DISUSUN OLEH
Eyunike
Krisan Gilden
BENGKAYANG
2022
BAB II
Konteks bangsa Yahudi sebelum Gereja lahir, yaitu GEREJA lahir dan berkembang
(bertumbuh) di Asia barat. Asia Barat pada waktu itu dijajah oleh 2 negara besar yaitu
kekaisaran Romawi dan Partia ( sesudah tahun 225 M berubah menjadi Persia, sekarang
Irak-Iran)
Wilayah kekuasaan Romawi di Asia barat meliputi: daerah-daerah di sekitar laut tengah,
disamping Mesir dan Afrika bagian Utara, sedangkan wilayah kekuasaan Partia/Persia
meliputi wilayah Irak dan Iran. Oleh karena Asia barat, khususnya daerah Palestina dikuasai
oleh kekaisaran Romawi maka pembahasan Gereja mula-mula yang lahhir di Yerusalem
dan berkembang kearah Baratakan dibahas dalam materi Sejarah Gereja Umum.
Beberapa konteks Yahudi sebelum Gereja lahir di Yerusalem dan berkembang dalam
wilayah kekaisaran Romawi:
a) Orang Yahudi tersebar dipenjuru Bumi, diwilayah kekuasaan Romawi: Mesir, Afrika,
Roma, dan wilayah kekuasaan Persia/Persia.
b) Orang Yahudi mempunyai tempat ibadah (Bait Allah) di Yerusalem
c) Orang-orang Yahudi di perantauan mempunyai tempat ibadah: Sinagoge, pada hari
Sabtu orang Yahudi berkumpul di Sinagoge untuk mendengarkan pembacaan taurat
dan homiliannya (penjelasannya).
d) Orang Yahudi sedang menantikan kehadiran Mesias (penyelamat)
e) Orang Yahudi mempunyai sikap moralisme: ketaatan pada hukum taurat sebagai
syarat untuk berkenan/selamat kepada Tuhan, sehingga kadang taurat merupakan kuk
yang berat bagi orang Yahudi
f) Orang Yahudi terkenal dengan Syema/pengakuan iman: Allah itu esa (Monoteisme)
g) Wilayah atau tanah kelahiran orang Yahudi sedang dijajah oleh bangsa Romawi,
sering orang-orang Yahudi berusaha membebaskan diri dari jajahan romawi tetapi
geraknya selalu ditumpas oleh prajurit Romawi.
h) Orang-orang Yahudi ditempat perantauan, yaitu diluar Palestina seperti di Roma dan
beberapa tempat diwilayah kekaisaran Rromawi dn juga diluar wilayah jajahan
Romawi.
i) Orang Yahudi telah memiliki Kitab Suci yang dpat memberi rujukan tentang Kristus
dan pengikutnya.
Abad Pertama Sejarah (Lahirnya Gereja Mula-Mula Di Yerusalem Menurut Kisah
Para Rasul 1:1-10)
Gereja ada oleh sebab Tuhan yesus memanggil orang menjadi pengikutnya. Mereka
dipanggil dalam persekutuan dengan dia yaitu Gereja. Jadi wujud Gereja ialah persekutuan
dengan Kristus yang juga mempengaruhi persekutuan dengan Manusia lain dan wujud yang
ke 2 dari Gereja ialah persekutuan dalam melaksanakan amanat Tuhan Yesus kristus yaitu
pemberitaan injil orang-orang pertama yang dipanggil oelh Yesus Kristus adalah para rasul
(Simon Petrus, Andreas, dst + Paulus). Sesudah Yesus naik ke sorga dan menguus Roh
Kudus (pencurahan Roh Kudus) pada hari pentakosta, para murid itu menjadi “Rasul”’
artinya “mereka yang diutus” untuk memberitakan injil sehingga lahirnya Gereja Kristen.
Dalam kitab Kisah Para Rasul, kita dapat mengikuti cerita (kesaksian) tentang orang-orang
yang dipangil menjadi pengikut Kristus (Gereja) melalui kotbah Para Rasul seperti sejarah
Gereja mula-mula di Yerusalem menurut kitab Kisah Parra Rasul :
Kis 2:14-41, khususnya ayat 41: mereka yang bertonat 3.000 orang ( Jemaat Kristen
1 di Yerusalem)
Kis 2:41-47, pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem karena bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul, dalam persekutuan, memecahkan roti dan doa serta memuji
Allah. dan mereka ddisukai semua orang, dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah merekadengan orang yang diselamatkan.
Kis 4:4, pertambahan jemaat mula-mula di Yerusalem menjadi 5.000 orang.
Kis 5:14, pertambahan jemaat mula-mul di Yerusalem makin lama makin bertambah
jumlah orang yang bertambah kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.
Kis 8:4-13, dimulainya jemaat Kristen di Samaria melalui pemberitaan injil oleh
Filipus.
Kis 8:26-40, marasi tentang orang non Yahudi (Etiopia) yang diinjili Filipus dan
dibaptis.
Kis 9:32- 43, jemaat pertama atau penduduk di Lida, Saron, dan Yope yang percaya
kepada Tuhan karena pelayanan Petrus.
Kis 10:1-48, jemaat pertama non-Yahudi (yang tidak bersunat) di Kaisarea yaitu
Kornelius dan orang-orang di Kaisarea yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus
melalui pelayanan Petrus dan dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus
Berdasarkan paparan diatas, kita memahami bahwa lahirnya jemaat Gereja mula-mula di
Yerusalem dan beberapa daerah di sekitar daerah Palestina adalah hasil karya Roh
Kudus melalui rasul Petrus, rasul Yohanes, Filifus dan beberapa rasul yang lain,
sedangkan rasul Paulus dan Barnabas diutus oleh jemaat Antiokhia ke bangsa-bangsa
lain dan bangsa Yahudi di perantauan yaitu di wilayah Romawi (dibahas secara khusus
dalam konteks helleneisme). Mula-mula di Yerusalem orang Yahudi berperan cukup
besar s.d tahun 70 M sebellum bait Allah di Yerusalem dihancurkan oleh jenderal Titus
dan pemisahan hubungan Kristen-Yahudi dengan orangg Yahudi yang beragama
Yahudi. Dan sejak tahun 70 Agama Yahudi dan Kristen berpisah, sejak saat itu orang
Kristen Yahudi tidak diperkenankan memakai tempat ibadah Yahudi seperti Sinagoge.
Pusat pekabaran injil pada abad pertama untuk menjangkau wilayah-wilayah diluar
Palestina dalam kekaisaran Romawi, yaitu kota Antiokhia. Informasi tentang perkembangan
Gereja di Antiokhia ke arah Barat dapat kita selidiki dalam Kisah Para Rasul:
2.3.1 Penghambatan (Penganiayaan) Gereja Mula-mula dan Pengakuan Gereja Oleh Negara
(30-590)
Penghambatan terhadap Gereja dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu penghambatan
secara insidentil (dilakukan pada kesempatan atau waktu tertentu saja) dan lokal dan
penghambatan secara sistematis (teratur).
Penganiayaan Gereja secara insidentil dan Lokal (30-250)
Masa pengakuan Gereja oleh negara yang terjadi melalui 2 fase (tahap):
1. Edik Milano (suatu keputusan yang dikeluarkan oleh konstantinus Agung) tahun 313:
oleh kaisar Konstantius Agung. Isi Edik Milano sering disebut Edik Toleransi
Penganiayaan terhadap Gereja resmi dihentikan, semua kerugian yang diderita
Gereja akan diganti oleh negara dan pembiayaan Gereja dan para rohaniawan akan
dibantu Negara
Agama Kristen diakui sebagai “religio licita” diseluruh kekasiaran Romawi (salah
satu agama diantara agama-agama yang dikenal di Roma)
Hari Minggu ditetapkan dan dirayakan sebagai hari libur resmi dampaknya
berpengarruh sampai sekarang)
2. Kaisar Theodosius
Theodosius dalam masa pemerintahannya mengeluarkan suatu keputusan yang biasa
disebut edik Theodosius, yang isinya:
Agama Kristen dijadikan sebagai satu-satunya agama Negara
Gereja menjadi Gereja Negara
Kaisar menjadi pelindung Gereja: mengurus dan bertangung jawab atas Gereja,
Gereja bertugas memelihara moral warga negara dan membimbingg mereka
menuju keselamatan abadi.
3. Tantangan Gereja mula-mula di dalam kelompok ajaran sesat yang mengancam Gereja
mula-mula dapat dijelaskan, sbb:
a) Gnostik
Gnostik (campuran filsafat Yunani, khususnya Plato, unsur-unsur agama kafir,
khususnya yang berasal dari persia dan Mesir dan unsur-unsur iman Kristen.
Gnostik mucul pada akhir abad 1 dan mencapai puncaknya pada pertengahan abad
II. Gnostik berasal dari kata Yunani “gnosis” yang berarti pengetahuan (hikmat)
tertinggi yang bersifat rahasia dan yang membutuhkan suatu iluminasi khusus.
Ajaran-ajaran Gnostik: dua diantaranya sbb:
Allah yang tertinggi dan yang adalah Roh itu, tidak mempunyai hubunngan dengan
dunia ini. Dunia yang penuh penderitaan dan kejahatan tidak mungkin diciptakan
oleh Allah yang mahabaik, mahakasih, mahatau. Allah adalah Terang dan Roh.
Kristus dutus oleh Allah yang maha tinggi dan bukan oleh Allah Pencipta
(Demiurgos)
b) Marcion
Ia adalah pendiri suatu bidat yang bersifat Ginostik. Ia adalah seorang pedagang
kaya dari Laut Hitam (bagian Timur Laut Asia Kecil). Ayahnya seorang Uskup.
Pada tahun 140 Marcion pindah ke Roma dan menjadi anggota di Roma.
Ajaran Marcion:
Alah PL dan PB berbeda
Dunia, materi, dan tubuh Manusia adalah bagian yang terendah yang
memperbudaki jiwa manusia
Yesus Kristus tidak diutus oleh Allah pencipta yang disaksikan dalam Perjanjian
Lama, tetapi oleh Allah Penyelamat untuk menyelamatkan dunia dan manusia dari
tangan Allah khaliknya.
c) Montanisme
Didirikan tahun 156 di Firgia, Asia Kecil dan berkembang ke seluruh wilayah
Romawi, dan pengaruh ini semakin berkurang dan menghilang tahun 500. Untuk
melawan pengajaran pengajaran sesat ini maka Gereja memakai 3 senjata untuk
melawannya:
Kanon (PL dan PB selesai tahun 367 di bagian Timur Romawi sedangkan bagian
Barat Romawi tahun 382)
Pengakuna Iman (macam-macam pengakuan Iman: PIR,PIN,PIK, dst).
Bagaimana mungkin dalam manusia Yesus dari orang Nazaret berjumpa dengan
Allah? Hal ini sulit dibayangkan oleh orang Yunani, sebab ada perbedaan besar dan
hakiki antara Allah dan manusia.
Konsili Nices (tahun 325): perselisihan tentang Trinitas diselesaikan, ajaran atau
dogma yang dirumuskan dalam konsili Nicea adalah dalam Allah ada 3 oknum
(Bapa, Anak, Roh)
Konsili Konstantinopel (tahun 381): tujuan utama dari konsili ini yaitu menjamin
keahlian Roh Kudus, yaitu Roh Kudus ialah Tuhan, menjadi sama ilahi dengan
Allah dan Kristus
Konsili Efesus (tahun 431): konsili ini berusaha menyelesaikan pertikaian antara
Nestorius (mewakil corak teologi Gereja di Antiokhia) dan Cyrilius (mewakili
corak Teologi dari Gereja di Alecandia-Mesir)
Konsili Chalcedon (tahun 451): rumus Chalcedon tentang Kristologi, yakni:Yesus
adalah Allah sejati dan manusia sejati (memiliki kelihaian dan kemanusiaan)
Konsili Konstantinopel II (tahun 553): dalamkkonsili ini ajaran Origenes:
“Kristus setengah Allah” ditolak. Konsili ini meresmikan Maria sebagai
Aeiparthenos yaitu perawan sepanjang umurnya
Konsili Konstatinopel III (tahun 680): Konslil ini dilatarbelakangi oleh serangan
bangsa Arab Islam dan keinginan Kaisar Romawi untuk memperkuat dan
mempertahankan Gereja.
Konsili Nicea III (tahun 787): penyelesaian perdebatan pemakaian gambar-
gambar orangg suci oleh orang Kristen.
2.7.1 Agustinus
A. Riwayat Hidup (sekilas):
Lahir di Thageste, Afrika utara tahun 354
Ayahnya seorang kafir yang baru masuk Kristen sebelum meninggal tahun 372
Ibunya bernama Monika
Agustus mempelajari ilmu retorika (ilmu pidato, ilmu kefasihan berbicara) di
kartagi (tahun 371-375)
Sejak tahun 372 (usia 17 tahun, masih sebagai mahasiswa di Kartago) ia hidup
bersama seorang perempuan tanpa nikah sah (sampai tahun 385). Dari hubungan
ini Agustinus mempunyai anak, namanya Adeodatus artinya yang diberikan oleh
Allah
Agustinus dan anaknya dibaptis pada tahun 387, namun kemudian anaknya
meninggal pada usia muda
Menjadi guru besar dalam ilmu pidato di Thagaste, Afrika Utara antara tahun
375-383
Selanjutnya menjadi guru besa dalam bidang yang sama di Roma, ketika
disanalah di bertobat (386)
Agustus pulang ke Kartago dan menjual warisannya dan membagi-bagikannya
kepada orang miskin
Pada tahun 387 Agustinus dibaptis bersama putranya
Agustus mendirikan sebuah biara kecil di Thagaste dan belajar bersama teman-
teman sepanggilan selama 5 tahun
Kemudian ia pindah ke Hippo Regius (perkembangan seminari teologi yang
menyelamatkan banyak imam dan penatua dan juga sedikit-dikitnya 10 Uskup,
dan selanjutnya berkembang menjadi Ordo Agustin)
Pada tahun 391 Agustinus dipilih menjadi imam dan memulai pelayanan sebagai
imam tahun 392
Tahun 395 Agustinus diangkat menjadi Uskup di Hipo Religius sampai wafat
tahun 430
Seringkali ia berkotbah 5 kali seminggu, seiriing 2 kali sehari
Agustinus memiliki beban pelayanan bagi orang-orang miskin
Dalam rapat sinode di Hippo Religus tahun 395 dan di Kartago 397, Agustinus
turut berperan dalam penyelesaian penentuan Kanon PB
Agustinus dalam pelayananya berusaha melawan ajaran sesat khususnya
Pelagianisme
Inti ajaran Pelagius, Pelagius mengajarkan tentang kehendak bebas manusia yang
membawanya pada kesimpulan: hidup tanpa dosa bisa saja dicapai oleh manusia.
Pelagius juga tidak mengakui dosa warisan atau dosa turunan ( pengaruh dosa
Adam)
Keselamatan adalah kerjasama (sinergi) antara Allah dan manusia
Agustinus melawan ajaran para pengikut Pelagius dengan menyatakan “Semua
generasi manusia secara prinsipil terlibat dan dirusakkan tabiatnya oleh kejatuhan
Adam (dosa warisan/dosa turunan). Kejatuhan Adam dalam dosa adalah
kerusakan tabiat dan matrabat manusia secara total, khususnya dalam hubungan
dengan Allah”( oleh J. Calvin disebut kerusakan total/total depravity). “Manusia
tidak mungkin hidup tanpa dosa karena sejak Adam jatuh kedalam dosa maka
generasi selanjutnya tercemar dengan dosa, sehingga manusia tidak mempunyai
kemampuan untuk berbuat sesuatu yang dikehendaki Tuhan, karena kehendak
bebasnya digunakan untuk melayani keinginan dosa. Manusia tidak mungkin
mencari Allah karena dosa, tetapi Allah yang mencarinya
Keselamatan menurut Agustinus: manusia hanya diselamatkan oleh karena
anugerah Allah bukan berdasarkan perbuatan baik manusia atau kerjasama
manusia dengan Allah.