut berperan dalam penyelesaian penentuan Kanon PB
 Agustinus dalam pelayananya berusaha melawan ajaran sesat khususnya
Pelagianisme

B. Perlawanan Agustus terhadap Pelagianisme (pengikut ajaran religius)

Perlawanan terhadap Pelagianiasme (pengikut ajaran pelagius):

 Inti ajaran Pelagius, Pelagius mengajarkan tentang kehendak bebas manusia yang
membawanya pada kesimpulan: hidup tanpa dosa bisa saja dicapai oleh manusia.
Pelagius juga tidak mengakui dosa warisan atau dosa turunan ( pengaruh dosa
Adam)
 Keselamatan adalah kerjasama (sinergi) antara Allah dan manusia
 Agustinus melawan ajaran para pengikut Pelagius dengan menyatakan “Semua
generasi manusia secara prinsipil terlibat dan dirusakkan tabiatnya oleh kejatuhan
Adam (dosa warisan/dosa turunan). Kejatuhan Adam dalam dosa adalah
kerusakan tabiat dan matrabat manusia secara total, khususnya dalam hubungan
dengan Allah”( oleh J. Calvin disebut kerusakan total/total depravity). “Manusia
tidak mungkin hidup tanpa dosa karena sejak Adam jatuh kedalam dosa maka
generasi selanjutnya tercemar dengan dosa, sehingga manusia tidak mempunyai
kemampuan untuk berbuat sesuatu yang dikehendaki Tuhan, karena kehendak
bebasnya digunakan untuk melayani keinginan dosa. Manusia tidak mungkin
mencari Allah karena dosa, tetapi Allah yang mencarinya
 Keselamatan menurut Agustinus: manusia hanya diselamatkan oleh karena
anugerah Allah bukan berdasarkan perbuatan baik manusia atau kerjasama
manusia dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai